Oleh :
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan
baik. Dalam karya tulis ilmiah ini kami mengangkat judul “Watan, alat penyiram
tanaman otomatis berbasis sensor kelembaban tanah” yang kami sajikan
berdasarkan studi pustaka dari internet maupun buku literatur yang telah kami
pelajari di sekolah.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini, tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih
kepada :
1. Bapak Drs. Muhammad Faezal, M.Si sebagai Kepala Sekolah yang telah
memberikan kesempatan dan dorongan kepada penelitian kami.
2. Guru pembimbing yang memberikan dan membimbing melakukan penelitian
ini.
3. Kedua orang tua peneliti yang tak henti-hentinya memberikan doa dan
semangat serta dukungan sehingga penelitian kami berjalan dengan lancar.
4. Semua pihak yang tidak disebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam
penelitian ini
Kami menyadari tanpa kerjasana antara guru pembimbing dan penulis serta
beberapa pihak yang memberi berbagai masukan yang bermanfaat bagi peneliti
demi tersusunnya karya tulis ilmiah ini. Untuk itu, kami mengucapkan
terimakasih kepada pihak yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
memberikan arahan dan saran demi kelancaran penyusunan makalah ini.
Peneliti
ii
ABSTRAK
Pembudidayaan tanaman, baik tanaman hias maupun tanaman pangan berkembang menjadi hobi
maupun kebutuhan pada saat ini. Utamanya, budidaya tanaman pangan, kebutuhan rumah tangga
terhadap pangan seperti sayuran maupun umbi-umbian tidak dapat dipungkiri semakin meningkat
pesat. Peningkatan ini tentunya menyebabkan permintaan semakin menanjak. Namun, akan terjadi
pengeluaran yang signifikan apabila terus menerus mengandalkan konsumsi pangan melalui pasar.
Menyadari hal ini sudah banyak masyarakat yang berinisiatif melakukan penanaman tumbuhan
pangan di halaman maupun lahan kosong yang terdapat dirumah. Namun seringkali terjadi
kegagalan akibat kontrol perawatan tanaman yang kurang baik, seperti pada pola penyiraman,
yang disebabkan padatnya aktivitas masyarakat zaman ini. Maka dari itu Watan dibuat untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perawatan dan pembudidayaan tanaman, baik hias maupun
pangan. Agar meskipun ditengah-tengah tingginya kesibukan kerja saat ini, tetap dapat dihasilkan
tanaman budidaya yang berkualitas. Watan merupakan alat penyiram tanaman otomatis berbasis
sensor kelembaban tanah yang menggunakan dua rangkaian listrik sederhana. Rangkaian pertama,
yakni rangkaian yang berfungsi mengukur kelembaban tanah. Disusun menggunakan
Potensiometer 47K, Resistor 47 Ohm, Transistor tipe BC548, serta Catu daya 3 Volt.
Memanfaatkan Kawat Solder untuk menghubungkan rangkaian dan Kawat tembaga sebagai
indikator kelembaban tanah. Rangkaian kedua berfungsi sebagai penyiram tanaman otomatis,
dengan bahan sederhana seperti Pipa dan Pipa L sebagai sambungan, dilengkapi pompa air 100
volt, dan Relay sebagai saklar aktivasi penyiram otomatis. Kedua rangkaian akan saling terhubung,
pada saat sensor mendeteksi kelembaban tanah didalam pot rendah maka secara otomatis relay
akan mengaktivasi pompa dan mengalirkan air melalui pipa kepada tanaman. Dengan demikian
apabila pada rangkaian pertama mendeteksi rendahnya kelembaban tanah pada tanaman budidaya,
maka secara otomatis rangkaian akan bekerja untuk mengaktifkan Relay sebagai motor aktivasi
Watan.
