Anda di halaman 1dari 23

Mata Kuliah.

: Ilmu gizi dan diet


Dosen Pembimbing : Fanny Dewi Sartika, s. Kep,. Ns, M.kep, M.kes

KONSEP NUTRISI
PADA IBU HAMIL

Disusun oleh :

Kelompok 4
Syayyidah Fatimah Azzahrah (220016)
Nur Aisyah (
Irda (

Akademi Keperawatan Syekh Yusuf Gowa


Semester III 2021/2022
1
Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Saya mengharapkan kiranya makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk dan pedoman bagi pembaca Makalah
ini saya akui masih banyak kekurangan kerena pengalaman yang saya miliki sangat kurang.
Oleh karena itu, saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Penulis

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar...................................................................................................1
Daftar Isi.............................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN..............................................................................................3
a. Latar Belakang........................................................................................3
b. Rumusan Masalah...................................................................................3
c. Tujuan......................................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN.................................................................................................6
a. Pengertian nutrisi ibu hamil...................................................................6
b. Tujuan pemenuhan nutrisi.....................................................................7
c. Faktor-faktor yang
berpengaruh............................................................................................7
d. Kebutuhan energi dan zat gizi untuk ibu hamil.................................10
e. Macam-macam makanan untuk ibu
hamil.......................................................................................................16
BAB III
PENUTUP.........................................................................................................21
a. Kesimpulan.............................................................................................21
b. Saran........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Bagi calon ibu, masa-masa kehamilan merupakan saat yang tepat digunakan
untuk menciptakan bayi sehat. Syarat utama yang harus diperhatikan adalah nutrisi
untuk bayi Anda selama dalam kandungan. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ibu hamil
sangat menentukan kondisi bayi yang akan dilahirkan. Saking pentingnya, calon ibu
berlomba-lomba memperhatikan nutrisi selama kehamilan, terutama masa-masa awal
kehamilan. Fakta menunjukkan, berdasarkan berbagai penelitian para ilmuwan, jika
para ibu hamil mengonsumsi makanan yang kaya gizi, dapat mencegah bayi
mengidap penyakit jantung, diabetes, kegemukan, dan beberapa tipe penyakit kanker.
Seorang ibu hamil memiliki kebutuhan gizi khusus. Beberapa kebutuhan gizi
ibu hamil dapat ditutupi oleh makanan sehat yang seimbang. Selain pilihan makanan
sehat, pada saat kehamilan dibutuhkan vitamin. Idealnya adalah tiga bulan sebelum
kehamilan Asupan gizi selama kehamilan harus mendapatkan perhatian lebih. Jangan
karena menginginkan sang janin sehat lalu ibu mengkonsumsi semua macam
makanan tanpa memperdulikan nutrisi dalam kandungan makanan tersebut.
Kebutuhan gizi pada ibu hamil tentunya akan meningkat apalagi saat memasuki
kehamilan trisemester kedua, karena pada saat ini pertumbuhan janin berlangsung
pesat.

B. Rumusan Masalah
1. Tujuan dari pemunuhan nutrisi pada ibu hamil
2. Faktor-faktor yang berpengaruh jika pemunuhan nutrisi ibu terpenuhi dan
tidak terpenuhi
3. Kebutuhan energi dan zat gizi untuk ibu hamil
4. Macam-macam makanan untuk ibu hamil

4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana pemenuhan nutrisi pada ibu hamil
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh jika pemunuhan nutrisi ibu
terpenuhi dan tidak terpenuhi
3. Untuk mengetahui Kebutuhan energi dan zat gizi untuk ibu hamil
4. Untuk mengetahui Macam-macam makanan untuk ibu hamil

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian nutrisi ibu hamil

Gizi dan Nutrisi ibu hamil merupakan hal penting yang harus
dipenuhi selama kehamilan berlangsung. Nutrisi dan gizi yang baik ketika
kehamilan sangat membantu ibu hamil dan janin tetap sehat. Status gizi
merupakan status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara
hubungan dan masukan nutrisi. Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan
seimbang yang harus dikonsumsi selama kehamilan yaitu dengan porsi dua
kali makan orang yang tidak hamil. Tujuan
1. Pertumbuhanrahim(uterus)
2. Payudara
3. Volume Darah
4. Plasenta
5. Air Ketuban
6. Pertumbuhan Janin
Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat
sebesar 15% dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal.
Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim (uterus),
payudara (mammae), volume darah, plasenta, air ketuban dan
pertumbuhan janin. Makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil akan
digunakan untuk pertumbuhan janin sebesar 40% dan sisanya 60%

