Anda di halaman 1dari 3

Aku Generasi Unggul Kebanggaan Bangsa Indonesia

Kesehatan masyarakat memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kualitas


sumber daya manusia, penanggulangan kemiskinan dan pembangunan ekonomi. Indeks
Pembangunan Manusia meletakkan kesehatan adalah salah satu komponen utama pengukuran
selain pendidikan dan pendapatan. Kondisi umum kesehatan Indonesia dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan. Sementara itu pelayanan kesehatan terdiri dari
beberapa komponen antara lain ketersediaan dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan, obat dan
perbekalan kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan dan manajemen kesehatan. Fasilitas
pelayanan kesehatan dasar, yaitu Puskesmas yang diperkuat dengan Puskesmas Pembantu dan
Puskesmas Keliling, telah didirikan di hampir seluruh wilayah Indonesia, namun pemerataan
dan keterjangkauan pelayanan kesehatan masih menjadi kendala.

Sebelumnya, perkenalkan, nama saya Moch. Fikri Haikal. Putra sulung dari tiga
bersaudara, lahir di Sidodadi, 15 Februari 2000. Saya merupakan alumni dari SMA Negeri 1
Polewali tahun 2019. Selama mengenyam pendidikan disana, saya duduk dikelas unggulan.
Ada banyak pencapaian yang telah saya raih selama duduk dibangku SMA. Inilah yang
mengantarkan saya menuju ke jenjang universitas. Saat ini saya telah terdaftar di Universitas
Hasanuddin sebagai mahasiswa baru pada program studi S1 Kesehatan Masyarakat. Saya
mengambil program studi ini agar ilmu saya sebagai Peserta Olimpiade Siswa Nasional Bidang
Biologi Tingkat Provinsi Sulawesi Barat bisa saya terapkan pada masyarakat.

Sejak kecil saya sudah aktif dalam berbagai lomba, baik dalam bidang akademik
maupun non-akademik. Dimulai dari SD, Saya bersekolah di SDN 001 Matakali, dimana saat
itu sudah banyak event perlombaan atau kompetisi yang saya ikuti. Seperti lomba cerdas
cermat, menggambar dan mewarnai, menjadi juara 1 dalam lomba Tilawatil Qur’an se-
kecamatan, juga menjadi semifinalis dalam Olimpiade MIPA tingkat Sekolah Dasar

Tidak berhenti sampai disitu, Setelah tamat dari SD, saya melanjutkan pendidikan di
SMP Negeri 3 Polewali. Masa SMP semangat berkompetisi itu tetap ada. Lomba tadarrus
Qur’an dan lomba kaligrafi tidak satu pun saya lewatkan. Dari kedua perlombaan tersebut, saya
meraih juara 3 dicabang tadarrus Qur’an dan juara 1 dicabang Kaligrafi dalam kurun waktu 3
tahun di SMP.

Setelah mendaftar dan diterima di SMA Negeri 1 Polewali. Saya mencoba untuk
mengikuti tes kelas unggulan dan akhirnya saya berhasil masuk dikelas unggulan. Di jenjang
ini saya sangat tertarik dan antusias mengikuti Olimpiade Sains Nasional. Ditahun kedua SMA
saya mengikuti seleksi Olimpiade Sains sekolah namun belum berhasil untuk lolos dalam
seleksi tingkat sekolah tersebut. Kemudian Ditahun ketiga, berkat kegigihan dan semangat
berkompetisi, saya lolos dan sampai di tingkat Provinsi pada Olimpiade Sains Nasional. Tak
hanya itu semangat berkompetisi saya juga membawa saya pada Olimpiade Zoologi Tingkat
Nasional di Yogyakarta dan menjadi Semifinalis. Mengenai sains, saya juga menjadi peserta
karya tulis ilmiah di Universitas Hasanuddin tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi
Barat.

Banyak pengalaman yang telah saya dapatkan selama bersekolah di SMA Negeri 1
Polewali. Tak hanya pengalaman dalam prestasi di bidang akademik, saya juga aktif dalam
organisasi. Di SMA Negeri 1 Polewali saya menjabat sebagai Ketua Laboratorium Biologi dan
menjadi Koordinator Seksi Kekeluargaan dalam Palang Merah Remaja SMA Negeri 1
Polewali. Menjadi siswa berprestasi di bidang akademik sekaligus siswa yang aktif bukanlah
hal yang mudah. Namun, saya bisa melalui semua itu dengan baik. Di Palang Merah saya sudah
terlatih untuk berbakti pada masyarakat. Sesuai yang tercantum dalam Tri Bakti Palang Merah
Indonesia poin pertama dan kedua yakni, meningkatkan keterampilan hidup sehat serta
berkarya dan berbakti pada masyarakat, rasanya tak salah lagi dengan jurusan yang saya ambil,
yaitu Kesehatan Masyarakat.

Perjalanan saya menuju jenjang universitas tidaklah mudah. Saya harus merasakan
beberapa kali kegagalan dalam seleksi masuk perguruan tinggi. Salah satunya adalah di jalur
SNMPTN. Tekad saya untuk mewujudkan keinginan saya terjun dalam dunia kesehatan sangat
besar. Di jalur SNMPTN saya mengambil jurusan Pendidikan Dokter di Universitas
Mulawarman. Namun, saya tidak berhasil, saya percaya bahwa Allah punya rencana terbaik.
Akhirnya saya mencoba untuk fokus pada jalur SBMPTN. Di SBMPTN, saya mengikuti dua
kali tes yaitu di Makassar dan di Majene. Saya berharap agara nilai saya memenuhi standar
untuk dapat diterima. Lalu, saya mencari tahu mengenai jurusan kesehatan selain kedokteran.
Dan pilihan saya jatuh pada Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Gizi di Universitas Hasanuddin.
Pada saat pengumuman, teman saya memberitahu bahwa saya lulus di Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin. Sungguh Allah benar benar pembuat skenario terbaik

Rumpun ilmu kesehatan masyarakat mencakup pengetahuan tentang peningkatan taraf


hidup kesehatan masyarakat, ilmu medis, ilmu sosial dan menganalisa dampak lingkungan
terhadap kesehatan masyarakat. Besarnya kepedulian saya terhadap kesehatan masyarakat
Indonesia utamanya di daerah sendiri, saya merasa bahwa masih banyak hal yang harus
diperbaiki utamanya dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat.
Setelah sarjana nanti saya dapat berkarir di bidang administrasi kebijakan kesehatan
masyarakat. Seiring berkembangnya zaman, masalah kesehatan semakin kompleks. Oleh karna
itu, dibutuhkan ahli kesehatan masyarakat untuk memecahkan masalah yang ada.

Namun, berkaitan dengan hal itu, tuntutan biaya untuk menempuh jenjang pendidikan
di tingkat universitas rasanya bukanlah hal yang mudah. Mengingat di keluarga saya hanya
ayah yang banting tulang mencari nafkah, sedangkan saya merupakan anak sulung yang
seharusnya membantu orang tua meringankan beban finansial keluarga. Jika saya diberikan
kesempatan menjadi penerima beasiswa unggulan, tentunya akan saya manfaatkan kesempatan
tersebut sebaik mungkin untuk menjadi “Generasi Unggul Kebanggan Bangsa Indonesia”.

Anda mungkin juga menyukai