B. DATA LAINNYA
1. Perilaku KADARZI : Lihat “Indikator Kadarzi Keluarga Ibu Hamil”
a. Makan beaneka ragam? (a) ya, (b) tidak
- Jika tidak alasannya : (a) tidak suka, (b) tidak mampu membeli
(c) tidak tahu
b. Menggunakan garam beryodium? (a) ya, (b) tidak
- Jika tidak alasannya : (a) tidak suka, (b) tidak mampu membeli
(c) tidak tahu (d) kadar iodium hilang dalam penyimpanan
c. Minum suplemen gizi sesuai anjuran (Tablet Tambah Darah): (a) ya, (b) tidak
- Jika tidak alasannya : (a) tidak datang ke posyandu, (b) tidak diberi,
(c) tidak mau, (d) tidak tahu
2. Sanitasi :
a. Sumber air minum : (a) baik, (b) tidak baik, (c) tidak ada “Lihat kriteria sumur
yang baik”
b. Rumah : (a) sehat, (b) tidak sehat “Lihat kriteria rumah sehat”
c. MCK : (a) memenuhi syarat kesehatan, (b) Tidak memenuhi syarat kesehatan
“Lihat syarat jamban sehat”
KUESIONER PENGETAHUAN IBU HAMIL
No Indikator Ya Tidak
1 Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2 Memberi bayi ASI eksklusif
3 Menimbang bayi dan balita
4 Menggunakan air bersih
5 Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6 Menggunakan jamban sehat
7 Memberantas jentik di rumah
8 Makan buah dan sayur setiap hari
9 Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10 Tidak merokok didalam rumah
KRITERIA RUMAH SEHAT (DEPKES.RI.2006)
Kriteria utama sebuah rumah agar dapat menjadi rumah yang sehat adalah terdapatnya sirkulasi udara
yang baik dan cukup serta pencahayaan yang baik. Selain kedua kriteria utama ini, beberapa hal yang
menjadi penunjang agar rumah kita menjadi rumah yang sehat adalah tersedianya system
pembuangan kotoran yang baik, dan lingkungan tempat tinggal yang baik. Rumah yang sehat juga
tidak hanya dari segi fisik rumahnya saja, namun suasana dirumah pun harus nyaman.
1. Kering
Rumah dikondisikan dengan membangun sistem bangunan yang dikonstruksi dengan lingkungan
dalam ruangan yang terkontrol. Bisa dilakukan dengan menjaga agar sistem saluran air, saluran
pembuangan terjaga dengan baik.Begitu pun masalah perembesan dan kebocoran rumah,
hendaknya diatur agar tidak terjadi.
2. Bersih
Sistem bangunan yang dimiliki memungkinkan agar rumah bebas kotoran, debu, asap serta
kontaminan lainnya. Rumah yang berada di dekat jalan raya jelas berbeda penangannya dengan
rumah yang ada di kompleks persawahan.
3. Aman
Rumah hendaknya dibangun dengan bentuk, fungsi, dan peralatan yang aman bagi penghuni. Konsep
ergonomis di setiap piranti hendaknya juga dipikirkan dengan matang. Sisi keamanan adalah faktor
yang penting, demi menghindari terjadinya kecelakaan di dalam maupun di sekitar rumah.
4. Bebas Kontaminasi
Gunakan cat rumah dan produk-produk bangunan yang aman dan tidak mengganggu kesehatan. Jauhi
penggunaan formaldehida untuk meminimalisir kontaminasi anggota keluarga.
5. Memiliki Ventilasi
Ventilasi berfungsi untuk memperlancar pertukaran udara segar. Standardnya harus ada di setiap
ruangan.
6. Bebas dari hewan pengganggu
Penghuni hendaknya menjaga agar setiap sudut rumah bebas dari hewan pengganggu seperti tikus,
kecoa, cicak, dll. Hewan-hewan ini selalu berusaha untuk mencari makanan dan sarang di dalam
rumah sehingga anda harus
benar-benar ekstra bekerja keras untuk mengenyahkannya.
7. Terawat
Rumah yang sehat adalah rumah yang setiap elemennya terawat dan terpelihara dengan baik. Para
penghuni rumah hendaknya mengatur jadwal khusus untuk saling berbagi tugas melakukan tugas ini
demi kepentingan bersama.
KRITERIA SUMUR YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
1. Dinding sumur minimal sedalam 3 m dari permukaan lantai/tanah, dibuat dari tembok yang
tidak tembus air/bahan kedap air dan kuat ( tidak mudah retak/longsor) untuk mencegah
perembesan air yang telah tercemar ke dalam sumur. Ke dalaman 3 m diambil karena bakteri
pada umunya tidak dapat hidup lagi.
2. Kira-kira 1,5 m berikut ke bawah, dinding dibuat dari tembok yang tidak disemen, tujuannya
untuk mencegah runtuhnya tanah.
3. Diberi dinding tembok (bibir sumur), tinggi bibir sumur ± 1 meter dari lantai, terbuat dari bahan
yang kuat dan kedap air untuk mencegah agar air sekitarnya tidak masuk ke dalam sumur,
serta juga untuk keselamatan pemakai.
4. Lantai sumur disemen/harus kedap air, mempunyai lebar di sekeliling sumur ± l,5 m dari tepi
bibir sumur, agar air permukaan tidak masuk. Lantai sumur tidak retak/bocor, mudah
dibersihkan, dan tidak tergenang air, kemiringan 1-5% ke arah saluran pembuanagan air
limbah agar air bekas dapat dengan mudah mengalir ke saluran air limbah.
5. Sebaiknya sumur diberi penutup/atap agar air hujan dan kotoran lainnya tidak dapat masuk ke
dalam sumur, dan ember yang dipakai jangan diletakkan di bawah/lantai tetapi digantung.
6. Adanya sarana pembuangan air limbah. Sarana pembuangan air limbah harus kedap air,
minimal 2% ke arah pengolahan air buangan/peresapan.
7. Sebaiknya air sumur diambil dengan pompa.