6
digunakan untuk pertumbuhan ibunya. Untuk memperoleh anak
yang sehat, ibu hamil perlu memperhatikan makanan yang
dikonsumsi selama kehamilannya. Makanan yang dikonsumsi
disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dan janin yang dikandungnya.
Dalam keadaan hamil, makanan yang dikonsumsi bukan untuk
dirinya sendiri tetapi ada individu lain yang ikut mengkonsumsi
makanan yang dimakan. 

B. Tujuan pemenuhan nutrisi


Pada dasarnya pemenuhan kebutuhan nutrisi pada ibu hamil dan
menyusui khususnya banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti faktor
sosial, psikologis, ekonomi, pengetahuan, mitos, kebudayaan, dan
keyakinan serta khusus individual. Zat makanan sangat penting bagi ibu
hamil karena berfungsi untuk perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh
karena itu, kebutuhan akan zat makanan harus selalu terpenuhi di dalam
tubuh ibu hamil karena janin memerlukan gizi untuk perkembangannya.
Menurut Dr. Tina Wardhani Wisesa, kehamilan sangatlah memiliki
arti yang sangat penting bagi kehidupan perempuan karena dapat
mempengaruhi kondisi fisiologis dan kejiwaan. Dijelaskan, dalam masa ini
akan terjadi penurunan nafsu makan akibat faktor fisik maupun psikis
sering muncul diawal kehamilan. Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya
ibu hamil makan dalam jumlah kecil tetapi sering. Makanan yang
dimakan, kata Tina, juga hendaknya tidak kekurangan dan tidak juga
kelebihan. Namun, yang pasti haruslah banyak mengandung gizi dan
cukup mengandung vitamin dan mineral yang banyak yang diperlukan di
dalam tubuh ibu hamil. Sebab, ibu hamil sangat memerlukan zat makanan
yang lebih banyak dari biasanya karena ibu hamil makan bukan saja untuk
kebutuhan dirinya melainkan juga untuk kebutuhan janinya yang berada
dalam tubuh. Kegunaan makanan pada ibu hamil adalah :
 Untuk perumbuhan janin yang ada dalam kandungan.
 Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri.
 Agar supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas.

7
 Guna mengadakan cadangan untuk masa laktasi

C. Faktor-faktor yang berpengaruh


Ibu hamil merupakan golongan yang termasuk rawan terhadap
masalah gizi. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi ibu
hamil di antaranya, umur, berat badan, suhu lingkungan, aktifitas, status
kesehatan, pengetahuan zat gizi dalam makanan, kebiasaan dan pandangan
wanita terhadap makanan dan status ekonomi. (Faath dkk, 2004). Gizi atau
makanan tidak saja diperlukan bagi pertumbuhan, perkembangan fisik dan
mental serta kesehatan, tetapi diperlukan juga untuk fertilitas atau
kesuburan seseorang agar mendapatkan keturunan yang selalu didambakan
dalam kehidupan keluarga (Faath, 2005).

Seorang ibu yang hamil harus memperhatikan status gizinya,


karena status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal
pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan
bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata
lain, kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu
sebelum dan selama hamil. Namun sampai saat ini masih banyak ibu hamil
yang mengalami masalah gizi khususnya gizi kurang seperti Kurang
Energi Kronis (KEK) dan Anemia gizi (Depkes RI, 1996). Hasil SKRT
1995 menunjukkan bahwa 41 % ibu hamil menderita KEK dan 51% yang
menderita anemia mempunyai kecenderungan melahirkan bayi dengan
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Masalah gizi sebagian besar disebabkan karena rendahnya
konsumsi energi dan zat gizi lainnya selama kehamilah (Krummel dkk,
1996). Salah satu penyebab langsung ibu hamil gizi kurang dan anemia
adalah konsumsi makanan yang tidak adequat di mana konsumsi makanan
dapat dipengaruhi oleh faktor ketersediaan pangan di tingkat keluarga,
pola konsumsi, tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu (Depkes, 1999).
Menurut Lubis (2003), apabila ibu mengalami kekurangan gizi selama
hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupunjanin, seperti
diuraikan berikut ini.

