Anda di halaman 1dari 8

6/6/2018 Pendekatan Sosiologis dalam Kampanye "Sustainable Society", Refleksi Hari Lingkungan Hidup oleh Nikodemus Niko - Kompasiana.

(https://www.kompasiana.com/)

Cari artikel disini M U L A I N UL IS

DA F TAR

(https://sso.kompas.com/login/a29tcGFzaWFuYQ==/aHR0cHM6Ly93d3cua29tcGFzaWFuYS5jb20vbmljb2RlbXVzMzMvNWIxNmQ0NjNkZDBmYTg0Yzg

KATEGORI TERPOPULER PILIHAN EDITOR TERBARU EVENT


() (HTTPS://WWW.KOMPASIANA.COM/POPULAR) (HTTPS://WWW.KOMPASIANA.COM/HEADLINE) (HTTPS://WWW.KOMPASIANA.COM/LATEST) (HTTP://EVENT.KOMPASIANA.COM

Nikodemus Niko (https://www.kompasiana.com/nicodemus33)


FOLLOW ()

Saya hanya seorang penulis lepas, hidup di jalanan berbatu dan mati di
atas rindu yang berserak.
(https://www.kompasiana.com/nicodemus33)

LINGKUNGAN P ILIH AN

Pendekatan Sosiologis dalam Kampanye


"Sustainable Society", Re eksi Hari
Lingkungan Hidup Terbang dari Jakarta ke

Hong Kong
via Singapura
6 Juni 2018   01:20 | Diperbarui: 6 Juni 2018   02:44 | 126 | 0 | 0
Harga All-in mulai

Rp1,010 736
Pesan Sekarang

Lihat Ketentuan

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan


(https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2018/06/06/lingkungan- cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
5b16d90ecf01b450cc3d8482.jpg?t=o&v=760)
Photo: Doc. Penulis
Email Anda Daftar

"Tumbuhan disipakan untuk kepentingan binatang dan


TERPOPULER
binatang disediakan untuk kepentingan manusia", Plato
(https://www.kompasiana.com/popular)
(Filosof Yunani).
Tersihir Aura Teluk Bayur
(https://www.kompasiana.com/n

https://www.kompasiana.com/nicodemus33/5b16d463dd0fa84c8276bca2/pendekatan-sosiologis-dalam-kampanye-sustainable-society-refleksi-hari-lingkungan-h
6/6/2018 Pendekatan Sosiologis dalam Kampanye "Sustainable Society", Refleksi Hari Lingkungan Hidup oleh Nikodemus Niko - Kompasiana.…

Iklan ditutup oleh (https://www.kompasiana.com/nprih)


nsuprihati
Arti lain dari pernyataan itu adalah bahwa manusia dan
(https://www.kompasiana.com/nprih)
EARN UP TO kepentingannya dianggap paling menentukan tatanan ekosistem, 341

US$100
Laporkan CASH
iklan ini
sedangkan tumbuh-tumbuhan dan binatang dianggap sebatas
REBATES
Mengapa iklan ini?
pelayan kebutuhan manusia.
Lezatnya Kentang Krawu sebagai
Makanan Pokok
FOR (https://www.kompasiana.com/aremanga
Mbah Ukik
FREELANCING (https://www.kompasiana.com/aremang
Sama artinya bahwa alam tidak diletakkan sebagai tujuan tindakan
Sign up for free 180
sosial manusia, melainkan hanya dinilai sebatas alat bagi kepentingan
manusia. Alam semesta seperti, air, tanah, udara, pasir, tumbuh- Musik Kesenian Barongan untuk
Membangunkan Sahur, Antara
tumbuhan dan binatang, tidak lebih dipandang hanya alat untuk (https://www.kompasiana.com/srisubekti
Dinda Pertiwi
menggapai kesejahteraan manusia.  (https://www.kompasiana.com/srisubekt
173

Karakter dan mental manusia yang berpikir demikian disebut sebagai


Potret Perempuan Asmat Yang
mental antroposentris, yang kemudian berwujud pada manusia yang Tangguh
(https://www.kompasiana.com/petruspits
PETRUS PIT SUPARDI
berkarakter pendobrak lahan-lahan baru (Susilo, 2014). (https://www.kompasiana.com/petruspit
166

Bagaimana ciri manusia antroposentris? Pertama, mereka


Pasang Alarm, Sahur Masih
memandang bahwa alam dan bumi sebagai pemberi sumber Bablas
kehidupan yang tidak terbatas, dengan keyakinan, "akan selalu ada (https://www.kompasiana.com/dewi_pus
Dewi Puspasari
(https://www.kompasiana.com/dewi_pus
sesuatu lagi".  166

Kedua, mereka memandang bahwa manusia sebagai mahkluk hidup di


luar alam, bukan bagian dari alam. Dengan kata lain bahwa manusia NIL AI TERTINGGI

dipandang eksklusif dan memiliki dunianya sendiri, ia tidak bersama Keluarga, Relasi Maya, dan
dengan alam. Ketiga, mereka memandang bahwa alam sebagai "Phubbing"
(https://www.kompasiana.com/paulodeno
Susy Haryawan
sesuatu yang perlu dikuasai. Alam yang menguntungkan manusia saja (https://www.kompasiana.com/pauloden
yang dilindungi dan dimanfaatkan, sementara yang tidak
menguntungkan manusia ditelantarkan saja (Yusuf, 2000; dalam Moeldoko: Pemerintah Hadirkan
Terobosan Kreatif Mudik
Susilo, 2014). (https://www.kompasiana.com/debbyangg
Debby Anggraini
(https://www.kompasiana.com/debbyang

Masyarakat Indonesia secara tidak sadar sebagian besar sebagai


Tersihir Aura Teluk Bayur
penganut antroposentris. Pada masyarakat yang antroposentris, (https://www.kompasiana.com/n
hanya berorientasi pada kepentingan manusia semata (kepentingan (https://www.kompasiana.com/nprih)
nsuprihati
(https://www.kompasiana.com/nprih)
untuk mengeksploitasi alam dan kepentingan ekonomi). 

Carolina Beach di Sumatera


Oleh karena itu, sebagai akibatnya masalah lingkungan selalu Barat

diabaikan. Kerusakan lingkungan sebagai isu publik hanya (https://www.kompasiana.com/tjiptadina


TJIPTADINATA EFFENDI
(https://www.kompasiana.com/tjiptadina
mengemuka setelah masyarakat banyak menjadi korban atas musibah
dari kerusakan-kerusakan lingkungan. Sebaliknya, jika kerusakan "THR" Selalu Ada Suka dan Duka
di Setiap Tahunnya
lingkungan belum mengakibatkan kerugian manusia, diabaikan.
(https://www.kompasiana.com/kvinlsvtm
Thirman Putu Sali
(https://www.kompasiana.com/kvinlsvtm

FEATURED ARTICLE

Mengapa Kita Sulit Lepas dari


Jerat Kantong Plastik?
(https://www.kompasiana.com/yessifebria
Yessi febrianty
(https://www.kompasiana.com/yessifebr
3972

TERBARU

Namaku Awai 161-162


(https://www.kompasiana.com/d
Penggunaan Zat Bahan Perusak Ozon (BPO) merupakan contoh Antroposentris. Photo: Doc. (https://www.kompasiana.com/deriprabu
Deri Prabudianto
Penulis (https://www.kompasiana.com/deriprabu
3

https://www.kompasiana.com/nicodemus33/5b16d463dd0fa84c8276bca2/pendekatan-sosiologis-dalam-kampanye-sustainable-society-refleksi-hari-lingkungan-h
6/6/2018 Pendekatan Sosiologis dalam Kampanye "Sustainable Society", Refleksi Hari Lingkungan Hidup oleh Nikodemus Niko - Kompasiana.…

Sunyoto Usman (Sosiolog) (dalam Susilo, 2014) menyatakan bahwa UPH VOXCOM Pre Competition
Concert
hal yang paling mencemaskan ketika antroposentrisme tidak bisa
(https://www.kompasiana.com/levinacute
Levina Cutez
dibedakan dengan watak-watak manusia lain; the cornuopia view of (https://www.kompasiana.com/levinacut
5
nature, faith in technology, growth ethic, materialism dan individualism.
Mari saya bahas secara singkat, the cornuopia view of nature yaitu
Membangun Ekonomi Mandiri
pandangan yang beranggapan tentang alam yang terbentang luas dan Kaum Wanita
(https://www.kompasiana.com/kabarbali)
Kabar Bali
tak akan pernah habis. Pandangan ini menyatakan bahwa sekalipun (https://www.kompasiana.com/kabarbal
lingkungan terus-menerus dieksploitasi, ia akan dengan sendirinya 9

membaik kembali.
KPK Resmi Menahan Bupati
Purbalingga dan Empat
Faith in technology, yakni keyakinan yang menganggap bahwa (https://www.kompasiana.com/kompasco
Kompas.com
(https://www.kompasiana.com/kompasc
teknologi bisa menyelesaikan segala-galanya. Teknologi 9

menghadirkan pencapaian kebutuhan manusia yang e sien, cepat,


dan bersifat massal. Bahkan dengan angkuhnya manusia meyakini Pernak-Pernik THR
(https://www.kompasiana.com/w
bahwa teknologi mampu menyelesaikan dampak-dampak negatif (https://www.kompasiana.com/wahyu_sa
Wahyu Sapta
yang dihasilkan lingkungan di masa yang akan datang. (https://www.kompasiana.com/wahyu_sa
9

Growth ethich, yaitu etika ingin terus menerus maju. Perkembangan


modernisasi telah mengubah pemikiran manusia dalam kaitannya ARTIKEL UTAMA

dengan ethos. Kita dapat menyaksikan keangkuhan manusia-


Poin dan Pangkat, Untuk Anda
manusia modern dalam berkompetisi antar-manusia dalam yang Aktif Menjelajahi
(https://www.kompasiana.com/kompasian
Kompasiana
mengumpulkan kekayaan materiil yang mereka sebut sebagai
(https://www.kompasiana.com/kompasia
kesuksesan diri, hal ini tergambar pada karya Harold L. Wilensky yang 7103

berjudul The Early Impact of Industrialization on Society. 


Mengurai Peliknya Sampah
Plastik
Adanya arus modernisasi dan industrialisasi dengan segala (https://www.kompasiana.com/sedikitpen
Sedikit Penuh
(https://www.kompasiana.com/sedikitpe
kompleksitasnya akan melahirkan pergeseran dalam peran-peran
469
manusia. Sisi negatifnya adalah ketika pabrik-pabrik dan pusat-pusat
ekonomi didirikan dengan mengorbankan lingkungan disekitarnya, Kampus UIII dan Harapan
Peradaban Dunia Islam
bahwa posisi lingkungan sebagai penyedia bahan baku industri
(https://www.kompasiana.com/syahirulal
Syahirul Alim
dieksploitasi besar-besaran. (https://www.kompasiana.com/syahirula
333

Materialism, yaitu kemodernan yang diukur dengan tindakan-


Rumah Makan Abah Karsu dan
tindakan konsumsi. Konsumsi bukan lagi sebagai sarana untuk Industri Makanan
(https://www.kompasiana.com/amosaja)
Amos Ursia
bertahan hidup atau menjaga kelangsungan hidup, tetapi konsumsi
(https://www.kompasiana.com/amosaja)
telah berubah menjadi hidup itu sendiri.  418

Veri kasi Hijau Diubah Menjadi


Konsumsi merupakan gaya hidup baru yang diyakini sebagai simbol
Validasi, Begini Caranya!
dari modernitas. Secara ekologis, produk konsumtif telah (https://www.kompasiana.com/kompasian
Kompasiana
(https://www.kompasiana.com/kompasia
menyebabkan sampah sebagai salah satu persoalan utama
28806
masyarakat kota. Sungai-sungai tercemar oleh limbah industri dan
rumah tangga, perilaku masyarakat kita yang belum sadar akan
bahaya sampah yang dibuang di sungai menjadi persoalan tersendiri.
 

Individualism, yakni sikap dan keyakinan dengan menekankan SOCIAL STREAM 


Beyond Blogging
dorongan personal tanpa memikirkan kepentingan dan kerugian di
pihak lain. Bentuk-bentuk keserakahan semacam ini akan lebih
mengorientasikan manusia hanya pada kepentingan dan keberhasilan
dirinya, tanpa berpikir panjang akibat yang ajan diterima kelompok-
kelompok masyarakat lain. 

https://www.kompasiana.com/nicodemus33/5b16d463dd0fa84c8276bca2/pendekatan-sosiologis-dalam-kampanye-sustainable-society-refleksi-hari-lingkungan-h
6/6/2018 Pendekatan Sosiologis dalam Kampanye "Sustainable Society", Refleksi Hari Lingkungan Hidup oleh Nikodemus Niko - Kompasiana.…

Hal paling mendasar adalah persoalan distribusi sumber daya alam, KOMPAS.com: Tepuk tangan
membahana saat Direktur Jenderal FAO
yang acapkali sering terjadi ketidakmerataan. Terdapat kelompok
Jose Graziano da Silva menyebut
masyarakat yang memiliki hak dan kewenangan dalam mengelola dan
mengatur, sementara terdapat kelompok lain yang tidak memiliki
kekuasaan sama sekali (powerless). Akibatnya tak jarang kelompok
masyarakat yang sebenarnya tidak terlibat dalam perusakan
lingkungan tetapi justru menanggung akibat dari kerusakan
lingkungan.

Menyaksikan kesedihan atas eksploitasi alam di Indonesia saat ini,


Untuk kamu warga Kalimantan, mari
tidak mudah bagi kita untuk menyalahkan siapa-siapa. Apakah salah
memilih calon pemimpin yang tepat dan
pemerintah yang kecolongan memberikan izin konsesi dan dimulai dari sini! https://goo.gl/AbZh9x

eksploitasi lahan yang kemudian terjadi besar-besaran? Apakah salah


   
perusahaan yang membabat habis hutan-hutan perawan, kemudian
ada campur tangan sebagian kecil masyarakat yang memiliki kuasa
(power)? 

Tidak ada yang dapat kita tuntut untuk bertanggung jawab atas
kerusakan-kerusakan lingkungan kita yang sudah parah. Bencana
alam yang datang silih berganti bukan tanpa sebab. Rusaknya
lingkungan menyebabkan keadaan udara tercemar, rusaknya tanah
tidak terlepas dari ekploitasi penggundulan hutan. Kita semua tahu,
bahwa Indonesia menjadi negara penghasil sampah plastik yang
sudah sangat mengkhawatirkan.

Kampanye Sustainable Society

Masyarakat dan lingkungan merupakan satu-kesatuan yang tidak


dapat dipisahkan dalam kehidupan. Pendekatan Sosiologi yang dapat
menjadi acuan dalam penyelamatan lingkungan dapat kita pelajari
melalui konsepsi tentang relasi individu-sistem, bahwasannya upaya
penyelamatan lingkungan dapat kita lakukan melalui pendekatan
berikut: Pertama pendekatan individu dan kedua pendekatan sistem
(Susilo, 2014).

Pertama, mengacu pada pendekatan individu, dinyatakan bahwa baik-


buruk lingkungan bergantung pada perilaku individu. Mengacu pada
pendapat Parsons, bisa dinyatakan bahwa individu bisa melakukan
peran penting, baik merusak maupun memelihara lingkungan sebab
individu memiliki perilaku voluntaristik. Perilaku voluntaristik
sendiri mengandung pengertian bahwa setiap individu menggunakan
bermacam-macam sarana untuk mencapai tujuan. 

Setiap tindakan sosial pasti diorientasikan pada tujuan-tujuan


tertentu. Individu tidak menyerah pada penggunaan satu alat sekali
saja, melainkan tidak henti-hentinya untuk mengupayakan
penggunaan alat yang efektif dan e sien, demi menggapai tujuan.

Kedua, berkaitan dengan penjelasan pendekatan sistem dalam


kaitannya dengan lingkungan, bisa dinyatakan bahwa kerusakan
lingkungan tidak lepas dari pola struktur sosial dan sistem sosial

https://www.kompasiana.com/nicodemus33/5b16d463dd0fa84c8276bca2/pendekatan-sosiologis-dalam-kampanye-sustainable-society-refleksi-hari-lingkungan-h
6/6/2018 Pendekatan Sosiologis dalam Kampanye "Sustainable Society", Refleksi Hari Lingkungan Hidup oleh Nikodemus Niko - Kompasiana.…

dimana terbentuk dari individu atau kelompok yang berinteraksi.


Dalam hal ini adalah bahwa realitas sosial dengan realitas ekologis
jelas saling berhubungan. 

Pendekatan sistem ini berkaitan dengan beberapa aspek penting yang


merupakan aspek pendekatan dalam penyelamatan lingkungan,
yakni; agama, hukum, politik, pendidikan, ekonomi.

Dari aspek agama, sudah semestinya kajian-kajian ekologi dari


perspektif teologi lingkungan dibahas oleh organisasi besar sosial dan
keagamaan. Mimbar-mimbar keagamaan sudah semestinya tidak
dijadikan kaku, isu lingkungan patut menjadi perhatian serius kita
sebagai manusia di bumi ini. Bahwasannya kecintaan kita atas
lingkungan gidup di bumi ini menjadi syarat bagi kita agar disayang
oleh makhluk-mahkluk di langit, seperti malaikat bahkan Tuhan.

Aspek hukum yang membangun ide dan kesadaran penyelamatan


lingkungan. Sesungguhnya sudah terdapat UU yang mengatur tentang
pengelolaan lingkungan ataupun penyelamatan hutan. 

Namun, arah kebijakan pengelolaan kehutanan dan juga misi


penyelamatan lingkungan masih tidak terlalu kelihatan, ketimbang
dengan pemberian izin konsesi dan eksploitasi lahan dan hutan untuk
dijadikan perkebunan dan lainnya.

Aspek politik masih jarang dijadikan bahan pertimbangan dalam misi


penyelamatan lingkungan. Kita masih belum berani menegaskan
"memilih pemimpin yang mampu menyelamatkan lingkungan" atau
"memilih pemimpin yang peduli lingkungan", nyatanya sangat
mudah kita jumpai pemikiran "memilih pemimpin berdasarkan
SARA", bukan misi nya terhadap keberlanjutan dan keselamatan
lingkungan. Kita belum berani tegas bahwa persoalan lingkungan
merupakan persoalan politik. Sudah banyak bukti nyata lingkungan
yang menjadi korban "perselingkuhan politik" saat pilkada.

Aspek pendidikan meski bersifat tidak langsung, produk pendidikan


kita memengaruhi hitam putihnya lingkungan sebab proses
pendidikan sangat menentukan watak manusia. 

Apakah pendidikan kemudian mengajarkan kita mewariskan budi


pekerti (etika) lingkungan, atau sebaliknya mengejar kesuksesan
materiil dengan mengorbankan lingkungan. Menata ulang pondasi
pendidikan kita di tingkat paling dasar dengan basis kepentingan dan
misi penyelamatan lingkungan semestinya menjadi agenda yang tidak
dapat ditawar.

Aspek ekonomi, khususnya pada rancangan pembangunan ekonomi


terlibat dalam rusaknya lingkungan di sekitar kita. Sebab target
keberhasilan pembangunan demi mendapatkan income yang sangat
besar, sudah jelas mengorbankan lingkungan. 

https://www.kompasiana.com/nicodemus33/5b16d463dd0fa84c8276bca2/pendekatan-sosiologis-dalam-kampanye-sustainable-society-refleksi-hari-lingkungan-h
6/6/2018 Pendekatan Sosiologis dalam Kampanye "Sustainable Society", Refleksi Hari Lingkungan Hidup oleh Nikodemus Niko - Kompasiana.…

Arti lain bahwa daerah-daerah kita yang memiliki kekayaan sumber


daya alam kemudian dieksploitasi besar-besaran demi
mewujudkannya dalam bentuk kekayaan materiil. Tidak dapat
dipungkiri bahwa pembangunan harus mengorbankan segala sumber
daya yang ada demi mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

Menciptakan masyarakat yang sadar dan peduli lingkungan, harus


dimulai dari lingkungan keluarga kita sendiri. Kelangsungan hidup
generasi masa depan, tergantung dari sikap kita pada hari ini; apakah
kita betul-betul peduli atau kita bersikap masa bodoh? Pilihan itulah
yang menjadi kunci generasi masa depan dapat menjumpai pohon-
pohon rindang, binatang-binatang yang hidup di hutan, dan air jernih
yang masih mengalir di kaki gunung.

Sumber Bacaan utama:

Susilo, R. K. D. (2014). Sosiologi Lingkungan. Jakarta: RajaGra ndo


Utama.

Di ANTARA INI, THR ANDA AKAN DIGUNAKAN UNTUK APA?

KOMPASIANA ADALAH PLATFORM BLOG, SETIAP ARTIKEL MENJADI TANGGUNGJAWAB PENULIS.

teknologi
LABEL (https://www.kompasiana.com/tag/teknologi)

lingkungan
(https://www.kompasiana.com/tag/lingkungan)

RESPONS : 0

REKOMENDASI UNTUK ANDA


POWERED BY

Ragam Alasan Mengapa Alam Sutera Menjadi Pilihan Hunian Ideal untuk Keluarga Milenial

(https://www.kompasiana.com/efabutar2/5afea7ecbde5753f157d8eb2/ragam-alasan-mengapa-alam-
sutera-menjadi-pilihan-hunian-ideal-untuk-keluarga-millenial)
Efa Butar butar
493

https://www.kompasiana.com/nicodemus33/5b16d463dd0fa84c8276bca2/pendekatan-sosiologis-dalam-kampanye-sustainable-society-refleksi-hari-lingkungan-h
6/6/2018 Pendekatan Sosiologis dalam Kampanye "Sustainable Society", Refleksi Hari Lingkungan Hidup oleh Nikodemus Niko - Kompasiana.…

AMTKB (Asrama Mahasiswa Transmigrasi Kalimantan Barat)

(https://www.kompasiana.com/jumiani8356/5b019406caf7db28e30be5d4/amtkb-asrama-mahasiswa-
transmigrasi-kalimantan-barat)
Jumiani
173

Menyikapi Masalah Waduk Cirata

(https://www.kompasiana.com/leechons/5a 966ccaf7db1dbb0fb174/menyikapi-masalah-waduk-cirata)
Cocon Sidiek
172

Syukuran HUT Ke-15 Kec Selaru Dihadiri Pangdam XVI/Pattimura

(https://www.kompasiana.com/penrembinaiya/5b01887ccaf7db3d6d5cba62/syukuran-hut-ke-15-kec-
selaru-dihadiri-pangdam-xvi-pattimura)
Caraka Binaiya
106

Alam Sutera, Hunian Modern dan Sehat Pilihan Keluarga

(https://www.kompasiana.com/ryosinurrahman/5afe9335ab12ae44de7f2a32/alam-sutera-hunian-
modern-dan-sehat-pilihan-keluarga)
R Yosi Nurrahman
217

Re eksi Hari Pancasila, Sudahkah Kita Menjadi Warga Negara yang Pancasila?

(https://www.kompasiana.com/kuya kri2685/5b110871ab12ae4fbe52a022/re eksi-hari-pancasila-


sudahkah-kita-menjadi-warga-negara-yang-pancasila)
Kuya Fikri
204

BERI NILAI

AKTUAL BERMANFAAT INSPIRATIF MENARIK MENGHIBUR TIDAK MENARIK UNIK

BERI KOMENTAR

Tulis Tanggapan Anda

https://www.kompasiana.com/nicodemus33/5b16d463dd0fa84c8276bca2/pendekatan-sosiologis-dalam-kampanye-sustainable-society-refleksi-hari-lingkungan-h
6/6/2018 Pendekatan Sosiologis dalam Kampanye "Sustainable Society", Refleksi Hari Lingkungan Hidup oleh Nikodemus Niko - Kompasiana.…

KIRIM

(HTTPS://WWW.KOMPASIANA.COM/)

TENTANG KOMPASIANA (HTTPS://WWW.KOMPASIANA.COM/TENTANG-KOMPASIANA)

PROFIL (HTTPS://WWW.KOMPASIANA.COM/TENTANG-KOMPASIANA)

PERFORMA & STATISTIK (HTTPS://WWW.KOMPASIANA.COM/TENTANG-KOMPASIANA/PENGHARGAAN)

TIM (HTTPS://WWW.KOMPASIANA.COM/TENTANG-KOMPASIANA/TIM)

SYARAT DAN KETENTUAN (HTTPS://WWW.KOMPASIANA.COM/SYARAT-KETENTUAN)

DEFINISI (HTTPS://WWW.KOMPASIANA.COM/SYARAT-KETENTUAN)

KETENTUAN LAYANAN (HTTPS://WWW.KOMPASIANA.COM/SYARAT-KETENTUAN/LAYANAN)

KETENTUAN KONTEN (HTTPS://WWW.KOMPASIANA.COM/SYARAT-KETENTUAN/KONTEN)

PENGGUNAAN DAN HAK CIPTA (HTTPS://WWW.KOMPASIANA.COM/SYARAT-KETENTUAN/HAK-CIPTA)

SANGGAHAN DAN PELAPORAN KONTEN (HTTPS://WWW.KOMPASIANA.COM/SYARAT-KETENTUAN/PELAPORAN-KONTEN)

KETENTUAN PERUBAHAN (HTTPS://WWW.KOMPASIANA.COM/SYARAT-KETENTUAN/PERUBAHAN)

UNDANG-UNDANG ITE (HTTPS://WWW.KOMPASIANA.COM/SYARAT-KETENTUAN/UU-ITE)

BANTUAN (HTTPS://WWW.KOMPASIANA.COM/BANTUAN)

FAQ (HTTPS://WWW.KOMPASIANA.COM/BANTUAN/FAQ)

KONTAK KAMI ()

https://www.kompasiana.com/nicodemus33/5b16d463dd0fa84c8276bca2/pendekatan-sosiologis-dalam-kampanye-sustainable-society-refleksi-hari-lingkungan-h

Anda mungkin juga menyukai