Sasaran Sasaran Kelas Ibu Hamil : Peserta kelas ibu hamil yaitu semua ibu
Ibu hamil pada umur kehamilan 4 hamil yang terjaring dalam K1.
s/d 36 minggu. Suami/keluarga diharapkan untuk
Jumlah peserta kelas ibu hamil mengikuti setiap pertemuan dalam kelas
maksimal sebanyak 10 orang ibu hamil.
setiap kelas.
Suami/keluarga ikut serta
minimal 1 kali pertemuan
Sarana dan 1. Ruang belajar untuk kapasitas Kelas ibu hamil dilaksanakan di PKD,
prasarana 10 orang peserta kira-kira Balai Desa, PAUD atau TK di setiap Desa.
ukuran 4 m x 5 m, dengan Setiap tempat pelaksanaan tersebut
ventilasi dan pencahayaan telah tersedia/dilengkapi dengan :
1. Ruangan kelas ibu hamil yang
yang cukup
disesuaikan dengan jumlah peserta
2. Alat tulis menulis (papan tulis, ibu hamil.
kertas, spidol, bolpoin) jika 2. Alat tulis yang menunjang sudah
ada: sesuai dengan pedoman
a. Buku KIA pelaksanaan.
b. Lembar Balik kelas ibu hamil
Hal Pedoman Pelaksanaan di Puskesmas Salam
4. Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil 4. Jadwal Kelas Ibu Hamil Diadakan satu
a.Pertemuan kelas ibu hamil bulan sekali sesuai dengan jadwal yang
dilakukan 3 kali pertemuan telah dibuat oleh Bidan Desa. Kelas ibu
selama hamil atau sesuai hamil dilakukan 3 kali pertemuan.
dengan hasil kesepakatan Setiap kali pertemuan berlangsung
fasilitator dengan peserta. selama 2 jam.
Waktu pertemuan Apabila jumlah peserta sedikit, maka
disesuaikan dengan kesiapan pelaksanaan kelas ibu hamil antara
ibu-ibu, bisa dilakukan pada kelas baru dan kelas lama dijadikan
pagi atau sore hari dengan satu.
lama waktu pertemuan 120
menit termasuk senam hamil
Hal Pedoman Pelaksanaan di Puskesmas Salam
c. Pelaporan
Pelaporan oleh bidan /
pelaksana pertemuan kelas ibu
hamil dilakukan setiap selesai
pertemuan atau setiap
angkatan pelaksanaan kelas ibu
hamil, Kabupaten dan Provinsi
palaporan disusun setiap 3
(tiga) bulan sekali dan laporan
tahunan
Isi laporan minimal memuat
tentang :
1)Waktu pelaksanaan
2)Jumlah peserta
3)Proses pertemuan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Terselenggaranya kelas ibu hamil di Puskesmas Salam, Kabupaten Magelang ini
dapat disimpulkan berjalan lancar dan sebagian besar sudah sesuai dengan
pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil mulai dari perencanaan sampai dengan
monitoring, evaluasi dan pelaporan.
Sasaran pada kelas ibu hamil di Puskesmas Salam yaitu semua ibu hamil yang
terjaring dalam K1. Sehingga berapapun jumlah ibu hamil yang terjaring dalam
K1 akan diikutsertakan dalam kelas ibu hamil.
Peran dan Fungsi dari provinsi, kabupaten dan puskesmas dalam
penyelenggaraan kelas ibu hamil ini sudah terlihat nyata
Sarana dan Prasarana dalam penyelenggaraan kelas ibu hamil di Puskesmas
Salam dapat dikatakan sudah baik. Kelas ibu hamil bisa diselenggarakan di PKD,
Balai Desa, PAUD atau TK tergantung dengan jumlah peserta dalam setiap
pertemuan. Dari setiap tempat yang digunakan untuk penyelenggaraan kelas
ibu hamil telah tersedia ruangan kelas dan alat tulis menulis yang mendukung.
Tahapan Pelaksanaan kelas ibu hamil di Puskesmas Salam mulai dari
pelatihan bagi fasilitator, sosialisasi kepada masyarakat dan stakeholder,
persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi sampai dengan pelaporan
sudah berjalan sesuai dengan pedoman yang ada.
Pelatihan fasilitator sudah diadakan dan diikuti oleh satu orang perwakilan
dari Puskesmas Salam yang pada akhir pelatihan materi akan disebarluaskan
kepada bidan-bidan di puskesmas.
Persiapan pelaksanaan kelas ibu hamil di Puskesmas Salam sudah dilakukan
dengan melibatkan bidan desa, kader dan pihak dari pemerintahan desa
setempat serta puskesmas.
Pelaksanaan kelas ibu hamil di Puskesmas Salam jarang menemui hambatan
atau kendala karena semua tahapan persiapan telah dilakukan sesuai
dengan pedoman yang sudah ada.
Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk melihat perkembangan dan
pencapaian dalam pelaksanaan kelas ibu hamil.
Pelaporan penyelenggaraan kelas ibu hamil dilakukan sesuai dengan format
yang sudah ada di pedoman.
REKOMENDASI
Kelas Ibu Hamil perlu diadakan dan lebih digalakkan
pelaksanaannya hingga ke daerah-daerah pelosok
Indonesia. Sejauh ini, pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
belum dapat dirasakan secara merata oleh ibu-ibu di
daerah perbatasan kepulauan sehingga angka kematian
ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) masih tetap
tinggi. Diharapkan dengan terselenggaranya Kelas Ibu
Hamil hingga ke daerah-daerah pelosok dapat
memaksimalkan penggunaan Buku KIA sehingga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak serta gizi. Dengan demikian, salah satu tujuan
pembangunan kesehatan nasional yaitu penurunan AKI
dan AKB dapat dicapai.
Daftar Pustaka
Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil.- -
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2011
Brixval et al. Systematic Reviews (2015) 4:20
DOI 10.1186/s13643-015-0010-x. The effect of
antenatal education in small classes on
obstetric and psycho-social outcomes - a
systematic review. Diunduh tanggal 3
Desember 2015