Anda di halaman 1dari 44

Senin, 10 April 2023

Prinsip Diet pada


Masalah Kehamilan
- Efina Amanda, S.Gz., M.Gz -
Capaian Pembelajaran

1. Mampu memahami mengenai prinsip diet Hiperemesis Gravidaum


2. Mampu memahami mengenai prinsip diet pada Anemia Kehamilan
3. Mampu memahami mengenai prinsip diet pada Diabetes Gestasional
4. Mampu memahami mengenai prinsip diet Eklamsi dan Preeklamsi
5. Mampu memahami mengenai prinsip diet Obesitas pada Kehamilan
6. Mampu memahami mengenai prinsip diet Konstipasi pada Kehamilan
Diet
01 Hiperemesis
Gravidaum
Mual dan muntah merupakan gangguan yang
paling sering kita jumpai pada kehamilan muda
dan terjadi pada 50 – 70% wanita hamil dalam
16 minggu pertama, kurang lebih 66 % wanita
hamil trimester pertama mengalami mual dan
44% mengalami muntah.

Wanita hamil memuntahkan segala apa yang


dimakan dan diminum, hingga berat badannya
sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis
berkurang dan timbul asetonuri. Keadaan ini
disebut hiperemesis gravidarum dan
memerlukan perawatan di rumah sakit
Penanganan Diet Hiperemesis Gravidarum

Ciri khas diet hiperemesis gravidarum


adalah:
• Penekanan pemberian karbohidrat
kompleks terutama pada pagi hari
• Menghindari makanan yang berlemak
untuk menekan rasa mual dan muntah
• Serta diberikan jarak dalam pemberian
makan dan minum.
Tujuan Diet Hiperemesis Gravidaum

 Memberikan makanan dan zat gizi yang cukup secara


bertahap
 Pengaturan makanan untuk mengganti persediaan glikogen
dalam tubuh dan untuk mengontrol asidosis.
 Mencegah komplikasi pada ibu hamil seperti ketonuria,
dehidrasi, hipokalemia
 Mencegah penurunan berat badan >5%
 Mencegah timbulnya komplikasi pada janin
Syarat Diet
Syarat diet hiperemesis gravidarum yaitu :
1. karbohidrat rendah 45– 60% dari kebutuhan energi total
2. lemak rendah yaitu ≤ 10 % dari kebutuhan energi total
3. protein sedang
4. Makanan diberikan dalam bentuk kering
5. Pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan pasien yaitu 7 - 10
gelas per hari
6. Berikan makanan yang mudah cerna, tidak merangsang saluran cerna,
dan makanan tersebut diberikan dalam porsi kecil tapi sering.
7. Bila makan pagi dan siang sulit diterima, dioptimalkan makan malam
dan selingan malam serta makanan secara berangsur ditingkatkan
dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan keadaan dan kebutuhan gizi.
Tiga macam jenis diet
hiperemesis gravidarum,
yaitu diet hiperemesis
gravidarum I, II, dan III.
Diet hiperemesis gravidarum I
diberikan kepada pasien dengan hiperemesis kondisi yang berat.

• Makanan hanya terdiri dari roti kering seperti biskuit dan krekers, singkong
dan ubi bakar atau rebus, dan buah-buahan yang tinggi vitamin C dan
tidak mengandung serat tinggi.
• Cairan tidak diberikan bersama makanan, tetapi 1-2 jam sesudahnya.
• Diet hiperemesis gravidarum I ini kurang mengandung zat gizi, tetapi
mengandung vitamin C, sehingga diet ini hanya diberikan selama
beberapa hari. Jika rasa mual dan muntah berkurang, pasien boleh
diberikan diet hiperemesis II.
Diet hiperemesis gravidarum II
diberikan kepada pasien dengan hiperemesis kondisi sedang

• Diberikan bila rasa mual dan muntah sudah mulai


berkurang
• Secara bertahap mulai diberikan bahan makanan
yang bernilai gizi tinggi
• Minuman tetap tidak diberikan bersama dengan
makan, pemilihan bahan makanan yang tepat pada
tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi
Diet hiperemesis gravidarum III
diberikan kepada pasien dengan hiperemesis kondisi ringan

• Sesuai dengan kesanggupan makan pasien, minuman


boleh diberikan bersama makanan
• makanan ini cukup mengandung energi dan semua ada
zat gizi kecuali kalsium
02 Diet Anemia
pada Kehamilan
Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi pada wanita, sehingga
tidak mampu menyuplai kebutuhan zat besi dan mengembalikan persediaan darah
yang hilang akibat persalinan sebelumnya. Wanita hamil cenderung terkena anemia
pada tiga bulan terakhir kehamilannya karena pada masa ini, janin menimbun
cadangan zat besi untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama sesudah
lahir.
• Terapi suplemen dengan memberikan tablet zat besi
(ferosulfat ) 30 – 60 mg per hari, tergantung pada berat
ringannya anemia.
• Terapi diet dengan meningkatkan konsumsi bahan
makanan tinggi zat besi kaya asam amino essensial
seperti susu, daging, dan sayuran hijau.
• Menghindari jenis makanan/minuman yang dapat
mengganggu absorpsi Fe
03 Diet Diabetes
Gestasional
Diabetes Mellitus Gestasional
(DMG)
Faktor Risiko DMG
Diagnosis DMG
Diagnosis
Pengelolaan Gaya Hidup
Pencegahan DMG
Prinsip Diet Pada Ibu Hamil Dengan
Diabetes Gestasional:

• Cukup sumber karbohidrat kompleks


• Cukup sumber protein rendah lemak
• Bahan makanan yang tidak dianjurkan
mengandung banyak gula
• Sumber lemak dalam jumlah terbatas
04 Diet Obesitas
pada Kehamilan
Tujuan Diet Pada Ibu Hamil
dengan Obesitas

1) Memberikan makan rendah kalori guna


mencapai berat badan normal
2) Mempertahankan ntumbuh kembang bayi
yang normal
3) Mempertahankan kesehatan ibu hamil
Menghindari terjadinya komplikasi
kehamilan. ( Purwitasari, 2009 )
Syarat Diet Pada Ibu Hamil
dengan Obesitas
1) Kalori dikurangi sebanyak 500-700 kkal dibawah
kebutuhan normal. Pengurangan kalori dilakukan dengan
poengurangan konsumsi karbohidrat dan lemak.
2) Protein tinggi untuk pertumbuhan bayi dan pembentukan
sel darah merah
3) Tinggi vitamin dan mineral
4) Tinggi serat untuk memberi rasa kenyang.
05 Diet Preeklamsi
Tujuan Diet pada Ibu Hamil
dengan Preeklamsia
• Mencapai & mempertahankan status gizi normal
• Mencapai & mempertahankan tekanan darah
normal
• Mencegah & mengurangi retensi garam/air
mencapai keseimbangan nitrogen
• Menjaga agar penambahan berat badan tdk
melebihi normal
• Mengurangi & mencegah timbulnya faktor resiko
lain pd saat hamil/ setelah melahirkan.
Diet Preeklampsia I
1. Diberikan kepada pasien dengan preeklampsia berat
2. Makanan diberikan dalam bentuk cair, yang terdiri dari susu dan
sari buah
3. Jumlah cairan diberikan paling sedikit 1500 ml sehari per oral dan
kekurangannya
diberikan secara parental
4. Makanan ini kurang energi dan zat gizi karena itu hanya diberikan
1 – 2 hari
Diet Preeklampsia II

1. Sebagai makanan perpindahan dari diet


preeklampsia I atau kepada pasien preeklampsia
sedang (tidak terlalu parah)
2. Makanan berbentuk saring atau lunak.
3. Diberikan sebagai diet rendah garam I
4. Makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya
Diet Preeklampsia III

1. Sebagai makanan perpidahan dari diet preeklampsia II atau kepada


pasien dengan preeklampsia ringan.
2. Makanan ini mengandung protein tinggi dan rendah garam.
3. Diberikan dalam bentuk lunak atau biasa.
4. Jumlah energi harus disesuaikan dengan kenaikan berat badan.
06 Diet Konstipasi
pada Kehamilan
Syarat Diet Konstipasi
a. Cairan yang cukup
Air 8 gelas sehari. Karena ibu hamil dengan konstipasi membutuhkan
cairan yang cukup bagi dan juga bayi. Cairan dibutuhkan untuk
membangun sel darah merah dan sirkulasi, serta mengatur suhu tubuh.
Cairan diperlukan tubuh untuk mengatasi konstipasi.

b. Makan makanan berserat, buah-buahan dan sayuran


Makanan yang berserat tinggi, buah-buahan dan sayuran dapat membantu
mengatasi konstipasi selama kehamilan.
c. Kebutuhan energi dan protein
• Penambahan energi yang direkomendasikan hingga masa akhir
kehamilan adalah sebesar 85.000 kcal, yang tiap harinya sebesar 300
kcal. Penambahan ini telah mencakup energi yang dibutuhkan untuk
membentuk jaringan baru, supply energi untuk jaringan baru, simpanan
dalam bentuk lemak serta 10% energi yang hilang untuk metabolisme
tubuh.
• Penambahan kebutuhan protein sebesar 0,9-1,0 gr per kg BB per hari.
• Jumlah protein yang ditambah sendiri biasanya hanya dianjurkan bila
asupan energi juga cukup. Bila kondisi tersebut tidak dipenuhi, asam
amino akan digunakan terlebih dahulu untuk produksi energi.
Terima Kasih 
Do you have any questions?
amanda.efina03@gmail.com
0838 3515 0565

Anda mungkin juga menyukai