Anda di halaman 1dari 36

Pengelolaan menu

terhadap penyakit yang


menyertai ibu hamil
ZULYA ERDA,M.SI
TOPIK PEMBAHASAN
Prinsip diet pada
Hyperemisis

Prinsip diet pada


Preeklamsi dan ekslamsi

Prinsip diet pada Ibu


hamil dengan Kontipasi

Prinsip diet pada Ibu


hamil dengan DM

Prinsip diet pada Ibu


hamil dengan Anemia

Prinsip diet pada Ibu


hamil dengan Obesitas
Prinsip diet pada
Hyperemisis
Pendahuluan
Nausea (mual) biasa terjadi pada trimester Keluhan mual yang dialami ibu hamil pada pagi
pertama kehamilan. Pada ibu hamil dengan hari di trimester pertama, umumnya disebut
kondisi normal, keluhan mual ini akan hilang sebagai morning sickness.
ketika kehamilan memasuki usia trimester
kedua.
Hiperemesis gravidarum adalah kondisi mual yang
parah disertai muntah yang dapat dialami satu dari 200
ibu hamil (Loh, KY, et al, 2015).

Dehidrasi,
Terganggunya
ketidakseimbangan elektrolit,
kesehatan ibu hamil
ketonuria, dan penurunan dan pertumbuhan
terjadinya peningkatan benda keton di dalam darah yang berat badan lebih dari 5% dari janin
melebihi berat badan ibu hamil.
Hiperemesis Gravidarum adalah kondisi mual atau
perasaan ingin muntah yang terjadi pada ibu hamil
trimester pertama, mual terus berlanjut dan menjadi
sangat parah, dapat mengakibatkan dehidrasi dan
penurunan berat badan sehingga mengancam

Pengertia keselamatan janin dan ibu.

n
Penyebab

 Peningkatan kadar hormon yang berkaitan dengan


kehamilan seperti hCG, estrogen, dan progesteron.
 Riwayat penyakit (DM, hipertiroid, riwayat kehamilan mola
(Mola hidatidosa), diabetes, penyakit gastrointestinal, diet
ketat, asma dan penyakit alergi lainnya).
 Pola konsumsi yang menjadi kebiasaan.
Penatalaksanaan hiperemesis gravidarum Terapi nonfarmakologi mulai dari pemberian
penjelasan dan dukungan emosional dan modifikasi
diet (asuhan gizi).
Sedangkan terapi farmakologi dengan penggunaan
antiemesis oral hingga pengobatan lainnya di rumah
sakit untuk memperbaiki ketidakseimbangan cairan
Nonfarmakologi Farmakologi dan elektrolit.

Hiperemesis gravidarum lebih sering terjadi pada ibu dengan primigravida atau kehamilan pertama.
Pada ibu hamil dengan kondisi multipara mengalami hiperemesis gravidarum, mereka mungkin pernah
mengalami riwayat kehamilan sebelumnya dengan masalah yang sama.
Syarat diet
Karbohidrat diberikan Makanan diberikan dalam bentuk kering, mudah dicerna, tidak merangsang saluran cerna,
diberikan dalam porsi kecil tetapi sering. Strategi pemberian makan ini dilakukan untuk
tinggi (75-80% dari E mengatasi mual dan muntah, sehingga asupan makanan dapat meningkat.
total)

Protein diberikan Cairan diberikan sesuai dengan kondisi pasien, sekitar 7-10 gelas/hari. Upayakan
sedang, (10-15% dari E pemberian cairan atau minum tidak bersamaan dengan pemberian makanan utama,
agar menghindari efek mual
total

Lemak diberikan
rendah (10% dari E Bila makan pagi dan siang sulit diterima ibu, dioptimalkan pemberian makan malam
dan snack malam untuk meningkatkan asupan makanan sehari
total)

