Anda di halaman 1dari 19

PROGRAM AFIRMASI PENDIDIKAN TINGGI

TENAGA KESEHATAN
dan
PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI TENAGA
KESEHATAN MELALUI RPL

Oleh : Dr. Sugiyanto, M.App.Sc.


Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan
Kamis, 15 Juli 2021
PROGRAM AFIRMASI PENDIDIKAN
TINGGI TENAGA KESEHATAN
(PADINAKES)

2
Program Afirmasi Pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan (Padinakes) adalah program
pemberian bantuan pendidikan bagi putra putri Indonesia untuk mengikuti pendidikan
kesehatan dan melaksanakan pendayagunaan setelah menyelesaikan pendidikan
Alur
Beasiswa

Lulusan Mahasiswa REKRUTMEN


SMA/ Poltekkes
permasalahan sederajat tahun terakhir
kesehatan
Pembiayaan mulai 0
tahun s/d :
• D3 selama 6 semester
• D4/S.Tr. selama 8
semester PROSES
PADINAKES
Pembiayaan pada 2 PENDIDIKAN
semester akhir :
akses terbatas • D3 mulai semester 5
• S.Tr. mulai semester 7
pendidikan tinggi kesehatan

latar LULUS
sarana
prasarana belakang
letak geografis sejarah
sosial budaya khusus

status ekonomi bencana PENDAYAGUNAAN


PASCA PENDIDIKAN
Prinsip : Efisien - Efektif - Transparan - Akuntabel - Kepatutan - Manfaat
SKEMA REKRUTMEN PEMBIAYAAN PADINAKES
PROGRAM AFIRMASI PENDIDIKAN TINGGI TENAGA KESEHATAN
2021 2022 2023 2024 2025
No TENAGA KESEHATAN
0 thn 2 smt 0 thn 2 smt 0 thn 2 smt 0 thn 2 smt 0 thn 2 smt

1. Farmasi 30 80 60 110 60 200 30 215 30 55

2. Sanitasi 10 70 20 90 20 180 10 195 10 35

3. Kesehatan Gigi 10 60 20 80 20 130 10 145 10 35

4. Gizi 10 95 20 120 20 150 10 160 10 35


5 TLM 30 150 60 150 60 300 30 310 30 35

6 Promosi Kesehatan 10 50 20 70 20 150 20 165 20 35

7 RMIK 20 50 40 52 40 110 20 130 20 45


8 Lain-lain *) - 88 - 88 - 40 - 40 - -
JUMLAH 120 643 240 760 240 1260 130 1370 130 275

Nakes lulusan Padinakes yg


- 643 760 1380 405
didayagunakan

*) Perawat, Bidan, Fisioterapi, Radiologi, dan Elektromedis


KRITERIA PRODI PADA POLTEKKES KEMENKES
PENYELENGGARA DAN PESERTA PADINAKES

KRITERIA PRODI PENYELENGGARA KRITERIA PESERTA PADINAKES

1. Program studi terakreditasi minimal 1. Berasal dari DTPK/DBK dan bersedia


B (Sangat Baik). ditempatkan di DTPK/DBK.

2. Presentase kelulusan uji kompetensi 2. Lulusan SMA/Sederajat (0 tahun).


nasional di atas 65%. 3. Mahasiswa semester 5 untuk
3. Diutamakan berada atau dekat program studi DIII atau semester 7
dengan DTPK atau DBK untuk program studi DIV/Sarjana
Terapan.
4. Diutamakan untuk Poltekkes dengan
pengelolaan BLU 4. Poltekkes penyelenggara akan
diminta data mahasiswa tingkat akhir
sesuai dengan poin c.
RENCANA REKRUTMEN CALON PESERTA PADINAKES
PER 6 MEI 2021

