Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS JUNAL

TERAPI KOMPLEMENTER PADA WANITA HAMIL


DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM

OLEH
PUTU MAS PRAMITA KANIA DEWI
209012411
KELOMPOK 9

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2020

1
ANALISIS JUNAL
TERAPI KOMPLEMENTER PADA WANITA HAMIL DENGAN
HYPEREMESIS GRAVIDARUM

Pada analisis jurnal ini menggunakan jurnal nasional dengan judul


“Efektifitas Konsumsi Air Tebu Kombinasi Dengan Air Jahe Terhadap
Hyperemesis Gravidarum Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap
Sidomulyo Pekanbaru”
Jurnal ini dianalisis menggunakan analisis jurnal PICOT
1. Populasi
Berdasarkan hasil analisis didapatkan jumlah populasi tidak dijabarkan
dengan jelas tetapi menggunakan sampel sejumlah 15 responden ibu hamil
pada kelompok intervensi di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap
Sidomulyo Pekanbaru. Pada jurnal ini pengambilan sampel penelitian
menggunakan Teknik Purposive Sampling dengan kriteria inkluasi dan
ekslusi.
2. Intervensi
Pada penelitian ini intervensi yang dilakukan yaitu ibu hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo Pekanbaru diberikan konsumsi air
tebu kombinasi dengan air jahe dengan dosis 100 ml air tebu kombinasi
dengan 10 ml air jahe yang diminum 3 kali sehari selama 4 hari.
3. Comparasion
Pada jurnal ini tidak menggunakan kelompok pembanding untuk memperoleh
hasil, dimana jurnal ini menggunakan jenis penelitian quasy experimental
design atau eksperimen semu dengan design one grup pretest dan posttest.
Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan gelas ukur untuk
menilai hyperemesis gravidarum dengan menggunakan lembar observasi.
4. Outcome
Berdasarkan hasil analisis dalam jurnal ini dimana penelitian ini memiliki
tujuan buntuk mengetahui efektifitas konsumsi air tebu kombinasi dengan air
jahe terhadap hiperemesis gravidarum di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat
Inap Sidomulyo Pekanbaru dan didapatkan hasil penelitian yaitu rata-rata

2
hiperemesis gravidarum pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat
Inap Sidomulyo Pekanbaru sebanyak 5,87 kali sebelum mengkonsumsi air
tebu kombinasi dengan air jahe dan mengalami penurunan menjadi 0,47 kali
sesudah mengkonsumsi air tebu kombinasi. Hasil analisis data untuk
frekuensi hiperemesis gravidarum pada ibu hamil sebelum dan sesudah
mengkonsumsi air tebu kombinasi dengan air jahe menggunakan uji paired t
test didapatkan p value = 0,000 (α=0,05), ini menunjukkan bahwa Ha
diterima, yaitu ada perbedaan yang signifikan frekuensi hiperemesis
gravidarum terhadap ibu hamil sebelum dan sesudah mengkonsumsi air tebu
kombinasi dengan air jahe di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap
Sidomulyo Pekanbaru. Sehingga mengkonsumsi air tebu kombinasi dengan
air jahe dapat menurunkan mual muntah pada ibu hamil trimester pertama
tanpa efek samping dan sebagai terapi nonfarmakologi yang dapat diterapkan
dengan mudah. Hal tersebut dikarenakan tebu dan jahe sebagai salah satu
tanaman herbal yang dapat mengurangi mual muntah. Tebu mengandung
glukosa untuk penekanan asam didalam lambung dan dapat mengurangi mual
muntah. Jahe mengandung gingerol dapat memperlancar peredaran darah.
5. Time
Berdasarkan hasil analisis, waktu penelitian yang dilakukan oleh peneliti
dalam melakukan penelitian ini yaitu dilakukan pada bulan Desember 2017
sampai April 2018.
6. Implikasi Keperawatan
Setiap tindakan dan intervensi yang dilakukan oleh perawat akan berpengaruh
terhadap kondisi pasiennya. Seorang perawat juga mengemban fungsi dan peran
yang penting dalam memberikan asuhan keperawatan secara holistik kepada pasien.
Perkembangan dunia kesehatan yang semakin pesat kian membuka pengetahuan
masyarakat mengenai dunia kesehatan dan keperawatan. Salah satunya yang paling
berkembang saat ini adalah penggunaan terapi nonfarmakologis atau terapi
komplomenter. Dimana terapi komplomenter ini dilakukan untuk membantu pasien
atau masyarakat dalam mengurangi mual dan muntah (hyperemesis gravidarum)
yang dialami ibu hamil.
Seperti yang sudah dibahas pada jurnal “Efektifitas Konsumsi Air Tebu
Kombinasi Dengan Air Jahe Terhadap Hyperemesis Gravidarum Di

3
Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo Pekanbaru”, dimana
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada wanita
hamil sampai menggangu aktifitas sehari-hari. Tebu dan jahe sebagai salah
satu tanaman herbal yang dapat mengurangi mual muntah. Tebu mengandung
glukosa untuk penekanan asam didalam lambung dan dapat mengurangi mual
muntah. Jahe mengandung gingerol dapat memperlancar peredaran darah.
Kita sebagai perawat dapat memberikan edukasi kepada pasien dan masyarakat
tentang bagaimana cara melakukan terapi-terapi non farmakologis yang dapat
dilakukan dirumah, seperti pada jurnal ini mengatasi mual muntah (hyperemesis
gravidarum) dengan cara mengkonsumsi air tebu dan air jahe. Pada mahasiswa dapat
dijadikan sebagai tambahan informasi atau pengetahuan baru untuk mengembangkan
penelitian lebih lanjut tentang maanfaat-manfaat lain dari air tebu dan air jahe
terhadap kesehatan dengan jumlah sampel yang lebih banyak, alat ukur yang berbeda
, dan teknik penelitian yang baik.

4
PEMBAHASAN
Hiperemesis gravidarum atau biasa disebut morning sickness merupakan
keluhan mual muntah berlebihan pada wanita hamil yang wajar terjadi pada
kehamilan muda (trimester 1). Disebut morning sickness karena biasanya terjadi
pada pagi hari. Hal ini dapat terjadi sepanjang hari.rata-rata wanita mulai
mengalami morning sickness pada minggu ke 4 atau ke 6 setelah menstruasii
terakhir (Indriyani, 2013).
Penyebab dari hyperemesis gravidarum menurut Mohtar (2012) ada faktor-
faktor predisposisi yaitu peningkatan hormon-hormon pada kehamilan terhadap
terjadinya mual muntah yaitu diantaranya estrogen dan HCG meningkat,
primigravida, faktor organik, faktor endoktrin dan faktor psikologis. Muntah yang
terus menerus tanpa pengobatan dapat menimbulkan penurunan berat badan yang
kronis akan meningkatkan kejadian gangguan pertumbuhan janin dalam rahim
atau yang sering disebut Intrauterine Growth Restriction (IUGR). Akibat yang
terjadi karena hipermisis gravidarum adalah penurunan berat badan (Varney,
2010).
Hyperemesis Gravidarum yang tidak teratasi dapat mengancam kehidupan
ibu, namun dapat menyebabkan efek samping pada janin seperti abortus, berat
badan lahir rendah (BBLR), kelahiran premature. Untuk mengatasi hal tersebut
maka penatalaksanaan pada hyperemesis gravidarum harus dilakukan dengan
tepat. Dalam penatalaksanaan hiperemesis gravidarum terdapat therapy
farmakologi, yaitu: suplemen multivitamin, bantihistamin, dopamin antagonis,
serotonin antagonis, kortikosteroid, vitamin B1 dan B6 (Widana, 2017).
Sedangkan therapy nonfarmakologi yaitu: Makan dalam jumlah sedikit tapi
sering, makan makanan yang tinggi karbohidrat dan protein, sewaktu bangun tidur
jangan langsung terburu-buru terbangun tetapi duduk dahulu dan baru perlahan
berdiri bangun, Hindari makanan yang berlemak, berminyak, minum yang cukup,
pengobatan tradisional: air tebu kombinasi dengan air jahe dan istirahat (Wesson,
2002).
Pada jurnal yang berjudul “Efektifitas Konsumsi Air Tebu Kombinasi
Dengan Air Jahe Terhadap Hyperemesis Gravidarum Di Wilayah Kerja
Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo Pekanbaru”, bahwa sudah dijelaskan

