Anda di halaman 1dari 19

STASE 4

ASUHAN KEBIDANAN PADA


KEHAMILAN
“HIPEREMESIS GRAVIDARUM”
TRIA ISHMA ROSITA
NIM. 225901005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2022/2023
Hiperemesis Gravidarum
• Hipermesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual muntah lebih dari
10 kali dalam 24 jam, keadaan seperti ini rata rata muncul pada kehamilan 8-12
minggu.

• Hipermesis gravidarum adalah kondisi persisten mual muntah ibu hamil pada
trimester pertama sampai dengan usia kehamilan 22 minggu. Jika berkelanjutan
bisa mengakibatkan kekurangan karbohidrat dalam lemak, dehidrasi dan
kekurangan elektrolyt.

• Ditandai dengan mual muntah, ketonuria dan kehilangan 5% dari berat sebelum
hamil, 0,3 hingga 0,2 % hiperemesis gravidarum membutuhkan perawatan di
rumah sakit. (Wardani, 2020)
TUJUAN
PENULISAN

Memberikan asuhan kebidanan pada pasien dengan


hyperemesis gravidarum menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan dan merencanakan Asuhan yang
tepat.
LAPORAN KASUS
Ny. Y Hamil 10 Minggu dengan Hiperemesis
Gravidarum Di Klinik Alyssa Medika

Tanggal Pengkajian 20 Desember 2022

Subjective (S) :

Ny. Y usia 23 th G1P0A0 Hamil 10 Minggu


HPHT : 11 Oktober 2022
TP : 18 Juli 2023, Riwayat Penyakit (-), Riwayat KB (Belum
Pernah), Riwayat Kehamilan (Hamil ini)
Keluhan : Mual dan Muntah kurang lebih 10 X Dalam 1 hari,
Badan terasa lemas dan pusing
Objective (O) :

KU : Lemah, KES : Composmetis, TD 100/60mmHg,


TB : 155cm, BB : 48 Kg, N : 100 X/Menit, Pr : 20
X/Menit, Sh : 36,7, Lila : 24,5cm. Inpeksi wajah
tampak pucat, mata konjungtiva tampak pucat,
kelopak mata cekung, pada bagian mulut mukosa
bibir kering, lidah kotor
Abdomen : pembesaran sesuai masa kehamilan,
TFU : Belum teraba, DJJ : Belum terdengar.
Ekstremitas Atas/Bawah -/-, Reflek Patella +/+.

Assesment (A) :

G1P0A0, Hamil 10 Minggu dengan Hyperemesis


Gravidarum II
 
Plan (P) :

• Memberitahu Ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu mengalami Hiperemesis Gravidarum


• Memberitahu ibu perubahan fisiologis Trimester 1, Seperti : kram perut, perut membesar, dan nyeri
payudara
• Memberitahu ibu tanda bahaya kehamilan Trimester 1, Seperti : mual muntah yang sering, nyeri
bagian bawah perut, keluar flek darah, pusing atau sakit kepala
• Memberitahu ibu untuk tetap menjaga pola istirahat, dibagi waktunya untuk tidus siang dan tidur
malam
• Memberitahu ibu untuk mengkonsumsi makan maknan yang berenergi dan zat gizi yang cukup sprt :
roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus, dan buah buahan, dan minum air 7-10
gelas/hari
• Menganjurkan ibu untuk minum rebusan air jahe ½ gelas/hari guna mengurangi mual dan muntah
• Memberi vitamin ibu Hamil :
Tablet Fe 30 tablet 1X1 Sehari
Asam Folat 30 tablet 1X1 Sehari
• Merujuk ibu ke rs untuk mencegah dehidrasi pada ibu akibat hyperemesis gravidarum
Menurut Penelitian

ASUHAN GIZI PADA HIPEREMESIS GRAVIDARUM


Hyperemesis Gravidarum Nutrition Care
Rini DA
Politeknik Kementerian Kesehatan Semarang
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol.9 No.1 2021

Faktor Penyebab Hiperemesis gravidarum tidak diketahui dengan pasti, namun kemungkinan
terdapat factor diantaranya adalah :

• Riwayat Asupan seperti karbohidrat, protein, lemak, viamin B6


• Status Gizi Sebelum Hamil :
status gizi sebelum hamil berhubungan dengan kejadian hiperemesis gravidarum pada ibu hamil,
terutama pada wanita yang memiliki IMT atau Indeks Massa Tubuh yang rendah.
Penatalaksanaan Gizi pada Pasien Hiperemesis Gravidarum

Diet  Bertujuan untuk Mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis dan
Secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup.

Syarat Diet :
• Karbohidrat tinggi, yitu 75-80% dari kebutuhan energy total.
• Lemak rendah, yaitu ≤10% dari kebutuhan energy total.
• Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy total.
• Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan disesuaikan dengan
keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari.
• Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran cerna, dan diberikan dalam
porsi kecil.
• Bila makan pagi dan siang sulit diterima, dioptimalkan makan malam selingan
malam.
• Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai keadaan
dan kebutuhan gizi pasien.
• Diet Hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis berat.
Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi
bakar atau rebus, dan buah buahan.

• Cairan tidak diberikan bersama makanan, tetapi 1-2 jam sesudahnya.


Semua zat gizi pada makanan ini kurang kecuali vitamin C, sehingga
hanya diberikan selama beberapa hari.

