Zalma Tri Halawatainni Qolbi Maulida Ulfa Zakia Fachriyani
Miranda Metria Mussy Ratri Soal 1 Pembahasan 1. Pasien datang ke puskesmas 2. Pasien mengeluh dengan keluhan diatas. 3. Dilakukan pemeriksaan dasar berupa tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu, LiLA, dan Hb : Hasil pemeriksaan dasar normal. 4. Hasil lab : tes kehamilan positif dan Hb 10 gr/dl tidak normal kurang dari 12-15 gr/dl 5. Dilakukan pemberian TTD (Tablet Tambah Darah) dengan edukasi minimal 90 tablet selama masa kehamilan dan diminum pada malam hari sebelum tidur untuk mengurangi rasa mual (2x sehari 4 minggu pertama). 6. Dilakukan pemberian Asam folat diminum 1x sehari setelah makan pagi 7. Dilakukan pemberian edukasi kepada pasien untuk meningkatkan kadar Hb seperti makanan bergizi kaya asam folat antara lain buah penambah darah, daging, kacang kedelai, kacang hijau, kacang polong, bayam, brokoli, jeruk, buah bit, anggur, lemon atau jeruk, pepaya, pisang, telur, dan alpukat (Terapi non farmakoterapi). 8. Edukasi untuk kontrol rutin. 9. Pencatatan kedalam PWS. KIE utk TTD TTD dikonsumsi bersama makanan atau minuman yang mengandung Vitamin C seperti buah segar,sayuran dan jus buah, agarpenyerapan zat besi didalam tubuh lebih baik. Jangan minum TTD bersama teh, kopi, susu, obat sakit maag dan tablet calk, karena akan menghambat penyerapan zat besi. Bila perut terasa perih, mual serta tinja/feses berwarna kehitaman, tidak perlu khawatir karena tubuh akan menyesuaikan. Untuk meminimalkan efek samping tersebut, jangan minum TTD dalam kondisi perut kosong. Mencatat di kartu kontrol minum TTD, di buku KIA atau dicatat secara manual untuk dilaporkan ke bidan. Perbanyak Konsumsi Makanan Kaya Zat Besi: Sarankan kepada ibu hamil untuk mengonsumsi makanan yang kaya zat besi, seperti daging merah, ayam, ikan, telur, kacang-kacangan, sayuran hijau tua, dan sereal yang diperkaya zat besi. Soal 2 Pembahasan Registrasi -> Rekam medis Diarahkan ke poli KIA Dilakukan pemeriksaan dasar (tekanan darah, BB 7.9 kg, TB 85 cm, suhu, pernafasan, konsistensi warna adanya lendir pada feses) Diperiksa oleh dokter Faktor lingkungan dan faktor pengetahuan ibu Pola asuh ibu yang kurang efektif dapat mempengaruhi status gizi balita Karena pertumbuhan kurang, balita mudah terkena penyakit dan pertumbuhan terganggu Dilakukan edukasi kepada ibu: minimnya pengetahuan ibu terhadap pertumbuhan anak Edukasi Orang Tua: Orang tua akan diberi edukasi tentang cara mengatasi diare anak di rumah, termasuk pemberian cairan oralit, jenis makanan yang dianjurkan, tanda-tanda dehidrasi, dan kapan harus mencari bantuan medis lebih lanjut. Diarahkan ke poli gizi -> untuk perbaikan gizi anak Pemberian obat di apotek oleh tenaga farmasi Edukasi untuk kontrol rutin. Kembali ke bagian registrasi untuk pencatatan PWS Lanjutan Untuk petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan tentang cara penanganan gizi balita dengan kejadian diare, dengan cara melakukan pencegahannya dengan perilaku hidup bersih dan sehat , serta memberikan penyuluhan gizi yang baik dan seimbang serta penerapan pola asuh yang baik dan efektif