5
kombinasi air tebu dan air jahe dapat membantu mengurangi rasa mual dan
muntah yang dialami ibu hamil. Tebu mengandung senyawa aktif serta glukosa
alami yang dapat meningkatkan energi tubuh. Hal ini karena gula pada tanaman
tebu membantu meningkatkan metabolism tubuh sehingga memberikan energi
yang lebih pada tubuh. Tebu juga mengandung antioksidan yang kuat sehingga
berperan dalam membunuh radikal bebas penyebab kanker, terutama penurunan
risiko kanker payudara. Selain itu, air tebu mengandung berbagai mineral yang
tinggi seperti magnesium, zat besi, mangan, kalium, kalsium, dan elektrolit alami
sehingga berperan dalam mencehaj dehidrasi. Kandungan mineral dalam tebu juga
berfungsi untuk mengatasai kerusakan gigi. Air tebu juga mengandung beberapa
jenis vitamin seperti vitamin A, vitamin C, dan vitamin E. kandungan flavonoid
dan fenolik pada air tebu juga berkhasiat untuk mencegah infeksi dan peradangan,
sehingga secara umum gula tebu akan membantu menjaga system tubuh.
Selain air tebu, air jahe juga dapat membantu mengurangi rasa mual dan
muntah pada ibu hamil. Jahe sudah dikenal sebagai tanaman yang memiliki sejuta
khasiat, antara lain digunakan sebagai minuman, bumbu masak, permen dan serta
digunakan sebagai ramuan pada obat tradisianal. Minyak atsiri merupakan
keunggulan kandungan utama jahe yang dapat menyegarkan serta memblokir
reflek muntah, sedangkan gingerol yang terkandung didalam jahe dapat
melancarkan peredaran darah. Hasilnya mencairkana ketegangan, kepala menjadi
segar, dan mual muntah dapat ditekan. Minyak arsiri menghasilkan aroma harum
pada jahe, sedangkan kandungan oleoresis menghasilkan rasa pedas yang dapat
menghangatkan tubuh sehingga mengeluarkan keringat. Salah satu fungsi
farmakologis dari jahe adalah antiemetic (anti muntah) yang merupakan bahan
yang mampu mengeluarkan gas dalam perut yang akan mengendalikan muntah
dengan meningkatkan gerakan peristaltic usus. Sekitar 6 senyawa di dalam jahe
telah terbukti sebagai antiemetik yang manjur. Senyawa–senyawa tersebut lebih
mengarah pada dinding lambung dari pada system saraf pusat. Jahe biasanya
aman sebagai obat herbal, jahe tidak memiliki ketoksisitas akut pada dosis yang
biasa dikonsumsi untuk makanan atau obat. Pada dosis yang besar 6 gram atau
lebih, rimpang jahe dapat menyembuhkan iritasi lambung dan hilangnya mukosa
pelindung lambung.

6
Di samping kegunaan jahe untuk mengurangi mual dan muntah dalam
kehamilan, manfaat jahe secara luas antara lain dapat digunakan untuk mengatasi
migren, motion sickness, mual post-kemoterapi, mual dan muntah post-operasi,
osteo arthritis, rheumatoid arthritis, gangguan traktus urinarius post-stroke,
menurunkan berat badan, mempersingkat masa persalinan, dan sebagai anti
pembekuan darah. Zat-zat yang terkandung dalam jahe antara lain gingerol,
shogaol, zingerone, zingiberol dan paradol. Rasa pedas yang terkandung pada jahe
disebabkan oleh zat zingerone, sedangkan aroma khas yang ada pada jahe
disebabkan oleh zat zingiberol. Dalam kaitannya sebagai anti lemak, mekanisme
kerja zat-zat tersebut pada dasarnya masih belum jelas. Dikatakan jahe bekerja
menghambat reseptor serotonin dan menimbulkan efek anti emetik pada sistem
gastrointestinal dan sistem susunan saraf pusat.
Pada percobaan binatang, gingerol meningkatkan transport gastrointestinal.
Gingerol dan komponen lainnya dari jahe diketahui mempunyai aktivitas sebagai
anti-hidroksitriptamin melalui percobaan pada ileum babi. Galanolakton,
merupakan unsur lain yang terkandung pada jahe, adalah suatu antagonis
kompetitif pada ileus 5- HT reseptor, yang menimbulkan efek anti-emetik. Efek
jahe pada susunan saraf pusat ditunjukkan pada percobaan binatang dengan
gingerol, terdapat pengurangan frekuensi muntah. Selain itu, studi lain
menemukan bahwa jahe menurunkan gejala motion sickness pada responden yang
sehat. Dalam kaitannya sebagai anti inflamasi, ekstrak jahe telah memperlihatkan
kemampuan untuk menghambat aktivasi TNF (tumour necrosing factor) dan
ekspresi siklo-oksigenase 2 selama in vitro dari sinoviosit manusia. Zat yang
menghambat siklo-oksigenase 2, yaitu gingerol, bekerja dengan cara menghalangi
aktivasi p38 MAP kinase dan NF-kB.

