Anda di halaman 1dari 45

PELAYANAN KESEHATAN IBU

DAN BAYI BARU LAHIR


DI ERA ADAPTASI KEBIASAAN BARU

dr. Nida Rohmawati, MPH


Kasubdit Kesehatan Maternal dan Neonatal
Kementerian Kesehatan RI

28 Juli 2020 1
SITUASI KESEHATAN
IBU DAN BAYI

2
INDIKATOR PEMBANGUNAN KESEHATAN

3
MASALAH KESEHATAN IBU DAN ANAK

SDKI Riskesd
SUPAS SDKI 2017 59,2 as 2013
2015 2017

ANGKA Susenas Riskesd


Target Target 57,9
KEMATIAN 2019 ANGKA 2019 PREVALENSI 2019 as 2018

IBU KEMATIAN UNMETNEED


/100.000 Target BAYI Target KB Target 95 Target
2024 2024 2024
KH /1.000 KH 2024 IMUNISASI DASAR
LENGKAP

Riskesdas Riskesdas
Riskesdas 2013 37,3 2018
2018

Target
SSGBI Riskesdas 2024
2019 2018 60

PREVALENSI Target Target 2019


14 2024 PREVALENSI gizi buruk dan
STUNTING gizi kurang
GIZI BURUK ASI EKSKLUSIF
4
PENYEBAB KEMATIAN IBU
KEMATIAN IBU
KEMATIAN BAYI

16

Tempat kematian Neonatal dan Balita (%), 2016


80
67,9
70 62,8
60
50
40
30 24,4
20 16,4 13,8
7
10 1,9 4,4 1,5
0
Rumah Sakit Rumah Faskes lainnya Perjalanan ke Lainnya
RS/Faskes

Neonatal Balita
Hasil Kajian Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Bayi Baru Lahir
Pada Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan di Indonesia
(Kemenkes Dengan Organisasi Profesi Tahun 2012)

Tingkat kepatuhan tenaga kesehatan terhadap standar prosedur pelayanan


kesehatan ibu dan kepatuhan PKM&BPM terhadap baku manajemen
komplikasi maternal hanya berkisar antara 50-80% (belum memuaskan)

Mengenali dan merujuk kasus komplikasi Puskesmas Klinik BPS


Menegakkan diagnosis kasus dengan komplikasi (11 item) 86 73
Melakukan penatalaksanaan awal (23 item) 59 54
Melakukan rujukan segera (10 item) 75 65
KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN NEONATAL
ASUHAN PERSALINAN NORMAL RS* Puskesmas*
Memastikan kondisi janin baik 77,5% 75%
Melakukan persiapan pertolongan kelahiran bayi 67,5% 79,4%
Menolong kelahiran bayi 76,7% 85,4%
Melakukan penanganan bayi baru lahir 64,2% 74,6%
Melakukan resusitasi bayi baru lahir 55,3% 53,1%
Melakukan evaluasi terhadap ibu dan bayi sebelum melakukan 87,5% 95%
rooming in
*) % mean A

Kurang optimalnya pemanfaatan


alat-alat dan perlengkapan perawatan
neonatus

Sumber: Kemenkes-HOGSI, 2012


SITUASI COVID-19 SAAT INI
Sumber: covid19.kemkes.go.id (akses 27 Juli 2020)

Tren kasus konfirmasi COVID-19 di Indonesia masih fluktuatif, belum


dapat dipastikan kapan pandemi dan PSBB akan berakhir.

9
DATA per 27 Juli 2020
Sumber : covid19.go.id
10
CAPAIAN INDIKATOR KIA
TRIWULAN II TAHUN 2019 dan 2020

Sumber :
http://komdatkesga.kemkes.go.id/
https://komdatkesmas.kemkes.go.id/ 11
CAKUPAN IMUNISASI DI MASA PANDEMI

Indonesia
30,0 19.7
25,9 %
25,0
4.9% 20,8 13.1
20,0 18,2 12.3 18,3 %
17,3
15,4 % 15,9
15,0 7.6 13,5
%
11,3
10,5 1.7%
10,0 25.5% 8,6
26.2% 7,0
5,4
4,3 4,2
5,0 3,1

