Anda di halaman 1dari 21

Kajian Literatur:

Efek pendidikan antenatal dalam kelas kecil


terhadap kehamilan dan pencapaian psikososial-
sebuah tinjauan sistematis.

Dalam kelas antenatal dengan jumlah pertisipan


yang sedikit memungkinkan untuk membuat
lingkungan yang diharapkan orang tua untuk bisa
mendiskusikan mengenai perasaan dan isi dari
topik dalam kelas antenatal. Juga untuk
memperkaya kesadaran diri membuat strategi
memecahkan masalah
Pengaruh Penyuluhan Kelas Prenatal Plus terhadap Pengetahuan dan Sikap
Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Mamboro Kecamatan Palu Utara Kota
Palu Provinsi Sulawesi Tengah

Pembuatan program tersebut berdasarkan keadaan Ibu hamil dan


ibu yang melahirkan merupakan salah satu kelompok paling
beresiko terkena bermacam gangguan kesehatan (kesakitan) dan
kematian, sehingga memerlukan pelayanan maksimal dari petugas
kesehatan. Kunci mencetak anak yang sehat dan cerdas ada di 365
hari pertama kehidupannya. Namun, tidak banyak yang mengetahui
fakta tersebut sehingga masih banyak anak di Indonesia yang
kekurangan asupan nutrisi dan terhambatnya proses tumbuh
kembang. Pernyataan tersebut diperkuat dengan adanya Diskusi
Kegiatan Lintas Sektoral Terkait Perbaikan Gizi di kantor
Kemendiknas RI. Diskusi tersebut memberikan laporan State Of The
World's Mothers 2012 yang menyatakan 170 juta anak di dunia
tidak mendapatkan gizi yang diperlukan dalam 365 hari pertama
kehidupannya (Nova, 2012).
Kelas Antenatal
Kelas Ibu Hamil ini merupakan sarana untuk
belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu
hamil, dalam bentuk tatap muka dalam
kelompok.
Tujuan: untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan
nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos,
penyakit menular dan akte kelahiran.
Manfaat Kelas Ibu Hamil
Materi diberikan secara menyeluruh dan terencana sesuai dengan
pedoman kelas ibu hamil yang memuat mengenai kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi
baru lahir, mitos, penyakit menular seksual dan akte kelahiran.
Penyampaian materi lebih komprehensif karena ada persiapan
petugas sebelum penyajian materi.
Dapat mendatangkan tenaga ahli untuk memberikan penjelasan
mengenai topik tertentu.
Waktu pembahasan materi menjadi efektif karena pola penyajian
materi terstruktur dengan baik.
Ada interaksi antara petugas kesehatan dengan ibu hamil pada saat
pembahasan materi dilaksanakan.
Dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan.
Dilakukan evaluasi terhadap petugas Kesehatan dan ibu hamil
dalam memberikan penyajian materi sehingga dapat meningkatkan
kualitas sistim pembelajaran.
Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
a. Fungsi dan Peran (Provinsi, Kabupaten dan
Puskesmas), diantaranya:
Menyiapkan tenaga pelatih
Menyiapkan tenaga fasilitator kelasibu hamil
Kepala Puskesmas mengkoordinir pelaksanaan
kelas ibu hamil
b. Fasilitator & Narasumber:bidan/petugaskes yang
telah dapat pelatihan kelas ibu hamil (melalui TOT)
c. Sarana dan Prasarana : ruang cukup u/ 10 org
Alat tulis, buku KIA, lembar balik, Buku pedoman
pelaksanaan kelas ibu hamil, buku pegangan fasilitator,
alat peraga(KB kit, dll), matras, bantal, CD senam ibu
hamil.
d. Tahap Pelaksanaan: pelatihan u/ pelatih/fasilitator
sosialisasi kelas bumil pd toma, toga, stakeholder.
e.Persiapan: identiifikasi bumilsiap
tempatalatmateripesertasiap tim pelaksana
f. Monitoring/evaluasi: secara berkala dan
berkesinambungan dibuat pelaporan dan
didokumentasikan
Contoh Jadwal Pertemuan I
Materi Metode Waktu Alat bantu
I. Penjelasan umum Ceramah 10 menit Buku KIA
kelas bumil dan
perkenalan peserta
Curah pendapat Tanya jawab 10 menit Flip Chart
tentang materi
pertemuan I
II. Materi kelas Ibu Tanya jawab, 75 menit Buku KIA
hamil (prtemuan I) ceramah Lembar balik
Food model/contoh
Demonstrasi dan makanan, stiker
praktek P4K, dll
PERBANDINGAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL ANTARA
PEDOMAN DENGAN DI LAPANGAN
Hal Pedoman Pelaksanaan di Puskesmas Salam