Vitamin dan mineral


diberikan cukup sesuai Secara bertahap, makanan ditingkatkan pemberiannya dalam porsi dan nilai gizi sesuai
kebutuhan dengan keadaan dan kebutuhan gizi pasien
Prinsip Diet
Jenis makanan yang dianjurkan adalah roti
panggang, biscuit, crackers, sari buah, buah segar,
Makan makanan sumber minuman ringan, sirop, kaldu tidak berlemak, dan
teh .
karbohidrat kompleks
Sedangkan makanan yang tidak dianjurkan adalah
jenis makanan atau minuman yang merangsang
saluran cerna, menggunakan bumbu tajam,
mengandung alkohol, kopi, dan mengandung zat
Menghindari makanan tambahan seperti pengawet, pewarna, penyedap
dan sebagainya.
yang berlemak dan
Minum air jahe/permen jahe ataupun sari jeruk.
goreng-gorengan
Tips yang dapat membantu keberhasilan pemberian makan atau intervensi gizi
bagi pasien hyperemesis gravidarum
1. Pemberian makan dengan porsi kecil dan frekuensi sering, terutama diberikan
berupa snack. Hindari kondisi sangat lapar agar tidak menimbulkan rasa mual.
2. Minuman diberikan di antara waktu makan, misalnya antara makan pagi dan makan
siang, atau makan siang dan makan malam. Hal tersebut efektif untuk menghindari
mual daripada pemberian cairan bersamaan dengan saat makan.
3. Pemberian makanan yang kering akan lebih baik karena dapat ditoleransi oleh
pasien, seperti biscuit, roti panggang, sereal, terutama diberikan pagi hari.
4. Hindari memasak makanan dengan aroma tajam dan ruangan harus tetap dijaga
dengan ventilasi yang baik.
5. Hindari makanan yang mengandung lemak tinggi dan makanan yang terlalu
berbumbu tajam.
6. Dapat diberikan minuman ringan atau minuman yang mengandung jahe.
Implementasi diet Hiperemesis terdiri dari 3 jenis

Hiperemesis Hiperemesis Hiperemesis


I II III
Hiperemesis berat. Pemberian Pemberian makanan yang Diet ini mengandung energi cukup
makanan terbatas berupa roti bernilai gizi tinggi, namun dan semua zat gizi. Pemberian
kering, singkong bakar atau rebus, diberikan secara bertahap. minuman dapat diberikan
ubi bakar atau rebus, dan buah- Minuman atau cairan tidak bersamaan dengan makanan
buahan. Pemberian cairan diberikan bersamaan dengan
berjarak 1-2 jam setelah makanan.
pemberian makan utama.
Prinsip diet pada
Ibu Hamil
Preeklamsi dan
ekslamsi
Preeklampsia adalah sindrom yang terjadi saat
kehamilan memasuki minggu ke -20 ditandai dengan
tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih atau tekanan
darah diastolik 90 mmHg atau lebih dan adanya protein
urine 300 mg atau lebih dalam sampel urine 24 jam.

Pengertia Sedangkan Preeklampsia berat didefinisikan sebagai


tekanan darah sistolik 160 mmHg atau lebih atau tekanan
darah diastolik 110 mmHg atau lebih dan terdapat 5 g

n protein dalam sampel urine 24 jam.


Preeklampsia berhubungan dengan penurunan aliran
darah uterus karena adanya vasospasme, menyebabkan
berkurangnya ukuran plasenta, terganggunya makanan
janin, dan janin mengalami Intra Uterine Growth
Restriction atau disingkat IUGR
Faktor risiko yang diduga menjadi penyebab
preeklampsia
IMT naik
Ada
40 th lebih riwayat
preeklamsi
Kehamilan
kembar

