Anda di halaman 1dari 22

I.

UKS DAN DOKTER KECIL/ REMAJA


A. Program Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS )
1. Pengertian
Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) adalah bagian dari program kesehatan anak usia
sekolah . Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-21 tahun, yang sesuai dengan proses
tumbuh kembangnya. Anak Usia Sekolah dibagi menjadi 2, yakni pra remaja ( 6-9 tahun ) dan
remaja ( 10-19 tahun ).
Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat anak usia
sekolah yang berada di sekolah dan Madrasah Ibtidaiyah.
2. Tujuan UKS
 Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat, dan derajat kesehatan siswa
serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal
 Tujuan khusus
Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan derajat kesehatan
siswa, yang mencakup :
a. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup bersih
dan sehat serta berpratisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah
perguruan agama, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.
b. Sehat fisik, mental maupun sosial.
c. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan
NAPZA.
B. Program Dokter Kecil
1. Pengertian
Dokter kecil adalah siswa/ siswi yang dipilih guru dan memenuhi kriteria dan telah
terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pelayanan kesehatan pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.

1
2. Tujuan
 Tujuan umum
Meningkatnya partisipasi siswa dalam program UKS
 Tujuan Khusus
a. Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah,di rumah dan
lingkungannya.
b. Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa dan orang lain untuk hidup
sehat.
c. Agar siswa dapat membina teman- temannya dan berperan sebagai promotor dan
motivator dalam menjalankan usaha kesehatan terhadap diri masing- masing
d. Siswa dapat membantu guru, keluarga dan masyarakat di sekolah dan di luar sekolah
dalam mewujudkan pola hidup sehat
e. Kriteria peserta :
 Siswa kelas 4 atau 5 SD atau MI dan belum pernah mendapatkan pelatihan dokter kecil.
 Berprestasi sekolah
 Berbadan sehat.
 Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab.
 Berpenampilan bersih dan berperilaku.
 Berbudi pekerti baik dan suka menolong.
 Izin orang tua
f. Tugas dan kewajiban dokter kecil
 Selalu bersikap dan berperilaku sehat.
 Dapat menggerakkan sesama teman-teman siswa untuk bersama-sama menjalankan usaha
kesehatan terhadap dirinya masing-masing.
 Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah maupun di rumah.
 Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan di
sekolah.
 Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan, antara lain : Pekan kebersihan,
Pekan Gizi, Pekan Penimbangan BB dan TB di sekolah, Pekan Kesehatan Gigi, Pekan
Kesehatan Mata, dan lain-lain.

2
 Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanaan kesehatan di sekolah , antara lain
Kegiatan dokter kecil
 Menggerakkan dan membimbing teman melaksanakan:
 Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi.
 Pengukuran Tinggi Badan dan Berat badan.
 Penyuluhan Kesehatan
 Distribusi obat cacing, vitamin dan lain-lain.
 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
 Pertolongan Pertama Pada Penyakit.
1. Pengenalan dini tanda-tanda penyakit.
2. Pengamatan kebersihan Ruang UKS , warung sekolah dan lingkungan sekolah.
3. Pengamatan kebersihan di sekolah separti halaman sekolah, ruang kelas ,
perlengkapan, persediaan air bersih, tempat cuci, WC,kamar mandi, tempat sampah
dan saluran pembuangan termasuk PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).
4. Pencatatan dan pelaporan, antara lain Buku harian Dokter Kecil.
5. Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada guru UKS / Kepala Sekolah /
Guru yang ditunjuk.

II. KESEHATAN GIGI DAN MULUT

A. Bagian-bagian terpenting dari mulut

1. Bibir
Bibir juga disebut tepi mulut. Bibir terdiri dari bibir atas dan bibir bawah. Titik pertemuan antaar
bibir atas dan bibir bawah disebut sudut mulut.
Kita memerlukan bibir untuk:
a. Menjaga jangan sampai makanan dan minuman tercecer keluar mulut.
b. Merasakan panas-dinginnya makanan dan minuman
c. Berbicara dengan jelas

2. Lidah
Lidah terdiri atas otot-otot dan dapat digerak-gerakkan. Pada bagian atas dari lidah ada tonjolan-
tonjolan kecil. Tonjolan-tonjolan kecil ini merupakan alat pengecap dan perasa.

3
Kita memerlukan lidah untuk:
a. Mengecap makanan dan minuman
b. Menelan
c. Menjilat
d. Berbicara

3. Gigi
Yang kelihatan dalam mulut adalah sebagian dari seluruh gigi. Bagian yang kelihatan ini disebut
mahkota gigi. Sebagian gigi tertanam di dalam rahang. Karena itu bagian ini tidak terlihat kalau
kita membuka mulut. Bagian yang tidak kelihatan ini disebut akar gigi. Akar gigi ini diikat
kepada tulang rahang dengan benag-benang yang sangat halus. Karena akar gigi ini diikat pada
tulang rahang maka gigi tidak mudah copot.
Kegunaan gigi untuk:
a. Memotong, mencabik dan menghaluskan makanan
b. Mengucapkan kata-kata dengan jelas
c. Mendorong pertumbuhan rahang sehingga bentuk wajah menjadi harmoni

4. Gusi
Daging sekitar mahkota gigi disebut gusi. Biasanya gusi berwarna merah muda. Tetapi kadang-
kadang ada juga gusi yang warnanya agak kecoklat-coklatan. Warna ini disebabkan karena
dalam gusi ada zat pewarna yang disebut pigmen. Gusi yang sehat melekat erat sekitar mahkota
gigi. Pinggiran dari gusi yang sehat kelihatannya tipis (tidak menggelembung) dan mengkilap.
Gusi yang tidak sehat mempunyai pinggiran yang menggelembung dan seringkali gusinya
berwarna merah.
Kegunaan gusi dalah untuk melindungi benang-benang halus yang mengikat akar gigi
kepada tulang rahang

5. Lapisan email
Lapisan Email adalah lapisan luar pada mahkota gigi. Gunanya untuk melindungi gigi ,lapisan
daging yang terdapat pada mahkota dan akar gigi. Banyak mengandung sel yang peka terhadap
rangsangan panas, dingin dan asam. Rangsangan tersebut menimbulkan rasa ngilu . Pulpa gigi
adalah rongga yang terdapat dibagian tengah gigi berisi pembuluh-pembuluh darah yang halus,
serat-serat syaraf dan bermacam-macam sel. Lapisan cementum adalah kulit pada akar gigi.
Gunanya untuk melindungi akar gigi dan menjadi pegangan untuk serat-serat halus yang
mengikat akar gigi pada tulang

B. Penyakit gigi dan mulut

Penyakit gigi dan mulut yang banyak di derita adalah


1. Gigi Berlubang/ Karies Gigi
Rongga mulut setiap penuh dengan bakteri, sisa makanan menyebabkan bakteri tumbuh
subur, berkelompok, melekat erat pada gigi sebagai lapisan yang lengket dan tidak berwarna
disebut plak. (hanya dapat dilihat dengan memakai zat perwarna). Bila kita makan
makanan/minum yang mengandung gula dan lengket. (permen, coklat, jenang, siru, dsb.) aka
nada sisa makanan yang nempel pada gigi dan gusi. Sisa makanan bergula tersebut akan diubah
oleh bakteri menjadi asam. Asam ini akan melarutkan lapisan luar gigi (email) sehingga menjadi

4
keropos dan berlubang. Bakteri dan plak yang menempel di gusi akan menyebabakan
peradanagn gusi sehingga gusi menjadi bengkak dan mudah berdarah. Plak lama-lama akan
mengeras karena mengalami mineralisasi menjadi karang gigi. Karang gigi ini akan
memperparah peradangan gusi.
Gejala:
 Sakit gigi jika makan
 Sakit gigi jika minum dan kena angin
 Sakit gigi jika gigi atas dan bawah beradu
 Sakit gigi berdenyut / hilang timbul
Tindakan:
 Tetesi lubang dengan minyak kayu putih /minyak cengkeh
 Anjurkan pergi ke Puskesmas
Pencegahan Karies Gigi/ Gigi Berlubang
 Memelihara kebersihan gigi dan mulut dengan cara sikat gigi setelah makan pagi, siang
dan malam sebelum tidur
 Mengurangi kebiasaan memakan makanan manis dan lengket (permen)
 Makanlah makan yang bergizi, berserat dan yang berair (sayur/buah)
 Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor
 Kontrol ke dokter gigi / Puskesmas setiap 6 bulan sekali

2. Pipi Bengkak
Gejalanya :
 Sakit berdenyut dan mungkin disertai demam
 Biasanya mulut tidak bisa dibuka
 Tindakan :
o Anjurkan berkumur dengan air garam hangat
o Dibagian pipi diberi kompres air dingin yang diberi cuka sedikit
o Anjurkan pergi ke Puskesmas
3. Gusi Berdarah

Gejalanya :
 Gusi berdarah bila disentuh
 Bau mulut tidak enak
 Ada karang gigi
 Tidak ada rasa sakit
 Gusi yang berbatasan dengan gigi berwarna merah
 Tindakan :
o Bersihkan gusi dengan betadine
o Beri petunjuk cara menyikat gigi yang benar
o Kumur-kumur rebusan air sirih
o Anjurkan pergi ke Puskesmas

5
4. Sariawan
Gejalanya :
 Luka- kecil pada lidah, bibir / jaringan lunak lainnya
 Luka tertutup nanah, pinggiran luka berwarna merah
 Luka terasa sakit sekali
 Tindakan :
o Kumur-kumur dengan air rebusan sirih
o Anjurkan pergi ke Puskesmas

Menggosok Gigi
a. Cara memilih sikat gigi yang baik
 Tangkai sikat gigi harus lurus dan mudah dipegang
 Kepala sikat gigi harus kecil agar mudah untuk menggosok gigi yang ada di
bagian belakang
 Bulu sikat gigi harus sama panjang sehingga membentuk permukaan datar.Bulu
sikat terbuat dari nilon yang tidak terlalu kaku agar pada waktu menggosok gigi
gusi tidak terluka, tidak menyebabkan rasa sakit agar lapisan email tidakan
terkikis
b. Cara Menggosok Gigi yang Baik dan Benar
 Siapkan sikat dan pasta gigi yang mengandung fluor
 Kumur-kumur sebelum sikat gigi
 Sikatlah semua permukaan gigi atas dan bawah dengan gerakan maju mundur
sedikitnya 8 kali gerakan untuk setiap permukaan
 Sikatlah permukaan gigi menghadap langit-langit atau lidah dengan gerakan dan
gusi ke permukaan gigi
 Sikatlah permukaan yang menghadap pipi dan bibir dari gusi ke permukaan gigi
 Setelah permukaan gigi selesai disikat, kumurlah dengan bersih
 Bersihkan sikat gigi dengan air dan simpanlah sikat gigi tegak dengan posisi
kepala sikat berada di atas
 Ganti sikat gigi bila bulu sikat sudah tidak lurus 2-3 bulan
c. Cara Memelihara Sikat Gigi
 Setiap kali selesai menggosok gigi
 Sikat gigi harus dicuci bersih
 Sikat gigi digantung agar dapat mongering. Sikat gigi yang dibiarkan basah
atau lembab bisa cepat rusak dan mudah ditumbuhi jamur. Apabila bulu sikat
sudah tidak lurus lagi harus cepat diganti ( 2 sampai 3 bulan )
Gigi yang sehat itu bagaimana ya?
 Tidak ada plak. Plak adalah sisa-sisa makanan yang tertinggal pada waktu sikat
gigi berupa lapisan tipis, sering ditemukan dibagian leher gigi dan pertemuan
antara dua gigi.Plak ini dapat mengakibatkan radang gusi, gusi mudah berdarah.
 Tidak ada karang gigi Karang gigi adalah lapisan keras seperti kapur yang
menempel di leher gigi disebabkan karena plak dalam jangka waktu tertentu
akan mengeras. Karang gigi dapat mengakibatkan kerusakan jaringan• Tidak ada
gigi berlubang
 Tidak ada akar gigi

6
III.PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK
MENULAR
Selama ini kita selalu bahkan sering menyebutkan kata penyakit. Tapi tahukan kita apa
sebenarnya yang dimaksud dengan penyakit itu? Untuk menambah pengetahuan kita akan apa
yang disebut dengan penyakit dan apa maksud dari penyakit menular dan tidak menular

Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang menyebabkan
ketidak nyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang dipengaruhinya. Untuk
menyembuhkan penyakit, orang-orang biasa berkonsultasi dengan seorang dokter.

Penyakit Menular adalah Penyakit yg ditularkan dari penderita karena terjadinya


infeksi virus, bakteri atau parasit. Itu sebabnya penyakit menular ini disebut dgn penyakit infeksi.
Cara penularannya bisa melalui udara, jarum suntik, transfuse darah serta tempat makan atau
minum bekas penderita yg kurang bersih saat dicuci, hubungan seksual dan lain- lain. Dalam
medis, penyakit menular atau penyakit infeksi adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh
sebuah agen biologi (seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik
(sepertiluka bakar) atau kimia (seperti keracunan).

Cara cara penularan penyakit:

1. Media Langsung dari Orang ke Orang (Permukaan Kulit), jenis penyakit


yangditularkan antara lain:

a. Penyakit kelamin

Pada penyakit kelamin seperti GO, sifilis, dan HIV, agen penyakit ditularkan
langsung dan seorang yang infeksius ke orang lain melalui hubungan intim. Cara
memutuskan rantai penularannya adalah dengan mengobati penderita dan tidak
melakukan hubungan intim dengan pasangan bukan suami atau istri. Khusus untuk
HIV, jangan mempergunakan alat suntik bekas dan menggunakan darah donor
penderita HIV

b. Rabies

2. Melalui Media Udara disebut sebagai air borne disease, jenis penyakit yang
ditularkan antara lain:

a. TBC Paru, Cara pencegahan penularan penyakit antara lain memakai masker,
menjauhi kontak serta mengobati penderita TBC yang sputum BTA-nya positif.

7
b. Varicella, Cacar air atau Cangkrang

 Penyebab : Virus
 Gejala : Panas, timbul bercak merah lalu menjadi bintik kecil berisi cairan
jernih kemudian keruh, mulai timbul di dada, muka, bahu kemudian
anggota gerak
 Pencegahan : menghindari berdekatan dengan penderita
 Tindakan : Beri penurun panas kemudian bawa ke puskesmas / pelayanan
kesehatan.

c. Difteri, Penyakit saluran pernafasan atas ditandai dengan sakit tenggorokan, demam.

 Penyebab : Bakteri
 Gejala : Panas tinggi, sakit tenggorokan timbul selaput putih disekitar
tenggorokan
 Pencegahan : Imunisasi DPT, menghindari berdekatan dengan penderita
 Tindakan : Bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan

d. Influenza

 Penyebab : Virus
 Penularan : Udara
 Gejala : Demam, sakit kepala, bersin, keluar ingus encer kemudian kental
kehijauan
 Pencegahan : Bila batuk/bersin menutup mulut dan hidung, jangan membuang
ingus disembarang tempat
 Tindakan : Istirahat, beri obat penurun panas, vitamin C, bawa ke puskesmas
atau pelayanan kesehatan bila gejala tidak berkurang

e. Rubella /Campak/ Measles

 Penyebab : Virus
 Gejala : Panas, lemas, batuk, selaput mata merah
 Timbul bercak putih dimulut (Koplik spot)
 Timbul bercak kemerahan mulai dibelakang telinga, muka, leher, dada dan
seluruh badan.
 Pencegahan : Anak diliburkan dan menghindari kontak dengan penderita
 Tindakan : Beri penurun panas kemudian bawa ke puskesmas / pelayanan
kesehatan.

f. Pertussis/ Batuk Rejan atau Batuk seratus hari

 Penyebab : Bakteri
 Gejala : Batuk, pilek, panas tidak nafsu makan, batuk panjang diselingi tarikan
napas panjang dan bunyi melengking kemudian muntah dengan air ludah
kental

8
 Pencegahan : Imunisasi DPT
 Tindakan : Bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan

3. Melalui Media Air, disebut sebagai water borne disease atau water related disease. Agen
Penyakit:

Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan air, dapat dibagi dalam empat kelompok
menurut cara penularannya:

1. Water borne mechanisme Kuman patogen yang berada dalam air dapat menyebabkan
penyakit pada manusia, ditularkan melalui mulut atau sistem pencernaan.

Contoh: Tifoid.

 Penyebab : Bakteri
 Penularan : Makanan yang terkontaminasi
 Gejala : Demam lebih dari satu minggu
 Minggu pertama demam sore hari
 kedua demam terus menerus
 ketiga panas berangsur turun
 Gangguan pada saluran pencernaan
 Bau mulut tak sedap, bibir kering, lidah kotor keputihan, perut sakit.
 Gangguan kesadaran
 Gelisah
 Pencegahan : Berak di WC, jaga kebersihan

2. Water washed mechanisme jenis penyakit water washed mechanism yang berkaitan
dengan kebersihan individu dan umum dapat berupa:

 Infeksi melalui alat pencernaan, seperti diare pada anak-anak.

Diare/Mencret/Berak berak:
 Penyebab : Bakteri/Virus/Keracunan Makanan
 Penularan : Makanan yang terkontaminasi
 Gejala : Sering berak tanpa darah dan lendir, nyeri perut, badan terasa lemas dan
mual.
 Pencegahan : Cuci tangan dengan sabun sebelum makan, makan makanan yang
bersih dan sehat
 Tindakan :Berikan oralit kemudian bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan

 Infeksi melalui mata, seperti radang selaput mata

Radang Selaput Mata (Conjungtivitis)


 Penyebab : Bakteri atau virus
 Gejala : Mata merah berair, keluar kotoran seperti berpasir, perih dan
sakit, silau bila kena sinar

9
 Pencegahan : Jaga kebersihan mata
 Tindakan : Cuci mata dengan boorwater beri obat tetes mata dan bawa ke
puskesmas / pelayanan kesehatan
 Infeksi melalui kulit seperti skabies dan trakoma.
Scabies (Gudig, Kudis):
 Penyebab : Parasit
 Penularan : Kontak langsung
 Gejala : Gatal, luka bernanah terutama lipatan jari, siku, paha, pantat, telapak
tangan
 Pencegahan : Menghindari kontak langsung dengan penderita
 Tindakan : Mandi bersih, keringkan, dan diberikan pengobatan

 Penyakit melalui gigitan binatang pengerat, seperti Leptospirosis

3. Water based mechanisme jenis penyakit dengan agen penyakit yang menjalani
sebagian siklus hidupnya di dalam tubuh vektor atau sebagai pejamu intermediate
yang hidup di dalam air. Contoh: skistosomiasis, Dracunculus medinensis
4. Water related insect vector mechanisme Jenis penyakit yang ditularkan melalui
gigitan serangga yang berkembang biak di dalam air. Contoh: filariasis, dengue,
malaria, demam kuning (yellow fever). Cara pencegahan penularan penyakit melalui
media air atau makanan dapat dilakukan antara lain dengan cara:

 Penyakit infeksi melalui saluran pencernaan, dapat dilakukan dengan cara


Sanitation Barrier yaitu memutus rantai penularan, seperti menyediakan air
bersih, menutup makanan agar tidak terkontaminasi oleh debu dan lalat, buang
air besar dan membuang sampah tidak di sembarang tempat.
 Penyakit infeksi yang ditularkan melalui kulit dan mata, dapat dicegah dengan
higiene personal yang baik dan tidak memakai peralatan orang lain seperti
sapu tangan, handuk dan lainnya, secara sembarangan
 Penyakit infeksi lain yang berhubungan dengan air melalui vektor seperti
malaria dan demam berdarah dengue (DBD) dapat dicegah dengan
pengendalian vektor.

Demam Berdarah Dengue (DBD) :


 Penyebab : Virus
 Penularan : Gigitan nyamuk Aides aegypti
 Gejala : Panas 2-7 hari, bercak merah di tubuh, perdarahan gusi, hidung, saluran
cerna, bila tidak ditangani kesadaran bisa menurun dan terjadi kematian.
 Pencegahan : Mencegah gigitan nyamuk Menghilangkan sarang nyamuk dan
mencegah adanya sarang nyamuk.
 Tindakan : Beri penurun panas kemudian bawa ke puskesmas / pelayanan
kesehatan.

Penyakit Tidak Menular, penyakit jenis ini tidak dapat ditularkan dari penderita
kepada orang lain. Penyakit ini merupakan penyakirt non infeksi yang penyebabnya bukan non

10
organisme. Biasanya penyakit ini terjadi karena pola hidup yg kurang sehat seperti merokok,
turunan atau bawaan, cacat fisik, penuaan usia dan gg kejiwaan.

Jenis penyakit tdk menular antara lain:

Hipertensi, diabetes, obesitas, Osteoporosis, depresi, Keracunan makanan atau minuman,


sariawan, rematik.

Berikut tips hidup sehat agar terhindar dr penyakit menular dan tdk menular:

1. Menjaga kebersihan lingkungan, sampha kotoran yg menumpuk, drainase yg kotor serta


ventilasi atau lubang untuk pertukaran udara di dalam rumah yg buruk bias menjadi
sebab timbulnya penyakit. Lingkungan yg sehat dapat mencegah penularan penyakit.
2. Cuci tangan dgn sabun, biasakanlah mencuci tangan dgn sabun sebelum melakukan
aktivitas yg lain, seperti saat mau makan. Tangan menjadi media perantara kuman
maupun mikro organism yg lain.
3. Olah raga yg teratur dan istirahat yg cukup, membiasakan diri untuk melakukan
kebiasaan rutin dgn berolah raga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Istirahat yg
cukup mendukung tubuh agar tetap bugar.
4. Pola makan yg seimbang, perkuat daya tahan tubuh dgn makan makanan yg bergizi.
Perlunya mengatur pola makan, terutama menu makanan yg sehat. Hindari makanan yg
beresiko terhadap kesehatan seperti minuman bersoda, makanan ringan/ snack yg banyak
mengandung MSG dan sebagainya.
5. Pola hidup yg sehat, nikmati hidup dgn selalu berpikiran yg positip. Mulai melakukan
pendekatan dgn agama serta tidak melakukan pergaulan bebas. Setialah pada satu
pasangan anda.
6. Pemberian imunisasi, Sejak balita diberikan imunisasi yg lengkap untuk mencegah
penularan penyakit.

IV. PENGETAHUAN GIZI DASAR ILMU GIZI


Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelejari tentang unsur-unsur tertentu dari makanan (zat
gizi) yang akan diserap oleh tubuh dan sisanya dibuang keluar tubuh.

A. Fungsi Makanan
Terdapat tiga fungsi utama makanan yaitu:
1. Sebagai zat pembangun
Untuk penyusun dan memelihara sel-sel tubuh adalah kelompok protein dan mineral yang
terdapat dalam telur, tahu, tempe, daging, ikan,dll. Sel-sel dalam tubuh, sel-sel darah
perlu diperbaharui karena masa kerja terbatas kurun waktu 120 hari (tiga bulan) akan
mengalami kerusakan (pecah), kerusakan ini perlu diganti secara proses biologis di dalam
tubuh. Unsur dalam makanan yang berfungsi mengganti, membangun dan memelihara
sel-sel adalah protein dan mineral.

11
2. Sebagai sumber tenaga
Sumber tenaga adalah kelompok hidrat arang dan lemak yang terdapat dalam makanan
pokok, seperti nasi, bihun, mie, tepung-tepungan, gula, minyak goreng, mentega dan lain-
lain.

3. Sebagai zat pengatur


Zat pengatur adalah kelompok sayuran dan buah. Di dalam tubuh zat-zat makanan itu
(vitamin dan mineral) berfungsi mengatur proses pencernaan, penyerapan, dan
penggunaan zat-zat gizi yang lain.

Ketiga fungsi makanan tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh, dan
terdapat pada ‘ makanan bergizi seimbang’.
Dalam makanan terdapat lima kelompok zat gizi
1. Hidrat arang atau karbohidrat, sebagai makanan pokok menghasilkan tenaga yang
satuannya kalori.satu gram karbohidrat dapat menghasilkan 4 kalori
2. Protein, banyak terdapatam dalam lauk pauk,terbagi atas protein hewani dan nabati. 1 gr
protein menghasilkan 4 kalori.
3. Lemak, banyak terdapat dalam daging dan minyak, 1 gram minyak menghasilkan 9
kalori.
4. Mineral, banyak terdapat dalam lauk pauk dan sayuran. Contoh mineral yang penting
adalah Fe (zat besi) dan Ca (kalsium).misalnya: fe (zat besi) terdapat dalam bayam,
kangkung, telur dan sayuran hijau lainnya. Zat besi membantu dalam pembentukan darah
merah . Kekurang zat besi dalam tubuh akan menyebabkan gejala cepat pusing,
konsentrasi belajar menurun yang bisanya dikenal dengan keadaan kurang darah.,
kalsium terdapat dalam ikan laut, zat ini berfungsi untuk pembentukan tulang dan gigi
bersama vitamin D. Zat besi biasanya terdapat dalam bayam, kangkung, telur dan
sayuran hijau yang lainnya. Zat besi itu sendiri penting untuk pembentukan sel darah
merah. Kalsium (zat kapur) terdapat dalam ikan laut. Kalsium berfungsi dalam
pembentukan gizi dan tulang bersama dengan vitamin D. kekurangan kalsium akan
menyebabkan rapuhnya tulang (rakhitis).

5. Vitamin, terdapat dalam semua bahan makanan terutama sayuran dan buah-buahan segar.
Zat ini banyak terdapat dalam semua bahan makanan terutama sayur dan buah segar.
 Vitamin A berperan dalam proses pertumbuhan dan penglihatan. Banyak terdapat
pada daun singkong, papaya dan mangga. Kekuarangan vitamin ini akan
menyebabkan kebutaan dan pertumbuhan terhambat.
 Vitamin B1 berperan dalam metabolism karbohidrat di dalam tubuh. Jika
kekurangan akan mengakibatkan kekurangan nafsu makan.
 Vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah dan jika kekurangan
menyebabkan kelumpuhan tungkai.
 Vitamin C berperan dalam pemeliharaan jaringan dan berperan dalam
peningkatan daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai macam penyakit.
 Vitamin D dalam tubuh biasanya belum aktif dan untuk mengaktifkan diperlukan
sinar ultraviolet dari sinar matahari. Apabila seseorang kekurangan vitamin D
maka akan terjadi penghambatan pertumbuhan tulang.

12
 Vitamin E yang dibutuhkan dalam tubuh relative sedikit jika dibanding dengan
vitamin yang lain.
 Vitamin K berguna dalam proses pemebekuan darah yang biasanya terdapat
dalam hati sapi maupun ayam. Kekuarangan vitamin K akan menyebabkan darah
sukar membeku
Makanan bergizi seimbang adalah makanan yang berasal dari aneka ragam makanan
yang mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh yaitu protein, lemak, hidrat arang, vitamin dan
mineral. Didalam susunan makan sehari-hari, zat-zat tersebut terdapat dalam:
1. Makanan pokok, dapat dipilih dari nasi atau padanannya,misalnya singkong,ubi, mie,
sagu dsb.
2. Lauk pauk, dapat dipilih dari bahan makanan hewani misalnya ikan, telur, daging,dsb
atau lauk nabati misalnya tahu,tempe, kacang-kacangan.
3. Sayur-sayuran, seperti bayam,kangkung,kacang panjang,buncis,dll
4. Buah-buahan, seperti pepaya,nanas, mangga,jeruk,pisang,apel,dsb
5. Susu, biasakan minum susu segelas setiap hari.

B. Kantin sekolah
Pada lingkungan sekolah tidak jarang dijumpai adanya kantin sekolah. Tujuan
diadakannya kantin sekolah adalah untuk menyediakan makanan bagi anak sekolah selama
berada di sekolah agar kebutuhan gizi anak terpenuhi. Banyak dijumpai masalah dalam ilmu gizi
dilingkungan sekolah yaitu diantaranya: KEP (kekuarangan energy protein), anemia (kekurangan
Fe),dan Gaki.
Syarat warung sekolah sehat:
a. Tenaga
Tenaga kerja yang berada di kantin yaitu hendaknya berbadan sehat, bebas dari penyakit
menular, bersih dan rapi, mengerti tentang kesehatan, dan memiliki disipin kerja yang tinggi.
Selain itu juga harus pandai dalam memilah bahan makanan yang cocok dan bergizi.
b. Dana
Dana untuk membuatan kantin dan membeli makanannya dapat berasal dari sekolah
maupun iuran orang tua murid.
c. Lokasi dan ruang makan
Kantin yang baik yaitu yag berada di dalam lingkungan sekolah, tidak berdekatn dengan
jamban, kamar mandi dan temapt pembuangan sampah dengan ruangan yang cukup luas, bersih
dan nyaman serta ventilasi cukup.

C. Makanan sehat disekolah


Makanan yang dijajakan disekolah hendaknya porsi kecil dengan jumlah energi kurang
lebih 50-300 kalori yaitu kira-kira sepertiga sampai seperempat makanan siang hari. Makanan
yang disediakan disekolah dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Makanan yang dihidangkan sebagai makanan tunggal misalnya:
 Sumber zat tenaga: singkong goreng, pisang goreng, ubi goreng, urap, getuk dan lain-
lain.
 Sumber zat pembangun: tempe goreng, tahu isi, rempeyek teri, bubur kacang ijo dan lain-
lain.
 Sumber zat pengatur: pisang ambon, papaya, jambu biji, nanas, nangka, melon.

13
b. Makanan yang dipersiapkan dengan campuran zat tenaga, zat pembangaun dan zat
pengatur, seperti soto ayam, mie bakso, mie goreng, gado-gado, comro, kroket,
risoles, nasi kuning, lontong sayur, nasi rames, batagor, siomay, pecel dan lain-lain.
Bervariasinya zat makanan diharapkan anak dapat memilih makan yang baik dan
bergizi. Anak-anak dan remaja sering memilih makanan sumber zat tenaga seperti
gula, serat makan-makanan yang berlemak atau banyak zat tepung. Apabila makan
makanan yang banyak mengandung zat gula dapat merusak gigi dan kegemukan.
Walupun penambahan zat flour dalam air diharapkan akan mencegah kerusakan gigi,
tetapi untuk pecaagahan lebih baiknya apabila makan tidak terlalu berlebihan.

D. Pertumbuhan dan Perkembangan


Untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah maka digunakan
KMS yaitu kartu yang berisi grafik pertumbuhan tinggi badan dan berat badan. Tujuan dari
penggunaan KMS adalah :
 Sebagai alat untuk memantau keadaan gizi dan kesehatan anak.
 Alat pendidikan gizi dan kesehatan dalam perilaku sehat sehari-hari.
 Menyadarkan anak akan pentingya imunisasi.
 Menigkatkan partisipasi guru dan orang tua dalam memelihara kesehatan anak
sekolah.

V. KESEHATAN LINGKUNGAN
A. KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Lingkungan Sehat
Lingkungan sehat adalah jika sampah, air limbah dan tinja dibuang secara benar.
2. Perumahan Sehat
Rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal dan sebagian besar waktu kita dihabiskan
di rumah. Syarat rumah sehat secara sederhana antara lain:
a. Memiliki ruangan terpisah dengan ukuran memadai
b. Tersedia air bersih, tempat sampah,jamban dan saluran pembuangan air hujan
c. Kamar-kamar dan ruangan harus berjendela
d. Sinar matahari dapat masuk rumah,pencahayaan malam hari cukup
e. Dinding dan lantai kering
f. Ada jalan keluar untuk asap dapur
g. Halaman rumah bersih
h. Kandang ternak terpisah 10m dari rumah
i. Tidak ada jentik nyamuk,kecoa dan tikus.
3. Pengadaan Air Bersih
Air bersih adalah air yang jernih tidak berbau, tidak berwarna,tidak berasa atau tawar.
Sumber air bersih
a. Sumur pompa tangan
b. Sumur gali tutup
c. Mata air yang terawatt

14
d. Penampungan air hujan jika sumber air lain tidak ada, jarak >10 m dari penampungan
tinja /kotoran.
Air sehat adalah air bersih yang sudah dimasak dan tidak mengandung bibit penyakit atau
kuman. Air yang tidak bersih dapat menularkan penyakit seperti: Mencret, muntaber, sakit kulit,
sakit mata, cacingan,dll

4. Pembuangan Air Limbah


Air bekas atau air limbah adalah air kamar mandi, dapur atau cucian yang dapat mengotori
sumur, sungai atau danau.
Cara membuang air limbah:
a. Alirkan air limbah dari dapur, tempat mandi dan cucian melalui parit/got atau pipa.
b. Salurkan air limbah ke saluran jalan, sungai atau ke tempat penampungan air limbah
c. Letak saluran limbah harus lebih rendah dari dapur,tempat mandi,cucian.
Syarat tempat pembuangan air bekas yang sehat
a. Tidak mengotori sumur, sungai atau danau.
b. Tidak menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk, lala dan kecoa.
c. Tidak menyebabkan kecelakaan
d. Tidak mengganggu pemandangan
Oleh karena itu tempat penampungan air bekas harus ditutup.
5. Jamban Keluarga
Ada tiga jenis jamban keluarga
a. Jamban leher angsa
b. Jamban cemplung
c. Jamban plengsengan

Menggunakan jamban:
a. Setelah selesai memakai jamban, lubang jamban disiram air hingga tak ada kotoran.
b. Sediakan air yang cukup, untuk cebok dan menyiram lubang jamban dan sabun untuk
mencuci tangan.
c. Setiap anggota keluarga yanng keluar dari jamban harus yakin jamban telah bersih.
Cara memelihara jamban;
a. Jamban harus selalu dibersihkan
b. Seminggu 1x bersihkan tempat lantai dan jongkok dengan air sabun,sapu lidi dan sikat
ijuk.
6. Sampah
Sampah ada dua jenis,sampah kering dan sampah basah.
Cara membuat pupuk dari sampah basah:
Tentukan tempatnya,buat lubang sampah, masukkan sampah basah diaduk2 setelah dua bulan
jadilah pupuk.
Sampah disekolah :
 Sebaiknya tiap kelas mempunyai tempat sampah dan ditutup.
 Setiap hari dibuang ke pembuangan akhir dan dibersihkan
Sampah dirumah :
 Sebaiknya dirumah disediakan dua tempat sampah,satu untuk sampah kering dan yang
lainnya untuk sampah basah.

15
Sampah ditempat umum :
Kebersihan ditempat umum menjadi tanggung jawab bersama
Penyakit- penyakit yang dapat ditimbulkan oleh sampah antara lain,mencret, muntaber, disentri
dan tifus.

B. KEBERSIHAN DAN KESEHATAN PERORANGAN


1. Mandi
Mandi adalah salah satu cara untuk menjaga tubuh agar tetap segar dan bersih, mandi
yang baik dan benar adalah dua kali sehari, yaitu: setelah bangun tidur(pada pagi hari) dan
setelah bekerja (pada sore hari). Agar badan tetap bersih sebaiknya sewaktu
mandi menggunakan air yang bersih, memakai sabun dan menggunakan handuk yang keringdan
bersih untuk mengeringkan tubuh kita setelah mandi. Janganlah menunda mandi dan sikatlah
gigi dengan teratur, serta perhatikan kuku jari tangan dan kaki agar dirawat setiap hari, sehingga
tubuh kita bebas dari kotoran.
2. Pakaian
Berpakaian yang layak dan serasi artinya memakai pakaian yang bersih dan sesuai
dengan peranan kita di masyarakat. Setiap hari kita wajib berganti pakaian yang bersih, sebab
bila tidak kita akan berbau dan akan dijauhi oleh teman – teman.
Selain untuk menjaga penampilan, pakaian juga melindungi kita dari sengatan matahari
dan dinginnya cuaca. Pakaian yang sehat adalah yang bersih, sesuai postur tubuh, tidak terlalu
ketat atau longgar, sopan, dan agar nampak rapi setelah dicuci sebaiknya disetrika.
3. Badan
Badan atau tubuh manusia adalah suatu keseluruhan bentuk diri kita yang perlu kita jaga
kebersihan dan kesehatannya.
4. Makan dan Minum
Untuk dapat bergerak dan melakukan kegiatan tubuh memerlukan energi atau tenaga
yang kesemuanya diperoleh dari apa yang kita minum sehari-hari. Untuk menjaga tubuh yang
sehat kita memerlukan makanan yang seimbang yang mengandung:
 Hidrat arang
 Protein
 Vitamin dan mineral
 Air minum untuk memperlancar makanan dalam tubuh kita

5. Istirahat, Rekreasi dan Kesehatan Mental (rohani)


Setelah kita melakukan kegiatan sehari – hari badan /tubuh kita memerlukan penyegaran
atau rekreasi. Olah raga yang teratur dan penuh kesenangan adalah salah satu ontoh bentuk
rekreasi yang menyenangkan. Dalam sehari kita wajib tidur selama 8 jam.

16
VI. PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN (P3K)
A. Arti P3K
Memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan cepat cepat dan
tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (dokter/puskesmas/rumah sakit)

B. Tujuan P3K
1. Mencegah cidera bertambah parah
2. Menunjang upaya penyembuhan
3. Pedoman yang harus dipegang oleh pelaku P3K
P = Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu sebelum bertindak
A = Amankan korban dari gangguan ditempat kejadian sehingga bebas dari bahaya
T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada kecelakaan
U = usahakan menghubungi ambulans, dokter, rumah sakit atau yang berwajib
(polisi/keamanan setempat)
T = Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat

C. Alat Bantu pada Pertolongan Pertama

1. Perban
Perban adalah bahan yang digunakan untuk menutup luka dengan tujuan untuk membantu
menghentikan pendarahan dan menyerap cairan yang keluar dari luka juga mencegah
terjadinya kontaminasi kuman. Bila perban tidak tersedia dapat digunakan bahan lain seperti
sapu tangan, sarung tangan, lembaran kain atau pakaian yang bersih. Jika memungkinkan,
bahan tersebut disterilkan dengan merebusnya selama 15 menit kemudian baru dikeringkan.
Pada saat menutup luka usahakan perban lebih lebar beberapa sentimeter dari pinggiran luka
untuk mencegah kontaminasi kotoran atau kuman.
2. Pembalut / bebat
Bebat atau balutan adalah bahan yang sering digunakan untuk melapis luka sehabis diperban.
Kegunaannya adalah untuk menbantu menghentikan pendarahan, mengurangi terjadinya
pembengkakan dan mendukung bagian otot yang terluka supaya menyatu kembali.
3. Mitella (pembalut segitiga)
Bahan pembalut dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan berbagai ukuran.
Panjang kaki antara 50-100 cm. Pembalut ini biasa dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada,
siku, telapak tangan, pinggul, telapak kaki, dan untuk menggantung lengan. Dapat dilipat
lipat sejajar dengan alasnya dan menjadi pembalut bentuk dasi.
4. Plester (pembalut berperekat)
Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada sendi yang terkilir, untuk
merekatkan pada kelainan patah tulang.
Cara membalut luka terbuka dengan plester:
1. Luka diberi antiseptik
2. Tutup luka dengan kassa
3. Baru letakkan pembalut plester.

17
5. Kassa Steril
Kasa steril ialah potongan-potongan pembalut kasa yang sudah disterilkan dan
dibungkus sepotong demi sepotong. Pembungkus tidak boleh dibuka sebelum digunakan.
Digunakan untuk menutup luka-luka kecil yang sudah didisinfeksi atau diobati (misalnya sudah
ditutupi sofratulle), yaitu sebelum luka dibalut atau diplester.
6. Bidai
Bidai atau spalk adalah alat dari kayu, anyaman kawat atau bahan lain yang kuat tetapi
ringan yang digunakan untuk menahan atau menjaga agar bagian tulang yang patah tidak
bergerak (immobilisasi), memberikan istirahat dan mengurangi rasa sakit. Maksud dari
immobilisasi adalah:
1. Ujung-ujung dari ruas patah tulang yang tajam tersebut tidak merusak jaringan lemah,
otot-otot, pembuluh darah, maupun syaraf.
2. Tidak menimbulkan rasa nyeri yang hebat, berarti pula mencegah terjadinya syok karena
rasa nyeri yang hebat.
3. Tidak membuat luka terbuka pada bagian tulang yang patah sehingga mencegah
terjadinya infeksi tulang.
Pembidaian tidak hanya dilakukan untuk immobilisasi tulang yang patah tetapi juga
untuk sendi yang baru direposisi setelah mengalami dislokasi. Sebuah sendi yang pernah
mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor sehingga gampang
mengalami dislokasi kembali, untuk itu setelah diperbaiki sebaiknya untuk sementara waktu
dilakukan pembidaian.

