Anda di halaman 1dari 11

TUGAS Nutrition Care Process (NCP)

1. Kasus NCP Anak


Anak laki-laki bernama Aldi umur 5 tahun, mengeluh sesak nafas, batuk-batuk, tampak
lemah, pucat, cepat lelah saat beraktifitas. Diagnosis utama yang diangkat adalah penurunan
curah jantung berhubungan dengan penurunan kontraktilitas Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 5 hari. Okin tidak nafsu makan, sering mual, dan tidak suka makan sayuran.
Penyelesaian :
Diagnosis Medis : Jantung
A. Pengkajian Gizi / Assessment Gizi
1. Antropometri
 BB : 20 Kg
 TB : 120 Cm
 IMT : 18.4
 BBI : 18 Kg
 LILA : 7 Cm
Kesimpulan : Sesuai keterangan diatas, IMT dan Berat badan pasien dapat dikatakan
Ideal
2. Laboratorium -

Kesimpulan :
3. Fisik/Klinik
Keluhan panas selama 3 hari, dan nafsu makan menurun

Gangguan GIT : □ tidak ada mual muntah □ diare


□ sulit mengunyah/menelan □ dan lain-lain

4. Riwayat Gizi
 Alergi Makanan : tidak ada □ ya ; sebutkan ......
 Pantangan Makanan : tidak ada □ ya ; sebutkan ......
 Diet yang dijalani : tidak ada □ ya ; sebutkan ......
5. Riwayat Klien
-
Nama Okin
Jenis kelamin Laki - laki
Umur 5 Tahun
Agama Islam
Suku Batak
Pekerjaan -
Aktifitas fisik Ringan

B. Diagnosis Gizi
NI (5.8.5) : Intake serat atau makanan yang mengandung serat lebih rendah
dibandingkan dengan standar acuan berdasarkan kebutuhan fisiologis
NC (1.2) : kemampuan untuk mengigit atau mengunyah makanan terganggu dalam
persiapan untuk menelan
NB (1.2) : keyakinan/perhatian/kebiasaan yang salah mengenai makan , zat gizi
yang berhubungan dengan makanan /zat gizi , yang tidak sesuai dengan prinsip – prinsip
ilmu gizi, asuhan gizi/keadaan /penyakit (pola makansalah dan kesalah makan)
C. Intervensi Gizi
1. Tujuan Diet :

 Menunjang tumbuh kembang anak secara optimaldengan memberikan makanan


sesuai kebutuhan tanpa memberatkan kerja jantung

 Mengurangi retensi garam/air bila ada edema dan menurunkan tekanan darah bila
ada hipertensi
2. Bentuk Makanan : Lunak
3. Cara Pemberian (Route) : Oral
4. Syarat Diet :

 Kalori yang dibutuhkan tinggi untuk tumbuh kejar yaitu sebesar 120-160
kkal/kgBBaktual/hari, atau dihitung berdasarkan BB ideal berdasarkan TB actual
dikalikan kebutuhan energy sesuai RDA usia-tinggi

 Protein tinggi 10-15% dari kalori total atau 3-4 g/kgBB/hari,protein diperlukan
untuk pembentukan otot jantung

 Lemak 35-50% dari kalori total dan sebaliknya mengandung MCT (Medium
Chain Trygliceride) yang dapat langsung diserap di usus halus
 Karbohidrat sebesar 35-55% dari kalori total, sebaliknya diberikan karbohidrat
yang mengandung glukosa polimer, oleh karena mempunyai osmolaritas yang
rendah dan menghasilkan kaloriyang lebih banyak.

 Natrium (Na) sebaiknya tidak lebih dari 1 mEq/100 kkal, pad bayi 2
mEq/kgBB/hari

 Kalium (K) perlu penambahan kalium bila mendapatkan pengobatan diuretic


untuk menjaga keseimbangan K dan mencegah hypokalemia

 Cairan (bersifat individual) berdasarakan derajat kelainan jantung \, terapi


diuretic, intoleransi dan kongesti cairan.

 Multivitamin perlu diberikan sesuai AKG untuk memenuhi kebutuhan akan


vitamin dan mineral

 Serat diberikan cukup untuk memudahkan defekasi.

5. Kebutuhan Gizi :
BBI = (5x7) – 5 : 2
= 35 – 5 : 2
= 15 kg
Kalori : 1000 + 100 x (usia dalam tahun)
: 1000 + 100 x 5
: 1500

Protein : 1,8 g / kg BB / Hari


: 1,8 x 15
: 27 gr
Lemak : 20 % x (total / energi ) : 9
: 20 % x 1500
: 33,3 gr

Implementasi / Pemesanan Diet


Diet : Jantung Bentuk : Lunak Ekstra :
D. Rencana Monitoring Evaluasi
Pengukuran
Parameter Waktu Target terkur
pengamatan
Antropometri BB, TB, dan LILA Setiap hari Normal
Biokimia - - -
Fisik / klinik Suhu Tubuh, mual- Setiap hari Suhu tubuh kembali
mual, muntah dan normal, tidak
nafsu makan mengalami mual dan
menurun muntah, serta nafsu
makan kembali
normal.
Dietary Asupan makanan dan Setiap hari Sesuai Kebutuhan
zat gizi

E. Rencana Konsultasi
1. Tujuan Diet :

 Menunjang tumbuh kembang anak secara optimaldengan memberikan makanan


sesuai kebutuhan tanpa memberatkan kerja jantung

 Mengurangi retensi garam/air bila ada edema dan menurunkan tekanan darah bila
ada hipertensi
2. Prinsip/Syarat Diet

 Kalori yang dibutuhkan tinggi untuk tumbuh kejar yaitu sebesar 120-160
kkal/kgBBaktual/hari, atau dihitung berdasarkan BB ideal berdasarkan TB actual
dikalikan kebutuhan energy sesuai RDA usia-tinggi

 Protein tinggi 10-15% dari kalori total atau 3-4 g/kgBB/hari,protein diperlukan
untuk pembentukan otot jantung

 Lemak 35-50% dari kalori total dan sebaliknya mengandung MCT (Medium
Chain Trygliceride) yang dapat langsung diserap di usus halus

 Karbohidrat sebesar 35-55% dari kalori total, sebaliknya diberikan karbohidrat


yang mengandung glukosa polimer, oleh karena mempunyai osmolaritas yang
rendah dan menghasilkan kaloriyang lebih banyak.

 Natrium (Na) sebaiknya tidak lebih dari 1 mEq/100 kkal, pad bayi 2
mEq/kgBB/hari
 Kalium (K) perlu penambahan kalium bila mendapatkan pengobatan diuretic
untuk menjaga keseimbangan K dan mencegah hypokalemia

 Cairan (bersifat individual) berdasarakan derajat kelainan jantung \, terapi


diuretic, intoleransi dan kongesti cairan.

 Multivitamin perlu diberikan sesuai AKG untuk memenuhi kebutuhan akan


vitamin dan mineral

 Serat diberikan cukup untuk memudahkan defekasi.

3. Bahan Makanan
a. Dianjurkan : beras ditim, roti, mi, kentang, macaroni, biscuit, tepung, terigu,
daging sapi, ayam dengan lemak rendah, ikan, telur, susu, kacang – kacangan
kering, sayuran yang tidak mengandung gas, pisang, papaya, jeruk, apel, melon,
semangka dan sawo, minyak jagung, minyak kedelai, margarin, mentega, the
encer, coklat, sirup,
b. Tidak Dianjurkan : makanan yang mengandung gas atau alcohol , daging sapid an
ayam yang berlemak , kacang kacangan kering yang mengandung lemak cukup
tinggi seperti kacang tanah, kol, kembang kol, lobak, sawi dan nangka muda,
durian, santan kental, minuman yang mengandung soda dan alkoholseperti bird an
wiski
c. Dibatasi : bumbu yang tajam
2. Kasus NCP Dewasa

Tn. Yoki Rikardo Sitepu , usia 60 tahun, status menikah, dirawat di RS dengan diagnosis
medis Ileus Obstruksi Parsial ec. Recti 1/3 distal. Pasien dan istrinya bekerja sebagai petani
dengan penghasilan tidak tetap tergantung hasil panen. Pasien mempunyai 2 orang anak
yang sudah tidak tinggal dengan pasien. Sejak 3 bulan SMRS pasien mengeluh BAB
bercampur darah, dan sempat dirawat kelas III RS Jampang Kulon Sukabumi selama 4 hari
dan dibiopsi. Dari hasil biopsy pasien didiagnosis Ca recti dan harus menjalani operasi.
Sejak 1 minggu SMRS pasien mengeluh msulit BAB tetapi masih bisa buang angin, setiap
BAB bercampur darah, dan keras seperti kotoran kambing. Keluhan disertai nyeri perut
hilang. BB pasien sekarang 48 kg, dan TB 163 cm.

Hasil pemeriksaan biokimia :


Hb :9,1 g/dl (N = 13,5 – 17,5 g/dl)
Hematokrit :27 % (N = 40-52 %)
Eritrosit :3,32 jl/UL (4,5-6,5 jt/UL)
Leukosit :8200 /mm3 (N = 3800 – 10600/mm3)
Trombosit :342.000/mm3 (N = 150.000-450.000/mm3)
Albumin :2,5 g/dl (N = 3,5-5 g/dl)
Protein total :4,8 g/dl (N = 6,3-8,2 g/dl).

Data klinis pasien adalah :


TD : 110/70 mmHg, nadi 88x/menit
RR : 20x/menit,
Suhu : Afebris (Demam)
Secara fisik pasien tampak kurus, lemah, pucat, bising usus (+), dan hanya bisa berbaring di
tempat tidur.Sebelum sakit, pasien biasa makan nasi 2-3 x/hari, dengan lauk yang sering
dikonsumsi telur, ikan asin, tahu dan tempe. Pasien jarang mengkonsumsi buah dan
sayuran, hanya 1-2 kali/minggu, meskipun istrinya sudah memasakkan sayur. Setelah sakit,
pasien makan lebih sedikit dari biasanya.
Hasil recall 24 jam saat di RS:
Energi : 690 kal, Protein : 34 gram, lemak 20 gram, dan KH 67 gram.
Standart makanan RS :
Energi 1700 kalori, protein 68 gram, lemak 54 gram, dan karbohidrat 52 gram.

Penyelesaian :

A. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. Randi


Usia : 6o Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Suku : Jawa
Pekerjaan : Petani
Ruang/kelas : Dahlia/III
Hari Perawatan : 5 (Hari Kelima)
Diagnosis Medis : Ileus Obstruksi Parsial ec. Recti 1/3 distal

B. PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

1. PENGKAJIAN GIZI

A. ANTROPOMETRI
BB : 48 Kg
TB : 163 cm
BBI : (TB-100)-10% = 56,7 KG
Perhitungan IMT : BB/(TB)2 = 48/ (1,63)2 = 18,07 kg/m2

Penilaian :
Berdasarkan IMT, Pasien memiliki status gizi BB kurang (18,07 kg.m2) karena batasan
BB kurang yaitu < 18,5 kg/m2
B. BIOKIMIA

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Biokimia

Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Keterangan


Hb 9,1 g/dl 13,5-17,5 g/dl ꜜ Anemia
Haematokrit 27% 40-52 % ꜜ
Eritrosit 3,32 jt/UL 4,5-6,5 jt/UL ꜜAnemia
Albumin 2,5 g/dl 3,5-5 g/dl ꜜHipoalbuminemia
Protein Total 4,8 g/dl 6,3-8,2 g/dl ꜜ

Penilaian :
Pasien mengalami anemia, Hippoalbuminemia

C. FISIK KLINIS

Fisik: Pasien sadar, secara fisik pasien tampak kurus , lemah, pucat, BU (+).

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Klinik

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Keterangan


1. Tekanan Darah 110/70 mmHg 120/ 80 mmHg Hipotensi

2. Nadi 84x/ menit 80-100x/ menit Normal

3. Suhu 37oC 36-37,2oC Normal

4. Respirasi 28x/ menit 19-36x/ menit Normal

Tekanan darah rendah, secara fisik terdapat tanda-tanda malgizi (pasien tampak kurus, dan
lemah).

D. DIETARY HISTORY

Riwayat Gizi Dahulu :


Sebeleum sakit, Pasien biasa Makan nasi 2-3 kali/Hari, dengan laukyang sering
dikonsumsi telur, ikan asin, tahu dan tempe. Pasien jarang mengkonsumsi buah dan
sayuran, hanya 1-2 kali/minggu.

Riwayat Gizi Sekarang :


Pada saat sakit, pasien makan lebih sedikit dari biasanya, karena nafsu makan
kurang. Motivasi untuk menghabiskan makanan sangat kurang karena alasan diet/
makanan RS terasa hambar dan membosankan.
Hasil Recall konsumsi makan 24 jam terakhir saat di RS didapatkan
Energi 1090 Kal, Protein : 34 gram, Lemak : 20,3 gram, dan KH 166,5 Gram.

Tabel 1. Tingkat Konsumsi Makan Pasien 24 Jam Terakhir

Energi Protein Lemak KH


(kkal) (gr) (gr) (gr)
Asupan makan 1090 34 20,3 166,5
Standar makanan RS 1700 68 54 320
% Tingkat Konsumsi 64,1 50 37,6 52
Kategori Tingkat Konsumsi Kurang Kurang Kurang Kurang

Penilaian :

Nafsu makan kurang, dan motivasi untuk menghabiskan makanan sangat kurang, karena
alasan diet/makanan RS terasa hambar dan membosankan. Asupan makan dibandingkan
dengan standart makanan RS :Energi : 64,1%, Protein : 50 %, Lemak 37,6% dan KH :
52%. Nafsu makan (-),sehingga asupan makan : Kurang

E. RIWAYAT PENYAKIT PASIEN

Sosial Ekonomi :
Pasien dan istrinya bekerja sebagai petani dengan penghasilan tidak tetap tergantung hasil
panen. Pasien mempunyai 2 orang anak yang sudah tidak tinggal dengan pasien.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Saat ini menjalani perawatan di RS dengan diagnosis medis Ileus Obstruksi Parsial ec.
Recti 1/3 distal.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Sejak 3 bulan SMRS pasien mengeluh BAB bercampur darah, dan sempat dirawat di RS
Jampang Kulon Sukabumi selama 4 hari dan dibiopsi. Dari hasil biopsi pasien didiagnosis
Ca recti dan harus menjalani operasi. Sejak 1 minggu SMRS pasien mengeluh sulit BAB
tetapi masih bisa buang angin, setiap BAB bercampur darah dank eras seperti kotoran
kambing. Keluhan disertai nyeri perut hilang timbul.

Penilaian :
Pasien memiliki status ekonomi yang rendah, saat ini pasiendidiagnosis Ileus Obstruksi
Parsial ec. Ca Recti 1/3 distal, dan mengalami gangguan fungsi gastrointestinal.

2. DIAGNOSIS GIZI

NI.2.1 →
Makanan dan minuman oral tidak adekuat (P) berkaitan dengan nafsu makan kurang (E)
ditandai dengan hasil recall Energi : 64,1%, Protein 50 %, Lemak 37,6%, dan KH 52%,
(rata-rata tingkat konsumsi makan : 51%, termasuk kategori kurang) (S/S).

NI.5.1 →
Peningkatan kebutuhan protein (P) berkaitan dengan penyakit pasien (E) ditandai dengan
asupan protein kurang (50%), hipoalbuminemia, anemia (S/S).
NC.1.4 →
Gangguan fungsi GI (P) berkaitan dengan penyakit Ileus Obstruktif (E) ditandai dengan
rasa nyeri di perut (S/S).
NC.3.1 →
BB kurang (P) berkaitan dengan riwayat penyakit pasien (Ca recti) dan malgizi (E)
ditandai dengan BBA (48 kg) <BBI (56,7 kg), IMT pasien 18,07 kg/m2 (S/S).
NB.1.3 →
Tidak siap untuk berdiet (P) berkaitan dengan motivasi pasien yang kurang (E) ditandai
dengan pasien tidak mau menerima diet yang diberikan oleh RS, asupan makan rata-rata
hanya 51% (S/S).

3. INTERVENSI GIZI
Tujuan :
1. Meningkatkan asupan makanan sesuai dengan kebutuhan
2. Memberikan dukungan gizi enteral tinggi protein sehingga meningkatkan asupan
asupan protein, kadar hipoalbunemia, dan kadar Hb.
3. Memberikan makanan yang tidak memperberat fungsi gastrointestinal, sehingga
keluhan nyeri perut berkurang
4. Memperbaiki status gizi dan mempertahankan BB agar tidak jatuh pada kondisi
penurunan BB yang drastis.
5. Memberikan edukasi pemahaman pentingnya diet pasien untuk penyembuhan.

Prinsip Diet : Energi Tinggi, Protein Tinggi (ETPT)


Macam Diet : Diet ETPT.
Bentuk Makanan : Makanan lunak (bubur), karena pasien memiliki keluhan nyeri
perut, sering timbul.
Syarat : Energi dihitung berdasarkan rumusan Harris Benedict, dengan
memperhitungkan basal, aktifitas dan faktor stres, Energi diberikan tinggi untuk
memenuhi kebutuhan basal metabolisme, aktifitas pada saat sakit, mengatasi infeksi
pada ileus, dsb,..

Contoh Sumber Bahan Makanan :bubur, kentang, roti.


Protein tinggi, diberikan sebesar 2 g/kgBB/hari (21,7%) untuk membantu meningkatkan
kadar albumin, membantu dalam proses penyembuhan luka.
Contoh Sumber Bahan Makanan: ayam, daging, ikan.
Lemak cukup diberikan 20% dari kebutuhan energi total sebagai penghasil energi dan
cadangan energi tubuh terbesar.
Contoh Sumber Bahan Makanan : minyak, mentega.
Karbohidrat diberikan sebesar 58,3 % sebagai penghasil energi bagi pasien yang sedang
menjalani perawatan.
Contoh Sumber Bahan Makanan : bubur, kentang, roti.
Vitamin A diberikan sebesar,….. mg untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Contoh Sumber Bahan Makanan : wortel, labu kuning, pepaya
Vitamin C diberikan sebesar….. untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Contoh Sumber Bahan Makanan : jeruk
Makanan diberikan dengan porsi kecil tapi sering, dengan frekuensi makan : 3 x makan
utama, 2X selingan, dan 3 kali enteral.

Perhitungan Kebutuhan Energi Dan Zat-Zat Gizi

Perhitungan Kebutuhan Menurut Harris Benedict :

BEE = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)


= 66 + (13,7 x 48 Kg) + (5 x 163) – (6,8 x 60)
= 66 + 657,6 + 815 – 408 kkal
= 1130,6 kkal

TEE = 1130,6 kkal x AF x IF


= 1130,6 kkal x 1,2 x 1.3
= 1763,7 kkal

Keterangan : BEE (Basal Energy Expenditure)


TEE (Total Energy Expenditure)
AF (Activity Factor), 1,2 Bedrest
IF (Injury Factor), 1,3 Ileus Obstruksi
Protein (gram) = 2 g/kg BB
= 2 g x 48 kg
= 96 gram
% Protein = 96 gram x 4 kal/g x 100%
1763,7 kkal
= 21,7%

Lemak = 20% x TEE


= 20% x 1763,7 kkal
= 352,74 kkal
Lemak (gram) = 352,74 kal : 9kal/gram = 39 gram
% Karbohidrat = 100 % – (% protein + % lemak)
= 100 % – (21,7% + 20%)
= 100% – 41,7%
= 58,3 %

Karbohidrat (kkal) = 58,3% x TEE


= 58,3 % x 1763,7 kkal
= 1028,24 kkal
Karbohidrat (g) = 1028,24 kkal : 4 kkal/gram
= 257,1 gram

Kebutuhan Vitamin dan Mineral : (AKG, 2004)


Vitamin A : 600 RE Vitamin D : 15 ug
Vitamin E : 15 mg Vitamin K : 65 ug
Tiamin : 1 mg Riboflavin : 1,3 mg
Niasin : 16 mg Asam Folat : 400 ug
Piridoksin : 1,7 mg Vitamin B12 : 2,4 ug
Vitamin C : 90 mg Kalsium : 800 mg
Fosfor : 600 mg Magnesium : 300 mg
Besi : 13 mg Yodium : 150 ug
Seng : 13,4 mg Selenium : 30 ug
Mangan : 2,3 mg Fluor : 3 mg

Anda mungkin juga menyukai