Anda di halaman 1dari 45

Asuhan Kebidanan Kehamilan,

Persalinan, Nifas,
Neonatus,Kesehatan Reproduksi
Sub Komite Mutu Profesi Bidan
Kehamilan Normal
 Data Subjektif Alasan kunjungan :
 ibu mengatakan ingin melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
 Susah buang air besar
 Sering buang air kecil pada malam hari
 Bengkak pada kaki
 Data Objektif Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis
 Tanda-tanda Vital
 Tekanan darah: 109/61 mmHg Denyut nadi : 79 x/ menit Suhu tubuh : 36,5 ºC Pernafasan : 20 x/menit BB : 71 kg
 Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi
Pembesaran : sesuai masa kehamilan
Memanjang/melintang : memanjang
Gerakan janin : aktif
Palpasi
TFU : 31 cm (Mc. Donald)
Leopold I : 3 jari dibawah PX Teraba bulat, lunak, tidak melenting
Leopold II :(kanan) teraba bagian-bagian kecil ( kiri) teraba satu tahanan keras memanjang
Leopold III : teraba bulat, keras, tidak melenting
Leopold IV : konvergen TBJ : (31-13) x 155 = 2790 gr Auskultasi Frekuensi :144 x/menit
Puctum maksimum :1 tempat kuadran kiri bawah pusat ibu.
 Analisa G2P1A0 dengan hamil 34 minggu 6 hari Janin tunggal hidup presentasi kepala.
 Masalah : Susah buang air besar, sering buang air kecil pada malam hari, bengkak pada
kaki
Penatalaksanaan
 Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang dilakukan, bahwa ibu dan janin dalam keadaan sehat.
 Memberitahu tentang masalah yang dirasakan ibu adalah ktidaknyamanan akibat adanya perubahann fisik maupun
psikologis, ketidaknyamanan yang dirasakan ibu hamil membuat tubuh beradaptasi, apabila tubuh tidak mampu
beradaptasi maka akan menimbulkan suatu masalah

 Memberi KIE tentang personal hygiene seperti membersihkan kemaluan dari depan kebelakang, sesudah bab atau
bak mengeringkannya dengan handuk kecil atau tisu, sering mengganti pakaian dalam jika sudah lembab, pakai
celana dari bahan katun yang lebih mudah menyerap
 Menganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, seperti ikan, ati ayam, telur, tahu,
tempe, sayur-sayuran, buah, dan meminum susu ibu hamil bila perlu
 Mengingatkan kembali ibu untuk segera datang ke pelayanan kesehatan apabila mengalami tanda-tanda bahaya
kehamilan seperti janin yang dirasakan kurang bergerak dari biasanya, perdarahan pada hamil muda dan hamil tua,
muntah terus dan tidak mau makan, demam tinggi, bengkak pada kaki,tangan, dan wajah atau sakit kepala disertai
kejang, air ketuban keluar sebelum waktunya, dan penglihatan kabur
 Memberitahu ibu bahwa sakit perut dibagian bawah karena usia kehamilan yang semakin
besar, ukuran janin semakin membesar dan adanya peregangan pada rahim yang
menyebabkan adanya tekanan dari janin yang menekan organ sekitar panggul ibu
 Memberitahu ibu untuk tetap mengonsumsi kalk 500 mg 1 x1, vit C 50 mg 1x1, dan Fe 60
mg 1x1 minum ini dengan air jeruk agar penyerapan zat besi dalam tubuh dapat berjalan
dengan baik atau tidak dengan air putih. Sebaiknya diminum setelah makan makan disertai
buah-buahan untuk membantu proses penyerapan karena dapat menyebabkan mual, perut
tidak enak, susah buang air besar serta tinja berwarna hitam tetapi tidak membahayakan.
Dan jangan minum tablet tambah darah bersamaan susu, teh, kalk karena dapat
menghambat penyerapan zat besi
 Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang
 Melakukan pendokumentasian
Asuhan pada Ibu Hamil dengan abortus inkomplit

 Melakukan informed consent


 Beritahu hasil pemeriksaan
 Melakukan kolaborasi dengan dokter
 Pasang O2
 Mengambil darah lengkap
 Pasang IVFD RL 20 Tpm
 Menyiapkan therapy sesuai indtruksi dokter
 Memberikan motivasi dan dukungan kepada ibu
 Menganjurkan ibu untuk makan dan minum
 Memberitahu ibu untuk melakukan puasa
 Menganjurkan ibu untuk istirahat
Asuhan pada Ibu hamil dengan Abortus imminens

 Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu mengalami perdarahan pada kehamilan muda dan
merupakan salah satu tanda bahaya dari kehamilan.
 Konsultasi dengan dokter Obgyn, advice
 Memantau kesejahteraan ibu dan janin setiap 3 jam. (terlampir)
 Memberitahu ibu mengenai tanda bahaya kehamilan. Memberitahu ibu untuk tirah baring selama 2-3
hari. Dan apabila ibu ingin BAK ataupun BAB harus menggunakan pispot dan dilakukan ditempat tidur
di bantu oleh keluarga atau petugas kesehatan yang sedang bertugas.
 Menganjurkan ibu untuk tetap meminum tablet Fe yang telah diberikan oleh bidan.
 Memberitahu ibu untuk tidak khawatir atas kehamilannya dan menganjurkan ibu untuk rileks.
 Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang dibutuhkan saat hamil yaitu sayur-sayuran,
buah-buahan, dan lauk pauk seperti daging, dan ikan.
 Menganjurkan ibu untuk istirahat.
Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan
Hiperemesis gravidarum
 Membina Hubungan yang baik dengan pasien
 Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
 Menganjurkan ibu makan sedikit tapi sering seperti bangun pagi terlebih dahulu makan roti, tidak boleh makan makanan yang berminyak,
yang pedis karena dapat merangsang mual muntah.
 Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup dan teratur, tidur berbaring yang santai, tidak usah pikiran, istirahat siang 1-2 jam dan
malam 7-8 jam
 Menganjurkan keluarga untuk selalu menjaga keamanan dan batasi pengunjung karena jika banyak pengunjung maka dapat menganggu
kenyamanan ibu
 Menganjurkan keluarga selalu menemani ibu, seperti saat ibu membutuhkan bantuan maka keluarga selalu berada disampingnya
 Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga personal hygine seperti, setelah buang air kecil harus cebo yang arahnya dari depan ke belakang,
membersihkan diri dengan mandi, ganti pakyan luar, ganti pakyan dalam. M/ Ibu menerima anjuran yang diberikan untuk menjaga personal
hygine
 Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat m.
 Memberikan konseling dan dukungan psikologi pada ibu seperti, memberi semangat pada ibu dan memberi keyakinan bahwa mual dan
muntah merupakan gejala fisiologis pada kehamilan muda dan akan hilang pada kehamilan 4 bulan.
 Mendokumentasikan hasil pemeriksaan pada buku register dan status pasien
Persalinan

 PBM di IRDO RSKK pada tanggal 5 Januari 2021 pukul 05.00 WITA, Ny. G usia 25 tahun
datang dengan keluhan nyeri perut ingin melahirkan, sudah ada pelepasan lendir dan darah
sejak 3 jam yang lalu. Setelah dilakukan pengkajian data subjektif dan objektif diperoleh
hasil bahwa kehamilan ini merupakan kehamilan yang pertama, tidak pernah keguguran
usia kehamilan 38 minggu, TTV dalam batas normal, BJA 140x/m (kuadran kanan bawah),
his 4”10”45, VT 7 cm, Hodge III, presentasi kepala, hasil pemeriksaan laboratorium dalam
batas normal.
Analisis

 G1P0A0, Usia 25 Tahun hamil 39 minggu inpartu kala 1 fase aktif janin tunggal hidup
presentasi kepala.
 Masalah : Rasa takut, cemas, khawatir dan rasa nyeri
 Kebutuhan : pemenuhan kebutuhan fisiologis ( makan, minum, oksigenasi, eliminasi,
istrirahat dan tidur), kebutuhan pengurangan rasa nyeri, support person ( atau
pendampingan dari orang dekat), penerimaan sikap dan tingkah laku serta pemberian
informasi tentang keamanan dan kesejahteraan ibu dan janin
Penatalaksanaan Kala 1

 Melakukan pengawasan menggunakan partograf,


 Memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi ibu.
 Mengatur aktivitas dan posisi ibu yang nyaman.
 Fasilitasi ibu untuk buang air kecil.
 Hadirkan pendamping ibu seperti suami maupun anggota keluarga selama proses persalinan.
 Mengajari ibu tentang teknik relaksasi yang benar.
 Memberikan sentuhan, pijatan, counterpressure, pelvic rocking, kompres hangat dingin pada
pinggang, berendam dalam air hangat maupun wangi-wangian serta ajari ibu tentang teknik
relaksasi dengan cara menarik napas panjang secara berkesinambungan untuk mengurangi rasa
nyeri yang dirasakan oleh ibu.
 Menginformasikan tentang perkembangan dan kemajuan persalinan pada ibu maupun keluarga.
Penatalaksanaan Kala II

Diagnosa : G1 P0 A0 25 tahun hamil 39 minggu dalam inpartu kala II. Janin tunggal hidup.
b. Kebutuhan: Cara meneran yang benar.

