Anda di halaman 1dari 6

Pertanyaan kasus dietetik penyakit infeksi (Gastritis,Gastroenteritis,Thypus)

1. Mya yemima oktaviani : Ijin mau bertanya, untuk perhitungan energi pasien rumah sakit
sebaiknya menggunakan BEE harris benedict atau EER ? Terima kasih
Jawaban: https://asean-endocrinejournal.org/index.php/JAFES/article/view/477/944
Beberapa penelitian terakhir menunjukkan bahwa BMR yang diestimasi menggunakan rumus
Harris Benedict hanya cocok untuk ras Kaukasia, tetapi menjadi tidak cocok untuk populasi Asia
karena BMR menjadi OVERESTIMATE (lebih dari perkiraan) jika dibandingkan kalometri
langsung yaitu 329 kkal/hari. Populasi Asia memiliki persentase lemak lebih tinggi pada IMT
yang sama. Misal sama sama IMT 25 kg/m2 (tapi Asia banyak lemak, Kaukasia banyak otot).
Perbedaan komposisi tubuh inilah yang mempengaruhi pengeluaran energi dan hasil akhir
perhitungan Harben. Pada orang yang obesitas, REE (Resting Energy Expenditure) lebih rendah
daripada BMR yang diperkirakan, karena proporsi massa lemak yang lebih besar dibandingkan
Massa Lemak Bebas Aktif secara metabolik. Rumus Harben membuat REE overestimate
pada subjek yang overweight dan lebih akurat pada berat badan normal dan wanita
dengan penurunan berat badan. Overestimate REE sekitar 5-5%. Harben Actual BW
(akurat 38-64% pasien obes, 45-81% pasien Non obes), Harben Adjusted BW (akurat
26%).

EER (ESTIMATED ENERGY REQUIREMENT) : rata-rata asupan energi yang diperkirakan


untuk mempertahankan keseimbangan energi pada orang dewasa sehat sesuai usia, jenis kelamin,
BB, TB dan level aktivitas fisik . Pada anak-anak, ibu hamil dan menyusui, ERR dipakai untuk
simpanan jaringan dan pengeluaran ASI.

Indirect Calorimetry umumnya digunakan sebagai metode standar (Gold Standar) untuk
menentukan kebutuhan energi secara akurat namun biayanya mahal. Sehingga menggunakan
rumus perhitungan yang mendekati dengan hasil Kalorimetri.

EER dipakai untuk bayi, anak, remaja dan dewasa sehat di klinik rawat jalan dan NON
OBESITAS.
Pasien sakit menggunakan rumus Mifflin St Jeor (akurat 80% pasien non obes. 70% akurat pasien
obes) atau rumus Ireton Jones, tetapi biasanya di setting RS, dokter lebih sering menggunakan
perhitungan dengan Rule of Thumb (25 kkal/kgBB wanita, 30 kkal/kgBB pria) agar lebih cepat
dan minimal BMR terpenuhi walau kekurangannya tidak memasukkan aktivitas fisik dan faktor
stress. Sehingga AG perlu berkoordinasi dengan dokter perihal perhitungan dengan rumus yang
berbeda (dalam hal ini mempertimbangkan AF dan FS).

THYPUS
2. Neni Theresia : Makan apa yg baik untuk orang yg mengalami penyakit Thypus (demam tifoid)?
Dan makan apa saja yg tidak boleh dimakan untuk orang dengan penyakit Thypus ka?
Jawaban: Cari ya contoh bahan makanan RENDAH SERAT terutama yg mengandung selulosa.
Upayakan makanan tekstur lunak agar tidak memperberat pencernaan.

9. Misna : Bagaimana membuat diagnosa tentang data laboratorium yang benar bu? Serta Anjuran untuk
frekuensi makan thypus sebaiknya pake pkts atau yang biasa saja ka?
Jawab: Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan …. (kondisi klinis) ditandai dengan data Lab
(yang sesuai).
Contoh: Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan perdarahan saluran cerna ditandai dengan Hb
10,8 (rendah).
Hb rendah tidak hanya karena anemia, tetapi bisa karena perdarahan. Sehingga pelajari setiap data lab
yang berkaitan menunjukkan apa jika rendah, dan sebaliknya tinggi menunjukkan apa.

GASTROENTERITIS

3. Kartika & Nanik : ku mau tanya apa gastroenteritis itu menular? trus penyebsb nya itu apa
Jawab: Gastroenteritis tidak dikategorikan penyakit menular, tetapi merupakan penyakit infeksi
akibat virus karena pola makan/hidup yang kurang bersih dan aman. Gastroenteritis nama lain
Muntah dan Diare akibat peradangan dinding lambung dan usus. Penyebab: Norovirus, Rotavirus,
Adenovirus dan Astrovirus.Penularan lewat kontak langsung, jabat tangan, jarang cuci tangan,
tidak sengaja menghirup cipratan air liur penderita bersin. Bakteri Campylobacter bacterium ,
parasit Entamoeba histolytica dan Crystosporidium. Obat antibiotic, antasida atau obat
kemoterapi. Logam berat ( timbal, aren, merkuri) yang terkandung dalam air mineral atau terhirup
udara.

4. Elsania. : Pertanyaan: Apa saja risiko yang terdapat pada penyakit gastroenteritis?
Jawab: anak-anak, lansia, orang dengan imun rendah. Komplikasi: dehidrasi karena kehilangan
cairan dan nutrisi. Bahaya dehidrasi, tubuh lemas, pusing, kram otot (syok, kejang) dan kerusakan
ginjal.

7. Sonia : Pertaanyaan

1. Bagaimana pemberian cairan yg tepat pada anak dengan kondisi diare akut dan dehidrasi sedang?
Jawab: Rumus cairan resusitasi = Derajat Dehidrasi x kgBB
DR anak = 4-5%
DS anak = 5-10%
DB anak = 10-15%
Syok = 15-20%
Cairan utama + Cairan resusitasi = Kebutuhan Cairan Total
2. Bagaimana pemberian lemak terhadap diare akut pada anak?
Jawab: Rendah Lemak (<25%)
3. Jelaskan bagaimana sebenarnya kaitan suhu tubuh itu terhadap kondisi diare ?
Jawab: Suhu tubuh meningkat (demam) pertanda infeksi sebagai respon alamiah tubuh. Diare
akibat infeksi virus/bakteri/parasit.

11. Nanik : bagaimana pengobatan gastroenteritis yg dilakukan?

Jawab: Sebagian besar gastroenteritis atau flu perut tidak memerlukan pengobatan khusus, karena
penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya. Langkah pengobatan gastroenteritis lebih
bertujuan untuk menghindari gejala makin memburuk dan mencegah terjadinya dehidrasi,
terutama pada anak-anak.

Langkah penanganan utama gastroenteritis adalah memperbanyak konsumsi air putih dan
makanan bernutrisi. Penderita dianjurkan untuk makan dalam porsi yang lebih sedikit, namun
sering.

Agar gejala tidak makin memburuk, hindari mengonsumsi susu, yogurt, kopi, alkohol, keju, serta
makanan pedas, berserat tinggi, atau tinggi lemak.
Untuk membantu mengganti cairan tubuh yang hilang, penderita dapat mengonsumsi oralit.
Larutan ini mengandung elektrolit dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Meskipun oralit
dapat dibeli secara bebas, pastikan selalu mengikuti petunjuk pemakaian atau tanyakan dahulu
kepada dokter.

Jika diperlukan, dokter dapat memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala yang disebabkan
oleh gastroenteritis. Jenis obat yang diberikan adalah:

 Antibiotik, seperti amoxicillin, jika gastroenteritis disebabkan oleh infeksi bakteri.


 Antijamur, seperti nystatin, untuk menangani gastroenteritis yang disebabkan infeksi jamur.

 Loperamide, untuk meredakan diare.

Penderita perlu menjalani perawatan di rumah sakit jika mengalami dehidrasi yang cukup parah.
Perawatan ini bertujuan untuk mengganti cairan tubuh dan nutrisi yang hilang, melalui
pemberian cairan infus.

Penanganan gastroenteritis pada anak

Jika anak mengalami muntah atau diare, biarkan pencernaannya beristirahat sejenak selama 15-
20 menit. Setelah itu, berikan minum secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan cairan dan
mencegah dehidrasi. Jenis cairan yang diberikan dapat berupa air putih, larutan oralit, atau ASI
jika anak masih bayi.

Langkah penanganan lain yang dapat dilakukan adalah:

 Berikan makanan dengan tekstur halus dan mudah dicerna, seperti roti, kentang, atau pisang.
 Jangan memberikan anak makanan atau minuman yang mengandung susu atau tinggi gula,
seperti es krim, soda, dan permen.

 Jangan memberikan anak obat diare yang dijual bebas tanpa resep, kecuali atas anjuran
dokter. Pemberian obat sakit perut anak jenis apa pun sebaiknya dikonsultasikan terlebih
dahulu dengan dokter.

Jika gejala muntah dan diare yang dialami anak kian memburuk dan penanganan yang diberikan
tidak efektif untuk meredakan gejala, maka segeralah periksakan anak ke dokter untuk
mendapatkan penanganan.

GASTRITIS
5. esty :Pertanyaan : Kak saya mau bertanya , kan asam lambung kita bisa naik itu salah satu
penyebabnya bisa di sebabkan karna makan yang tidak teratur , nah misalkan kita Makan Teratur
Tapi Asam Lambung tetap Naik. Apa ada hubungan antara anatomi otak atau faktor strees dengan
saluran cerna , Sehingga jika salah satu bermasalah akan mempengaruhi fungsi yang lainnya?
Mengapa bisa demikian?
Jawab: Asam lambung biasanya terkait dengan faktor keturunan, konsumsi obat-obat tertentu,
kelebihan berat badan, hingga stres. Berta Yolanda Selviana, dalam penelitiannya berjudul Effect
of Coffe and Stress with Incidence of Gastristis, mengatakan stres yang berlebihan dapat memicu
lambung untuk mengeluarkan asam lambung secara berlebihan, reaksi ini dapat mengganggu
aktivitas lambung bahkan dapat memicu kebocoran lambung. Stres adalah mekanisme
pertahanan diri atau mekanisme koping terhadap masalah. Gastritis sering dihubungkan dengan
keadaan psikologis seseorang. Saat stres yang berkepanjangan produksi asam lambung akan
meningkat, seperti beban kerja yang berlebihan, cemas, takut atau terburu-buru. stres dapat
menyebabkan perubahan pada otak yang memicu reseptor rasa sakit, membuat seseorang secara
fisik lebih sensitif terhadap sedikit peningkatan kadar asam. Stres juga dapat menguras produksi
zat yang disebut prostaglandin, yang biasanya melindungi perut dari efek asam. Ini dapat
meningkatkan persepsi seseorang tentang ketidaknyamanan. Stres ditambah dengan kelelahan,
dapat menyebabkan lebih banyak perubahan tubuh yang mengarah pada peningkatan asam
lambung.

8. Alda Rina Arianti

1.(T) mengapa ketika maag tiba2 timbul dapat mengakibatkan rasa sakit pada ulu hati hingga sulit
bernapas?
Jawab: Nyeri perut diakibatkan oleh iritasi pada lambung. GERD juga dapat meningkatkan risiko
kesulitan bernapas seperti bronkospasme atau penyempitan dinding saluran pernapasan bronkus,
dan aspirasi, yakni masuknya makanan ke saluran pernapasan atau tersedak.

2.(T)kenapa orang yg mengidap maag tidak tahan bila minum teh. Jikalau pun ingin minum pasti warna
teh tersebut tidak pekat!
Jawab: Teh juga mengandung kafein yang dapat memicu peningkatan asam lambung

3.(T) bagaimana cara ahli gizi untuk mengatasi pasien yg mengidap akalasia sedang kita di tuntut untuk
memberikan asupan yg sesuai dengan kebutuhan pasien tersebut? Terimakasih

Jawab: Akalasia adalah kondisi hilangnya kemampuan kerongkongan (esofagus) untuk


mendorong makanan atau minuman dari mulut ke lambung (SUSAH MENELAN). Akalasia sulit
untuk dicegah, namun penderita dapat mencegah timbulnya komplikasi, antara lain dengan:
Memperbanyak minum ketika sedang makan. Mengunyah makanan dengan baik sebelum
ditelan. Menjalani pola makan dengan porsi kecil dan lebih sering. Menghindari makan sebelum
tidur, berikan waktu minimal 3 jam sebelum tidur.

10. Deri septia tita : 1. Apa yang dimaksud dengan hiatal hernia ?
Jawab: kondisi di mana bagian atas lambung masuk ke rongga dada. Lambung yang seharusnya di
rongga perut, menonjol ke atas melalui celah di otot diafragma, yaitu otot yang memisahkan rongga
dada dengan rongga perut. Hiatal hernia banyak dialami oleh orang-orang yang berusia di atas 50 tahun,
di mana otot-otot di dalam tubuhnya mulai mengendur dan melemah. Makan dengan porsi kecil dan
lebih sering. Jangan berbaring atau tiduran setelah makan, minimal 2-3 jam setelah makan.
Gunakan bantal yang lebih tinggi.Hindari makanan atau minuman yang dapat memperburuk
keluhan, seperti makanan pedas, coklat, tomat, bawang, kopi, atau alkohol. Jangan mengenakan
pakaian atau ikat pinggang terlalu ketat yang dapat meningkatkan tekanan pada perut.
2. Pada penyakit saluran pencernaan atas di syarat diet mengatur jadwal dan ukuran porsi kecil tapi
sering. Nah untuk jadwal makannya berapa kali dalam sehari ? dan berapa jam batas setelah pemberian
makan untuk pemberian makan berikut nya?
Jawab: Jadwal makan dapat disesuaikan dengan kemampuan makan pasien, waktu asesmen bisa
ditanyakan kebiasaan makan utk menggambarkan kemampuan tubuh sehari-hari perihal waktu makan.
Secara umum, pengosongan lambung memerlukan waktu 4-6 jam sehingga disarankan pemberian makan
tidak menunggu sampai benar-benar lapar, tetapi setiap 3 jam mendapat asupan yang porsi nya kecil.

12. Nurita Putri : 1. Mengapa pada diet lambung ( untuk gastritis ) diberikan lemak yang rendah?
Jawab: Berkaitan dengan LES. Makanan yang berlemak tinggi dapat potensial menurunkan tekanan LES
(slide 19)

2. Selain terlambat makan, hal apa saja yang dapat menyebabkan gastritis ?
Jawab: peningkatan sekresi hormon gastrin, estrogen dan progesteron; adanya kondisi medis
seperti hiatal hernia, scleroderma atau obesitas; merokok; Penggunaan obat-obatan
termasuk dopamin, morfin, dan theophylline; Makanan tinggi lemak, coklat, peppermint,
alkohol, kafein (slide 15)

4. Apakah gastritis dapat disebuhkan secara total ?

Jawab: Pengobatan yang diberikan kepada pasien oleh dokter, tergantung kepada penyebab dan
kondisi yang memengaruhi terjadinya gastritis. Apakah karena pola makan atau stress. Untuk
membantu meredakan gejala dan penyembuhan gastritis, pasien perlu menyesuaikan gaya hidup
dan kebiasaan. Pasien akan dianjurkan untuk membuat pola dan jadwal makan yang teratur.
Pasien yang sering makan dengan porsi besar, akan dianjurkan untuk mengubah porsinya
menjadi sedikit-sedikit, sehingga jadwal makan menjadi lebih sering dari biasanya. Selain itu,
pasien sebaiknya menghindari makanan berminyak, asam, atau pedas, guna mencegah gajala
gastritis bertambah parah.

Jika sering mengonsumsi minuman beralkohol, pasien akan dianjurkan untuk mengurangi atau
bahkan menghentikan kebiasaan tersebut. Stres juga dapat menjadi pemicu timbulnya kondisi
ini. Oleh karena itu, pasien dianjurkan untuk mengendalikan tingkat stresnya, agar dapat
membantu pemulihan. Biasanya dokter akan memberikan obat: antasida (menetralisir asam
lambung), Obat penghambat pompa proton (PPI) menghambat produksi asam lambung, Obat
antibiotic (kalau penyebabnya bakteri) atau anti diare.

Anda mungkin juga menyukai