Sasaran Sasaran Kelas Ibu Hamil : Peserta kelas ibu hamil yaitu semua ibu
Ibu hamil pada umur kehamilan 4 hamil yang terjaring dalam K1.
s/d 36 minggu. Suami/keluarga diharapkan untuk
Jumlah peserta kelas ibu hamil mengikuti setiap pertemuan dalam kelas
maksimal sebanyak 10 orang ibu hamil.
setiap kelas.
Suami/keluarga ikut serta
minimal 1 kali pertemuan

Peran dan Fungsi Peran dan Fungsi : 1. Provinsi telah memfasilitasi


1. Provinsi pelatihan kelas ibu hamil. Perwakilan
Menyiapkan tenaga pelatih, dari Puskesmas Salam adalah Bidan
mendukung pelaksanaan kelas Rini yang pelaksanaannya dilakukan
ibu hamil (sarana dan prasarana), di KLKM Gombong pada tahun 2010.
monitoring & evaluasi
Hal Pedoman Pelaksanaan di Puskesmas Salam

2. Kabupaten 2. Pendanaan kelas ibu hamil diperoleh


Menyiapkan tenaga fasilitator, dari dana Bantuan Operasional
bertanggung jawab atas dana, Kesehatan (BOK) untuk satu kelas
sarana dan prasarana, serta tiap desa
monitoring evaluasi 3. Koordinator pelaksanaan kelas ibu
3. Puskesmas hamil diwilayah Puskesmas Salam
Kepala Puskesmas sebagai adalah Kepala Puskesmas
penanggung jawab dan. 4. Penanggungjawab pelaksanaan kelas
bidan/tenaga kesehatan ibu hamil adalah bidan.
bertanggung jawab dalam
pelaksanaan kelas ibu hamil

Sarana dan 1. Ruang belajar untuk kapasitas Kelas ibu hamil dilaksanakan di PKD,
prasarana 10 orang peserta kira-kira Balai Desa, PAUD atau TK di setiap Desa.
ukuran 4 m x 5 m, dengan Setiap tempat pelaksanaan tersebut
ventilasi dan pencahayaan telah tersedia/dilengkapi dengan :
1. Ruangan kelas ibu hamil yang
yang cukup
disesuaikan dengan jumlah peserta
2. Alat tulis menulis (papan tulis, ibu hamil.
kertas, spidol, bolpoin) jika 2. Alat tulis yang menunjang sudah
ada: sesuai dengan pedoman
a. Buku KIA pelaksanaan.
b. Lembar Balik kelas ibu hamil
Hal Pedoman Pelaksanaan di Puskesmas Salam

c. Buku pedoman pelaksanaan


kelas ibu hamil
d. Buku pegangan fasilitator
e. Alat peraga (KB kit, food
model, boneka, metode
kangguru, dll) jika ada
f. Tikar/karpet (matras)
g. Bantal, kursi(jika ada)
h. Buku senam hamil/CD senam
hamil(jika ada)

Tahapan 1. Pelatihan bagi fasilitator, 1. Fasilitator kelas ibu hamil di


Pelaksanaan kelas Fasilitator kelas ibu hamil Puskesmas Salam sudah
ibu hamil adalah bidan atau petugas mendapatkan pelatihan kelas Ibu
kesehatan yang telah hamil di KLKM Gombong tahun
mendapatkan pelatihan 2010. Dimana perwakilan yang
fasilitator kelas ibu hamil atau berangkat dari Puskesmas Salam
on the job training. Bagi bidan dalam pelatihan tersebut adalah
atau petugas kesehatan ini, Bidan Rini, yang kemudian
boleh melaksanakan membagikan hasil pelatihan kepada
pengembangan kelas ibu bidan-bidan di Puskesmas setelah
hamil di wilayah kerjanya. pelatihan selesai (maksimal
seminggu setelah pelatihan
Hal Pedoman Pelaksanaan di Puskesmas Salam

2. Sosialisasi kelas ibu hami 2. Sosialisasi kelas ibu hamil dilakukan


pada tokoh agama, tokoh kepada para tokoh agama dan tokoh
masyarakat dan stakeholder masyarakat, untuk mendapatkan
respon dan dukungan dari semua
unsur masyarakat
3. Persiapan Pelaksanaan Kelas Persiapan yang dilakukan meliputi :
Ibu Hamiil a. Pendaftaran semua ibu hamil,
a.Melakukan dimana data jumlah ibu hamil
identifikasi/mendaftar semua tersebut biasanya didapatkan dari
ibu hamil Kohort Ibu Hamil milik Bidan Desa
b.Mempersiapkan tempat dan yang dalam pendataanya
sarana pelaksanaan berkoordinasi dengan kader dan
c.Mempersiapkan materi dan dukun
alat bantu serta jadwal b. Persiapan tempat yang dalam
pelaksanaan penentuannya berkoordinasi dengan
d.Persiapan peserta kelas ibu kader setempat
hamil c. Melakukan persiapan alat bantu
e.Siapkan tim pelaksana penyuluhan yang difasilitasi oleh
Puskesmas, meliputi : lembar balik
yang diperbanyak sejumlah desa (11
desa), LCD dan leaflet.
Hal Pedoman Pelaksanaan di Puskesmas Salam

c. Membuat surat pemberitahuan


kepada Kepala Desa tentang akan
diadakannya kelas ibu hamil dan juga
memberitahu kepada para ibu hamil
terkait hal tesebut melalui undangan
ataupun via sms. Persiapan peserta
yang lain yaitu ibu diminta untuk
membawa buku KIA masing-masing.
d. Menyiapkan tim yang terdiri dari 2
bidan dari puskesmas.

4. Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil 4. Jadwal Kelas Ibu Hamil Diadakan satu
a.Pertemuan kelas ibu hamil bulan sekali sesuai dengan jadwal yang
dilakukan 3 kali pertemuan telah dibuat oleh Bidan Desa. Kelas ibu
selama hamil atau sesuai hamil dilakukan 3 kali pertemuan.
dengan hasil kesepakatan Setiap kali pertemuan berlangsung
fasilitator dengan peserta. selama 2 jam.
Waktu pertemuan Apabila jumlah peserta sedikit, maka
disesuaikan dengan kesiapan pelaksanaan kelas ibu hamil antara
ibu-ibu, bisa dilakukan pada kelas baru dan kelas lama dijadikan
pagi atau sore hari dengan satu.
lama waktu pertemuan 120
menit termasuk senam hamil
Hal Pedoman Pelaksanaan di Puskesmas Salam

b. Materi diberikan secara b. Materi Kelas Ibu Hamil


menyeluruh dan terencana Materi diberikan secara menyeluruh
sesuai dengan pedoman kelas dan terencana sesuai dengan
ibu hamil yang memuat pedoman kelas ibu hamil yang
mengenai kehamilan, memuat mengenai kehamilan,
perawatan kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan,
persalinan, perawatan nifas, perawatan nifas, perawatan bayi baru
perawatan bayi baru lahir, lahir, mitos, penyakit menular seksual
mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.
seksual dan akte kelahiran. c. Kegiatan Tambahan
c. Senam ibu hamil merupakan 1) Senam yang langsung dilatih oleh
kegiatan/materi ekstra di fasilitator. Senam dilakukan secara
kelas ibu hamil. sederhana tanpa menggunakan
video/CD.
2) Pemberian makanan tambahan
yang disponsori oleh salah satu
produk susu ibu hamil.
d. Kelas Ibu Hamil Resti
Bagi ibu hamil yang mempunyai
resiko, kelas ibu hamil diadakan
tersendiri yang biasanya digabungkan
dengan desa lain yang bersebelahan.
Fokus dalam kelas ibu hamil resti ini
Hal Pedoman Pelaksanaan di Puskesmas Salam

tentang tanda-tanda bahaya dan juga


kesiapsiagaan ibu dan keluarga dalam
menghadapi kehamilan, persalinan
dan nifas. Sehingga dalam kelas ibu
hamil resti ini, ibu hamil wajib
didampingi suami atau keluarga pada
saat mengikuti kelas ibu hamil

5. Monitoring, evaluasi dan a. Monitoring dan evaluasi


laporan Hal yang dimonitor antara lain :
a.Monitoring peserta (minat, kehadiran dan
Kegiatan monitoring dilakukan keaktifan), tempat belajar dan juga
secara berkala dan berjenjang waktu.
mulai dari tingkat Desa , b. Evaluasi dilakukan dengan
Kecamatan, Kabupaten/ Kota menggunakan lembar pretes dan
dan Provinsi.Monitoring di posttes yang telah ada. Peserta akan
tingkat Provinsi dan diberikan pretest sebelum kelas
Kabupaten/Kota dilakukan dimulai dan posttest setelah kelas
minimal setiap 3 (tiga) bulan selesai, yang kemudian akan diambil
sekali. nilainya. Sehingga dari nilai tersebut
dapat diketahui perkembangan
sebelum dan setelah mengikuti kelas
Hal Pedoman Pelaksanaan di Puskesmas Salam

Hal-hal yang perlu dimonitor : c. Pelaporan


1)Peserta (keadaan dan minat Untuk pelaporan dilakukan oleh bidan
peserta, kehadiran peserta, desa sesuai dengan format yang telah
keaktifan bertanya) ada ke puskesmas, diantaranya
2)Sarana prasarana (tempat, tentang waktu pelaksanaan, daftar
fasilitas belajar) kehadiran, proses pertemuan, masalah
3)Fasilitator (persiapan, dan hasil capaikan serta dokumentasi.
penyampaian materi, Selain itu, puskesmas juga melakukan
penggunaan alat bantu, pelaporan kepada Dinas Kesehatan
membangun suasana belajar meliputi jumlah kelas baru, kelas lama,
aktif) dan jumlah ibu resti.
4)Waktu (mulai tepat waktu,
efektif )
b. Evaluasi
Evaluasi oleh pelaksana
(Bidan/koordinator bidan)
dilakukan pada setiap selesai
pertemuan kelas ibu.Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota
serta Dinas Kesehatan Provinsi
dapat melakukan evaluasi
bersama sama misalnya 1 kali
setahun.
Hal Pedoman Pelaksanaan di Puskesmas Salam

Cara evaluasi pelaksanaan :


1) Sebelum penyajian diberikan
pertanyaan/curah pendapat
2) Evaluasi akhir pada akhir
pertemuan dengan
memberikan pertanyaan
kepada peserta

c. Pelaporan
Pelaporan oleh bidan /
pelaksana pertemuan kelas ibu
hamil dilakukan setiap selesai
pertemuan atau setiap
angkatan pelaksanaan kelas ibu
hamil, Kabupaten dan Provinsi
palaporan disusun setiap 3
(tiga) bulan sekali dan laporan
tahunan
Isi laporan minimal memuat
tentang :
1)Waktu pelaksanaan
2)Jumlah peserta
3)Proses pertemuan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Terselenggaranya kelas ibu hamil di Puskesmas Salam, Kabupaten Magelang ini
dapat disimpulkan berjalan lancar dan sebagian besar sudah sesuai dengan
pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil mulai dari perencanaan sampai dengan
monitoring, evaluasi dan pelaporan.
Sasaran pada kelas ibu hamil di Puskesmas Salam yaitu semua ibu hamil yang
terjaring dalam K1. Sehingga berapapun jumlah ibu hamil yang terjaring dalam
K1 akan diikutsertakan dalam kelas ibu hamil.
Peran dan Fungsi dari provinsi, kabupaten dan puskesmas dalam
penyelenggaraan kelas ibu hamil ini sudah terlihat nyata
Sarana dan Prasarana dalam penyelenggaraan kelas ibu hamil di Puskesmas
Salam dapat dikatakan sudah baik. Kelas ibu hamil bisa diselenggarakan di PKD,
Balai Desa, PAUD atau TK tergantung dengan jumlah peserta dalam setiap
pertemuan. Dari setiap tempat yang digunakan untuk penyelenggaraan kelas
ibu hamil telah tersedia ruangan kelas dan alat tulis menulis yang mendukung.
Tahapan Pelaksanaan kelas ibu hamil di Puskesmas Salam mulai dari
pelatihan bagi fasilitator, sosialisasi kepada masyarakat dan stakeholder,
persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi sampai dengan pelaporan
sudah berjalan sesuai dengan pedoman yang ada.
Pelatihan fasilitator sudah diadakan dan diikuti oleh satu orang perwakilan
dari Puskesmas Salam yang pada akhir pelatihan materi akan disebarluaskan
kepada bidan-bidan di puskesmas.
Persiapan pelaksanaan kelas ibu hamil di Puskesmas Salam sudah dilakukan
dengan melibatkan bidan desa, kader dan pihak dari pemerintahan desa
setempat serta puskesmas.
Pelaksanaan kelas ibu hamil di Puskesmas Salam jarang menemui hambatan
atau kendala karena semua tahapan persiapan telah dilakukan sesuai
dengan pedoman yang sudah ada.
Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk melihat perkembangan dan
pencapaian dalam pelaksanaan kelas ibu hamil.
Pelaporan penyelenggaraan kelas ibu hamil dilakukan sesuai dengan format
yang sudah ada di pedoman.
REKOMENDASI
Kelas Ibu Hamil perlu diadakan dan lebih digalakkan
pelaksanaannya hingga ke daerah-daerah pelosok
Indonesia. Sejauh ini, pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
belum dapat dirasakan secara merata oleh ibu-ibu di
daerah perbatasan kepulauan sehingga angka kematian
ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) masih tetap
tinggi. Diharapkan dengan terselenggaranya Kelas Ibu
Hamil hingga ke daerah-daerah pelosok dapat
memaksimalkan penggunaan Buku KIA sehingga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak serta gizi. Dengan demikian, salah satu tujuan
pembangunan kesehatan nasional yaitu penurunan AKI
dan AKB dapat dicapai.
Daftar Pustaka
Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil.- -
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2011
Brixval et al. Systematic Reviews (2015) 4:20
DOI 10.1186/s13643-015-0010-x. The effect of
antenatal education in small classes on
obstetric and psycho-social outcomes - a
systematic review. Diunduh tanggal 3
Desember 2015

Anda mungkin juga menyukai