Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 2:

RAHMADANI SYAHDATUNNISA
ANNISA
DINA MARIANI
ISRO HAYATI
YAYANG MUDRIKA AFDANI
YUSPITA LESTARI
 Pengertian
 Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan
muntah berlebihan pada wanita hamil sampai
mengganggu pekerjaan sehari-hari karena
keadaan umumnya menjadi buruk, karena
terjadi dehidrasi. (Rustam Mochtar, 1998)
 Hiperemesis Gravidarum (vomitus yang
merusak dalam kehamilan) adalah nausea
dan vomitus dalam kehamilan yang
berkembang sedemikian luas sehingga
terjadi efek sistemik, dehidrasi dan
penurunan berat badan. (Ben-Zion, MD, hal :
232)
 Etiologi
 1.Faktor Organik,

Yaitu karena masuknya vili khoriales


dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolik akibat
kehamilan serta resistensi yang
menurun dari pihak ibu terhadap
perubahan-perubahan ini serta
adanya alergi, yaitu merupakan
salah satu respon dari jaringan ibu
terhadap janin.
2.Faktor Psikologik.
Faktor ini memegang peranan penting
pada penyakit ini. Rumah tangga yang
retak, kehilangan pekerjaan, takut
terhadap kehamilan dan persalinan,
takut terhadap tanggungan sebagai ibu,
dapat menyebabkan konflik mental
yang dapat memperberat mual dan
muntah sebagai ekspresi tidak sadar
terhadap keengganan menjadi hamil
atau sebagai pelarian kesukaran hidup.
3. Faktor Endokrin
Hipertiroid, diabetes, peningkatan kadar
HCG dan lain-lain. 
 Patofisiologi
Peningkatan kadar estrogen dapat menyebabkan
mual pada trimester pertama. Apabila mual
muntah terjadi terus menerus dapat
mengakibatkan cadangan karbohidrat, dan
lemak habis terpakai untuk keperluan
energi.sehingga oksidasi lemak tidak sempurna,
dan terjdi ketosis dengan tertimbunnya asam
aseto-asetik, asam hidroksida dan aseton
darah.mual dapat menyebabkan dehidrasi,
sehingga cairan ekstaseluler dan plasma
berkurang. Natrium dan klorida darah turun.
Dehidrasi juga menyebabkan hemokosentrasi,
sehingga aliran darah ke jaringan berkurang.
Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan
oksigen kejringan berkurang. Selain itu akan
terjdi juga gangguan keseimbangan elektrolit,
terjadi pula robekan pada selaput lendir
esofagus dan lambung yang berakibat
perdarahan gastrointestinal.
 Manifestasi Klinis
1.Tanda dan Gejala
Batas mual dan muntah berapa banyak yang disebut
Hiperemesis  gravidarum tidak ada kesepakatan. Ada
yang mengatakan bila lebih dari sepuluh kali
muntah.Menurut berat ringannya gejala dibagi
menjadi tiga tingkatan, yaitu :
a. Tingkatan I (ringan)
 Mual muntah terus-menerus yang mempengaruhi
keadaan umum penderita
 Ibu merasa lemah
 Nafsu makan tidak ada
 Berat badan menurun
 Merasa nyeri pada epigastrium
 Nadi meningkat sekitar 100 per menit
 Tekanan darah menurun
 Turgor kulit berkurang
 Lidah mengering
 Mata cekung
b. Tingkatan II (sedang)
 Penderita tampak lebih lemah dan
apatis
 Turgor kulit mulai jelek
 Lidah mengering dan tampak kotor
 Nadi kecil dan cepat
 Suhu badan naik (dehidrasi)
 Mata mulai ikterik
 Berat badan turun dan mata cekung
 Tensi turun, hemokonsentrasi, oliguri
dan konstipasi
 Aseton tercium dari hawa pernafasan
dan terjadi asetonuria
c. Tingkatan III (berat)
 Keadaan umum lebih parah (kesadaran
menurun dari somnolen sampai
 koma)
 Dehidrasi hebat
 Nadi kecil, cepat dan halus
 Suhu badan meningkat dan tensi turun
 Terjadi komplikasi fatal pada susunan
saraf yang dikenal dengan enselopati
 wernicke dengan gejala nistagmus,
diplopia dan penurunan mental
 Timbul ikterus yang menunjukkan
adanya payah hati
 Pemeriksaan Diagnostik
a.USG (dengan menggunakan waktu
yang tepat) : mengkaji usia gestasi
janin dan adanya gestasi multipel,
mendeteksi abnormalitas janin,
melokalisasi plasenta.
b.Urinalisis : kultur, mendeteksi
bakteri, BUN.
c.Pemeriksaan fungsi hepar: AST, ALT
dan kadar LDH.
 Komplikasi
o Dehidrasi berat
o Ikterik
o Takikardia
o Suhu meningkat
o Alkalosis
o Kelaparan
o Gangguan emosional yang
berhubungan dengan kehamilan dan
hubungan keluarga
o Menarik diri dan depresi
 Penatalaksanaan
1. Pencegahan
 Waktu bangun pagi jangan segera turun
dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk
makan roti kering atau biskuit dengan teh
hangat.
 Makanan yang berminyak dan berbau
lemak sebaiknya dihindarkan.
 Makanan dan minuman sebaiknya
disajikan dalam keadaan panas atau
sangat dingin
2.Obat-obatan
3.Isolasi
. Penderita disendirikan dalam kamar yang
tenang tetapi cerah dan peredaran udara
yang baik
4.Terapi psikologik
Perlu diyakinkan pada penderita
bahwa penyakit dapat disembuhkan
5.Cairan parenteral
Berikan cairan- parenteral yang cukup
elektrolit, karbohidrat dan protein
dengan Glukosa 5% dalam cairan
garam fisiologik sebanyak 2-3 liter
per hari
6.Penghentian kehamilan
 Pengkajian
 1.      Pengkajian Data Subjektif
 a.       Biodata : mengkaji identitas klien dan penanggung
yang meliputi ; nama, umur, agama, suku bangsa,
pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, perkawinan ke- ,
lamanya perkawinan dan alamat.
 b.      Keluhan utama: mual muntah yg hebat pada pagi
hari atau setelah makan, nyeri epigastrik, tidak nafsu
makan, merasa haus
 c.       Riwayat kehamilan saat ini: meliputi ada tidaknya
gemeli, riwayat pemeriksaan antenatal, dan komplikasi
 d.      Riwayat Kesehatan sekarang: meliputi awal kejadian
dan lamanya mual dan muntah, kaji warna volume,
frekuensi dan kualitasnya. Kaji juga factor yg memperberat
dan memperingan keadaan, serta pengobatan apa yang
pernah dilakukan.
e. Riwayat medis sebelumnya: seperti riwayat
penyakit obstetric dan ginekologi, kolelithiasis,
gangguan tiroid, dan gangguan abdomen
lainnya
f. Riwayat sosial: seperti terpapar penyakit yang
mengganggu komunikasi, terpapar dengan
lingkungan, tercapainya pelayanan antenatal,
peran, tanggung jawab, pekerjaan, dll
g.Riwayat diet: khususnya intake cairan
h.Riwayat pembedahan: khususnya pada abdomen
i.Integritas Ego: seperti konflik interpersonal
keluarga, kesulitan ekonomi, dll
j.Pola aktivitas sehari-hari : Kaji mengenai nutrisi,
cairan dan elektrolit, eliminasi (BAB dan BAK),
istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik
sebelum dan saat sakit.
2. Pengkajian Data Objektif
a. TTV: ada tidaknya demam, takikardi, hipotensi,
frekuensi nafas meningkat, adanya nafas bau
aseton
b. Status Gizi: Berat Badan meningkat/menurun
c. Status Kardiovaskuler: kualitas nadi, takikardi,
hipotensi
d.Status Hidrasi: Turgor kulit, keadaan membrane
mukosa, oliguria
e.Keadaan Abdomen: Suara Abdomen, adanya nyeri
lepas/tekan, adanya distensi, adanya
hepatosplenomegali, tanda Murpy.
f.Genitourinaria: nyeri kostovertebral dan suprapubik
g.Status Eliminasi: Perubahan konstipasi feses,
konstipasi dan perubahan frekuensi berkemih
h.Keadaan janin: Pemeriksaan DJJ, TFU, dan
perkembangan janin (apakah sesuai dengan usia
kehamilan) 
B.Diagnosa Keperawatan
1.Defisit volume cairan dan elektrolit
b/d kehilangan cairan akibat muntah
dan intake cairan yang tidak adekuat
2.Perubahan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh b/d mual dan
muntah yang menetap
3.Nyeri pada epigastrium b/d muntah
berulang
4.Intoleransi aktivitas b/d kelemahan
akibat tidak adekuatnya nutrisi
5.Ketakutan b/d efek hyperemesis
pada kesejahteraan janin
C. Intervensi Keperawatan
1.Diagnosa Keperawatan I
Kriteria Hasil:
· Keseimbangan cairan kembali ke kondisi normal
· Klien tidak muntah lagi
· Klien mengkonsumsi makanan dan minuman dalam
jumlah adekuat
Intervensi:
a.Kaji status intake dan output cairan
R/ Pengkajian tersebut menjadi dasar rencana askep dan
evaluasi intervensi
b.Timbang BB setiap hari
R/ Penurunan BB dapat terjadi karena muntah berlebihan
c. Beri cairan intravena yg terdiri dari glukosa, elektrolit
dan vitamin
R/ mencegah kekurangan cairan dan memperbaiki
keseimbangan asam basa
d.  Anjurkan klien untuk mengkonsumsi cairan peroral
dengan perlahan R/ Pemberian cairan dan makanan
sesuai dengan toleransi klien
 2.      Diagnosa Keperawatan II
 Kriteria Hasil:

· Klien mengkonsumsi diet oral yg mengandung gizi adekuat


· Klien tidak mengalami mual muntah
· Klien mengalami peningkatan BB yang sesuai selama
kehamilan
Intervensi:
a.Batasi intake oral selama 24 – 48 jam
R/ Pembatasan dianjurkan untuk klien agar lambung
istirahat
b. Anjurkan klien menghindari makanan berlemak
R/ Dapat menstimulasi mual dan muntah
c.Tingkatkan jumlah makanan secara perlahan sesuai
kemampuan pasien
R/ Nutrisi dibutuhkan dalam rangka memenuhi kebutuhan
nutrisi dan pertumbuhan janin
d.Anjurkan perawatan mulut sebelum dan sesudah makan
atau setelah muntah
R/ Meningkatkan kenyamanan, mengurangi asam yg
mengenai gigi.
e. Pantau TFU dan DJJ
R/ Malnutrisi klien berdampak terhadap pertumbuhan janin
dan mengakibatkan kemunduran perkembangan janin
 3.      Diagnosa Keperawatan III
 Kriteria Hasil:
 Rasa nyaman terpenuhi

Intervensi:
a.Kaji tingkat nyeri
R/ Mengetahui tingkat nyeri dan menentukan rencana
tindakan selanjutnya
b.Atur posisi dengan kepala lebih tinggi selama 30 menit
setelah makan
R/ Dapat mengurangi tekanan pada gastrointestinal
c.Alihkan perhatian klien pada hal yang menyenangkan
R/ Dapat melupakan rasa nyeri
d.Anjurkan klien untuk mengonsumsi jahe (dalam bentuk
teh jahe) dan permen rasa mint
R/ Untuk mengurangi rasa mual dan muntah pada ibu
hamil
e. Kolaborasi dalam pemberian antiemetic dan sedative
R/ Mengurangi muntah dan membuat tenang sehingga
mengurangi nyeri
 .      Diagnosa Keperawatan IV
 Kriteria Hasil: Klien menunjukan peningkatan
kemampuan dalam beraktivitas sesuai
kemampuan
Intervensi:
a.Anjurkan klien dalam membatasi dengan
istirahat yang cukup
R/ Menghemat energy dan meminimalkan
kelelahan uterus
b.Bantu klien beraktivitas secara bertahap jika
muntah berkurang
R/ Aktivitas bertahap meminimalkan terjadinya
trauma dan meringankan klien dalam
memenuhi kebutuhannya
c.Bantu Klien dalam memenuhi kebersihan diri
R/ Kebersihan diri dapat meningkatkan
kenyamanan dan menumbuhkan kondisi
sehat serta sejahtera
 5.      Diagnosa Keperawatan V
 Kriteria Hasil:Klien akan mengungkapkan
perasaan dan kekhawatirannya tentang
kesejahteraan janin
Intervensi:
a.Perlihatkan sikap menerima rasa takut klien
R/ Sikap menerima rasa takut klien memungkinkan
komunikasi terbuka
b.Dorong klien untuk mengungkapkan perasaaan
dan kekhawatirannya
R/ Ditakutkan akan berdampak buruk terhadap
kondisi janin
c. Bantu klien dalam mengidentifikasi kekuatan
dirinya dan mekanisme koping
R/ Dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan
klien mengatasi penyakit dan efek-efeknya
d.Beri klien informasi tentang risiko potensial yang
dapat terjadi pada janinnya
R/ Pengetahuan tentang risiko potensial pada janin
dapat membantunya menghilangkan rasa takut.
 D.    Evaluasi Keperawatan
1. Keseimbangan cairan dan elektrolit
2. Frekuensi dan beratnya muntah
3. Intake oral
4. Pengetahuan dan kesanggupan klien
untuk mengikuti diet yang telah
diprogramkan
5. Tingkat nyeri epigastrium
6. Kemampuan dalam beraktivitas
7. Kebersihan membrane mukosa oral
8. Mekanisme koping dalam penerimaan
kehamilan
9. Perasaan dan kekhawatiran terhadap
kesejahteraan janin meliputi TFU dan DJJ

Anda mungkin juga menyukai