0,0

Januari Februari Maret April Januari Februari Maret April


IDL MCV2
2019 2020
Penurunan cakupan imunisasi mulai terjadi sejak kasus pertama COVID-19 ditemukan di Indonesia pada
Maret 2020, Penurunan cukup signifikan terjadi di bulan April dan diperkirakan berlanjut di bulan-bulan
selanjutnya
UPAYA PENURUNAN
AKI DAN AKB

13
UPAYA TEROBOSAN PENURUNAN AKI & AKB
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN
PENINGKATAN AKSES PELAYANAN
KESEHATAN
KESEHATAN IBU & ANAK
Penempatan dokter spesialis (obgin, anak,
Peningkatan fasilitas kesehatan
penyakit dalam, anestesi, bedah) sebanyak 700
(Puskesmas, Bidan Praktek Swasta dan
orang per tahun, ketersediaan Unit Transfusi
120 RSUD Kab/Kota) dalam penanganan
Darah/Bank Darah RS di kab/kota, penguatan
kegawatdaruratan ibu dan bayi,
antenatal, persalinan, dan postnatal sesuai
ketersediaan rumah tunggu kelahiran
standar, pengampuan & pembinaan dari RSUP

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PENGUATAN TATA KELOLA


Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu & Anak, Penguatan upaya promotif & preventif di
Kelas ibu hamil dan ibu balita, Posyandu, Puskesmas, pelacakan-pencatatan-
pemanfaatan dana desa, peran PKK pelaporan kematian ibu dan bayi,
perencanaan persalinan & pencegahan pemantauan implementasi regulasi
komplikasi (ambulans desa, donor darah)
LOKUS PENURUNAN AKI – AKB TAHUN 2020-2021
Kabupaten/Kota
ACEH
KALBAR KALTARA
SULBAR GORONTALO Lokus AKI-AKN
SUMUT 2 + 1 2 + 1
3 + 3
KEPRI 1 + 7 2 + 2
tahun 2020-2021
4 + 2 RIAU KALTIM SULTENG SULUT MALUT
1 + 1 KALTENG Justifikasi Pemilihan Lokus AKI AKN :
2 + 3 1 + 2 3 + 3 2 + 1 2 + 2 • Kab/Kota dengan jumlah
2 + 1 kematian ibu dan bayi terbanyak
JAMBI MALUKU • Ketersediaan SDM (SpOG, SpA,
SUMBAR SpAn, Bidan)
1 + 1 3 + 4
• Ketersediaan RS dan Puskesmas
4 + 3 • DAK Penugasan dan DAK
BABEL Afirmasi
BENGKULU 2 + 1
2 + 1
DKI JAKARTA SK PENETAPAN LOKUS TAHUN 2020
SUMSEL 3 + 1 KALSEL (Kepmenkes 94 Tahun 2020)
PAPBAR
2 + 2 1 + 3 SULSEL SULTRA
2 + 2
LAMPUNG 1 + 6 2 + 5
PAPUA
1 + 2
JATENG DIY 3 + 2
BANTEN JABAR BALI
14 + 4 1 + 1 NTB
7 + 1 21 + 4 2 + 2
2 + 2 NTT
Keterangan : JATIM 1 + 2
Kab/kota lokus tahun 2020 (120 Kab/Kota) 18 + 2
Kab/kota lokus tahun 2021 (80 Kab/Kota)
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN BAYI BERBASIS WILAYAH

