Gizi Daur
Kehidupan
Usia Sekolah, Remaja, Dewasa, dan Lansia
ANGGOTA KELOMPOK 5
KELAS A KELAS B
Resa Listiani (2010713017) Diffa Putra Surya (2010713031)
Endah Pravita Putri A.P. (2010713020) Adhela Maharani (2010713050)
Prasetio Hadi Pratama (2010713022) Dina Nurseptiani (2010713067)
Alya Diah Ullhaque (2010713024) Afif Wahyu Suhardi (2010713080)
Putri Aulia Rosmayani (2010713025) Natasha Putri Ayu Kayla (2010713110)
KELAS C KELAS D
Farah Namira Anjani (2010713049) Asy Syifa Anwari Zahra (2010713045)
Susthania Syifra Yohana (2010713085) Nabila Izzani (2010713047)
M. Sulthan Fadhil (2010713088) Synthia Celesta (2010713072)
Nadya Audina Fadilah (2010713109) Diva Anita Churiana S. (2010713123)
Ridho Fadhil Muhammad (2010713112) Safanny Putri (2010713135)
SUBPOKOK
01
PENGERTIAN
Anak Usia Sekolah, Remaja,
PEMBAHASA Dewasa, dan Lansia
N
02 TUMBUH KEMBANG
Anak Usia Sekolah, Remaja, Dewasa, dan
Lansia
03 KEBUTUHAN GIZI
Anak Usia Sekolah, Remaja, Dewasa, dan Lansia
SUBPOKOK
PEMBAHASA 04 MASALAH MAKAN
Anak Usia Sekolah, Remaja,
Dewasa, dan Lansia
05 MASALAH GIZI
Anak Usia Sekolah, Remaja, Dewasa, dan
Lansia
Aspek Perkembangan
(Ajhuri, 2019)
Tugas Perkembangan Anak Usia Sekolah
• Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain
• Membina sikap yang sehat (positif) terhadap diri sendiri
• Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya sesuai dengan etika moral
• Belajar memainkan peran sesuai dengan jenis kelamin
• Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis dan menghitung
• Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
• Mengembangkan sikap objektif baik positif dan negatif terhadap kelompok dan
masyarakat
• Belajar mencapai kemerdekaan atau kebebasan pribadi sehingga menjadi diri
sendiri, mandiri dan bertanggung jawab.
Hurlock (1993)
Kebutuhan Gizi
PADA USIA ANAK SEKOLAH
Tabel 1: AKG
Anak usia 7-9 tahun dan
usia 10-12 tahun
Kebutuhan gizi anak sekolah dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu:
• Usia
• Aktivitas fisik
• Sikap terhadap makanan
• Tidak suka makan-makanan yang bergizi
(Pritasari et al.,2017)
Masalah Makan Anak
Usia Sekolah
Makan apa saja Konsumsi buah Makan telur Anak laki-laki Gula membuat
asal kenyang saja jika tidak menyebabkan harus makan anak menjadi
suka sayuran bisul lebih banyak hiperaktif
daripada anak
perempuan
02
Usia
Remaja
PENGERTIAN REMAJA
Batasan usia remaja menurut WHO adalah usia 12 sampai 24 tahun
• Remaja awal (12-15 tahun) pada masa ini, remaja mengalami perubahan fisik yang
sangat pesat dan perkembangan intelektual yang cepat. Pada masa ini remaja sering
merasa sunyi, ragu-ragu, tidak stabil, tidak puas dan merasa kecewa.
• Remaja pertengahan (15-18 tahun) Kepribadian remaja pada masa ini masih
kekanak-kanakan tetapi pada masa remaja ini timbul unsur baru yaitu kesadaran
akan kepribadian dan kehidupan dirinya sendiri.
• Remaja akhir (18-21 tahun) pada masa ini, remaja sudah stabil. Remaja sudah
mengenal dirinya sendiri dan mulai memahami arah hidupnya.
