Anda di halaman 1dari 6

Prinsip gizi bagi remaja

Masa remaja

 Masa remaja adalah peralihan dari masa anak ke masa dewasa yang mengalami perkembangan di semua aspek atau fungsi untuk
memasuki masa dewasa.

Faktor – faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi seimbang:

1. Aktivitas fisik
2. Lingkungan.
3. Pengobatan
4. Depresi dan kondisi mental
5. Penyakit
6. stres

Pengaruh status gizi terhadap sistem reproduksi

Zat gizi pendukung fertilisa


GIZI PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI

Hiperemesis Gravidarum

 Hiperemisis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan, muntah terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu
hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-
hari, berat badan menurun, dan dehidrasi.

 Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor predisposisi yang diduga berkaitan
yaitu Faktor adaptasi dan hormonal pada saat hamil, Faktor Psikologis , Faktor Alergi .

 Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu :

1. Tingkat I (Ringan),

2. Tingkt II (Sedang),

3. Tingkat III (Berat).

Prinsip pencegahan

 Penjelasan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan proses psikologis

 Makan sedikit-sedikit tetapi sering,

 Jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi,

Penatalaksanaan

 Isolasi

 Terapi psikologik

 Diet dan cairan parenteral yang cukup,

 Obat untuk mengurangi gejala .

Syarat diet Hiperemisis

 Karbohidrat tinggi, yaitu 75% - 85% dari kebutuhan energi total

 Lemak rendah, yaitu kurang dari atau sama dengan 10 persen dari kebutuhan energi total

 Protein sedang, yaitu 10%-15% dari kebutuhan energi total

 Makanan diberikan dalam bentuk kering, pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari

 Makanan mudah dicerna, tidak merangsang saluran cerna, dan diberikan sering dalam porsi kecil

 Bila makan pagi dan siang sulit diterima, dioptimalkan makan malam dan selingan malam

 Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan keadaan dan kebutuhan gizi pasien

Macam diet dan indikasi pemberian

DIET PRE EKLAMPSIA / EKLAMPSIA

 Pre-eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu
atau segera setelah persalinan.

 Eklampsia adalah pre-eklampsia yang disertai kejang dan/atau koma yang timbul bukan akibat kelainan neurologi
 tanda dan gejala :: hipertensi, preinuria, kenaikan berat badan yang cepat (karena edema) , mudah timbul kemerah-merahan,
mual, muntah , pusing , nyeri lambung , oliguria , gelisah , dan kesadaran menurun

 ciri khas diet ini adalah memperhatikan asupan garam dan protein

Syarat-syarat diet pre-eklampsia

 Energi dan semua zat gizi cukup.,

 Garam diberikan rendah sesuai dengan berat-ringannya retensi garam atau air. Protein tinggi (1,5 -2g/kg berat badan),

 Lemak sedang , sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda

 Vitamin cukup; vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi

 Mineral cukup terutama kalsium dan kalium,

 Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien,

 Cairan diberikan 2500 ml hari . Macam diet dan indikasi pemberiannya

DIET Anemia

 Anemia adalah kondisi di mana kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil berada < 11 g/dl

 gejala antara lain lesu, lemah, letih, lunglai, dan lupa (5 L), serta sering pusing.

 Ibu hamil yang mengalami anemia berisiko perdarahan berat pada saat persalinan, yang kemudian meningkatkan risiko kematian
ibu.

Pencegahan dan penanganan

 Pada umumnya anemia dapat diatasi dan dicegah dengan memperbaiki pola makan, yaitu mengonsumsi makanan kaya zat besi.

 ibu hamil dianjurkan minum suplemen yang berisi 250 mg zat besi dalam bentuk sulfas ferrosus (atau setara dengan 60 mg besi
elemental) dan 400 mikrogram asam folat.

Diet sembelit (Konstipasi)

 Konstipasi pada ibu hamil disebabkan oleh adanya penurunan gerak peristaltik pada saluran cerna yang jadi lebih lambat dari
biasanya. Gerak usus melambat ini disebabkan oleh peningkatan kadar hormon progesteron pada ibu hamil.

 Selain itu, konstipasi bisa terjadi karena pola makan yang kurang baik, seperti rendahnya asupan makanan berserat,
meningkatnya makanan yang banyak mengandung lemak, dan kurang minum.

Pencegahan dan penanganan

 menerapkan pola makan bergizi seimbang dan mengonsumsi lebih banyak makanan berserat tinggi, seperti sayur-sayuran,
buahbuahan, dan jenis karbohidrat yang mengandung serat (roti gandum atau whole wheat, kentang, dan ubi).

 Pilihan buah hendaknya yang berwarna oranye atau kuning tua, yang mengandung banyak air, seperti pepaya, jeruk, mangga,
melon, dan sebagainya.

 Setidaknya setiap kali makan ada 1 porsi sayuran dan 1 porsi buah.

 Dianjurkan pula untuk banyak minum kira-kira 3 liter per hari apalagi bila ibu hamil mengalami muntah-muntah

Diet diabetes Gestational

 Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang terjadi selama kehamilan dan biasanya akan normal kembali setelah melahirkan.
 Diabetes gestasional dapat menyebabkan tingkat gula dalam darah menjadi tinggi. Kadar glukosa yang tidak terkendali dengan
baik semasa kehamilan dapat menyebabkan kelebihan tersebut masuk ke plasenta dan menimbulkan kenaikan kadar gula darah
pada janin.

 Akibatnya, janin lahir sebagai giant baby dengan berat lahir di atas 4.000 gram yang akan mempersulit proses persalinan.

Penanganan

 Ibu hamil yang mengalami diabetes harus melakukan diet untuk mempertahankan kadar gula dalam darahnya selama kehamilan.

 Besaran energi yang disarankan adalah 1.700—2.000 kkal per hari sesuai kondisi masing-masing.

 Selain itu, lakukan pula aktivitas ringan yang dapat memperlancar peredaran darah, mempertahankan kadar gula darah, serta
membuat ibu lebih rileks.

 Ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan gula darahnya agar diabetes gestasional dapat segera terdeteksi, dan jika perlu dapat
diberi obat.

Diet obesitas

 Obesitas dalam kehamilan terjadi apabila seseorang memiliki BMI (body mass index) 30 kg/m2 atau lebih.

 Obesitas dapat dibagi lebih lanjut menjadi tiga kelas, yaitu

1. kelas I (BMI 30.0-34.9),

2. kelas II (BMI 35.0-39.9),

3. kelas III atau (BMI 40 dan lebih)

selama kehamilan dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional, keguguran, preeklamsia, tromboemboli, obstructive sleep
apnea, bahkan kematian

Pencegahan dan penanganan

 Pencegahan : mengurangi berat badan sebelum hamil.

 Ibu dengan kehamilan tunggal, disarankan untuk menjaga kenaikan berat badan 5-9 kg selama kehamilan.

 Bagi mereka dengan kehamilan multipel, misalnya kembar, disarankan kenaikan berat badan kurang lebih 11-19 kg selama
kehamilan.

setiap harinya ibu hamil dapat mengonsumsi makanan bergizi dari lima kelompok makanan berikut:

• Sayur dengan berbagai warna, disarankan 5 porsi (masing-masing ± 75 g) per hari. Misalnya: wortel, bayam, labu, tomat,
paprika, ubi, dan sebagainya.

• Buah-buahan, disarankan 2 porsi (masing-masing ± 150 g) per hari. Misalnya: pisang, mangga, jeruk, melon, dan sebagainya.

• Biji-bijian, disarankan 8½ porsi per hari di mana 1 porsi kurang lebih sama dengan 1 lapis roti, ½ cup nasi/ pasta/ quinoa/ mie/
bubur, 2/3 cup serealia gandum, ¼ cup muesli, dan sebagainya.

• Protein seperti daging tanpa lemak, unggas, ikan, tahu, kacang-kacangan. Disarankan mengonsumsi 3½ porsi per hari di mana 1
porsi kurang lebih sama dengan 65 g daging tanpa lemak, 80 g unggas, 100 g ikan, 2 buah telur, 1 cup kacang-kacangan ,170 g
tahu, dan sebagainya.

• Produk susu, disarankan 2½ porsi per hari di mana 1 porsi kurang lebih sama dengan 1 cup susu, 2 lapis keju, ¾ cup yoghurt, dan
sebagainya.

sebaiknya mengurangi konsumsi makanan-makanan berikut:

• Makanan mengandung lemak jenuh, seperti yang biasa ditemukan pada kue, biskuit, pastry, pie, daging olahan, piza, hamburger,
gorengan, dan sebagainya.

• Makanan dan minuman dengan banyak tambahan garam. Batasi penggunaan garam saat masak dan pilih makanan dengan
sodium rendah.

• Makanan dan minuman dengan tambahan gula. Waspadai soft drink, jus dan minuman buah, serta minuman energi.

• Alkohol dan makanan mentah atau setengah matang.


GIZI PADA USIA MENOPAUSE

PRINSIP GIZI SEIMBANG usia lanjut ( menopause )

• Variasi makanan

1. Batasi makanan berlemak, manis, & tepung


2. Batasi makanan yg meningkatkan asam urat
3. Perbanyak buah dan sayuran
4. Cukup air putih
5. Batasi garam
6. Pilih tekstur & citarasa yg netral

7. Pola hidup bersih dan sehat

8. Aktifitas fisik

9. Pemantauan berat badan sehat

PEDOMAN GIZI SEIMBANG

SEJARAH Gizi Seimbang

• 1930-an ilmu gizi hanya mengenal: karbohidrat, lemak, dan protein

• 1956 Basic Four Food Guide (USDA):

• Vegetables and fruit

• Milk

• Meat

• Cereals and bread

• Indonesia: Kepala Lembaga Makanan Rakyat

Prof Poorwo Sudarmo akhir th 1950-an: EMPAT SEHAT LIMA SEMPURNA

PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG 1996 (13 pesan) - PEDOMAN GIZI SEIMBANG 2014 (10 pesan)

Pesan yang hilang:

1. Gunakan garam beryodium

2. ASI eksklusif

3. Hindari alkohol

Pesan Gizi

1. Syukuri dan nikmati anekaragam makanan


2. Banyak makan sayuran dan cukup buah
3. Biasakan konsumsi aneka ragam makanan pokok
4. Biasakan konsumsi lauk pauk
5. Batasi konsumsi makanan manis, asin, dan berlemak
6. Biasakan Sarapan Pagi
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal

Anda mungkin juga menyukai