7
DAFTAR PUSTAKA
Connell DW, McLachlan R. Natural pungent compounds IV. Examination of
gingerols, shogaols, paradols and related compoundsby thin layer and gas
chromatography. J Chromatogr. 1972; 67:29-35.
DerMarderosian A, Beutler JA. 2006.The Review of Natural Products. St. Louis,
Mo.: Wolters Kluwer.
Ernst E, Pittler MH. 2000. Efficacy of ginger for nausea and vomiting: A
systematic review of randomized clinical trials. Br J Anaesth.
2000;84(3):367-71.
Faridah B, Ponda A, Pertiwi HT. 2020. Pengaruh Minuman Jahe Terhadap
Penurunan Frekuensi Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester 1 Di
Wilayah Puskesmas Lubuk Buaya Padang. Jurnal Ilmu Kesehatan Ar-
Rum Salatiga. 2020;4(1):23–31.
Frondoza CG, Sohrabi A, Polotsky A, Phan PV, Hungerford DS, Lindmark L.
2004. An in vitro screening assay for inhibitors of proinflammatory
mediators in herbal extracts using human synoviocyte cultures. In Vitro
Cell Dev Biol Anim. 2004;40:95-101.
Ginger (Zingiber officinale roscoe). Dikutip pada tanggal 23 November 2020 dari
URL: http:// www.nlm.nih.gov /medlineplus/druginfo/natural/patient-
ginger.html.
Handajani SR, Astuti KEW. 2019. Pengaruh Pemberian Ekstrak Jahe Dan Kacang
Hijau Terhadap Pengurangan Mual Muntah Pada Ibu Hamil Semester 1
Di Puskesmas Ngawen 2 Wonosari Gunung Kidul. J Keperawatan Glob.
2019;4(2):74–120.
Indriyani, D. 2013. Keperawatan Maternitas pada Area Antenatal. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Kundarti FI, Rahayu DE, Utami R. 2017. Efektifitas Pemberian Serbuk Jahe
(Zingiber Officinale) Terhadap Tingkatan Mual Muntah Pada Ibu Hamil.
Jurnal Ilmu Kesehatan. 2017;4(1):18–30.
Mochtar R. 2012. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.
Varma KR, Jain TC, Bhattacharyya SC. 2006. Structure and stereochemistry of
zingiberol and juniper camphor. Tetrahedron 1962; 8:979. Available
from: ProQuest. http:// il.proquest.com.
Varney, Helen. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta. EGC.
Wardani, Rahayu Kusuma. 2020. Efektifitas Konsumsi Air Tebu Kombinasi
Dengan Air Jahe Terhadap Hiperemesis Gravidarum Di Wilayah Kerja
Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo Pekanbaru. Al-Insyirah Midwifery
Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery Sciences) Volume 9,
Nomor 1, Tahun 2020 p-ISSN: 2338-2139 e-ISSN: 2622-3457.
Pekanbaru: STIKes Al Insyirah Pekanbaru. Diakses pada tanggal 23
November 2020 dari http://jurnal.alinsyirah.ac.id/index.php/kebidanan.
Wiraharja, Regina Saty., DKK. 2011. Kegunaan Jahe Untuk Mengatasi Gejala
Mual Dalam Kehamilan. Damianus Journal of Medicine; Vol.10 No.3
Oktober 2011: hlm. 161–170. Jakarta Utara: Unika Atma Jaya. Diakses
pada tanggal 23 November 2020 dari Kegunaan Jahe untuk Mengatasi
Gejala Mual dalam Kehamilan | Wiraharja | Damianus Journal of
Medicine (atmajaya.ac.id).

8
Yanuaringsih, Galuh Pradian., KAde Saputra Nasution., Siti Aminah. 2020. Efek
Seduhan Jahe Sebagai Anti Muntah Pada Perempuan Hamil Trimester
Pertama. Jurnal Kesehatan, Vol. 3 No. 2 (April, 2020): 151-158.
Terakreditasi Nasional Peringkat 3 No. 36/E/KPT/2019 E-ISSN 2614-
5375. Sulawesi Selatan: Public Health Faculty Universitas Muslim
Indonesia Diakses pada tanggal 23 November 2020 dari URL artikel:
http://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/woh3207.
Yulianti A, Riyanti E. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hyperemesis
Gravidarum Dengan Penerapan Pemberian Air Rebusan Jahe Untuk
Mengurangi Mual Muntah. In: Proceeding of The Urecol. 2019:1–7.

9
Al-Insyirah Midwifery
Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery
Sciences)
http://jurnal.alinsyirah.ac.id/index.php/kebidanan
Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
p-ISSN: 2338-2139
e-ISSN: 2622-3457

EFEKTIFITAS KONSUMSI AIR TEBU KOMBINASI DENGAN AIR JAHE


TERHADAP HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS RAWAT INAP SIDOMULYO PEKANBARU

Rahayu Kusuma Wardani


Program Studi Kebidanan, STIKes Al Insyirah Pekanbaru, Jl. Parit Indah No. 38
Pekanbaru
Email : Rahayukusuma88@gmail.com

ABSTRAK
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai
menggangu aktifitas sehari-hari. Tebu dan jahe sebagai salah satu tanaman herbal yang dapat
mengurangi mual muntah. Tebu mengandung glukosa untuk penekanan asam didalam lambung
dan dapat mengurangi mual muntah. Jahe mengandung gingerol dapat memperlancar peredaran
darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas konsumsi air tebu kombinasi dengan
air jahe terhadap hiperemesis gravidarum di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo
Pekanbaru. Desain penelitian yang digunakan adalah quasy esperiment dengan design one grup
pretest dan posttest.. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang mengalami
hyperemesis gravidarum tingkat 1 masing-masing berjumlah 15 responden untuk intervensi.
Waktu penelitian dilakukan bulan Desember 2017 sampai April 2018. Pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan lembar observasi. Analisa data yang digunakan uji T Dependent.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa air tebu kombinasi dengan air jahe efektifitas dalam
menurunkan mual muntah pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo
dengan nilai p-value 0,000 (α=0,05). Di sarankan ibu hamil yang mengalami hiperemesis
gravidarum dapat menerapkan pengobatan herbal untuk mengurangi mual muntah salah satunya
mengkonsumsi air tebu kombinasi dengan air jahe sehingga bisa mengurangi penggunaan obat
nonfarmakologi.

Kata kunci: Air tebu kombinasi air jahe, penurunan hiperemesis gravidarum

ABSTRACT
Hyperemesis Gravidarum Is a excessive navsea in pregnant woman it disturb the daily activity
of the women. Cane and ginger are the nause. Cane contains glucose that can reduce acid
emphasis. Ginger constans gingerol that ccin smooth the blood. The aim of this research is to
know Effectiveness Consumes Water Of The Can Cambinated With Water Of Ginger Against
Hiperemesis Gravidarum In the Puskesmas area Rawat Inap Sidomulyo Pekanbaru. Design of
this research is used quasy eksperimen with design one grup pretest and posttest. Sample of the
research is pregnant women who liave hyperemesis gravidarum level 1 there are 15
respondences for inetervensi. The time of the research conducted in December 2017 until April
2018. Data collection on this research is used obervation sheet. The data analysis is used T
Dependent test. Result of this research show us that the water of cane cambination with the
water of ginger in reduce the nausea in the women pregnant in the Puskesmas area Rawat Inap
Sidomulyo Pekanbaru with the value p-value (α=0.05). Recomended nausea one of them is

10 | S T I K e s A l - I n s y i r a h P e k a n b a
ru
consume water of cane combination with water of ginger to reduce the use of nonfarmakologi’s
drugs.
Keyword : Water of ginger, to reduce hiperemesis gravidarum

11 | S T I K e s A l - I n s y i r a h P e k a n b a
ru
Al-Insyirah Midwifery / Vol. 9, No. 1, Tahun 2020

PENDAHULUAN Mual dan muntah sering terjadi tetapi


Menurut World tidak selalu. Mual dan muntah dapat
Health berisiko dehidrasi, meskipun
Organization (WHO) tahun 2016, merupakan gejala umum mual dan
jumlah kejadian mual dan muntah muntah terasa menggangu namun
(hiperemesis gravidarum) mencapai biasanya tidak serius (Ira, 2015).
12,5 % dari jumlah seluruh kehamilan Penyebab dari hyperemesis
didunia. Mual dan muntah dapat gravidarum menurut Mohtar (2012)
mengganggu dan membuat ada faktor-faktor predisposisi yaitu
ketidakseimbangan cairan pada peningkatan hormon-hormon pada
jaringan ginjal dan hati menjadi kehamilan terhadap terjadinya mual
nekrosis (WHO,2016) muntah yaitu diantaranya estrogen dan
Berdasarkan Data Departemen HCG meningkat, primigravida, faktor
Kesehatan Republik Indonesia tahun organik, faktor endoktrin dan faktor
2016, di Indonesia diperoleh data ibu psikologis. Muntah yang terus menerus
mual dan muntah mencapai 14,8 % dari tanpa pengobatan dapat menimbulkan
seluruh kehamilan. Keluhan mual dan penurunan berat badan yang kronis
muntah terjadi pada 60-80 % akan meningkatkan kejadian gangguan
primigravida dan 40-60 % pertumbuhan janin dalam rahim atau
multigravida. Satu diantara seribu yang sering disebut Intrauterine
kehamilan gejala- gejala ini menjadi Growth Restriction (IUGR). Akibat
lebih berat. Perasaan mual dan muntah yang terjadi karena hipermisis
disebabkan oleh karena meningkatnya gravidarum adalah penurunan berat
kadar hormon estrogen dan Hormon badan (Varney, 2007). Adanya
Chorionic Gonadotropin (HCG) dalam penurunan berat badan pada ibu hamil
serum perubahan fisiologis kenaikan akan terjadi Kekurangan Energi Kronik
hormon ini belum jelas, karena sistem (KEK) pada ibu hamil (Prawirohardjo,
saraf pusat dan pengosongan lambung 2007).
yang berkurang (Depkes RI, 2016) Menurut jurnal Fitria pada tahun
Pada kehamilan trimester pertama 2013 yang berjudul “Efektifitas Air
kemungkinan besar akan mengalami Jahe dan Air Tebu Untuk Menurunkan
mual-mual dengan atau tanpa muntah. Mual Muntah Pada Kehamilan
Gejala ini dimulai sekitar minggu Trimester I di Puskesmas Dolok
keenam kehamilan dan biasanya Masihul Kec. Dolok Masihul Kab.
membaik diakhir kehamilan trimester Serdang Begadai”. Sekitar 50% wanita
pertama sekitar minggu ke-13 hamil mengalami mual muntah yang
(Ira,2015). Dalam hal ini hormon yang terjadi 12 minggu pertama kehamilan,
berperan penting pada kehamilan yaitu mual muntah biasanya terjadi pada pagi
somatomammotropin, estrogen, dan hari. Wanita hamil merasakan mual
progesteron. Perubahan hormon pada muntah berkurang karena
masa kehamilan menyebabkan mengkonsumsi air jahe dan air tebu
terjadinya mual dan muntah yang tanpa efek samping yang
sering di sebut dengan Hyperemesis membahayakan. Penelitian ini efektif
Gravidarum (Wiknjosastro,2006). dengan menggunakan desain one grup
Mual dan muntah adalah gejala pretest-postest dengan intervensi
yang sangat umum yang dapat pvalue =0.000 dan r = 0.71.
disebabkan oleh berbagai macam Menurut Jurnal Rosalina pada
kondisi. Gejala ini paling sering tahun 2014 yang berjudul “Asuhan
disebabkan oleh virus gastroenteritis. Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan
Hyperemesis Gravidarum Tingkat 1”.

37 | S T I K e s A l - I n s y i r a h P e k a n b a
ru
Hyperemesis Gravidarum yang tidak atau eksperemen semu dengan design one
teratasi dapat mengancam kehidupan grup pretest dan posttest. Penelitian ini
ibu, namun dapat menyebabkan efek dilakukan di wilayah kerja Puskesmas
samping pada janin seperti abortus, Rawat Inap Sidomulyo Pekanbaru dengan
berat badan lahir rendah (BBLR), jumlah sampel 15 responden pada
kelahiran premature. Hyperemesis kelompok intervensi. Pengambilan sampel
Gravidarum dibedakan 3 tingkatan
penelitian ini menggunakan Purposive
yaitu Tingkat 1, muntah terus menerus
Sampling dengan Kriteria Inklusi dan
timbul intoleransi terhadap makanan
dan minum, berat badan menurun, EksklusiInstrumen pengumpulan data
nyeri epigastrium, nadi meningkat menggunakan gelas ukur untuk menilai
sampai hiperemesis gravidarum dengan
100 kali permenit dan tekanan darah menggunakan lembar observasi. Analisis
sistol menurun, mata cekung dan lidah data menggunakan uji Paired Sample T-
kering, turgor kulit berkurang dan urin Test.
masih normal. Tingkat 2, gejala lebih
berat segala yang dimakan dan
diminum dimuntahkan, haus hebat, HASIL DAN PEMBAHASAN
nadi cepat Analisis Univariat
>100-140 kali permenit, tekanan darah
sistol kurang 80 mmHg, apatis, kulit Tabel 1
pucat, lidah kotor, kadang ikterus ada, Distribusi Frekuensi Rata-Rata
aseton ada, bilirubin ada, berat badan Hiperemesis Gravidarum
cepat menurun. Tingkat 3, gangguan Sebelum Perlakuan
kesadaran (koma) muntah berkurang
Mual
Variabel n % Mean
Muntah
atau berhenti, sianosis, gangguan 5 Kali/hari 7 46.7
jantung, bilirubin ada dan proteinuria. Sebelum 6 Kali/hari 4 26.7
5.87
Dalam penatalaksanaan Perlakuan 7 Kali/hari 3 20.0
hiperemesis gravidarum terdapat 8 Kali/hari 1 6.7
Total - 15 100 5.87
therapy farmakologi, yaitu : suplemen
multivitamin, bantihistamin, dopamin
antagonis, serotonin antagonis,
kortikosteroid, vitamin B1 dan B6
(Widana, 2017). Sedangkan therapy
nonfarmakologi yaitu : Makan dalam Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
jumlah sedikit tapi sering, makan distribusi hiperemesis gravidarum pada
makanan yang tinggi karbohidrat dan ibu hamil sebelum perlakuan frekuensi
protein, sewaktu bangun tidur jangan mual muntah 5 kali/hari berjumlah 7
langsung terburu-buru terbangun tetapi responden (46,7%), frekuensi mual
duduk dahulu dan baru perlahan berdiri muntah 6 kali/hari 4 responden
bangun, Hindari makanan yang (26.7%), frekuensi mual muntah 7
berlemak, berminyak, minum yang kali/hari 3 responden (20.0%),
cukup, pengobatan tradisional: air tebu frekuensi mual muntah 8 kali/hari 1
kombinasi dengan air jahe dan istirahat responden (6.7%) dengan mean 5.87.
(Wesson, 2002).

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah
penelitian quasy experimental design
Tabel 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat
Distribusi Frekuensi Rata- Inap Sidomulyo Pekanbaru terdapat n
Rata Hiperemesis Gravidarum =
Sesudah Perlakuan 15 responden dengan distribusi taraf
signifikan = 0.05 sehingga
Variabel
Mual
n % Mean mendapatkan nilai df = 15.466 ini
Muntah
- 11 46.7
menunjukkan bahwa t tabel < t hitung
Sesudah 1 Kali/hari 2 26.7 jadi Ha diterima yaitu ada efektifitas
0.47
Perlakuan 2 Kali/hari 1 20.0 konsumsi air tebu kombinasi dengan air
3 Kali/hari 1 6.7 jahe terhadap hiperemesis gravidarum
Total - 15 100 0.47
di Wilayah Kerja Kerja Puskesmas
Rawat Inap Sidomulyo Pekanbaru.
Berdasarkan tabel 2 diketahui
Hasil analisis data untuk frekuensi
bahwa distribusi hiperemesis
hiperemesis gravidarum pada ibu hamil
gravidarum pada ibu hamil sesudah
sebelum dan sesudah mengkonsumsi
perlakuan di Wilayah Kerja Puskesmas
air tebu kombinasi dengan air jahe
Rawat Inap Sidomulyo Pekanbaru
menggunakan uji paired t test
frekuensi mual muntah 0 kali/hari
didapatkan (p value = 0.000 < α=0.05)
berjumlah 11 responden (46,7%),
ini menunjukkan bahwa ada perbedaan
frekuensi mual muntah 1 kali/hari 2
yang signifikan frekuensi hiperemesis
responden (26.7%), frekuensi mual
gravidarum terhadap ibu hamil
muntah 2 kali/hari 1 responden
sebelum dan sesudah mengkonsumsi
(20.0%),
air tebu kombinasi dengan air jahe di
frekuensi mual muntah 3 kali/hari 1
Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap
responden (6.7%) dengan mean 0.47.
Sidomulyo Pekanbaru.
Berdasarkan penelitian yang telah
Analisis Bivariat
dilakukan pada 15 responden
hiperemesis gravidarum terhadap ibu
Tabel 3 hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Distribusi Frekuensi Rawat Inap Sidomulyo Pekanbaru nilai
Hiperemesis gravidarum Sebelum mean didapatkan sebelum perlakuan
dan Sesudah Mengkonsumsi Air adalah 5.87. Dimana mual muntah
Tebu Kombinasi dengan Air membutuhkan pengobatan atau terapi
Jahe untuk mengurangi mual muntah dengan
Mual
n Mean T hitung
P pengobatan non farmakologi yaitu
Muntah Value mengkonsumsi air tebu kombinasi
Sebelum 15 5.87 dengan air jahe.
15.466 0.000
Sesudah 15 0.47 Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan pada 15 responden
Berdasarkan tabel 3 diketahui hiperemesis gravidarum terhadap ibu
bahwa rata-rata hiperemesis hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
gravidarum pada ibu hamil di Wilayah Rawat Inap Sidomulyo Pekanbaru nilai
Kerja Puskesmas Rawat Inap mean didapatkan sesudah perlakuan
Sidomulyo Pekanbaru sebanyak 5.87 adalah 0.47. Dimana dari hasil
kali sebelum mengkonsumsi air tebu penelitian ini menunjukkan adalah
kombinasi dengan air jahe dan pengaruh konsumsi air tebu kombinasi
mengalami penurunan menjadi 0.47 dengan air jahe terhadap hiperemesis
kali sesudah mengkonsumsi air tebu gravidarum.
kombinasi dengan air jahe.
Pada variabel t hitung rata-rata
hiperemesis gravidarum pada ibu hamil
Berdasarkan rata-rata hiperemesis Menurut asumsi peneliti
gravidarum pada ibu hamil di Wilayah menunjukkan bahwa mual muntah yang
Kerja Puskesmas Rawat Inap berlebihan dapat menyebabkan ibu
Sidomulyo Pekanbaru sebanyak 5,87 hamil memperburuk keadaan seperti
kali sebelum mengkonsumsi air tebu dapat mengancam keadaan ibu dan
kombinasi dengan air jahe dan janin. Maka dari itu, dianjurkan untuk
mengalami penurunan menjadi 0,47 mengonsumsi 100 ml air tebu
kali sesudah mengkonsumsi air tebu kombinasi dengan 10 ml air jahe yang
kombinasi. Hasil analisis data untuk diminum 3 kali sehari selama 4 hari
frekuensi hiperemesis gravidarum pada untuk mengurangi mual muntah yang
ibu hamil sebelum dan sesudah terkandung di dalam zat-zat aktif
mengkonsumsi air tebu kombinasi seperti asam suksinat, minyak astsiri,
dengan air jahe menggunakan uji gingerol untuk meredakan perut
paired t test didapatkan p value = 0,000 menjadi lebih nyaman dan hangat.
(α=0,05), ini menunjukkan bahwa Ha Dengan adanya hasil penelitian ini
diterima, yaitu ada perbedaan yang mendapat penjelasan bahwa konsumsi
signifikan frekuensi hiperemesis air tebu kombinasi dengan air jahe
gravidarum terhadap ibu hamil dapat menurunkan mual muntah pada
sebelum dan sesudah mengkonsumsi ibu hamil trimester pertama tanpa efek
air tebu kombinasi dengan air jahe di samping.
Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap
Sidomulyo Pekanbaru. SIMPULAN
Hal ini dapat terjadi dengan 1. Ada hubungan signifikan frekuensi
beberapa kemungkinan diantaranya hiperemesis gravidarum sebelum
adalah kebenaran teori Lisnur (2016) dan sesudah mengkonsumsi air tebu
bahwa sumber energi instan bagi ibu kombinasi dengan air jahe di
hamil salah untuk mengurangi mual Wilayah Kerja Puskesmas Rawat
muntah salah satunya terdapat pada air Inap Sidomulyo Pekanbaru dengan
tebu kombinasi dengan air jahe. nilai p value = 0.000 (α=0.05), ini
Hasil penelitian ini sesuai dengan menunjukkan bahwa konsumsi air
penelitian Fitria (2013) berjudul tebu kombinasi dengan air jahe
“efektifitas air tebu dan air jahe untuk efektif terhadap hiperemesis
menurunkan mual muntah pada gravidarum di Wilayah Kerja Kerja
kehamilan trimester pertama di Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo
Puskesmas Dolok Masihul mengatakan Pekanbaru.
bahwa mual dan muntah merupakan 2. Ada perbedaan yang signifikan
gangguan yang umum akan terjadi di frekuensi hiperemesis gravidarum
trimester pertama masa kehamilan. sebelum dan sesudah mengkonsumsi
Mual dan muntah kehamilan dapat air tebu kombinasi dengan air jahe
menurunkan kemampuan dan di Wilayah kerja Puskesmas Rawat
menurunkan stamina ibu hamil Inap Sidomulyo Pekanbaru dengan
sehingga disarankan untuk mean 5.87 sebelum dan 0.47
mengkonsumsi air tebu kombinasi sesudah mengkonsumsi air tebu
dengan air jahe . Konsumsi air tebu dan kombinasi dengan air jahe
air jahe sangat efektif untuk didapatkan nilai p value = 0.000
mengurangi mual muntah pada ibu (α=0.05).
hamil trimester pertama dengan
signifikan (p= 0.000).
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan RI. (2016). Profil
Kesehatan Indonesia tahun
2016. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.

Fitria, Rahmi. (2013). Efektifitas Jahe


dan Tebu Untuk Menurunkan
Mual Muntah Pada Kehamilan
Trimester I Di Puskesmas Dolok
Masihul Kec. Dolok Masihul
Kab. Serdang Bedagai. Serdang:
Jurnal Maternity and Neonatal
Vol 1 No 2 56-66.
Ira. (2015). Gejala Mual muntah Ibu
hamil Trimester Pertama.
Jakarta: Aditya Media.
NewsFarras. (2014). Gejala Mual
Muntah Ibu Hamil. Jakarta:
Artikel ibu hamil 2017: 10-15.
Nooryani, Sri. (2007). Tanaman
Berkhasiat Obat. Jakarta Selatan:
PT Sunda Kelapa Pustaka.
Sumai, Effanny; dkk. (2014). Faktor-
faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Hiperemesis
Gravidarum di Rumah Sakit
Daerah Sam Ratulangi. Sulawesi
Utara: Jurnal Ilmiah Bidan
Volume 2 Nomor 1.
Stephen. (2004). Terapi Vegeratian
Untuk Penyakit Kewanitaan.
Jakarta: Prestasi Pustaka
Tetty, (2012). Ramuan Tradisional
Untuk Mengatasi Aneka Penyakit.
Jakarta Selatan: Agromedia
Pustaka
Wang, dkk. (2008). Terapi Jahe dan
Bawang Putih Menyembuhkan
Berbagai Penyakit dengan Cara
Cina. Jakarta: Teramedia.

Anda mungkin juga menyukai