Anda di halaman 1dari 65

1000 Hari

Pertama
Kehidupan
Kelompok 1
Disusun Oleh :

Kelas A: Kelas B:
1. Andika Fajar H. 1910713002 1.Natasya Anggraeni Azis 1910713007
2. Anisya Dea Nirmala 1910713042 2. Dinda Bilah Salwah C. 1910713010
3. Yusnita Rachmawati 1910713046 3. Sania Izel Askia 1910713018
4. Fathia Nurul Izza 1910713063 4. Sara Herna Cova S. 1910713023
5. ANN Bella Yoselina 1910713103 5. Ratu Wavia Nadiarta 1910713135

Kelas C: Kelas D:
1.Rafael Arfah 1910713036 1. Sisca Chairani 1910713003
2. Muhammad Rachsanzani 1910713037 2. Nur Azizah Wafiqoh 1910713008
3. Chusnul Khotimah 1910713073 3. Verina Nabila Fajar 1910713085
4. Hana Nabilah Aprillia 1910713113 4. Frisca Ajeng A 1910713091
5. Aqillah Tasya 1910713130
Pengertian 1000 Trend dan Isu Status
Hari Pertama Gizi Remaja atau
Kehidupan Prahamil
Topik Bahasan

Tahapan 1000 Hari


Pertama Kehidupan Tabu dan Mitos
1. Visi dan Misi Masa Prahamil
2. Tujuan dan sasaran
3. Asuhan pra-hamil
(Status Gizi,
Kesehatan Sistem
Reproduksi, Nutrisi,
Imunisasi)
01

Pengertian
1000 Hari Pertama
Kehidupan
● Pra-konsepsi merupakan penggabungan 2 kata, yaitu pra
yang berarti sebelum, dan konsepsi yang berarti
pertemuan antara sel telur wanita dan sel sperma pria.
Pra-konsepsi dilakukan untuk mengidentifikasi dan
memodifikasi risiko biomedis, mekanis dan sosial
terhadap kesehatan wanita ataupun pasangan usia
produktif yang berencana untuk hamil. Pada masa pra-
konsepsi status gizi dan kesehatan ibu sangat penting
sebagai penentu kualitas sumber daya manusia. Untuk
menghasilkan generasi yang berkualitas maka harus
disiapkan sejak sebelum kehamilan sampai berusia dua
tahun.
1000 hari pertama kehidupan merupakan
masa sejak konsepsi hingga seorang anak
berusia 2 tahun. 1000 hari pertama
kehidupan merupakan momentum kritis
yang akan menentukan kualitas generasi
masa depan suatu bangsa. (Trisnawati,
Purwanti dan Retnowati, 2016).
1000 hari pertama kehidupan dihitung
mulai sejak anak masih dalam
kandungan (280 hari) dan sampai anak
tersebut berusia 2 tahun (720 hari). Pada
rentang usia tersebut, anak harus
mendapatkan asupan gizi yang optimal
agar penurunan gizi anak bisa dicegah
sejak awal. Selain itu, ibu juga harus
menjaga kehamilan dengan baik,
menghindari kebiasaan buruk, dan
menjaga kebersihan (Hidayati, 2014).
Kesimpulan

Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah periode kritis anak sejak
terbentuknya janin dalam kandungan (270 hari) sampai berusia 2 tahun (730 hari)
yang sangat menentukan kualitas hidup anak tersebut di masa yang akan datang.
Karena mengingat pentingnya periode 1000 HPK ini maka, pemerintah Indonesia
membuat suatu Gerakan percepatan perbaikan gizi yang diadopsi dari gerakan
Scaling Up Nutrition (SUN) Movement. Gerakan 1000 HPK dilaksanakan
melalui perancangan kegiatan intervensi gizi yang spesifik dan sensitif yang
terdiri dari 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada 2 tahun pertama
kehidupan seorang anak.
Tahapan 1000
HPK
Tahapan periode ataupun titik kritis pada 1000
hari pertama kehidupan yang harus
diperhatikan:

• Perlu terpenuhinya kebutuhan gizi sang ibu selama


kehamilan
• Wanita hamil merupakan kelompok rawan gizi

1
• Di Indonesia masih banyak ibu hamil yang memiliki
status gizi kurang atau menderita anemia karena asupan
makanan tidak terpenuhi dan diperburuk oleh beban
kerja ibu hamil
• Hindari kebiasaan buruk seperti merokok atau minum
Periode Kehamilan alkohol, serta mulai dengan kebiasaan yang baik seperti
(280 hari) menjaga kebersihan atau senam hamil.
Tahapan periode ataupun titik kritis pada 1000
hari pertama kehidupan yang harus
diperhatikan:
• Begitu dilahirkan bayi harus mendapatkan Inisiasi
Menyusui Dini. IMD dilakukan dalam satu jam
pertama kelahirannya
• Pemberian ASI eksklusif, untuk mendapatkan
kolesterum semakin besar yang mana kolesterum 2
ini merupakan ASI terbaik yang keluar pada hari
ke 0-5 hari setelah bayi lahir yang mengandung
antibodi Periode 0-6 Bulan
• Memberi dukungan kepada ibu untuk (80 hari)
memberikan ASI eksklusif
• Memantau pertumbuhan bayi secara teratur
Tahapan periode ataupun titik kritis pada 1000
hari pertama kehidupan yang harus
diperhatikan:

1. Mengetahui jenis dan bentuk (konsistensi) makanan serta frekuensi


pemberian makanan yang tepat diberikan pada periode ini.

2. Mengetahui transisi pemberian makan mulai dari makanan cair atau lumat (6-
8 bulan), lembek dan lunak/semi padat (8-12 bulan), dan padat (12-24 bulan).

3 3. Mendukung ibu untuk memberikan ASI sampai periode ini.

4. Mengetahui cara mengolah dan memilih makanan yang murah dan bernilai
gizi tinggi.
Periode 6-24 5. Memantau pertumbuhan dan memeriksakan kesehatan anak secara teratur.
Bulan (540 hari)
Visi dan misi 1000 HPK

Terpenuhinya kebutuhan pangan


dan gizi untuk memenuhi hak dan
berkembangnya potensi ibu dan
anak

—Bappenas, 2013
Misi 1000 HPK
Visi dan misi 1000 HPK

1. Menjamin kerjasama antarberbagai


pemangku kepentingan untuk
memenuhi kebutuhan pangan dan
gizi setiap ibu dan anak.

2. Menjamin dilakukannya
pendidikan gizi secara tepat dan
benar untuk meningkatkan kualitas
asuhan gizi ibu dan anak
pemberdayaan perempuan Menurunkan jumlah BBLR
dan anak
TUJUAN 1000 HPK

Meningkatkan kualitas Menurunkan Jumlah


hidup manusia Stunting dan wasting

Menurunkan jumlah Meningkatkan ASI


Anemia eksklusif selama 6 bulan
Sasaran atau target
yang ingin dicapai
pada akhir tahun
2025
SASARAN &TAR G ET
Menurunkan proporsi anak Tidak ada kenaikan proporsi
balita yang stunting sebesar anak yang mengalami gizi
40% lebih

Menurunkan proporsi anak Menurunkan proporsi ibu usia


balita yang menderita kurus subur yang menderita anemia
(wasting) kurang dari 5% sebanyak 50%

Menurunkan anak yang lahir Meningkatkan presentase ibu


berat badan rendah sebesar yang memberikan ASI eksklusif
30% selama 6 bulan kurang dari 50%

(Bappenas, 2013).
Tahapan Gerakan 1000 HPK

01 02 03 04
Analisa
kondisi saat Penyiapan
ini Gerakan Memelihara
Pelaksanaan
dan Kesinambunga
Pengorganisa n Gerakan
sian Gerakan
Strategi Gerakan 1000 HPK 1. Strategi Nasional :

a. Membangun komitmen dan kerjasama


antar stakeholder

b. Mempercepat pelaksanaan gerakan


nasional sadar gizi, meningkatkan
efektifitas, dan meningkatkan sumber
pembiayaan

c. Memperluas pelaksanaan program


meningkatkan kualitas pelaksanaan,
dan memelihara kesinambungan
kegiatan untuk mencapai indicator
dampak yang disepakati
Strategi Gerakan 1000 HPK
2. Strategi Pelaksanaan :
● Memprioritaskan tindakan efektif melalui
pemanfaatan platform multi-sektor dan para
stakeholder yang berkontribusi pada perbaikan
nutrisi
● Memperluas dan mempertahankan lingkungan
politik
● Menerapkan dan menyelaraskan program dengan
tujuan bersama dan kerangka kerja yang telah
disepakati sebagai hasil
● Memobilisasi sumber daya secara efektif dan
signifikan dalam bidang nutrisi
Hasil yang diharapkan
dari Gerakan 1000 HPK
• Meningkatnya kerjasama multisector
dalam pelaksanaan program intervensi
gizi sensitive untuk mengatasi
kekurangan gizi.

• Intervensi gizi sensitive merupakan


program yang berada di luar sektor
kesehatan dan sasarannya adalah
masyarakat umum.

• Intervensi ini meliputi penyediaan air


bersih dan sanitasi, ketahanan pangan,
dan gizi, keluarga berencana, jaminan
kesehatan nasional, pendidikan gizi
masyarakat, intervensi untuk remaja
perempuan dan penurunan angka
kemiskinan
Asuhan Pra Hamil (Status Gizi,
Kesehatan Sistem Reproduksi,
Nutrisi, dan Imunisasi)
Asuhan Pra Hamil ( Status Gizi )
Prakonsepsi berasal dari dua kata, yaitu pra
dan konsepsi. Pra berarti sebelum dan konsepsi
berarti pertemuan sel ovum dengan sperma
sehingga terjadi pembuahan. Jadi prakonsepsi
adalah sebelum terjadinya pertemuan sel sperma
dengan ovum atau pembuahan.
Asuhan prakonsepsi atau asuhan pra hamil
adalah program yang dirancangkan oleh World
Health Organization (WHO) 2012 di Geneva yang
bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu,
bayi dan kecacatan.
Program asuhan prakonsepsi ini terdiri dari:
1. Pemeriksaan fisik.
2. Pemeriksaan laboratorium.
3. Nutrisi Ibu hamil.
4. Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid
5. Pemberian suplementasi gizi (Fe).
6. Pemberian komunikasi Informasi dan Edukasi pranikah.
Status Gizi Pra Hamil

Status gizi adalah keadaan keseimbangan kesehatan dan


zat-zat gizi yang masuk ke dalam tubuh manusia.
Sedangkan status gizi pra hamil merupakan kriteria atau
gambaran dalam pemenuhan zat-zat gizi yang
diperlukan ibu sebelum memasuki masa kehamilan.

