Indonesia yang memiliki bentang alam yang sangat unik, beberapa diantaranya merupakan daerah gunung apai, sementara beberapa daerah lainnya merupakan daerah cekungan. Kedua daerah ini mengakibatkan kayanya Indonesia dengan sumber daya mineral dan sumber daya energi. Bisa kita saksikan saat ini bagaimana daerah yang merupakan daerah cekungan menjadi pusat penghasil batubara dan migas, sementara daerah yang termasuk wilayah lempeng atau sekitaran gunung api, merupakan daerah penghasil mineral. Namun tidak tertutup kemungkinan di kedua daerah tersebut bisa ditemukan mineral, batubara, dan minyak bumi. Untuk itu dibutuhkan eksplorasi dan pemetaan potensi sumber daya alam Indonesia. Selain potensi mineral dan bahan bakar fosil, Indonesia yang diapit tiga lempeng aktif. Mempunyai potensi panas bumi yang sangat besar, namun hingga saat ini baru beberapa yang terpetakan dan tergarap. Seharusnya, dengan potensi yang seperti ini, Indonesia bisa menjadi negara yang paling kaya di Asia Tenggara. Kita harusnya mampu mengalahkan Brunei Darussalam yang hanya menyedot minyak bumi di tanah borneo. Bahkan tidak seharusnya kita kalah makmur dengan Singapura yang tidak punya kekayaan alam sama sekali. Permasalahnnya terletak pada manjemen sumber daya alam kita, sangat banyak kekayaan alam kita yang ditemukan oleh asing dan digarap oleh mereka. Bukankah seharusnya kita sudah memetakan potensi sumber daya alam kita dan mengelola potensi itu dengan baik. Belajar dari kasus PT. Freeport Indonesia, yang selama bertahun-tahun mengeruk emas di tanah papua, hanya dengan izin eksploitasi tembaga. Seharusnya kita sudah mengatahui mineral apa saja yang kita miliki di daerah-daerah potensial. Permasalahan dana dan sumberdaya manusia kembali menjadi alasan. Masih kurangnya sumberdaya manusia yang berkompeten di bidang ini, tentunya menyulitkan pemerintah untuk melakukan pemetaan secara menyeluruh. Kurangnya sumber daya manusia, bukan hanya karena kurangnya tenaga profesional yang terdidik dan terlatih. Tapi juga kurangnya tenaga pengajar yang akan mendidik tenaga profesional yang terlatih. Selain untuk tenaga profesional dan pengajar, peniliti dan pengawas pun juga sangat kekurangan. Ini terbukti dengan banyaknya formasi yang dibuka LIPI dan kementrian ESDM untuk kualifikasi Magister Teknik Pertambangan, Geologi, dan disiplin ilmu yang linier. Tentunya dengan kondisi yang ada membuat saya tertantang untuk memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan Indonesia saat ini. Dengan latar belakang sarjana teknik pertambangan, akan lebih memudahkan saya untuk melanjutkan studi ke jurusan teknik Geofisika, yang memang masih linier dengan pendidikan saya sebelumnya. B. Program Studi Program studi yang saya ajukan adalah Master Teknik (MT), Teknik Geofisika bidang khusus Geofisika Terapan. Adapun rincian mengenai program tersebut adalah sebagai berikut : Program Studi yang Diajukan Master Teknik Teknik Geofisika bidang khusus Geofisika Terapan Institusi Penyelenggara Institut Teknologi Bandung Jenis Program Program Magister Akreditasi A (BAN-PT / Berlaku sampai 15 Juni 2017) Lokasi Bandung, Indonesia Kredit 36 SKS Gelar Master Teknik (MT) Sekilas Tentang Institut Teknologi Bandung (ITB), Institusi Penyelenggara didirikan pada tanggal 2 Maret 1959. Kampus utama ITB saat ini merupakan lokasi dari sekolah tinggi teknik pertama di Indonesia. Walaupun masing-masing institusi pendidikan tinggi yang mengawali ITB memiliki karakteristik dan misi masing-masing, semuanya memberikan pengaruh dalam perkembangan yang menuju pada pendirian ITB. C. Waktu Pelaksanaan Studi Waktu pelaksanaan studi direncanakan selama 24 Bulan yang terbagi dalam 4(Empat) Semester, yang dimulai pada Agustus 2015 dan direncanakan selesai pada September 2017. Adapun timeline rencana perkuliahan adalah sebagai berikut : 2015 2016 2017 Semester 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I II II IV D. Mata Kuliah Untuk menyelesaikan program Magister Teknik, Teknik Geofisika bidang khusus Geofisika terapan, dipersyaratkan untuk menyelesaikan mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan yang dipersyaratkan. Rincian mengenai mata kuliah yang akan diambil adalah sebagai berikut : 1. Mata Kuliah Wajib KODE NO NAMA KULIAH SKS KULIAH Matematika Geofisika 1 TG6000 3 Gelombang dan Medan dalam Geofisika 2 TG6004 3 Metodologi Penelitian 3 TG6011 2 Tesis Magister 4 TG6091 4 Geologi Geofisika 5 TG6101 3 Kuliah Lapangan 6 TG6290 2 Eksplorasi Eletromagnetik 7 TG5145 2 Eksplorasi Gaya Berat dan Magnet 8 TG5216 3 Geofisika Tambang 9 TG5244 3 Eksplorasi Geotermal 10 TG6146 3 Geofisika Teknik dan Lingkungan 11 TG6160 3 Akusisi dan Pen. Data Seismik 12 TG6245 3 Total SKS = 34 SKS 2. Mata Kuliah Pilihan KODE No NAMA KULIAH SKS KULIAH Pemodelan Geofisika & Tomografi 1 TG5033 2 Mitigasi Bencana 2 TG5124 2 Eksplorasi Geolistrik 3 TG5146 2 Instrumentasi Geofisika Lanjut 4 TG5220 2 Penyelesaian Numerik Pers. Diferensial. 5 TG6002 2 Geofisika Marin 6 TG6031 2 Geostatistik 7 TG6034 2 Rock Physics Lanjut 8 TG6044 2 Kapita Selekta Geofisika 9 TG6050 2 Pengolahan Data Sinyal Geofisika 10 TG6203 2 Termo dan Dinamika Kerak Bumi 11 TG6206 3 Seismologi Teknik Lanjut 12 TG6225 2 Mekanika Tanah Lanjut 13 SI5121 3 Mekanika Batuan Lanjut I 14 TA5126 3 Kapita Selekta Reservoar 15 TM6022 3 Makro-Mikro Ekonomi Sektor Migas 16 TM6048 3 E. Rencana Anggaran Biaya Berikut ini rencana anggaran biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan studi pada program Magister Teknik, Teknik Geofisika bidang khusus Geofisika Terapan. Rencana anggara biaya ini merupakan perkiraan umum biaya studi (termasuk biaya pra studi dan pasca studi) dan biaya hidup per tahun sebagai mahasiswa pascasarjana dengan status single/tinggal sendiri. Rincian biaya akan dijelaskan seperti berikut : Komponen Biaya Besaran per Unit Jumlah Total Keterangan 1. Biaya Pra-Study Pendaftaran Rp 400.000,- 1 Rp 400.000,- TOEFL Test Rp 400.000,- 1 Rp 400.000,- TPA Bappenas Rp 325.000,- 1 Rp 325.000,- Transportasi Rp 850.000,- 1 Rp 850.000,- Padang-Bandung 2. Biaya Study Biaya Kuliah Rp 10.000.000,- 4 Rp 40.000.000,- Thesis Rp 2.500.000,- 1 Rp 2.500.000,- Buku dan Material Rp 1.000.000,- 4 Rp 4.000.000,- Penunjang 3. Biaya Hidup Tempat Tinggal Rp 650.000,- 24 Rp 15.600.000,- Konsumsi Rutin Rp 1.500.000,- 24 Rp 36.000.000,- (Biaya Makan, Laundry, dll) Biaya Transportasi Rp 500.000,- 24 Rp 12.000.000,- Biaya Hidup Per Bulan Rp 2.650.000,- 4. Biaya Pasca Study Tranpsortasi Rp 900.000,- 1 Rp 900.000,- Bandung-Padang Pengiriman Barang Rp 250.000,- 1 Rp 250.000,- Total (1+2+3+4) Rp 113.225.000,- *Keterangan : Total biaya adalah akumulasi biaya pendidikan, penelitian, dan biaya hidup selama 2 tahun program.
F. Rencana Pasca Study
Setelah menyelesaikan study di program magister Teknik Geofisika ini, diharapkan semua ilmu yang telah dipelajari, dapat diterapkan dan menjadi suatu kontribusi bagi perkembangan ilmu di Indonesia, terutama dibidang pertambangan, panas bumi, dan pengembangan potensi sumber daya alam lainnya. Adapun cita-cita dan harapan saya pribadi setelah menyelesaikan study ini adalah : - Mampu mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari dalam bentuk praktik dan penggunaan alat-alat geofisika. - Mampu mentransfer ilmu yang saya miliki ke generasi berikutnya - Mampu meniliti potensi sumber daya alam, dan memetakan dengan jelas lokasi, cadangan, dan kondisi. - Menjadi pendidik dilingkungan Universitas dimana saya dibutuhkan nantinya. Adapun langkah-langkah yang saya persiapkan untuk mewujudkan keinginan dan cita-cita saya pasca-study adalah sebagai berikut : 1. Bergabung dengan Tim LAPI ITB untuk membiasakan diri dalam proses penelitian geofisika. 2. Terlibat aktif dalam projek-projek geofisika, baik yang diselenggarakan pihak universitas, maupun perusahaan swasta lainnya. 3. Kembali ke Universitas Negeri Padang untuk mengabdi dan mendidik generasi penerus bangsa jika dibutuhkan 4. Jika belum dibutuhkan, saya akan bergabung dengan LIPI ataupun perusahaan lainnya, agar bisa berkontribusi dalam pemetaan dan pemanfaatan potensi sumber daya alam indonesia.