Anda di halaman 1dari 2

Kontribusiku untuk Indonesia

Nama saya Tira Hamdillah Skripsa. Saya lahir pada tanggal 23 April 1992 di Kabupaten
yang terletak di sebelah tenggara Provinsi Jawa Tengah, yaitu di Kabupaten Wonogiri. Saya
merupakan anak ke dua dari empat bersaudara dan sekarang saya tinggal di Kabupaten
Sukoharjo. Ayah saya bernama Atang Mintarya, beliau adalah seorang guru di SMK Negeri 6
Sukoharjo dan berstatus sebagai PNS dan ibu saya bernama Sri Sujanti dan beliau adalah ibu
rumah tangga. Saya memiliki tiga orang saudara perempuan yang masing-masing dari mereka
memiliki nama depan seperti saya yaitu Tira.
Dari semasa SD hingga SMA saya termasuk pribadi yang cukup cerdas dan berprestasi,
hal tersebut dibuktikan dengan selalu memperoleh rangking tiga besar saat di sekolah. Selain itu
saya juga pernah mengikuti banyak perlombaan baik yang berupa lomba yang bersifat akademis
maupun non akademis. Saat SMP saya pernah mewakili sekolah saya di tingkat Provinsi saat
mengikuti lomba mata pelajaran Matematika. Prestasi terbaik saat SMA adalah lomba Olimpiade
Sains Nasional di tingkat Provinsi Jawa Tengah. Tahun 2010 saya lulus dari SMA Negeri 1
Kartasura dan diterima di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia melalui Jalur PPKB
dan lulus sarjana dalam waktu 3 tahun 6 bulan dengan memperoleh IPK 3,02.
Sewaktu masih menjadi mahasiswa S1 aktif saya banyak terlibat dalam kegiatan sosial.
Baik yang berupa kegiatan bakti sosial rutin maupun yang bersifat incidental. Kegiatan sosial
yang pernah saya ikuti antara lain, Baksos Angkatan 2010 FKG UI pada tahun 2010 di Jakarta,
Jambore Bakti Sosial FKG UI pada tahun 2012 di Subang, Kerja Sosial FKG UI pada tahun
2014 di Lombok dan Sumbawa, dan lain-lain. Selain itu saya pernah menjadi pengajar dalam
Rumah Belajar Kita Binaan BEM FKG UI yang bertempat di balai warga Salemba Bluntas,
Jakarta Pusat. Saya juga pernah tergabung menjadi relawan ACT (Akti Cepat Tanggap) dan
bertugas sebagai relawan trauma healing bagi anak-anak korban bencana. Saat menjadi relawan
ACT saya sudah beberapa kali turun ke lokasi bencana seperti banjir di Cirebon dan kebakaran di
Mangga Besar pada tahun 2012 serta bencana banjir Jakarta pada tahun 2013.
Saat ini saya masih aktif menjadi relawan namun bukan menjadi relawan bencana
melainkan sebagai pengajar untuk anak-anak yang memiliki kondisi ekonomi yang kurang

mampu. Di tengah-tengah pembelajaran saya menyisipkan materi mengenai mencuci tangan


yang benar serta kesehatan gigi dan mulut agar dapat dipraktekkan di rumah serta harapan saya
agar dapat ditularkan teman-teman sepermainan serta anggota keluarga yang lainnya. Harapan
saya agar inisiasi promosi kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut dapat menjadi sebuah
kebiasaan baik yang dimulai sejak dini dan dapat dilakukan hingga anak dewasa nantinya.
Pendidikan adalah hal yang mutlak diperlukan bagi tiap-tiap warga negara. Di Indonesia
wajib belajar minimal 9 tahun merupakan program pemerintah untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat. Walaupun sudah digratiskan oleh pemerintah namun tidak semua warga
Negara sadar untuk mendapatkan pendidikan tersebut. Ke depannya saya ingin membantu agar
generasi-generasi bangsa dapat memiliki kesadaran untuk mendapatkan pendidikan secara layak
tidak hanya berhenti sampai jenjang SMP saja namun hingga ke perguruan tinggi. Sehingga
kehidupan mereka bisa lebih baik, produktif, serta berguna bagi bangsa Indonesia.
Untuk mewujudkan mimpi tersebut pertama-tama saya ingin melanjutkan pendidikan
tinggi saya ke jenjang Magister dan doktoral. Saya merencanakan diri saya untuk menjadi
profesor di bidang Public Health. Yang nantinya saya tidak hanya berkontribusi di bidang
pendidikan saja, melainkan juga ikut membantu menyehatkan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai