PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa pandemi COVID-19, anak usia sekolah dan remaja
memiliki risiko tertular COVID-19 karena aktivitasnya yang tinggi dan
kecenderungan berkelompok. Namun, karena daya tahan tubuh yang baik
seringkali COVID-19 pada kelompok tersebut tidak memperlihatkan gejala atau
hanya gejala ringan sehingga sering diabaikan dan berpotensi menular kepada
orang sekitar. Dampak COVID-19 terhadap anak usia sekolah dan remaja dapat
mempengaruhi kesehatan fisik maupun kesehatan jiwa mereka. Hal ini dapat
diakibatkan infeksinya secara langsung, perubahan kebiasaan selama pandemi
seperti sekolah dari rumah, kehilangan mata pencaharian keluarga maupun
orangtua yang diisolasi/dirawat karena COVID-19. Dalam upaya pemenuhan
kebutuhan informasi dan layanan kesehatan bagi anak usia sekolah dan remaja
di tengah upaya meminimalisir penularan COVID-19, diperlukan berbagai
penyesuaian program dan kegiatan terkait kesehatan usia sekolah dan remaja.
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja pada Masa
Pandemi COVID-19 bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas disusun sebagai
panduan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya memberikan pelayanan
kesehatan pada anak usia sekolah dan remaja pada situasi pandemi COVID-19.
Pembinaan dan pendampingan puskesmas oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota secara terencana, terpadu, berkala dan berkesinambungan
sehingga Puskesmas menjalankan fungsinya secara optimal.
Keberhasilan pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) akhirnya akan terlihat pada perilaku hidup bersih dan sehat
serta derajat kesehatan peserta didik dan ini merupakan dampak yang di
harapkan dari keseluruhan pola pembinaan dan pengembangan UKS, hal ini di
karenakan UKS merupakan wadah dan program untuk meningkatkan
kemampuan hidup bersih sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini
mungkin, yang di lakukan secara terpadu oleh 4 Kementrian terkait beserta
seluruh jajarannya baik pusat maupu di daerah.Adapun landasannya yaitu
SKB 4 Menteri diantaranya Menteri Pendidikan Nasional, Menteri
Kesehatan,Menteri Agama,dan Menteri Dalam Negeri.
Usaha membina, mengembangkan dan meningkatkan kemampuan
hidup bersih sehat dan derajat kesehatan peserta didik dilaksanakan melalui
program pendidikan sekolah dengan berbagai kegiatan intrakuler dan
ekstrakulikulernya, serta melalui usaha-usaha lain diluar sekolah yang di
lakukan dalam rangka membina dan pemeliharaan kesehatan peserta didik.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh TIM pembina
ternyata masih cukup banyak sekolah yang belum melaksanakan secara baik
dan benar,terutama disebabkan kurangnya buku-buku tentang pelaksanaan
UKS di sekolah.Dengan adanya buku dapat membantu Tim Pelaksana UKS
dalam melaksanakan pembinaan UKS di sekolah.
E. LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang sistim Pendidikan
Nasional
2. Undang-undang No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah No.27 tentang pra sekolah, 28 tentang
pendidikan dasar, 29 tentang pendidikan menengah
4. Nomor : 1/U/SKB; Nomor 1067/Menkes/SKB/VII/2003 :
Nomor : MA/230 A/2003, Nomor:26 tahun 2003 tanggal 23 Juli
2003 tentang Pembinaan dan pengembangan UKS.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Sumber Daya Manusia Puskesmas teridiri atas tenaga kesehatan dan tenaga non
kesehatan Jenis Tenaga Kesehatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan UKS adalah:
a. Dokter
b. Dokter gigi
c. Perawat
d. Ahli Gizi
e. Promkes
BAB III
STANDAR FASILITAS
a. Denah Ruangan
Disesuaikan dengan kondisi sekolah yang dikunjungi untuk pelaksanaan UKS
b. Standar Fasilitas
No JENIS PELAYANAN PUSKESMAS
TUNJUNG
I. UKS KIT
1 Tensimeter Ada Ada
A. Persiapan
KEGIATAN TUJUAN FAKTOR FAKTOR
PENDUKUN PENGHAMB
G AT
Bahan habis pakai yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan UKS adalah sebagai berikut :
NO NAMA BAHAN JUMLAH
1 Sarung tangan Sesuai kebutuhan
3 Ballpoint 2
A.SUPERVISI
1. Pengertian
Kegiatan supervisi dilakukan dengan melihat secara langsung pelaksanaan
Kegiatan untuk mengetahui :
Apakah kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana
Apa dan bagaimana hasil yang telah di peroleh
2.Tujuan
Tujuan supervisi UKS adalah untuk mengetahui daya guna, hasil guna, tepat guna
program dan penyimpangan-penyimpang yang mungkin terjadi pada pelaksanaan
a. Ruang Lingkup
Ruang lingkup supervisi meliputi semua aspek di dalam program,proses
maupun Hasil pelaksanaan pembinaan,pengembangan dan pelaksanaan
kegiatan UKS
b. Sasaran
Sasaran supervisi :
a.Manajemen/pengelolaan kegiatan
b.Jenis dan pelaksanaan kegiatan
c.Keberhasilan kegiatan
d.Upaya pengembangan
Pelaksanaan Supervisi
Pelaksanaan supervisi dilakukan lengsung kepada Tim Pembina dan Tim
Pelaksana UKS di bawahnya.
B.EVALUASI
1. Pengertian
Pengertian evaluasi adalah salah satu kegiatan pembinaan melalui proses
Pengukuran hasil yang di capai di bandingkan dengan sasaran yang telah di
Tentukan sebagai bahan penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan UKS
2. Maksud Evaluasi (penilaian)
a.Memberikan umpan balik sebagai dasar penyempurnaan program pembinaan
dan pengembangan
b.Mendapatkan gambaran tentang keberhasilan pelaksanaan program
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penilaian meliputi semua komponen program UKS, proses
maupun Hasil pelaksanaannya.
4. Sasaran Evaluasi (penilaian)
a. Peserta didik
b. Lingkungan sekolah
c. Dampak pembinaan terhadap perilaku peserta didik
d. Pengelolaan program pada setiap jenjang dan
e. Manajemen/pengelolaan program pada setiap jenjang
C. MONITORING
Agar program pembinaan dan pengelolaan UKS senantiasa sesuai dengan
tuntutan/kebutuhan setiap waktu, maka umpan balik dari lapangan sangat
diperlukan. untuk itu perlu diadakan monitoring secara terus menerus, baik
terhadap program maupun proses pengelolaan guna penyempurnaan lebih lanjut.
D. PELAPORAN
1. Tim Pembina
a.Pelaporan dilakukan secara tertulis sesuai jadwal untuk masing-masing
Tim pembina
b.Tim pembina melaksanakan pelaporan kepada Tim Pembina yang bertugas
membina secara berjenjang
2. Tim Pelaksana
a.Pelaporan di lakukan secara tertulis yaitu laporan tengah tahunan/tahunan
b.Pelaporan di berikan kepada Tim pembina UKS Kecamatan dengan
tembusan instansi terkait
c.Pelaporan di lakukan ketua Tim pelaksanan berdasarkan hasil supervisi dan
kegiatan yang dilakukan
d.Pelaporan di lakukan sesuai instrumen inti (form 5) dan dapat dikembangkan
sesuai kebutuhan
e. Jalur pelaporan terlampir.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja pada saat pelaksanaan UKS harus dilakukan dengan cara pengendalian
resiko yang meliputi:
1. Pengendalian administrasi
Dengan memberikan pelayanan UKS sesuai SOP
2. Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
Sebelum melakukan pemeriksaan pada kegiatan UKS, petugas memakai masker, sarung
tangan
BAB VIII
PENUTUP