Anda di halaman 1dari 5

PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL

PUSKESMAS : SUKAWALI
DESA : SURYA BAHARI
POS KELAS IBU BALITA : TUNAS SAMUDRA II

Pertemuan Kelas Ibu Balita : 1 (Satu)


Tanggal : 17 Juli 2023
Waktu Pelaksanaan : Pukul 09.00 WIB s/d Selesai
Jumlah Kader yang hadir : 2 Orang
Suami / Keluarga yang ikut : 3 Orang
Narasumber : Neneng, Amd.Keb

Proses dan Hasi Pertemuan :


1. Pembukaan
Acara kelas Ibu Hamil dibuka oleh Kader dengan mengucap Basmallah

2. Penyampaian Materi
Disampaikan oleh Bidan Puskesmas yaitu tentang 1000 hari pertama kehidupan,
pemeriksaan rutin di fasilitas kesehatan, pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil.
A. 1000 Hari Pertama Kehidupan
Seribu hari pertama merupakan saat terpenting dalam tumbuh kembang anak.
Seribu hari diawali ketika sang bayi dalam kandungan hingga ulang tahun kedua anak.
Kehamilan 270 hari ditambah tahun pertama 365 hari dan tahun kedua 365 hari sama
dengan 1.000 hari. Seribu hari itu merupakan kesempatan emas untuk membentuk anak
yang sehat dan pintar hingga kemudian hari. Pada seribu hari pertama itu yang harus
diperhatikan ialah nutrisi.
Berikut perkembangan anak dimulai sejak janin
 Pada delapan minggu pertama di dalam kandungan.
Terbentuk bakal janin yang akan berkembang menjadi otak, hati, jantung, ginjal,
tulang, tangan dan lengan, kaki, serta organ tubuh lainnya.
 Pada sembilan minggu hingga lahir.
Organ tubuh janin yang ada dalam rahim bertumbuh dan berkembang sehingga siap
untuk hidup di dunia baru, yakni di luar kandungan ibu.
 Setelah lahir
Sebagian organ masih berkembang sampai usia dua hingga tiga tahun, misalnya
otak.

Janin memiliki sifat plastisitas atau fleksibilitas selama dalam periode perkembangan.
Janin akan menyesuaikan diri dengan apa yang terjadi pada ibunya, termasuk apa yang
diasup oleh ibunya selama mengandung. Jika nutrisi kurang, perkembangan sel-sel tubuh
bayi akan terhambat.

Periode perkembangan ini merupakan masa yang penting. Apa yang terjadi jika
janin/bayi mengalami malnutrisi. Jika nutrisi yang dibutuhkannya tak terpenuhi, maka
plastisitas dan kapasitas fungsional yang ada pada janin akan hilang.

Seorang ibu hamil yang menderita gizi buruk, bayinya akan beresiko

 mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan


 meninggal dalam kandungan
 mengalami gangguan kognitif dan fisik seumur hidup
 memiliki masalah kesehatan yang kronis

Nutrisi yang diterima anak pada periode 1.000 hari pertama kehidupan berpengaruh pada
kemampuan anak untuk belajar dan bekerja. Pengaruh nutirsi baik terhadap masyarakat
ialah terbentuk masyarakat yang sehat dan sejahtera dalam jangka panjang.

Kekurangan gizi masih menjadi penyebab nomor satu kematian anak. Kekurangan
gizi pada anak di bawah usia dua tahun akan menimbulkan dampak buruk yang sulit
dikembalikan ke kondisi semula dan cenderung berpengaruh sampai dewasa.

Akibat gizi buruk pada anak usia di bawah 1.000 hari pertama ialah sebagai berikut.

 Menimbulkan kematian;
 Melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga anak rentan menderita penyakit
pneumonia, diare, dan malaria.