Status gizi ibu sejak masa pra-kehamilan akan


berpengaruh pada perkembangan anak pada periode
1000 HPK.
Pada masa pra kehamilan, asuhan kesehatan yang diberikan terkait status gizi dibagi menjadi
dua yaitu :

01 Intervensi Gizi Spesifik

Kegiatan Intervnsi Gizi Spesifik :


1. Meningkatkan konsumsi pangan sehari-hari melalui perbaikan pendapatan keluarga dan
pendidikan gizi seimbang
2. Melanjutkan suplemen tablet besi-folat dengan perencanaan dan pengawasan yang lebih baik
3. Intensifkan pendidikan atau KIE gizi sehingga setiap ibu hamil memahami pentingnya tablet
besi-folat dan merasa membutuhkan untuk kesehatannya
4. Menerbitkan Peraturan Daerah tentang peredaran garam beryodium agar sasaran cakupan
rumah tangga yang menkonsumsi garam beryodium yang memenuhi syarat dapat meningkat
5. Memberi prioritas pada pengembangan MP-ASI lokal untuk anak-anak masyarakat miskin
6. Pendidikan gizi tentang ASI Eksklusif perlu disertai pendidikan tentang MP-ASI
7. Melakukan penelitian pengetahuan, sikap dan perilaku (KAP) tentang MP-ASI di berbagai
kelompok sosial masyarakat
Intervensi Gizi Sensitif

02 Kegiatan Gizi Sensitif

1. Perencanaan terpadu untuk menentukan prioritas lokasi pembangunan infrastruktur air bersih dan
sanitasi.
2. Peningkatan pendidikan kesehatan tentang perilaku hidup bersih
3. Menghidupkan kembali program pemanfaatan tanaman pekarangan dan kebun sekolah dikaitkan
dengan program makanan tambahan anak sekolah (PMTAS
4. Mengupayakan akses pangan pada kelompok rawan pangan,
5. Meningkatkan produksi sayur dan buah untuk mencukupi kebutuhan vitamin, mineral dan serat dalam
rangka diversifikasi pangan
6. Pendidikan persiapan perkawinan yang sehat ditinjau dari usia, kesehatan dan budaya
7. Memberikan kewenangan kepada Puskesmas untuk memeriksa kesehatan calon pengantin agar bebas
dari kekurangan gizi
8. Adanya suatu pusat KIE gizi 1000 HPK untuk mengelola kegiatan KIE Gizi
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Status Gizi Pada Masa
Pra Hamil

Pengetahuan Pendidikan Pekerjaan Umur


Penilaian Status Gizi Pada Masa Pra Hamil

Indeks Massa Tubuh (IMT)


Indeks Massa Tubuh (IMT) yang diukur pada masa prahamil berfungsi untuk
menunjukkan kualitas gizi ibu sebelum hamil dan ketersediaan zat gizi pada
jaringan tubuh ibu sebelum hamil yang akan memberikan dampak pada kesehatan
ibu dan pertumbuhan janin selama dalam kandungan.

Klasifikasi IMT menurut Departemen Kesehatan RI, yaitu:

Klasifikasi Indeks Massa Tubuh (IMT) (kg/m2)


Kurus IMT <18,5
Normal IMT 18,5 - <24,9
Berat Badan Lebih IMT 25,0 - <27,0
Obesitas IMT 27,0
Masalah Gizi Pada Masa Pra Hamil

Kekurangan gizi dapat berdampak pada tingginya angka kematian ibu saat
melahirkan, angka kematian bayi, angka kematian balita, serta rendahnya usia
harapan hidup. Kekurangan gizi yang dialami oleh wanita subur dapat
memengaruhi status kesehatan ibu.

Status gizi yang kurang secara signifikan meningkatkan 32% resiko


kelahiran premature (Chen et al., 2010, Han et al., 2010). Sedangkan, perempuan
yang obesitas sebelum kehamilan akan berdampak merugikan saat kehamilan
maupun janinnya (Hanson et al., 2015).
Kebutuhan Gizi Pada Masa Pra Hamil

01 02 03  
Lemak
Karbohidrat Protein lemak sebesar 20-30%
karbohidrat protein sebesar
Lemak juga merupakan zat yang
sebesar 50-60% 10-20%.
digunakan tubuh untuk memproduksi
Karbohidrat Kebutuhan
prostaglandin, yaitu hormon yang
berfungsi untuk tambahan protein
berperan dalam mengatur tekanan
menyediakan dipengaruhi oleh
darah, sistem saraf, denyut jantung,
energi bagi tubuh kecepatan
konstriksi pembuluh darah, transportasi
pertumbuhan janin
vitamin larut lemak,
Asuhan Pra Hamil (Kesehatan Sistem
Reproduksi)

Kesehatan reproduksi adalah suatu hal yang


bersangkutan dengan kondisi dan kesehatan seksual
demi mencegah adanya kelainan, penyakit, serta
gangguan pada organ intim, Dalam pra hamil
mencakup remaja dan wanita usia subur (WUS).
Cara menjaga kebersihan organ reproduksi (Dwi, 2013):

1. Sebaiknya pakaian dalam diganti minimal 2 kali sehari.


2. Tidak menggunakan pakaian dalam yang ketat dan berbahan non sintetik.
3. Gunakan handuk yang bersih, kering, tidak lembab atau berbau.
4. Bersihkan alat kelamin luar dari depan hingga belakang dengan air bersih dan keringkan dengan
handuk atau handuk kertas.
Khusus untuk perempuan:
a. Tidak boleh terlalu sering menggunakan cairan pembilas vagina.
b. Jangan memakai pembalut tipis dalam waktu lama.
c. Gunakan pembalut saat menstruasi dan ganti setiap 4 jam sekali atau setelah buang air besar.
d. Bagi perempuan yang sering keputihan, berbau dan berwarna harap memeriksakan diri ke
petugas kesehatan.
e. Bagi laki-laki dianjurkan melakukan sunat untuk kesehatan .
Pelayanan Kesehatan Reproduksi

Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja


Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja bertujuan
untuk mencegah dan melindungi remaja dari perilaku
seksual berisiko dan perilaku berisiko lainnya yang dapat
berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi dan
mempersiapkan remaja untuk menjalani kehidupan
reproduksi yang sehat dan bertanggung jawab.
Pelayanan kesehatan reproduksi remaja
dilaksanakan melalui pemberian:
1. Komunikasi, informasi, dan edukasi
2. Konseling
3. Pelayanan klinis medis
Pelayanan Kesehatan Pra Kehamilan pada Calon
Pengantin
Hak reproduksi dan seksual harus menjamin
keselamatan dan keamanan calon pengantin, termasuk
mendapatkan informasi yang lengkap tentang kesehatan
reproduksi dan seksual. Informasi ini meliputi penyakit
menular seksual dan pencegahannya agar perempuan
dan laki-laki terlindungi dari infeksi penyakit menular
seksual dan infeksi saluran reproduksi yang dapat
berakibat buruk terhadap kesehatan reproduksi bagi
perempuan, laki-laki, dan keturunannya, memahami
upaya pencegahan dan penularannya,
Prosedur Pemeriksaan Organ Reproduksi Wanita

01 02 03  
04
Histerosalfingografi USG transvaginal Histereskopi Laparoskopi
atau HSG dilakukan dengan selang Prosedur memasukkan
Proses ini menggunakan
tipis dan fleksibel kamera kecil ke dalam
Tes kesuburan ini ultrasound untuk
dengan kamera di perut melalui sayatan kecil
menggunakan sinar-X mengambil gambar organ
ujungnya yang di perut. Gunanya untuk
untuk mengambil reproduksi melalui
dimasukkan ke rahim. melihat seluruh bagian
gambar bagian dalam vagina.
Alat tersebut akan panggul hingga bisa
rahim, saluran tuba mengetahui apa penyebab
melihat ke dalam rahim
dan sekitarnya. infertilitas
Asuhan Pra Hamil (Nutrisi)

Nutrisi merupakan zat organik yang berperan dalam semua


sistem kerja tubuh manusia sehingga prosesnya
berlangsung normal.

Nutrisi pra hamil merupakan pemenuhan nutrisi yang


sebaiknya dipersiapkan oleh seorang perempuan sebelum
memasuki masa kehamilan.

Asupan nutrisi sangatlah penting untuk diperhatikan


terutama pada wanita sebelum kehamilan serta wanita usia
subur.
Anjuran Nutrisi pada 1000 HKP

1. Makan beragam jenis bahan makanan selama hamil


2. Kebutuhan zat-zat gizi bertambah seiring penambahan usia kehamilan
3. Asupan nitrisi seimbang
4. Ante Natal Care (ANC) minimal 4x selama hamil
5. Minum tablet Fe untuk pertumbuhan plasenta dan hemoglobin
6. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
7. ASI Ekslusif sampai usia 6 bulan
8. Pantau BB ibu dan bayi secara rutin
9. Imunisasi dasar
10. ASI sampai anak usia 2 tahun
11. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) setelah usia 6 bulan dan teruskan ASI sampai 2
tahun
12. Hindari rokok, alkohol dan kafein
13. Olah raga teratur dan jaga Berat Badan ideal
Jenis-Jenis Nutrisi

Makronutrien/Zat Gizi Mikronutrien/Zat Gizi


Makro Mikro Vision
Zat gizi yang memberikan energi bagi tubuh Zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia dalam
dan diperlukan dalam jumlah besar untuk jumlah kecil untuk melaksanakan fungsi-fungsi
bertahan hidup. Makronutrien bisa ibu fisiologis. Mikronutrien terdiri dari vitamin dan
dapatkan dari sumber makanan utama mineral yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh
seperti: nasi, umbi, dan roti. tetapi dapat diperoleh dari makanan dan
membutuhkan variasi pada menu karena sumber
makanannya berbeda-beda.
Nutrisi yang Harus Dipenuhi Ibu Sebelum Hamil

Karbohidrat
Untuk meningkatkan peluang kehamilan,
disarankan mengonsumsi 300-350 gram
karbohidrat per hari Dan agar lebih sehat,
pilih yang berkarbohidrat kompleks.. Protein
Protein berfungsi dalam pembentukan sel-sel
baru dan memelihara sel di dalam tubuh.
Selain itu, protein juga berperan dalam kerja
Sayur dan Buah enzim, hormon, dan menjaga daya tahan
tubuh.
Anjuran konsumsi sayur dan buah
Kementerian Kesehatan melalui Gerakan
Masyarakat Sehat (GERMAS) telah
menggarisbawahi pentingnya konsumsi Zat Gizi Mikro
sayur dan buah setiap hari. Sayur dianjurkan
untuk dikonsumsi sebanyak 3–4 porsi/hari, Zat gizi mikro dibutuhkan tubuh dalam
sedangkan buah 2–3 porsi/hari jumlah sedikit, namun mempunyai peran
yang sangat penting misalnya dalam
pembentukan hormon, kerja enzim, fungsi
sistem daya tahan tubuh & sistem reproduksi
Fungsi Vitamin dan Sumber Bahan Pangannya
Vitamin A -> menjaga kesehatan mata, menjaga daya tahan Vitamin K -> mengatur pembekuan darah saat terjadi luka.
tubuh, dan menjaga kesehatan kulit. Sumber bahan pangan: Sayuran (misalnya brokoli, caisim/sawi
Sumber bahan pangan: Sayuran berdaun hijau, Buah- hijau, kembang kol), Kedelai dan olahannya, dan Produk yang
buahan (seperti melon, mangga, pepaya, semangka, tomat), dihasilkan oleh bakteri baik yang ada di usus kita
Umbi-umbian berwarna seperti labu kuning, dan Pangan
hewani Vitamin C -> sebagai antioksidan, menjaga daya tahan tubuh, dan
membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh.
Vitamin B -> membantu metabolisme kalsium yang sangat Sumber bahan pangan: Sayur dan buah, misalnya jeruk, jambu
penting dalam pembentukan tulang. biji, tomat, brokoli, pepaya, dan kol.
Sumber bahan pangan: Pangan hewani dan Sinar matahari.
Vitamin B1 -> membantu metabolisme karbohidrat menjadi
Vitamin E -> sebagai antioksidan yang mencegah energi.
kerusakan sel akibat radikal bebas yang biasanya diproduksi Sumber bahan pangan: Kacang-kacangan, Beras, gandum, dan
tubuh saat terpapar sinar matahari, asap rokok, polusi lain, Telur.
stress.
Sumber bahan pangan: Biji-bijian/kacangkacangan, VItamin B2 -> membantu metabolisme karbohidrat menjadi
Sayuran (misalnya kecambah, brokoli), Buah (misalnya energi dan membantu pembentukan sel darah merah.
alpukat). Sumber bahan pangan: Pangan hewani (seperti telur, susu, daging
ayam, susu) dan Asparagus.
Fungsi Vitamin dan Sumber Bahan Pangannya
Vitamin B3 -> membantu metabolisme karbohidrat Vitamin B12 -> memelihara kesehatan sel saraf dan membantu
menjadi energi. pembentukan sel darah merah.
Sumber bahan pangan: Gandum dan Pangan hewani Sumber bahan pangan: Hanya terkandung pada pangan
(seperti daging ayam, tuna). hewani seperti daging sapi, daging unggas (ayam, bebek) dan
ikan salmon.
Vitamin B5 -> membantu metabolisme zat gizi makro
terutama lemak dan menjaga komunikasi pada sistem saraf. Folat -> sebagai antioksidan, menjaga daya tahan tubuh, dan
Sumber bahan pangan: Pangan hewani (seperti daging membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh.
merah, susu), Sayuran hijau, dan Kacang hijau. Sumber bahan pangan: Sayuran (seperti bayam, asparagus,
kacang panjang, brokoli. Buah (seperti alpukat, tomat, jeruk),
Vitamin B6 -> membantu metabolisme asam lemak Kacang-kacangan, Biji-bijian (gandum), dan Pangan hewani
menjadi energi dan membantu pembentukan sel darah (seperti telur, hati ayam, daging ayam).
merah.
Sumber bahan pangan: Pangan hewani (seperti daging
ayam,telur), Buah (seperti pisang, Biji-bijian dan
kacangkacangan (seperti kacang polong, sereal).
Asuhan Pra Hamil (Imunisasi)