TUMBUH KEMBANG REMAJA
Aspek Perkembangan
• Keluarga
• Kematangan remaja
• Status Sosial-Ekonomi
• Pendidikan
Aspek Perkembangan
1. ENERGI
Energi untuk tubuh di ukur dengan kalori di perlukan untuk melakukan aktivitas
fisik sehari-hari. Remaja laki-laki memerlukan 2400 – 2800 Kkal/hari sementara
perempuan memerlukan energi sebesar 2000 – 2200 Kkal/hari. Angka tersebut
dianjurkan sebanyak 50 - 60% berasal dari karbohidrat kompleks yang diperoleh dari
bahan makanan seperti beras, terigu, umbi-umbian, jagung dan hasil olahnya
(Pritasari et al., 2017).
2. KARBOHIDRAT
Karbohidrat merupakan sumber energi utama untuk aktivitas tubuh sehingga
pemenuhannya dianjurkan sebesar 50 – 60% total kalori. Bahan makanan sumber
karbohidrat yang baik untuk dikonsumsi antara lain beras, umbi-umbian, jagung, dll
(Pritasari et al., 2017).
KEBUTUHAN GIZI PADA USIA
REMAJA
3. PROTEIN
Peranan protein yang utama adalah pembentukan sel-sel baru dan memelihara sel di
dalam tubuh (Rachmi et al., 2019). Kebutuhan protein bagi remaja masih cukup tinggi
karena proses pertumbuhan cepat sedang terjadi. Anjuran kebutuhan protein pada
kelompok remaja laki-laki adalah 66 – 72 g/hr, sedangkan untuk remaja perempuan 59 -
69 g/hr. Sumber protein utama adalah ikan, daging, ayam, tempe tahu, dan kacang-
kacangan (Pritasari et al., 2017).
4. LEMAK
Lemak merupakan sumber energi yang dapat di simpan di dalam tubuh sebagai
cadangan energi. Konsumsi lemak yang berlebihan pada usia remaja tidak di anjurkan
karena dapat meningkatkan kadar lemak dalam tubuh khususnya kadar kolesterol darah
yaitu 20- 25% dari kalori total, sumber : minyak, mentega (Pritasari et al., 2017).
KEBUTUHAN GIZI PADA USIA
REMAJA
5. MINERAL
Peranannya sangat penting dalam berbagai proses metabolisme di dalam tubuh.
Kebutuhan mineral usia Remaja :
• Kalsium : 1000 - 1200 mg/hr (pria), 1 000-1500mg/hr (wanita).
• Zat Besi : 13-19 mg/hr untuk laki-laki dan 26 mg/hr untuk perempuan.
• Na : 1200 -1500 mg/ org/ hr.
• Air : 6-8 gls/ org/ hr.
Masalah Makan Remaja
Anorexia Nervosa Bulimia
• (AN)
Gangguan pola makan di mana remaja Nervosa
• Perilaku memuntahkan makanan yang
membiarkan dirinya tetap lapar. dikonsumsi.
• Hal ini biasa terjadi pada wanita yang ingin • Masalah ini merupakan kelainan cara makan
menjaga penampilan fisiknya. atau kebiasaan makan berlebihan.
• Ditandai dengan takut akan kenaikan berat • Bulimia nervosa menyiksa diri sendiri di
badan sehingga ia menolak makan. mana mereka akan muntah, puasa,
• Merupakan penyakit kompleks yang menggunakan laksatif, enema, diuretik, obat
melibatkan psikologikal, sosiologikal, pencahar, dan olahraga berlebihan.
fisiologikal, dan peningkatan rasio enzim hari
ALT dan GGT.
Masalah Makan Remaja
Kebiasaan Makan yang Kegemaran Makan yang
Tidak Sehat Tidak Lazim
• Mengonsumsi makan di tempat makan umum, • Masalah ini ditandai dengan tidak
seperti cafe, junk food, fast food¸ dan lainnya. mengonsumsi semua makanan, melainkan
• Menu praktis, cepat saji, rasa yang enak, serta memiliki beberapa jenis makanan hingga
kombinasi yang unik, menjadi pilihan melakukan diet yang menyalahi aturan.
sebagian remaja. • Hal ini ditunjukkan dengan remaja vegetarian
yang hanya mengonsumsi telur susu, pepes,
sup, dan lainnya.
Masalah
Gizi OBESITAS ANEMIA KEKURANGAN
ENERGI KRONIS
Diakibatkan oleh pola
Remaja makan yang tidak teratur,
Diakibatkan oleh
kekurangan zat besi/ Dipengaruhi oleh masalah
aktivitas fisik yang anemia defisiensi besi,
kurang, kurang ekonomi yang tidak
Zat besi diperlukan untuk mencukupi dan aspek
mengonsumsi serat buah membentuk sel darah
dan sayur, serta psikososial dimana remaja
merah memperhatikan
menerapkan pola hidup
modern. penampilannya.
Mitos dan Tabu Makanan Usia
Remaja
Makan malam Minum tablet Minum soda saat Tidak boleh Kacang tanah
membuat darah membuat menstruasi minum air es dapat
remaja jadi darah tinggi menyebabkan saat menyebabkan
gemuk menstruasi menstruasi timbulnya
berhenti jerawat
03
Usia
Dewasa
Pengertian Dewasa
Dewasa atau adult berasal dari kata kerja adultus yang artinya telah
tumbuh dewasa dengan ukuran yang sempurna atau telah melalui
proses pertumbuhan dan telah menyelesaikannya.
Menurut California Longitudinal Study, masa dewasa saat berusia 34-50 tahun
adalah kelompok usia paling sehat, paling tenang, dan paling bisa mengontril diri
dan juga paling bertanggung jawab (Levinson & Peksin 2002).
Fase Tumbuh Kembang Dewasa
M e n u r u t A hj u n i , 2 0 19 Ta h a p p e k e m b a n g a n de w a sa t e r b a g i m e n j a d i 3 y a i t u :
1.PERKEMBANGAN FISIK
Menurut Santrock masa dewasa merupakan masa peralihan dari masa remaja menuju masa tua.
Penampilan fisiknya sudah matang sehingga siap untuk melakukan tugas orang dewasa. Pada masa
ini seluruh organ tubuh akan mencapai pundak pertumbuhan dan akan mengalami penurunan
secara perlahan sejalan dengan bertambahnya usia.
2. PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
Masa perkembangan dewasa ditandai dengan keinginan mengaktualisasi segala ide pemikiran yang
matang. Pada masa ini, seseorang memiliki rasa bersemangat yang tinggi untuk meraih tingkat
kehidupan ekonomi yang mapan. Karena itu, mereka akan berlomba untuk membuktikan
kemampuannya dengan segala upaya demi mencapai keberhasilan yang mereka inginkan.
CIRI-CIRI DEWASA
Menurut T. Sukaesih, 2017:
3.PERKEMBANGAN MOTORIK
Pada masa ini perkembangan motorik seseorang telah mencapai puncaknya. Kecepatan dalam
menanggapi suatu respon terdapat pada usia 20-25 tahun, dengan sejalan dengan bertambahnya
usia sedikit demi sedikit akan mengalami penurunan. Dengan memiliki kemampuan motorik
yang baik, orang dewasa dapat melaksanakan dengan baik kegiatan dan tugas
perkembangannya.
4.PERKEMBANGAN EMOSI
Perkembangan emosi pada kelompok dewasa dini sekitar (18-40 tahun) terutama pada
orang-orang yang baru memasuki fase ini, dimana mereka baru saja beranjak dari masa
remaja mereka, tentu saja perkembang emosi mereka pun masih terbawa dari fase remaja
mereka yang dikenal memiliki emosi yang tidak stabil. Namun ada juga yang mampu
menyesuaikan diri dengan cepat, sehingga pada fase awal dewasa dini mereka telah
mampu menguasai emosi mereka.
Kebutuhan Zat Gizi Pada
Usia Dewasa
Usia dewasa merupakan masa dimana seseorang telah berada dalam kondisi
yang stabil. Gizi yg dibutuhkan tidak lagi digunakan untuk pertumbuhan seperti
halnya pada usia remaja karena pada dewasa pertumbuhan fisik telah terhenti.
Usia dewasa merupakan rentang usia terpanjang dalam alur kehidupan
manusia. Usia ini dikenal sebagai usia produktif, yang ditandai dengan
pencapaian tingkat pendidikan, kesuksesan dalam berkarier, kemapanan hidup,
dan lain-lain. Usia dewasa dibagi menjadi tiga kelompok yaitu usia 19 – 29
tahun yang disebut dewasa muda, 30 – 49 tahun dan > 50 tahun yang sering
dikenal dengan masa setengah tua.
Peranan Zat Gizi Pada
Usia Dewasa
Pada usia ini, zat gizi memiliki peranan penting dalam mencegah penyakit,
meningkatkan kualitas kesehatan secara menyeluruh, serta memperlambat
proses penuaan. Selain itu, gizi yang baik bagi usia dewasa juga diperlukan
untuk menghindari terjadinya berbagai penyakit degeneratif serta penyakit
infeksi. digunakan untuk pemeliharaan tubuh agar tetap sehat dan dapat
menjalankan aktifitas sehari-hari. Umumnya, kebutuhan gizi pada kelompok
usia ini sangat tergantung pada kondisi fisik dan aktifitas atau jenis
pekerjaan yang dilakukan. Individu yang superaktif, membutuhkan energi
lebih tinggi dibandingkan dengan individu biasa.
Kebutuhan Gizi
PADA USIA DEWASA
Kebutuhan energi seseorang mengalami penurunan
seiring bertambahnya usia. Kebutuhan energi
sebenarnya berkurang mengikuti penurunan
metabolisme basal mulai usia 25 tahun. Penurunan
BMR (basal metabolism rate) sekitar 2—3% per 10
tahun. . Tinggi rendahnya kebutuhan dipengaruhi oleh
jenis kelamin, aktivitas fisik, kondisi, dan berat badan
seseorang.
Adapun kebutuhan gizi usia
dewasa berdasarkan
kelompok usia dilihat pada
tabel di samping
5.VITAMIN
Kebutuhan beberapa vitamin meningkat antara lain yang berperan dalam
metabolisme karbohidrat menjadi energi seperti: vitamin A, vitamin B1, vitamin
B2, dan niacin. Untuk pertumbuhan tulang diperlukan vitamin D yang cukup,
vitamin A, dan C, E.
Kebutuhan Zat Gizi Pada
Usia Dewasa
6.MINERAL
Kalsium Lebih kurang dari 20% pertumbuhan tinggi badan dan sekitar 50% massa tulang
dewasa dicapai pada masa remaja, kalsium untuk orang dewasa adalah 1000-1100 mg
(DKGA,2012). Sumber kalsium yang paling baik adalah susu, sumber kalsium lainnya
adalah ikan, kacang, sayuran. Kecukupan kalsium pada orang dewasa adalah 1000-1100
mcg pada perempuan dan laki-laki (DKGA 2013).
Masalah Perilaku Dewasa yang
Berpengaruh pada Pola Makan
1. KEBIASAAN
MEROKOK
Individu yang merokok memiliki alasan bahwa merokok dapat
menurunkan kecemasan dan dapat diterima di lingkungan pertemanan.
2. MEMINUM ALKOHOL
Alkohol mengandung zat-zat berbahaya yang berpotensi merusak
tubuh, seperti pembuluh darah, penyempitan arteri, dan lainnya.
3. MENGONSUMSI
KAFEIN
Kafein memiliki sifat antagonis endogenous adenosin (pemicu produksi
hormon). Kafein jika dikonsumsi terlalu banyak akan menimbulkan
dampak negatif
4. MENGONSUMSI MAKANAN
SEMBARANGAN
Gaya hidup pada orang dewasa cenderung memilih hal yang praktis terutama
dalam makanan. Kesibukannya membuat mereka mementingkan makanan
yang cepat jadi dan enak, tanpa memedulikan kandungan zat gizinya
Masalah Gizi pada Individu Dewasa
1.OBESITAS
Karena kebiasaan gaya hidup sedentari yang sangat sedikit melakukan
aktivitas. Obesitas pada individu dewasa disebabkan oleh pemikiran
dimana makanan adalah hal yang harus dinikmati dan tidak boleh disia-
siakan sehingga makan dalam porsi berlebih.
2.HIPERTENSI
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh aterosklerosis yang
berhubungan dengan diet. Selain itu, disebabkan oleh konsumsi kalori
yang berlebih, stress, peningkatan trigliserida plasma, dan olahraga yang
kurang.
3.DIABETES MELITUS
Disebabkan menurunnya sensitivitas insulin. Ketidakseimbangan
makanan yang dikonsumsi berpotensi munculnya penyakit diabetes
melitus. Selain itu, gaya hidup, seperti olahraga yang kurang, riwayat
keturunan, serta faktor lingkungan, memiliki pengaruh terhadap
munculnya penyakit tersebut
4.ANEMIA
Disebabkan oleh kekurangan zat besi, vitamin B12, asam folat, vitamin C,
dan penyakit kronik. Pada usia dewasa, anemia rentan terjadi pada
perempuan usia subur atau usia reproduksi.
5.GIZI KURANG
Individu dewasa cenderung masih mengabaikan prinsip gizi seimbang
sehingga menyebabkan individu mengalami kekurangan gizi. Selain
itu, gangguan psikologis, diare kronis, TB, gangguan pencernaan
makanan menyebabkan penyebab gizi kurang. Gizi kurang berdampak
pada kemampuan fisik dan produktivitas kerja
Mitos dan Tabu Makanan Usia
Dewasa
Hal mitos dan tabu di Indonesia tidak terepas dari
kenyataan, bahwa Indonesia adalah salah satu negara
yang menganut sistem patriarki. Sistem ini berdampak
pada pola konsumsi masyarakat dalam ruang lingkup
keluarga. Mitos dan tabu makanan di usia dewasa akan
berfokus pada ruang lingkup keluarga. Contoh mitos
yang ada di Indonesia pada usia dewasa:
1.SUAMI HARUS MAKAN LEBIH
DAHULU
Saat makan bersama, biasanya yang lebih dahulu
mengambil nasi dan lauk pauk adalah suami. Jika
dipikirkan secara rasional, maka jatah lauk yang anak dan
istri dapatkan hanya sisa-sisa lauk. Ini dapat menjadi salah
satu faktor kekurangan gizi anak dan perempuan dewasa.
2.SUAMI HARUS MAKAN LEBIH BANYAK DARIPADA
ISTRI
Laki-laki dikonstruksikan harus kuat secara seksual dan perkasa,
sedangkan perempuan dikonstruksikan lemah lembut, keibuan, dan
vitalitasnya untuk memuaskan kebutuhan laki-laki. Ini mendorong
munculnya pembeda makanan berdasarkan gender yang berhubungan
dengan seksualitas (Intan, 2018).
Dadang Sukandar pada 2006 meneliti masyarakat Rokan
Hulu, Riau. Penelitian tersebut menunjukkan hasil
beberapa makanan yang dianggap tabu untuk dimakan
bagi kelompok usia dewasa. Bagi perempuan dewasa
terdapat 4 macam makanan yang tabu:
1.MENGONSUMSI BRUTU AYAM AKAN MENJADI SEORANG
PELUPA
Tidak terdapat hubungan kausalitas antara konsumsi brutu ayam
dengan ingatan seseorang. Brutu ayam bahkan termasuk sumber
protein serta mengandung zat besi dan kalsium.
Perubahan fisik pada masa ini terjadi penurunan berat otak sebesar 10-20% yang
mengakibatkan sistem syaraf terganggu dan respon untuk beraksi lambat, dan kurang sensitif
terhadap sentuhan. Sistem pendengaran lansia juga mengalami penurunan akibat ketegangan
jiwa atau stress. Sistem pengelihatan mulai hilang terhadap respon cahaya dan adaptasi terhadap
kegelapan lambat. (Desmita 2009)
Perubahan yang Terjadi Pada Lansia
Perubahan yang terjadi pada lansia menurut Ahjuri, 2019. Pada masa lansia
tejadi beberapa penurunan kemampuan, di antaranya yaitu:
1.KESEHATAN BADAN
Penyakit yang umum terjadi di masa lansia yaitu kekurangan gizi, di mana factor yang menyebabkan kurang
gizi yaitu pengaruh psikologi. Hilangnya selera makan lansia karena rasa takut dan depresi mental, tidak ingin
makan sendirian, dan jumlah makanan yang dikonsumsi sedikit sehingga lansia tidak memperoleh gizi cukup.
2.MENGENDURNYA KEMAMPUAN
SEKSUAL
Orang yang kehidupan perkawinannya bahagia dapat membuat hidupnya lebih sehat dan lebih lama
dibandingkan dengan mereka yang tidak menikah atau mereka yang kehidupan seksualnya tidak aktif. Pada
masa ini kemampuan seksual mulai menghilang karena factor bertambahnya usia dan penurunan kemampuan
fisik dan gerak seseorang.
3.KECELAKAAN
Umumnya lansia mudah sekali terkena kecelakaan dibandingkan usia muda. Kecelakaan
yang tidak fatal dapat menyebabkan kematian bila terjadi pada lansia.
4.PERKEMBANGAN SENSORI
Penurunan kemampuan terjadi pada masa lansia. Penurunan tersebut seperti penurunan
kemampuan indera penglihatan, indera pendengaran, indera perasa, indera pencium, dan
indera peraba. Banyak lansia yang mengalami penurunan ketajaman penglihatan dan
melambatnya adaptasi terhadap perubahan cahaya. Penurunan pada indera perasa dan
pembau seperti lansia lebih peka terhadap rasa pahit dan asam dibandingkan dengan rasa
manis dan asin.
5.PERKEMBANGAN MEMORI
Penurunan memori pada lansia dapat disebabkan
berbagai faktor, contohnya seperti penyakit kekacauan
otak atau kecemasan dan depresi. Untuk dapat
mempertahankan kemampuan memori lansia sangat
diperlukan dukungan lingkungan perangsang untuk
mengasah dan memelihara keterampilan kognitif
mereka untuk mengantisipasi terjadinya kepikunan.
Perubahan yang Terjadi Pada Lansia
Menurut Potter & Perry (2009) proses menua mengakibatkan terjadinya
banyak perubahan pada lansia yang meliputi:
1.PERUBAHAN FISIOLOGIS
Perubahan fisiologis pada lansia diantaranya, kulit kering, penipisan rambut, penurunan pendengaran,
penurunan refleks batuk, pengeluaran lender, penurunan curah jantung dan sebagainya. Perubahan
tersebut tidak bersifat patologis, tetapi dapat membuat lansia lebih rentan terhadap beberapa penyakit.
4.PERUBAHAN FUNGSIONAL
Fungsi pada lansia meliputi bidang fisik, psikososial, kognitif, dan sosial. Penurunan fungsi yang
terjadi pada lansia biasanya berhubungan dengan penyakit dan tingkat keparahannya yang akan
memengaruhi kemampuan fungsional dan kesejahteraan seorang lansia. Status fungsional lansia
merujuk pada kemampuan dan perilaku aman dalam aktivitas harian (ADL).
Kebutuhan Gizi Lansia
Proses pertumbuan dan perkembangan manusia berlangsung
sepanjang masa, sejak dari janin, bayi, balita, remaja, dewasa
hingga masa tua. Proses menua berlangsung secara alamiah,
terus menerus dan berkesinambungan. Pada akhirnya akan
menyebabkan perubahan anatomi, fisiologi dan biokimia
pada jaringan tubuh sehingga mempengaruhi fungsi dan
kemampuan tubuh secara keseluruhan.
Kebutuhan Gizi Lansia
Kebutuhan gizi lansia laki-laki berbeda dengan lansia perempuan.
Semakin bertambah usianya, kebutuhan gizi lansia semakin
berkurang. Oleh karena itu kebutuhan gizinya dikelompokkan
berdasarkan usia (50—64 dan 65 ke atas), dan jenis kelamin
(Kemenkes, 2017).