Anda di halaman 1dari 134

Gizi Daur

Kehidupan
Gizi Pada Ibu Hamil, Ibu
Menyusui, ASI, Susu Formula,
MP-ASI, Gizi Pada Bayi,
Balita
Dasar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat
ANGGOTA KELOMPOK
KELOMPOK 4 KELAS B

-Julivia Anggraini
KELOMPOK 4 KELAS A (2010713040) KELOMPOK 4 KELAS C
- Nanda Juwita Z.
-Dhanifa Aldeana M. (2010713012) -Hafidz Alfarisi
(2010713003) -Nike Mutia A. ( 2010713018)
- Anisa Afianti Nur (2010713070) - Aulia Annisafitri
KELOMPOK 4 KELAS D
(2010713012) -Defitria Nabila (2010713077)
-Adella Delisa Putri (2010713097) -Andini Rizki Yanti
-Triayu Nur Afifah
(2010713013) -Hernisa S. R. (2010713089)
(2010713132)
-Arimbi Prashintya S. (2010713115_) -Ewing Tiara P.
- Zahra Afifah
(2010713029) (2010713134) (2010713104)
-Novinda Alvionita -Shafa Adzkia Aulia -Sekar Ayu Putri
(2010713033) (2010713139) (2010713124)
-Risma Pertiwi
(2010713151)
-Mutiara Aisyah F.
Subpokok Pembahasan
- Pengertian Daur Kehidupan
- Kebutuhan dan Fungsi Zat Gizi
- Asuhan Gizi Ibu Menyusui, dan Bayi
- Pengertian bayi, batita, balita
- Kebutuhan Zat Gizi Pada Bayi, Batita, Balita
- Masalah Makan dan Gizi Bayi, Batita, Balita
- Mitos dan Tabu Makanan Pada Ibu Hamil, Nifas,
Menyusui, Bayi, Balita, Balita
PENGERTIAN
DAUR
KEHIDUPAN
Daur : merupakan peredaran masa maupun tahun, sedangkan siklus merupakan putaran
waktu yang di dalamnya meliputi rangkaian kejadian berulang secara teratur (Kamus
Besar Bahasa Indonesia. 5th edn, no date)
Kehidupan : Kehidupan manusia merupakan satu rentang proses panjang yang di
dalamnya terjadi perkembangan, baik secara fisik maupun psikis, menuju salah satu
tahap tertentu (Utomo, Rumpoko and Meiyuntari, 2015).

Daur Kehidupan :
Rangkaian perjalanan hidup seseorang dari lahir hingga meninggal. Daur hidup tersebut
berlaku bagi setiap manusia tanpa terkecuali dan dengan siklus yang sama, dimulai dari
masa kehamilan, menyusui, bayi, balita, usia sekolah, remaja, dewasa, dan usia lanjut.

DEFINISI DAUR KEHIDUPAN


INDONE
SIA

Kebutuhan dan Fungsi Zat Gizi


pada Ibu Hamil dan Menyusui
Status gizi ibu hamil adalah faktor penting sebagai penentu
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan.
“pemerintah memberi
panduan mengenai angka
kebutuhan gizi berdasarkan
jenis kelamin dan juga umur”

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun


2013 tentang Angka Kecukupan Gizi
Ibu hamil harus memiliki status kesehatan gizi yang baik serta
mengonsumsi makanan yang beranekaragam proporsi dan
jumlahnya (Ernawati et al., 2017).

AKG atau angka kecukupan gizi ialah angka kecukupan


pada tingkat konsumsi, sedangkan untuk tingkat produksi
dan penyediaan perlu diperhitungkan kehilangannya
serta penggunaan lainnya, dari tingkat produksi sampai
tingkat konsumsi

“Penting sekali penyediaan gizi bagi ibu hamil untuk


memperoleh dan mempertahankan status gizi yang baik
dan optimal”
Manfaat AKG (Angka Kecukupan Gizi)
#1 #2 #3
Untuk acuan
Untuk acuan dalam perhitungan dalam
Untuk acuan dalam
menyusun makanan perencanaan
menilai kecukupan
sehari-hari termasuk penyediaan pangan
gizi
perencanaan makanan tingkat regional atau
di institusi nasional

#4
Untuk acuan
pendidikan gizi dan
label pangan yang
mencantumkan
informasi nilai gizi
 Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil

Kehamilan adalah keadaan di mana saat gizi ibu


merupakan faktor yang penting dalam kesehatan ibu dan
anak. Seorang ibu yang hamil harus dapat memenuhi
gizi janinnya selain gizi dirinya sendiri (Fitriani, 2018).

Masa kehamilan adalah salah satu masa kritis


tumbuh kembang manusia dalam waktu yang singkat,
ada pun masa sebelum konsepsi, masa menyusui, dan
masa bayi/anak 0–2 tahun
Saat mengandung, kebutuhan gizi pada ibu hamil akan
meningkat sebesar 15% daripada kebutuhan gizi pada wanita
normal. Makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil 40% diberikan
untuk pertumbuhan janin dan 60% untuk diri sendiri.
Peningkatan kebutuhan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan
uterus, payudara, volume darah, plasenta, air ketuban, dan
pertumbuhan janin
BUAH

LEMAK
SEHAT
Prinsip Dasar
Makanan Sehat

PROTEIN SAYUR
TANPA
LEMAK
Kebutuhan Nutrisi Mikronutrien

Suplementasi Suplementasi
Zinc Magnesium Omega 6 Omega 3

Vitamin A Yodium Asam Folat


TABEL AKG (ANGKA KECUKUPAN GIZI)

Berikut adalah tabel


kebutuhan dan kecukupan
nutrisi pada ibu hamil
 Kebutuhan Nutrisi Ibu Menyusui

Ibu menyusui adalah ibu yang telah melahirkan


anak dalam kandungannya dan sedang dalam
proses pemberian ASI pada anak tersebut
Bayi yang baru lahir atau 0 (nol) bulan hingga 6 (enam)
bulan dianjurkan hanya mengonsumsi ASI dan yang
disebut ASI eksklusif. Dalam 6 (enam) bulan pertama,
ibu menyusui membutuhkan energi sekitar 2.400 kkal
per hari untuk memproduksi ASI serta aktivitas ibu itu
sendiri

“Perlu diketahui, bahwa ibu menyusui lebih banyak


membutuhkan kalori daripada ibu hamil. Makanan yang
dikonsumsi oleh ibu menyusui berdampak pada kualitas
dan jumlah ASI yang dihasilkan.”
kebutuhan gizi pada ibu menyusui

Zat Makro

Energi Protein

Karbohidrat Lemak
kebutuhan gizi pada ibu menyusui

Zat Mikro

Asam Asam
Air Folat Arkobat
ASUHAN GIZI
PADA IBU
HAMIL
TRIMESTER I, II,
III
PENGERTIAN KEHAMILAN 07 05 21

Departemen Kesehatan RI, Federasi Obstetri


Ernawati, 2017
2007 Ginekologi Internasional

Kehamilan adalah masa dimulai Kehamilan adalah suatu proses


saat konsepsi sampai lahirnya janin, yang berkelanjutan dan terdiri dari
lamanya hamil normal 280 hari (40 ovulasi, migrasi spermatozoa dan Kehamilan didefinisikan
minggu / 9 bulan 7 hari) di hitung ovum, konsepsi dan pertumbuhan sebagai fertilisasi atau
dari trimester pertama (konsepsi zigot, nidasi (implantasi) pada proses penyatuan antara
sampai 3 bulan), trimester kedua uterus, pembentukan plasenta, dan sel sperma dan sel telur
(bulan keempat sampai bulan tumbuh kembang hasil konsepsi di dalam tubuh manusia
keenam), trimester ketiga (bulan sampai aterm atau cukup bulan yang dilanjutkan dengan
ketujuh sampai kesembilan) untuk lahir nidasi atau implantasi.
Trimester Pertama 12 01 21

