Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN PROGRAM PKPR (PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA)

1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Menurut World Health Organization (WHO), yang termasuk dalam kategori
remaja adalah mereka yang berusia 10-19 tahun, dan secara demografis
kelompok usia remaja dibagi menjadi menjadi kelompok usia 10-14 tahun dan
kelompok usia 15-19 tahun. Sementara Undang-Undang No. 23 tahun 2002
tentang Perlindungan Anak mengelompokkan setiap orang yang berusia sampai
18 tahun sebagai “anak”, sehingga berdasarkan Undang-Undang ini sebagian
besar remaja termasuk dalam kelompok anak. Berdasarkan data Proyeksi
Penduduk Indonesia 2000-2025, proporsi penduduk remaja berusia 10-19 tahun
pada tahun 2010 adalah sekitar 18,3% dari total penduduk yaitu sekitar 43 juta.

Pentingnya remaja sebagai aset masa depan ditunjukkan dengan adanya


beberapa indicator yang ditetapkan Persatuan Bangsa Bangsa sebagai Millenium
Development Goals yang berkait langsung dengan remaja dan orang muda.
Indikator tersebut adalah tingkat melek huruf pada penduduk usia 15-24 tahun,
tingkat persalinan remaja, prevalensi HIV-AIDS pada penduduk usia 15-24 tahun.

Data SDKI tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak 28% remaja perempuan
dan 24% remaja laki-laki meminum minuman berakohol pada usia sebelum 15
tahun. Sekitar 2,8% remaja usia 15-19 tahun terlibat penyalahgunaan NAPZA,
dan 0,7% perempuan dan 4,5% laki-laki umur 15-19 tahun melakukan hubungan
seks pra-nikah.

Melihat besaran berbagai permasalahan sebagaimana diuraikan di atas, maka


sudah seharusnya pembinaan kesehatan remaja dijadikan sebagai program
prioritas pemerintah. Kementrian Kesehatan RI telah mengembangkan Program
Kesehatan Remaja di Indonesia dengan menggunakan pendekatan Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) sejak tahun 2003. Hingga akhir tahun 2013,
dilaporkan bahwa dari 497 kabupaten/ kota yang ada di Indonesia sebanyak 406
(81,69%) kabupaten/ kotavtelah memiliki minimal 4 Puskesmas mampu laksana
PKPR.
b. Tujuan
1) Tujuan Umum
Terselenggaranya PKPR berkualitas di Puskesmas yang mampu
menghargai dan memenuhi hak-hak serta kebutuhan remaja sebagai
individu, dalam upaya mewujudkan derajad kesehatan, pertumbuhan
dan perkembangan yang optimal bagi remaja sesuai dengan potensi yang
dimiliki.
2) Tujuan Khusus
Tersedianya pelayanan kesehatan khusus bagi remaja yang secara
komprehensif mengutamakan promotif dan prefentif dengan pelayanan
yang dapat dijangkau oleh remaja dengan tangan terbuka, menghargai
remaja, menjaga kerahasiaan, peka dalam kebutuhan yang terkait
dengan kesehatannya serta efektif dan efisien dalam memenuhi
kebutuhan dan selera remaja.
2. Landasan Hukum
a. UU No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan.
b. UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
c. SKB 4 Menteri No. 26 Tahun 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan UKS.
d. SK Menkes No. 1457 Tahun 2003 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Pelayanan Kesehatan.
3. Sasaran
Remaja usia 10-18 tahun baik yang berada di lingkup sekolah.
4. Strategi
a. Jejaring kemitraan yankes.
b. Pemenuhan sarana dan prasarana.
c. Penentuan biaya serendah mungkin.
d. Pelaksanaan kegiatan yang meliputi pelayanan medis, rujukan, penjaringan
kesehatan peserta didik, konseling, penyuluhan, terintegrasi dengan program
UKS yang meliputi pelatihan P3K dan dokter kecil.
e. Monitoring dan evaluasi internal.
5. Rencana Anggaran
Program PKPR yang terintegrasi dengan program UKS dalam kegiatan di luar gedung
dibiayai oleh BOK sesuai petunjuk teknis yang ada. Untuk pelayanan medis
pembiayaan dengan JKN.
6. Langkah Pelaksanaan Program PKPR
a. Kepala Puskesmas membuatkan SK Pemegang Program PKPR.
b. Pemegang program membentuk jejaring dengan lintas program di dalam intern
Puskesmas.
c. Pemegang program PKPR dan jejaring merusmuskan kegiatan yang akan
dilakukan sesuai dengan petunjuk teknis yang ada.
d. Konsultasi dengan bendahara BOK dalam pembiayaan kegiatan yang akan
diselenggarakan.
e. Memaparkan kegiatan program PKPR yang akan dilaksanakan dengan Kepala
Puskesmas, jejaring dan seluruh staf puskesmas untuk menyamakan persepsi.
f. Berkolaborasi dengan dokter puskesmas dalam pelayanan kesehatan remaja di
dalam gedung.
g. Berkolaborasi dengan jejaring dalam pelaksanaan kegiatan penjaringan,
penyuluhan, pemeriksaan gigi dan mulut, tindakan kegawat daruratan, rujukan,
serta pemeriksaan laboratorium jika diperlukan.
h. Membentuk jejering di luar gedung dengan lintas sektoral seperti sekolah,
kecamatan, dan kantor polisi terdekat.

KERANGKA ACUAN PENJARINGAN KESEHATAN ANAK SEKOLAH


1. PENDAHULUAN
Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk melaksanankan
program kesehatan, selain jumlahnya yang besar (30%) dari jumlah
penduduk, mereka juga merupakan sasaran yang mudah dijangkau karena
teroganisir dengan baik. Dari beberapa penelitian diketahui bahwa
sebagian anak SD/ MI masih mengalami masalah gizi yang cukup serius, dan
prevalensi kecacingan cukup tinggi, serta masih cukup tingginya gangguan
kesehatan gigi dan kesehatan indera pengelihatan dan pendengaran.

Melihat permasalahan diatas, pelayanan kesehatan di sekolah diutamakan


pada upaya peningkatankesehatan dalam bentuk promotif dan preventif.
Upaya preventif antara lain kegiatan penjaringan kesehatan (Screening
Kesehatan) untuk peserta didik.
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan peserta didik secara optimal.
b. Tujuan Khusus
1) Terdeteksinya secara dini masalah kesehatan peserta didik.
2) Tersedianya data atau informasi untuk menilai
perkembangan kesehatan peserta didik, maupun untuk
dijadikan pertimbangan dalam menyusun program
pembinaan kesehatan sekolah.
3) Termanfaatkannya data untuk perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi program pembinaan pesrta didik.
3. LANDASAN HUKUM
a. UU No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan.
b. UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
c. SKB 4 Menteri No. 26 Tahun 2003 tentang pembinaan dan
Pengembangan UKS.
d. SK Menkes No. 1457 Tahun 2003 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pelayanan Kesehatan.
4. SASARAN PENJARINGAN
Semua peserta didik pada kelas 1 SD, 7 SMP dan 9 SMA.

5. KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL


a. Kebijakan Operasional
1) Penjaringan kesehatan peserta didik merupakan bagian dari
pelayanan dasar kesehatan sebagai urusan wajib pemerintah
daerah.
2) Penjaringan dilakukan satu tahun sekali pada awal tahun
ajaran baru terhadap murid kelas 1 SD, 7 SMP dan 9 SMA
sederajat.
b. Strategi Operasional
1) Pendanaan kegiatan penjaringan kesehatan peserta didik
dibiayai oleh dana BOK.
2) Kegiatan penjaringan peserta didik dilakukan oleh suatu tim
penjaringan dibawah koordinasi puskesmas
6. LANGKAH PELAKSANAAN PENJARINGAN KESEHATAN
a. Kepala puskesmas menugaskan kepada pemegang program untuk
melaksanakan penjaringan kesehatan peserta didik.
b. Pemegang program membentuk tim petugas penjaringan
kesehatan.
c. Pemegang program berkoordinasi dengan bendahara BOK dalam
hal pembiayaan kegiatan serta mengidentifikasi kebutuhan
operasional.
d. Intarisasi data tentang jumlah sekolah.
e. Tim penjaringan kesehatan menyusun rencana kerja, yang berupa
jadwal pelaksanaan, tenaga pelaksana, kegiatan pelaksana,
catatan dan pelaporan.
f. Tim membuat surat pemberitahuan kegiatan penjaringan
kesehatan untuk sekolah-sekolah dan UPTD Pendidikan.
7. PELAKSANAAN
Kegiatan pelaksanaan penjaringan kesehatan meliputi :
a. Pemeriksaan keadaan umum
Penilaian keadaan umum peserta didik untuk menitai keadaan
fisik secara umum.
b. Penilaian status gizi
Dilakukan dengan menimbang berat badan dan mengukur tinggi
badan.

