Anda di halaman 1dari 5

RENCANA PELAKSANAAN PENYAMPAIAN MATERI P2K2

RPP FDS (Family development system)

Desa : Cijeruk
Kecamatan : Pamulihan
Kabupaten : Sumedang
Materi Pokok : Kesehatan dan Gizi
Alokasi Waktu : 3 Pertemuan x 3 Jam pelajaran @ 90 Menit

MODUL KESEHATAN DAN GIZI


1. SESI 1 PENTINGNYA GIZI DAN LAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL ( 1
Jam Pelajaran @ 90 Menit )

1.1 LATAR BELAKANG


Masalah gizi seringkali muncul karena masyarakat memiliki pengetahuan,
kepercayaan, nilai atau norma yang kuran memadai. Contoh umum di masyarakat
adalah mentolelir ibu hamil makan dengan porsi yang jauh lebih sedikit ( disbanding
masa sebelum hamil ); memberi pisang, air atau makanan padat lainnya pada anak usia
di bawah 6 bulan; atau lebih memilih membelanjakan uang untuk rokok, pulsa HP atau
kebutuhan kurang penting lainnya dibandingkan membeli telur, ikan, ayam untuk ibu
hamil, menyusui, dan anak.

Makan makanan yang bergizi merupakan perilaku yang penting untuk kesehatan
dan perkembangan anak. Lebih dari sepertiga kematian bayi dan anak, serta 11% beban
penyakit di dunia disebabkan karena kekurangan gizi pada ibu hamil dan anak. Bukan
hanya itu, kekurangan gizi pada ibu hamil dapat nantinya mengganggu perkembangan
fisik, mental dan kecerdasan anak. Bayi yang dilahirkan pendek dan sangat kurus, akan
tumbuh di bawah normal dan menjadi orang dewasa bertubuh pendek dengan
mempunyai kecerdasan dan penghasilan rendah. Agar anak menjadi pintar dan tumbuh
optimum, keluarga perlu memperhatikan masa penting, yakni 1000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK), mulai selama kehamilan (9 bulan atau 270 hari) sampai 2 tahun
pertama sejak anak dilahirkan (730 hari pertama). Seribu hari pertama merupakan
periode penting di mana gangguan yang muncul pada masa ini akan berakibat secara
menetap dan tidak dapat diperbaiki.

Sesi ini akan membahas perilaku sehat apa yang perlu dilakukan selama ibu
menjalani masa kehamilan (9 bulan atau 270 hari)

1.2 TUJUAN P2K2/FDS


Setelah mengikuti materi P2K2/FDS diharapkan para KPM PKH mampu
memahami pentingnya gizi dan layanan Kesehatan bagi ibu hamil dan nifas.

1.3 INDIKATOR KEBERHASILAN


KPM PKH MAMPU :
1.3.1 Memahami pentingnya 1000 hari pertama kehidupan
1.3.2 Memahami pentinnya pemenuhan gizi bagi ibu hamil
1.3.3 Memahami layanan Kesehatan selama kehamilan
1.3.4 Memahami layanan Kesehatan pasca kehamilan / masa nifas
1.3.5 Memahami bantuan PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai ( BPNT )
untuk perbaikan gizi
1.3.6 Memahami Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN ) dalam pelayanan
Kesehatan ibu dan bayi

POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN

1. Pentingnya gizi bagi  Memahami pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan.


ibu hamil  Memahami pentingnya pemenuhan gizi bagi ibu hamil.
 Pemenuhan gizi bagi ibu hamil.
2. Layanan Kesehatan  Layanan Kesehatan selama kehamilan.
yang harus  Layanan Kesehatan setelah kehamilan / masa nifas.
dilakukan selama  Layanan Kesehatan pasca kehamilan / masa nipas
kehamilan dan nifas

3. Pemanfaatan  Bantuan PKH dan BPNT


bantuan PKH dan  Pentingnya layanan JKN pada pelayanan Kesehatan ibu
BPNT dan bayi

2. SESI 2 PENTINGNYA GIZI UNTUK IBU MENYUSUI BALITA ( 1 Jam


Pelajaran @ 90 Menit )

2.1 LATAR BELAKANG


Saat bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan, bayi hanya diberi ASI (Air Susu Ibu)
saja, tanpa makanan atau minuman lainnya. ASI saja sudah cukup dan sesuai dengan
perut bayi yang masih sangat kecil. Memberi ASI saja selama 6 bulan pertama akan
melindungi bayi dari berbagai macam penyakit, seperti diare dan infeksi saluran
pernapasan. Ibu yang memberi ASI saja kepada bayi selama 6 bulan pertama dan tidak
pernah mengalami menstruasi, akan terhindar dari kehamilan. ASI harus terus diberikan
sampai bayi berusia 2 tahun. Asupan gizi yang dimakan ibu menyusui perlu beraneka
ragam dan lebih banyak karena akan digunakan untuk kesehatan ibu dan produksi ASI.
Setelah berusia 6 bulan, bayi diberi MP ASI (Makanan Pendamping) ASI dengan
memperhatikan frekuensi (berapa kali dalam sehari), jumlah, kepekatan, dan variasi
makanan, pemberian makan yang aktif/responsif, serta kebersihan makanan. Cobalah
untuk memberikan makanan yang bervariasi setiap kali makan. Bawa anak ke Posyandu
setiap bulannya untuk memantau pertumbuhan dan perkembangannya.