Kemenkes, POGI, IDAI, IBI, PPNI, IKATEMI • Self assesment (aplikasi simatneo)
• Pendampingan tata kelola klinis ( On the
• Penyusunan Pedoman Pendampingan Job training ), manajemen faskes
• Penyusunan Permenkes Pengampuan RS • Quality Improvement
Rujukan 14 RS • Penguatan Tim PONEK
• Orientasi Pendampingan Rujukan Vertikal &
Nasional • Audit Medik Kematian dan Pelaporan
• TOT Gadar Matneo Kematian
• Pemanfaatan aplikasi SIRS, ASPAK, RS
Dinkes Provinsi 20 RS Online, MPDN
Provinsi • Tindak lanjut rekomendasi AMP
• Pelatihan Gadar Matneo • Membangun jejaring rujukan
• Fasilitasi AMP
• Tindak lanjut rekomendasi AMP 110 RS Regional • Self assesment (aplikasi simatneo)
• Pendampingan tata kelola klinis (
On the Job training), manajemen
474 RSUD Kab/Kota, 165 RS TNI/POLRI, 68 RS faskes
Dinkes Kabupaten/Kota • Penguatan Tim Puskesmas PONED
K/L dan BUMN, 1787 RS Swasta
• Supervisi Fasilitatif • Otopsi verbal
• AMP • Tindak lanjut rekomendasi AMP
• Membangun jejaring rujukan 10.062 Puskesmas
Klinik Pratama Di 120 lokus:
Praktek Mandiri Bidan 137 RSUD
3587 Puskesmas
17
Data Pusdatin,2018
Level Level Level Level Level
▪ Curiga ruptur uteri
1 2 3 ▪ Ketuban pecah dini 4 5
▪ Riwayat gagal hamil ▪ Persalinan preterm < 37 • plasenta
• Usia ibu ≤16 atau • Kelainan jantung
berulang (≥2 kali) minggu akreta
≥35 tahun • Plasenta previa
• kehamilan ▪ Riwayat operasi rahim ▪ Persalinan post date • Kelainan
• Anak terkecil ≤2 pada bekas SC
tunggal (SC / miomektomi) >41minggu jantung
tahun • ARDS dan
• presentasi ▪ Hamil dengan obesitas ▪ Gawat janin berat
• Terlalu lama gangguan
belakang atau gizi kurang ▪ Persalinan lama / lewat • Kelainan
punya anak pernapasan
kepala ▪ Hipertensi dalam ‘garis waspada’ paru berat
pertama ≥4 lainnya
• usia hamil kehamilan partograf • Kehamilan
tahun • Acute fatty liver
37– 40 ▪ Preeklampsia/eklampsia ▪ Prolaps tali pusat yang butuh
• Interval • Gangguan
minggu tanpa komplikasi ▪ Anemia dalam bedah
kehamilan >10 pembekuan
• ibu usia 20 kompleks kehamilan (Hb<10) jantung atau
tahun darah
-35 tahun ▪ Kehamilan multipel ▪ Gangguan darah lain bedah saraf
• Persalinan ≥4 • Gangguan
• taksiran ▪ Curiga cephalopelvic dalam kehamilan • Komplikasi
kali autoimun dan
berat disproportion ▪ Gangguan air ketuban medis
• Riwayat hematologi
janin 2500 ▪ kelainan presentasi janin (oligo/hidramnion) maupun
obstetrik jelek kompleks
- 3500 ▪ Pertumbuhan janin ▪ Infeksi dalam kehamilan akibat
atau terdapat • Preeklampsia
gram terhambat/Pertumbuha (termasuk HIV, sifilis kehamilan
komplikasi pada perawatan
• tidak ada n janin berlebih dan hepatitis B) yang
persalinan yang konservatif
komplikasi (makrosomia) ▪ Diabetes dalam melibatkan
lalu (riwayat • Preeklampsia
Ibu ▪ Janin meninggal kehamilan lebih dari 2
vakum/forsep, berat/eklampsia
maupun ▪ Perdarahan antepartum ▪ Kehamilan dengan sistem organ
HPP dan atau dengan
janin ▪ Plasenta previa dan penyakit medis lain
transfusi) komplikasi
solusio plasenta yang sederhana
TINGKATAN PELAYANAN NEONATAL
CAPABILITIES
LEVEL OF CARE PROVIDER TYPES
USA Indonesia
LEVEL I • NRP every delivery • ✔️ General practitioner
Well newborn • Postnatal care stable ≧ 35 weeks newborn • 37-42 wks; 2500-4000 g
nursery • Stabilize and transfer <35 weeks newborn • <37 wks/ <2500 g