Rekrutmen Mahasiswa Tahun 2021 Rekrutmen Mahasiswa Tahun 2022


No POLTEKKES REKRUTMEN TOTAL No POLTEKKES REKRUTMEN TOTAL
KEMENKES KEMENKES
PENYELENGGARA 0 THN THN AKHIR PENYELENGGARA 0 THN THN AKHIR
1 Aceh 0 65 65 1 Aceh 10 30 40
2 Bengkulu 0 50 50 2 Bengkulu 10 20 30
3 Jakarta 3 15 4 19 3 Jakarta 3 0 10 10
4 Bandung 10 13 23 4 Bandung 0 30 30
5 Tasikmalaya 15 30 45 5 Tasikmalaya 0 30 30
6 Semarang 10 45 55 6 Semarang 0 20 20
7 Yogyakarta 10 4 14 7 Yogyakarta 0 20 20
8 Surabaya 15 10 25 8 Surabaya 0 30 30
9 Malang 10 10 20 9 Malang 10 20 30
10 Denpasar 10 8 18 10 Denpasar 20 15 35
11 Mataram 0 8 8 11 Mataram 10 10 20
12 Kupang 0 88 88 12 Kupang 0 30 30
13 Pontianak 10 71 81 13 Pontianak 10 20 30
14 Makassar 15 36 51 14 Makassar 20 20 40
15 Manado 0 35 35 15 Manado 5 25 30
16 Maluku 0 114 114 16 Maluku 5 10 15
17 Jayapura 0 52 52 17 Jayapura 20 40 60
JUMLAH 120 643 763 JUMLAH 120 380 500
HAK DAN KEWAJIBAN
Hak Kewajiban
Peserta Padinkes Peserta Padinkes
1) Dana pendidikan dan dana nonpendidikan 1) menaati dan mengikuti semua ketentuan program
selama masa studi pendidikan

2) Cuti akademik 2) mengikuti pendayagunaan pascapendidikan

Hak Kewajiban
Poltekkes Kemenkes penyelenggara Tim pengelola pusat dan tim pengelola Poltekkes
Padinakes Kemenkes
a. hasil seleksi akademik, wawancara, dan psikotes;
b. perkembangan dan hasil studi peserta Padinakes
menerima bantuan dana pendidikan bagi setiap semester; dan
peserta Padinakes sesuai dengan pola tarif c. daftar nama peserta yang telah lulus Padinakes,
sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan
PENDANAAN PENDIDIKAN
1. Pendanaan penyelenggaraan padinkes bersumber pada APBN, APBD dan sumber lain yg sah dan tdk
mengikat.
2. Besaran dana diberikan sesuai dengan alokasi anggaran yang tersedia.
3. Dana penyelenggaraan padinkes diberikan kpd Poltekkes penyelenggaran padinkes dan peserta padinkes.
4. Dana penyelenggaraan yg diberikan kpd peserta padinkes meliputi biaya hidup dan biaya operasional; buku
dan referensi; dan biaya lain.
5. Bantuan dana pendidikan diberikan kepada Poltekkes Kemenkes penyelenggara Padinakes berupa uang
pendidikan dengan besaran sesuai peraturan pola tarif
6. Dana penyelenggaraan dpt dihentikan apabila peserta :
a. meninggal dunia;
b. telah lulus pendidikan;
c. terbukti peserta Padinakes tidak memenuhi syarat untuk menerima bantuan pendidikan;
d. tidak mencapai target Indeks Prestasi Semester (IPS) Poltekkes Kemenkes penyelenggara Padinakes
selama 2 (dua) semester berturut-turut;
e. terbukti melakukan kegiatan yang bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945; dan/atau
f. dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap.
PROGRAM PERCEPATAN
PENDIDIKAN TINGGI TENAGA
KESEHATAN MELALUI RPL

2
LATAR BELAKANG

UU 36 TAHUN 2014 tentang


TENAGA KESEHATAN:
1. Mengatur kualifikasi pendidikan
tenaga kesehatan minimum
Diploma III.
2. Memberikan masa peralihan
selama 6 tahun bagi tenaga
kesehatan untuk penyesuaian
menjadi Diploma III.

Sumber : BKN 2015


TENAGA KESEHATAN PENDIDIKAN DIBAWAH DIPLOMA III
& DAMPAKNYA

Apabila dalam 6 tahun sejak diundangkan belum


• Nanggroe Aceh Darussalam : 4.333 orang • Nusa Tenggara Barat : 1.309 orang memiliki kualifikasi minimal Diploma III maka
• Sumatera Utara : 6.867 orang • Nusa Tenggara Timur : 3.778 orang
dampak :
• Sumatera Barat : 1.915 orang • Kalimantan Barat : 2.195 orang
• Kalimantan Tengah : 1.902 orang
bagi tenaga kesehatan tersebut :
• Riau : 1.762 orang
• Jambi : 1.693 orang • Kalimantan Timur : 1.145 orang 1. Menjadi asisten tenaga kesehatan
• Kalimantan Selatan : 2.040 orang
• Bengkulu : 1.328 orang
2. Tidak memiliki kewenangan melaksanakan
• Sumatera Selatan : 2.348 orang • Kalimantan Utara : 298 orang
• Sulawesi Utara : 1.717 orang
praktik sebagai tenaga kesehatan
• Lampung : 1.647 orang
• Kepulauan Riau : 135 orang • Sulawesi Tengah : 2.020 orang 3. Harus bekerja di bawah supervisi tenaga
• Kepulauan Bangka Belitung : 648 orang • Sulawesi Selatan : 2.149 orang kesehatan
• DKI Jakarta : 975 orang • Sulawesi Tenggara : 1.776 orang