Menurut Depkes RI (2009) bahwa


Imunisasi adalah suatu usaha untuk
memberikan kekebalan pada tubuh
seseorang terhadap penyakit tertentu.

Program imunisasi pra hamil yang sedang


dicanangkan oleh pemerintah bertujuan untuk
mengatasi masalah kematian ibu dan bayinya. Salah
satu programnya adalah program yang terdapat dalam
Millennium Development Goals (MDGs) yang
bertujuan meningkatan kesehatan ibu dan bayi
dengan eliminasi tetanus maternal dan tetanus
neonatorum.
Calon ibu hamil juga harus divaksinasi beberapa bulan sebelum kehamilan agar tidak
membahayakan kehamilan ibu (Ranuh, 2011). Semua calon ibu hamil dianjurkan untuk
mendapatkan vaksin sebelum hamil berikut ini:

Vaksin Tetanus
Pengantin perempuan perlu mendapat imunisasi Tetanus agar memiliki kekebalan sehingga bila hamil dan melahirkan,
ibu, dan bayi akan terlindungi dari penyakit Tetanus.
Tabel Status Imunisasi Tetanus Pada Calon Pengantin

Status Imunisasi Interval Minimal Pembelian Masa Perlindungan

T1 - -

T2 4 minggu setelah T1 3 tahun

T3 6 bulan setelah T2 5 tahun

T4 1 tahun setelah T3 10 tahun

T5 1 tahun setelah T4 >25 tahun


Sumber : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
2018
Vaksin Varicella
Varicella atau lebih dikenal dengan penyakit cacar air. Jika cacar air terjadi pada masa kehamilan muda,
janin akan mengalami kebutaan, gangguan saraf, atau gangguan pendengaran. Jika cacar air terjadi di
akhir kehamilan, bayi akan mengalami infeksi cacar air yang parah saat lahir..Vaksin ini diberikan
sebanyak dua kali, dengan jarak antara vaksin pertama dan kedua selama 4–8 minggu.

Vaksin Measles, Mumps, dan Rubella (MMR)


Vaksin MMR dapat digunakan untuk melindungi ibu hamil dan janin dari penyakit campak, gondongan
dan rubella. Jika calon ibu menderita rubella saat hamil, penyakit ini dapat menyebabkan keguguran
atau cacat bawaan lahir pada janin. Penting juga untuk mencegah penyakit gondongan karena penyakit
ini dapat menyebabkan gangguan pada janin seperti gangguan pendengaran atau tuli, meningitis,
pembengkakan otak, gangguan pernafasan dan keguguran. Pada saat yang sama, campak dapat
menyebabkan infeksi paru-paru (pneumonia), kerusakan otak, bahkan kematian.
Vaksin Hepatitis B
Di Indonesia, lebih dari 70% kasus hepatitis B kronis disebabkan oleh penularan virus hepatitis B dari ibu
ke anak saat melahirkan. Oleh karena itu, sebelum hamil, ibu perlu melakukan skrining hepatitis B untuk
memeriksa keberadaan virus di dalam tubuhnya. Selain itu, skrining hepatitis B sebelum kehamilan untuk
menguji apakah antibodi ibu dapat melawan virus. Jika tidak ditemukan infeksi hepatitis B dan ibu tidak
memiliki cukup antibodi untuk melawan virus maka calon ibu hamil harus divaksinasi. Vaksin hepatitis B
harus divaksinasi tiga kali dalam enam bulan (Wiknjosastro, 2010).