2.2 TUJUAN P2K2/FDS


Peserta diharapkan mampu mempraktikkan pemberian ASI dan makanan bergizi
bagi ibu dan anak sesuai usia dan kebutuhannya. Untuk mendalami sesi ini, pendamping
dianjurkan untuk membaca bahan bacaan yang ada di belakang sesi.

2.3 INDIKATOR KEBERHASILAN

2.3.1 Memahami pentingnya ASI SAJA bagi bayi usia 0-6 bulan dan ASI
sampai usia 2 tahun.
2.3.2 Memahami bahaya memberikan makanan/minuman pada bayi sebelum
usia 6 bulan.
2.3.3 Memahami pentingnya ASI bagi bayi usia 0-6 bulan sampai dengan
usia 2 tahun.
2.3.4 Memahami makanan pendamping ASI bagi anak mulai usia 6 bulan.
2.3.5 Memahami makanan bergizi seimbang bagi ibu menyusui.
2.3.6 Memahami pentingnya layanan Posyandu dan layanan kesehatan
lainnya.
2.3.7 Memahami pentingnya gizi bagi ibu menyusui. Memahami ragam
makanan ibu hamil dan menyusui

POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN

1. ASI Eksklusif  Pentingnya ASI SAJA bagi bayi usia 0-6 bulan dan ASI
sampai usia 2 tahun.
 Bahaya memberikan makanan/minuman pada bayi
sebelum usia 6 bulan.
 Pentingnya ASI bagi bayi usia 0-6 bulan sampai dengan
usia 2 tahun
2. MP ASI  Memahami makanan pendamping ASI bagi anak mulai
usia 6 bulan
 Memahami makanan bergizi seimbang bagi ibu menyusui.
a. Posyandu  Memahami pentingnya layanan posyandu dan layanan
kesehatan lainnya.
 Peserta memahami pentingnya layanan Posyandu.
4. Gizi bagi Ibu  Pentingnya gizi bagi ibu menyusui.
Menyusui  Ragam makanan ibu menyusui.

3. SESI 3 KESAKITAN PADA ANAK DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

3.1 LATAR BELAKANG

Terjadinya penyakit infeksi atau penyakit menular merupakan salah satu faktor penting
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Penyakit menular adalah
penyakit yang disebabkan oleh masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh karena lingkungan atau
perilaku yang tidak bersih dan sehat. Perilaku ini misalnya tidak mencuci tangan sebelum makan
dan Buang Air Besar (BAB) sembarangan di tempat terbuka. Seseorang yang menderita penyakit
menular akan mengalami penurunan nafsu makan sehingga jumlah dan jenis zat gizi yang masuk
ke tubuh berkurang. Sementara itu, dalam keadaan tertular penyakit, tubuh justru membutuhkan
zat gizi yang lebih banyak untuk melawan bibit penyakit, terutama apabila disertai kenaikan suhu
tubuh atau demam. Sebaliknya, seseorang yang kekurangan gizi akan lebih mudah terkena
penyakit menular karena kekurangan gizi menyebabkan daya tahan tubuh seseorang menurun,
sehingga kuman penyakit lebih mudah masuk dan berkembang. Anak yang sering sakit,
pertumbuhannya akan terganggu karena zat gizi dalam tubuh yang semestinya digunakan untuk
tumbuh kembang, digunakan untuk melawan penyakit. Kedua hal tersebut menunjukkan bahwa
hubungan kurang gizi dan penyakit menular adalah hubungan timbal balik. Membiasakan perilaku
hidup bersih bisa mencegah terpaparnya seseorang terhadap sumber penularan penyakit.
Perilaku itu antara lain:

Selalu mencuci tangan dengan sabun menggunakan air bersih mengalir pada saat:
3.1.1 Sebelum dan sesudah makan, Sebelum mengolah dan menghidangkan makanan, Sebelum
menyusui,
3.1.2 Sebelum memberi makan bayi/balita, Sesudah buang air besar/kecil, dan
3.3.3 Sesudah memegang hewan/unggas, sehingga menghindarkan tangan dan makanan
dari kuman penyakit, antara lain kuman penyebab diare.
3.3.4 Selalu menggunakan alas kaki agar terhindar dari penyakit kecacingan.

3.2 TUJUAN P2K2/FDS

Setelah pembelajaran ini diharapkan peserta mampu memperbaiki kondisi kesehatan


lingkungan dan mencegah kesakitan pada anak.

3.3 INDIKATOR KEBERHASILAN


Mengenali diare, kecacingan dan malaria pada anak yang dapat menyebabkan kurang
gizi pada anak.
Memahami pencegahan dan penanggulangan diare, kecacingan dan malaria.
Mempraktikkan cara mencuci tangan memakai sabun, khususnya di enam waktu penting,
Mengenali bahaya BAB sembarangan.
Memahami pentingnya BAB di jamban sehat

POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN

1. Kesakitan pada anak  Kesakitan pada anak (diare, kecacingan dan malaria) yang
(diare, kecacingan dan dapat menyebabkan kurang gizi.
malaria).  Pencegahan dan penanggulangan diare, kecacingan dan
malaria.
4. Kebersihan diri dan  Mencuci tangan memakai sabun.
lingkungan  BAB di jamban sehat.
Buang sampah pada tempatnya.
 Penggunaan air bersih.

Sumedang, ………………… 2023


Disetujui,
Koordinator PKH Kab. Sumedang Pendamping PKH

SONI SONJAYA, SE MAYA EKA PUTRI, SST


KP. K

Mengetahui,
Ketua PPKH Kab. Sumedang

KOMAR, SE, ME
NIP. 19690204 199710 1 001

Anda mungkin juga menyukai