8
a. Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi
pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak
bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
b. Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan
persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature),
pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi
cenderung meningkat.
c. Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi
lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia
intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir
rendah (BBLR)
Adapun tambahan jumlah kebutuhan berbagai zat gizi ibu
hamil selama hamil berdasarkan Widyakarya Nasional Pangan dan
Gizi (WNPG) tahun 2004, dapat dilihat pada Tabel 1, di mana pada
tiap trimester kehamilan jumlah tambahan dari masing-masing zat gizi
yang dibutuhkan sama kecuali energi.

Tabel I Tambahan Kebutuhan Jumlah Setiap Zat Gizi Selama


Kehamilan

9
Ketidakseimbangan pasokan zat gizi selama masa kehamilan dalam
kandungan diaplikasikan antara lain dengan berat saat dilahirkan. (Lechtig,
1980; Kardjati, 1996). Pasokan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan,
umumnya dijumpai pada akhir dasawarsa ke 60, terbukti bermanfaat pada
berat anak yang dilahirkan. Kenaikan berat lahir setelah intervensi gizi
berkisar antara 40 hingga 298 gram. Berat lahir yang cukup menjadi titik awal
petunjuk kualitas hidup selanjutnya. Kelangsungan hidup anak meningkat
seiring dengan kenaikan berat lahir. Dari satu kehamilan ke kehamilan
berikutnya, seorang wanita mungkin tidak pernah menerima pelayanan
kesehatan.

D. Kebutuhan energi dan zat gizi untuk ibu hamil


1. Karbohidrat
Karbohidrat memegang peranan penting karena merupakan
sumber energi utama.Tubuh ibu hamil memerlukan cukup
persediaan energi setiap menit selama 280 hari untuk pertumbuhan
janin dan untuk membentuk sel tubuh oleh protein. Karbohidrat
seperi beras, serelia, dan gandum adalah sumber energi utama.
Sebaiknya setengah dari energi berasal dari karbohidrat. Bila
karbohidrat tidak tercukupi maka energi akan diambil dari protein.
Agar kebutuhan energi ibu hamil terpenuhi, maka disarankan untuk
makan 3 porsi karbohidrat atau serat makanan setiap hari (seiris
roti sama dengan satu porsi karbohidrat/serat makanan). Pilihlah
makanan yang diperkaya dan terbuat dari padi-padian, misalnya
gandum. Makanan dari padi-padian lebih kaya gizi dan serta
dibandingkan dengan produk olahan lainnya. Serta sangat penting,
terutama bagi ibu hamil yang sering mengalami kesulitan buang air
besar. Makanan berserat tinggi seperi padi-padian, buah segar dan
sayuran segar dapat mengatasi kesulitan buang air besar tersebut.
Meskipun serat bukan zat gizi tetapi keberadaannya sangat
diperlukan. Serat tidak dapat dicerna manusia tetapi dapat dicerna

10
oleh bakteri dan organisme lain (Eva Ellya Sibagariang, 2010).
Jenis-jenis karbohidrat terdiri dari:
 Monosakarida/gula sederhana yang terdiri dari atas jumlah
atom C yang sama dengan molekul air, yang termasuk
kedalam Monosakarida adalah Glukosa, Fruktosa,
Galaktosa
 Disakarida terdiri atas dua unit monosakarida yang terikat
satu sama lain melalui kondensasi. Yang termasuk
disakarida yaitu sukrosa, maltosa, laktosa, trehalosa

 Polisakarida adalah jenis karbohidrat komplek ini dapat


mengandung sampai tiga ribu unit gula sederhana yang
tersusun dalam bentuk rantai panjang lurus dan bercabang
terutama adalah glukosa. Jenis karbohidrat yang termasuk
polisakarida adalah pati, dekstrin. Glikogen, polisakarida
non pati/serat (Almatsier, 2005).
2. Protein
Protein adalah bagian sel hidup dan merupakan bagian
terbesar tubuh sesudah air, fungsi protein yaitu membangun serta
memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Klasifikasi protein dapat
dilakukan berdasarkan:

a. Protein bentuk serabut adalah rendahnya daya larut


mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi dan tahan
terhadap enzim pencernaan tedapat dalam unsur-unsur
srtuktur tubuh. Protein bentuk serabut ada 4 bagian yaitu
kolagen (protein utama jaringan ikat), elastin (terdapat
dalam urat, otot, arteri dan jaringan elastin), kreatin
(protein rambut dan kuku), miosin (protein utama serat
otot).

b. Protein Globular berbentuk bola terdapat dalam cairan


jaringan tubuh, mudah larut dalam larutan garam dan

11
asam encer. Ada 4 yaitu albumin, globulin, histon dan
proktamin.

c. Protein Konjugasi adalah protein sederhana yang terikat


dalam bahan- bahan non asam amino. Ada 4 yaitu
nukleoprotein, lipoprotein, fosofoprotein, metaloprotein
(Praverawati, 2009).
Selama hamil, ibu memerlukan semua zat gizi. Oleh
karena itu, kebutuhan energi, protein, vitamin, mineral
bertambah. Komponen sel tubuh ibu dan janin sebagian
besar terdiri dari protein. Perubahan dalam tubuh ibu,
seperti plasenta juga memerlukan protein. Agar semua
kebutuhan zat gizi terpenuhi, perlu makan semua jenis
golongan makanan yang terdapat dalam pedoman gizi
seimbang. Selama kehamilan, diperlukan tambahan
protein, rata-rata 17 gram/hari. Akan tetapi, karena pada
trimester pertama ibu hamil belum bisa makan normal,
maka kebutuhan protein belum bisa terpenuhi.
Diharapkan 1 g/kg berat badan protein dapat terkonsumsi.
Pada trimester kedua, ibu hamil sudah mulai mempuyai
nafsu makan. 1,5 g/kg berat badan protein/hari
diperkirakan dapat terpenuhi. Pada trimester terakhir
nafsu makan ibu hamil sudah besar, bahkan kadang-
kadang sampai harus dibatasi untuk menghindari
kegemukan dan memudahkan proses melahirkan
(melahirkan dalam kondisi kegemukan berisiko). Pada
trimester ketiga ini, protein bisa mencapai 2 g/kg berat
badan/hari. Yang penting protein harus mencapai 15%
dari kebutuhan seluruh energi. Jenis protein yang
dikonsumsi sebaiknya yang mempunyai nilai biologis
tinggi seperi daging, ikan, telur, tahu, tempe, kacang-
kacangan, biji-bijian, susu, dan yogurt. Bila seorang ibu
tersebut adalah seorang vegetarian dan biasa
mengkonsumsi banyak kacan-kacangan, biji-bijian,

12
sayuran dan buah-buahan, maka ibu tersebut tidak akan
mengalami masalah kekurangan protein.
3. Lemak
Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang tediri atas
unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen yang mempunyai sifat dapat
larut pada zat-zat pelarut tertentu, lemak dalam makanan
memegang peranan penting adalah lemak netral atau trigliserida
yang molekulnya asam lemak yang di ikatkan pada gliserol terebut
dengan ikatan ester. Klasifikasi lemak yaitu:

a. Menurut struktural kimiawinya yaitu lemak Netral


(trigliserida), b. Menurut Sumbernya (bahan makanan)
yaitu lemak hewani dan lemak nabati

b. Menurut Konsistensinya yaitu lemak padat dan lemak cair


Menurut wujudnya yaitu lemak tidak terlihat dan lemak
terlihat. Adapun fungsi lemak dalam tubuh adalah
terutama sebagai cadangan energi dalam bentuk jaringan
lemak yang ditimbulkan ditempat-tempat tertentu. Asam
lemak tak jenuh ganda merupakan zat gizi yang ensensial
bagi kesehatan kulit dan rambut, lemak sebagai sumber
utama energi dan sebagai pelarut vitamin-vitamin yang
larut dalam lemak, yaitu vitamin A, D, E, dan K
(Praverawati, 2009).

4. Vitamin

Vitamin adalah zat-zat organik komplek yang dibutuhkan


dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak bisa dibentuk
oleh tubuh, vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan
dan pemeliharaan kehidupan, jenis vitamin yaitu:

a. Vitamin larut dalam lemak yang termasuk dalam


kelompok ini adalah vitamin A,D,E,K.

13
b. Vitamin yang larut dalam air, yang termasuk dalam
kelompok ini adalah vitamin C, tiamin, riboflavin,
piridoksin, folat dan B12 (Almatsier, 2001).

5. Mineral

Mineral berperan pada pertumbuhan tulang dan gigi.


Bersama dengan protein dan vitamin, mineral membentuk sel darah
dan jaringan tubuh yang lain. Mineral yang sangat dibutuhkan
selama kehamilan adalah sebagai berikut :

a. Kalsium

ada kelompok dewasa usia 19-29 tahun, kebutuhan


kalsium rata-rata 800 mg/hari. Wanita hamil memerlukan
lebih banyak kalsium. Penyerapan kalsium selama
kehamilan lebih banyak dibandingkan saat tidak hamil.
Kalsium diperlukan terutama pada trimester III
kehamilan. Kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan janin
sekitar 250 mg/hari serta untuk persediaan ibu hamil
sendiri agar pembentukan tulang janin tidak mengambil
dari persediaan kalsium ibu. Sumber kalsium dapat
diperoleh dari susu dan hasil olahannya ikan/hasil laut,
sayuran berwarna hijau dan kacang-kacangan.

b. Zat besi

Kebutuhan zat besi selama kehamilan sangat tinggi,


khususnya trimester II dan III. Kebutuhan zat besi dapat
dipenuhi dengan tambahan pil besi dengan dosis100
mg/hari. Pada trimester I belum ada kebutuhan yang
mendesak, sehingga kebutuhannya sama dengan wanita
dewasa yang tidak hamil. Zat besi penting untuk
pembentukan hemoglobin. Untuk meningkatkan masa
hemoglobin diperlukan zat besi sekitar 500 mg (termasuk

14
simpanan) karena selama kehamilan volume darah
meningkat sampai 50%. Pada masa melahirkan ada zat
besi yang hilang sebanyak 250 mg, belum termasuk untuk
janin dan plasenta. Kekurangan harus dipenuhi selama
trimester II dan III. Sumber zat besi adalah makanan yang
berasal dari hewan yaitu daging, ayam dan telur serta
kacang-kacangan, biji-bijian dan sayuran hijau. Agar
absorbsi zat besi lebih baik, perlu adanya vitamin C yang
banyak terdapat pada jeruk, macam-macam jus, brokoli,
tomat. Kekurangan zat besi yang umum diderita ibu hamil
dapat meningkatkan risiko kelahiran bayi prematur atau
bayi dengan berat badan rendah dan ibunya yang
menderita anemia.

c. Seng

Seng merupakan mineral mikro esensial, seng diperlukan


untuk fungsi sistem reproduksi, pertumbuhan janin,
sistem pusat syaraf dan fungsi kekebalan tubuh.
Kekurangan seng akan menghambat pertumbuhan janin
dalam kandungan, bahkan tidak akan menutupi
kemungkinan terjadinya kretinisme (cebol) pada bayi
yang dilahirkan. Selain itu, konsumsi seng yang tidak
mencukupi akan mempengaruhi daya pengecap dan
pembau si ibu. Hal ini akan berakibat pada penurunan
nafsu makan si ibu. Selama kehamilan, kebutuhan seng
meningkat sampai dua kali lipat dibandingkan saat tidak
hamil. Seng terdapat dalam bahan makanan dari hewan,
misalnya daging, makanan dari laut dan unggas, serta
padi-padian. Kebutuhan seng akan tercukupi apabila
konsumsi protein cukup.

d. Asam Folat

15
Semua zat gizi diperlukan selama masa kehamilan,
namun asam folat merupakan salah satu vitamin B yang
perlu mendapat perhatian. Asam folat diperlukan untuk
membentuk sel baru. Setelah konsepsi, asam folat
membantu mengembangkan sel syaraf dan otak janin.
Konsumsi asam folat yang cukup pada minggu-minggu
sebelum konsepsi dan 3 bulan pertama kehamilan
(periode kritis) dapat mengurangi risiko kelainan susunan
syaraf pada bayi. Kelainan bisa serius, bahkan fatal.
Karena itu, sedapat mungkin hal ini dihindari. Asam folat
tidak bisa disimpan dalam tubuh, harus diberkan setiap
hari, kebutuhan 0,4 mg/hari. Sumber asam folat adalah
hati, sayuran berwarna hijau, jeruk, kembang kol, kacang
kedelai/kacang-kacangan lain, roti gandum, serelia dan
ragi (Eva Ellya Sibagariang, 2010).

6. Air

Air adalah nutrien. Air merupakan bagian sistem


transportasi tubuh. Air mengangkut zat gizi keseluruh tubuh
termasuk plasenta dan membawa sisa makanan ke luar tubuh. Jika
ibu hamil mengalami muntah-muntah, maka disarankan untuk
minum cairan sebanyak mungkin, minimal 3 liter/hari ( Eva Ellya
Sibagariang, 2010).

E. Macam-macam makanan untuk ibu hamil

Asupan nutrisi selama kehamilan, baik jenis maupun jumlah,


memang perlu diperhatian. Apalagi, kebutuhan berbagai jenis asupan gizi
akan bertambah seiring dengan usia kehamilan. Pada trimester pertama
kehamilan misalnya, jumlah kalori yang dikonsumsi umumnya tidak perlu
ada penambahan. Namun saat memasuki trimester kedua dan ketiga,
asupan kalori yang dibutuhkan dapat bertambah mencapai 340-450 kalori

16
per hari. Untuk mencukupi kebutuhan ini, ibu hamil perlu untuk
mengonsumsi makanan bergizi seperti:

1. Brokoli

Makanan bergizi tinggi pertama yang bisa menjadi pilihan adalah


brokoli. Sayuran hijau ini memiliki banyak nutrisi yang diperlukan
selama kehamilan, seperti kalsium, asam folat, lutein, zeaxanthin,
dan karatenoid yang baik untuk kesehatan mata. Brokoli juga
mengandung vitamin C yang berguna untuk membantu tubuh
menyerap zat besi sehingga membantu menghilangkan sembelit
dan mencegah bayi lahir dengan berat badan rendah.

2. Bayam

Bayam baik dikonsumsi selama masa kehamilan, khususnya untuk


ibu hamil muda, karena mengandung asam folat.  Asam folat
merupakan nutrisi penting yang diperlukan pada awal kehamilan
karena dapat membantu mencegah cacat lahir
seperti anensepali dan spina bifida. Tak hanya itu, asam folat juga
berperan dalam mencegah risiko terjadinya persalinan prematur
dan preeklamsia.

3. Pisang

Pisang mengandung vitamin B6 yang baik untuk dikonsumsi oleh


ibu hamil pada trimester pertama karena vitamin ini dapat
mengurangi rasa mual. Selain itu, pisang juga kaya kalium yang
bermanfaat untuk mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
selama kehamilan.

4. Alpukat

Saat usia kehamilan memasuki trimester kedua, ibu hamil


dianjurkan untuk mengonsumsi alpukat. Alpukat kaya sumber

17
serat, vitamin K, vitamin C, asam folat, kalium, vitamin B6, dan
tinggi asam lemak baik. Asam lemak baik pada alpukat bermanfaat
dalam membantu perkembangan otak, sistem saraf, jaringan, dan
kulit janin. Sementara kandungan kalium yang tinggi pada alpukat
mampu mengurangi keluhan kram kaki yang dialami ibu hamil.

5. Jeruk

Makanan bergizi untuk ibu hamil berikutnya yang disarankan


untuk dikonsumsi adalah buah jeruk. Buah ini kaya akan vitamin
C, asam folat, dan serat. Hampir 90 persen kandungan di dalam
buah jeruk adalah air sehingga dapat membantu mencegah
dehidrasi selama kehamilan. Sementara, kandungan folat yang
tinggi pada jeruk juga dapat membantu perkembangan otak dan
saraf tulang belakang pada janin, sehingga mencegah janin terlahir
cacat.

6. Mangga

Buah lain yang dianjurkan untuk dikonsumsi selama hamil adalah


mangga. Mangga mengandung kalium, vitamin C, dan vitamin A
yang tinggi. Kalium dalam buah mangga dapat membantu menjaga
tekanan darah dan mempertahankan cairan dalam tubuh. Sementara
vitamin A berfungsi sebagai antioksidan, membantu menunjang
perkembangan sistem kekebalan tubuh, penglihatan, dan sistem
saraf bayi. Mangga juga mengandung serat yang tinggi sehingga
dapat mencegah konstipasi atau sembelit pada ibu hamil.

7. Ubi

Ubi merupakan salah satu makanan bergizi tinggi untuk ibu hamil
yang kaya akan kandungan vitamin A. Mencukupi kebutuhan

18
vitamin A selama hamil sangat penting untuk pertumbuhan sel dan
jaringan janin. Selain dari ubi, vitamin A juga dapat diperoleh dari
labu bayam, kangkung, mangga, labu kuning, susu tanpa lemak,
hingga suplemen. Bagi yang mengonsumsi suplemen, ada baiknya
untuk berkonsultasi ke dokter kandungan agar dosis yang
dikonsumsi tidak berlebih. Sebab jika dikonsumsi secara berlebih,
vitamin A dapat menyebabkan kecacatan janin.

8. Kacang-kacangan

Kacang tanah, kacang polong, dan kacang kedelai adalah jenis


kacang-kacangan yang bisa dijadikan sumber asam folat, serat,
protein, zat besi, dan kalsium yang diperlukan selama kehamilan.
Nutrisi-nutrisi tersebut sangat penting bagi kesehatan ibu serta
janin, terutama pada trimester pertama.

9. Daging tanpa lemak

Daging sapi, daging ayam, dan daging ikan merupakan kelompok


makanan yang kaya kandungan protein. Selain itu, terdapat pula
kandungan zat besi sebagai mineral penting yang berguna dalam
pembentukan sel darah merah. Sel darah merah berperan penting
untuk mengantarkan oksigen ke semua sel dalam tubuh. Oleh sebab
itu, ibu hamil membutuhkan lebih banyak zat besi, karena volume
darah juga meningkat selama periode kehamilan, terlebih pada
trimester ketiga. Kekurangan zat besi pada awal dan pertengahan
kehamilan dapat menyebabkan anemia. Jika ini terjadi, ibu hamil
berisiko untuk melahirkan bayi secara prematur atau melahirkan
bayi dengan berat badan rendah.

10. Ikan salmon

19
Ikan salmon merupakan salah satu sumber vitamin hewani yang
wajib dimasukkan ke dalam menu makanan bergizi tinggi untuk
ibu hamil. Ikan salmon mengandung asam lemak omega-3 yang
penting untuk perkembangan otak dan mata janin. Salmon juga
mengandung vitamin D yang baik untuk ibu dan janin. Namun
perlu diingat, ibu hamil disarankan mengonsumsi salmon yang
dimasak terlebih dahulu. Konsumsi salmon dalam keadaan mentah,
seperti pada sushi dan sashimi, harus dihindari karena bisa
membahayakan pertumbuhan janin.

11. Produk olahan susu

Saat hamil, konsumsi makanan dan minuman yang mengandung


protein dan kalsium diwajibkan guna menunjang tumbuh kembang
janin. Susu dan produk olahannya seperti yoghurt dan keju baik
untuk dikonsumsi karena mengandung protein dan kalsium yang
cukup tinggi.

12. Telur

Telur merupakan salah satu makanan yang disarankan untuk


dikonsumsi selama hamil, karena mengandung hampir semua
nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Telur mengandung kalori, protein,
lemak, vitamin dan mineral. Selain itu, telur juga mengandung
kolin, yaitu nutrisi penting untuk kesehatan otak dan
perkembangan janin. Namun, ibu hamil sebaiknya tidak
mengonsumsi telur setengah matang karena berisiko membawa
kuman yang dapat berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin.

13. Buah kering

Buah kering mengandung serat, kalori, dan berbagai vitamin serta


mineral yang tinggi. Satu buah kering biasanya mengandung
jumlah nutrisi setara dengan buah segar, meski tanpa kandungan air
dan bentuk yang lebih kecil. Ada banyak buah kering yang dapat

20
bermanfaat untuk kesehatan, misalnya kismis, kurma,
nanas, jujube, dan buah ara. Salah satu yang mudah didapatkan dan
baik untuk ibu hamil adalah kurma. Kurma memiliki kandungan
serat, potasium, dan zat besi. Konsumsi kurma secara teratur di
trimester ketiga membantu pelebaran serviks dan menurunkan
risiko induksi pada saat persalinan. Meski demikian, ibu hamil
tidak dianjurkan untuk mengonsumsi buah kering lebih dari satu
sajian setiap kali makan. Alasannya karena buah kering
mengandung gula yang tinggi.

14. Minum air putih yang cukup

Air merupakan salah satu hal yang harus banyak dikonsumsi


selama hamil. Pasalnya, volume darah ibu hamil akan meningkat
sebnyak 45 persen dbandingkan sebelumnya. Oleh sebab itu, ibu
hamil disarankan untuk mengonsumsi air putih tidak kurang dari
2,3 liter per hari. Ini penting untuk dilakukan agar kesimbangan
cairan tubuh tetap terjaga sehingga terhindar dari dehidrasi. Minum
air putih yang cukup juga dapat membantu mencegah ibu hamil
terkena sembelit dan infeksi saluran kemih. Asupan cairan juga
bisa Bumil peroleh dari aneka buah dan sayuran, seperti lobak.

Pastikan bahwa makanan bergizi untuk ibu hamil tersebut tersaji dalam menu
makanan harian yang dikonsumsi agar kesehatan ibu dan janin tetap tersokong dengan baik.
Selain itu, jangan lupa untuk rutin berkonsultasi ke dokter kandungan agar kesehatan ibu dan
janin terus terpantau hingga persalinan tiba.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

21
Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan
lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta
vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Sebagai sumber tenaga yang
menghasilkan kalori, karbohidrat dapat diperoleh dari serealia, umbi-umbian.
Sementara protein sebagai sumber zat pembangun dapat diperoleh dari daging,
ikan, telur, kacang-kacangan, dan sebagai sumber zat pengatur, vitamin dan
mineral dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur-sayuran.

B. Saran
Diharapkan dengan adanya penjelasan mengenai Kebutuhan Nutrisi untuk
ibu hamil ini , dapat menunjang kita dalam proses pembelajaran pada mata kuliah
ilmu gizi dan diet serta menjadi pedoman dan bahan pembelajaran dalam
melaksanakan profesi kita sebagai perawat nantinya. Oleh karena itu dengan
adanya bahan materi ini diharapkan kita sebagai mahasiswa mampu mengetahui
manfaat nutrisi, informasi tentang nutrisi pada ibu hamil, berat badan selama
kehamilan, kebutuhan nutrisi pada ibu hamil, makanan yang harus di hindari, dan
tips-tips kesehatan dan semoga isi makalah ini dapat membantu kita saat kita turun
ke lapangan/masyarakat nantinya.

DAFTAR PUSTAKA

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.


Anonim. 2007. Nutrisi Pada Ibu Hamil.

22
http://keperawatan-gun.blogspot.com/2007/07/nutrisi-pada-ibu-hamil.html Diakses pada
tanggal 8 februari 2011 jam 21:15
Sari. 2003. Artikel Kesehatan.
http://www.ibuhamil.com/lihat_artikel.php?id=88&asal=4&limit=20.
Diakses pada tanggal 8 februari 2011 jam 21:45.
Budi. 2002. Info Kesehatan. http://www.ibuhamil.com/lihat_artikel. Diakses pada tanggal 9
februari 2011 jam 16:25.
Anonim. 2011. Nutrisi pada ibu hamil.
http://ilmu-ilmukeperawatan.blogspot.com/2011/01/nutrisi-pada-ibu-hamil.html. Diakses
pada tanggal 10 februari 2011 jam 15:55

23

Anda mungkin juga menyukai