• Jawa Barat : 5.176 orang • Gorontalo : 665 orang bagi fasyankes tempat dia bekerja :
• Jawa Tengah : 5.444 orang • Sulawesi Barat : 379 orang 1. Fasyankes tidak lagi sesuai standar akreditasi
• DI Yogyakarta : 898 orang • Maluku : 2.292 orang
• Maluku Utara : 630 orang
2. Timbul potensi masalah hukum bagi fasyankes
• Jawa Timur : 6.847 orang
• Banten : 1.006 orang • Papua : 3.999 orang yang mempekerjakan asisten tenaga
• Bali : 1.677 orang • Papua Barat : 1.608 orang kesehatan
3. Diperlukan pengaturan pelaksanaan supervisi
kepada asisten tenaga kesehatan
JUMLAH : 74.601 ORANG
(SUMBER DATA : BKN, 2015)
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN TENAGA
KESEHATAN MELALUI R P L

Program yang dikembangkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2016 tentang
Program Percepatan Peningkatan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan

 Dilaksanakan melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau Beban dan Lama Pendidikan


(RPL)
 Mengacu pada Permenristek Dikti 26/2016 dan
Jumlah Lama
Permenkes 41/2016 No Program Studi
SKS Pendidikan
 Permenristekdikti No 26 Th 2016 Pasal 1 ayat 1 :
Rekognisi Pembelajaran Lampau yang selanjutnya 1 Keperawatan 40 2 Sem
disingkat RPL adalah pengakuan atas Capaian
2 Kebidanan 40 2 Sem
Pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan
formal atau nonformal atau informal, dan/atau 3 Farmasi 36 2 Sem
pengalaman kerja ke dalam pendidikan formal
4 Gizi 40 2 Sem
 Pada akhir masa pendidikan setiap peserta program
percepatan harus melakukan uji kompetensi sesuai 5 Kesling 40 2 Sem
ketentuan
6 TLM 37 2 Sem
7 Kep. Gigi 28 2 Sem
8 RMIK 59 3 Sem
PESERTA PROGRAM PERCEPATAN

PERSYARATAN CALON PESERTA


1. Latar belakang pendidikan calon peserta:
 Diploma Satu Kebidanan bagi bidan;
 Sekolah Menengah Farmasi (SMF) bagi asisten apoteker;
 Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) bagi perawat;
 Sekolah Pengatur Rawat Gigi (SPRG) bagi perawat gigi;
 Sekolah Menengah Analis Kesehatan (SMAK) bagi tenaga  Peserta Program Percepatan
teknologi laboratorium medik; Pendidikan Tenaga Kesehatan berasal
 Sekolah Pembantu Ahli Gizi (SPAG) dan/atau Diploma Satu dari :
Ahli Gizi bagi tenaga gizi;
 Program Afirmasi melalui RPL
 Sekolah Pembantu Penilik Hygiene (SPPH) bagi sanitarian; atau
 Kelas karyawan di Poltekkes
 Minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang
Kemenkes
telah mendapatkan pelatihan rekam medis yang diakui oleh
Organisasi Profesinya (bagi perekam medis dan informasi  Program Pendidikan Jarak Jauh
kesehatan) (PJJ) di Poltekkes Kemenkes
2. Telah memberikan pelayanan kesehatan paling singkat 5 Kupang dan Poltekkes Kemenkes
Kaltim
(lima) tahun sebagai Tenaga Kesehatan
 Peserta Program Percepatan
3. Memperoleh izin dari pembina kepegawaian bagi ASN Pendidikan Tenaga Kesehatan akan
atau atasan langsung bagi non ASN memperoleh Bantuan Biaya
Pendidikan
CAPAIAN PROGRAM

74.601 39.973 34.628

• Meninggal • Akses terbatas


• Pensiun • Tersebar shg tdk mencukupi utk
• Tidak diizinkan atasan diselenggarakan kelas RPL
• Tidak diizinkan keluarga • Tidak sesuai jabfung
• Melanjutkan Dikti lain (S1 maupun • Mengundurkan diri
D4/D3) • dll
DASAR HUKUM & JUKNIS PENYELENGGARAAN
• UU 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
• Permenkes 41 Tahun 2016 tentang Program Percepatan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan.
• Permenristekdikti 26 Tahun 2016 tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau.
• Kepmenristekdikti 113 Tahun 2017 dirubah dengan Kepmenristekdikti 181 Tahun 2018 tentang Perguruan Tinggi Penyelenggara
Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau.
• Kepdirjen Belmawa 123 Tahun 2017 tentang Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau
• Juknis Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan.
• Juknis Desain Pembelajaran pada Program Afirmasi dengan Pendekatan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
• Juknis Tutorial Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan.
• Juknis Bantuan Biaya Pendidikan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan.
• Instrumen Asesmen RPL (Prodi D-III Kebidanan, Keperawatan, Farmasi, Gizi, Keperawatan Gigi, Kesehatan Lingkungan, Teknologi
Laboratorium Medik, dan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
• Juknis Desain Pembelajaran (Prodi D-III Kebidanan, Keperawatan, Farmasi, Gizi, Keperawatan Gigi, Kesehatan Lingkungan,
Teknologi Laboratorium Medik, dan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

Dokumen tersebut masih dapat menjadi acuan/pedoman dalam


pelaksanaan RPL selanjutnya
MEKANISME PENERIMAAN DAN
PENETAPAN CALON PESERTA

Penyelenggara harus menyiapkan informasi yang cukup kepada pelamar perihal proses asesmen yang akan ditempuh.
Informasi tersebut harus memberikan arahan tentang hal-hal sebagai berikut;
Konsultasi  Mata kuliah – mata kuliah apa saja yang dapat dilamar dengan proses RPL,
 Indikator – indikator kinerja atau deskriptor capaian pembelajaran yang diharapkan dari mata kuliah – mata kuliah yang
dapat dilamar dengan proses RPL,
 Dengan cara bagaimana peserta dapat menunjukkan hasil pembelajaran / kompetensi yang telah diperolehnya
 Bukti – bukti dokumen apa saja yang harus disampaikan oleh pelamar untuk melengkapi lamaran yang disampaikan.

Aplikasi  Menyerahkan Formulir Aplikasi


 Meyerahkan Formulir Asesme nMandiri
 Menyerahkan bukti portofolio sesuai dengan yang diperlukan mengacu kepada Formulir Asssmen Mandiri. Untuk alih
kredit menyerahkan ijazah, transkrip dan silabus dari PT asal
 Menjelaskan rencana dan pengorganisasian asesmen
 Menyepakati waktu, tempat asesmen, dan persiapan/perlengkapan asesmen sesuai metoda asesmen dan persyaratan
perusahaan
 Menandata Formulir persetujuan asesmen
Asesmen
A1: Alih Kredit: Ekivalensi Isi dan Capaian pembelajaran MK
A2: Asesmen dan Rekognisi: Portofolio, bertanya, observasi dll

Rekognisi A1: Alih kredit: Pengakuan mata kuliah hasil alih kredit(Jlh SKS)
A2: Rekognisi: Pengakuan mata kuliah hasil rekognisi(Jlh SKS)
IMPLEMENTASI DESAIN PEMBELAJARAN

Pembelajara
Tatap Muka
n Mandiri

Pembelajara
n Daring/e- Praktikum
learning

PENILAIAN HASIL BELAJAR


• Untuk perkuliahan tatap muka dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan PT penyelenggara
• Untuk pembelajaran mandiri dengan tutorial, minimal dua tugas, UTS dan UAS, proporsi pembobotan ditetapkan
oleh PT penyelenggara
• Pelaksanaan UAS dapat dilaksanakan di kampus atau tempat yang ditentukan PT penyelenggara
• Kelulusan diatur dan ditetapkan oleh PT penyelenggara sesuai dengan peraturan/pedoman akademik yang
berlaku
JENIS PENDIDIKAN DIII BIDANG KESEHATAN
& PROGRAM PERCEPATAN BAGI NON-ASN
Persyaratan peserta :
Tenaga kesehatan yang bekerja di Fasyankes
9 Jenis Pendidikan DIII Bidang
sesuai dengan profesinya dg kualifikasi
Kesehatan :
Pendidikan paling rendah
• D3 keperawatan  Sekolah kebidanan bagi bidan
 SMF bagi teknisi kefarmasian
• D3 Kebidanan
 SPK bagi perawat
• D3 Farmasi  SPRG bagi terapis gigi dan mulut

• D3 Keperawatan Gigi  SMAK bagi ahli Teknik laboratorium medik


 SPAG bagi ahli gizi
• D3 Kesehatan Lingkungan  SPPH bagi sanitarian
• D3 Teknologi Laboratorium Medis  SMA/sederajat yg telah mendapatkan pelatihan
rekam medis yg diakui OP nya
• D3 Gizi  D1 Teknisi Transfusi Darah bagi teknisi pelayanan
darah
• D3 RMIK
Telah menjalankan keprofesiannya min.5 thn di
• D3 Teknologi Bank Darah fasyankes
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai