Anda di halaman 1dari 30

Karya Tulis Ilmiah

WATAN SEBAGAI ALAT PENYIRAM TANAMAN OTOMATIS


BERBASIS SENSOR KELEMBABAN

Disusun Sebagai Hasil Inovasi Teknologi Daerah


Badan Penelitian dan Pengembangan
Provinsi Sulawesi Barat.

Oleh :

Muhammad Harits Hikmawan, NIS/NISN 1614257/0019491788


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan
baik. Dalam karya tulis ilmiah ini kami mengangkat judul “Watan, alat penyiram
tanaman otomatis berbasis sensor kelembaban tanah” yang kami sajikan
berdasarkan studi pustaka dari internet maupun buku literatur yang telah kami
pelajari di sekolah.

Dalam penyusunan karya ilmiah ini, tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih
kepada :

1. Bapak Drs. Muhammad Faezal, M.Si sebagai Kepala Sekolah yang telah
memberikan kesempatan dan dorongan kepada penelitian kami.
2. Guru pembimbing yang memberikan dan membimbing melakukan penelitian
ini.
3. Kedua orang tua peneliti yang tak henti-hentinya memberikan doa dan
semangat serta dukungan sehingga penelitian kami berjalan dengan lancar.
4. Semua pihak yang tidak disebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam
penelitian ini

Kami menyadari tanpa kerjasana antara guru pembimbing dan penulis serta
beberapa pihak yang memberi berbagai masukan yang bermanfaat bagi peneliti
demi tersusunnya karya tulis ilmiah ini. Untuk itu, kami mengucapkan
terimakasih kepada pihak yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
memberikan arahan dan saran demi kelancaran penyusunan makalah ini.

Polewali, 1 November 2017

Peneliti

ii
ABSTRAK

Pembudidayaan tanaman, baik tanaman hias maupun tanaman pangan berkembang menjadi hobi
maupun kebutuhan pada saat ini. Utamanya, budidaya tanaman pangan, kebutuhan rumah tangga
terhadap pangan seperti sayuran maupun umbi-umbian tidak dapat dipungkiri semakin meningkat
pesat. Peningkatan ini tentunya menyebabkan permintaan semakin menanjak. Namun, akan terjadi
pengeluaran yang signifikan apabila terus menerus mengandalkan konsumsi pangan melalui pasar.
Menyadari hal ini sudah banyak masyarakat yang berinisiatif melakukan penanaman tumbuhan
pangan di halaman maupun lahan kosong yang terdapat dirumah. Namun seringkali terjadi
kegagalan akibat kontrol perawatan tanaman yang kurang baik, seperti pada pola penyiraman,
yang disebabkan padatnya aktivitas masyarakat zaman ini. Maka dari itu Watan dibuat untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perawatan dan pembudidayaan tanaman, baik hias maupun
pangan. Agar meskipun ditengah-tengah tingginya kesibukan kerja saat ini, tetap dapat dihasilkan
tanaman budidaya yang berkualitas. Watan merupakan alat penyiram tanaman otomatis berbasis
sensor kelembaban tanah yang menggunakan dua rangkaian listrik sederhana. Rangkaian pertama,
yakni rangkaian yang berfungsi mengukur kelembaban tanah. Disusun menggunakan
Potensiometer 47K, Resistor 47 Ohm, Transistor tipe BC548, serta Catu daya 3 Volt.
Memanfaatkan Kawat Solder untuk menghubungkan rangkaian dan Kawat tembaga sebagai
indikator kelembaban tanah. Rangkaian kedua berfungsi sebagai penyiram tanaman otomatis,
dengan bahan sederhana seperti Pipa dan Pipa L sebagai sambungan, dilengkapi pompa air 100
volt, dan Relay sebagai saklar aktivasi penyiram otomatis. Kedua rangkaian akan saling terhubung,
pada saat sensor mendeteksi kelembaban tanah didalam pot rendah maka secara otomatis relay
akan mengaktivasi pompa dan mengalirkan air melalui pipa kepada tanaman. Dengan demikian
apabila pada rangkaian pertama mendeteksi rendahnya kelembaban tanah pada tanaman budidaya,
maka secara otomatis rangkaian akan bekerja untuk mengaktifkan Relay sebagai motor aktivasi
Watan.

Kata kunci : Watan, sensor, kelembaban tanah ,tanaman adidaya, Penyiram otomatis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR Error! Bookmark not defined.


ABSTRAK iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN Error! Bookmark not defined.
A. LATAR BELAKANG Error! Bookmark not defined.
B. RUMUSAN MASALAH 2
C. TUJUAN 3
D. MANFAAT 3
BAB II KAJIAN TEORI 4
A. Kelembaban Tanah 4
B. Jenis jenis Sensor 4
C. Sensor kelembaban tanah 6
D. Komponen elektronika 6
E. Energi Listrik 9
BAB III METODE PENELITIAN 11
A. Metodologi 11
B. Rancangan alat 12
C. Prosedur Pembuatan Alat 12
D. Prosedur Penggunaan Alat 13
E. Hasil yang Diperoleh 14
F. Evaluasi Kebermanfaatan Alat 14

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Error! Bookmark not defined.5


A. Deskripsi Hasil Rancangan 15
B. Analasis Hasil Rancangan 15
BAB V PENUTUP Error! Bookmark not defined.9
A. KESIMPULAN 19
B. SARAN 19
DAFTAR PUSTAKA 20
LAMPIRAN 21

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-


barang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Teknologi tepat guna adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan
dapat berguna serta sesuai dengan fungsinya. Selain itu, teknologi tepat guna
atau yang disingkat dengan TTG adalah teknologi yang digunakan dengan
sesuai (tepat guna). Ada yang menyebut teknologi tepat guna sebagai
teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, sederhana dan proses
pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan sekitar.

Secara umum, dapat dikatakan bahwa teknologi tepat guna adalah


teknologi yang dirancang bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat
disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial,
politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan. Secara teknis, TTG
merupakan jembatan antara teknologi tradisional dan teknologi maju. Oleh
karena itu, aspek-aspek sosio-kultural dan ekonomi juga merupakan dimensi
yang harus diperhitungkan dalam mengelola TTG.

Secara luas, istilah teknologi tepat guna biasanya diterapkan untuk


menjelaskan teknologi sederhana yang dianggap cocok bagi negara-negara
berkembang atau kawasan perdesaan yang kurang berkembang atau kawasan
perdesaan yang kurang berkembang di negara-negara industri maju. Pada
pelaksanaannya, teknologi tepat guna seringkali dijelaskan sebagai
penggunaan teknologi paling sederhana yang dapat mencapai tujuan yang
diinginkan secara efektif di suatu tempat tertentu.

1
SMA Negeri 1 Polewali merupakan salah satu sekolah rujukan di
Sulawesi Barat dengan visi “Berprestasi Nasional, Berakhlak Mulia,
Berkepribadian Indonesia, Berbudaya Mala’bi, dan Berwawasan
Lingkungan”. Salah satu penerapan dari visi berwawasan lingkungan yaitu
pelaksanaan Adiwiyata. Hal ini juga ditunjukan dalam proses belajar
mengajar, yang di mana setiap Mata Pelajaran harus memasukkan
Kompetensi Dasar yang memiliki indikator yang menunjukkan muatan
berwawasan lingkungan.

Lomba Tepat Guna yang diadakan oleh FMIPA jurusan Fisika, yaitu
Gebyar Civitas Fisika (GRAVITASI) merupakan salah satu ajang dimana
peneliti diberikan ruang untuk berinovasi dengan menciptakan teknologi
sederhana yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan dengan mudah.
Dengan kesempatan ini, kami memutuskan untuk menciptakan sebuah alat
sederhana yang menjadi alternatif untuk mengurangi penggunaan tenaga
manusia serta mengurangi keterlambatan tanaman dalam memperoleh nutrisi.
Oleh karena itu, Watan (penyiram tanaman otomatis berbasis sensor
kelembaban tanah) diciptakan untuk memudahkan masyarakat terutama bagi
kalangan yang disibukkan oleh banyaknya pekerjaan dengan berbasis sensor
kelembaban tanah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat rumusan masalah yaitu sebagai
berikut:
1. Bagaimana cara kerja dari sensor kelembaban tanah untuk mendeteksi
kadar air dalam tanah?
2. Bagaimana cara kerja dari sensor kelembaban tanah untuk mengatifkan
pompa air?

2
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui cara kerja dari sensor kelembaban tanah untuk
mendeteksi kadar air dalam tanah.
2. Untuk mengetahui cara kerja dari sensor klembaban tanah untuk
mengaktifkan pompa air.

D. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari alat ini yaitu :
1. Memudahkan pekerjaan masyarakat untuk menyiram tanaman
2. Menghemat waktu

3
BAB II

KAJIAN TEORI

1. Kelembaban Tanah
Kelembababan tanah adalah jumlah air yang mengisi sebagian atau
seluruh pori-pori tanah yang berada di atas water table (Jamulya dan
Suratman, 1993). Definisi lain menyebutkan bahwa kelembaban tanah
menyatakan jumlah air yang tersimpan di antara pori-pori tanah. Kelembaban
tanah sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh penguapan malalui permukaan
tanah, transpirasi dan perkolasi (Suyono dan Sudarmadil, 1997). kelembaban
tanah merupakan salah satu variabel kunci pada perubahan air dan energi
panas di antara permukaan dan atmosfer melalui evaporasi dantranspirasi.

2. Jenis-jenis Sensor
Sensor merupakan alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi sesuatu
seperti suhu, kecepatan, kelembaban, jarak, dll. Sensor sering berfungsi untuk
mengukur besaran sesuatu. Sensor adalah jenis transduser (mengubah daya
menjadi daya lain) seperti mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar,
dan kimiamenjadi arus listrik.
Sensor dikategorikan melalui pengukur dan memegang peranan penting
dalam pengendalian proses pabrikasi modern. Sesnsor memberikan ekivalen
mata, pendengaran, hidung, lidah dan menjadi otak mikroprosesor dari sistem
otomatisasi industri. Jadi sensor sangatlah penting dalam pembuatan alat-alat
otomasi misalnya seperti dalam bidang industri, dan lain-lain.
Macam-macam sensor :
a. Sensor Proximity
Sensor proximity merupakan sensor atau saklar yang dapat
mendeteksi adanya target jenis logam tanpa adanya kontak fisik. Sensor
proximity dapat diaplikasikan pada kodisi penginderaan pada objek
yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk menggerakkan suatu
mekanis saklar. Proximity hanya mnedeteksi “keberadaan” dan tidak

4
memberi “kuantitas” dari objek. Proximity tidak memberikan informasi
tentang kuantitas logam seperti jenis logam, ketebalan, jarak, suhu, dll.

b. Sensor Magnet
Sensor magnet atau disebut juga relai buluh, adalah alat yang akan
terpengaruh oleh medan magnet dan akan memberikan perubahan
kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar, dua kondisi (on/off)
yang digerakkan oleh medan magnet di sekitarnya. Biasanya sensor ini
dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu,
kelembaban, asap ataupun uap.

c. Sensor Sinar
Sensor sinar terdiri dari 3 kategori.
 Fotovoltic atau sel solar adalah alat sensor sinar yang mengubah
energi sinar menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran
cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan
tegangan.
 Fotokonduktif (fororesistif) adalah sensor yang akan memberikan
perubahan tahanan (resistansi) pada sel-selnya, semakin tinggi
intensitas cahaya yang diterima, maka akan semakin kecil pula nilai
tahanannya.
 Fotolistrik adalah sensor yang berprinsip kerja berdasarkan
pantulan karena perubahan posisi/jarak suatu sumber sinar
(inframerah atau laser) ataupun target pemantulnya, yang terdiri
dari pasangan sumber cahaya dan penerima

d. Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang
suara, di mana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang
kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai
dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara
tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang

5
memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera di antaranya adalah:
objek padat, cair, butiran maupun tekstil.

e. Sensor Suhu
Sensor suhu adalah jenis sensor yang digunakan untuk mengubah
energi panas menjadi besaran listrik. Ada banyak jenis komponen
elektronika yang dapat difungsikan sebagai sensor suhu seperti
thermistor, thermostat, thermocouple dan resistive temperatur detector.
Sensor jenis ini banyak digunakan dialat elektronik seperti rice cooker,
dispenser, kulkas, dll.

f. Sensor kelembaban
Sensor kelembaban adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk
membantu dalam proses pengukuran atau pendefinisian yang suatu
kelembaban uap air yang terkandung di sekitarnya. Jenis-jenis sensor
kelembaban diantaranya Caspacitive Sensors, Electrical conductivity
Sensors, Thermal Conductivity Sensors, Optical Hygrometer, dan
Oscillating Hygrometer.