LEVEL II LEVEL I PLUS: • ✔️/ LEVEL IIA, IIB General pediatricians,


Special care •Postnatal care stable ≧ 32 weeks newborn/ ≧ 1500g • ≧ 35 wks/ ≧ 1800 g FELLOW (≧ 34 wks/ ≧ 1500 g
•Referral back from NICU
•Invasive/ non invasive ventilation < 24h • ✔️
•Stabilize and transfer <32 weeks newborn • - / < 96h
• <35 wks/ < 1800 g
LEVEL III LEVEL II PLUS: • ✔️/ LEVEL IIIA, IIIB Pediatric subspecialists
NICU •Care of <32 weeks/ <1500 g • ≧ 32 wks/ ≧ 1250 g Pediatric surgery
•Available access to pediatrics subspecialist, ped Pediatric anesthesiologist
surg, ped anesth, ped opth. • ✔️ Pediatric ophthalmologist
•All invasive/ non invasive ventilation • ✔️ Pediatric radiologist
•CT scan, MRI, Echocardioghraphy • ✔️

LEVEL IV LEVEL III PLUS: • ✔️/ IIIC, IIID Pediatric surgical


REGIONAL NICU •Complex congenital anomaly • ✔️ subspecialist

19
Skrining Bayi Baru Lahir
Skrining Hipotiroid Kongenital

48-72
jam

Deteksi dini → Intervensi dini :


pengobatan L-thyroxine → anak bisa
tumbuh kembang normal
→ “golden period” idealnya < 1 bulan
pertama kehidupan
Anak 2 tahun perempuan Anak 2 tahun perempuan
Tidak ada kelenjar tiroid, tidak di Tidak ada kelenjar tiroid, diskrining dan di obati
skrining sebelum usia 1 bulan
PELAYANAN KESEHATAN
IBU dan BAYI BARU LAHIR
DI ERA ADAPTASI
KEBIASAAN BARU

21
ADAPTASI KEBIASAAN BARU

1. Gunakan Masker
2. Jaga Jarak
3. Cuci Tangan
4. Disinfeksi dan Kebersihan
Lingkungan
5. Menerapkan Etika Batuk dan
Bersin
6. Hindari Menyentuh Wajah
7. Isolasi Mandiri
8. Menjaga Kesehatan
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
TENTANG PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA
DI ERA PANDEMI COVID 19

Surat Edaran Nomor 509 Tahun 2020 ditetapkan Dirjen


Kesmas tanggal 28 Mei 2020, meliputi :
A. Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan, Persalinan, dan Nifas
B. Pelayanan Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah
C. Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
D. Pelayanan Kesehatan Usia Reproduksi
E. Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia

https://bit.ly/SEDirjenKesmas509
23
UPAYA PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19
TERKAIT IBU DAN BAYI BARU LAHIR
Meningkatkan sosialisasi informasi
1 dan edukasi pencegahan penularan
COVID-19 melalui media elektronik
Pemetaan RS Rujukan serta peran tokoh masyarakat.
Covid 19 dan menjamin
tetap terlaksananya
pelayanan komplikasi Mendorong pelayanan kesehatan ibu
dan kegawatdaruratan 5 2 dan bayi baru lahir sesuai prinsip
pencegahan COVID 19 dan
ibu dan bayi baru lahir
24 jam/7 hari di masa pemanfaatan Telemedicine untuk
pelayanan KIA
pandemi Covid-19

Memperkuat kolaborasi
dalam hal memastikan Penyelenggaraan Posyandu hanya
pemenuhan APD bagi diperuntukkan di daerah resiko rendah
tenaga kesehatan dan 4 3 dan tanpa kasus COVID 19 dengan tetap
sesuai kaidah yang telah ditetapkan serta
masker bagi ibu
diperuntukan hanya untuk pelayanan
bersalin.
imunisasi dan balita dengan masalah gizi.

24
PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK SAAT PANDEMI

IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS & BAYI BARU IBU MENYUSUI BAYI - BALITA
LAHIR
• Pemeriksaan kehamilan • Rujukan persalinan • Konseling menyusui : Wilayah PSBB/ COVID positif:
normal minimal 6x, terencana untuk ibu • Perawatan bayi baru ditekankan upaya • Pelayanan balita di posyandu ditiadakan
pemeriksaan pertama oleh hamil berisiko lahir termasuk imunisasi pencegahan penularan • Pemantauan tumbuh kembang mandiri di
dokter, pemeriksaan • Segera ke Fasilitas tetap diberikan sesuai COVID 19 rumah dengan buku KIA, (kunjungan
kehamilan selanjutnya dapat Kesehatan jika sudah rekomendasi PP IDAI*). rumah untuk balita berisiko)
dengan tatap muka/tele- ada tanda-tanda Konseling meliputi • Pelayanan imunisasi di faskes dengan
• Melaksanakan SHK
konsultasi sesuai zona. persalinan. ▪ Cuci tangan sebelum janji temu
(Skrining Hipotiroid
• ANC 5 pada trimester 3 harus • IMD dan rawat menyentuh bayi,
dilakukan dengan tatap muka Kongenital) payudara, atau Wilayah tidak PSBB atau tidak ada
gabung tidak
1 bulan sebelum HPL. • Kunjungan nifas & pompa ASI COVID positif:
direkomendasikan
• Manfaatkan Buku KIA untuk bayi lahir dari kunjungan bayi baru ▪ Gunakan masker • Pemerintah Daerah menentukan
sebagai media KIE. ibu suspek / lahir dilakukan oleh saat menyusui bisa/tidaknya pelayanan posyandu
• Ibu hamil, keluarga dan kader terkonfirmasi COVID- Nakes ▪ Bersihkan pompa ASI • jika bisa maka diterapkan pencegahan
berperan aktif dalam 19 • Segera ke fasyankes setiap kali dipakai infeksi dan physical distancing
memantau tanda bahaya • Lakukan KB pasca bila ada tanda bahaya ▪ Ibu positif atau • jika tidak maka pelayanan balita seperti
kehamilan salin sesuai prosedur pada ibu nifas dan bayi suspek dianjurkan pada wilayah PSBB
• Buat janji jika ada keluhan • Menjamin baru lahir (Baca di Buku memerah ASI
/kondisi yang membutuhkan ketersediaan masker KIA**)
pemeriksaan,penanganan bagi ibu
• Pengisian stiker P4K dan bersalin,nakes
pelaksanaan kelas ibu hamil menggunakan APD
sesuai zona. 25
Pelayanan ANC di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
Pelayanan ANC Zona HIJAU Zona KUNING/MERAH
ANC 1 di TM 1 : Teleregistrasi /Janji temu dengan skrining anamnesa melalui telepon untuk mencari faktor
Untuk skrining faktor risiko COVID-19 :
risiko dilakukan oleh • Jika ADA faktor risiko COVID-19 :
dokter dengan - rujuk ke RS untuk dilakukan PCR/ jika sulit mengakses RS
menerapkanprotokol Rujukan maka dilakukan Rapid Tes
pencegahan COVID-19 - Pemeriksaan skrining factor risiko Kehamilan dilakukan di RS
rujukan
• Jika TIDAK ADA faktor risiko tertular COVID-19 :
- lakukan skrining oleh Dokter di FKTP termasuk pemeriksaan USG
ANC 2 di TM 1 dan Tatap muka Pemantauan dan KIE melalui online (Telephone, WA, SMS), untuk ANC 4
ANC 3, di TM 2 dan didahului dengan di TM 3 dilakukan tatap muka didahului dengan Teleregistrasi dan janji
ANC 4 di TM 3 : Teleregistrasi dan temu
tindak lanjut sesuai janji temu
hasil skrining /
pemeriksaan
sebelumnya 26
Pelayanan ANC di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
Pelayanan ANC Zona HIJAU Zona KUNING/MERAH
ANC 5 di TM 3 : ANC dilakukan dengan tatap muka, sebelumnya dilakukan teleregistrasi /Janji temu dengan
Untuk skrining faktor risiko skrining anamnesa melalui telepon untuk mencari faktor risiko COVID-19 :
persalinan dilakukan oleh • Jika ADA faktor risiko COVID-19 :
dokter dengan menerapkan - rujuk ke RS untuk Swab/ jika sulit mengakses RS Rujukan dilakukan Rapid Tes
protokol pencegahan COVID- • Jika TIDAK ADA faktor risiko tertular COVID-19 yang membutuhkan rujukan terencana:
19 - ANC selanjutnya bisa dilakukan di FKTP (zona hijau) dan onliine (zona
untuk menetapkan kuning/merah)
1. faktor risiko persalinan - Dilakukan USG oleh dokter untuk mengetahui factor risiko persalinan
2. menentukan tempat
persalinan dan
3. menentukan diperlukan
rujukan terencana atau tidak

ANC 6 di TM 3 : tindak lanjut Tatap muka didahului Pemantauan dan KIE melalui online (Telephone, WA, SMS)
sesuai hasil skrining / dengan Teleregistrasi dan
pemeriksaan sebelumnya janji temu

27
Pelaksanaan Kelas Ibu dan P4K
Pelayanan Zona HIJAU Zona KUNING/MERAH
Bumil
Kelas Ibu Dapat dengan metode tatap Kelas ibu ditunda pelaksanaannya
muka (maks. 10 peserta) atau dilaksanakan secara online
dengan mengikuti protokol
kesehatan secara ketat

P4K Pengisian stiker P4K Pengisian stiker P4K dilakukan oleh


dilakukan oleh tenaga ibu hamil/keluarga dipandu
kesehatan pada saat ANC bidan/perawat/dokter melalui media
komunikasi

28
Rujukan persalinan
terencana untuk ibu hamil
Semua persalinan dengan :
IBU dilakukan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan 1. Memiliki risiko persalinan

BERSALIN 2. Status suspek, kontak erat,


dan terkonfirmasi COVID-19

IBU BERSALIN

Pemilihan tempat
persalinan ditentukan KB pasca salin tetap
kondisi saat skrining risiko sesuai prosedur,
persalinan, kondisi saat diutamakan menggunakan
inpartu, dan status ibu MKJP
terkait COVID-19
IBU NIFAS dan BAYI BARU LAHIR

Ibu nifas dan keluarga


harus memahami
Kunjungan 1
dilakukan di
tanda bahaya di Pelayanan KB
masa nifas dan bayi Fasyankes
tetap sesuai
baru lahir (lihat Kunjungan 2, 3, 4 jadwal dengan
Buku KIA) dilakukan sesuai membuat perjanjian
Jika ada resiko / zona dengan dengan petugas,
tanda bahaya, metode diutamakan MKJP
periksakan ke kunjungan rumah
atau media online
tenaga kesehatan
PELAYANAN PASCA SALIN (Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir)

Kunjungan Zona HIJAU Zona KUNING/MERAH


Pasca Salin
Kunjungan 1 Dilakukan di Fasilitas Dilakukan di Fasilitas Kesehatan
(6 jam – 2 hari) Kesehatan

Kunjungan 2 Dilakukan kunjungan rumah Dilakukan melalui media online baik


(3 – 7 hari) oleh tenaga kesehatan untuk pemantauan maupun edukasi.
Kunjungan 3 dengan janji temu dan Jika sangat perlu, dapat dilakukan
(8-28 hari) menerapkan protokol kunjungan rumah oleh tenaga
Kunjungan 4 kesehatan. Jika perlu, dapat kesehatan didahului janji temu
(29-42 hari) ke fasyankes dengan dengan menerapkan protokol
didahului teleregistrasi dan kesehatan baik bagi tenaga kesehatan
janji temu maupun ibu dan keluarga
31
BAYI BARU LAHIR (1)
“BBL rentan terhadap infeksi COVID-19 karena belum sempurna fungsi imunitasnya”
Prinsip pelayanan BBL pada masa pandemic COVID-19 adalah menentukan status Ibu nya
apakah terkait COVID19 atau Bukan COVID19
Bayi dari ibu
suspek,
Bayi dari ibu
Bayi dari ibu probable atau HbsAg reaktif
yang BUKAN terkonfirmasi Pengambilan
dan
Suspek, COVID-19 : Bayi dari ibu sampel SHK
terkonfirmasi
Probable Tidak dilakukan COVID-19 dan HIV mendapat dilakukan
ARV profilaksis, Bayi dari
dan penundaan bayi klinis ibu sifilis setelah 24 jam
Terkonfirma penjepitan tali sakit : pada usia 6-8 sebelum ibu
diberi
si COVID-19 pusat, pemberian minggu dan bayi
dilakukan EID injeksi
tetap vaksin pulang dari
Dikeringkan bersamaan Benzatin
mendapat Hepatitis B Penisilin fasyankes
seperti biasa, imunisasi DPT- (idealnya pada
Pelayanan ditunda sampai
Neonatal Segera klinis bayi baik HepB-Hib 48-72 jam
Esensial dimandikan setelah lahir)
setelah stabil HbIg tetap
saat lahir
diberikan
Tidak dilakukan
IMD
BAYI BARU LAHIR (2)
“Penanganan bayi baru lahir ditentukan oleh STATUS IBUNYA”

