Persalinan, Nifas,
Neonatus,Kesehatan Reproduksi
Sub Komite Mutu Profesi Bidan
Kehamilan Normal
Data Subjektif Alasan kunjungan :
ibu mengatakan ingin melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
Susah buang air besar
Sering buang air kecil pada malam hari
Bengkak pada kaki
Data Objektif Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital
Tekanan darah: 109/61 mmHg Denyut nadi : 79 x/ menit Suhu tubuh : 36,5 ºC Pernafasan : 20 x/menit BB : 71 kg
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Pembesaran : sesuai masa kehamilan
Memanjang/melintang : memanjang
Gerakan janin : aktif
Palpasi
TFU : 31 cm (Mc. Donald)
Leopold I : 3 jari dibawah PX Teraba bulat, lunak, tidak melenting
Leopold II :(kanan) teraba bagian-bagian kecil ( kiri) teraba satu tahanan keras memanjang
Leopold III : teraba bulat, keras, tidak melenting
Leopold IV : konvergen TBJ : (31-13) x 155 = 2790 gr Auskultasi Frekuensi :144 x/menit
Puctum maksimum :1 tempat kuadran kiri bawah pusat ibu.
Analisa G2P1A0 dengan hamil 34 minggu 6 hari Janin tunggal hidup presentasi kepala.
Masalah : Susah buang air besar, sering buang air kecil pada malam hari, bengkak pada
kaki
Penatalaksanaan
Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang dilakukan, bahwa ibu dan janin dalam keadaan sehat.
Memberitahu tentang masalah yang dirasakan ibu adalah ktidaknyamanan akibat adanya perubahann fisik maupun
psikologis, ketidaknyamanan yang dirasakan ibu hamil membuat tubuh beradaptasi, apabila tubuh tidak mampu
beradaptasi maka akan menimbulkan suatu masalah
Memberi KIE tentang personal hygiene seperti membersihkan kemaluan dari depan kebelakang, sesudah bab atau
bak mengeringkannya dengan handuk kecil atau tisu, sering mengganti pakaian dalam jika sudah lembab, pakai
celana dari bahan katun yang lebih mudah menyerap
Menganjurkan ibu untuk tetap mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, seperti ikan, ati ayam, telur, tahu,
tempe, sayur-sayuran, buah, dan meminum susu ibu hamil bila perlu
Mengingatkan kembali ibu untuk segera datang ke pelayanan kesehatan apabila mengalami tanda-tanda bahaya
kehamilan seperti janin yang dirasakan kurang bergerak dari biasanya, perdarahan pada hamil muda dan hamil tua,
muntah terus dan tidak mau makan, demam tinggi, bengkak pada kaki,tangan, dan wajah atau sakit kepala disertai
kejang, air ketuban keluar sebelum waktunya, dan penglihatan kabur
Memberitahu ibu bahwa sakit perut dibagian bawah karena usia kehamilan yang semakin
besar, ukuran janin semakin membesar dan adanya peregangan pada rahim yang
menyebabkan adanya tekanan dari janin yang menekan organ sekitar panggul ibu
Memberitahu ibu untuk tetap mengonsumsi kalk 500 mg 1 x1, vit C 50 mg 1x1, dan Fe 60
mg 1x1 minum ini dengan air jeruk agar penyerapan zat besi dalam tubuh dapat berjalan
dengan baik atau tidak dengan air putih. Sebaiknya diminum setelah makan makan disertai
buah-buahan untuk membantu proses penyerapan karena dapat menyebabkan mual, perut
tidak enak, susah buang air besar serta tinja berwarna hitam tetapi tidak membahayakan.
Dan jangan minum tablet tambah darah bersamaan susu, teh, kalk karena dapat
menghambat penyerapan zat besi
Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang
Melakukan pendokumentasian
Asuhan pada Ibu Hamil dengan abortus inkomplit
Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu mengalami perdarahan pada kehamilan muda dan
merupakan salah satu tanda bahaya dari kehamilan.
Konsultasi dengan dokter Obgyn, advice
Memantau kesejahteraan ibu dan janin setiap 3 jam. (terlampir)
Memberitahu ibu mengenai tanda bahaya kehamilan. Memberitahu ibu untuk tirah baring selama 2-3
hari. Dan apabila ibu ingin BAK ataupun BAB harus menggunakan pispot dan dilakukan ditempat tidur
di bantu oleh keluarga atau petugas kesehatan yang sedang bertugas.
Menganjurkan ibu untuk tetap meminum tablet Fe yang telah diberikan oleh bidan.
Memberitahu ibu untuk tidak khawatir atas kehamilannya dan menganjurkan ibu untuk rileks.
Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang dibutuhkan saat hamil yaitu sayur-sayuran,
buah-buahan, dan lauk pauk seperti daging, dan ikan.
Menganjurkan ibu untuk istirahat.
Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan
Hiperemesis gravidarum
Membina Hubungan yang baik dengan pasien
Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
Menganjurkan ibu makan sedikit tapi sering seperti bangun pagi terlebih dahulu makan roti, tidak boleh makan makanan yang berminyak,
yang pedis karena dapat merangsang mual muntah.
Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup dan teratur, tidur berbaring yang santai, tidak usah pikiran, istirahat siang 1-2 jam dan
malam 7-8 jam
Menganjurkan keluarga untuk selalu menjaga keamanan dan batasi pengunjung karena jika banyak pengunjung maka dapat menganggu
kenyamanan ibu
Menganjurkan keluarga selalu menemani ibu, seperti saat ibu membutuhkan bantuan maka keluarga selalu berada disampingnya
Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga personal hygine seperti, setelah buang air kecil harus cebo yang arahnya dari depan ke belakang,
membersihkan diri dengan mandi, ganti pakyan luar, ganti pakyan dalam. M/ Ibu menerima anjuran yang diberikan untuk menjaga personal
hygine
Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat m.
Memberikan konseling dan dukungan psikologi pada ibu seperti, memberi semangat pada ibu dan memberi keyakinan bahwa mual dan
muntah merupakan gejala fisiologis pada kehamilan muda dan akan hilang pada kehamilan 4 bulan.
Mendokumentasikan hasil pemeriksaan pada buku register dan status pasien
Persalinan
PBM di IRDO RSKK pada tanggal 5 Januari 2021 pukul 05.00 WITA, Ny. G usia 25 tahun
datang dengan keluhan nyeri perut ingin melahirkan, sudah ada pelepasan lendir dan darah
sejak 3 jam yang lalu. Setelah dilakukan pengkajian data subjektif dan objektif diperoleh
hasil bahwa kehamilan ini merupakan kehamilan yang pertama, tidak pernah keguguran
usia kehamilan 38 minggu, TTV dalam batas normal, BJA 140x/m (kuadran kanan bawah),
his 4”10”45, VT 7 cm, Hodge III, presentasi kepala, hasil pemeriksaan laboratorium dalam
batas normal.
Analisis
G1P0A0, Usia 25 Tahun hamil 39 minggu inpartu kala 1 fase aktif janin tunggal hidup
presentasi kepala.
Masalah : Rasa takut, cemas, khawatir dan rasa nyeri
Kebutuhan : pemenuhan kebutuhan fisiologis ( makan, minum, oksigenasi, eliminasi,
istrirahat dan tidur), kebutuhan pengurangan rasa nyeri, support person ( atau
pendampingan dari orang dekat), penerimaan sikap dan tingkah laku serta pemberian
informasi tentang keamanan dan kesejahteraan ibu dan janin
Penatalaksanaan Kala 1
Diagnosa : G1 P0 A0 25 tahun hamil 39 minggu dalam inpartu kala II. Janin tunggal hidup.
b. Kebutuhan: Cara meneran yang benar.
Penatalaksamaan Kala II
Menganjurkan ibu untuk mimilih posisi yang nyaman saat bersalin.
Mengajari ibu cara meneran yang benar.
Melakukan pertolongan kelahiran bayi sesuai dengan standar asuhan persalinan normal.
S : Nyeri pada perut dari jalan lahir serta tidak bisa tidur nyenyak karena merasa cemas terhadap kondisi
bayinya.
O : 1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan Umum: Baik
b) Kesadaran: Composmentis
c) Keadaan Emosional: Baik
d) Tanda – tanda Vital
(1) Tekanan Darah: 100 / 70 mmHg
(2) Nadi : 80 × per menit
(3) Pernapasan: 24 × per menit
(4) Suhu: 36,3° C
2) Pemeriksaan Fisik
a) Payudara: Tidak ada pembengkakan, kedua payudara teraba lunak, ASI keluar namun
belum lancar.
b) Perut
(1) Fundus Uteri: 1 jari di bawah pusat.
(2) Kontraksi Uterus: Teraba keras.
(3) Kandung Kemih: Teraba kosong.
c) Vulva dan Perineum: Pengeluaran lokhea berwarna merah (Rubra, ± 40 cc), tidak ada
kemerahan, nanah dan oedema pada luka jalan lahir.
d) Ekstremitas: Tidak ada oedema, nyeri dan kemerahan pada kedua tangan dan kaki.
Diagnosa: P2 A0 32 tahun nifas normal jam ke-7.
b. Masalah: Ibu tidak dapat tidur nyenyak.
c. Kebutuhan: Kebutuhan eliminasi dan kebersihan diri, perawatan payudara, nutrisi ibu
nifas dan menyusui, serta teknik menyusui yang benar.
Penatalaksanaan
S : Ibu mengatakan nyeri pada perut bagian bawah, Ibu mengatakan sudah berhenti
menstruasi sejak 4 tahun yang lalu , Ibu mengeluh ada keluar darah seperti menstruasi 4
bulan yang lalu yang disertai dengan nyeri, Ibu mengeluh perut terasa berat dan penuh
dirasakan sejak 1 minggu yang lalu , Ibu merasa cemas dengan keadaannya sekarang
O : KU ibu tampak lemah dan cemas, Kesadaran Composmentis, Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 130/70 mmHg Nadi : 80 x/i Pernafasan : 20 x/i Suhu : 36,8oC
Pemeriksaan Head To Toe (Tidak ada bekas operasi, terdapat massa pada kanan bawah
perut ibu, dan adanya nyeri tekan)
Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium Hemoglobin : 12, 5 gr %
b. USG Oleh dr. “W” Hasil : Tampak uterus UK 10 x 5,9 x 6,1 cm, kontur dan tekstur dan
tampak massa hipoechoic pada adnexa sinistra, UK 5,7 x 5 cm tampak cairan intra
abdomen
Assesment
Subjektif (S)
Ibu mengatakan merasakan nyeri pada luka bekas operasi
Ibu mengatakan belum bisa bergerak dengan bebas dan hanya bisa sedikit miring
Ibu mengatakan cemas dengan keadaanya
Objektif (O)
KU ibu baik
Kesadaran Composmentis
Ekspresi wajah tampak meringis bila bergerak
Nyeri tekan pada luka operasi
Tampak luka bekas operasi masih basah
Terpasang infus RL 20 tpm pada tangan sebelah kanan
Pemeriksaan TTV
Tekanan Darah : 120/80 mmHg , Nadi : 78 x/i Pernafasan : 16 x/i Suhu : 36,7oC
Terpasang dower kateter
Pemeriksaan Fisik terfokus
Wajah : Simetris, tidak ada oedema dan nyeri tekan
Mata : Simetris, sklera putih dan konjungtiva merah muda
Abdomen : Tampak luka bekas operasi , adanya nyeri tekan
Ekstremitas : Tidak ada oedema, dan tidak nyeri tekan
Asseement
Diagnosa aktual : P3A0, 55 tahun dengan Kista Ovarium post operasi kistektomi sinistra
Masalah : Nyeri pada luka bekas operasi, belum bisa bergerak, cemas dengan keadaannya
Penatalaksanaan
Edema
Menghindari menggunakan pakaian ketat
Tidak mengkonsumsi makanan yang berkadar garam tinggi.
Saat bekerja atau istirahat hindari duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama.
Saat istirahat, naikkan tungkai selama 20 menit berulang –ulang.
Sebaiknya ibu hamil makan makanan tinggi protein
Sering buang air kecil (BAK).
Dilarang untuk menahan bak
Upayakan untuk mengosongkan kandung kencing pada saat terasa ingin bak.
Perbanyak minum pada siang hari untuk menjaga keseimbangan hidrasi
Untuk mencegah infeksi saluran kemih selesai bak alat kelamin di bersihkan dan dikeringkan
Gusi berdarah.
Rajin membersihkan alat kelamin dan mengeringkan setiap sehabis bab/bak saat
membersihkan alat kelamin (cebok) dilakukan dari arah depan ke belakang
Bila celana dalam keadaan basah segera diganti
Pakai celana dalam yang terbuat dari katun sehingga menyerap keringat dan membuat
sirkulasi udara yang baik
Keringat bertambah
Penuhi asuhan kasium yang cukup ( susu, sayuran berwarna hijau gelap).
Olahraga secara teratur.
Jaga kaki selalu dalam keadaan hangat
Mandi air hangat sebelum tidur
Meluruskan kaki dan lutut (dorsofleksi)
Duduk dengan meluruskan kaki, tarik jari kaki kearah lutut.
Pijat otot – otot yang kram
Rendam kaki yang kram dalam air hangat atau gunakan bantal pemanas.
Gangguan pernafasan
Memakai bh yang dapat menopang payudara secara benar dengan ukuran yang tepat.
Hindari sikap hiperlordosis
jangan memakai sepatu atau sandal hak tinggi,
Selalu berusaha mempertahankan postur yang baik,
Hindari sikap membungkuk,
Tekuk lutut saat mengangkat barang.
Lakukan olah raga secara teratur, senam hamil atau yoga.
Ibu hamil harus berkonsultasi gizi dan asupan makan sehari-hari untuk menghindari
penambahan berat badan secara berlebihan.
Melakukan gosok atau pijat punggung.
Varises pada kaki atau vulva