3. Sensor Kelembaban Tanah


Sensor kelembaban tanah adalah sensor yang digunakan untuk
melakukan pengukuran kelembaban tanah. Prinsip kerja sensor kelembaban
tanah adalah memeberikan nilai keluaran berupa besaran listrik sebagai akibat
adanya air yang berada di antara lempeng kapasitor sensor tersebut.

4. Komponen-Komponen Eletronika
 Relai
Relai adalah suatuparenti yang menggunakan elektromagnet untuk
mengoperasikan seperangkat kontak saklar. Susunan paling sederhana dari
kumparan kawat penghantar yang dililit pada inti besi. Bila kumparan ini
dienergikan, medan magnet yang terbentuk menarik armatur berporos
yang digunakan sebagai pengungkit mekanisme sakler magnet.

6
 Transformator
Transformator atau trafo adalah alat yang memindahkan tenaga
listrik antar dua rangkaian listrik atau lebih melalui induksi
elektromagnetik. Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetikk. Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi
primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung
dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan gaya gerak
listrik (ggl) dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya
pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.

Rumus untuk fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer adalah


𝛿∅ = 𝜖 x 𝛿𝑡 dan rumus untuk ggl. Induksi yang terjadi di lilitan sekunder
𝛿∅
adalah 𝜖 = 𝑁
𝛿𝑇
Karena kedua kumparan dihubungkan dengan fluks yang sama, maka
𝛿∅ 𝑉𝑝 𝑉𝑠
= = .
𝛿𝑡 𝑁𝑝 𝑁𝑝

𝑉𝑝 𝑁𝑝
Dengan menyusun ulang persamaan akan didapat = .
𝑉𝑠 𝑁𝑠

Dari rumus-rumus di atas, didapat pula: 𝑉𝑝 𝐼𝑝 = 𝑉𝑆 𝐼𝑠


Dengan kata lain, hubungan antara tegangan primer dengan
tegangan sekunder ditentukan oleh perbandingan jumlah lilitan primer
dengan lilitan sekunder.

 Probe
Probe adalah kabel penghubung yang ujungnya diberi penjepit,
dengan penghantar berkualitas, dapat meredam sinyal-sinyal gangguan,
seperti sinyal radio atau noise yang kuat. Probe didesain untuk tidak
mempengaruhi rangkaian yang diukur.

7
 Resistor
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin
dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan
resistensi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara
kedua pin, nilai tegangan resistensi berbanding lurus dengan arus yang
mengalir. Berdasarkan hukum ohm :
V = IR
𝑉
I=
𝑅
Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik, dan
merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor
dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat
resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-
kromium).

 Lampu LED
Lampu LED adalah produk diode pancaran cahaya (LED) yang
disusun menjadi sebuah lampu. Lampu LED memiliki usia pakai dan
efisiensi listrik beberapa kali lipat lebih baik daripada lampu pijar dan
tetap jauh lebih efisien daripada lampu neon.

 Potensiometer
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan
geser yang membentuk pembagi tegangan yang dapat dissetel. Jika hanya
dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal
geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel. Potensiometer
biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti
pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh
suatu mekanisme dapat digunakan oleh suatu mekanisme dapat digunakan
sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick.
Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan daya tinggi
(lebih dari 1 watt) secara langsung. Potensiometer digunakan untuk

8
menyetel taraf isyarat analog (misalnya pengendali suara pada peranti
audio), dan sebagai pengendali masukan untuk sirkuit elektronik.

 Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi
tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat
berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT)
atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang
sangat akurat dari sirkuitsumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B),
Emitor (E), dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya
Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar
daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output
kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia
eletronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam
amplifier (penguat) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian
digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa
transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai
logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

 Pompa air
Pompa merupakan mesin untuk menggerakan fluida. Pompa
menggerakan fluida dari tempat bertekanan rendah ke tempat dengan
tekanan yang lebih tinggi, untuk mengatasi perbedaan tekanan ini maka
diperlukan tenaga (energi). Pompa untuk udara biasa disebut kompresor.

5. Energi listrik
Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan
listrik/energi yang tersimpan di dalam arus listrik dengan satuan ampere (A)
dan tegangan listrik ddengan satuan volt (V) dengan ketentuan kebutuhan

9
komsumsi daya listrik dengan satuan watt (W) untuk menggerakkan motor,
lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan atau menggerakkan kembali
suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk energi yang lain.
Adapun bentuk perubahan energi listrik menjadi bentuk lain adalah:
1. Energi listrik menjadi energi kimia
Contoh: Pada pengisian aki
2. Energi listrik menjadi energi panas
Contoh: Pada setrika listrik
3. Energi listrik menjadi energi gerak
Contoh: Pada kipas angin
4. Energi listrik menjadi energi cahaya
Contoh: Lampu tabung
5. Energi listrik menjadi energi bunyi
Contoh:Radio

W= V x Q

Dimana besarnya energi listrik dipengaruhi oleh 3 faktor:

a. Tegangan
b. Kuat arus
c. Waktu

10
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Metodeologi
Metodeologi yang digunakan yaitu metologi eksperimen. Penelitian
eksperimen adalah suatu penelitian yang di dalamnya ditemukan minimal
satu variabel yang dimanipulasi untuk mempelajari hubungan sebab-akibat
(Solso & Maclin, 2002). Oleh karena itu, penelitian eksperimen erat
kaitannya dalam mengujisuatu hipotesis dalam rangka mencari pengaruh,
hubungan, maupun perbedaan perubahan terhadap kelompok yang
dikarenakan perlakuan.
1. Alat dan bahan :
Alat :
a. Solder
b. Spidol
c. Bor listrik
d. Gunting
e. Multimeter
f. Probe
g. Catu daya
h. Pompa air

Bahan :

a. Selang air
b. Pipa listrik
c. Tripleks
d. Cat
e. Plastik
f. Balok
g. Resistor 47 ohm
h. Transistor BC547
i. Potensiometer 47 k

11
j. LED
k. Kawat solder
l. Kawat tembaga
m. Relai
n. Spons
o. Transformator
2. Prosedur Kerja :
Seluruh komponen dirangkai sedemikian rupa dan disabungkan
oleh probe dimana probe ditancapkan ke dalam tanah. Pada saat tanah
kering, lampu akan mati dan relai akan on kemudian menyalakan pompa
air hingga tanaman otomatis tersiram. Ketika tanah basah maka lampu
LED akan menyala dan relai akan off.

B. Rancangan Alat
Seluruh komponen dirangkai sedemikian rupa sehingga membentuk suatu
rangkaian. Pada bagian ujung alat terdapat dua buah probe bermuatan positif
dan negatif. Probe tersebut terhubung dengan rangkaian sensor kelembaban
tanah. Alat ini terdiri dari dua bagian, yaitu komponen atau rangkaian sensor
kelembaban dan komponen alat penyiram. Sensor kelembapan tanah
terhubung dengan komponen alat penyiram dengan perantara relai, yang
berfungsi sebagai komponen elektronika yang menghidupkan atau mematikan
sistem kerja alat.

C. Proses Pembuatan Alat


1. Siapkan komponen elektronika serta alat dan bahan yang akan dipakai
2. Satukan dan rangkai seluruh komponen, dengan cara menghubungkannya
masing-masing menggunakan kabel sesuai dengan alur pikir yang
sebelumnya telah dibuat
3. Kemudian, komponen yang telah dirangkai dihubungkan dengan relai.
4. Komponen serta relai dibuatkan kemasan dari papan atau tripleks.
5. Diluar kemasan, dibuat pengatur kesensitifan sensor serta saklar daya.
Tak terkecuali, tempat untuk kabel probe

12
6. Berikutnya kemasan dipasangkan terminal listrik, yang digunakan untuk
menghubungkan komponen sensor dengan catu daya, serta pompa air.
7. Buatlah maket dengan ukuran 80 cm x 30 cm x 45 cm menggunakan
tripleks, balok, serta bahan dan alat lainnya.
8. Maket dibagi menjadi dua tempat, yaitu tempat untuk tanah dan tempat
untuk kolam air.
*tempat untuk tanah berukuran panjang 55 cm, dan tempat untuk kolam
air berukuran panjang 25 cm.
9. Selanjutnya, potong pipa dan selang yang digunakan sebagai media utama
dalam sistem penyiram.
10. Sebagai alas untuk tanah, pasang papan dengan kemiringan 30o , agar
ketika air disiram, air dapat mengalir menuju kolam air.
11. Lapisi bagian dalam maket, dengan menggunakan plastik yang agak tebal
12. Taruh pompa ke dalam tempat kolam air, kemudian hubungkan pompa
dengan pipa, serta hubungkan lagi pipa dengan selang berukuran 100 cm.
13. Beri tanah dengan ketebalan 5 cm, ke tempat yang telah disediakan.
14. Sebagai pembatas, agar tanah tak ikut terbawa menuju kolam, letakkan
spons sebagai pembatas diantara dua tempat tersebut.
15. Kemudian pada tanah, ditanam beberapa jenis tumbuhan yang sesuai
dengan ukuran maket
16. Langkah terakhir, ujilah keberhasilan alat ini.

D. Prosedur Penggunaan Alat


1. Hubungkan komponen sensor dengan catu daya dan pompa air.
2. Nyalakan saklar yang terdapat pada kemasan komponen sensor, sehingga
seluruh sistem mendapat daya.
3. Sebagai tanda bahwa sistem tersebut mendapat daya, lampu LED akan
menyala.
4. Letakkan kabel probe ke tanah, kemudian pompa akan menyala sesuai
keadaan.
5. Apabila kadar air yang terdapat pada tanah tergolong rendah, atau dalam
kata lain tanah dalam kondisi kering, maka lampu indikator akan mati

13
6. sebagai tanda respon yang kemudian akan ditanggapi oleh relai. Relai
kemudian akan mengirimkan sinyal kepada pompa air, sehingga pompa
air tersebut menyala dan mengalirkan air pada pipa dan selang yang
berfungsi sebagai media utama penyiraman tanaman.

E. Hasil yang Diperoleh

Hasil yang diperoleh, sangatlah beragam, antara lain :

1. Mengurangi penggunaan air.


2. Mengefisiensikan pekerjaan manusia, terutama para petani.
3. Menghemat daya listrik yang digunakan.
4. Mengefektifkan proses berkebun atau bertani.

F. Evaluasi Kebermanfaatan Alat


1. Jangkauan alat ini terbilang masih sempit. Harapan ke depan, semoga
tempat yang dapat terjangkau oleh alat lebih luas.
2. Sensor kelembapan tanah hanya terdapat pada satu tempat, sehingga
keefektifitasannya dalam mendeteksi kadar air pun sangatlah terbatas.
3. Lubang tempat keluarnya air berdiameter 2 mm, sehingga intensitas
air yang keluar terlalu berlebihan.

14
BAB IV

HASIL

A. DESKRIPSI HASIL RANCANGAN

Watan merupakan alat yang tercipta sebagai realisasi program


Pemerintah Sulawesi Barat, serta program SMAN 1 Polewali, yaitu
Adiwiyata. Watan dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas perawatan dan pembudidayaan tanaman. Agar meskipun ditengah-
tengah tingginya kesibukan aktivitas masyarakat, tetap dapat dihasilkan
tanaman budidaya yang berkualitas.

Watan merupakan alat penyiram tanaman otomatis berbasis sensor


kelembaban tanah. Alat ini terdiri dari dua komponen besar, yaitu komponen
alat penyiram, dan komponen sensor kelembaban tanah. Langkah awal alat
ini adalah probe akan mendeteksi tingkat kadar air yang terdapat dalam tanah.
Apabila kadar air yang terdapat pada tanah tergolong rendah, atau dalam kata
lain tanah dalam kondisi kering, maka lampu indikator akan mati sebagai
tanda respon yang kemudian akan ditanggapi oleh relai. Relai kemudian akan
mengirimkan sinyal kepada pompa air, sehingga pompa air tersebut menyala
dan mengalirkan air pada pipa dan selang yang berfungsi sebagai media
utama penyiraman tanaman.

B. ANALISIS HASIL RANCANGAN

Gambar 1.1 Merangkai sensor kelembaban tanah

15
Alat terdiri dari komponen-komponen yang disatukan dengan solder. Rangkaian
alat tersebut disusun dalam rangkaian seri.

Gambar 1.2 Rangkaian alat

Setelah disatukan, seluruh rangkaian disatukan dan dimasukkan ke dalam kotak.

Gambar 1.3 Pipa dan Selang

Pipa dan selang disatukan

16
Gambar 1.4 Pompa air

Pompai air berfungsi untuk manaikkan air dari kolam yang kemudian akan
mengalir. Pipa dan selang dirangkai dan disatukan dengan pompa air.

Gambar 1.5 Membuat maket

Maket dibuat dengan cara memotong balok kemudian menyatukannya menjadi


satu dengan menggunakan paku. Kemudian memotong tripleks untuk menutupi
bagian samping maket.

17
Gambar 1.6 Maket

Pipa dan pompa kemudian dimasukkan ke dalam box. Sehingga maketpun jadi.

18
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Watan merupakan alat penyiram tanaman otomatis berbasis sensor
kelembaban yang terdiri dari dua komponen, yaitu komponen sensor
kelembaban dan komponen alat penyiram
2. Watan adalah alat inovasi yang dibuat dengan tujuan untuk
mengurangi penggunaan air serta mengefesiensikan atau membantu
pekerjaan manusia
3. Watan turut andil dalam upaya untuk mengurangi penggunaan air yang
berlebih
4. Watan merupakan inovasi yang dibuat dengan menggabungkan
inovasi-inovasi yang telah ada, seperti : sensor kelembaban tanah, dan
komponen alat penyiraman sederhana
5. Watan menerapkan beberapa konsep yang terdapat di dalam Fisika,
diantaranya adalah perubahan energi yang terjadi dan konsep
elektronika
B. SARAN
Penelitian yang dilakukan masih berupa tahap awal, dan masih
terdapat banyak kekurangan yang terdapat pada alat, peneliti berharap di
masa mendatang alat tersebut akan menjadi alat yang lebih sempurna dan
dalam skala besar.

19
DAFTAR PUSAKA

Abdil, Margiono. 2015. Buku macam-macam sensor & aplikasinya pada sistem
otomasi. Yogyakarta. Dikutip dari
https://issuu.com/margionoabdil/docs/ebook_94b36c7b7fd08d

Liklikwatil, Yakob. 2013. Komponen Elektronika. Yogyakarta: Deepublish

Ahmad Jayadi. 2007. Dasar Elektronika. Jakarta : Wordpress

http://eprints.ums.ac.id/14532/4/BAB_I.pdf

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Lampu_LED

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pompa

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Potensiometer

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Relai

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Resistor

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Transistor

https://navelmangelep.wordpress.com/2012/02/27/metode-penelitan-eksperimen/

http://raninb.blogspot.co.id/2014/06/sensor-kelembaban.html?m=1

20
LAMPIRAN

TAHAP PEMBUATAN ALAT

Gambar 2.1 Rangkaian Alat

Gambar 2.2 rangkaian alat dalam box

21
Gambar 2.3 Pembuatan maket

Gambar 2.4 Pemotongan Tripleks

21
Gambar 2.5 Pemasangan Tripleks

.
Ga

Gambar 2.6 Rangkaian pompa dan pipa

23
Gambar 2.7 Memasukkan Rangkain Pipa dalam Kotak Maket

HASIL YANG DIPEROLEH

Gambar 2.8 Maket

24
BIODATA PESERTA

1. Nama : Muhammad Harits Hikmawan


Tempat Tanggal Lahir : Binuang, 25 Juni 2001

NIS : 15.14.257

Alamat Rumah : Jl. Poros Pinrang-Polewali, Kel. Amassangan,


Kec. Binuang

Asal Sekolah : SMAN 1 POLEWALI

Alamat Sekolah : Jl. Hj. Andi Depu

Kabupaten/Kota : Polewali Mandar

Provinsi : Sulawesi Barat

No.Hp/Email : 082347308869/mhmdharits@gmail.com
Biodata pendamping

Nama : WAHDINA, S.Pd, M.Pd

Tempat,Tanggal Lahir : Tinambung, 20 Mei 1981

NIP : 198105202003122010

Pangkat/ Golongan : Pembina / IVa

No.Hp/Email : 081342397883

Alamat : Jl.Cendrawasih Takatidung Polewali kabupaten

Polman

Anda mungkin juga menyukai