a. Sumber Karbohidrat seperti nasi, roti gandum, kentang, ubi, singkong, dll.
b. Protein Hewani dan nabati seperti ikan, daging, telur, ayam, tempe, tahu,
kacang-kacangan.
c. Sayuran seperti bayam, kangkung, wortel, dll.
d. Buah seperti pepaya, jeruk,apel, mangga, dll.
e. Vitamin C Pembentukan kolagen dan anti oksidan juga bermanfaat
mendapatkan berat badan ideal saat kelahiran dan menurunkan resiko bayi
lahir premature. Sumber Vitamin C diantaranya adalah buah-buahan dan
sayuran segar.
f. Asam Folat dan zat besi. Ibu hamil perlu menambah asupan asam folat dan
zat besi, selama kehamilan untuk membantu mencegah kecacatan tabung
syaraf. Kecacatan tabung syaraf dapat berakibat buruk pada tulang belakang
dan tengkorak janin. Zat besi bermanfaat menghasilkan cadangan darah.
Sumber : asam folat terkandung dalam sayuran hijau dan kacang-kacangan.
Zat besi terkandung di daging sapi dan bayam.
g. Kalsium. Selain bermanfaat untuk pertumbuhan gigi janin dan sang ibu,
kalsium juga dapat mengurangi resiko pre eklamsia dan untuk
mempertahankan kepadatan tulang serta mencegah osteoporosis. Bumil
membutuhkan minimal 1500 mg kalsium perhari. Sumber : tahu, sayuran
berdaun hijau, salmon, susu, teri, rebong.
h. Vitamin E Sebanyak 15 mg setiap hari untuk membantu tubuh membentuk
dan menggunakan sel darah merah dan juga otot. Sumber : gandum, kacang-
kacangan, minyak sayur, bayam dan juga sereal.
i. Vitamin B2 Kebutuhan B2 minimal 1,4 mg / hari untuk menjaga energinya,
menjaga kesehatan kulit dan mata. Sumber : daging, produk olahan susu,
telur, ikan.
j. Kolin, pembentukan membran sel, sinyal sel-sel, penghantar impuls saraf.
Sumber : hati sapi, daging ayam, ikan, kuning telur, kacang kedelai, gandum.
Pemberian 450 mg/hari
2. Memeriksa kehamilan tiap bulan. Sejak awal kehamilan, nutrisi ibu pun harus
diperhatikan. “ Nutrisi yang baik adalah syarat mutlak untuk pertumbuhan janin
yang baik.”
a. Kunjungan pertama, dilakukan sedini mungkin sejak ibu diketahui
mengandung. Kunjungan pertama meliputi : anamnesis, pemeriksaan fisik,
USG untuk mengetahui posisi hamil, pemeriksaan Lab.
b. Kunjungan berikutnya, setelah pemeriksaan pertama, interval kunjungan
selanjutnya sebaiknya dilakukan setiap empat minggu sekali atau sebulan
sekali hingga kandungan berusia 28 minggu. Sementara mulai dari kandungan
berusia 29 hingga 36 minggu, pemeriksaan sebaiknya dilakukan setiap 2-3
minggu sekali. Lewat dari minggu ke-36, kandungan sudah harus diperiksa
setiap seminggu sekali.
3. Minum tablet tambah darah
Ibu hamil minimal mendapatkan 90 tablet dan bermanfaat bila diminum secara
teratur, setiap hari selama kehamilan, tablet tambah darah diminum dengan air
putih dan jangan diminum dengan air teh, susu atau kopi karena dapat
menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga manfaat nya menjadi
berkurang (Depkes, 2011).
Tablet tambah darah sebaiknya diminum setelah makan malam atau menjelang
tidur, akan tetapi lebih baik bila setelah minum tablet tambah darah disertai makan
buah-buahan seperti pisang ambon ( Nuri, 2005 ).
4. Mengelola stress
Saat hamil, sebisa mungkin hindari stres ya, Bun. Stres kronis dapat
mempengaruhi perkembangan otak janin yang nantinya dapat menyebabkan
masalah perilaku saat anak setelah lahir.
5. Hindari merokok, minuman beralkohol, dan obat terlarang
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, merokok
meningkatkan kemungkinan keguguran dan bayi terlahir meninggal (still birth).
Sementara, minuman beralkohol dan obat terlarang pun amat berisiko
menyebabkan cacat pada anak.