Pasien Hiperemesis
Gravidarum dan
Preeklampsia
Suci Eka Putri
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Asuhan Gizi untuk
Pasien Hiperemesis
Gravidarum (1)
Gambaran klinis yang umum : adanya mual dan
muntah terkait dengan hiperemesis gravidarum
bersifat persisten >> bisa dehidrasi,
ketidakseimbangan elektrolit, ketonuria, dan
penurunan berat badan lebih dari 5% dari berat
badan ibu hamil yang biasa terjadi pada awal
kehamilan dan bisa mengancam keselamatan janin
dan ibu atau disebut juga morning sickness tapi
biasanya ini lebih parah.
Etiologi Hiperemesis Gravidarum
Peningkatan kadar hormon yang berkaitan dengan kehamilan
seperti hCG, estrogen, dan progesteron.
Penyebab utamanya
Faktor
lainnya (loh, Menambahkan juga peran faktor lainnya seperti adanya migrain
ky,et al (2015)) pada ibu, dan adanya riwayat keluarga yang mengalami
hiperemesis.
Patofisiologi
Jenis makanan yang dianjurkan >> makanan selingan atau snacks yang mengandung karbohidrat tinggi (sandwich,
crackers, sereal saat sarapan, dan sebagainya). Jenis minuman berupa susu dan jus buah yang dapat memberikan
nilai gizi yang baik bagi kebutuhan ibu hamil.
Tujuan intervensi gizi atau tujuan diet :
makanan yang tidak dianjurkan >> jenis makanan atau minuman yang
merangsang saluran cerna, menggunakan bumbu tajam, mengandung
alkohol, kopi, dan mengandung zat tambahan seperti pengawet, pewarna,
penyedap dan sebagainya. Waktu pemberian makan dan minum tidak
bersamaan atau diberi jarak agar tidak menjadi mual dan muntah.
Tips yang dapat Membantu Keberhasilan Pemberian Makan
Hindari memasak
Hindari makanan yang Dapat diberikan
makanan dengan
mengandung lemak minuman ringan atau
aroma tajam dan
tinggi dan makanan minuman yang
ruangan harus tetap
yang terlalu berbumbu mengandung jahe.
dijaga dengan ventilasi
tajam.
yang baik
Asuhan Gizi Terstandar untuk
Pasien Preeklampsia (2)
Sindrom yang terjadi saat kehamilan memasuki
minggu ke -20 ditandai dengan tekanan darah sistolik
Preeklampsia 140 mmHg atau lebih atau tekanan darah diastolik 90
mmHg atau lebih dan adanya protein urine ≥300 mg
24 jam.
Tekanan darah sistolik ≥160 mmhg atau tekanan
darah diastolik ≥110 mmhg dan terdapat 5 g Preeklampsia
protein dalam sampel urine 24 jam. berat
Preeklampsia berhubungan dengan penurunan aliran darah uterus karena adanya
vasospasme, menyebabkan berkurangnya ukuran plasenta, terganggunya makanan
janin, dan janin mengalami Intra Uterine Growth Restriction atau disingkat IUGR
(Erick, M,2008).
Kriteria Preeklampsia : hasil pemeriksaan tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan atau
tekanan darah diastolik > 90 mmHg setelah 20 minggu kehamilan pada wanita, meskipun
sebelumnya memiliki tekanan darah normal. Tetapi hipertensi bukan berarti pasien
mengalami Preeklampsia, Dibutuhkan kriteria lain proteinuria. Namun jika proteinuria
tidak ditemukan,kriteria lainnya : trombositopenia, gangguan fungsi hati, gangguan
Pengertian
fungsi ginjal, edema paru, gangguan penglihatan atau gangguan cerebral. (Robert, JM, et
al, 2013)
Faktor risiko yang diduga menjadi Meningkatnya usia ibu lebih dari 40
penyebab preeklampsia : tahun, kehamilan pertama
kehamilan kembar
sindrom antifosfolipid
Diabetes Melitus
(Wagner, LK,et al,2008; Robert, JM, et al,
2013).
Conto h dia gn osis gizi pada pasien
preeklampsia dg gejala/tanda hipertensi
berat, proteinuria dan oliguria :
c. Preeklampsia ringan, Diet Preeklampsia III >> mengandung protein tinggi dan kandungan garam yang
rendah. Bentuk makanan : makanan lunak atau makanan biasa dengan memperhatikan perkembangan
kondisi pasien. Mengandung semua zat gizi dalam jumlah yang cukup atau memadai untuk memenuhi
kebutuhan gizi dengan jumlah energi disesuaikan dengan kenaikan berat badan ibu hamil.
Contoh hidangan bentuk makanan dapat dimodifikasi, makanan lunak atau biasa menyesuaikan daya
terima pasien. Hidangan dapat dipilih berupa nasi tim atau nasi biasa, semur daging giling atau dapat
diberikan daging gepuk, ayam bakar, atau ayam goreng, tahu isi atau cah tahu, cap cay atau sup
sayuran, buah-buahan dan susu khusus bagi ibu hamil.
Terimakasih
Sumber :
Kemenkes. Bahan Ajar Gizi. Dietetik Penyakit Tidak Menular. Kemenkes. Jakarta: 2018.
Soal Kasus Preeklampsia:
Ny Ami adalah seorang ibu hamil dengan usia kehamilan 32 minggu, merupakan kehamilan pertama, usia Ny Ami 35 tahun.
Sudah sehari ini dirawat di suatu Rumah Sakit dengan keluhan utama sakit kepala dan pusing serta penglihatan kabur.
Keluhan tersebut dirasakan sejak 2 hari sebelum masuk RS. Keadaan umum saat ini: kompos mentis. Hasil pemeriksaan fisik-
klinis sebagai berikut:
Tekanan darah : 170/110 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu badan : 36,50C
Respirasi : 24 x/menit
Edema pada kedua tungkai.
Sedangkan hasil pengukuran antropometri yaitu:
Berat badan : 73 Kg
Tinggi badan : 154 cm,
LILA : 33,4 cm
Hasil pemeriksaan laboratorium:
Proteinuria : +++
Hb : 10,7 g/dl
Hasil observasi pengeluaran urine 150 ml.
Ny Ami menyatakan tidak ada riwayat hipertensi sebelumnya, atau penyakit lainnya baik di dirinya maupun anggota
keluarganya. Saat ini sedang direncanakan untuk pemeriksaan laboratorium lainnya seperti ureum, creatinin, dan SGOT/SGPT.
Hasil anamnesa gizi Ny Ami sebelum masuk RS, pola makan 3 kali sehari dengan 2 kali makanan selingan. Ny Ami tidak
memiliki pantangan makanan, dan menyukai makanan yang digoreng. Konsumsi sayur dan buah 3-4 kali/minggu. Sejak
muncul keluhan sakit kepala, asupan makan menurun dan saat dirawat di RS, asupan makanan berdasarkan recall 1x24 jam
yaitu asupan energi 670, 5 kkal dan asupan protein 34,2 g.
Anda sebagai Ahli Madya Gizi diminta melakukan asuhan gizi untuk kasus di atas menggunakan langkah-langkah PAGT.