Kehamilan Memiliki
pertama riwayat
penyakit
Syarat diet
1. Energi diberikan sesuai kebutuhan energi sehari. Pemberian makanan secara bertahap sesuai dengan daya terima
pasien terhadap makanan. Penambahan energi tidak lebih dari 300 kkal dari kebutuhan energi sebelum hamil. Jika
energi diberikan melebihi kebutuhan, maka berdampak pada kenaikan berat badan ibu hamil secara berlebihan.
2. Protein diberikan tinggi, sekit ar 1,5 – 2 g/kg berat badan.
3. Lemak diberikan cukup, sebagian lemak yang diberikan dianjurkan berupa jenis lemak tidak jenuh tunggal dan lemak
tidak jenuh ganda.
4. Karbohidrat diberikan dalam jumlah yang cukup.
5. Vitamin diberikan cukup, tetapi vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi.
6. Mineral diberikan cukup terutama zat kalsium dan kalium.
7. Bentuk makanan harus disesuaikan dengan kemampuan atau daya terima makanan pasien.
8. Cairan diberikan sebanyak 2500 ml sehari. Tetapi pada keadaan oliguria, maka pemberian cairan dikurangi dan
disesuaikan dengan banyaknya cairan yang keluar melalui urin, muntah, keringat dan pernapasan.
Ada 3 jenis diet Preeklampsia

• Preeklampsia berat, makanan diberikan dalam • Bentuk makanan peralihan ini berupa makanan • Diet ini mengandung protein tinggi dan kandungan
bentuk cair berupa susu dan sari buah. Contoh saring atau lunak disertai diet rendah garam I. garam yang rendah. Bentuk makanan yang diberikan
makanan cair yang dapat diberikan adalah susu yang Contoh hidangan untuk Diet Preeklampsia II yaitu bisa berupa makanan lunak atau makanan biasa
dibuat dari susu khusus ibu hamil, teh manis, sari nasi tim, daging giling bumbu terik, ikan bumbu • Jenis makanan mengandung semua zat gizi dalam
tomat, sari jeruk, sari alpukat, atau sari pepaya kuning, tempe bacem, pepes tahu, cah buncis, tumis jumlah yang cukup atau memadai untuk memenuhi
kacang panjang, selada buah, buah pisang atau jenis kebutuhan gizi dengan jumlah energi disesuaikan
buah lainnya, dan susu khusus ibu hamil dengan kenaikan berat badan ibu hamil.
• Contoh hidangan nasi tim atau nasi biasa, semur
daging giling atau dapat diberikan daging gepuk,
ayam bakar, atau ayam goreng, tahu isi atau cah
tahu, cap cay atau sup sayuran, buah-buahan dan
susu khusus bagi ibu hamil

Preeklampsia Preeklampsia Preeklampsia


I II III
Prinsip diet pada
Ibu hamil dengan
Kontipasi
Konstipasi merupakan suatu keadaan yang sering
ditemukan di dalam masyarakat, pada umumnya
dihubungkan dengan kurangnya konsumsi serat,
kurang minum dan kurangnya aktifitas fisik.
Kehamilan merupakan salah satu faktor penyebab
sistemik untuk terjadinya konstipasi atau susah
buang air besar.
Keluhan yang paling umum adalah mengedan
Diperkirakan 11-38% wanita hamil terlalu kuat, tinja yang keras dan rasa pengeluaran
pernahmengalami konstipasi. tinja yang tidak komplit.
Resiko konstipasi pada wanita hamil semakin
besar jika sudah mempunyai riwayat konstipasi
sebelumnya dan riwayat konsumsi suplemen besi
Konstipasi pada wanita hamil umumnya merupakan Pada wanita hamil terjadi perubahan hormonal yang
konstipasi fungsional, yaitu gangguan motilitas kolon drastis yakni peningkatan progesteron selama
atau anorektal kehamilan. Progesteron akan menyebabkan otot-
otot relaksasi untuk memberi tempat janin
Ada beberapa faktor mengapa wanita hamil berkembang.
mengalami konstipasi yakni: faktor hormonal,
perubahan diet, pertumbuhan janin dan aktifitas Relaksasi otot ini juga mengenai otot usus sehingga
fisik. akan menurunkan motilitas usus yang pada
akhirnya menyebabkan konstipasi (slow-transit
Riwayat posisi saat defekasi juga menjadi resiko constipation).
untuk timbulnya konstipasi
Disamping itu selama kehamilan tubuh menahan
cairan, absorbsi cairan di usus meningkat sehingga
isi usus cenderung kering dan keras yang
memudahkan terjadinya konstipasi.
Perubahan diet pada wanita hamil berkontribusi untuk terjadinya
konstipasi. Gejala mual muntah pada trimester pertama disertai asupan
makanan khususnya minuman yang berkurang akan mempengaruhi
proses defekasinya. Semakin besar kehamilan biasanya wanita hamil
cenderung mengurangi asupan cairan.

Komposisi makanan yang cenderung


berupa susu dan daging / ikan tanpa
disertai cukup makanan yang kaya serat
akan memperbesar resiko terjadinya
konstipasi. Begitu juga pemberian
suplemen besi dan kalsium selama
kehamilan merupakan faktor resiko
terjadinya konstipasi
Prinsip diet
Kebutuhan serat pada wanita hamil sama dengan orang
Meningkatkan normal yakni sekitar 25-30 gram perhari. Serat makanan
terdiri dari serat larut dan serat tidak larut. Serat larut
asupan serat akan mengalami fermentasi di usus besar dan
memperlambat pengosongan lambung, menahan air
dan membentuk gel. Contohnya apel, jeruk dan
Meningkatkan strawberi. Serat tidak larut sukar difermentasi,
memperpendek waktu transit di usus dan memperbesar
asupan cairan massa tinja. Serat tidak larut banyak terdapat pada
sereal, sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Hindari konsumsi serat yang berlebihan secara
Aktifitas fisik yang bersamaan dalam waktu cepat karena akan
cukup menimbulkan kembung, sebah dan rasa tidak nyaman
di perut
Prinsip diet
Meningkatkan
asupan serat Wanita hamil membutuhkan asupan cairan 300ml
lebih banyak dari rata-rata 2000 ml cairan yang
dikonsumsi orang normal.
Meningkatkan
Sebaiknya hindari minuman bersoda, alkohol dan
asupan cairan kopi. Pagi hari setelah bangun tidur usahakan untuk
mengkonsumsi segelas air untuk merangsang
defekasi
Aktifitas fisik yang
cukup
Prinsip diet
Meningkatkan
asupan serat

Meningkatkan
asupan cairan
Aktifitas fisik rutin dipercaya merangsangperistaltik
usus untuk bekerja normal sehingga memperpendek
Aktifitas fisik yang waktu transit di saluran pencernaan dan membantu
pengeluaran tinja.
cukup
Oleh karena itu wanita hamil sebaiknya melakukan
olahraga ringan yang rutin seperti senam hamil dan
jalan pagi.
Prinsip diet pada
Ibu hamil dengan
DM
Ada 2 istilah dalam diabetes dalam kehamilan:
1. Gestational Diabetes Mellitus (GDM) adalah
diabetes yang terjadi saat kehamilan sedangkan
sebelum hamil ibu tidak memiliki penyakit diabetes.
GDM
2. PreGestational Diabetes Mellitus(PGDM) adalah
diabetes yang terjadi pada ibu hamil dengan
memiliki riwayat diabetes sebelumnya, baik diabetes
melitus tipe 1 maupun tipe 2.

PGDM
Prinsip Diet
1. Kebutuhan protein 10-15% dari kebutuhan
energi total.
2. Kebutuhan lemak 20-25% dari kebutuhan energi
total. Kolesterol makanan maksimal 300
mg/hari.
3. Kebutuhan karbohidrat 60-70% dari kebutuhan
energi total.
4. Apabila kadar gula darah tinggi, penggunaan
gula murni tidak diperbolehkan.Jika kadar gula
darah sudah terkendali diperbolehkan
mengkonsumsi gula murni sampai 5 % dari
kebutuhan
Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Makan dalam porsi kecil, namun seringTidak
dianjurkan makan 3 kali/hari dengan porsi besar,
namun lebih baik makan 6 kali/hari dengan porsi
kecil. Makan 6 kali/hari meliputi jadwal makan utama
3 kali/hari (pagi, siang dan malam) dan konsumsi
camilan 3 kali/hari (dikonsumsi diantara waktu
makan utama). Makan dengan jadwal teratur dan
tidak menunda jadwal makan
2. Mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat
seperti roti, susu, buah, permen, dan soft drinks
(boleh dikonsumsi namun tidak berlebihan)
3. Usahakan untuk tidak banyak mengonsumsi
karbohidrat di pagi hari, karena kadar gula darah
cenderung naik pada pagi hari
Prinsip diet pada
Ibu hamil dengan
Anemia
Anemia adalah suatu kondisi dimana menurunnya Kriteria anemia pada ibu hamil menurut WHO:
sel darah merah atau hemoglobin sehingga
kapasitas daya angkut oksigen ke seluruh tubuh Hg < 11 gr%
semester I dan III
berkurang.
Pada wanita hamil terjadi hemodilusi yaitu
pertambahan volume cairan darah yang lebih
Hg < 10,5gr%
banyak daripada sel darah sehingga kadar Hb semester II
wanita hamil berkurang.

Anemia pada ibu hamil bisa disebabkan karena anemia defisiensi besi
dan asam folat. Ibu hamil anemia
Derajat anemia (Depkes)

Ringan Sekali: Hb 11
gr%-batas normal

Ringan: Hb 8gr%-
<11gr%

Sedang: Hb 5gr%-
<8gr%

Berat: Hb < 5gr%


Prinsip Diet
1. Mengkonsumsi protein hewani seperti daging, unggas, seafood,
telur
2. Mengonsumsi sayuran hijau minimal 3 porsi setiap hari dan
meningkatkan asupan buah berwarna jingga dan merah segar
seperti jeruk, pisang, kiwi, semangka, dan nanas.
3. Mengkonsumsi makanan sumber asam folat seperti asparagus,
bayam, buncis, hati sapi, kembang kol, selada, kapri, kacang
tanah, dan beras merah.
4. Menghindari faktor yangmengurangi penyerapan asam folat dan
Fe seperti alkohol, kopi, kontrasepsi oral, aspirin, obat penenang
dan antikonvulsan (anti kejang).
5. Mengkonsumsi vitamin C untuk meningkatkan penyerapan Fe
6. Mengkonsumsi makanan sumber vitamin B12 seperti daging, hati,
ikan, makanan fermentasi, yogurt, udang, dan susu
Prinsip diet pada
Ibu hamil dengan
Obesitas
Obesitas merupakan suatu keadaan yang
menunjukan ketidakseimbangan antara tinggi badan Penentuan obesitas menggunakan LILA
dan berat badan akibat jaringan lemak yang (Lingkar Lengan Atas) yaitu >28,5 cm
berlebihan dari dalam tubuh sehingga terjadi berat
badan yang berlebih atau obesitas.
Kenaikan berat badan normal saat kehamilan
berkisaran 12-16 kg, jika kenaikan yang terjadi lebih
dari itu berati ibu beresiko mengalami kegemukan
atau obesitas.
Ibu hamil yang obesitas akan membawa resiko
penyakit yang lain seperti hipertensi dalam
kehamilan, diabetes gastasionaldan preeklamsia
Lingkar lengan atas ibu hamil dibagi
menjadi 3 kategori yaitu:
• kurang (<23,5 cm),
• normal (23,5–28,5cm),
• lebih (28,5 cm).
Apabila LILA ibu hamil lebih dari 28,5
maka ibu hamil mengalami obesitas
Obesitas dapat disebabkan oleh peningkatan
masukan energi, penurunan dalam mengeluarkan
energi atau kombinasi keduanya. Prinsip Diet

1. Konsumsilah sedikit lemak (30% dari jumlah


keseluruhan kalori yang dikonsumsi)
Energi Energi 2. Kurangin konsumsi karbohidrat yang
masuk keluar kombinasi
berlebih kurang berlebihan agar berat badan dalam batas
normal
3. Perbanyak aktivitas olahraga

Obesitas pada ibu hamil disebabkan oleh banyak faktor antara


lain usia ibu saat hamil, paritas, riwayat keluarga, pendidikan,
status sosial ekonomi dan faktor pola makan.

Anda mungkin juga menyukai