• Pemberian Cairan dapat diberikan dalam keadaan darurat sehingga


keadaan dehidrasi dapat diatasi. Cairan pengganti yang diberikan adalah
glukosa 5% sampai 10% dengan keuntungan dapat mengganti cairan 10
yang hilang dan berfungsi sebagai sumber energi.
PENGARUH PEMBERIAN TERAPI AIR JAHE PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN
HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Richta Puspita Haryanti*, Novika Andora, Yuli Lestari


Fakultas Kesehatan, Universitas Mitra Indonesia
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP

• Jahe (Zingiber Officinale) adalah salah satu jenis tumbuhan india.


Tumbuhan jahe banyak digunakan sebagai obat-obatan, kosmetik,
pengharum ruangan, membuat bir serta bahan makanan lainnya

• Baru-baru ini juga telah dibuktikan secara klinis bahwa jahe bermanfaat
sebagai anti mual dan muntah pada ibu hamil yang aman.
● penelitian ini dilakukan pada bulan September
hingga bulan November 2021 pada pasien Ibu
hamil dengan hiperemesis gravidarum Puskesmas
Rawat Inap Kota Karang Bandar Lampung
berjumlah 31 responden.

● Penelitian ini menggunakan dengan tehnik


accidental sampling Ibu hamil yang dirawat selama
2-3 hari dengan mual muntah berlebihan pada usia
kehamilan 0-12 minggu dan 16-24 minggu.
Cara Pemberian Terapi Air Jahe

• Responden diberikan rebusan air jahe dianjurkan untuk menghirup


air jahe terlebih dahulu selagi hangat sebelum dikonsumsi untuk
mengetahui apakah responden menyukai wangian dari uap air jahe
tersebut dan mulai memberikan air jahe bila responden tidak
memiliki masalah dengan wangian dari uapnya

• Lalu ibu hamil minum ½ gelas sesuai dosis. Pemberian air jahe
dilakukan selama 1x/1hari (bila rasa muncul rasa mual).
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata mual muntah sebelum dan sesudah pemberian
terapi air jahe adalah;
sebelum >8-10x/hari sedangkan rata-rata sesudah <2-5x/hari.

Maka hasil uji statistik di atas didapatkan t hitung 68.897 > t tabel 5.710 dan nilai
signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi 5% (p = 0.000 <0.05).

Hasil riset ini dapat disimpulkan maka Ada pengaruh Terapi Air Jahe terhadap Mual
muntah pada Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum.
Penatalaksanaan Ibu Hamil Dengan Hiperemesis Gravidarum Di Rumah Sakit
Umum Daerah Wonogiri

Wulandari, Tri Suwarni


Poltekkes Bhakti Mulia

http://ejournal.poltekkesbhaktimulia.ac.id/index.php/ijms/article/view/185

Hiperemesis gravidarum merupakan kasus terbesar di Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri.
Penelitian ini bertujuan agar dapat melakukan penatalaksanaan asuhan pada ibu hamil
dengan hiperemesis gravidarum secara komprehensif dengan menggunakan manajemen 7
langkah Varney. Penelitia ini menggunakan metode penelitian deskriptif observasional dengan
pendekatan studi kasus.
KASU
S

S : Ny. D usia 24 th datang dengan keluhan mual muntah lebih dari 10 kali, badan lemas dan pusing
O : KU lemah, Kes. Composmentis, TD 100/70mmHg, N. 110X/menit, R. 20x/menit, Sh.36,4
Inpeksi wajah tampak pucat, mata konjungtiva tampak pucat, kelopak mata cekung, pada bagian mulut mukosa bibir
kering, lidah kotor, TFU ballt, DJJ belum terdengar dengan menggunakan doppler.
A : Ny. D umur 24 tahun G1P0A0 dengan hiperemesis gravidarum grade II
P:
● Observasi keadaan umum dan tanda tanda vital
● beritahu ibu tentang hasil pemeriksaanibu dan janin, beritahu KIE tentang cara mengurangi mual muntah
● anjurkan ibu untuk istirahat cukup, beri informasi ketidaknyamanan kehamilan trimester I, beri dukungan psikososial
● therapi obat sesuai advis dokter, pasang infus dengan D5% 20 tpm, injeksi ondancentron 4 mg, injeksi ranitidine 50 mg,
antasida syrup 125 ml
● dokumentasi asuhan
Daftar Pustaka

Ali, S. (2022). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester
I Di Wilayah Puskesmas Nania. Jurnal Antara Kebidanan, 5(2), 326–336.

Susanti, E., Firdayanti, F., & Haruna, N. (2019). Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal Pada Ny
“S” dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat II di Rs TNI Angkatan Laut Jala Ammari Pada
Tanggal 27 Mei-18 Juli 2018. Jurnal Midwifery, 1(2), 79–91.
https://doi.org/10.24252/jmw.v1i2.10557

Wardani, R. K. (2020). Efektifitas Konsumsi Air Tebu Kombinasi Dengan Air Jahe Terhadap
Hiperemesis Gravidarum Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo Pekanbaru. Al-
Insyirah Midwifery: Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery Sciences), 9(1), 36–41.
https://doi.org/10.35328/kebidanan.v9i1.563

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/actanutrica/issue/view/3022

http://ejournal.poltekkesbhaktimulia.ac.id/index.php/ijms/article/view/185

http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP
DOKUMENTASI
Thank You


Anda mungkin juga menyukai