Kesimpulan :
3. Fisik/Klinik
Keluhan panas selama 3 hari, dan nafsu makan menurun
4. Riwayat Gizi
Alergi Makanan : tidak ada □ ya ; sebutkan ......
Pantangan Makanan : tidak ada □ ya ; sebutkan ......
Diet yang dijalani : tidak ada □ ya ; sebutkan ......
5. Riwayat Klien
-
Nama Okin
Jenis kelamin Laki - laki
Umur 5 Tahun
Agama Islam
Suku Batak
Pekerjaan -
Aktifitas fisik Ringan
B. Diagnosis Gizi
NI (5.8.5) : Intake serat atau makanan yang mengandung serat lebih rendah
dibandingkan dengan standar acuan berdasarkan kebutuhan fisiologis
NC (1.2) : kemampuan untuk mengigit atau mengunyah makanan terganggu dalam
persiapan untuk menelan
NB (1.2) : keyakinan/perhatian/kebiasaan yang salah mengenai makan , zat gizi
yang berhubungan dengan makanan /zat gizi , yang tidak sesuai dengan prinsip prinsip
ilmu gizi, asuhan gizi/keadaan /penyakit (pola makansalah dan kesalah makan)
C. Intervensi Gizi
1. Tujuan Diet :
Mengurangi retensi garam/air bila ada edema dan menurunkan tekanan darah bila
ada hipertensi
2. Bentuk Makanan : Lunak
3. Cara Pemberian (Route) : Oral
4. Syarat Diet :
Kalori yang dibutuhkan tinggi untuk tumbuh kejar yaitu sebesar 120-160
kkal/kgBBaktual/hari, atau dihitung berdasarkan BB ideal berdasarkan TB actual
dikalikan kebutuhan energy sesuai RDA usia-tinggi
Protein tinggi 10-15% dari kalori total atau 3-4 g/kgBB/hari,protein diperlukan
untuk pembentukan otot jantung
Lemak 35-50% dari kalori total dan sebaliknya mengandung MCT (Medium
Chain Trygliceride) yang dapat langsung diserap di usus halus
Karbohidrat sebesar 35-55% dari kalori total, sebaliknya diberikan karbohidrat
yang mengandung glukosa polimer, oleh karena mempunyai osmolaritas yang
rendah dan menghasilkan kaloriyang lebih banyak.
Natrium (Na) sebaiknya tidak lebih dari 1 mEq/100 kkal, pad bayi 2
mEq/kgBB/hari
5. Kebutuhan Gizi :
BBI = (5x7) 5 : 2
= 35 5 : 2
= 15 kg
Kalori : 1000 + 100 x (usia dalam tahun)
: 1000 + 100 x 5
: 1500
E. Rencana Konsultasi
1. Tujuan Diet :
Mengurangi retensi garam/air bila ada edema dan menurunkan tekanan darah bila
ada hipertensi
2. Prinsip/Syarat Diet
Kalori yang dibutuhkan tinggi untuk tumbuh kejar yaitu sebesar 120-160
kkal/kgBBaktual/hari, atau dihitung berdasarkan BB ideal berdasarkan TB actual
dikalikan kebutuhan energy sesuai RDA usia-tinggi
Protein tinggi 10-15% dari kalori total atau 3-4 g/kgBB/hari,protein diperlukan
untuk pembentukan otot jantung
Lemak 35-50% dari kalori total dan sebaliknya mengandung MCT (Medium
Chain Trygliceride) yang dapat langsung diserap di usus halus
Natrium (Na) sebaiknya tidak lebih dari 1 mEq/100 kkal, pad bayi 2
mEq/kgBB/hari
Kalium (K) perlu penambahan kalium bila mendapatkan pengobatan diuretic
untuk menjaga keseimbangan K dan mencegah hypokalemia
3. Bahan Makanan
a. Dianjurkan : beras ditim, roti, mi, kentang, macaroni, biscuit, tepung, terigu,
daging sapi, ayam dengan lemak rendah, ikan, telur, susu, kacang kacangan
kering, sayuran yang tidak mengandung gas, pisang, papaya, jeruk, apel, melon,
semangka dan sawo, minyak jagung, minyak kedelai, margarin, mentega, the
encer, coklat, sirup,
b. Tidak Dianjurkan : makanan yang mengandung gas atau alcohol , daging sapid an
ayam yang berlemak , kacang kacangan kering yang mengandung lemak cukup
tinggi seperti kacang tanah, kol, kembang kol, lobak, sawi dan nangka muda,
durian, santan kental, minuman yang mengandung soda dan alkoholseperti bird an
wiski
c. Dibatasi : bumbu yang tajam
2. Kasus NCP Dewasa
Tn. Yoki Rikardo Sitepu , usia 60 tahun, status menikah, dirawat di RS dengan diagnosis
medis Ileus Obstruksi Parsial ec. Recti 1/3 distal. Pasien dan istrinya bekerja sebagai petani
dengan penghasilan tidak tetap tergantung hasil panen. Pasien mempunyai 2 orang anak
yang sudah tidak tinggal dengan pasien. Sejak 3 bulan SMRS pasien mengeluh BAB
bercampur darah, dan sempat dirawat kelas III RS Jampang Kulon Sukabumi selama 4 hari
dan dibiopsi. Dari hasil biopsy pasien didiagnosis Ca recti dan harus menjalani operasi.
Sejak 1 minggu SMRS pasien mengeluh msulit BAB tetapi masih bisa buang angin, setiap
BAB bercampur darah, dan keras seperti kotoran kambing. Keluhan disertai nyeri perut
hilang. BB pasien sekarang 48 kg, dan TB 163 cm.
Penyelesaian :
A. IDENTITAS PASIEN
1. PENGKAJIAN GIZI
A. ANTROPOMETRI
BB : 48 Kg
TB : 163 cm
BBI : (TB-100)-10% = 56,7 KG
Perhitungan IMT : BB/(TB)2 = 48/ (1,63)2 = 18,07 kg/m2
Penilaian :
Berdasarkan IMT, Pasien memiliki status gizi BB kurang (18,07 kg.m2) karena batasan
BB kurang yaitu < 18,5 kg/m2
B. BIOKIMIA
Penilaian :
Pasien mengalami anemia, Hippoalbuminemia
C. FISIK KLINIS
Fisik: Pasien sadar, secara fisik pasien tampak kurus , lemah, pucat, BU (+).
Tekanan darah rendah, secara fisik terdapat tanda-tanda malgizi (pasien tampak kurus, dan
lemah).
D. DIETARY HISTORY
Penilaian :
Nafsu makan kurang, dan motivasi untuk menghabiskan makanan sangat kurang, karena
alasan diet/makanan RS terasa hambar dan membosankan. Asupan makan dibandingkan
dengan standart makanan RS :Energi : 64,1%, Protein : 50 %, Lemak 37,6% dan KH :
52%. Nafsu makan (-),sehingga asupan makan : Kurang
Sosial Ekonomi :
Pasien dan istrinya bekerja sebagai petani dengan penghasilan tidak tetap tergantung hasil
panen. Pasien mempunyai 2 orang anak yang sudah tidak tinggal dengan pasien.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Saat ini menjalani perawatan di RS dengan diagnosis medis Ileus Obstruksi Parsial ec.
Recti 1/3 distal.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Sejak 3 bulan SMRS pasien mengeluh BAB bercampur darah, dan sempat dirawat di RS
Jampang Kulon Sukabumi selama 4 hari dan dibiopsi. Dari hasil biopsi pasien didiagnosis
Ca recti dan harus menjalani operasi. Sejak 1 minggu SMRS pasien mengeluh sulit BAB
tetapi masih bisa buang angin, setiap BAB bercampur darah dank eras seperti kotoran
kambing. Keluhan disertai nyeri perut hilang timbul.
Penilaian :
Pasien memiliki status ekonomi yang rendah, saat ini pasiendidiagnosis Ileus Obstruksi
Parsial ec. Ca Recti 1/3 distal, dan mengalami gangguan fungsi gastrointestinal.
2. DIAGNOSIS GIZI
NI.2.1 →
Makanan dan minuman oral tidak adekuat (P) berkaitan dengan nafsu makan kurang (E)
ditandai dengan hasil recall Energi : 64,1%, Protein 50 %, Lemak 37,6%, dan KH 52%,
(rata-rata tingkat konsumsi makan : 51%, termasuk kategori kurang) (S/S).
NI.5.1 →
Peningkatan kebutuhan protein (P) berkaitan dengan penyakit pasien (E) ditandai dengan
asupan protein kurang (50%), hipoalbuminemia, anemia (S/S).
NC.1.4 →
Gangguan fungsi GI (P) berkaitan dengan penyakit Ileus Obstruktif (E) ditandai dengan
rasa nyeri di perut (S/S).
NC.3.1 →
BB kurang (P) berkaitan dengan riwayat penyakit pasien (Ca recti) dan malgizi (E)
ditandai dengan BBA (48 kg) <BBI (56,7 kg), IMT pasien 18,07 kg/m2 (S/S).
NB.1.3 →
Tidak siap untuk berdiet (P) berkaitan dengan motivasi pasien yang kurang (E) ditandai
dengan pasien tidak mau menerima diet yang diberikan oleh RS, asupan makan rata-rata
hanya 51% (S/S).
3. INTERVENSI GIZI
Tujuan :
1. Meningkatkan asupan makanan sesuai dengan kebutuhan
2. Memberikan dukungan gizi enteral tinggi protein sehingga meningkatkan asupan
asupan protein, kadar hipoalbunemia, dan kadar Hb.
3. Memberikan makanan yang tidak memperberat fungsi gastrointestinal, sehingga
keluhan nyeri perut berkurang
4. Memperbaiki status gizi dan mempertahankan BB agar tidak jatuh pada kondisi
penurunan BB yang drastis.
5. Memberikan edukasi pemahaman pentingnya diet pasien untuk penyembuhan.