c. Pemeriksaan gigi dan mulut.


Untuk mengetahui kesehatan gigi dan mulut peseta didik
sehinggan dapat dijadian sebagai bahan acuan tindakan apabila
ditemukan masalah.
d. Pemeriksaan telinga
Dengan memeriksa kebersihan liang telinga sekaligus dilakukan
pemeriksaan tajam pendengaran.
e. Pengisian kuesioner
Pengisian kuesioner dilakukan untuk peserta didik lanjutan yaitu
kelas 7 SMP dan 9 SMA.

PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA


DI DALAM GEDUNG
No. Dokumentasi :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS Tanda tangan Kepala Puskesmas SOPIAN, SKM
GUNUNG LABUHAN NIP.19720803199302
1004
1.Pengertian Merupakan suatu pelayanan kesehatan untuk semua remaja yang berumur 10-
18 tahun, dengan menyelenggarakan akses pelayanan kesehatan yang
komprehensif, efektif dan efisien.
2. Tujuan Memberikan pelayanan kesehatan medis dan konseling sesuai dengan
kebutuhan remaja yang datang ke puskesmas dengan menjamin kerahasiaan.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Gunung Labuhan No.
4. Referensi 1. SK MenKes No. 1457 Tahun 2003 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Pelayanan Kesehatan
2. SKB 4 Menteri No. 26 Tahun 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan
UKS.
3. No. 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan anak.
5. Alat dan Bahan

6. Prosedur/ langkah

7. Diagram Alir
8. Hal- hal yang perlu
diperhatikan
9. Unit terkait
10. Dokumen terkait
11. Rekaman Historis Perubahan
Tanggal Mulai
No. Isi Perubahan
diberlakukan

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WAY TUBA


NOMOR: SK. 440/ / / /2016

TENTANG

KEHARUSAN MELAKUKAN PENJARINGAN KESEHATAN PADA PESERTA DIDIK

Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan program PKPR (Pelayanan Kesehatan


Peduli Remaja) sesuai dengan standar nasional,maka kepala di
Puskesmas harus menetapkan pemegang program PKPR untuk
melaksanakan penjaringan kesehatan pada peserta didk tersebut.
b. Bahwa sehubungan dengan butir tersebut diatas ditetapkan harus
melakukan penjaringan kesehatan pada peserta didik dengan
keputusan kepala puskesmas.

Mengingat : a. SK MenKes No. 1457 Tahun 2003 Tentang Standar Pelayanan


Minimal Bidang Pelayanan Kesehatan.
b. Undang-Undang No. 23 Thun 2003 tentang Perlindungan anak.
c. SKB 4 Menteri No. 26 Tahun 2003 tentang Pembinaan UKS.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WAY TUBA TENTANG


KEHARUSAN BAGI PEMEGANG PROGRAM PKPR UNTUK
MELAKSANAKAN PENJARINGAN KESEHATAN PESERTA DIDIK.

Kesatu : Keputusan tentang kewajiban tenaga klinis sebagaimana DIKTUM adalah


1. Dokter / IDI
2. Dokter gigi /PDGI
3. Perawat / PPNI
4. Bidan/IBI
5. Apoteker/IAI
6. Tenaga kesehatan lain
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila
ada kekeliruan akan dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI : WAY TUBA


PADA TANGGAL :
KEPALA PUSKESMAS WAY TUBA

SOPIAN, SKM
NIP: 19720803 1993021 004

Anda mungkin juga menyukai