D. Pelaksanaan P3K
Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan
1. Periksa kesadaran
Apakah korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh. Hilangkan penyebab gangguan
kesadaran, istirahatkan dan tenangkan korban yang gelisah, bila korban tidak sadar selama 30
menit ia langsung diangkut ke dokter atau puskesmas/ rumah sakit
2. Periksa pernafasan
Apakah pernafasan kornban berhenti, cepat, lambat, tidak teratur, amati korban (lihat cuping
hidung-dengar). Tindakan awal adalah memebebaskan jalan nafas dan memepertahankan saluran
pernafasan. Bila pernafasan berhenti maka harus dilakukan pernafasan buatan.
3. Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah
Apakah teraba denyut jantung?
Tindakan yang harus dilakukan dengan segera adalah menghentikan perdarahan
4. Periksa keadaan local (patah tulang, luka) dan perhatikan keluhan :
Tanyakan kepada korban apakah korban adarasa nyeri, linu, sakit? Minta tunjukkan tempat yang
sakit. Apabila ada luka harus dilihat juga apakah luka lain, beritahu korban bahwa ia akan
ditolong dan ajaklah bercakap-cakap.

E. Penanganan Korban Pingsan


Pingsan adalah suatu keadaan tidak sadarkan diri seperti orang tidur pada seseorang
akibat sakit, kecelakaan, kekurangan oksigen, kekurangan darah, keracunan, terkejut/kaget,
lapar/haus, kondisi fisik lemah, dan lain sebagainya. Pingsan (Syncope/collapse) yaitu hilangnya
kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, kecelakaan, lapar, terlalu banyak
mengeluarkan tenaga, terkejut / kaget, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), anemia, dan lain-
lain.
18
Gejala umum :
 Perasaan limbung  Lemas
 Pandangan berkunang-  Keringat dingin
kunang  Menguap berlebihan
 Telinga berdenging  Tak respon (beberapa
 Nafas tidak teratur menit)
 Muka pucat  Denyut nadi lambat
 Biji mata melebar
Penanganan
 Baringkan korban dalam posisi terlentang
 Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung
 Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan
 Beri udara segar
 Periksa kemungkinan cedera lain
 Selimuti korban
 Korban diistirahatkan beberapa saat
 Untuk mengembalikan kesadaran orang yang mengalami kepingsanan dapat menggunakan bau-
bauan yang menyengat dan merangsang seperti minyak wangi, minyak nyong-nyong, anomiak,
durian dan lain-lain.
 Jika wajah orang pingsan itu pucat pasi maka sebaiknya buat badannya lebih tinggi dari kepala
dengan disanggah sesuatu agar darah dapat mengalir ke kepala korban pingsan tersebut.
 Jika muka orang yang pingsan itu merah maka sanggah kepalanya dengan bantal atau sesuatu
agar darah di kepalanya bisa mengalir ke tubuhnya secara normal.
 Apabila si korban pingsan tadi muntah, maka sebaiknya miringkan kepalanya agar untah orang
itu bisa keluar dengan mudah sehingga jalur penapasan orang itu bisa lancar kembali.
 Jika orang yang pingsan sudah siuman maka bisa diberi minum seperti kopi atau teh hangat. Jika
orangnya diabetes jangan diberi gula dan jika orangnya masih belum kuat memegang gelas atau
minum sendiri dengan tangannya harap jangan diberi dulu agar tidak tersedak.
 Apabila tidak sadar-sadar dan berangsur-angsur membaik / pulih maka sebaiknya hubungi
ambulan atau dibawa ke pusat kesehatan terdekat seperti puskesmas, klinik, dokter, rumahsakit,
dsb agar mendapatkan perawatan yang lebih baik.
 Perhatikan orang lain di sekitar korban, jangan sampai harta benda milik orang yang jatuh
pingsan tersebut raib digondol maling / copet yang senang beraksi dikala orang lain sengsara.
Perhatikan pula ornag lain yang membantu atau menonton korban, jangan sampai mereka
kecopetan saat serius membantu korban atau asyik melihat kejadian.

F. Pendarahan dan Luka


Luka
Luka yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-tiba karena kekerasan atau
injury.
Gejala:
 Terbukanya kulit
 Pendarahan
 Rasa nyeri
Penanganan
1. Bersihkan luka dengan antiseptic (alcohol atau boorwater)
2. Tutup luka dengan kasa steril / plester
3. Balut tekan (jika pendarahannya besar)
4. Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka

19
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani luka:
1. Ketika memeriksa luka: adakah benda asing, bila ada:
 Keluarkan tanpa menyinggung luka
 Kasa/balut steril (jangan dengan kapas atau kain berbulu)
 Evakuasi korban ke pusat kesehatan
3. Bekuan darah: bila sudah ada bekuan darah pada suatu luka ini berarti luka mulai
menutup. Bekuan tidak boleh dibuang, jika luka akan berdarah lagi.

G. Pembalutan dan Pembidaian


Prosedur Pembalutan :
Perhatikan tempat atau letak bagian tubuh yang akan dibalut dengan menjawab pertanyaan ini:
 Bagian dari tubuh yang mana? (untuk menentukan macam pembalut yang digunakan dan ukuran
pembalut bila menggunakan pita)
 Luka terbuka atau tidak? (untuk perawatan luka dan menghentikan perdarahan)
 Bagaimana luas luka? (untuk menentukan macam pembalut)
 Perlu dibatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak? (untuk menentukan perlu dibidai/tidak?)
Pilih jenis pembalut yang akan digunakan. Dapat satu atau kombinasi.
Sebelum dibalut, jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut dengan pembalut yang
mengandung desinfektan. Jika terjadi disposisi/dislokasi perlu direposisi. Urut-urutan tindakan
desinfeksi luka terbuka:
 Letakkan sepotong kasa steril di tengah luka (tidak usah ditekan) untuk melindungi luka selama
didesinfeksi.
 Kulit sekitar luka dibasuh dengan air, disabun dan dicuci dengan zat antiseptik.
 Kasa penutup luka diambil kembali. Luka disiram dengan air steril untuk membasuh bekuan
darah dan kotoran yang terdapat di dalamnya.
 Dengan menggunakan pinset steril (dibakar atau direbus lebih dahulu) kotoran yang tidak hanyut
ketika disiram dibersihkan.
 Tutup lukanya dengan sehelai sofratulle atau kasa steril biasa. Kemudian di atasnya dilapisi
dengan kasa yang agak tebal dan lembut.
 Kemudian berikan balutan yang menekan.
Apabila terjadi pendarahan, tindakan penghentian pendarahan dapat dilakukan dengan cara:
 Pembalut tekan, dipertahankan sampai pendarahan berhenti atau sampai pertolongan yang lebih
mantap dapat diberikan.
 Penekanan dengan jari tangan di pangkal arteri yang terluka. Penekanan paling lama 15 menit.
 Pengikatan dengan tourniquet.
o Digunakan bila pendarahan sangat sulit dihentikan dengan cara biasa.
o Lokasi pemasangan: lima jari di bawah ketiak (untuk pendarahan di lengan) dan lima jari
di bawah lipat paha (untuk pendarahan di kaki)

o Cara: lilitkan torniket di tempat yang dikehendaki, sebelumnya dialasi dengan kain atau
kasa untuk mencegah lecet di kulit yang terkena torniket. Untuk torniket kain, perlu
dikencangkan dengan sepotong kayu. Tanda torniket sudah kencang ialah menghilangnya
denyut nadi di distal dan kulit menjadi pucat kekuningan.
o Setiap 10 menit torniket dikendorkan selama 30 detik, sementara luka ditekan dengan
kasa steril.
 Elevasi bagian yang terluka
Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan:
 Dapat membatasi pergeseran/gerak bagian tubuh yang memang perlu difiksasi
 Sesedikit mungkin membatasi gerak bgaian tubuh yang lain

20
 Usahakan posisi balutan paling nyaman untuk kegiatan pokok penderita.
 Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya balutan berlapis, yang paling bawah letaknya di
sebelah distal.
 Tidak mudah kendor atau lepas
Prinsip dan Prosedur Pembidaian :
Prinsip
 Lakukan pembidaian di mana anggota badan mengalami cedera (korban jangan dipindahkan
sebelum dibidai). Korban dengan dugaan fraktur lebih aman dipindahkan ke tandu medis darurat
setelah dilakukan tindakan perawatan luka, pembalutan dan pembidaian.
 Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus dipastikan dulu
ada tidaknya patah tulang. Kemungkinan fraktur harus selalu dipikirkan setiap terjadi kecelakaan
akibat benturan yang keras. Apabila ada keraguan, perlakukan sebagai fraktur.
 Melewati minimal dua sendi yang berbatasan.
Prosedur Pembidaian
 Siapkan alat-alat selengkapnya
 Apabila penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan perdarahan dan rawat lukanya dengan
cara menutup dengan kasa steril dan membalutnya.
 Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang, diukur dahulu pada
sendi yang sehat.
 Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai bantalan di antara bagian yang
patah agar tidak terjadi kerusakan jaringan kulit, pembuluh darah, atau penekanan syaraf,
terutama pada bagian tubuh yang ada tonjolan tulang.
 Mengikat bidai dengan pengikat kain (dapat kain, baju, kopel, dan sebagainya) dimulai dari
sebelah atas dan bawah fraktur. Tiap ikatan tidak boleh menyilang tepat di atas bagian fraktur.
Simpul ikatan jatuh pada permukaan bidainya, tidak pada permukaan anggota tubuh yang dibidai.
 Ikatan jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus cukup jumlahnya agar secara keseluruhan
bagian tubuh yang patah tidak bergerak.
 Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai.
 Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas.

H. Patah Tulang
Patah tulang dapat terjadi akibat adanya cidera berat pada bagian tubuh sehingga tulang
menjadi terbelah dan menimbulkan rasa sakit. Jika kita menemukan orang yang tulangnya patah
sebaiknya kita harus berhati-hati jika ingin menolongnya karena jika salah maka cideranya akan
bertambah parah.
Orang yang patah tulang sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit, puskesmas, klinik,
dokter, ahli patah tulang atau pusat kesehatan lainnya agar dapat segera diberi perawatan yang
intensif agar tulang yang patah bisa berangsur-angsur pulih kembali.
Gejala
 Adanya tanda ruda paksa pada bagian tubuh yang diduga terjadi patah tulang: pembengkakan,
memar, rasa nyeri.
 Nyeri sumbu: apabila diberi tekanan yang arahnya sejajar dengan tulang yang patah akan
memberikan nyeri yang hebat pada penderita.
 Deformitas: apabila dibandingkan dengan bagian tulang yang sehat terlihat tidak sama bentuk dan
panjangnya.
 Bagian tulang yang patah tidak dapat berfungsi dengan baik atau sama sekali tidak dapat
digunakan lagi.
 Perubahan bentuk

21
 Nyeri bila ditekan dan kaku
 Bengkak
 Terdengar/terasa (korban) derikan tulang yang retak/patah
 Ada memar (jika tertutup)
 Terjadi pendarahan (jika terbuka)
Beberapa Jenis/Macam Patah Tulang dan langkah – langkah penanganannya :
1. Patah Tulang Tertutup
Patah tulang tertutup adalah kasus patah tulang di mana patahan tulangnya tidak
melukai/merobek daging dan kulit yang ada di dekatnya. Patah tulang ini bisa menjadi terbuka
jika patahan tulangnya semakin parah dan menusuk daging / kulit hingga menimbulkan luka
berdarah.

Langkah – langkah penanganan:


 Tidurkan korban patah tulang dan jangan banyak bergerak yang tidak perlu.
 Pasang penyangga tulang yang patah agar patahan tulangnya tidak semakin patah baik dengan
menggunakan spalk / bidai, tongkat, kayu, sapu ijuk, tiang antena, dll yang ringan dan kuat diikat
atau dibalut kuat tetapi tidak membuat ikatan atau balutan di bagian yang patah.
2. Patah Tulang Terbuka
Patah tulang terbuka adalah kasus patah tulang di mana patahan tulangnya membuat daging dan
kulit yang ada di sekitar patahan tulang menjadi sobek terluka. Patah tulang ini harus benar-
benar diwaspadai karena selain mudah infeksi karena luka menganga juga kita bisa tertular
penyakit orang yang berdarah tersebut bila tidak berhati-hati.
Langkah – langkah penanganan:
 Tidurkan korban patah tulang dan jangan banyak bergerak yang tidak perlu.
 Jika darah masih mengalir hentikan pendarahan dengan menekan dan mengikat bagian yang
terluka dengan kain bersih.
 Pasang penyangga tulang yang patah agar patahan tulangnya tidak semakin patah baik dengan
menggunakan spalk / bidai, tongkat, kayu, sapu ijuk, tiang antena, dll yang ringan dan kuat diikat
atau dibalut kuat tetapi tidak membuat ikatan atau balutan di bagian yang patah atau terluka.
3. Patah Tulang Belakang / Spinal
Pada kondisi patah tulang punggung atau tulang belakang si penderita akan merasa sakit pada
bagian belakang atau bagian leher. Jika demikian maka jangan menimbulkan banyak gerakan
pada korban agar tidak merusak sumsum tulang belakang yang bisa mengakibatkan lumpuh
permanen. Sebaiknya tunggu ambulan atau petugas medis yang berpengalaman untuk mengurus
korban lebih lanjut.
Langkah – langkah penanganan:
 Jangan membuat pasien banyak bergerak baik berpindah tempat, mengangkat kepala, berdiri,
duduk, dsb. Jika tidak mendesak jangan korban patah tulang belakang jangan dipindahkan dari
tempat semula dan jaga posisi agar tetap dengan kepala lurus ke atas.
 Hangatkan badan penderita patah tulang punggung dengan selimut.
 Gunakan pengangkut dengan alas yang kuat dan keras seperti papan, meja, dll diangkut minimal
dua orang agar stabil.

22

Anda mungkin juga menyukai