Anda di halaman 1dari 12

HARI/TANGGAL : SELASA,10 OKTOBER 2020

JUDUL PRAKTIKUM :GANGGUAN KEHAMILAN(HIPEREMESIS)

NAMA MAHASISWA : BAIQ RANI MAYANI PRAGINA


PEDOMAN PRAKTIKUM DIET PENYAKIT TIDAK MENULAR

LANDASAN TEORI.

Praktikum II A
HIPEREMESIS

Hiperemesis gravidarum adalah kondisi mual yang parah disertai muntah yang dapat
dialami satu dari 200 ibu hamil (Loh, KY, et al, 2015). Hiperemesis gravidarum lebih sering
terjadi pada ibu dengan primigravida atau kehamilan pertama. Gambaran klinis yang umum
yaitu adanya mual dan muntah terkait dengan hiperemesis gravidarum bersifat persisten,
sehingga dapat mengakibatkan terjadinya dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, ketonuria, dan
penurunan berat badan lebih dari 5% dari berat badan ibu hamil. Kondisi ini akan menjadi
penyulit kehamilan yang berdampak pada kesehatan ibu hamil dan gangguan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, gangguan mual yang parah disertai muntah terus menerus menjadi indikasi yang
paling umum bagi ibu hamil untuk segera mendapat perawatan medis di rumah sakit saat awal
kehamilan (Loh, KY,et al, 2015).
Gangguan mual yang parah dan muntah terus-menerus pada Hiperemesis gravidarum
dikaitkan juga dengan pola konsumsi makanan yang menjadi kebiasaan. Hiperemesis
gravidarum lebih umum terjadi pada populasi dengan kebiasaan konsumsi daging, ikan, unggas
dan telur. Sebaliknya, mual dan muntah jarang terjadi pada populasi dengan pola konsumsi
makanan dari tanaman seperti konsumsi jagung. Hal lainnya yang diduga berpengaruh terhadap
timbulnya gangguan mual dan muntah pada ibu hamil yaitu sensitivitas penciuman yang
mungkin berperan juga dalam patogenesis hiperemesis gravidarum (Loh, KY, et al 2015).
Penatalaksanaan hiperemesis gravidarum tergantung pada tingkat keparahan gejala.
Secara umum, penatalaksanaan terdiri dari terapi farmakologi dan nonfarmakologi. Terapi
farmakologi dengan penggunaan antiemesis oral hingga pengobatan lainnya di rumah sakit
untuk memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Sedangkan terapi nonfarmakologi
mulai dari pemberian penjelasan dan dukungan emosional dan modifikasi diet (asuhan gizi).
Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) adalah suatu proses terstandar sebagai suatu
metode pemecahan masalah yang sistematis dalam menangani problem gizi sehingga dapat
memberikan asuhan gizi yang aman, efektif dan berkualitas tinggi. Terdapat empat langkah
dalam proses asuhan gizi yaitu asesmen atau pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi serta
monitoring dan evaluasi gizi.
Adapun tujuan diet untuk pasien Hiperemesis Gravidarum yaitu:
1) Mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis.
2) Secara bertahap, memberikan makanan mengandung energi dan zat gizi yang cukup.
Berikut ini syarat diet yang merupakan strategi intervensi gizi untuk pasien Hiperemesis
Gravidarum:
1) Karbohidrat diberikan tinggi, yaitu 75-80% dari kebutuhan energi total
2) Protein diberikan sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
3) Lemak diberikan rendah, yaitu < 10 % dari kebutuhan energi total.
4) Vitamin dan mineral diberikan cukup sesuai kebutuhan.
5) Makanan diberikan dalam bentuk kering, mudah dicerna, tidak merangsang saluran cerna,
diberikan dalam porsi kecil tetapi sering. Strategi pemberian makan ini dilakukan untuk
mengatasi mual dan muntah, sehingga asupan makanan dapat meningkat.
6) Cairan diberikan sesuai dengan kondisi pasien, sekitar 7-10 gelas/hari. Upayakan pemberian
cairan atau minum tidak bersamaan dengan pemberian makanan utama, agar menghindari efek
mual.
7) Bila makan pagi dan siang sulit diterima ibu, dioptimalkan pemberian makan malam dan
snack malam untuk meningkatkan asupan makanan sehari.
8) Secara bertahap, makanan ditingkatkan pemberiannya dalam porsi dan nilai gizi sesuai

22
PEDOMAN PRAKTIKUM DIET PENYAKIT TIDAK MENULAR

dengan keadaan dan kebutuhan gizi pasien.


Pada umumnya pasien hiperemesis gravidarum membatasi asupan makan karena
menghindari timbulnya keluhan mual yang diikuti muntah, terutama makanan dengan aroma
yang tajam. Pasien lebih memilih makan dengan porsi kecil tetapi dengan frekuensi lebih sering
untuk mencegah munculnya gangguan mual. (Rees, G, 2014).
Diet Hiperemesis ini memiliki ciri khas yaitu syarat pemberian makan ditekankan pada
makanan sumber karbohidrat kompleks, menghindari makanan yang berlemak dan goreng-
gorengan untuk mengendalikan rasa mual dan muntah, terutama pada pagi hari. Oleh karena itu,
jenis makanan yang dianjurkan adalah roti panggang, biscuit, crackers, sari buah, buah segar,
minuman ringan, sirop, kaldu tidak berlemak, dan teh. Sedangkan makanan yang tidak
dianjurkan adalah jenis makanan atau minuman yang merangsang saluran cerna, menggunakan
bumbu tajam, mengandung alkohol, kopi, dan mengandung zat tambahan seperti pengawet,
pewarna, penyedap dan sebagainya. Namun waktu pemberian makan dan minum tidak
bersamaan atau diberi jarak agar tidak menjadi mual dan muntah. (Instalasi Gizi Perjan RS dr.
Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia, 2004).
Implementasi diet Hiperemesis terdiri dari 3 jenis yaitu diet Hiperemesis I yang ditujukan
untuk pasien Hiperemesis berat. Pemberian makanan terbatas berupa roti kering, singkong bakar atau
rebus, ubi bakar atau rebus, dan buah-buahan. Pemberian cairan berjarak 1-2 jam setelah pemberian
makan utama. Jika rasa mual dan muntah sudah berkurang, maka dapat diberikan Diet Hiperemesis
II dengan pemberian makanan yang bernilai gizi tinggi, namun diberikan secara bertahap. Minuman
atau cairan tidak diberikan bersamaan dengan makanan. Jika kondisi berangsur baik atau
Hiperemesis ringan, maka diberikan Diet Hiperemesis III. Diet ini mengandung energi cukup dan
semua zat gizi. Pemberian minuman dapat diberikan bersamaan dengan makanan. (Instalasi Gizi
Perjan RS dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia (2004).

23
PEDOMAN PRAKTIKUM DIET PENYAKIT TIDAK MENULAR

KASUS : Hiperemesis

Ny N usia 26 tahun seorang pegawai swasta yang sedang hamil pertama memasuki usia
kehamilan 17 minggu. Pendidikan S1, suaminya bekerja sebagai penanggung jawab gudang di
suatu mall di kota X. Ny N mengeluh mual, setiap kali makan dan minum mengalami muntah,
dalam sehari muntah lebih dari 6 kali, seminggu terakhir nafsu makan menurun. Ia tampak
lemah. Sebelumnya, Ny N dan anggota keluarga tidak pernah mengalami kondisi ini.
Ny N berobat ke Rumah Sakit dan dokter menyatakan Ny N mengalami Hiperemesis
Gravidarum. Hasil pemeriksaan sebagai berikut: Tekanan darah : 110 / 80 mmHg Nadi : 80
kali/menit, Respirasi: 22 kali/menit, suhu : 37oC Kadar Hb : 10,8 g/dl Kadar Hematokrit : 33,2
% Berat badan : 47 kg, tinggi badan : 152 cm Lingkar Lengan Atas : 25,5 cm Hasil anamnesa
gizi sebelum sakit: pola makan 3 kali sehari, makanan selingan 2 kali, tidak ada pantangan
makanan maupun alergi terhadap makanan. Lauk hewani dan nabati lebih suka ikan, ayam, telur,
dan tahu. Konsumsi sayuran 4-5 kali/minggu, konsumsi buah 5-6 kali/minggu. Saat ini rawat
inap di RS, diberi makanan lunak berupa nasi tim. Hasil recall asupan makanan: asupan energi
1020 kkal, asupan protein 38 g, asupan lemak: 9,5 g, asupan karbohidrat: 198 g, asupan Fe: 14,2
g. Keluhan mual dan muntah masih ada. Asupan cairan (minum) + 1,5 gelas/hari. Ny N dipasang
infus RL untuk mengganti cairan dan elektrolit tubuh, dan mendapat terapi obat antiemesis.

Susun kasus di atas berdasarkan konsep dan langkah-langkah PAGT (Proses Asuhan Gizi
Terstandar) pada lembar kerja yang sudah disediakan !

24
PEDOMAN PRAKTIKUM DIET PENYAKIT TIDAK MENULAR

A. ASSESEMENT
CH. CLIENT HISTORY
Nama : Ny.N
CH.1.1.1 Umur : 26 tahun
CH.1.1.2 Jenis kelamin : Perempuan
CH.1.1.8 Edukasi : Pendidikan S1
CH 1.2.1 keluhan pasien/klient terkait gizi : Px mengeluh mual,setiap kali makan dan
minum mengalami muntah , dalam sehari muntah lebih dari 6 kali. Seminggu terakhir
nafsu makan menurun. Px tampak lemas.
CH.2.2.1 Perwatan / terapi medis : diberikan terapi obat antiemesis
CH.3.1.6 Pekerjaan : seorang pegawai swasta dan suaminya sebagai penanggung
jawab gudang di suatu mall di kota .

FH. FOOD HISTORY


FH. 1.2.2.3 Pola makan : sebelum masuk RS px makan 3 kali sehari, makanan
selingan 2 kali sehari. Tidak ada makanan pantangan ataupu alergi px. Px lebih suka
lauk hewani dan nabati seperti telur,ikan,ayam,dan tahu. Px konsumsi sayuran 4-5
kali/minggu. Dan konsumsi buah 5-6 kali/ minggu. Untuk lebih jelasnya perhatikan
tabel berikut .
Bahan makanan Frekuensi Keterangan
Kali/hari Kali/ minggu
Nasi 3 kali Sangat sering
Ikan - -
Ayam - -
Telur - -
Tahu - -
Sayuran 4-5 kali Sering
Buah 5-6 kali Sering
Snack 2 kali Sangat sering

Standar pembanding (Sumber,Suhardjo 1988)


- Sangat sering = > 1 kali/hari
- Sering = 1 kali/ hari atau 4 kali/minggu

25
PEDOMAN PRAKTIKUM DIET PENYAKIT TIDAK MENULAR

- Jarang = < 1kali/ hari

Penilaian : berdasarkan tabel pola makan px sebelum sakit dapat disimpulkan bahwa
pola makan pasien sudah bagus karena sudah mengkonsumsi berbagai makanan
mulai dari sumber karbohidrat yang sangat sering, sumber protein , sayuran, dan
buah-buahan.

FH.1.5. Asupan zat gizi makro


ENERGI PROTEIN LEMAK KARBOHIDRAT
FH.1.1.1.1 FH.1.5.3.1 FH.1.5.1.1 FH1.5.5.1
ASUPAN 1.020 kkal 38 gram 9,5 gram 198 gram
KEBUTUHAN 1.834,56 kkal 69,79 gram 50,96 gram 275,18gram
% TK 56% 54% 19% 72%
KATEGORI Kurang Kurang Kurang Kurang
TK
(sumber,SPMRS SK Menkes No.129/menkes/sk /II/2008)
Penilaian : berdasarkan data tabel diatas dapat disimpulkan bahwa asupan zat gizi
makro px berada dalam kategori kurang yakni < 80% .

AD. ANTROPOMETRI
AD.1.1.1 tinggi badan : 152 cm
AD.1.1.2 berat badan saat hamil: 47 kg
Berat sebelum hamil : 45 kg
BBI = (BB sebelum hamil + kenaikan TM2)
= 45 + (4-6 kg)
= 49-51 kg (Bb ibu hamil kurang 2kg)
AD. 1.1.5 IMT = = = = = 19,47kg/
LILA = 25.5 cm
Penilaian : Data antropometri Ny.N berada dalam kategori normal baik dari segi BB
maupun IMT.

BD. Data biokimia ,tes medis dan prosedur


Kode Nama Hasil Nilai normal Keterangan
pemeriksaan pemeriksaan

26
PEDOMAN PRAKTIKUM DIET PENYAKIT TIDAK MENULAR

BD.1.10.1 Hemoglobin 10,8 gr/dl 12.0 gr/dl Rendah


BD.1.10.2 hematokrit 33,2% 38-6% Rendah
Penilaian : hemoglobin px yang rendah mengakibatkan sel darah merah tidak dapat
berfungsi dengan baik dan hancur. Hal inilah pemicu rendahnya kadar hematocrit px.

PD. Nutrition focused fhisical findings


PD.1.1.1 Penampilan keseluruhan : terlihat lemas karena keluhan mual muntahnya
masih ada.
PD.1.1.21 Tanda-tanda vital
Jenis pemeriksaan Hasil pemeriksaan Nilai normal Keterangan
Tekanan darah 110/80 mmHg 120/80 mmHg Normal
Nadi 80 kali/menit 80-100 kali/menit Normal
Respirasi 22 kali/menit 20-80 kali/menit Normal
Suhu 37*c 37,5*c Normal
Penilaian : data pemeriksaan fisik px dalam keadaan normal

B.DIAGNOSIS GIZI
NI.2.1 Asupan oral inadekuat berkaitan dengan adanya mual muntah yang berlebihan
ditandai dengan asupan energi 56%,protein 54%,lemak 19% dan karbohidrat 72%
yang berate dalam kategori kurang
NI.3.1 Asupan cairan inadekuat berkaitan dengan mual muntah ditandai dengan
asupan cairan (minum) 1,5 gelas/ hari
NC.2.2 Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan penyakit yang di derita
ditandai dengan kadar hemoglobin dan hematocrit px rendah

C.INTERVENSI GIZI
a). Tujuan pemberian makan
- Meminimalisir mual muntah yang diderita pasien
- Mencukupi kebutuhan cairan pasien
- Mencukupi kebutuhan zat gizi pasien untuk meminimalisir penyakit yang di derita

b) Prinsip pemberian makan


karbohidrat tinggi, rendah lemak, cairan cukup
c) Jenis diet : DH (diet hipermeasis) dengan porsi kecil tapi frekuensi sering

27
PEDOMAN PRAKTIKUM DIET PENYAKIT TIDAK MENULAR

d) Bentuk makanan : makanan lunak


e) Syarat pemberian makan
- Energy diberikan sebesar 1.834,56 kkal. Untuk memenuhi kebutuhan energy pasien
selama kehamilan sesuai aktifitas fizik dan trimester. Sumber bahan makanannya
antara lain : padi-padian, umbi-umbian , dan lain sebaginya
- Protein diberikan sebesar 69,79 gram. Untuk menghasilkan jumlah sel darah yang
tepat dan membantu tubuh memproduksi zat besi / nutrisi yang dibutuhkan selama
hamil. Sumber protein antara lain : kacang-kacangan , ayam ,ikan ,dan lain
sebagainya
- Lemak di berikan sebesar 50,96 gram. Untuk meningkatkan sensitivitas insulin dan
membantu menjaga berat badan. Sumber bahan makanannya seperti : minyak ,
mentega, keju ,dan lain sebaginya
- Karbohidrat diberikan sebesar 275,18 gram. Untuk menambah berat badan janin dan
mendukung tumbh kembangnya dalam kandungan. Sumber bahan makanannya
sperti beras, umbi, jagung, kentang dan lain sebagainya
- Vitamin A diberikan sebesar 770 mcg. Untuk membantu pertumbuhan tulang bayi.
Sumber bahan makanan seperti wortel, kelor,sayuran hijau dan lain sebaginya
- Vitamin C diberikan sebesar 2.000 mg. sebagai antioksidan dan membantu tubuh
menyerap zat besi serta membangun system kekebalan tubuh yang kuat. Sumber
bahan makanannya seperti papaya, jeruk, dan lain sebaginya
- Vitamin B1 diberikan sebesarr 1,4 mg. untuk meningkatkan energy dan mengatur
system saraf. Sumber makanannnya seperti : roti, sereal,daging sapid an lain
sebagainya.
- Asam folat diberikan sebesar 600 mcg. Untuk terapi anemia megalobstik pada ibu
hamil. Sumber bahan makanan yang mengandung asam folat yakni sayuran hijaun,
buah-buahan kacang-kacangan dan lain sebagainya.
- Kalsium diberikan sebesar 1.000 mg. untuk menujang kesehtaan tulang dan gigi bayi
dalam kandungan. Sumber bahan makanan seperti susu, tempe, tahu dan lain
sebaginya.
- Zat besi (Fe) diberikan sebesar 18 mg. untuk membentuk sel darah merah agar
terhindar dari resiko anemia. Sumber bahan makanan seperti hati sapi, daging merah,
bayam dan lain sebaginya
- Cairan diberikan sebesar 2.650 ml. untuk mencukupi kebutuhan cairan dan agar tidak
mengalami dehidrasi. Cairan bisa didapat dari air putih ataupun dari kaldu makanan
maupun dari cairan elektrolit seperti infus.

28
PEDOMAN PRAKTIKUM DIET PENYAKIT TIDAK MENULAR

PERHITUNGAN ZAT GIZI


a. zat gizi makro
 REE=(10xBBI)+(6,25xTB)-(5x4)-161

= (10x49)+(6,25x152)-(5x4)-161
=490+950-130-161
=1.378,5kkal
 TEE =REExAFxFS+TM
=1.378,5 kkalx1,2x1,2+180
=1654,56kkal+180
=1834,56kkal
 PROTEIN =15%xTEE+TM
=15%x1834,56+1
=+1
= 68,79 + 1 = 69,79 gram
 LEMAK =25%xTEE
=25%x1834,56
= =50,96 gram
 KARBOHIDRAT =60%xTEE
=60%x1834,56
= =275,18 gram

b. Zat gizi mikro

 Vitamin A = 770 mcg


 Vitamin C = 2.000 mg
 Vitamin B1 = 1,4 mg
 Asam folat = 600 mcg
 Kalsium = 1.000 mg
 Zat besi (Fe) = 18 mg
 Cairan = 2.650 ml

29
PEDOMAN PRAKTIKUM DIET PENYAKIT TIDAK MENULAR

MONITORING DAN EVALUASI


Rencana intervensi Rencana monev
- Meminimalisir mual muntah yang - Tingkat konsumsi makan > 80%
diderita pasien

- Mencukupi kebutuhan cairan pasien - Cairan 8-10 gelas /hari

- Mencukupi kebutuhan zat gizi - Kebutuhan zat gizi makro dan mikro
pasien untuk meminimalisir penyakit sesuai kebutuhan
yang di derita

FORM MENU MAKANAN SEHARI

NAMA : Ny.N JK: Perempuan UMUR : 26 tahun BB : 47kg TB : 152 Cm


Protein
Hewan Nabati Hidrat
Wakt Hidangan Berat Lemak Ca Fe Vit. A B1 C N
Bahan Kalori i (g) Arang
u makanan/menu (g) (g) (g) (mg) (mcg) (mg) (mg) (m
(g)
(g)
07.00 Roti bakar Roti 50 137,0 4,4 1,5 26,0 5,0 0,3 0,0 0,1 0,0 30
madu selai tawar
kacang
Madu 10 30,4 0,0 0,0 8,2 0,6 0,0 0,0 0,0 0,1 0,4
Selai 10 28,0 0,8 0,3 5,4 1,0 0,1 0,0 0,0 0,0 57

10.00 Susu ibu hamil Promill 100 462,0 22,9 18,1 53,8 825 0,5 250 0,3 7,0 37

13.00 Nasi tim Beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8 4,0 0,3 0,0 0,0 0,0 0,0
Pepes tahu Tahu 50 38 4,1 2,4 0,9 52,5 2,7 0,0 0,0 0,0 3,5
Seledri 10 1,3 0,1 0,0 0,2 1,9 0,1 3,3 0,0 0,4 0,9
Bening bayam Bayam 50 18,5 1,9 0,1 3,7 105,5 1,5 259,5 0,0 16,5 5,5
Labu 25 5,0 0,2 0,1 1,1 6,8 0,1 7,3 0,0 1,5 0,3

30
PEDOMAN PRAKTIKUM DIET PENYAKIT TIDAK MENULAR

siam
Buah Papaya 120 46,7 0,7 0,1 11,8 28,8 0,1 162,0 0,0 74,4 3,6

16.00 Nasi Beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8 4,0 0,3 0,0 0,0 0,0 0,0
Sup daging Daging 50 134,4 6,4 6,9 0,8 2,0 0,9 0,0 0,0 0,0 26
sapi kuah sapi
bening
Wortel 25 9,0 0,3 0,2 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Seledri 25 3,2 1,4 0,1 3,9 4,8 0,1 8,3 0,0 1,0 2,3
Buah Mangga 50 3,5 9,5 3,8 8,5 5,0 0,1 5,0 0,0 21,5 1,0

19.00 Nasi Beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8 4,0 0,3 0,0 0,0 0,0 0,0
Sup telur Telur 50 92,5 6,4 6,9 0,8 32,0 2,0 270 0,1 0,0 73
puyuh puyuh
Wortel 25 26,9 0,3 0,2 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Kapri 25 21,0 1,4 0,1 3,9 6,8 0,4 15 0,1 3,5 0,8
Tempe manis Tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5 46,5 1,1 0,5 0,1 0,0 3,0
rebus bumbu
kuning
Jus buah Jeruk 150 70,6 13 0,2 17,7 60,0 0,2 12 0,1 79,5 0,0
Gula 10 38,7 0,0 0,0 10,0 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,1
pasir
TOTAL 1.836,7 77,2 gram 43,9 282,2 1.195,8 10 992,9 1,0 205,4 87
kkal gram gram mg mg mcg mg mcg mg

DAFTAR ANGGARAN BELANJA

Berat (gram)
Nama Bahan Harga
No. BDD Berat Berat
Makanan total
Bersih Kotor
1 Beras 100% 150 gram 150 gram Rp. 1.500
2 Roti 100% 50 gram 50 gram Rp. 1.000
3 Daging sapi 100% 50 gram 50 gram Rp. 500
4 Telur puyuh 89% 44,5 gram 50 gram Rp. 100
5 Tahu 100% 50 gram 50 gram Rp. 500
6 Tempe 100% 50 gram 50 gram Rp. 500
7 Seledri 100% 35 gram 35 gram Rp. 500
8 Bayam 88% 44 gram 50 gram Rp.500
9 Labu siam 80% 20 gram 25 gram Rp. 500
31
PEDOMAN PRAKTIKUM DIET PENYAKIT TIDAK MENULAR

10 Wortel 80% 40 gram 50 gram Rp. 500


11 Kapri 100% 25 gram 25 gram Rp. 250

12 Papaya 85% 42,5 gram 120 gram Rp. 500


13 Mangga 88% 44 gram 50 gram Rp. 500
14 Jeruk 88% 132 gram 150 gram Rp. 2.500
15 Gula pasir 100% 10 gram 10 gram Rp. 500
16 Promill 100% 100 gram 100 gram Rp. 2.000
17 Madu 100% 10 gram 10 gram Rp. 1000
18 Selai 100% 10 gram 10 gram Rp. 500
19 Kunyit 100% 5 cm 5 cm Rp. 100
20 Bawang putih 100% 3 siung 3 siung Rp. 250
21 Bawang 100% 3 siung 3 siung Rp. 250
merah
22 Cabe rawit 100% 10 gram 10 gram Rp.250
23 Garam 100% 10 gram 10 gram Rp. 100
Total Rp.
14.700
DAFTAR PUSTAKA

TANDA TANGAN CATATAN INSTRUKT


NILAI
INSTRUKTUR UR

32

Anda mungkin juga menyukai