Penatalaksamaan Kala II
 Menganjurkan ibu untuk mimilih posisi yang nyaman saat bersalin.
 Mengajari ibu cara meneran yang benar.
 Melakukan pertolongan kelahiran bayi sesuai dengan standar asuhan persalinan normal.

Penatalaksanaa Kala III


 Melakukan pertolongan kelahiran tali pusat berdasarkan manajemen aktif kala III
Penatalaksanaan Kala IV

 Melakukan penjahitan luka jika ada luka pada jalan lahir.


 Memfasilitasi ibu untuk memperoleh kebersihan diri, istirahat dan nutrisi.
 Melakukan observasi kala IV sesuai dengan standar asuhan persalinan normal.
Asuhan Masa Nifas

 S : Nyeri pada perut dari jalan lahir serta tidak bisa tidur nyenyak karena merasa cemas terhadap kondisi
bayinya.
 O : 1) Pemeriksaan Umum
 a) Keadaan Umum: Baik
 b) Kesadaran: Composmentis
 c) Keadaan Emosional: Baik
 d) Tanda – tanda Vital
 (1) Tekanan Darah: 100 / 70 mmHg
 (2) Nadi : 80 × per menit
 (3) Pernapasan: 24 × per menit
 (4) Suhu: 36,3° C
 2) Pemeriksaan Fisik
 a) Payudara: Tidak ada pembengkakan, kedua payudara teraba lunak, ASI keluar namun
belum lancar.
 b) Perut
 (1) Fundus Uteri: 1 jari di bawah pusat.
 (2) Kontraksi Uterus: Teraba keras.
 (3) Kandung Kemih: Teraba kosong.
 c) Vulva dan Perineum: Pengeluaran lokhea berwarna merah (Rubra, ± 40 cc), tidak ada
kemerahan, nanah dan oedema pada luka jalan lahir.
 d) Ekstremitas: Tidak ada oedema, nyeri dan kemerahan pada kedua tangan dan kaki.
 Diagnosa: P2 A0 32 tahun nifas normal jam ke-7.
 b. Masalah: Ibu tidak dapat tidur nyenyak.
 c. Kebutuhan: Kebutuhan eliminasi dan kebersihan diri, perawatan payudara, nutrisi ibu
nifas dan menyusui, serta teknik menyusui yang benar.
Penatalaksanaan

 Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu.


 Menganjurkan ibu untuk mengatur aktivitas antara waktu istirahat dan waktu merawat bayi agar
tenaga ibu pulih dan menunjang produksi ASI.
 Menganjurkan ibu untuk membersihkan puting susu dan daerah sekitarnya dengan baby oil
sebelum mandi.
 Memberikan pendidikan kesehatan tentang kebersihan diri pada ibu nifas.
 Menganjurkan ibu untuk tidak menahan keinginan untuk buang air kecil dan buang air besar.
 Memberikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi pada ibu nifas dan menyusui serta teknik
menyusui yang benar.
 Memberikan terapi sesuai instruksi dokter
Asuhan BBL Normal

 Memberitahu hasil pemeriksaan bayi pada ibu dan keluarga.


 Menginformasikan pada ibu dan keluarga bahwa munculnya suara “nggrok-nggrok” pada
bayinya merupakan hal yang normal bagi bayi baru lahir dan akan menghilang seiring
bertambahnya usia bayi.
 Melakukan pencegahan infeksi pada tali pusat dengan cara membungkus tali pusat dengan
kassa steril dan memberikan salep mata oksitetrasiklin 1 % pada kedua mata bayi.
 Memberikan vitamin K pada bayi dengan dosis 1 mg secara intramuscular pada ⅓ paha
anterolateral sebelah kiri dan imunisasi Hb-0 dengan dosis 0,5 cc dan jarak pemberian minimal
1 jam dari pemberian vitamin K secara intramuscular pada paha anterolateral sebelah kanan.
 Menjaga kehangatan bayi dengan cara membedong bayi dan memberikan topi kepala.
 Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya pada payudara kiri dan kanan secara bergantian.
Asuhan Neonatus

 Memberi tahu hasil pemeriksaan pada ibu.


Evaluasi: Ibu mengetahui hasil pemeriksaan pada bayinya.
 Menjelaskan pada ibu tentang proses terjadinya kuning pada tubuh bayi.
Evaluasi: Ibu mengerti tentang kondisi bayinya.
 Menganjurkan ibu agar bayinya dijemur di pagi hari d ibawah jam 8 selama±30 menit.
Evaluasi: Ibu bersedia untuk menjemur bayinya setiap pagi hari.
 Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya secara on demand.
Evaluasi: Ibu bersedia untuk memberikan ASI secara on demand.
 Menganjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi.
Evaluasi: Bayi telah dipakaikan baju, dibedong dan diletakkan di bawah lampu penghangat.
Asuhan Post SC

 1. Mengobservasi TTV, kontraksi Uterus, TFU, PPV


 2. Menginformasikan hasil pemeriksaan
 3. Melayani makan/minum setelah pasien buang angin
 4. Memantau tanda-tanda infeksi
 5. Memfasilitasi Ibu menyusui bayi dengan bantuan suami
 6. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
 7. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene
 8. Melayani terapi sesuai instruksi dokter
 9. Melakukan perawatan luka (Luka operasi tertutup kasa kering)
 10. Anjurkan ibu mobilisasi bertahap.
Asuhan Gangguan Kesehatan Reprodksi

 S : Ibu mengatakan nyeri pada perut bagian bawah, Ibu mengatakan sudah berhenti
menstruasi sejak 4 tahun yang lalu , Ibu mengeluh ada keluar darah seperti menstruasi 4
bulan yang lalu yang disertai dengan nyeri, Ibu mengeluh perut terasa berat dan penuh
dirasakan sejak 1 minggu yang lalu , Ibu merasa cemas dengan keadaannya sekarang
 O : KU ibu tampak lemah dan cemas, Kesadaran Composmentis, Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 130/70 mmHg Nadi : 80 x/i Pernafasan : 20 x/i Suhu : 36,8oC
 Pemeriksaan Head To Toe (Tidak ada bekas operasi, terdapat massa pada kanan bawah
perut ibu, dan adanya nyeri tekan)
 Pemeriksaan Penunjang
 a. Laboratorium Hemoglobin : 12, 5 gr %
 b. USG Oleh dr. “W” Hasil : Tampak uterus UK 10 x 5,9 x 6,1 cm, kontur dan tekstur dan
tampak massa hipoechoic pada adnexa sinistra, UK 5,7 x 5 cm tampak cairan intra
abdomen
Assesment

 Diagnosa aktual : P3A0, 55 tahun dengan Kista Ovarium


 Masalah aktual :Nyeri perut bagian bawah sebelah kiri dan kecemasan
 Masalah potensial :Antisipasi Perdarahan intra tumor, putaran tangkai/torsi, infeksi pada
tumor, robek dinding kista, dan perubahan keganasan. Lakukan kolaborasi dengan dokter
Sp.OG untuk pemberian obat-obatan serta tindakan kemoteraphi.
Penatalaksanaan

 Menyapa ibu beserta keluarganya dengan senyum dan salam


 Menjelaskan kepada ibu dan keluarga tentang keadaanya serta penyakitnya
 Melakukan informed consent kepada ibu dan keluarga untuk setiap tindakan yang akan
dilakukan
 Memberikan pengetahuan kepada ibu dan keluarga mengenai faktor penyebab terjadinya
kista ovarium yaitu menstruasi di usia dini yaitu usia 11 tahu atau lebih muda < 12 tahun,
gaya hidup yang tidak sehat seperti terpapar dengan asap rokok, mengkonsumsi alkohol
dan mengkonsumsi makanan yang siap saji/jung food seperti bakso, mie instant dll
sebagiannya.
 Menjelaskan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan yaitu kolaborasi dengan dokter
Sp.OG untuk tindakan kemoteraphi
 Observasi KU ibu dan tanda-tanda vital
 Melakukan pemasangan infuse RL pada ibu dengan 28 tpm
 Melakukan screne atau pencukuran rambut pubis pada ibu untuk persiapan operasi
 Menganjurkan ibu untuk melakukan puasa yaitu tidak makan dan minum kecuali air putih
mulai jam 00.00 WITA sampai operasi akan
 Memotivasi agar ibu dan keluarga yakin akan kesembuhan dan menganjurkan kepada ibu
dan keluarga untuk selalu berdoa memohon kepada Allah SWT agar diberi kelancaran serta
kemudahan dalam proses pengobatan dan operasi yang akan dijalani ibu.
 Memberikan support dalam menghadapi penyakitnya
Asuhan Post Operasi Kista