Dampak positif jika anak mendapat nutrisi yang benar selama 1.000 hari pertama ialah
 Menyelamatkan lebih dari 1 juta nyawa setiap tahun yang akan meninggal akibat
gizi buruk
 Mengurangi beban masyarakat dan ekonomi karena terbebas dari penyakit
tuberkolosis, HIV/AIDS, dan malaria
 Mengurangi resiko berkembangnya penyakit tidak menular seperti diabetes dan
kondisi kronis lainnya pada usia lanjut
 Meningkatkan pencapaian dalam bidang pendidikan dan potensi pendapatan
 Meningkatkan Gross Dosmetic Bruto, yaitu besarnya pendapatan negara, setidaknya
dua hingga tiga persen per tahun

B. Pemeriksaan Kehamilan Rutin di Fasilitas Kesehatan


1. Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan kehamilan dalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional untuk ibu
selama masa kehamilannya yang dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan
antenatal yang ditetapkan. Kunjungan ibu hamil ke pelayanan kesehatan dianjurkan
yaitu 2 kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester II dan minimal 3 kali pada
trimester III.
2. Tujuan Pemeriksaan Kehamilan
 Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
 Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,maternal dan sosial ibu dan
bayi.
 Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
 Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
 Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
 Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dapat menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal.
C. Pemberian Tablet Tambah Dara pada Ibu Hamil
Pemberian tablet tambah darah diperlukan untuk memenuhi asupan zat besi, guna
mempersiapkan proses kehamilan dan persalinan yang sehat. Untuk mencegah anemia,
diberikan minimal 90 (sembilan puluh) tablet selama kehamilan.
Cara konsumsi TTD dapat lebih efektif untuk mencegah anemia :
 TTD sebaiknya diminum pada malam hari sebelum tidur untuk mengurangi rasa
mual.
 TTD dikonsumsi bersama makanan atau minuman yang mengandung Vitamin C
seperti buah segar, sayuran dan jus buah, agar penyerapan zat besi didalam tubuh
lebih baik
 Jangan minum TTD bersama teh, kopi, susu, obat sakit maag dan tablet calk,
karena akan menghambat penyerapan zat besi

Pemberian TTD dilakukan sebagai berikut:

 Ibu hamil bisa mendapatkan tablet tambah darah pada bidan atau tenaga gizi
melalui perjanjian dengan menerapkan prinsip pencegahan infeksi.
 Ibu hamil yang berstatus ODP (Orang Dalam Pemantauan), PDP (Pasien dalam
Pengawasan) atau Positif Covid 19, pemberian TTD harus ditunda dan
dikonsultasikan kepada dokter untuk jadwal pemberiannya.
 Ibu hamil dapat mengonsumsi TTD mandiri dengan kandungan zat besi sekurang-
kurangnya 60 mg besi elemental dan 400 mcg asam folat (sama dengan TTD
program), yang dapat dibeli di apotik atau toko obat.
 Ibu hamil harus mencatat di kartu control minum TTD dalam Buku KIA, atau
mencatat secara manual untuk dilaporkan ke bidan atau tenaga gizi.
 Melakukan komunikasi dengan cara menghubungi bidan atau tenaga gizi melalui
telepon, SMS, sosial media atau aplikasi chat bila ada pertanyaan.
 Bidan atau tenaga gizi dapat melakukan kunjungan rumah ke ibu hamil untuk
mendistribusikan TTD melalui perjanjian sebelumnya dengan tetap menerapkan
prinsip pencegahan infeksi

3. Tanya jawab
1) Apakah boleh minum tablet tambah darah dan kalsium secara bersamaan?
Jawaban : Tablet tambah darah tidak boleh diminum secara bersaman dengan kalsium
karena akan menghambat penyerapan zat besi .
2) Apakah normal jika ibu hamil mengalami sembelit ?
Jawaban : Selama hamil, kadar hormon dalam tubuh akan berubah dan hal tersebut dapat
memengaruhi beberapa organ tubuh, salah satunya adalah sistem pencernaan. Masalah
pencernaan yang sering terjadi yaitu sembelit, ini merupakan hal yang normal. Untuk
meringankan konstipasi atau sembelit, ibu hamil bisa memperbanyak minum air putih
setiap harinya, rutin berolahraga, serta mengonsumsi makanan kaya serat, seperti sayuran
dan buah-buahan.

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Sukawali Pelaksana Kegiatan

dr. H. ABDUL YAYI Neneng, Amd.Keb


Penata Tk. 1
NIP. 19731203 200801 1 008

Anda mungkin juga menyukai