Anda di halaman 1dari 15

Psikologi Dalam Kebidanan

“Memahami Cara Mengatasi Gangguan Psikologis Saat Mentruasi,


Perkawinan, Dan Kehamilan”

Dosen : Silvia Nova, SST,


M.Kes

Disusun Oleh : Kelompok 4

1. Intan Aprilla Amaska


2. Lola Angraini
3. Khairun Nisa
4. Mardiana Nurliza
1. Cara mengatasi gangguan psikologis pada saat
menstruasi

Pengertian

Secara normal menstruasi berlangsung kurang lebih pada usia 11-


16 tahun atau lambatnya kematangan seksual ditentukan oleh konstitusi
fisik individual, juga dipengaruhi oleh faktor ras atau suku bangsa, faktor
iklim, cara hidup, dan milieu yang melingkungi anak.
Gangguan psikologis pada masa
menstruasi

a. Kompleks kastrasi
b. Teori cloaca
c. Phobia
d. Hypochondria
e. Paranoid
f. Psychogene amenorrhea
Gangguan-gangguan psikologis lain pada saat menstruasi
yaitu :
a. Merasa keterbatasan aktivitas

b. Mudah tersinggung atau mudah marah.

c,. Pola makan cenderung meningkat terutama pada makan yang manis.

d. Merasa gelisah dan gangguan tidur.


Cara Mengatasi Gangguan Psikologus Menstruasi

 Pendekatan Komunikasi Theurapetik Atau Konseling

Di dalam masa haid atau menstruasi terdapat beberapa gangguan-gangguan


psikologis yang di alami oleh kaum wanita. Untuk mengatasi gangguanfisiologis
harus menciptakan kondisi yang rileks karena antara tubuh dan pikiran saling
mempengaruhi. Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan psikologi
yaitu olahraga, yoga atau rileksasi. Selain itu ada beberapa juga cara mengatasi
gangguan-gangguan psikologis pada masa menstruasi adalah dengan melakukan
konsultasi atau konsling pada tenaga kesehatan seperti bidan, dokter dan sebagainya
dan menjadikan tenaga kesehatan tersebut sebagai konselor.
Peran atau tugas sebagai konselor ini yaitu sebagai berikut :

1. Memberi penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses
fisiologi atau normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita yang
normal, meluruskan pandangan negatif tentang menstruasi dan dismenorea, dengan
menjelaskan bahwa Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan
terjadi selama menstruasi. Serta perasaan mudah tersinggung atau mudah marah timbul
dikarenakan akibat dari perubahan cara kerja hormone-hormon serta karena pengaruh rasa
nyeri yang timbul pada saat menstruasi.
2. Memberi informasi-informasi positif yang berguna mengenai menstruasi agar tidak terjadi
kesalahpahaman terhadap proses menstruasi tersebut.
3. Memberikan saran untuk mengurangi ketegangan dan rasa nyeri proses menstruasi
berlangsung, seperti istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih dan melakukan
kompres air hangat pada bagian perut atau dapat mengkosumsi obat anti nyeri untuk
mengurangi nyeri yang dirasakan saat menstruasi.
4. Memberikan support mental atau dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan tidak
merasa takut dalam menghadapi masa menstruasi.
2. Cara Mengatasi Gangguan Psikologis Pada Saat
Perkawinan
Pengertian

Perkawinan adalah suatu proses penyatuan antara seorang laki-laki dan


perempuan yang memiliki kepribadian yang berbeda dalam satu ikatan yang sah sehingga
diharapkan dapat membentuk suatu keluarga yang harmonis dan sejahtera.

Gangguan psikologis pada masa perkawinan dilihat dari jenis perkawinan:

a. Perkawinan periodik (term marriage)


b. Perkawinan persekutuan (companionate marriage)
c. Perkawinan percobaan (Trial marriage)
d. Poligami/poliandri (perkawinan beristri/bersuami banyak)
Gangguan-gangguan psikologis lain pada saat perkawinan
yaitu :

a.Ketegangan dan kecemasan pada saat perkawinan

b.Kejenuhan dalam perkawinan, rasa jenuh pada perkawinan akan timbul, karena
dalam perkawinan seseorang akan cenderung melakukan rutinitas yang sama

c.Ketidak puasan terhadap pasangannya

d.Merasa aktivitasnya terbatasi oleh perkawinansehinggan akan menimbulkan


perasaan tertekan dan akhirnya akan menyebabkan depresi .
Cara mengatasi gangguan psikologi perkawinan :

 Pendekatan Konseling dalam Perkawinan


a. Memberikan informasi-informasi mengenai perkawinan, sehingga tidak terjadi
ketegangan dan kesalah pahaman mengenai perkawinan.

b. Memberikan penjelasan bahwakonflik-konflik yang terjadi dalam perkawinan


merupakan hal yang wajar.

c. Memberikan saran pada pasangan, jika terjadi perbedaan pendapat dalam perkawinan,
maka salah satu dari mereka harus ada yang mengalah. Sehingga tidak menimbulkan
tekanan dan ketegangan dalam perkawinan.
3. Cara Mengatasi Gangguan Psikologis Pada Ibu
Hamil

Pengertian

Kehamilan memberikan perubahan baik secara fisiologis maupun psikologis


bagi ibu hamil. Perubahan-perubahan yang bersifat fisiologis misalnya; pusing,
mual, tidak nafsu makan, BB bertambah dan sebagainya. Sedangkan perubahan
psikologis yang menyertai ibu hamil diantaranya; ibu menjadi mudah tersinggung,
bangga dan bergairah dengan kehamilannya dan sebagainya.
Gangguan psikologis pada masa kehamilan ditinjau dari
faktor penyababnya yaitu :

1. kemandulan
2. Hamil diluar nikah
3. Pseudosiesis (kehamilan palsu)
4. Keguguran
5. Hamil yg tidak dikehendak
6. Hamil dengan janin mati
7. Hamil dengan ketergantungan obat
Cara Mengatasi Gangguan Psikologis Pada Ibu Hamil :

 Pendekatan Komunikasi Theurapetik Atau Konseling


Konseling pada wanita hamil terutama ditujukan pada ibu dengan kehamilan pertama.
Konseling yang diberikan oleh bidan pada trimester pertama berkenaan dengan
perkembangan janin sesuai dengan usia kehamilan, serta perubahan yang terjadi pada ibu.
Konseling pada kehamilan trimester ketiga berfokus pada intervensi yang diberikan pada
klien berkenaan dengan keadaan janin dalam rahim, posisi janin dan letak janin. Adapun
pelaksanaan komunikasi bagi ibu hamil, bidan diharapkan:

a. mampu melaksanakan asuhan dan tindakan pemeriksaan, pendidikan kesehatan dan segala
bentuk pelayanan kebidanan ibu hamil
b. dengan adanya komunikasi terapeutik diharapkan dapat meredam permasalahan
psikososial yang berdampak negatif bagi kehamilan
c. membantu ibu sejak pra konsepsi untuk mengorganisasikan perasaannya, pikirannya untuk
menerima dan memelihara kehamilannya.
 Kolaborasi Dengan Psikolog

Kolaborasi adalah hubungan saling berbagi tanggung jawab atau


kerja sama, dengan rekan sejawat atau tenaga kesehatan lainnya dalam
memberi asuhan pada pasien. Dalam mengatasi berbagai macam
gangguan psikologi seorang bidan harus adanya kolaborasi - kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lainnya, baik dengan RS umum, RS jiwa, dan
anggota psikolog lainnya. Mengkaji kebutuhan ibu, menentukan
diagnosis, prognosis, dan prioritas sesuai dengan faktor resiko yang
dialami pasien.
Mengatasi gangguan psikologi kehamilan dengan psikologi kolaborasi yaitu
kerja sama yang dilakukan bidan dengan ahli lain di bidang kesehatan atau
psikologi ( kejiwaan ). Hal itu dilakukan karena kondisi pasien di atas
kemampuan bidan dalam mengatasinya.

Elemen kolaborasi mencakup :

a. Harus melibatkan tenaga ahli dengan bidang keahlia yang berbeda, yang
dapat bekerja sama secara thmbal balik dengan baik.

b. Anggota kelompok harus bersikap tegas dan mau bekerja sama.

c. Kelompok harus memberika pelayanan yang keunikannya dihasilkan dari


kombinasi pandangan dan keahlian yang diberikan oleh setiap anggota tim
tersebut.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai