Anda di halaman 1dari 59

PENGANTAR

PENDALAMAN P1 (MANAJEMEN PUSKESMAS)

Disampaikan Oleh:

Tim Fasilitator

Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat


Tahun 2024

1
Materi Pendalaman

– Peta Kinerja Dan Status Kesehatan Di Wilayah


PENGANTAR Kerja Puskesmas
– Tabel Identifikasi Masalah Kesehatan
– Analisis Situasi
– Rumusan Prioritas Masalah
– Rumusan Akar Penyebab Masalah
– Rumusan Cara pemecahan Masalah
– Rencana Usulan Kerja (RUK)

2
Tahapan Pelaksanaan Perencanaan Tahunan Puskesmas
Kegiatan hari Ini

Persiapan Analisis Perumusan Penyusunan RUK


Masalah
Situasi

1. Kenali situasi di wilayah kerja


2. Pahami permasalahan yang ada
3. Gali potensi di wilayah kerja
3
SIKLUS MANAJEMEN PUSKESMAS
2022 2023 2024
Dokumen yang
harus dimiliki
Puskesmas

• Evaluasi • Evaluasi
2022 2023
• Akhir • Akhir
Penyusunan 2023 Penyusunan
RUK 2024
RUK 2023
• Persiapan
• Persiapan
RPK 2023 2024 RPK 2024
• Awal
• Awal Penyusunan
Penyusunan RUK 2025
RUK 2024

Dokumen yang
harus sudah
P1 P2
diselesaikan
Puskesmas
P3 4
Penyusunan
RUK

Perencanaan puskesmas harus selaras dengan kebijakan dan perencanaan pada tingkat administrasi di atasnya
(Desa-Kecamatan-SKPD Dinkes dan Kab/Kota)
5
“Ada yang belum
pernah ke “Ada yang sudah
puskesmas?” pernah bekerja di
puskesmas?”

6
Output 1

Peta Kinerja dan


Masalah Kesehatan di
Wilayah Kerja
Puskesmas

7
Peta Kinerja dan Masalah
Kesehatan ditampilkan dalam
bentuk AWAN-AWAN yang
bersumber dari dokumen
bahan penyusunan RUK

CATATAN
1. Warna yang sama untuk
sumber data yang sama;
keterangan sumber data
disertai dengan tahun data
tersebut
2. Indikator yang sama
diletakkan berdekatan

8
Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2019
CATATAN
Balita Gizi Kurang Balita Gizi
0-59 bulan Buruk 0-59
14.1% bulan
5.10% 1. Tentukan topik dari sumber data
2. Buat awan – awan bewarna
Profil Dinkes Kab. Raja
Ampat 2020 dengan berbagai bentuk sesuai
Balita Gizi
Balita yg
ditimbang
Data Tahunan KESGA sumber data. Satu bentuk dan
Kurang 2020
(D/S)
(BB/U)
28.60% Kematian warna satu sumber data
3.5% Bayi 0-11 bln Diare

Pemberi
259 kasus 13 kasus 3. Keterangan sumber data disertai
an Vit A
87% Pneumonia dengan tahun data tersebut
7 kasus
4. Indikator yang sama diletakkan
berdekatan
Laporan Akhir Penelitian Studi Status
Gizi Balita Indonesia 2019
Balita Gizi
Buruk 0-59 Balita Gizi
bulan Kurang 0-59
4.90% bulan
22.30 9
Profil Kesehatan Indonesia 2020
Promkes Konsumsi
minuman Kesling Sarana air minum
memenuhi syarat
Jamban
bersama JSP
33,64%
JSSP
Laporan Kinerja Direktorat beralkohol 11,13% 26,72%
(Sutra) = 62,25%
Kesehatan Keluarga Tahun Proporsi
6,2% Sarana Air Minum
Anggaran 2020 perilaku
CTPS 42,9 Yang Di Awasi 61,3 Sarana air minum Jamban
% Cakupan
% Aktivitas Fisik resiko rendah dan sehat
Laporan Nasional Riskesdas 2018 Cakupan jamban
(konut) = sedang 51% 83,0%
sumber sehat 74%
65,4%
Akses air sarana air Desa Yang
Laporan Rekapitulasi IKS Tingkat bersih Melaksanaka
bersih Akses
Kab Kota - KONAWE UTARA - 16- Proporsi 64,6% 76,0% n STBM
perilaku Aktivitas Fisik air 66,3% Akses
04-2022 bersih
merokok (sutra) 64,5% Perilaku jamban
28,9 % Sarana air minum 91.02% Cakupan desa keluarga
BAB di
Indeks Pembangunan Kesehatan memenuhi syarat yang melakukan 88,05%
62,25% jamban
Anggota STBM 85%
Masyarakat Tahun 2018 86,9 %
Keluarga
Perilaku
merokok Keluarga
merokok ODF 77,7%
44,47% JKN TTU 92,3% TFU
Profil Puskemas Tapunggaya tahun (Sutra) =
yang SBS
55,40% 56,7 % TPM
2021 22,3% menenuhi 25,4%
syarat% /TPP
7.7% ODF
TPP yg MS
Capaian SPM TB tahunan 2021 Perilaku cuci TPP 24%
75%
tangan dengan 43,8%
(kemenkes) sabun (CTPS)
(Sutra) = 42,3%
Laporan akses kemajuan Kabupaten
Konawe Utara tahun 2022 Kesga BBLR 4%
Cakupan
Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara Persalinan di Fasilitas kunjungan Cakupan
Tahun 2014 Kesehatan tahun Pelayanan antenatal pelayanan
kesehatan ibu 80% kesehatan ibu
2020 81,18 % hamil k4 (Sultra)
Pelayanan hamil K4
Laporan Kunjungan Pelayanan PKM kesehatan ibu 91% 67.5 %
Persalinan
Tapunggaya 2020 Peserta KB aktif hamil K1 Kunjungan
difasilitas
pada PUS 54% pelayanan 95% neonatal
kesehatan (Sultra) pertama (kn1) Kunjungan
Peserta KB pasca
Factsheet Situasi Terkini Malaria 51,5 % nifas lengkap Pelaksanaa
persalinan 56% Kunjungan 2020 82% n kelas ibu
2019 Persalinan difasilitas
suntik dan pil neonatal hamil
Persalinan di pelayanan kesehatan 96%
fasyankes (Sultra) (sultra)
pertama (kn1)
96% 63,4% Kunjungan 94,9%
AKB AKB 100% Puskesmas
nifas lengkap
32 per 1000 Kunjungan melakukan
Persalinan difasilitas (Sultra)
AKB KH Pelayanan nifas lengkap orientasi p4k
2 bayi pelayanan kesehatan
72% Kesehatan (Sultra) 50%
(Konut) 83,6%
Balita 80%
92.78% 21,4%
Gizi P2P Prevalensi
DM=1,2%
Profil Kesehatan Indonesia 2020
Angka Kesakitan Laporan Kinerja Direktorat Kesehatan
(konut) DBD = 32,8%
Kasus TB yang Keluarga Tahun Anggaran 2020
diobati =
Prevalensi balita DM mendapatkan Angka
32,2% (Sutra) Penderita TB
Prevalensi balita sangat pendek dan pelayanan kesehatan Kesakitan Laporan Nasional Riskesdas 2018
minum obat
gizi buruk dan pendek =37,7% standar = 100 % / 14 DBD = 0
rutin 80,0 % Laporan Rekapitulasi IKS Tingkat
kurang =19,4% (konut orang %
Treatment (Sutra)
konut Balita pendek/ coverage TB Angka Kab Kota - KONAWE UTARA - 16-
Cakupan deteksi
stunting Keberhasilan 04-2022
54% (Konut) Ca Rahim dengan
Balita berat (TB/Umur) Pengobatan TB
10,5% = 85,5% (Sutra)
metode IVA dan Indeks Pembangunan Kesehatan
badan kurang Prevalensi TB
deteksi Ca
(BB/Umur) 17,5% Balita gizi paru 0,41% Masyarakat Tahun 2018
Mammae dengan
kurang/ (Sutra) Cakupan deteksi Sadanis 0% Profil Puskemas Tapunggaya tahun
wasted Ca Rahim dengan 2021
(BB/TB)1,3% Gizi lebih Penderita TB Paru metode IVA 1,7%
Balita
Ditimbang 3,9% yang berobat (sutra)
Capaian SPM TB tahunan 2021
(D/S) 74,3% sesuai standar
Prevalensi (kemenkes)
=28% (kec.
Molawe) Penderita HT
Pnemonia Balita Laporan akses kemajuan
Cakupan 1,4% (Sutra)
pemberian tablet yang Capaian desa UCI
Kabupaten Konawe Utara tahun
Cakupan Bayi
mendapatkan ASI tambah darah Capaian mendapatkan 85,3% (sutra) 2022
(TTD) pada ibu terduga kasus pelayanan
eksklusif
hamil Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara
85,58%
59,6% 63,4% (SPM) TB 13% Tahun 2014
Cakupan Bayi Cakupan
mendapatkan ASI Cakupan pemberian (Konut) imunisasi
Prevalensi
eksklusif tablet tambah darah Pelayanan
bayi Polio4
Laporan Kunjungan Pelayanan
Hipertensi imunisasi dasar
(TTD) pada ibu hamil Succes Rate TB =26,8% 83% PKM Tapunggaya 2020
59,6% 67% lengkap 96%
Ibu nifas 89%(Konut)
Imunisasi Factsheet Situasi Terkini Malaria
mendapatkan (konut) 2019
dasar
Vit A 96%
Jumlah terduga lengkap
Cakupan
Ibu nifas tuberkulosis yang pada bayi
Cakupan Bayi penemuan Capaian Desa UCI
mendapatkan mendapatkan
mendapatkan ASI Pnemonia pada 45,6% 97,8%
Vit A pelayanan standar Cakupan
eksklusif balita = 12,1
100% imunisasi
12,4% Imunisasi dasar
84,57% bayi
Prevalensi Status endemisitas lengkap pada bayi
campak/
malaria pada 57,9%
Cakupan Bayi malaria 0% MR
Kabupaten konawe
mendapatkan 97,8%
utara = eliminasi
ASI eksklusif Cakupan Cakupan
Prevalesni Malaria imunisasi Cakupan
imunisasi Td2+
100% 0% imunisasi Td2+
pada ibu hamil DPT-HB—
pada ibu hamil
Prevalensi kusta 0% (Sultra) Hib3 83% 77%
48,4 %
Profil Kesehatan Indonesia 2020
UKM Pengembangan Cakupan
Laporan Kinerja Direktorat
pelayanan
Posyandu Kesehatan Keluarga Tahun
kesehatan usia
aktif = 4 Cakupan
lanjut 100% Anggaran 2020
Cakupan Pelayanan didik
SMP/MTS 100% Cakupan
Pelayanan
Pelayanan didik
peserta didik Laporan Nasional Riskesdas 2018
SMS/MA 0%
SD/MI 100%

Cakupan Pelayanan Laporan Rekapitulasi IKS Tingkat


Pelayanan kesehatan usia Cakupan
UKGS 75%
Kab Kota - KONAWE UTARA - 16-
produktif sesuai Pelayanan Cakupan Pelayanan
standar 77%
Cakupan Pelayanan
peserta didik peserta didik 04-2022
peserta didik SD/MI
SD/MI 96,6% SMA/MAI 94,9%
96,7% (sutra)
(sutra) Indeks Pembangunan Kesehatan
sutra)
Masyarakat Tahun 2018

Profil Puskemas Tapunggaya


tahun 2021
UKP
Capaian SPM TB tahunan 2021
Pelayanan ODGJ 75%
(kemenkes)
Laporan akses kemajuan
Ganguan Cakupan pelayanan
penderita diare balita
Kabupaten Konawe Utara tahun
mental =9%
Penggunaan 12,6% (Sutra) 2022
(konut)
Oralit = 37,5% Profil Kesehatan Sulawesi
dan Zinc = 31,4 Cakupan pkm Tenggara Tahun 2014
(Sutra) melakukan pelayanan Prevalensi Diare Prevelensi balita diare
kesehatan santun lansia Menurut Provinsi sebanyak 12,6%
Laporan Kunjungan Pelayanan
80,4%(sutra) Sutra 5,6%
PKM Tapunggaya 2020
Ketersediaan Penggunaan oralit
Kunjungan rawat balita 90,8%
obat <150
pemberian zink
Diare pd balita Factsheet Situasi Terkini
3399 item ditemukan dan
89,5%.(Nasional) Malaria 2019
ditangani 100%

Kasus HIV 0
Setelah mengidentifikasi begitu banyak
data dan informasi, penting dilakukan Tujuannya adalah untuk
melihat validitas data:
Logical Check Analysis
✓Antar Indikator satu
program

✓Antar Indikator berbeda


program

✓Antar Indikator berbeda


sumber data

13
Program P2P: imunisasi
Indikator cakupan imunisasi BCG
Logical Check Analyisis
dengan DPT-HB1 pada bayi
Antar Indikator Satu Program

- Data cakupan BCG pada bayi


61% dan DPT-HB1 50% → ?
- Logis
- Data cakupan BCG pada bayi
61% dan DPT-HB1 61% →?
- Logis
- Data cakupan BCG pada bayi
61% dan DPT-HB1 89% → ?
- check data
Kunci: bayi yang mendapat imunisasi DPT-HB1 harus 14
sudah imunisasi BCG
Output 2

Tabel Identifikasi
Masalah Kesehatan di
Wilayah Kerja
Puskesmas

15
IDENTIFIKASI MASALAH

Masalah ???
Kesenjangan antara harapan dan kenyataan
Kesenjangan antara capaian dan standar
Kesenjangan antara capaian dan target

16
Tabel Identifikasi Masalah
No Upaya Target Pencapaian Masalah
(1) (2) (3) (4) (5)

Kelompokkan data Cari informasi Isi dengan data Rumuskan


menurut UPAYA: tentang TARGET kinerja dan status masalah dengan
• UKM Esensial (dari laporan kesehatan membandingkan
• UKM Pengembangan dinas kesehatan, masyarakat di pencapaian dan
• UKP target RPJMD/N, wilayah kerja target
browsing, dan puskesmas
narasumber
lintas program)

17
Tanya ke Fasilitator
Lintas Program !!

No Upaya Target Pencapaian Masalah


(1) (2) (3) (4) (5)
I UKM Essensial
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. Pelayanan Kesga
4. Pelayanan gizi
Masih ditemukan 4 kasus gizi buruk 0-59 bulan tahun 2020 di
- Kasus gizi buruk 0-59 bulan 0 4 orang
wilayah kerja Puskesmas A tahun 2021
Masih ada 38,5% target bumil di Kabupaten A yang belum
- Bumil yang mendapatkan tablet Fe 80% 41,5%
mendapat tablet Fe tahun 2020
5. Pencegahan Pengendalian Penyakit
Penderita TB paru mendapat 100 18.18 Masih ada 81.82 % penderita TB Paru di wilayah kerja
pengobatan sesuai standar Puskesmas A tidak mendapat pengobatan sesuai standar tahun
2020
II UKM Pengembangan
III UKP

18
- Perhatikan klasifikasi pelayanan: Jangan sampai salah rumah!

Sumber: Lampiran Permenkes 43 tahun 2019 tentang Puskesmas

19
Output 3

Kesimpulan Analisis Situasi


Masalah Kesehatan di Wilayah
Kerja Puskesmas:
POTENSI WILAYAH &
MASALAH KESEHATAN

20
Puskesmas…., Kab ….. Prov …
• Luas wilayah: … km2
Rangkuman Analisis Situasi
- Jumlah Desa .. Diskusikan dan sepakati terdapat masalah kesehatan
- Jumlah Dusun .. masyarakat apa saja di wilayah kerja puskesmas
• Jumlah sasaran penduduk (profil/data sasaran
kesga):
- Bumil: .. Masalah Kesehatan
- Bayi (dari kolom 5 tabel identifikasi
- Balita
- Usia sekolah
masalah)
- Remaja (L+P)
- WUS • Masih ditemukan 4 kasus gizi
- PUS
- Lansia (L+P)
buruk
• Potensi wilayah: • Dst
• UKBM • .....
• Posyandu
• Posbindu, dst
• .....
• Jaringan:
- Fasilitas kesehatan di wilker …
- dll
21
Let’s discuss!

22
Output 4

Menetapkan Prioritas Masalah


Kesehatan

23
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH

TABEL U–S–G

24
MENGAPA ADA PRIORITAS MASALAH KESEHATAN
Keterbatasan Sumber Daya :

TENAGA WAKTU BIAYA

25
Penentuan Prioritas Masalah

Urgency dilihat dari tersedianya waktu, mendesak


atau tidaknya masalah tersebut diselesaikan

Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebut


terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, dan membahayakan sistem atau tidak

Growth seberapa kemungkinan nya isu tersebut menjadi


berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab
isu akan makin memburuk kalau dibiarkan
Pemberian skor 1-5 atau 1-10
(TIDAK BOLEH ADA NILAI YANG SAMA) 26
1 Terendah dan 5/10 Tertinggi
PRIORITAS MASALAH
U S G Total
No Masalah Pokok Ranking
(Urgency) (Seriousness) (Growth) (U+S+G)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kolom (2) Kolom (3) (4) (5) Kolom (6) Kolom (7)

Isi dengan masalah BERIKAN NILAI PADA MASING-MASING KOLOM Jumlahkan Tentukan
kesehatan sesuai U–S– G nilai dari kolom ranking
dengan kelompok U-S-G berdasarkan
untuk setiap nilai tertinggi
upaya kesehatan Range nilai U-S-G : 5 sampai 1 atau 10 sampai 1
permasalahan
(dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah)
(=Kolom 5 pada tabel
identifikasi masalah) Permenkes No. 44/2016

27
- Prioritas kebijakan
SKRINING - Pendekatan pemecahan serupa menjadi Contoh:
satu masalah pokok
- Pendekatan level sumber data

U S G Total
No Masalah Pokok Ranking
(Urgency) (Seriousness) (Growth) (U+S+G)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

UKM Esensial
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
1 Masih ada 46% dari target Rumah tangga
yang belum ber PHBS di kabupaten A 5 5 5 15 1
tahun 2020
2 Masih ada 59,3% dari target anggota
keluarga yang Merokok di wilayah kerja 3 3 4 10 3
puskesmas tahun 2020
3 Ada 58,8 % dari target penduduk yang
belum membiasakan diri CTPS di 4 4 3 11 2
kabupaten A tahun 2021
4 Masih ada 24 % dari target penduduk yang
belum mebiasakan diri melakukan aktivitas 2 2 1 5 4
fisik di Kabupaten A tahun 2020

Jumlah ideal masalah pokok untuk setiap 28


jenis pelayanan : 5 sampai 10
PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
Paparan penguatan puskesmas dalam rangka reformasi SKN (Bappenas, 2020) 29
Target dan Strategi Kemenkes

5 prioritias
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pelayanan kesehatan dasar dengan
peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi
Peningkatan Percepatan Peningkatan Pembudayaan Penguatan
kesehatan ibu, perbaikan gizi pengendalian Gerakan Sistem
anak reproduksi masyarakat penyakit Masyarakat Sehat Kesehatan
17 indikator sasaran pokok pembangunan kesehatan
1 Angka kematian ibu 5 Prevalensi stunting 7 Insidensi HIV (per 10 Persentase merokok 13 % fasilitas kesehatan
(per 100000KH) pada balita (%) 1000 penduduk yang penduduk usia 10-18 FTKP terstandar
tidak terinfeksi HIV) tahun
14 % RS terakreditasi
2 Angka kematian bayi 6 Prevalensi wasting 8 Insidensi TB (per 11 Prevalensi obesitas
(per 1000 KH) pada balita (%) 100.000 penduduk) pada penduduk % puskesmas dengan
15
umur >= 18 jenis tenaga kesehatan
sesuai standar
3 Angka kematian 9 Eliminasi malaria 12 Jumlah
neonatal (per 1000 KH) (kab/kota) kabupaten/kota sehat % puskesmas tanpa
16
(kabupaten/kota) dokter
4 % Imunisasi Dasar
17 % puskesmas dengan
Lengkap pada anak
ketersediaan obat
usia 12-23 bulan
esensial
21st century skills-based
8 areaeducation cluster
reformasi danto strategi
strengthenkunci
education to employment

Pendidikan & Penguatan Peningkatan RS Kemandirian Ketahanan Pengendalian Pembiayaan Teknologi