Kata kunci : Watan, sensor, kelembaban tanah ,tanaman adidaya, Penyiram otomatis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
SMA Negeri 1 Polewali merupakan salah satu sekolah rujukan di
Sulawesi Barat dengan visi “Berprestasi Nasional, Berakhlak Mulia,
Berkepribadian Indonesia, Berbudaya Mala’bi, dan Berwawasan
Lingkungan”. Salah satu penerapan dari visi berwawasan lingkungan yaitu
pelaksanaan Adiwiyata. Hal ini juga ditunjukan dalam proses belajar
mengajar, yang di mana setiap Mata Pelajaran harus memasukkan
Kompetensi Dasar yang memiliki indikator yang menunjukkan muatan
berwawasan lingkungan.
Lomba Tepat Guna yang diadakan oleh FMIPA jurusan Fisika, yaitu
Gebyar Civitas Fisika (GRAVITASI) merupakan salah satu ajang dimana
peneliti diberikan ruang untuk berinovasi dengan menciptakan teknologi
sederhana yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan dengan mudah.
Dengan kesempatan ini, kami memutuskan untuk menciptakan sebuah alat
sederhana yang menjadi alternatif untuk mengurangi penggunaan tenaga
manusia serta mengurangi keterlambatan tanaman dalam memperoleh nutrisi.
Oleh karena itu, Watan (penyiram tanaman otomatis berbasis sensor
kelembaban tanah) diciptakan untuk memudahkan masyarakat terutama bagi
kalangan yang disibukkan oleh banyaknya pekerjaan dengan berbasis sensor
kelembaban tanah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat rumusan masalah yaitu sebagai
berikut:
1. Bagaimana cara kerja dari sensor kelembaban tanah untuk mendeteksi
kadar air dalam tanah?
2. Bagaimana cara kerja dari sensor kelembaban tanah untuk mengatifkan
pompa air?
2
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui cara kerja dari sensor kelembaban tanah untuk
mendeteksi kadar air dalam tanah.
2. Untuk mengetahui cara kerja dari sensor klembaban tanah untuk
mengaktifkan pompa air.
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari alat ini yaitu :
1. Memudahkan pekerjaan masyarakat untuk menyiram tanaman
2. Menghemat waktu
3
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Kelembaban Tanah
Kelembababan tanah adalah jumlah air yang mengisi sebagian atau
seluruh pori-pori tanah yang berada di atas water table (Jamulya dan
Suratman, 1993). Definisi lain menyebutkan bahwa kelembaban tanah
menyatakan jumlah air yang tersimpan di antara pori-pori tanah. Kelembaban
tanah sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh penguapan malalui permukaan
tanah, transpirasi dan perkolasi (Suyono dan Sudarmadil, 1997). kelembaban
tanah merupakan salah satu variabel kunci pada perubahan air dan energi
panas di antara permukaan dan atmosfer melalui evaporasi dantranspirasi.
2. Jenis-jenis Sensor
Sensor merupakan alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi sesuatu
seperti suhu, kecepatan, kelembaban, jarak, dll. Sensor sering berfungsi untuk
mengukur besaran sesuatu. Sensor adalah jenis transduser (mengubah daya
menjadi daya lain) seperti mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar,
dan kimiamenjadi arus listrik.
Sensor dikategorikan melalui pengukur dan memegang peranan penting
dalam pengendalian proses pabrikasi modern. Sesnsor memberikan ekivalen
mata, pendengaran, hidung, lidah dan menjadi otak mikroprosesor dari sistem
otomatisasi industri. Jadi sensor sangatlah penting dalam pembuatan alat-alat
otomasi misalnya seperti dalam bidang industri, dan lain-lain.
Macam-macam sensor :
a. Sensor Proximity
Sensor proximity merupakan sensor atau saklar yang dapat
mendeteksi adanya target jenis logam tanpa adanya kontak fisik. Sensor
proximity dapat diaplikasikan pada kodisi penginderaan pada objek
yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk menggerakkan suatu
mekanis saklar. Proximity hanya mnedeteksi “keberadaan” dan tidak
4
memberi “kuantitas” dari objek. Proximity tidak memberikan informasi
tentang kuantitas logam seperti jenis logam, ketebalan, jarak, suhu, dll.
b. Sensor Magnet
Sensor magnet atau disebut juga relai buluh, adalah alat yang akan
terpengaruh oleh medan magnet dan akan memberikan perubahan
kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar, dua kondisi (on/off)
yang digerakkan oleh medan magnet di sekitarnya. Biasanya sensor ini
dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu,
kelembaban, asap ataupun uap.
c. Sensor Sinar
Sensor sinar terdiri dari 3 kategori.
Fotovoltic atau sel solar adalah alat sensor sinar yang mengubah
energi sinar menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran
cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan
tegangan.
Fotokonduktif (fororesistif) adalah sensor yang akan memberikan
perubahan tahanan (resistansi) pada sel-selnya, semakin tinggi
intensitas cahaya yang diterima, maka akan semakin kecil pula nilai
tahanannya.
Fotolistrik adalah sensor yang berprinsip kerja berdasarkan
pantulan karena perubahan posisi/jarak suatu sumber sinar
(inframerah atau laser) ataupun target pemantulnya, yang terdiri
dari pasangan sumber cahaya dan penerima
d. Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang
suara, di mana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang
kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai
dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara
tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang
5
memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera di antaranya adalah:
objek padat, cair, butiran maupun tekstil.
e. Sensor Suhu
Sensor suhu adalah jenis sensor yang digunakan untuk mengubah
energi panas menjadi besaran listrik. Ada banyak jenis komponen
elektronika yang dapat difungsikan sebagai sensor suhu seperti
thermistor, thermostat, thermocouple dan resistive temperatur detector.
Sensor jenis ini banyak digunakan dialat elektronik seperti rice cooker,
dispenser, kulkas, dll.
f. Sensor kelembaban
Sensor kelembaban adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk
membantu dalam proses pengukuran atau pendefinisian yang suatu
kelembaban uap air yang terkandung di sekitarnya. Jenis-jenis sensor
kelembaban diantaranya Caspacitive Sensors, Electrical conductivity
Sensors, Thermal Conductivity Sensors, Optical Hygrometer, dan
Oscillating Hygrometer.
4. Komponen-Komponen Eletronika
Relai
Relai adalah suatuparenti yang menggunakan elektromagnet untuk
mengoperasikan seperangkat kontak saklar. Susunan paling sederhana dari
kumparan kawat penghantar yang dililit pada inti besi. Bila kumparan ini
dienergikan, medan magnet yang terbentuk menarik armatur berporos
yang digunakan sebagai pengungkit mekanisme sakler magnet.
6
Transformator
Transformator atau trafo adalah alat yang memindahkan tenaga
listrik antar dua rangkaian listrik atau lebih melalui induksi
elektromagnetik. Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetikk. Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi
primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung
dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan gaya gerak
listrik (ggl) dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya
pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.
𝑉𝑝 𝑁𝑝
Dengan menyusun ulang persamaan akan didapat = .
𝑉𝑠 𝑁𝑠
Probe
Probe adalah kabel penghubung yang ujungnya diberi penjepit,
dengan penghantar berkualitas, dapat meredam sinyal-sinyal gangguan,
seperti sinyal radio atau noise yang kuat. Probe didesain untuk tidak
mempengaruhi rangkaian yang diukur.
7
Resistor
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin
dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan
resistensi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara
kedua pin, nilai tegangan resistensi berbanding lurus dengan arus yang
mengalir. Berdasarkan hukum ohm :
V = IR
𝑉
I=
𝑅
Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik, dan
merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor
dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat
resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-
kromium).
Lampu LED
Lampu LED adalah produk diode pancaran cahaya (LED) yang
disusun menjadi sebuah lampu. Lampu LED memiliki usia pakai dan
efisiensi listrik beberapa kali lipat lebih baik daripada lampu pijar dan
tetap jauh lebih efisien daripada lampu neon.
Potensiometer
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan
geser yang membentuk pembagi tegangan yang dapat dissetel. Jika hanya
dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal
geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel. Potensiometer
biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti
pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh
suatu mekanisme dapat digunakan oleh suatu mekanisme dapat digunakan
sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick.
Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan daya tinggi
(lebih dari 1 watt) secara langsung. Potensiometer digunakan untuk
8
menyetel taraf isyarat analog (misalnya pengendali suara pada peranti
audio), dan sebagai pengendali masukan untuk sirkuit elektronik.
Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi
tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat
berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT)
atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang
sangat akurat dari sirkuitsumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B),
Emitor (E), dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya
Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar
daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output
kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia
eletronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam
amplifier (penguat) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian
digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa
transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai
logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
Pompa air
Pompa merupakan mesin untuk menggerakan fluida. Pompa
menggerakan fluida dari tempat bertekanan rendah ke tempat dengan
tekanan yang lebih tinggi, untuk mengatasi perbedaan tekanan ini maka
diperlukan tenaga (energi). Pompa untuk udara biasa disebut kompresor.
5. Energi listrik
Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan
listrik/energi yang tersimpan di dalam arus listrik dengan satuan ampere (A)
dan tegangan listrik ddengan satuan volt (V) dengan ketentuan kebutuhan
9
komsumsi daya listrik dengan satuan watt (W) untuk menggerakkan motor,
lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan atau menggerakkan kembali
suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk energi yang lain.
Adapun bentuk perubahan energi listrik menjadi bentuk lain adalah:
1. Energi listrik menjadi energi kimia
Contoh: Pada pengisian aki
2. Energi listrik menjadi energi panas
Contoh: Pada setrika listrik
3. Energi listrik menjadi energi gerak
Contoh: Pada kipas angin
4. Energi listrik menjadi energi cahaya
Contoh: Lampu tabung
5. Energi listrik menjadi energi bunyi
Contoh:Radio
W= V x Q
a. Tegangan
b. Kuat arus
c. Waktu
10
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Metodeologi
Metodeologi yang digunakan yaitu metologi eksperimen. Penelitian
eksperimen adalah suatu penelitian yang di dalamnya ditemukan minimal
satu variabel yang dimanipulasi untuk mempelajari hubungan sebab-akibat
(Solso & Maclin, 2002). Oleh karena itu, penelitian eksperimen erat
kaitannya dalam mengujisuatu hipotesis dalam rangka mencari pengaruh,
hubungan, maupun perbedaan perubahan terhadap kelompok yang
dikarenakan perlakuan.
1. Alat dan bahan :
Alat :
a. Solder
b. Spidol
c. Bor listrik
d. Gunting
e. Multimeter
f. Probe
g. Catu daya
h. Pompa air
Bahan :
a. Selang air
b. Pipa listrik
c. Tripleks
d. Cat
e. Plastik
f. Balok
g. Resistor 47 ohm
h. Transistor BC547
i. Potensiometer 47 k
11
j. LED
k. Kawat solder
l. Kawat tembaga
m. Relai
n. Spons
o. Transformator
2. Prosedur Kerja :
Seluruh komponen dirangkai sedemikian rupa dan disabungkan
oleh probe dimana probe ditancapkan ke dalam tanah. Pada saat tanah
kering, lampu akan mati dan relai akan on kemudian menyalakan pompa
air hingga tanaman otomatis tersiram. Ketika tanah basah maka lampu
LED akan menyala dan relai akan off.
B. Rancangan Alat
Seluruh komponen dirangkai sedemikian rupa sehingga membentuk suatu
rangkaian. Pada bagian ujung alat terdapat dua buah probe bermuatan positif
dan negatif. Probe tersebut terhubung dengan rangkaian sensor kelembaban
tanah. Alat ini terdiri dari dua bagian, yaitu komponen atau rangkaian sensor
kelembaban dan komponen alat penyiram. Sensor kelembapan tanah
terhubung dengan komponen alat penyiram dengan perantara relai, yang
berfungsi sebagai komponen elektronika yang menghidupkan atau mematikan
sistem kerja alat.
12
6. Berikutnya kemasan dipasangkan terminal listrik, yang digunakan untuk
menghubungkan komponen sensor dengan catu daya, serta pompa air.
7. Buatlah maket dengan ukuran 80 cm x 30 cm x 45 cm menggunakan
tripleks, balok, serta bahan dan alat lainnya.
8. Maket dibagi menjadi dua tempat, yaitu tempat untuk tanah dan tempat
untuk kolam air.
*tempat untuk tanah berukuran panjang 55 cm, dan tempat untuk kolam
air berukuran panjang 25 cm.
9. Selanjutnya, potong pipa dan selang yang digunakan sebagai media utama
dalam sistem penyiram.
10. Sebagai alas untuk tanah, pasang papan dengan kemiringan 30o , agar
ketika air disiram, air dapat mengalir menuju kolam air.
11. Lapisi bagian dalam maket, dengan menggunakan plastik yang agak tebal
12. Taruh pompa ke dalam tempat kolam air, kemudian hubungkan pompa
dengan pipa, serta hubungkan lagi pipa dengan selang berukuran 100 cm.
13. Beri tanah dengan ketebalan 5 cm, ke tempat yang telah disediakan.
14. Sebagai pembatas, agar tanah tak ikut terbawa menuju kolam, letakkan
spons sebagai pembatas diantara dua tempat tersebut.
15. Kemudian pada tanah, ditanam beberapa jenis tumbuhan yang sesuai
dengan ukuran maket
16. Langkah terakhir, ujilah keberhasilan alat ini.
13
6. sebagai tanda respon yang kemudian akan ditanggapi oleh relai. Relai
kemudian akan mengirimkan sinyal kepada pompa air, sehingga pompa
air tersebut menyala dan mengalirkan air pada pipa dan selang yang
berfungsi sebagai media utama penyiraman tanaman.
14
BAB IV
HASIL
15
Alat terdiri dari komponen-komponen yang disatukan dengan solder. Rangkaian
alat tersebut disusun dalam rangkaian seri.
16
Gambar 1.4 Pompa air
Pompai air berfungsi untuk manaikkan air dari kolam yang kemudian akan
mengalir. Pipa dan selang dirangkai dan disatukan dengan pompa air.
17
Gambar 1.6 Maket
Pipa dan pompa kemudian dimasukkan ke dalam box. Sehingga maketpun jadi.
18
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Watan merupakan alat penyiram tanaman otomatis berbasis sensor
kelembaban yang terdiri dari dua komponen, yaitu komponen sensor
kelembaban dan komponen alat penyiram
2. Watan adalah alat inovasi yang dibuat dengan tujuan untuk
mengurangi penggunaan air serta mengefesiensikan atau membantu
pekerjaan manusia
3. Watan turut andil dalam upaya untuk mengurangi penggunaan air yang
berlebih
4. Watan merupakan inovasi yang dibuat dengan menggabungkan
inovasi-inovasi yang telah ada, seperti : sensor kelembaban tanah, dan
komponen alat penyiraman sederhana
5. Watan menerapkan beberapa konsep yang terdapat di dalam Fisika,
diantaranya adalah perubahan energi yang terjadi dan konsep
elektronika
B. SARAN
Penelitian yang dilakukan masih berupa tahap awal, dan masih
terdapat banyak kekurangan yang terdapat pada alat, peneliti berharap di
masa mendatang alat tersebut akan menjadi alat yang lebih sempurna dan
dalam skala besar.
19
DAFTAR PUSAKA
Abdil, Margiono. 2015. Buku macam-macam sensor & aplikasinya pada sistem
otomasi. Yogyakarta. Dikutip dari
https://issuu.com/margionoabdil/docs/ebook_94b36c7b7fd08d
http://eprints.ums.ac.id/14532/4/BAB_I.pdf
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Lampu_LED
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pompa
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Potensiometer
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Relai
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Resistor
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Transistor
https://navelmangelep.wordpress.com/2012/02/27/metode-penelitan-eksperimen/
http://raninb.blogspot.co.id/2014/06/sensor-kelembaban.html?m=1
20
LAMPIRAN
21
Gambar 2.3 Pembuatan maket
21
Gambar 2.5 Pemasangan Tripleks
.
Ga
23
Gambar 2.7 Memasukkan Rangkain Pipa dalam Kotak Maket
24
BIODATA PESERTA
NIS : 15.14.257
No.Hp/Email : 082347308869/mhmdharits@gmail.com
Biodata pendamping
NIP : 198105202003122010
No.Hp/Email : 081342397883
Polman