Anda di halaman 1dari 17

CARA MENGATASI

GANGGUAN PSIKOLOGIS
PADA MASA NIFAS DAN
MENOPAUSE
KELOMPOK 3
1. DINI APRILIANA
2. DIANA LIDIA BOBO
3. KHOIRIANA NUR FAIZA MU’IZ
Post Partum
(Nifas)
Masa nifas (puerperium) dimaknai sebagai periode pemulihan segera dimulai setelah kelahiran bayi

dan plasenta serta mencerminkan keadaan fisiologi ibu, terutama ketika sistem reproduksi kembali seperti

mendekati keadaan sebelum hamil (Yeffy, 2015). Masa nifas dimulai sejak 2 jam setelah plasenta lahir

sampai dengan 6 minggu (Vivian, 2012:1).

Selain perubahan fisiologis pada ibu nifas juga mengalami perubahan psikologis. Hal ini terjadi karena

pengalaman selama persalinan, tanggungjawab peran sebagai ibu, adanya anggota keluarga baru (bayi), dan

peran baru sebagai ibu bagi bayi. Pada masa ini kerap terjadi beberapa masalah seperti halnya depresi pasca

melahirkan dan post partum blues.


2 CARA UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PSIKOLOGI PADA MASA NIFAS

A. Dukungan Keluarga

B. Murniarsih (2017) menyatakan dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan

penerimaan keluarga terhadap anggotanya. Anggota keluarga dipandang sebagai bagian yang

tidak terpisahkan dalam lingkungan keluarga. Anggota keluarga memandang bahwa orang

yang bersifat mendukung, selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan.
Menurut Harnilawati (2013), keluarga memiliki beberapa bentuk dukungan yaitu :
1) Dukungan Penilaian
2) Dukungan instrumental
3) Dukungan Informasional
4) Dukungan emosional

Menurut Purnawan (2008) faktor- faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga adalah :
1. Faktor internal
a) Tahap perkembangan
b) Pendidikan atau tingkat pengetahuan
c) Faktor emosi
d) Spiritual
2. Eksternal
a) Praktik di keluarga
b) Faktor sosio-ekonomi
c) Latar belakang budaya
d)
Untuk mencegah terjadinya depresi postpartum sebagai anggota keluarga harus
memberikan dukungan emosional kepada ibu dan jangan mengabaikan ibu apabila terlihat
sedih, dan saran kepada ibu adalah :
1) Beristirahat dengan baik
2) Berolahraga ringan dengan rutin
3) Berbagi cerita dengan orang lain
4) Bersikap fleksibel
5) Bergaul dengan orang-orang disekitar tempat tinggal
6) Berkonsultasi dengan dokter
7)
Adapun Yang Mempengaruhi Depresi Pada Ibu-ibu Postpartum (Martha Moraitou,
Phd, 2010), Yaitu:
1. Umur
2. Pendidikan
3. Paritas
4. Penghasilan keluarga
5.
B. Komunikasi Trapeutik

Perubahan fisiologis pada ibu nifas meliputi: proses pengembalian fungsi rahim,
keluarnya lochea, dsb. Sedangkan perubahan psikologis meliputi: perasaan bangga setelah
melewati proses persalinan, bahagia bayi telah lahir sesuai dengan harapan, kondisi-kondisi
yang membuat ibu sedih saat nifas (keadaan bayi tidak sesuai harapan, perceraian, dsb).
Pelaksanaan Komunikasi yang dilakukan bidan pada ibu nifas harus memperhatikan
kestabilan emosi ibu, arah pembicaraan terfokus pada penerimaan kelahiran bayi,
penyampaian informasi jelas dan mudah dimengerti oleh ibu dan keluarga, dsb.
Komunikasi Pada Ibu Menyusui Perubahan fisiologis yang dialami pada ibu
menyusui diantaranya: pembesaran kelenjar susu oleh karena hormon, pengeluaran ASI.
Perubahan psikologis ibu menyusui meliputi: kecemasan ibu dalam ketidaksanggupan
dalam perawatan bayi, pemberian ASI tidak maksimal, ketakutan dalam hal body image,
cemas akan kondosi bayinya. Komunikasi bidan pada saat menyusui sangat diperlukan
ibu untuk pemberian motivasi dengan peranan ibu dalam kesuksesan pemberian dan
perawatan bayinya.
Menopause
Menopause merupakan sebuah kata yang mempunyai banyak arti yang terdiri dari kata
men dan pauseis yang berasal dari bahasa Yunani yang pertamakali digunakan untuk
menggambarkan berhentinya haid. Ini merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus
menstruasi yang terjadi karena penurunan produksi hormon estrogen yang dihasilkan
ovarium (indung telur). Menopause mulai pada umur yang berbeda umumnya adalah sekitar
umur 50 tahun, meskipun ada sedikit wanita memulai menopause pada umur 30-an
(Prawirohardjo Sarwono, 2003).
1. Perubahan Pada Masa Menopause
a) Perubahan Organ Reproduksi
b) Perubahan Hormon
c) Perubahan Fisik
2. Gangguan Dan Cara Mengatasi Psikologis Bagi Wanita Menopause
a) Depresi Menstrual
b) Masturbasi Klitoris
c) Ide Delerius
d) Aktifitas Hipomanis Semu
e) Infantile
f) Insomnia
g) Gangguan Konsep Diri
 

KONSELING DAN KOLABORASI UNTUK MEGATASI GANGGUAN


PSIKOLOGI PADA MASA MENOPAUSE

Konseling merupakan salah satu pendekatan integratif yang dapat membantu wanita
menopause memahami perubahan yang terjadi pada dirinya. Konselor dapat memberikan
dukungan, dorongan dan sumber informasi serta membantu merencanakan dan
melaksanakan pendekatan pribadi dalam proses paruh baya. Pendekatan ini dapat
membantu memberdayakan dan mengontrol dirinya (Mcknight, 2011).

Bidan sebagai tenaga kesehatan profesional memiliki tugas penting dalam konseling
dan pendidikan kesehatan untuk membantu memberdayakan wanita menopause
sehingga dapat melalui masa transisi ini dengan bahagia dan sejahtera serta tetap dapat
berkarya dan dapat mempersiapkan masa usia lanjut dengan sehat (Lubis, 2011: Yulifah,
2012).
 

KONSELING DAN KOLABORASI UNTUK MEGATASI GANGGUAN


PSIKOLOGI PADA MASA MENOPAUSE

Konseling merupakan salah satu pendekatan integratif yang dapat membantu wanita
menopause memahami perubahan yang terjadi pada dirinya. Konselor dapat memberikan
dukungan, dorongan dan sumber informasi serta membantu merencanakan dan
melaksanakan pendekatan pribadi dalam proses paruh baya. Pendekatan ini dapat
membantu memberdayakan dan mengontrol dirinya (Mcknight, 2011).

Bidan sebagai tenaga kesehatan profesional memiliki tugas penting dalam konseling
dan pendidikan kesehatan untuk membantu memberdayakan wanita menopause
sehingga dapat melalui masa transisi ini dengan bahagia dan sejahtera serta tetap dapat
berkarya dan dapat mempersiapkan masa usia lanjut dengan sehat (Lubis, 2011: Yulifah,
2012).
 KOLABORASI
THANK YOU
THANkS

Anda mungkin juga menyukai