Vaksin Human Papillomavirus (HPV)


Vaksin HPV dapat digunakan untuk mencegah kanker serviks. Oleh karena itu, bagi wanita yang baru
menikah, disarankan untuk mendapatkan vaksin HPV sebelum melakukan hubungan seksual. Vaksin
ini diberikan sebanyak tiga kali pada orang dewasa (Ranuh, 2011).
Bayi baru lahir yang terinfeksi HPV berisiko mengembangkan tumor jinak pada laring, yang disebut
papilomatosis laring. Sementara itu, pada wanita hamil, infeksi HPV dapat menyebabkan kutil
kelamin dan kanker serviks. Infeksi HPV pada jalan lahir juga berisiko mempersulit persalinan,
sehingga dokter mungkin perlu melakukan operasi caesar untuk membantu proses persalinan bayi .
Vaksin Pneumokokus
Calon ibu hamil dianjurkan untuk mendapatkan vaksin pneumokokus atau PCV sebelum hamil untuk
mencegah penyakit yang disebabkan oleh infeksi pneumokokus, seperti pneumonia, meningitis dan
bakteremia (Ranuh, 2011). Vaksin ini diperlukan untuk ibu hamil yang terbiasa merokok atau menderita
penyakit tertentu (seperti diabetes, penyakit jantung dan paru-paru, atau gagal ginjal kronis).
03
Trend dan
Isu Status
Gizi
Remaja/Pr
a Hamil
A. Pengertian Trend dan Isu Status Gizi
Remaja
Tren dan Isu
Masalah atau perubahan sesuatu dari
waktu ke waktu yang dapat dideteksi
secara statistic dan mutakhir serta
dikedepankan untuk ditanggapi.

Status Gizi
(Harjatmo, Par’i dan Wiyono, 2017)
Keadaan yang diakibatkan oleh
keseimbangan antara asupan zat
gizi dari makanan dan kebutuhan
zat gizi oleh tubuh
A. Pengertian Trend dan Isu Status Gizi Remaja

Remaja (BKKBN)
Rentang usia remaja adalah 10-24
tahun dan belum menikah

Kesimpulan Trend dan Isu


Status Gizi Remaja
Masalah mengenai status gizi
remaja dengan rentang usia 10-24
tahun yang mutakhir dan
dikedepankan untuk ditanggapi.
B. Trend dan Isu Status Gizi Remaja/Pra
Hamil
1. Gangguan Makan
 Anorexia
 Bulimia Nervosa
Nervosa
Adalah gangguan makan yang Adalah gangguan pola makanan dengan
ditandai dengan usaha untuk cara membuat dirinya merasa tetap lapar
memuntahkan kembali makanan yang (self-starvation).
sudah dimakan secara terus-menurus. Tujuan para penderita anorexia adalah
Penderita sering berpuasa, agar mereka memiliki penampilan fisik
penggunaan laksatif, enema, obat yang ramping dan menarik perhatian
pencahar sehingga dapat merangsang dari lawan jenis.
penderita bulimia untuk memuntahkan Biasanya terjadi pada remaja wanita
makanan yang telah ia makan dan yang tengah menginjak SMA atau
olahraga yang berlebihan (Krisnani, bangku perkuliahan.
dkk, 2017). (Krisnani, dkk, 2017)
2. Anemia

Khusus anemia pada remaja putri


Anemia didefinisikan sebagai
akan berdampak pada memperbesar risiko
konsentrasi hemoglobin (Hb) yang
kematian ibu melahirkan, bayi lahir
rendah dalam darah. (WHO,2015).
prematur dan berat bayi lahir rendah
Salah satu masalah yang dihadapi
(BBLR).
remaja Indonesia adalah masalah gizi
mikronutrien, yakni sekitar 12% Anemia dapat dihindari dengan
remaja laki-laki dan 23% remaja konsumsi makanan tinggi zat besi, asam
perempuan mengalami anemia, yang folat, vitamin A, vitamin C dan zink, dan
sebagian besar diakibatkan pemberian tablet tambah darah (TTD).
kekurangan zat besi (anemia defisiensi Pemerintah memiliki program rutin terkait
besi). pendistribusian TTD bagi wanita usia
subur (WUS), termasuk remaja dan ibu
hamil. (Kemenkes, 2018)
3. Kekurangan Energi
Kronis
Kekurangan energi kronik (KEK)
Pengukuran LILA kurang dari 23,5 cm
merupakan keadaan dimana ibu
atau dibagian merah pita LILA maka ibu
menderita keadaan kekurangan kalori
menderita KEK, jika LILA ibu lebih dari
dan protein (malnutrisi) yang
23,5 maka tidak beresiko menderita KEK
berlangsung menahun (kronis) yang
(Demsa, 2018).
mengakibatkan timbulnya gangguan
kesehatan pada ibu hamil.
Faktor yang mempengaruhi:
Seorang ibu yang mengalami
• Sosial Ekonomi
kekurangan energi kronik (KEK) di ukur
• Pendidikan
dengan Pita LILA.
• Pekerjaan
• Usia Ibu Hamil
3. Kekurangan
Energi Kronis

Proporsi wanita usia subur dengan risiko kekurangan


energi kronik cukup tinggi pada usia muda (15-19
tahun), dan menurun pada kelompok umur lebih tua.
Dapat dilihat pada tahun 2018, proporsi rata-rata
penderita KEK pada wanita hamil sebesar 17,3% dan
wanita tidak hami sebesar 14,5%.
Stunting
Stunting adalah suatu keadaan seseorang yang mengalami kegagalan dalam
pertumbuhan linear akibat dari keadaan gizi dan kesehatan yang subnormal.