Pelayanan Bayi Bayi dari ibu SUSPEK COVID-19 Bayi dari ibu PROBABLE dan
Baru Lahir TERKONFIRMASI COVID-19
Tindakan dan Semua tindakan dan perawatan Semua tindakan aerosol generated
Perawatan dilakukan dengan melakukan isolasi dilakukan dalam ruang isolasi
fisik (menghindari kemungkinan dengan menggunakan APD level 3
penularan droplet) menggunakan
APD level 2.

Perawatan di ruang ISOLASI KHUSUS COVID-19, terpisah dari ibunya


(TIDAK RAWAT GABUNG).
Konseling risiko menyusui : cenderung terjadi penularan
karena bayi kontak dekat dengan ibu
IBU
IMD dilakukan bila status ibu jelas bukan suspek / probable/
MENYUSUI
terkonfirmasi COVID-19 dan klinis bayi baru lahir stabil

Ibu tidak bergejala/ringan dapat menyusui langsung dengan


tetap melakukan pencegahan penularan COVID-19

Bayi dari ibu dengan klinis ringan/sedang diberikan ASI perah.


Ibu memerah ASI dengan menerapkan protokol kesehatan dan
ASI perah diberikan oleh nakes / keluarga yang sehat

Bayi dari ibu dengan klinis berat diberikan ASI donor/formula.


Ibu tetap memerah ASI untuk mempertahankan produksi ASI
dan dibuang sampai swab 2x berturut-turut dengan interval 24
jam negatif.
PENCEGAHAN INFEKSI dan
PENANGANAN
KEGAWATDARURATAN -
RUJUKAN MATERNAL
NEONATAL

35
REKOMENDASI UTAMA untuk TENAGA KESEHATAN
yang MENANGANI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS dengan COVID-19
✓ Tetap melakukan pencegahan penularan COVID-19
✓ Jaga jarak minimal 1 meter jika tidak perlu tindakan
✓ Gunakan level APD yang sesuai (lihat Tabel Penggunaan APD pada slide berikutnya)
✓ Jika ada tindakan membuka mulut atau yang menimbulkan aerosol, gunakan masker
N95
✓ Memberi tahu Komite PPI jika ada ibu hamil dengan COVID-19 atau PDP
✓ Tempatkan pasien dengan COVID-19 atau PDP dalam ruangan khusus
✓ Bayi yang lahir dari ibu terkonfirmasi COVID-19 dianggap sebagai PDP dan
ditempatkan di ruangan isolasi
✓ Siapkan fasilitas perawatan terpisah pada ibu terkonfirmasi COVID-19 atau PDP
dengan bayinya untuk mengurangi transmisi
✓ Pemulangan pasien post partum sesuai rekomendasi
TABEL PENGGUNAAN APD

No Jenis Pelayanan Status Ibu / BBL Level APD Minimal


1 ANC dan PNC (bufas dan BBL) BUKAN COVID-19 Level 1 (*)
2 ANC dan PNC (bufas dan BBL) Ibu suspek/terkonfirmasi COVID-19 Level 2

3 Persalinan Ibu di zona hijau Standar APN

4 Persalinan normal pervaginam Ibu BUKAN COVID-19 di zona kuning/merah Level 2 + Delivery Chamber

5 Persalinan normal pervaginam Ibu suspek atau terkonfirmasi COVID-19 Level 3 + Delivery Chamber
(di RS)
6 Persalinan seksio sesaria Ibu suspek/ terkonfirmasi COVID-19 Level 3 + ruangan operasi
tekanan negatif atau modifikasi
7 BBL dari Ibu suspek/terkonfirmasi COVID-19 dengan status bayi bugar atau Level 2
status bayi mengalami kegawatdaruratan neonatus

(*) bila ada pemeriksaan membuka mulut atau yang menimbulkan aerosol, gunakan masker N95
GUNAKAN LEVEL APD YANG SESUAI

Boots
Mohon maaf gambar
masih salah
Delivery chamber
STRATEGI MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
DI ERA ADAPTASI KEBIASAAN BARU
Menyediakan Informasi Pelayanan Kesehatan Melalui Media Komunikasi
Online mengenai :

Ketersediaan Ketersediaan Tenaga Ketersediaan Sarana, Pedoman Kriteria


Medis (dokter, spesialis, Prasarana dan Alat Rujukan berbasis
Pelayanan sub spesialis) Kesehatan dan obat Kompetensi fasyankes

KOMPETENSI FASYANKES

Informasi Ketersediaan
Ketersediaan Ketersediaan
jadwal Tempat Tidur Komunikasi/ Ketersediaan Tracking
Komunikasi
dokter Kosong (real time) Konsultasi darah ambulance
Proses Rujukan
jarak jauh

Sistem Informasi Rujukan (termasuk aplikasi Sisrute)


Penanganan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
di Era New Normal
1. Penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal di era new normal
dengan menerapkan kebiasaan pencegahan penularan COVID-19 (PPI
dan penggunaan APD yang sesuai).
2. Rujukan terencana ke Rumah Sakit bagi ibu hamil risiko tinggi termasuk
ibu dengan PDP/ Covid-19
3. Ibu hamil tanpa risiko tinggi dapat bersalin di Fasyankes primer yang
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan terkait kesiapan :
- Tenaga kesehatan
- Alat Pelindung Diri
- Sarana dan Prasarana
40
Dukungan Sistim
Rujukan dalam
Penatalaksanaan
Pelayanan Maternal-
Neonatal di Era
Pandemi COVID-19

RS Rujukan COVID-19 yang


mampu PONEK
KESIMPULAN
• Indonesia berkomitmen menurunkan kematian ibu dan bayi yang dibuktikan
sebagai prioritas nasional.
• Pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir di era adaptasi kebiasaan baru
diselenggarakan dengan mempertimbangkan pencegahan penularan virus
corona baik bagi ibu, anak maupun tenaga kesehatan.
• Adanya Pandemi COVID -19 memberikan dampak terhadap layanan kesehatan
ibu dan anak. Oleh karena ini diperlukan modifikasi pelayanan agar layanan
tetap berjalan tanpa meningkatkan risiko penularan COVID-19.
• Pentingnya kolaborasi Dinas kesehatan dengan stakeholder terkait dalam
memberikan layanan KIA yang berkualitas.
42
PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA
DI MASA PANDEMI COVID-19
https://bit.ly/PanduanDitKesgaEraCOVID19
MEDIA KIE PELAYANAN KESEHATAN IBU dan BAYI BARU LAHIR
DI MASA PANDEMI COVID-19

https://bit.ly/PanduanDitKesgaEraCOVID19
TERIMA KASIH
terkait COVID-19 *) Tatalaksana kehamilan dan persalinan dengan COVID-19 sesuai rekomendasi PP POGI
https://bit.ly/RekomendasiPOGIdanIDAI
INFORMASI TERKINI **) Tanda bahaya ibu dan bayi dapat dilihat di Buku KIA

https://www.covid19.go.id/ http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/buku%20kia%202019.pdf
Pelayanan ibu dan bayi tetap memperhatikan prinsip pencegahan penularan COVID-19
HOTLINE COVID-19 : PSC 119 ext 9
Carilah informasi yang benar tentang COVID-19 45

Anda mungkin juga menyukai