Penempatan Puskesmas & Yankes di Farmasi dan Alat Kesehatan Penyakit & Kesehatan Informasi &
Nakes DTPK Kesehatan (Health Security) Imunisasi Pemberdayaan
Masyarakat
Indikator Kesehatan
12 Indikator SPM 12 Indikator Keluarga Sehat

1. Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai


standar
2. Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai 1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana
standar (KB)
3. Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanankesehatan sesuai 2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
standar 3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
5. Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining 4. Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif
kesehatan sesuai standar 5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6. Setiap WNI usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining 6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan
kesehatan sesuai standar pengobatan sesuai standar
7. Setiap WNI usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara
8. Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan teratur
sesuai standar 8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan
9. Setiap penderita Diabetes Mellitus mendapatkan pelayanan dan tidak ditelantarkan
kesehatan sesuai standar
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10.Setiap ODGJ mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
11.Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai 10.Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan
standar Kesehatan Nasional (JKN)
12.Setiap orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien 11.Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
IMS, waria/transgender, 12.Keluarga mempunyai akses atau menggunakan
pengguna napza, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan)
mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar jamban sehat

31
Contoh ISU STRATEGIS : Tingginya Angka Kematian Ibu dan Bayi baru Lahir

ANALISA SITUASI INPUT INDIKATOR AKSES INDIKATOR RENSTRA INDIKATOR


RPJMN
Man : 1. Pelayanan kesehatan ibu hamil 1. % Kab/Kota mampu menyelenggarakan AKI pd tahun
• Masih diperlukan SDM kes (dokter, bidan dan SpOG, berkualitas (K4) pelayanan KIA berkualitas 2024 menjadi
SpAn dll). Distribusi dan kompetensi yg berkualitas. 2. Pelayanan persalinan yang 2. % Kab/Kota mampu menyelenggarakan 183/100.000
• Perlu peningkatan kompetensi SDM kes berkualitas (PF) pelayanan kesehatan remaja berkualitas kelahiran hidup
Material: 3. Pelayanan kesehatan ibu paska 3. % Puskesmas yang memiliki SDM kes memadai
• Perlu ketersediaan obat dan alat esensial di FKTP dan persalinan (KF) 4. % RS kab/Kota yang memiliki SDM kes yang AKN pada
FKTRL utk mendukung PONED dan PONEK dan 4. Pelayanan kesehatan bayi baru memadai tahun 2024
rujukan regional. Termasuk layanan UTD / Bank Darah. lahir berkualitas (KN lengkap) menjadi
Metode: 5. Pelayanan obstetri neonatal 5. % Kab/Kota yang memiliki Puskesmas PONED 10/1000
• Perlu kesiapan tingkat kab/kota sbg pusat manajemen emergensi dasar yang berkualitas kelahiran hidup
upaya percepatan AKI dg ada sistem rujukan terpadu berkualitas (PONED) 6. % RS Kab/Kota yang memiliki RS PONEK yang
berbasis wilayah dan diselenggarakannya AMP 6. Pelayanan obstetri neonatal berkualitas
didukung dg RS rujukan regional yg berkualitas emergensi komprehensifyang 7. % Kab/Kota memiliki pelayanan UTD berkualitas
• Kesiapan FKTP untuk memberikan pelayanan KIA berkualitas (PONED) 8. % kab/kota yang memiliki system rujukan
esensial 7. Pelayanan kesehatan remaja di terintegrasi
• Kesiapan FKTRL untuk memberikan pelayanan KIA dalam dan luar sekolah
esensial 8. Pelayanan penanggungan 8. % Kab/Kota terpenuhi obat esensial di FKTP
• Pemberdayaan masy utk demand creation melalui PIS penyakit malaria pd ibu hamil 9. % Kab/Kota terpenuhi obat esensial di FKTRL
PK dg penguatan upaya promotif dan preventif. 10. % Kab/Kota eliminasi malaria
Money: 11. % Kab/kota yang cakupan IDL nya tinggi
• Perlu pembiayaan operasional FKTP
• Perlu pembiayaan oeprasional RS Kab/Kota 11. % Kab/Kota dengan pembiayaan yg memadai
12. % Kab/Kota memiliki sistem pelaporan kematian
ibu dan bayi baru lahir

32
Let’s discuss!

33
Output 5

Fishbone /
Pohon Masalah

34
➢ Setelah USG lakukan pencarian
akar penyebab masalah dengan Analisa Penyebab Masalah Kesehatan
why-why framework melalui
aktivitas curah pendapat
(brainstorming)
➢ Penyebab masalah dikonfirmasi
dengan data puskesmas
➢ Untuk melakukan analisa
penyebab masalah kesehatan,
beberapa metode yang dapat
dipergunakan yaitu dengan
diagram pohon masalah (problem
tree) atau diagram sebab akibat
dari Ishikawa (diagram tulang ikan/
fishbone)
35
X4
X3
X2 X2

a1
X1 b1
X2
a
x b b1

X3
b1

Z3
y Masalah c

Z2

d2
Z1 z
d
e d1
Z1

d2
d2
WHY-WHY FRAMEWORK

36
37
Diagram Ishikawa/Fishbone
Metode SDM

Faktor Faktor

Faktor Faktor

Faktor Faktor
Faktor

Sarana
Dana Lingkungan

▪ Konsep yang diperkenalkan oleh Prof. Kaoru Ishikawa dan tergolong sebagai cause and effect diagram
▪ Dinamakan diagram tulang ikan karena menyerupai tulang ikan dimana permasalahan diibaratkan sebagai
kepala dan faktor penyebab sebagai duri-durinya
▪ Idealnya disusun dengan mengacu pada teori
▪ Capaian akhir merupakan kesepakatan atas sebab –sebab yang paling utama
▪ Tanyakan mengapa hal tersebut menjadi sebab yang paling mungkin terjadi, jika sudah tidak dapat terjawab
lagi maka sebab tersebut menjadi sebab pokok yang mengakibatkan permasalahan
CONTOH : WHY WHY FRAMEWORK
Transportasi Tidak ada
Tidak Pencegahan & Pengendalian Penyakit
terbatas keluarga yang
merasakan
mengantar
gejala
Medan yang
terlalu sulit
Minum obat
PS Merasa saat pusing
Tidak rutin sehat saja
kontrol ke
fasyankes
Keterbatasan
akses antara
penduduk dan Masih terdapat Kurangnya
fasyankes 90,29% Penderita HT tingkat Tingkat
tidak berobat secara pengetahuan PS pendidikan
teratur di wilker mengenai masih
puskesmas awan hipertensi rendah
Kurangnya
perhatian
keluarga utk
menjaga pola Keluarga Koordinasi
tidak menjadi Tidak lintas sektor
hidup sehat
PMO mendapat
pasien
penyuluhan
Tidak adanya
tenaga
Keluarga tidak
kesehatan
mengetahui
Kurangnya masyarakat
pentingnya
kader
pengobatan
penyuluhan
hipertensi
39
Risiko tinggi Generasi sehat
tertular COVID- indonesia
19 berkurang
Menurunkan Meningkatkan
faktor risiko angka
genetic kematian Meningkatkan
Meningkatkan biaya
hipertensi pengobatan angka kesakitan

Gangguan
Meningkatkan psikologis Penurunan kualitas
faktor risiko Komplikasi Mengurangi hidup
PTM lain penyakit Produktifitas

Emosional

Masih terdapat 90,29% Penderita HT


tidak berobat secara teratur di wilker
puskesmas awan

Kurangnya perhatian Minum obat saat Tidak rutin Keterbatasan akses


Keluarga tidak Kurangnya kesadaran PS Merasa
keluarga utk menjaga merasakan gejala kontrol ke antara penduduk dan
menjadi PMO untuk berobat sehat
pola hidup sehat pasien saja fasyankes fasyankes
Keluarga tidak Tdk ada
Tingkat pendidikan Pengetahuan PS Transportasi
mengetahui keluarga yg Tidak mendapat Tempat dan medan
rendah tenrang hipertensi terbatas
pentingnya mengantar penyuluhan dari kader yang terlalu sulit
kurang
pengobatan
hipertensi Keterbatasan sarana dan Keterbatasan Koordinasi lintas 40
prasarana NAKES sector kurang
Advokasi
CONTOH : WHY WHY FRAMEWORK lemah (-) dukungan
Desa ODF dana desa

Pembuatan Ekonomi
konstruksi tidak masy (-)
diawasi Jamban
Jamban belum
memenuhi terbatas
syarat
Tidak ada kekuatan kelembagaan
dalam pelaksanaan yang efektif
dan efisien untuk mencapai desa BABS Budaya BAB
ODF tempat terbuka

Akses
jamban
jauh

Belum ada Tidak ada sanksi


bagi yang BABS
Belum ada mekanisme
monitoring untuk mencapai
Desa ODF
100% bagi KK memiliki
jamban sehat

Sumber air bersih


terbatas
Belum ada pemetaan/monitoring
Tidak ada peningkatan kualitas jamban
kader yang
melakukan Tempat penampungan
air terbatas
monitoring Curah hujan
rendah
41
Metode
SDM
Belum ada pemetaan Tidak ada
sanksi Belum ada kader
Belum dilakukan BABS lingkungan
pemicuan Belum ada
penguatan
Advokasi (-) kelembagaan
Pokja tidak
Standarisasi konstruksi ada
belum dilakukan

Belum ada Desa ODF


Keterbatasan ekonomi Curah hujan
Kepemilikan masy rendah
jamban (-)

Tempat
penampungan air Akses jamban jauh
Jamban tidak
memenuhi syarat terbatas Budaya BAB di
Kurangnya tempat terbuka
dukungan
dana desa
Sarana

Dana Lingkungan

42
Diagram Ishikawa/pohon masalah

BRAINSTORMING

Kesepakatan

Tabel Pemecahan Masalah

43
Output 6

Tabel
Pemecahan Masalah

44
Pemecahan Masalah Kesehatan
Untuk menetapkan cara
pemecahan masalah
dapat dilakukan kesepakatan
diantara anggota tim dengan
didahului brainstorming
(curah pendapat)

Bila tidak terjadi kesepakatan


dapat digunakan tabel cara
pemecahan masalah
Permenkes No.44 Tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas

45
Brain Storming
merupakan metode penyelesaian masalah secara kreatif dalam tim
Tipe
brainstorming:
Manfaat :
• Terstruktur,
• Mendapatkan ide/pendapat/
menyampaikan
ide/ gagasan gagasan sebanyak-banyaknya
bergiliran. • Pengembangan kreatifitas
berpikir dari anggota tim
• Tidak • Memacu keterlibatan seluruh
terstruktur, peserta (anggota tim)
ide/gagasan
langsung
disampaikan

46
Langkah-langkah
Brain Storming
Tabel
Hasil
brainstorming
4 pemecahan
masalah

Tuliskan tiap ide/


gagasan, klarifikasi,
3 hilangkan penyimpangan RUK
dan buat list pendek

Tim menyampaikan
ide, pimpinan sidang
pengendali proses
2
Tetapkan:
• Topik/ masalah
1 • Waktu
• Pimpinan sidang
47
Tabel Pemecahan Masalah
Alternatif Pemecahan
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Keterangan
Pemecahan Masalah Masalah Terpilih
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Pilih salah
Isi dengan satu atau
priotitas Cari solusi/
Isi dengan lebih dari
masalah pemecahan
penyebab alternatif
berdasarkan masalah untuk
masalah pemecahan
hasil USG setiap penyebab
berdasarkan masalah yang
(URUTKAN masalah dalam
tulang ikan/akar paling
berdasarkan bentuk kegiatan
pohon mungkin
RANKING) yang INOVASI
dapat
terealisasi

Bila tidak terjadi kesepakatan, digunakan metode Tabel cara pemecahan masalah

48
Contoh : Tabel Pemecahan Masalah Kesehatan di Puskesmas X
Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan
No Ket
Masalah Masalah Pemecahan Masalah Masalah Terpilih
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Masih terdapat Kurangnya pengetahuan • Membuat penyuluhan kelompok prioritas Kegiatan HT “Hati-hati
90,29% masyarakat pentingnya • Melaksanakan kegiatan HT “Hati-hati Tensi”, berupa Tensi”
penduduk control dan konsumsi - Reminder/pemantauan jarak jauh secara berkala melalui WA
dengan obat hipertensi secara grup/sms
Hipertensi yang teratur - Bimbingan pola hidup sehat secara langsung pada penderita
tidak berobat atau melalui telemedicine
secara teratur di - Pelatihan untuk kader UKBM yang membimbing masyarakat
wilayah secara langsung
Puskesmas X
pada tahun 2021
Kurangnya perhatian • Mengedukasi keluarga mengenai pengobatan hipertensi Kegiatan PAMOR
keluarga terhadap • Melaksanakan kegiatan PAMOR “Pendamping Minum Obat
kesehatan penderita Hipertensi” dengan membimbing/melatih keluarga untuk menjadi
PMO

Koordinasi lintas • Melakukan sosialisasi program “HT” dan “GoHT” pada TOMA Melakukan FGD dengan
program kurang dan TOGA lintas sector secara
• Melakukan FGD secara berkala untuk menambah pengetahuan berkala
• Mengajak perwakilan untuk rapat internal bersama

Kurangnya penyuluhan • Melakukan pelatihan nakes dan kader untuk berinovasi terhadap Membuat hari GoHT
terkait hipertensi metode penyuluhan dengan video atau gambar “Go Hipertensi”
• Membuat hari GoHT “Go Hipertensi” sebagai kampanye edukasi
hipertensi berisi kegiatan lomba keluarga, aktivitas olahraga
bersama, FGD kelompok kecil untuk sharing dan motivasi sehat, 49
pemeriksaan deteksi faktor risiko secara berkala
Contoh : Tabel Pemecahan Masalah Kesehatan di Puskesmas X
Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan
No Ket
Masalah Masalah Pemecahan Masalah Masalah Terpilih
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2 Belum ada Faktor kebiasaan dan • Kampanye pentingnya BAB pada jamban sehat Melakukan pemicuan Pemicuan
Desa ODF perilaku BABS • Pemberian sanksi bagi yang masih melakukan BABS secara berkala dilakukan di
oleh Kepala Desa tingkat dusun
• Melakukan pemicuan secara berkala

Jamban tidak • Inspeksi sanitasi sarana jamban JAMU KUAT SENI


memenuhi syarat • JAMU KUAT SENI (Jamban untuk keluarga sehat (Jamban untuk keluarga
dan septic tank mini) sehat dan septic tank
• Demo pembangunan jamban sehat mini)
• Arisan jamban
• Edukasi pembangunan jamban sehat

Tidak ada lembaga • Pembentukan pokja kesling di setiap desa Pembentukan pokja
yang kuat untuk • Pelatihan kader kesling kesling di setiap desa
mencapai desa ODF • Advokasi ke perangkat desa
• Merancang strategi komunikasi dengan LP dan LS
untuk pembentukan lembaga

50
Let’s discuss!

51
Output 7

Tabel RUK
Rencana Usulan Kegiatan

52
Urutan Penyusunan RUK

R 1.Data kinerja dan status kesehatan


U 2.Tabel identifikasi masalah

K 3.Analisis potensi dan rangkuman masalah


4.Tabel penentuan masalah prioritas (USG)
5.Why-why framework
U 6.Akar penyebab masalah (pohon masalah
atau fishbone)
7.Tabel alternatif pemecahan masalah
8.Tabel RUK
N
S 53
Tabel RUK
Indikator
Upaya Target Penanggung Kebutuhan Mitra Waktu Kebutuhan Sumber
No Kegiatan Tujuan Sasaran Kinerja (yang
Kesehatan Sasaran jawab Sumber Daya Kerja Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan
didukung)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

Matriks di atas merupakan kegiatan yang dilakukan puskesmas


Target indikator kegiatan dapat ditambah berdasarkan masalah prioritas kesehatan
di wilayah kerja puskesmas berdasarkan hasil analisa dan mengacu pada
rencana lima tahunan puskesmas

KOLOM (2) : Upaya Kesehatan


Diisi dengan UKM (esensial dan pengembangan) dan UKP (pelayanan kefarmasian,
keperawatan kesehatan masyarakat, dan pelayanan laboratorium)

54
Tabel RUK
Indikator
Upaya Target Penanggung Kebutuhan Mitra Waktu Kebutuhan Sumber
No Kegiatan Tujuan Sasaran Kinerja (yang
Kesehatan Sasaran jawab Sumber Daya Kerja Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan
didukung)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

KOLOM (3) : Kegiatan


Diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-masing upaya yang dilaksanakan dalam rangka mencapai
target yang telah ditetapkan (= kolom pemecahan masalah terpilih pada tabel pemecahan masalah)
Kegiatan seharusnya memuat penjabaran kegiatan dari aspek metode dan pentahapannya (perencanaan-
pelaksanaan-evaluasi) → dibuat lebih detail sehingga memudahkan estimasi penganggaran

KOLOM (4) : Tujuan


Diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan
Tujuan harus menjawab akar penyebab masalah yang ingin diurai/dicarikan solusinya

KOLOM (5) : Sasaran


Diisi dengan jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan dicakup dalam kegiatan

55
Tabel RUK
Indikator
Upaya Target Penanggung Kebutuhan Mitra Waktu Kebutuhan Sumber
No Kegiatan Tujuan Sasaran Kinerja (yang
Kesehatan Sasaran jawab Sumber Daya Kerja Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan
didukung)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

KOLOM (6) : Target sasaran


Diisi dengan jumlah dari sasaran/area yang akan diberikan pelayanan oleh puskesmas dihitung berdasarkan
faktor koreksi kondisi geografis, jumlah sumber daya, target indikator kinerja, dan pencapaian terdahulu

KOLOM (7) : Penanggung jawab


Diisi dengan penanggung jawab kegiatan di puskesmas

KOLOM (8) : Kebutuhan Sumber Daya


Diisi dengan sumber daya yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan kegiatan, diluar pembiayaan
(man, method, material, machine)
Kebutuhan sumber daya harus diinventarisir secara tuntas kebutuhan dari aspek
tenaga, alat/instrumen, bahan, dan metode

56
Tabel RUK
Indikator
Upaya Target Penanggung Kebutuhan Mitra Waktu Kebutuhan Sumber
No Kegiatan Tujuan Sasaran Kinerja (yang
Kesehatan Sasaran jawab Sumber Daya Kerja Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan
didukung)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

KOLOM (9) : Mitra kerja


Diisi dengan unit lintas sektor yang harus terlibat untuk mendukung pelaksanaan kegiatan

KOLOM (10) : Waktu pelaksanaan


Diisi dengan periode pelaksanaan kegiatan dalam satu tahun

KOLOM (11) : Kebutuhan anggaran


Diisi dengan perkiraan anggaran yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan

KOLOM (12) : Indikator kinerja


Diisi dengan indikator kinerja yang didukung oleh pelaksanaan kegiatan. Indikator harus mudah diukur, pemilahan
bahasa sesuai dengan karakteristik upaya (Mengacu pada indikator SPM atau PIS-PK, istilah program, dll)

KOLOM (13) : Sumber pembiayaan


Diisi dengan sumber biaya yang berasal dari pemerintah, swasta, JKN, masyarakat, atau
57
sumber pembiayaan lainnya yang sah
Tabel RUK
Indikator
Upaya Target Penanggung Kebutuhan Mitra Waktu Kebutuhan Sumber
No Kegiatan Tujuan Sasaran Kinerja (yang
Kesehatan Sasaran jawab Sumber Daya Kerja Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan
didukung)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

Pelayanan Asah Gita Memperoleh Seluruh Balita dengan PJ Gizi man: Bidan, Kader 1x sebulan Persiapan Setiap balita BOK
Gizi (Asuhan Gizi gambaran balita di 2 berat badan Promkes, posyandu ....... mendapatka
Balita) : Asuhan tumbuh desa kurang, gizi Met: asuhan , PKK n pelayanan
gizi balita kembang kurang dan gizi Pelaksanaan kesehatan
dengan berat balita balita gizi (pengkajian, 2 or x 2 desa x sesuai
badan kurang, Sebagai buruk, balita diagnosa, 12 kl x standar
gizi kurang dan bahan untuk pendek dan intervensi, 150.000
balita gizi buruk, proses sangat pendek, monev)
balita pendek pemantauan dan balita gizi Material:
dan sangat tumbuh lebih dan Alat
pendek, dan kembang obesitas pengukuran Tb
balita gizi lebih balita dan BB
dan obesitas

Sebaiknya Target Sasaran dapat


diketahui jumlahnya

58

Anda mungkin juga menyukai