• Perilaku PHBS
• Tidak mengkonsumsi
makanan bergizi
• Lingkungan sosial
Obesitas

Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan dan dapat menggangu


kesehatan

Penyebab utama terjadinya obesitas yaitu ketidakseimbangan antara asupan energi


dengan pengeluaran energi \

Obesitas meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti hipertensi, penyakit


kardiovaskuler, diabetes mellitus, kanker, osteoporosis dan lain-lain yang berimplikasi
pada penurunan produktifitas dan usia harapan hidup. Pada prinsipnya, sebenarnya
obesitas remaja dapat dicegah dengan mengatur pola dan porsi makan dan minum,
perbanyak konsumsi buah dan sayur, banyak melakukan aktivitas fisik, hindari stres
dan cukup tidur
Tabu/Mitos
Prahamil
2.Mengangkat kaki ke atas
1.Stres dan tekanan dapat usai berbungan seks dapat
menghambat kehamilan meningkatkan peluang
kehamilan

Salah satu studi dalam jurnal Mitos ini dipercaya oleh


Human Reproduction beberpa wanita bahwa
mengangkat kaki ke atas
menyatakan bahwa
selama 20 menit usai
perempuan dengan hormone berhubungan seks dapat
stres yang cukup tinggi meningkatkan peluang
cenderung memiliki peluang kehamilan. Namun, pernyataan
kehamilan 29% lebih rendah tersebut dinyatakan tidak benar
dan juga dapat menyebabkan oleh bukti ilmiah. Selain itu,
sperma dapat melakukan
menurunnya kesuburan perjalannya sendiri menuju sel
telur setelah ejakulasi tanpa
dipengaruhi oleh posisi wanita
3. Berhubungan seks dgn
4. Adopsi bayi dapat
lampu terang lebih cepat
memancing kehamilan
hamil

Terdapat fakta bahwa jumlah Banyak pasangan yg tak


produksi sperma pria lebih kunjung dikaruniai
tinggi ketika berhubungan keturunan memutuskan
seks di pagi hari. Namun, untuk mengadopsi anak
belum ada pernyataan sebagai pancingan,
ilmiah bahwa lampu yang faktanya belum ada
terang saat berhubungan pernyataan ilmiah
seks dapat meningkatkan mengenai hal ini.
peluang hamil cepat.
. 5. Minum obat batuk sirup 6. Pakaian ketat dapat
dapat meningkatkan peluang mengurangi kesuburan
hamil pria

Mitos yang terkenal adalah pria


Bahan yg ditemukan dalam obat
yg gemar mengenakan
batuk yaitu guaifenesin,
pakaian ketat akan
beberapa ahli mengklaim
menurunkan jumlah
kandungan ini dapat
sperma. Faktanya banyak
menipiskan cairan serviks
ahli mengatakan bahwa ada
sehingga memungkinkan
hubungan antara kenaikan
sperma lebih muda sampai
suhu skrotum & penurunan
saluran tuba utk membuahi
mobilitas sperma namun
sel telur. Belum ada bukti
sangat sedikit penelitian yg
medis tetapi masih percaya
membuktikan bahwa
dengan mitos ini.
meningkatkan suhu
skrotum memiliki efek
negatif pada sperma
8. Berolahraga
7. Makanan tertentu dapat menyebabkan wanita
mempengaruhi kemungkinan menjadi tidak subur
terjadinya fertilisasi

Tidak ada bukti medis yang


Banyak masyarakat yang menyatakan bahwa mitos ini benar.
memiliki kepercayaan bahwa Justru banyak ahli yang menyarankan
makanan tertentu dapat wanita untuk melakukan olahraga
menurunkan/meningkatkan secara teratur ketika merencanakan
kemungkinan kehamilan. kehamilan karena latihan fisik memiliki
Makanan memiliki peran dalam banyak manfaat bagi sistem hormonal,
kesuburan pria maupun wanita, sehingga dapat meningkatkan peluang
hal ini lebih mengacu pada pola pembuahan.
makan dan diet orang tersebut
daripada mengkonsumsi suatu
makanan yang spesifik.
10. Kesuburan perempuan
mulai menurun pada umur
9. Bersepeda dapat menghambat
35
kehamilan

Mitos ini tidak sepenuhnya Pada umur 20-an perempuan


salah karena terdapat yang paling subur. Tetapi
penelitian yang menyatakan kesuburan mereka mulai
bahwa tekanan sadel (tempat menurun pada umur 30an,
duduk) sepeda dapat merusak dan turun dengan cepat pada
pembuluh nadi dan saraf di umur 35. Jadi walaupun
sekitarnya jika terjadi secara dibilang umur 35 merupaka
terus menerus. Kemudian, umur perempuan mulai
tekanan sadel tersebut juga mengalami penurunan
dapat menurunkan jumlah kesuburan, nyatanya hal
sperma pada laki-laki tersebut sudah terjadi pada
sebelumnya tapi hanya terasa
pada umur 35
Daftar Pustaka
Abu Khoiri & dkk. (2012). Evaluasi Program Skrining Status Tetanus Toxoid Wanita Usia Subur di Jember Tahun 2010. Jurnal
Kebijakan Kesehatan Indonesia. Vol. 01, No. 1 : 2-6.
Achmadi. (2006). Imunisasi Mengapa Perlu?. Jakarta : Penerbit Karya
Adriani, M dan Wijatmadi, B. 2012. Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta
Alhamda, Syukra. (2014). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Deepublish.
Almatsier, Sunita. (2011). Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Anggraeny O, Ariestiningsih AD. (2017). Gizi Prakonsepsi Kehamilan dan Menyusui. Malang: UB Press.
Annisa, F., 2014. Hubungan antara Jarak Kehamilan dan Paritas dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik pada Ibu Hamil di
Puskesmas Ngoresan dan Puskesmas Banyuanyar. [Online] Available at:
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/40281/Hubungan-Antara-Jarak-Kehamilan-Dan-Paritas-Dengan-Kejadian-Kekurangan-Energi
Kronik-Kek-Pada-Ibu-Hamil-Di-Puskesmas-Ngoresan-Dan-Puskesmas-Banyuanyar
Aritonang, I. (2015). Gizi Ibu dan Anak. Yogyakarta: LeutikaPrio.
Ariyani, Diny Eva, Endang Laksmining Achadi, and Anies Irawati. (2012). Validitas Lingkar Lengan Atas Mendeteksi Risiko
Kekurangan Energi Kronis pada Wanita Indonesia. Kesmas: National Public Health Journal, 7(2), 83-90.
Betty LL. 2004. Nutrition in Childhood. In: Mahan LK, Stump SE. Krause's. Food, Nutrition, & Diet Therapi 11 th. Ed. United
States of America
Cendana, R, 2018, Prakonsepsi, diakses 24 Oktober 2020,
https://skata.info/article/detail/208/prakonsepsi-mempersiapkan-kehamilan-sehat-dan-mental-calon-ibu-yang kuat#:~:text=Prakonsep
si%20merupakan%20penggabungan%202%20kata,wanita%20dan%20sel%20sperma%20pria
.
Claudia, Debtarsie K. (2012). Hubungan Status Gizi ibu dan faktor Lain dengan Berat dan panjang Lahir Bayi di Rumah Sakit
Sint Carolus Jakarta Bulan Juli-September 2011. Skrpsi. Universitas Indonesia.
Depkes RI. (2007). Kesehatan Bagi ibu Hamil. Pusat Promosi Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.
Dean S.V., Imam A.M., and Lassi Z.,S. (2014). Preconception Care: Nutritional Risks and Interventions. Journal of
Reproductive Health, 11(3), 5-8.
DepKes RI. (2011). Wanita Usia Subur (WUS). Jakarta: DepKes RI.
DepKes RI. (2015). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta: DepKes RI.
Dinkes Provinsi Jateng. (2012). Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang.
Ditjen Yankes Kemenkes RI, 2017. Obesitas, diakses Oktober 2020 http://yankes.kemkes.go.id/read-obesitas-8156.html
Doloksaribu, L,G. & Abdul, M.S. (2019). Pengaruh Konseling Gizi Prakonsepsi Terhadap Pengetahuan dan Sikap Wanita
Pranikah di Kecamatan Batang Kuis. Jurnal Gizi Poltekkes Medan, 8(1), 64-66.
Dwi, Rachel. (2013). Modul Kesahatan Reproduksi. Surabaya: Akabid Griya Husada.
Ester, Jeini. (2019). Epidemiologi Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Deepublish.
Farahi N., and Zolotor A. (2013). Recommendations for Preconception Care. Journal of American Family Physician, 76(3), 36-
41.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. (2015). Gizi Dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Fauziyah, Anny. (2012). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Nutrisi Prakonsepsi Terhadap Tingkat Pengetahuan, Sikap
dan Praktik Konsumsi Makanan Sehat Wanita Pranikah di Kota Tegal. Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia.
Fikawati, S., Syafiq, A., & Veratamala, A. (2017). Gizi Anak dan Remaja. Depok: PT. RajaGrafindo Persada
Gita, Kostania. (2020). Pengembangan Booklet Pranikah Sebagai Media Informasi Dalam Pelayanan Kesehatan. Jurnal
Kebidanan Indonesia Vol 11 No.2 Juli 2020 https://stikesmus.ac.id/jurnal/index.php/JKebIn/index
Gurevich, R. (2020, November 8). 16 Myths About Getting Pregnant and Ovulation. Retrieved from The Truth About Ovulating,
Sex, and Conception: https://www.verywellfamily.com/myths-about-getting-pregnant-and-ovulation-4160934
Hamza 2017,'ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU
HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANGSA KOTA KOTA LANGSA PROVINSI ACEH TAHUN 2016, Jurnal
JUMANTIK Volume 2 nomor 2, diakses pada Oktober 2020
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/kesmas/article/download/
1121/886&ved=2ahUKEwimmLmaz_LsAhUvILcAHf7- AhsQFjABegQIGxAK&usg=AOvVaw3rSEiQifVpjmFPu1KoNXCz
Harjatmo, T. P., Par’i, H. M. dan Wiyono, S. (2017) Bahan Ajar Gizi Penilaian Status Gizi. Jakarta: BPPSDM Kesehatan. Tersedia
pada: http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/PENILAIAN-STATUS-GIZI-FINAL- SC.pdf
(Diakses: 8 Oktober 2020).
Harnani, Y., Hastutu, M., Elmia, K. (2019). Teori Kesahatan Reproduksi. Yogyakarta: Deepublish.
Hidayati, NL, 2014, 1000 Hari Emas Pertama dari Persiapan Kehamilan sampai Batita, Rapha Publishing, Yogyakarta.
Humaeni, Ayatullah. 2015. Tabu Perempuan Dalam Budaya Masyarakat Banten.
https://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/download/10585/7975. Diakses pada 17 Oktober 2020.
Husnah 2017, ‘Nutrisi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan’, Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, Vol. 17 No 3, Desember 2017,
diakses 21 Oktober 2020
http://jurnal.unsyiah.ac.id/JKS/article/view/9065
Indonesia. Kementerian Kesehatan 2018, Kesehatan Reproduksi dan Seksual Bagi Calon Pengantin, Direktorat Jenderal
Kesehatan Masyarakat, Jakarta.
Indonesia, Kerangka Kebijakan 2013, Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi Dalam Rangja Seribu Hari Pertama (Gerakan
1000 HPK).
Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan
Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual, Jakarta.
Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2014 Tentang
Standar Tablet Tambah Darah Bagi Wanita Usia Subur dan Ibu, Jakarta.
Irfansyah, Murdani, & Zakiah. (2016). MITOS APUI MANTARAWANG DI DESA ULU BENTENG KEC. MARABAHAN KAB.
BARITO KUALA. Banjarmasin: FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA JURUSAN AKIDAH FILSAFAT.
Thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

PLEASE KEEP THIS SLIDE FOR


ATTRIBUTION.

Anda mungkin juga menyukai