KEBIDANAN
1. Intentional (disengaja)
2. Negligence (kelalaian)
3. Lack of skill
Intentional
• Profesioanl misconduct adalah pelanggaran
yang diakibatkan karena kesengajaan,atau
melakukan pelanggaran prilaku profesi.
Kejadian yang dapat dikategorikan sebagai
profesional misconduct antara lain :
1.Kebohongan
2.Penahanan pasien di RS
3.Membuka rekam medis tanpa ijin
4.Aborsi illegal
5.Euthanasia
6.Pelanggaran tindak seksual
Negligence
• Malfeasance
Mengabaikan atau melakukan tindakan
yang tidak tepat
• Misfeasance
Memberikan laporan atau nasehat salah
secara sengaja
• Nonfeasance
Melakukan tindakan dengan sengaja
dengan tujuan melukai pasien
Lack of skill
• Dibawah standart kompetensi
Pelanggan yang paling sering
dilakukan adalah seorang dokter atau
ahli kesehatan melakukan kesalahan
yang tidak sesuai dengan
kompetensinya selama dia menjalani
pendidikan di institusi dan juga
sering disebabkan oleh kelalaian
dalam melakuakn prosedur yang sudah
menjadi standart pelayanan.
• Diluar kompetensi
Tindakan yang seharusnya menjadi
kompetensi sejawat lain,tetapi dia
melakukan dan mengakibatkan cidera
pada pasien.
• Catatan : hal ini dapat dibenarkan
apabila didaerah tertentu dengan SDM
yang kurang dan kondisi gawat
darurat.
MALPRAKTIK DALAM BIDANG HUKUM PERDATA
1. Melakukan wanprestasi
Pasal 1239 KUH Perdata : “Tiap – tiap perikatan untuk berbuat
sesuatu atau untuk tidak berbuat sesuatu, apabila si berhutang
tidak memenuhi kewajibannya, mendapatkan penyelesaiannya
dalam kewajiban memberikan penggantian biaya, rugi dan bunga”
2. Melakukan perbuatan melanggar hukum
Pasal 1365 KUH Perdata : “ Tiap perbuatan melanggar hukum,
yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang
yang karena salahnya menerbitkan kesalahan itu, mengganti
kerugian tersebut”
3. Melakukan kelalaian sehingga mengakibatkan kerugian
Pasal 1366 KUH Perdata : “Setiap orang bertanggung jawab tidak
saja untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatannya, tetapi
juga untuk kerugian yang disebabkan karena kelalainnya atau
kurang hati-hatinya”
MELAKUKAN WANPRESTASI
• Sumber perbuatan malpraktik karena terjadinya pelanggaran
kontrak ini berprinsip bahwa secara hukum seorang
dokter/bidan tidak mempunyai kewajiban merawat seseorang
bilamana diantara keduanya tidak terdapat suatu hubungan
kontrak (transaksi tarapeutik)
• Menurut ilmu hukum perdata, seseorang dapat dianggap
melakukan wanprestasi apabila :
– Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukan
– Melakukan apa yang dijanjikan, tetapi terlambat
– Melaksanakan apa yang dijanjikan, tetapi tidak sebagaimana
yang dijanjikan
– Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh
dilakukannya
• Informed consent secara tertulis merupakan bukti
tertulis terjadinya suatu kontrak atau transaksi
terapeutik
• Adanya informed consent secara tertulis tidak
membebaskan bidan dari kewajiban dan tanggung
jawab atas tindakan yang diberikan atau akibat
tindakan medis yang dilakukannya
MELAKUKAN PERBUATAN MELANGGAR HUKUM