 Subjektif (S)
Ibu mengatakan merasakan nyeri pada luka bekas operasi
Ibu mengatakan belum bisa bergerak dengan bebas dan hanya bisa sedikit miring
Ibu mengatakan cemas dengan keadaanya

 Objektif (O)
 KU ibu baik
 Kesadaran Composmentis
 Ekspresi wajah tampak meringis bila bergerak
 Nyeri tekan pada luka operasi
 Tampak luka bekas operasi masih basah
 Terpasang infus RL 20 tpm pada tangan sebelah kanan
 Pemeriksaan TTV
 Tekanan Darah : 120/80 mmHg , Nadi : 78 x/i Pernafasan : 16 x/i Suhu : 36,7oC
 Terpasang dower kateter
 Pemeriksaan Fisik terfokus
 Wajah : Simetris, tidak ada oedema dan nyeri tekan
 Mata : Simetris, sklera putih dan konjungtiva merah muda
 Abdomen : Tampak luka bekas operasi , adanya nyeri tekan
 Ekstremitas : Tidak ada oedema, dan tidak nyeri tekan
Asseement

 Diagnosa aktual : P3A0, 55 tahun dengan Kista Ovarium post operasi kistektomi sinistra
 Masalah : Nyeri pada luka bekas operasi, belum bisa bergerak, cemas dengan keadaannya
Penatalaksanaan

 Mengobservasi Keadaan Umum ibu


 Mengobservasi TTV
 Menjelaskan kepada ibu bahwa penyebab nyeri yang dialami ibu sekarang adalah karena terputusnya
kontunitas jaringan otot dan serabut akibat regangan otot abdomen yang berlebihan saat operasi dengan
adanya luka ini maka dapat merangsang ujung-ujung saraf sehingga timbul rasa nyeri
 Mengobservasi pengeluaran urine
 Mengobservasi pemberian cairan infus
 Menganjurkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup untuk mengembalikan stamina dan tenaga ibu
yaitu dengan tidur siang 1-2 jam dan tidur malam 7-8 jam
 Menganjurkan kepada ibu untuk melakukan mobilisasi dini dengan miring ke kanan dan ke kiri secara
bergantian
 Memberitahu ibu bahwa ibu belum boleh makan sebelum bisa flatus/kentut
 Memberitahu ibu bahwa tetap menjaga luka operasinya tetap kering dan tidak boleh
terkena air sampai dilakukan pengangkatan jahitan
 Mengobservasi keadaan luka operasi
 Melakukan kolaborasi dengan dokter Sp.OG
KETIDAKNYAMANAN MASA NIFAS
 Nyeri perut setelah melahirkan
Nyeri setelah melahirkan akan hilang jika uterus tetap berkontraksi dengan baik saat kandung kemih kosong. Kandung kemih
yang penuh mengubah posisi uterus ke atas, menyebabkan relaksasi dan kontraksi uterus lebih nyeri.
 Keringat berlebih
Cara menguranginya sangat sederhana yaitu dengan membuat kulit tetap bersih dan kering.
 Nyeri perineum
Mengajarkan dan anjurkan ibu melakukan teknik relaksasi, membantu ibu untuk mencari posisi yang nyaman,
Kolaborasipemberian terapi
 Konstipasi
Hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi konstipasi adalah dengan sesegera mungkin melakukan mobilisasi dini setelah
melahirkan, asupan nutrisi terutama serat yang dikonsumsi oleh ibu selama masa nifas juga sangat mempengaruhi terjadi
konstipasi. Makanan yang memiliki kandungan serat tinggi dapat membantu mempercepat proses
defekasi pada ibu nifas
 Hemmoroid
Ketidaknyamanan TM 3

 Edema
 Menghindari menggunakan pakaian ketat
 Tidak mengkonsumsi makanan yang berkadar garam tinggi.
 Saat bekerja atau istirahat hindari duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama.
 Saat istirahat, naikkan tungkai selama 20 menit berulang –ulang.
 Sebaiknya ibu hamil makan makanan tinggi protein
 Sering buang air kecil (BAK).
Dilarang untuk menahan bak
Upayakan untuk mengosongkan kandung kencing pada saat terasa ingin bak.
Perbanyak minum pada siang hari untuk menjaga keseimbangan hidrasi
Untuk mencegah infeksi saluran kemih selesai bak alat kelamin di bersihkan dan dikeringkan
Gusi berdarah.

 Minum suplemen vitamin c


 Berkumur dengan air hangat, air garam
 Menjaga kebersihan gigi secara teratur memeriksa gigi ke dokter gigi.
Haemorroid

 Harus membiasakan defikasi yang baik


 Jangan duduk terlalu lama di toilet.
 Membiasakan senam kegel secara teratur, dan saat duduk pada bak yang berisi air hangat
selama 15 – 20 menit, dilakukan sebanyak 3 sampai 4 kali sehari.
 Banyak makan berserat.
 Kompres dingin di area wasur beberapa kali sehari
Insomnia
(sulit tidur)
 Mandi air hangat sebelum tidur
 Minum minuman hangat (susu hangat, teh hangat) sebelum tidur.
 Sebelum tidur jangan melakukan aktifitas yang dapat membuat susah tidur
 Jangan khawatir tentang tidak bisa tidur.
 Kalau perlu baca sebentar untuk penghantar tidur.
 Kurangi kebisingan dan cahaya.
 Tidur dengan posisi relaks, lakukan relaksasi.
Keputihan atau leukorrea

 Rajin membersihkan alat kelamin dan mengeringkan setiap sehabis bab/bak saat
membersihkan alat kelamin (cebok) dilakukan dari arah depan ke belakang
 Bila celana dalam keadaan basah segera diganti
 Pakai celana dalam yang terbuat dari katun sehingga menyerap keringat dan membuat
sirkulasi udara yang baik
Keringat bertambah

 Mandi dan berendam secara teratur,


 Memakai pakaian yang longgar dan tipis, terbuat dari katun supaya menyerap keringat, dan
perbanyak minum cairan untuk menjaga hidrasi.
Konstipasi (sembelit)

 Olahraga secara teratur


 Meningkatkan asupan cairan minimal 8 gelas sehari
 Minum cairan panas atau sangat dingin pada saat perut kosong,
 Makan sayur segar, makan bekatul 3 sendok makan sehari, nasi beras merah
Kram Pada Kaki

 Penuhi asuhan kasium yang cukup ( susu, sayuran berwarna hijau gelap).
 Olahraga secara teratur.
 Jaga kaki selalu dalam keadaan hangat
 Mandi air hangat sebelum tidur
 Meluruskan kaki dan lutut (dorsofleksi)
 Duduk dengan meluruskan kaki, tarik jari kaki kearah lutut.
 Pijat otot – otot yang kram
 Rendam kaki yang kram dalam air hangat atau gunakan bantal pemanas.
Gangguan pernafasan

 Latihan nafas melalui senam hamil.


 Tidur dengan bantal yang tinggi.
 Makan tidak terlalu banyak.
 Konsultasi dengan dokter apabila ada kelainan asma dll.
Nyeri ulu hati

 Hindari makanan berminyak/ digoreng


 Hindari makanan yang berbumbu merangsang
 Sering makan makanan ringan
 Hindari kopi dan rokok
 Minum air 6 – 8 gelas sehari.
 Kunyah permen karet
Perut kembung

 Menghindari makan makanan yang mengandung gas.


 Mengunyah makanan secara sempurna.
 Lakukan senam secara teratur.
 Biasakan BAB teratur.
 Tekuk lutut kedada untuk mengurangi rasa tidak nya man.
Sakit punggung

 Memakai bh yang dapat menopang payudara secara benar dengan ukuran yang tepat.
 Hindari sikap hiperlordosis
 jangan memakai sepatu atau sandal hak tinggi,
 Selalu berusaha mempertahankan postur yang baik,
 Hindari sikap membungkuk,
 Tekuk lutut saat mengangkat barang.
 Lakukan olah raga secara teratur, senam hamil atau yoga.
 Ibu hamil harus berkonsultasi gizi dan asupan makan sehari-hari untuk menghindari
penambahan berat badan secara berlebihan.
 Melakukan gosok atau pijat punggung.
Varises pada kaki atau vulva

 Lakukan olahraga secara teratur.


 Hindari duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama.
 Pakai sepatu dengan telapak yang berisi bantalan.
 Hindari memakai pakaian ketat
 Berbaring dengan kaki ditinggikan.
 6. Berbaring dengan kaki bersandar di dinding

Anda mungkin juga menyukai