Minggu 9 (Vitamin Minggu 12


Minggu 5 & 6
C dan asam folat) (Nutrisi)
(sayuran hijau)

Minggu 7 & 8 Minggu 10 & 11


Minggu 1-4 (kalori (Asam amino)
(Kalsium)
dan protein tinggi)
Trimester Kedua 16 01 21

Minggu 13-16 Minggu 17-23 Minggu 24-28

3000 Kalori Minimal 8 gelas Nutrisi (omega-3)


perhari, zat besi dan dan vitamin E
vitamin C
Trimester Ketiga 18 01 21

Usia kehamilan mencapai 7 - 9


bulan. Pada kondisi ini, sebaiknya
ibu hamil mengonsumsi makanan
yang mengandung tiga golongan
utama, yaitu :

1. Sumber zat tenaga =


karbohidrat dan lemak

2. Sumber zat pembangun =


protein

3. Sumber zat pengatur = vitamin


dan mineral
Permasalahan Gizi Pada Ibu 07 05 21
Hamil

Anemia GAKY KEK

Anemia merupakan suatu Gangguan Akibat Kekurangan Kekurangan Energi Kronis


keadaan dimana kadar Yodium (GAKY) adalah setiap (KEK) adalah keadaan dimana
hemoglobin (Hb) di dalam kelainan yang ditemukan ibu menderita keadaan
darah lebih rendah daripada akibat defisiensi yodium. kekurangan makanan yang
nilai normal menurut berlangsung menahun (kronis)
kelompok orang tertentu. yang mengakibatkan
(Depkes RI, 2000) timbulnya gangguan kesehatan
pada ibu (Depkes RI, 2002).
ASUHAN GIZI
IBU
MENYUSUI
DAN BAYI
IMD, Asi Ekslusif, Kandungan ASI, Faktor yang Mempengaruhi,
Keunggulan ASI, Pengertian, Kandungan, Penggunaan,
Kerugian Susu Formula, Permasalahan dalam Pemberian ASI,
MP-ASI
02
12

INISIASI
MENYUSUI
DINI
Pengertian, Tahapan, Pre-feeding behaviour, dan Manfaat
PENGERTIAN INISIASI MENYUSU DINI
(IMD) 07 01 21

MARYUNAN
IRAWAN, 2013 RIKSANI, 2012
I, 2012

Inisiasi Menyusu Dini merupakan Inisiasi Menyusu Dini atau


proses tahapan dimana bayi mulai dapat disebut sebagai Early Inisiasi Menyusu Dini
menyusu sendiri segera setelah Inisiation Breastfreeding adalah dapat diartikan sebagai
lahir. Cara bayi melakukan suatu prosedur langkah awal tahap permulaan
inisiasi menyusui dini dinamakan yang harus dilakukan antara ibu kegiatan menyusu
the breast crawl atau merangkak dan bayi. dalam satu jam pertama
mencari payudara setelah bayi lahir.
TAHAPAN IMD YANG DIANJURKAN
1. Bayi diletakkan di perut ibu
yang dialasi dengan kain kering

2. Keringkan seluruh tubuh bayi


secepatnya, kecuali kedua
tangannya

3. Potong tali pusar, lalu diikat

4. Vernix sebaiknya tidak


dibersihkan

5. Bayi langsung di tengkurapkan


di dada atau perut ibu (skin to
skin) tanpa perlu dibedong
PERILAKU BAYI SEBELUM PROSES
MENYUSUI (PRE-FEEDING BEHAVIOR)

1. Pada 30 menit pertama, bayi diam tidak bergerak dan sesekali matanya terbuka lebar melihat ibunya.
Masa ini merupakan masa peralihan dari keadaan dalam kandungan ke keadaan di luar kandungan.
2. Antara 30-40 menit bayi akan mengeluarkan suara, gerakan mulut seperti mau minum, mencium, dan
menjilat tangan. Bayi mencium dan menjilat cairan ketuban yang ada di tangannya. Bau ini sama
dengan bau cairan yang dikeluarkan payudara ibu. Sehingga, bau ini akan membimbing bayi untuk
menemukan puting susu ibu.
3. Saat bayi menyadari bahwa ada makanan di sekitarnya, bayi akan mulai mengeluarkan air liur.
4. Bayi mulai merangkak ke arah payudara dengan kaki yang menekan perut ibu. Kemudian bayi akan
menjilat-jilat kulit ibu, menghentakkan kepala ke dada ibu, menoleh kanan dan kiri, dan meremas
daerah puting susu.
5. Bayi menemukan, menjilat, mengulum, membuka mulut lebar, dan melekat pada puting dengan baik.
MANFAAT IMD 11 01 21

MANFAAT BAGI IBU MANFAAT BAGI BAYI


Merasa lebih tenang dengan pernapasan dan Menurunkan angka kematian bayi karena
detak jantung yang lebih stabil. hipotermia
Jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi Bayi mendapat kolostrum yang kaya akan
lebih baik zat antibodi
Sentuhan dan isapan bayi mendorong Bayi dapat menjilat kulit ibu dan menelan
keluarnya hormon oksitosin yang dapat bakteri yang aman
menyebabkan rahim berkontraksi, Dapat menyebabkan kadar glukosa darah
mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke bayi menjadi lebih baik
masa prakehamilan serta mengurangi
resiko perdarahan. Dapat menyebabkan pengeluaran kotoran
bayi lebih dini
ASI
EKSKLU
SIF
Pengertian ASI Eksklusif

Air Susu Ibu (ASI) : Cairan yang


disekresikan oleh kelenjar payudara
ibu berupa makanan alamiah atau susu
terbaik yang berisi nutrisi dan
berenergi tinggi yang diproduksi sejak
masa kehamilan (Wiji, 2013).

Eksklusif : Bagian terpisah dari yang


lain atau khusus (KBBI).

ASI Eksklusif : Proses pemberian air


susu ibu yang mengandung nutrisi dan
berenergi tinggi yang diberikan kepada
bayi saat berusia 0-6 bulan tanpa
makanan dan minuman tambahan
lainnya.
Manfaat ASI Eksklusif 07 05 21

Manfaat Bagi Bayi :

Mencegah Membantu Status gizi bayi


terserang penyakit perkembangan otak optimal
dan mengurangi bayi
resiko alergi
07 05 21
Manfaat Bagi Ibu :

Mengatasi rasa trauma

Mencegah kanker
Manfaat Bagi Keluarga dan Negara07 05 21

Manfaat Bagi Keluarga : Manfaat Bagi Negara :

Dengan ASI eksklusif, keluarga tidak perlu


Pemberian ASI Eksklusif bisa Menghemat
menghabiskan banyak uang untuk membeli susu devisa negara karena tidak perlu
formula, botol susu, serta peralatan lainnya. Jika bayi mengimpor susu formula dan peralatan
sehat, keluarga akan meminimalisir pengeluaran biaya lainnya Negara juga bisa mengurangi
perawatan kesehatan serta menghemat waktu dan tenaga produksi susu formula di pabrik dan
keluarga karena ASI selalu tersedia setiap saat dan mengurangi sampah kemasan plastik yang
keluarga tidak perlu repot membawa berbagai peralatan
susu ketika bepergian.
membahayakan lingkungan.
(Dwi Sunar, 2009)
(Roesli, 2005)
Stadium ASI 07 05 21

ASI transisi atau ASI


peralihan

Kolostrum atau ASI hari- ASI matang atau matur


hari pertama
02
157

KANDUN
GAN ASI
1. Air = 88,1% 7. Vitamin yang larut dalam air (B, C, asam
folat) 07 05 21
2. Protein = 0,9 gram/100 ml
8. Mineral (kalsium dan zat besi)
3. Karbohidrat = 7 gram/100 ml
9. Enzim = 20 enzim aktif
4. Lemak = 3,5 gram/100 ml

5. Karnitin 10. Faktor pertumbuhan

6. Vitamin A, D, E, K 11. Faktor antiparasit, anti-alergi, antivirus,


dan antibody

Kandungan Gizi dalam ASI


02
19
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
IMD DAN ASI
EKSLUSIF
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBERHASILAN
#1 PELAKSANAAN IMD#3
#2 DUKUNGAN
PENGETAHUAN DUKUNGAN
SUAMI BIDAN
IBU Dukungan bidan
Kurangnya dukungan keluarga dan Adanya kepercayaan keluarga yang berpengaruh terhadap
motivasi dari tenaga kesehatan tidak mengizinkan ibu untuk keberhasilan IMD karena
tentang IMD dapat mempengaruhi menyusui dini sebelum yang menangani proses
pola IMD. Ibu yang memiliki payudaranya dibersihkan, dan persalinan ibu, dan bidan
pengetahuan yang rendah akan adanya kepercayaan bahwa harus melaksanakan
beranggapan jika bayi baru lahir kolostrum yang keluar pada hari semua tahapan atau
diletakkan di dada sang ibu dapat pertama tidak baik untuk bayi. langkah termasuk
menyebabkan bayi merasa Maka dari itu, dukungan dari suami memberikan informasi
kedinginan sangat penting untuk melancarkan yang benar tentang IMD,
keberhasilan pelaksanaan IMD dan memberikan
dorongan moral kepada
ibu.
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
KEBERHASILAN
ASI EKSLUSIF
FAKTOR INTERNAL 07 05 21

PENDIDIK PENGETAH SIKAP/PER


AN UAN ILAKU
Ibu yang memiliki keinginan
Semakin tinggi pendidikan Pengetahuan yang kurang
seseorang, maka semakin mudah tentang manfaat dan tujuan dan kesadaran diri untuk
untuk menerima informasi pemberian ASI eksklusif bisa memberikan ASI eksklusif dapat
menjadi penyebab gagalnya meningkatkan keberhasilan
sehingga banyak pengetahuan
pemberian ASI eksklusif pada pemberian ASI eksklusif pada
yang dimiliki.
bayi bayi

PSIKOLOG EMOSION
IS AL
Psikologis ibu sangat
menentukan keberhasilan Emosi yang tidak stabil dapat
NEXT
pemberian ASI. ibu yang tidak mempengaruhi reflex oksitosin
mempunyai keyakinan menyusui yang akhirnya menekan
bayinya akan kekurangan pengeluaran ASI.
produksi ASI
FAKTOR INTERNAL
KONDISI KESEHATAN
KELAINAN PAYUDARA
IBU
Kondisi kesehatan ibu juga dapat
Tiga hari pasca persalinan payudara sering
mempengaruhi pemberian ASI secara
terasa penuh, tegang, dan nyeri. Kondisi ini
eksklusif. Pada keadaan tertentu, bayi tidak
terjadi akibat adanya bendungan pada
mendapat ASI sama sekali, misalnya dokter
pembuluh darah di payudara sebagai tanda
melarang ibu untuk menyusui karena sedang
ASI mulai banyak diproduksi. Tetapi, apabila
menderita penyakit yang dapat
payudara merasa sakit pada saat menyusui ibu
membahayakan ibu atau bayinya, seperti
pasti akan berhenti memberikan ASI padahal
penyakit Hepatitis B, HIV/AIDS, TBC, sakit
itu menyebabkan payudara mengkilat dan
jantung berat, ibu sedang menderita infeksi
bertambah parah bahkan ibu bisa menjadi
virus berat, ibu sedang dirawat di Rumah
demam
Sakit atau ibu meninggal dunia
FAKTOR EKSTERNAL
DUKUNGAN PETUGAS
PEKERJAAN IBU
SUAMI KESEHATAN
Ibu yang bekerja akan memiliki
Dukungan suami adalah kesibukan yang lebih
dukungan yang paling berarti Kurangnya motivasi
dibandingkan dengan ibu yang dari petugas kesehatan
bagi ibu. Suami dapat ikut serta tidak bekerja sehingga ibu tidak
berperan aktif untuk dapat mempengaruhi
memperhatikan kebutuhan ASI pemberian ASI karena
memberikan dukungan secara bayinya, hal tersebut akan
emosional dan bantuan – masyarakat kurang
mempengaruhi keterlambatan mendapat penerangan
bantuan praktis dalam ibu untuk memberikan ASI
keberhasilan pemberian ASI atau dorongan tentang
secara eksklusif. manfaat pemberian ASI
eksklusif.
FAKTOR EKSTERNAL 07 05 21

PROMOSI SUSU
UMUR
FORMULA
Peningkatan sarana
komunikasi dan transportasi Umur yang sesuai, sangat
yang memudahkan baik dan sangat mendukung
periklanan distribusi susu dalam pemberian ASI
buatan menimbulkan eksklusif adalah umur 20-35
tumbuhnya keengganan tahun. Sementara umur yang
untuk menyusui baik di desa kurang dari 20 tahun
atau perkotaan hingga ke dianggap masih belum
tempat pelayanan kesehatan matang
KEUNGGU
LAN ASI
Keunggulan ASI (Air Susu
07 05 21
Ibu)
Keunggulan yang dimiliki oleh ASI dibandingkan dengan susu lain antara lain ;

-Kualitas dan Kuantitas yang Optimal

-Anak ASI Cenderung Lebih Sehat

-ASI Mempengaruhi Kecerdasan

sumber gambar : hellosehat.com

(Roesli,2014)
Keunggulan lainnya : 07 05 21

1.
Kaya zat penting yang dibutuhkan bayi
2.
Memberikan kekebalan yang optimal untuk bayi
3.
Meningkatkan perkembangan mental anak
4.
Mengurangi risiko untuk mendapat alergi
5.
Mengurangi risiko infeksi usus
6.
Tidak basi dan selalu segar
SUSU
FORMUL
A
Pengertian, Kandungan, Penggunaan, Kerugian Susu
Formula
Pengertian Susu Formula
Menurut PP No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif

Susu formula bayi merupakan susu yang secara khusus


diformulasikan sebagai pengganti ASI untuk bayi hingga
berusia 6 (enam) bulan.
Menurut Hanum dan Tukiman (2013 dalam Apriliyanti, 2017),

Susu formula adalah cairan yang hanya ada zat mati dan tidak
ada sel darah putih, antibodi, zat pembunuh bakteri, dan juga
enzim atau hormon yang mengandung faktor pertumbuhan.
Kandungan Susu Formula (Pritasari et al., 2017)

1. Lemak
Kadar lemak disarankan antara 2.7 – 4.1 g tiap 100 ml. Komposisi asam lemaknya harus sedemikian
hingga bayi umur 1 bulan dapat menyerap sedikitnya 85%. Disarankan juga bahwa 3 – 4% dari
kandungan energi harus terdiri dari asam linoleik.

2. Protein
kandungan protein whey dan kasein dalam ASI berbeda dengan susu sapi, yaitu dalam ASI adalah
60:40 sedangkan susu sapi adalah 20:80. Bayi yang baru lahir belum bisa mengubah asam amino
menjadi sistein, maka bayi yang diberi susu formula dapat kekurangan relatif sistein.
3. Karbohidrat
Kandungan karbohidrat yang disarankan dalam susu formula adalah 5.4 – 8.2 gram setiap 100 ml.

4. Mineral
Pada pembuatan formula adaptasi kandungan berbagai mineral harus diturunkan hingga jumlahnya
berkisar antara 0.25 dan 0.34 g tiap 100 ml.

5. Vitamin
Adapun vitamin yang biasa ditambahkan dalam susu formula adalah vitamin B kompleks yang terdiri
dari B1, B2, B5, B6, dan B12.

6. Energi

Banyaknya energi disesuaikan dengan jumlah energi yang ada dalam ASI.
Penggunaan Susu Formula

Formula Lanjutan / Formula


Formula Awal / Formula 1
2

Susu formula yang disiapkan untuk bayi


Susu formula yang disiapkan untuk usia 6-12 bulan.
bayi usia 0-6 bulan.
Bayi telah mempunyai sistem
Bayi belum mempunyai sistem pencernaan yang lebih baik, bahkan
pencernaan yang sempurna. telah boleh diberikan makanan
pendamping ASI
Susu formula juga harus diberikan sesuai penggunaannya masing-masing,
seperti :
2. Susu Formula Awal 3. Susu formula follow-
1. Susu Formula up (lanjutan)
Lengkap
Adaptasi atau pemula Susu yang menggantikan susu
Susu yang diberikan oleh bayi adaptasi dan susu awal lengkap.
sebagai pengganti ASI dari bayi Susu formula yang susunan zat Susu formula lanjutan dapat
baru lahir hingga usia 6 bulan gizinya lengkap dan diberikan diberikan pada bayi usia 6-12
setelah bayi lahir bulan.

4. Susu formula 6. Susu hipoalergenik


growing-up 5. Susu Formula
(hidrolisat)
(pertumbuhan) Premature Susu ini diberikan bila ibu tidak
Susu ini digunakan agar bayi
memungkinkan untuk
yang dilahirkan secara
Dapat diberikan kepada bayi menyusui sang bayi karena
prematur dapat mengejar
usia 12-36 bulan atau 1-3 adanya gangguan pencernaan
ketertinggalan berat badannya
tahun. protein
Susu formula juga harus diberikan sesuai penggunaannya masing-masing,
seperti :
7. Susu Soya (Kedelai) 8. Susu Rendah Laktosa atau Tanpa
Bayi yang intoleran terhadap susu sapi atau
Laktosa
laktosa dapat diberikan susu soya.
Bayi yang terganggu penyerapan protein maupun
gula susunya membutuhkan susu yang terbuat Susu ini diberikan kepada bayi yang tidak dapat
dari kacang kedelai produksi lactase gula susu secara utuh

9. Susu Formula dengan Asam Lemak 10. Susu Formula Semierlementer


MCT (Lemak Rantai Sedang) yang
Tinggi Susu ini dapat diberikan kepada bayi yang
mengalami pencernaan dalam gula susu, protein,
dan lemak.
Susu ini diberikan ketika bayi menderita
kesulitan untuk menyerap lemak.
Cara penyajian susu formula dalam botol menurut Nasir (2011) :
1. Cuci tangan terlebih dahulu hingga bersih dengan menggunakan sabun untuk
mencegah kontaminasi dengan lingkungan.
2. Gunakan air yang dimasak sampai mendidih lalu dibiarkan selama 10-15 menit agar
suhunya turun menjadi tidak kurang dari 70 derajat Celcius.
3. Siapkan susu sebanyak yang dapat dihabiskan bayi dan sesuai takaran yang
dianjurkan pada label, lalu aduk hingga tercampur merata.
4. Segera tutup kemasan dengan rapat untuk menghindari paparan udara luar terlalu
lama. Simpanlah susu di tempat yang kering dan bersih, jangan di tempat yang
lembab, karena selain disukai oleh bakteri juga mudah disergap oleh semut.
5. Sisa susu yang telah dilarutkan harus dibuang setelah 2 jam.
6. Selalu perhatikan batas kadaluwarsa.
Kerugian Susu Formula

1. Adanya Gangguan Saluran 2. Infeksi Saluran Pernafasan


Pencernaan Di dalam susu formula tidak terkandung sel
Dapat menyebabkan anak sering muntah, buang darah putih hidup dan antibiotic sebagai
angin, kembung, susah tidur di malam hari, serta pelindung tubuh bayi, sehingga dapat
rewel menyebabkan daya tahan tubuh akan berkurang
sehingga mudah terserang infeksi terutama ISPA.

3. Meningkatnya Risiko Asma 4. Meningkatnya kejadian karies gigi


Pemberian susu formula dapat meningkatkan susu
risiko penyakit langka botulism, yaitu penyakit ASI akan mengurangi risiko penyakit gigi
yang merusak fungsi saraf dan menimbulkan berlubang. Sedangkan susu formula dapat
penyakit pernapasan dan kelumpuhan otot menyebabkan karies gigi
Kerugian Susu Formula
5. Menurunkan perkembangan
kecerdasan kognitif 6. Meningkatnya Risiko Diabetes
Dalam susu formula terkandung glutamate
Kelebihan berat badan bayi diperkirakan karena
(MSG-Asam amino) yang dapat merusak fungsi
kelebihan air dan komposisi lemak tubuh pada
hypothalamus dalam otak dan dicurigai dapat
bayi yang diberi susu formula.
menyebabkan autis

7. Meningkatnya risiko penyakit


8. Meningkatnya Risiko Infeksi
jantung dan pembuluh darah Risiko infeksi dapat terjadi karena pembuatan
Susu formula tidak mengandung kolesterol tinggi susu forumula tidak menjadi bebas dari
yang bermanfaat untuk bayi dalam membangun kontaminasi mikroorganisme.
jaringan saraf dan otak.
Kerugian Susu Formula

9. Meningkatnya Kurang Gizi 10. Meningkatnya Risiko Kematian

Bayi yang kurang gizi akan berisiko Pemberian susu formula di botol dapat
meningkatkan berbagai penyakit, mulai dari diare meningkatkan risiko kesehatan, seperti infeksi
hingga penyakit yang lebih parah. lambung, otitis media, perkemihan, penyakit
atopic, diabetes melistus, kanker, dan kematian
mendadak.
PERMASALAHAN
DALAM
PEMBERIAN ASI
Permasalahan Dalam Pemberian ASI

1. Payudara Bengkak (Engorgement)

Penyebab
● Pengeluaran ASI yang tidak lancar, dikarenakan bayi tidak cukup sering menyusui
atau bayi terlalu cepat disapih.
● Sekitar hari ketiga atau keempat sesudah ibu melahirkan, payudara sering terasa lebih
penuh, tegang, dan nyeri. Hal ini disebabkan adanya statis di vena dan pembuluh darah
bening yang merupakan tanda bahwa ASI mulai banyak disekresi.
Permasalahan Dalam Pemberian ASI
1. Payudara Bengkak
● Berikan kompres hangat sebelum
(Engorgement) menyusui untuk memudahkan bayi
menghisap (menangkap) puting susu

Cara Mencegah ● Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui


agar payudara lebih lembek
● Susukan bayi segera setelah lahir
● Susukan bayi tanpa jadwal / sesuka bayi ● Lakukan pengurutan payudara yang
● Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa dimulai dari puting ke arah payudara
bila produksi melebihi kebutuhan bayi untuk mengurangi peningkatan peredaran
● Berikan kompres dingin untuk darah dan terjadinya statis di pembuluh
mengurangi rasa sakit pada payudara darah dan pembuluh getah bening dalam
payudara.
2. Puting Lecet Cara Mengatasi :
● Mulai menyusui pada bagian puting
yang tidak sakit
Penyebab ● Menyusui bayi sebelum dia merasa
sangat lapar agar menghisapnya tidak
(Wirajosastro, 2005)
terlalu kuat
● Perbaiki cara menghisap dengan
● Posisi atau teknik menyusui yang mengusahakan agar bibir bayi menutupi
tidak benar areola diantara gusi atas dan bawah
● Jangan pernah membersihkan puting
● Perawatan yang tidak benar pada
dengan sabun atau alkohol
payudara ● Perhatikan cara melepaskan mulut bayi
dari puting setelah selesai menyusui
yaitu dengan cara letakkan jari
kelingking disudut bawah.
3. Kelainan Puting Susu

Puting Susu Datar Puting Susu Terpendam

Ketika menyusui puting menjadi lebih Sebagian atau seluruh puting susu
tegang dan menonjol karena otot polos tampak terpendam atau masuk ke dalam
puting berkontraksi, meskipun demikian areola (tertarik ke dalam). Hal ini karena
pada keadaan puting datar akan tetap ada sesuatu di bawahnya yang menarik
sulit ditangkap / dihisap oleh mulut bayi. puting ke dalam, misalnya tumor atau
penyempitan saluran susu.
4. Puting Susu Nyeri (Sore
5. Saluran Susu Tersumbat
Nipple) dan Puting Susu Lecet
(Obstructive Duct)
(Cracked Nipple)

Penyebab : Suatu keadaan dimana terjadi


● Posisi bayi saat menyusu yang salah
sumbatan pada satu atau lebih saluran
● Pemakaian sabun, lotion, cream, alkohol susu yang disebabkan oleh tekanan
dan lain-lain yang dapat mengiritasi jari waktu menyusui atau pemakaian
puting susu BH yang terlalu ketat
● Bayi dengan tali lidah yang pendek
sehingga menyebabkan bayi sulit
mengisap sampai areola dan isapan hanya
pada putingnya saja.
● Kurang hati-hati ketika menghentikan
menyusu (mengisap)
6. Radang Payudara (Mastitis)

Gejala
Radang payudara (mastitis) adalah
infeksi yang menimbulkan reaksi ● Diawali dengan putting susu
sistemik (seperti demam) pada ibu lecet / luka
menyusui. ● Kulit nampak lebih merah
● Payudara lebih keras serta nyeri
dan berbenjol-benjol.
7. Abses Payudara 8. Kurangnya ASI
Disebabkan oleh meluasnya Masih banyak ibu mengira bahwa
peradangan dalam payudara dan mereka tidak mempunyai cukup banyak
menyebabkan ibu tampak lebih parah ASI untuk bayinya, sehingga keinginan
sakitnya, payudara lebih merah untuk menambah susu formula atau
mengkilap, benjolan tidak sekera makanan tambahan sangat besar.
seperti pada radang payudara Apalagi jika bayi sering menangis,
(mastitis), tetapi tampak lebih ingin selalu menyusu pada ibunya,
tetapi payudara terasa kosong/lembek
penuh/bengkak berisi cairan.
meskipun produksi ASI cukup lancar.
9. Ibu Bekerja
Cara yang dianjurkan pada ibu ● Pada saat ibu dirumah, sesering
menyusui yang bekerja mungkin bayi disusui, dan ganti jadwal
menyusuinya sehingga banyak
● Susuilah bayi sebelum ibu bekerja
menyusui di malam hari
● ASI dikeluarkan untuk persediaan di
● Keterampilan mengeluarkan ASI dan
rumah sebelum berangkat kerja
merubah jadwal menyusui sebaiknya
● Pengosongan payudara di tempat kerja,
telah mulai dipraktekkan sejak satu
setiap 3-4 jam
bulan sebelum kembali bekerja
● ASI dapat disimpan dilemari pendingin
● Minum dan makan makanan yang
dan dapat diberikan pada bayi saat ibu
bergizi dan cukup selama bekerja dan
bekerja
selama menyusui bayinya.
MP
ASI
MP-ASI

● MP-ASI adalah makanan atau minuman selain ASI yang mengandung nutrien yang
diberikan kepada bayi selama periode pemberian makanan peralihan (complementary
feeding) yaitu pada saat makanan /minuman lain diberikan bersama pemberian ASI
(WHO)

● Sedangkan menurut departemen kesehatan MP-ASI adalah makanan atau minuman


yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna
memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. MP-ASI merupakan makanan peralihan dari
ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara
bertahap baik bentuk maupun jumlah. Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan
kemampuan alat pencernaan bayi dalam menerima MP-ASI. (Safitri 2017)
MP-ASI
● Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun
jumlahnya, sesuai dengan kemampuan bayi.

● Pemberian MP-ASI yang cukup kualitas dan kuantitasnya penting untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan anak yang sangat pesat pada periode ini, tetapi sangat diperlukan
hygienitas dalam pemberian MP-ASI tersebut. Sanitasi dan hygienitas MP-ASI yang rendah
memungkinkan terjadinya kontaminasi mikroba yang dapat meningkatkan risiko atau infeksi lain
pada bayi.

● Selama kurun waktu 4-6 bulan pertama ASI masih mampu memberikan kebutuhan gizi bayi, setelah
6 bulan produksi ASI menurun sehingga kebutuhan gizi tidak lagi dipenuhi dari ASI saja. Peranan
makanan tambahan menjadi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi tersebut. Makanan
pendamping ASI dapat disiapkan secara khusus untuk bayi atau makanannya sama dengan makanan
keluarga, namun tekturnya disesuaikan dengan usia bayi dan kemampuan bayi dalam menerima
makanan.
PENGERTIAN
BAYI, BATITA,
BALITA
Pengertian Batita dan
Pengertian Bayi Balita
Bayi merupakan usia 0 bulan hingga 1 Balita merupakan individu atau
tahun, dengan pembagian masa neonatal sekelompok individu dari suatu
usia 0 – 28 hari, masa neonatal dini usia penduduk yang berada dalam rentang
0 – 7 hari, masa neonatal lanjut usia 8 – usia tertentu. Usia balita dapat
28 hari (Soetjiningsih, 2017) dalam dikelompokkan menjadi tiga golongan
(Sari, 2019). yaitu golongan usia bayi (0-2 tahun),
golongan batita (2-3 tahun) dan
golongan prasekolah (>3-5 tahun).
KEBUTUHAN
ZAT GIZI PADA
BAYI, BATITA,
DAN BALITA
Kebutuhan Zat Gizi
pada Bayi
Tujuan energi pada bayi, antara lain:
1. Pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikomotorik.
2. Melakukan berbagai aktifitas fisik, yang mana pada masa bayi sedang aktif dalam bergerak.
3. Pemeliharaan, pemulihan, dan peningkatan kesehatan bayi.
Kebutuhan energi bayi mempertimbangkan faktor ukuran tubuh, komposisi tubuh, jenis kelamin, genetik,
tingkat metabolism, kondisi kesehatan, suhu tubuh, aktivitas fisik, dsb.

ENERGI
Estimasi Kebutuhan Energi Bayi Usia 0-12 Bulan
Usia Jenis Kelamin Energy (Kkal/kgBB/hr)

0-6 bulan Laki-laki 472-645


Perempuan 438-593
6-12 bulan Laki-laki 645-844
Perempuan 593-768

Sumber : Susetyowati (dalam Pritasari et al., 2017)


Protein dalam tubuh bayi berfungsi untuk :
1. Zat pengatur, pembangun, dan memperbaiki organ tubuh seperti mata, kulit, otot, jantung, paru-
paru, dan otak.
2. Memproduksi enzim, hormone, antibody, dan komponen lainnya.
3. Membantu proses sistem regulasi.

PROTEIN
Estimasi Kebutuhan Protein Bayi Usia 0-12 Bulan

Usia Kebutuhan protein (g/KgBB/hr)

0-6 bulan 2,2


6-12 bulan 2

Sumber :Susetyowati (dalam Pritasari et al., 2017)


Fungsi lemak dalam tubuh yaitu :
1. Hampir 50% energi tersuplai dari lemak untuk kebutuhan sehari, yang terpenuhi dari ASI atau susu
formula dan MP-ASI.
2. Menjaga suhu tubuh dan melindungi organ-organ penting tubuh.
3. Membantu penyerapan vitamin larut lemak
4. Membantu menyediakan asam lemak esensial untuk perkembangan otak, kesehatan kulit, rambut,
mata, dan melindungi diri dari penyakit.
Kebutuhan lemak bayi sekitar 15-20% dari total energi yang dibutuhkan pada usia 6 bulan pertama.
Sedangkan, pada usia 6 bulan selanjutnya kebutuhan lemak sebesar 30-35% dari total energi sehari.

LEMAK
Laktosa merupakan jenis karbohidrat yang paling cocok untuk bayi dan dapat ditemukan dalam
kandungan ASI atau PASI. Namun, bayi yang mengalami lactose intoleran dapat diberikan susu formula
bebas laktosa seperti susu soya yang memiliki kandungan karbohidrat dalam bentuk sukrosa, sirup
jagung, dan tepung tapioka.
Pada usia 6 bulan selanjutnya kebutuhan karbohidrat bayi perlu ditambah dengan memberikan MP-ASI
berupa sereal, produk tepung-tepungan, dan buah-buahan. Asupan karbohidrat pada bayi dalam satu hari
sekitar 40-60% dari total energi.

Karbohidrat
Hampir semua mikronutrien yang dibutuhkan bayi dapat terpenuhi dengan mengkonsumsi ASI.
Namun, kandungan vitamin D dan vitamin K dalam ASI tergolong rendah. Untuk mencukupi
kebutuhan vitamin D pada bayi perlu penambahan suplementasi bila bayi mengalami kondisi
defisiensi.

Mikronutrien
Kebutuhan Zat Gizi pada
Batita
Kebutuhan gizi batita

Energy Sekitar 1000-1400 kalori perhari

Kalsium Sekitar 500 mg per hari

Zat besi Sekitar 7 mg per hari

Vitamin C dan D

Sumber : (Pritasari et al., 2017)


Usaha yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia 1-3 tahun
seperti berikut. (Kalbe, 2017)
1. Penuhi kebutuhan karbohidrat
2. Susu untuk penuhi kebutuhan kalsium
3. Konsumsi ikan, daging dan telur
4. Sediakan buah-buahan
Kebutuhan Zat Gizi pada
Balita
Kebutuhan energi satu hari anak untuk tahun pertama kurang lebih 1600 gram berat tubuh. Untuk
masing- masing 3 bulan pertambahan umur, kebutuhan energi turun kurang lebih 10 kkal/ kg berat
tubuh. Energi dalam tubuh diperoleh paling utama zat gizi karbohidrat, lemak serta pula protein. Tiap
gram protein menciptakan 4 kalori, lemak 9 kalori serta karbohidrat 4 kalori. Distribusi kalori dalam
makanan anak yang dalam penyeimbang diet (balanced diet) yakni 15% berasal dari protein, 35% dari
lemak serta 50% dari karbohidrat. Kelebihan energi yang senantiasa tiap hari sebanyak 500 kalori,
bisa menimbulkan peningkatan berat tubuh 500gr dalam seminggu. (Ashana, 2017)

Energi
Protein selaku zat pembangun berfungsi untuk perkembangan serta pembuatan protein dalam serum,
mengubah sel-sel yang rusak, memelihara penyeimbang asam basa cairan tubuh, dan selaku sumber
energi. Protein telur serta protein susu umumnya dipakai sebagai standar untuk nilai gizi protein.
Nilai gizi protein nabati ditetapkan oleh asam amino yang kurang (asam amino pembatas), misalnya
protein kacang- kacangan. Nilai protein dalam makanan orang Indonesia sehari- hari biasanya
diperkirakan 60% daripada nilai gizi protein telur. (Ashana, 2017)

Protein
Lemak berguna sebagai sumber lemak esensial, selaku zat pelarut vit A, D, E, K, dan bisa
berikan rasa nikmat dalam santapan. Lemak terdiri dari trigliserida, fosfolipid serta sterol yang
tiap-tiap memiliki fungsi spesial untuk kesehatan manusia.Sebagian besar (99%) lemak badan
merupakan trigliserida. Trigliserida terdiri dari gliserol serta asam- asam lemak. Disamping
mensuplai energi, lemak paling utama trigliserida, berperan sediakan cadangan energi tubuh,
isolator, pelindung organ serta menyediakan asam-asam lemak esensial. (McGuire&
Beerman, 2011)

Lemak
Kebutuhan karbohidrat yang disarankan yakni 60- 70% dari total energi. Sumber
karbohidrat bisa diperoleh dari beras, jagung, singkong, tepung-tepungan, gula, serta
serat makanan. Serat sangat berarti untuk melindungi kesehatan perlengkapan
pencernaan. (Sukmo, 2012)

Karbohidrat
Secara umum air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia. Pada anak sekolah
60%-70% berat tubuh adalah air. Asupan air yang kurang atau berlebihan dapat
menimbulkan masalah kesehatan, khususnya pada anak yang yang menderita penyakit
ginjal gagal jantung .Kebutuhan rata-rata cairan untuk anak sekolah adalah 1 – 1,5
ml/Kkal/hr.

Air
Pesan gizi seimbang yang dapat dilakukan, yaitu :

★ Makan 3 kali sehari.


★ Perbanyak konsumsi makanan kaya dengan protein.
★ Perbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan.
★ Kurangi konsumsi makanan selingan yang terlalu manis, asin, dan berlemak.
★ Minum air putih sesuai dengan kebutuhan tubuh.
★ Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
Faktor penyakit

Gula dan garam 1 3 Kebutuhan energi dan


nutrisi

2 4
Porsi makan Susu pertumbuhan
MASALAH
MAKAN DAN
GIZI BAYI,
BATITA, DAN
BALITA
Dalam tubuh, makanan berfungsi untuk (Sumantri, 2010) :

1
2
Memelihara tubuh dalam proses pertumbuhan
Mendapatkan energy untuk melakukan
dan perkembangan serta mengganti jaringan
kegiatan.
tubuh yang rusak.

3
4
Mengatur metabolism dan berbagai
Menjalankan mekanisme pertahanan tubuh
keseimbangan air, mineral, dan cairan yang
dari berbagai penyakit.
ada di dalam tubuh.
Menurut (IDAI 2014)

Masalah makan berdampak buruk terhadap kesehatan anak, seperti gangguan


pertumbuhan, rentan terhadap infeksi, dan bahkan kematian. Selain itu, masalah
makan berpotensi menyebabkan gangguan kognitif dan perilaku, serta dikaitkan
dengan gangguan cemas dan kelainan makan.
Penyebab Kesulitan Makan
Faktor yang menjadi penyebab kesulitan makan pada bayi,batita,dan balita dapat dibagi menjadi 3
yaitu (Sunarjo, 2011):

1 2 3

Faktor Nutrisi Faktor penyakit Faktor psikologis


Faktor Nutrisi

Pada anak balita usia 1-5 tahun


Pada anak bayi usia 0-1 tahun
Masa balita merupakan masa dimana aktivitas
kesulitan makan pada usia bayi juga disebabkan fisik dan interaksi dengan lingkungan meningkat
kurangnya pembinaan makan yang seperti : sehingga mempengaruhi kurangnya nafsu makan
pada balita. Interaksi dengan lingkungan
1. Pemberian ASI yang kurang tepat membuat balita lebih berisiko terpapar
2. Pemberian MP-ASI yang terlalu dini atau penyakit,seperti penyakit infeksi yang akut,
terlalu cepat infeksi yang menahun, infestasi cacing, dan
3. Jadwal makan yang terlalu ketat sebagainya.
4. Cara pemberian makan yang kurang tepat
Faktor penyakit

Penyakit gigi
geligi dan unsur
lain dalam rongga 1 3 Penyakit infeksi pada
umumnya
mulut

Penyakit pada bagian


saluran pencernaan
2 4 Penyakit non infeksi
( penyakit di luar
saluran pencernaan)
Penyakit gigi geligi dan unsur lain dalam rongga mulut

Kelainan bawaan

frenulum lidah yang pendek dan


Labioschisis labiognatoschizis labiognatopaltoschizis
(sumbing pada bibir (sumbing pada bibir, guzi, makroglossi ( ukuran lidah yang
(bibir sumbing)
dan gusi) dan langit-langit) lebih besar dari ukuran normal).
Penyakit infeksi

stomatitis, gingivitis, dan tonsillitis.


Penyakit neuromuskuler

paresis/ paralisis
Penyakit pada bagian saluran pencernaan

Kelainan bawaan

atresiaoesophagus achalasia sasme duodenum penyakit Hirschprung.


Diare akut,diare kronis, dan cacingan.

Penyakit infeksi akut


maupun kronis
Penyakit infeksi pada umumnya

akut kronis

Infeksi saluran nafas


Penyakit non infeksi ( penyakit di luar saluran pencernaan)

Penyakit jantung sindrom down


Penyakit neuromuskuler Penyakit keganasan

cerebral palsy Tumor Williems


Penyakit
Penyakit hematologi Penyakit metabolic/endokrin
kardiovaskuler

anemia
Faktor psikologis
Memaksa untuk mengonsumsi makanan tertentu yang tidak disukai sang anak.

Memaksa anak untuk makan pada saat anak dalam kondisi yang kurang sehat, seperti
demam, mual, atau muntah.

Suasana keluarga, seperti sikap dan cara orang tua dalam mendidik anaknya dengan
cara yang kurang tepat, membuat sang anak merasa enggan untuk makan.
Masalah Makan Pada
Bayi
Masalah makan yang sering ditemukan pada bayi adalah pada saat ibu memberikan
ASI dan MP-ASI. Kedua masalah tersebut disebabkan oleh banyak faktor. Pada
masalah pemberian ASI, kelainan bawaan seperti bibir sumbing dan lidah pendek
menjadi salah satu penyebab bayi sulit menghisap ASI dengan baik. Sedangkan.
masalah pemberian MP-ASI, dapat disebabkan karena orang tua memberikan MP-
ASI terlalu lama ataupun terlalu cepat, kualitas, dan tekstur MP-ASI yang tidak
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan sang bayi.
Masalah Makan Pada
Batita dan Balita
1. Inappropiate feeding practice
Merupakan masalah makan yang disebabkan karena tidak mengikuti feeding rules (perilaku makan)
ataupun pemberian makanan yang tidak sesuai dengan usia (seperti tekstur dan jumlah makanan
yang diberikan). Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi inappropiate feeding practice adalah
digencarkannya edukasi feeding rules yang benar yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini (Sjarif et
al., 2014)
Jadwal Atur jadwal makanan utama dan makanan selingan yang tepat, yaitu tiga kali makanan utama dan dua kali makanan selingan
diantaranya.

Berikan susu dua sampai tiga kali sehari.

Waktu makan tidak lebih dari 30 menit

Di antara waktu makan, hanya boleh minum air putih


Lingkungan Pada saat makan, usahakan buat lingkungan disekitar anak menyenangkan (tidak ada paksaan untuk makan)

Tidak ada gangguan yang menggangu focus makan anak ( mainan, televise, dll)

Jangan menjadikan makanan sebagai hadiah


Prosedur Didik anak untuk makan sendiri

Bila anak menunjukan tanda tidak ingin makan (seperti menutup mulut atau menjauh dari makanan), tawarkan dengan cara yang
netral tanpa paksaan ataupun membujuk.

Tabel 15. Sumber : (Sjarif et al., 2014)


2. Small eaters
Merupakan masalah makan dimana anak hanya makan sedikit dibanding porsi normalnya atau tidak
menghabiskan porsi makannya dengan alasan sudah kenyang. Anak yang mengalami small eaters
memiliki ciri-ciri yaitu, anak aktif, perkembangan normal, lebih tertarik dengan lingkungan
dibanding makanan, dan tidak ada masalah medis kecuali berat badan yang kurang. Akibat porsi
makan yang kurang menyebabkan anak mengalami kekurangan kalori yang dibutuhkan sehingga
berisiko mengalami gagal tumbuh (Munjidah & Rahayu, 2020).
3. Food Preference
Food preference merupakan masalah makanan berupa pilih-pilih makan atau penolakan terhadap
makanan tertentu. Dalam fase perkembangannya, anak normal dapat mengalami neofobia ( penolakan
terhadap makanan baru). Neofobia dapat berlanjut menjadi sebuah penolakan yang berkepanjangan
terhadap makanan tertentu sehingga menyebabkan munculnya masalah makan berupa food preference.
Food preference memiliki dibagi menjadi dua kelompok yang berbeda, yaitu picky eater dan selective
eater (Sjarif et al., 2014).
Tata laksana yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah makan picky eater dan selective eater adalah :

1. Sajikan makanan dalam porsi kecil


2. Sajikan berbagai jenis menu.
3. Paparkan makan kepada anak sebanyak 10-15 kali.
4. Tempatkan makanan dekat dengan anak tanpa menawarkan kepada anak.
5. Orang tua memberikan contoh makan yang menyenangkan agar anak tertarik pada makanan tersebut.
6. Jika terdapat makanan yang menyebabkan anak muntah, hentikan makanan tersebut dan berikan makanan
yang disukai anak.
7. Campurkan makanan yang disukai anak dengan makanan baru dan perlahan-lahan tingkatnya porsi
makanan baru.
8. Orang tua harus bersikap dan berpikir netral dan tenang dalam menghadapi masalah makan pada anak
(Sjarif et al., 2014).
4. Parental misperception
Merupakan kasus dimana orang tua merasa anaknya memiliki masalah makan, tetapi setelah
diperiksa lebih lanjut, orang tua sudah menerapkan feeding rules dengan benar dan anak tidak
memiliki masalah gizi (Sjarif et al., 2014).
Masalah Gizi pada
Bayi, Batita, dan
Balita
1. Masalah Gizi Pada Bayi
Alergi Karies Gigi Diare
Gizi Kurang

Marasmus Kwashiorkor
Kwashiorkor
Marasmus
2. Masalah Gizi Pada Batita dan Balita
Kurang Energi Protein (KEP)
KEP menjadi masalah kurang gizi akibat
rendahnya asupan protein dari yang
dibutuhkan sehingga tidak memenuhi angka
kecukupan gizi (AKG). Kelompok masalah
gizi akibat kurang energy protein diantaranya
adalah marasmus, kwashiorkor, dan
marasmus-kwashiorkor
2. Masalah Gizi Pada Batita dan Balita
Anemia Zat Besi (Fe) Anemia zat besi disebabkan karena kurangnya zat
besi dalam tubuh yang diperlukan untuk
pembentukan eritrosit sehingga kadar hemoglobin
dalam darah kurang. Pada masa balita, anak sedang
mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga
kebutuhan zat besi dalam tubuh anak tinggi dan
menyebabkan balita mudah mengalami anemia.
Gejala yang dialami balita ketika mengalami anemia
adalah lemas, mudah lelah, dan pucat. Kurang zat
besi dalam tubuh anak menyebabkan kemampuan
anak untuk mengingat dan konsentrasi menjadi lebih
sulit (Pritasari et al., 2017).
3. Masalah Gizi Pada Bayi, Batita, dan
Balita
Kurang Vitamin A (KVA)

Vitamin A memiliki manfaat untuk meningkatkan


daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit seperti
diare, campak, dan ISPA (Fithriyana, 2018).
3. Masalah Gizi Pada Bayi, Batita, dan

Gangguan Akibat Kurang


Balita
Yodium (GAKY)
Yodium sangat diperlukan oleh tubuh karena
memiliki banyak manfaat. Yodium diperlukan dalam
pembentukan hormone tiroksin serta untuk
pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak.
Kekurangan yodium dapat menyebabkan anak
memiliki tingkat kecerdasan rendah dan proses
tumbuh kembangnya terganggu sehingga menjadi
kerdil, tuli, retardasi mental, gangguan neuromotor,
dsb (Pritasari et al., 2017)
3. Masalah Gizi Pada Bayi, Batita, dan
Balita
Obesitas
Untuk anak balita, solusi untuk menangani masalah
obesitas diantaranya adalah (Pritasari et al., 2017)

1. Orang tua harus mengawasi kebiasaan pola


makan anak, menyediakan menu makanan
dengan gizi seimbang dan jangan berikan makan
yang mengandung lemak tinggi
2. Konsumsi cemilan sehat seperti buah-buahan
3. Hindari konsumsi makanan dan minuman manis
Anak yang mengalami obesitas berisiko mengalami 4. Orangtua perlu melibatkan anaknya untuk
gangguan pernapasan, komplikasi tulang. gangguan melakukan aktivitas fisik
penyakit hati (pengerutan hati dan kanker hati), 5. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi
penyumbatan saluran pernapasan ketika tidur, penyakit terkait kondisi anak obesitas.
jantung dan pembuluh darah, gangguan metabolism
glukosa , gangguan kulit (Kemenkes RI, 2015).
MITOS DAN TABU
MAKANAN PADA IBU
HAMIL, NIFAS,
MENYUSUI BAYI,
BATITA DAN BALITA
Mitos Makanan pada Bayi

Bayi dapat diberikan makanan


Si Kecil bisa mengalami Bayi yang menjalani program
meskipun belum berusia 6
alergi air susu ibunya. ASI Eksklusif juga
bulan, apabila bayi sudah
membutuhkan air mineral.
nampak menginginkan
makanan.

agar makanan bayi masuk ke


bayi yang senang memasukan
dalam mulut, dapat dilakukan
jari tangan ke dalam mulutnya
dengan menggunakan cekok
berarti telah siap mencerna
atau berjalan-jalan ke
makanan.
kompleks.
Mitos Makanan pada Batita dan Balita

★ Jika Ibu memiliki alergi terhadap makanan tertentu maka si Kecil juga akan alergi terhadap makanan tersebut.

★ Gula bisa menyebabkan si Kecil hiperaktif.

★ Kafein dapat memperlambat pertumbuhan anak.

★ Mie instan menyebabkan kegemukan.

★ Oatmeal adalah makanan terbaik untuk balita.

★ Anak harus diberi vitamin.

★ Asi yang keluar pertama kali harus dibuang karena merupakan ASI lama atau basi.
Mitos Makanan pada Masa Hamil

★ Ngidam adalah keinginan janin dan harus selalu dipenuhi.


★ Ibu hamil harus makan dengan porsi untuk dua orang.
★ Tidak perlu memikirkan berat badan naik selama kehamilan.

★ Pantangan makan selama hamil.


★ Diet vegetarian berbahaya bagi janin.
★ Suplemen berbahaya bagi ibu hamil.
★ Suplemen pada kehamilan menyebabkan autisme.
Mitos Makanan pada Masa Nifas

Dilarang makan ikan, telur,


Banyak minum air putih akan Ibu dilarang makan makanan
dan daging supaya jahitan membuat luka sulit sembuh.
luka cepat sembuh. yang berkuah.

Selama masa nifas, ibu


Ibu harus minum jamu khusus.
dilarang memakan sayuran.
Tabu Makanan pada Bayi 14 01 21

Makanan kalengan,
Menghindari
madu pada bayi 1 3 makanan instan, terlalu
sering goreng-
dibawah 1 tahun.
gorengan

Susu sapi atau hewan


lainnya tidak
2 4 Makanan setengah
matang karena
disarankan diberikan banyak mengandung
pada usia< 12 bulan. bakteri.
Tabu Makanan pada Batita dan Balita

Lemak tidak sehat. Balita lebih rewel saat makan. Balita akan mengalami alergi
makanan.

Pemberian makanan dan


Balita tidak boleh makan
minuman manis pada masa
batita membuat gigi anak kedelai.
mudah berlubang.
Tabu makanan Ibu Hamil

★ Gurita
★ Ikan hiu
★ Ikan

★ Udang
★ Jantung pisang
★ Salak
★ Durian
Tabu Makanan masa Nifas

Pantang
makanan amis-
amisan (ikan
laut, telur,
1 3 Pantang buah tertentu
(nangka, durian)
rempelo ati,
kepiting)

Pantang sayuran
tertentu (timun,
2 4 Pantang makanan
tertentu (pedas,
sayuran mentah, tauge, asam, minum es,
kacang) gorengan, bersantan)
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai