Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP IBU

HAMIL TRIMESTER I DENGAN KEJADIAN HYPEREMESIS


GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAKIS AJI KABUPATEN JEPARA

Oleh :
 Nama : Jamal Udin
 NIM : P1337420118103
LATAR BELAKANG

Penelitian Depkes RI Data Dinkes Prov


th. 2009 : lebih dari 80% Data SDGs 2030 : pada thn Jateng thn 2017 : jumlah
2015 AKI 305 per 100 ribu
perempuan hamil mual atau 3x lebih tinggi AKI 88,58 per 1000
muntah (emesis daripada target SDGs (masih kurang dari
gravidarum) Indonesia target)

Asuhan keperawatan
dukungan keluarga terhadap Survey awal :
ibu hamil trimester I dengan Jumlah Bumil Januari –
Desember 2017 : 1170
kejadian hyperemesis bumil dengan 117 bumil
gravidarum di Puskesmas mengalami Hyperemesis
Gravidarum (10%)
Pakis Aji Kabupaten Jepara

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum
O Untuk mengetahui asuhan keperawatan dukungan keluarga
terhadap ibu hamil trimester I dengan kejadian hyperemesis
gravidarum di Puskesmas Pakis Aji Kabupaten Jepara.

Tujuan Khusus
O Mendiskripsikan asuhan keperawatan dukungan keluarga
terhadap ibu hamil trimester I dengan kejadian
hyperemesis gravidarum di Puskesmas Pakis Aji
Kabupaten Jepara.
O Mendiskripsikan kejadian hyperemesis gravidarum di
Puskesmas Pakis Aji Kabupaten Jepara.
Manfaat Penelitian

Bagi Peneliti
Untuk Bagi Instansi
Bagi Masyarakat Bagi Instansi menambah
Pendidikan pengalaman Hasil penelitian
• Dapat
•Dapat digunakan dan wawasan dapat
memberikan
sebagai bahan peneliti digunakan
informasi
untuk mengenai sebagai bahan
kepada ibu menambah penelitian masukan untuk
hamil tentang kepustakaan
khususnya bidan memberi
pentingnya sehingga
dalam informasi pada
dukungan memperluas
hubungan ibu hamil
sosial pengetahuan
tentang sosial keluarga tentang
keluarga
dukungan dengan pentingnya
terhadap
keluarga kecemasan ibu dukungan
kehamilan. terhadap hamil yang sosial keluar
kehamilan. dalam
mengalami
emesis. kehamilan
PENGKAJIAN

Data Subyektif
• Nama
• Umur
• Pendidikan
• Agama
• Suku Bangsa
• Pekerjaan
• Biodata Suami

Riwayat Keperawatan
• Riwayat Keperawatan yang lalu
• Riwayat Kesehatan Keluarga
• Riwayat Menstruasi
• Riwayat Perkawinan
• Riwayat Obstetric
• Riwayat Kelainan Reproduksi
• Riwayat Psikososial
PENGKAJIAN


Pemeriksaan FIISIK

Pemeriksaan
Penunjang

Keluhan Utama
DIAGNOSA KEPERAWATAN


• Defisit volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan
cairan yang berlebihan.
1.

• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan yang berhubungan


dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan.
2.

• Ansietas berhubungan dengan Koping tidak efektif;


perubahan psikologi kehamilan.
3.

• Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.


4.
Diagnosa Keperawatan II
Batasi intake oral selama 24-48 jam
Diagnosa Keperawatan I


Anjurkan klien menghindari
Kaji status intake dan output cairan
makanan berlemak
Timbang BB setiap hari
Tingkatkan jumlah makanan secara
Beri cairan intervensi yang terdiri
perlahan sesuai kemampuan pasien
dari glukosa, elektrolit dan vitamin
Anjurkan perawatan mulut sebelum
Anjurkan pasien untuk
dan sesudah makan atau setelah
mengkonsumsi cairan peroral
muntah
dengan perlahan
INTERVENSI . Pantau TFU dan DJJ

Diagnosa Keperawatan III


Kaji tingkat nyeri
Atur posisi dengan kepala lebih Diagnosa Keperawatan IV
tinggi selama 30 menit setelah Anjurkan klien istirahat cukup
Bantu klien beraktivitas secara bertahap
makan
jika muntah berkurang
Anjurkan konsumsi Bantu klien dalam memenuhi kebersihan
jahe&permen mint diri
Kolaborasi pemberian antiemetic
& sedative
1. Keseimbangan cairan elektrolit
2. Frekuensi dan beratnya muntah


3. Intake oral
4. Pengetahuan dan kesanggupan klien
untuk mengikuti diet yang telah
diprogramkan
5. Tingkat nyeri epigastrium
EVALUASI 6. Kemampuan dalam beraktivitas
7. Kebersihan membrane mukosa oral
8. Mekanisme koping dalam penerimaan
kehamilan
9. Perasaan dan kekhawatiran terhadap
kesejahteraan janin meliputi TFU dan
DJJ
JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN
PENELITIAN

O Jenis Penelitian
Kualitatif Deskriptif : 
O Desain Penelitian
Studi Kasus :
SUBYEK PENELITIAN


OSubyek dipilih dengan metode convenience sampling method

(teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja,


anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia
menjadi responden akan dijadikan sampel menurut kriteria
inklusi yang telah ditentukan )
OKriteria Inklusi : perempuan usia 18-35 tahun, hamil

trimester 1, mengalami hyperemesis gravidarum


DEFINISI OPERASIONAL

Variabel
 Definisi Operasional

Dukungan Sikap,tindakan dan penerimaan keluarga terhadap


Keluarga
anggota keluarga yang lainnya

Hyperemesis Mual muntah yang berlebihan pada ibu hamil,


Gravidarum seorang ibu menderita hiperemesis gravidarum
jika seorang ibu memuntahkan segala yang
dimakan dan diminumnya hingga berat badan ibu
sangat turun, turgor kulit kurang dan timbul aseton
dalam air kecing
INSTRUMEN PENELITIAN & CARA
PENGUMPULAN DATA


Instrumen dalam penelitian :
 Kelas Peka Anemia
Menggunakan presensi atau kehadiran kelas peka
anemia bulan Oktober, November, Desember 2017.
 Perubahan Kadar hb
Menggunakan alat cek HB berupa steack dengan
merek easy touch untuk pengukuran Hb dan
menentukan derajat anemia.
TEKNIK PENGOLAHAN DATA DAN
ANALISA

Editing

Coding (Pengkodean)

Scoring (Penilaian)

Tabulating (Tabulasi)
ANALISA DATA


Instrumen dalam penelitian :
1. Analisa Univariat
Analisa untuk menggambarkan tiap
variabel dengan menggunakan tabel grafik.

2. Analisa Bivariat
Uji korelasi Spearman's Rank : uji statistik
untuk menguji 2 variabel yang berdata
ordinal atau salah satu variabel berdata
ordinal dan lainnya nominal maupun rasio
ETIKA PENELITIAN

1

• Lembar Persetujuan

2 • Benefience

3 • Non Maleficience

4 • Autonomy

5 • Veracity

6 • Anomity (tanpa nama)

7 • Confidentiality (kerahasiaan)
Karakteristik Responsen

 Umur Ibu 
Jumlah Mean Median Minimal Maksimal
Umur Ibu 55 24,40 23,00 19 33

Jumlah
No Umur ( Tahun )
 Umur Kehamilan n %
1 < 30 9 22,5
2 30 - 45 17 42,5
3 Jumlah 45 - 60
Mean Median 10Minimal 25
Maksimal
4 > 60 4 10
Umur Jumlah 40 100
55 25,49 24,00 17 40
Kehamilan
ANALISIS UNIVARIAT

 Keaktifan Mengikuti Kelas Peka Anemia
No Keaktifan Mengikuti Jumlah
Kelas Peka Anemia n %
1 Aktif 41 74,5
2 Tidak aktif 14 25,5
Jumlah 55 100
 Perubahan Kadar Hb Pada Ibu Hamil Yang Mengalami Anemia

Jumlah Mean Median Minimal Maksimal


Perubahan
Kadar Hb Pada
Ibu Hamil
55 0,85 0,80 -0,40 2,20
Yang
Mengalami
Anemia
PEMBAHASAN
ANALISIS UNIVARIAT

O Hasil

penelitian menunjukkan responden
sebagian besar aktif mengikuti kelas peka
anemia sebanyak 41 responden (74,5%). Hal
ini sejalan dengan teori yang dikemukakan
oleh Berman tentang pendidikan dalam
kelas ibu hamil (prenatal class) di
negara asing menunjukkan hasil positif
dan telah berkembang menjadi standar
kelas promosi kesehatan di berbagai
fasilitas kesehatan (Berman, 2010).
PEMBAHASAN
ANALISIS UNIVARIAT


O Responden mempunyai keikutsertaan mengikuti
kelas peka anemia kategori kurang aktif salah
satunya disebabkan oleh faktor pekerjaan.
Bekerja merupakan aktivitas pokok yang
dilakukan dengan rutinuntuk menunjang
kebutuhan rumah tangga. Status pekerjaan akan
memudahkan untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan, ibu hamil tetap bekerja dan tidak
merubah pola bekerja sehari - hari. Ibu hamil
kadang bekerja keras sampai hamil tua dan
setelah masa nifas kembali bekerja pada ibu
yang merupakan tumpuan hidup di keluarga
miskin (Depkes RI, 2008).
ANALISIS BIVARIAT
Hubungan antara Keaktifan Mengikuti Klas Peka Anemia dengan Perubahan Kadar


Hb Pada Ibu Hamil Yang Mengalami Anemia

Keaktifan Perubahan Kadar


Mengikuti Hb Pada Ibu Hamil
Klas Peka Yang Mengalami
Anemia Anemia
Keaktifan Kekuatan 1 -,589**
Mengikuti Klas Korelasi ,000
Peka Anemia Nilai p 55 55
Jumlah
Perubahan Kekuatan -,589** 1
Kadar Hb Pada Korelasi
Ibu Hamil ,000
Yang Nilai p
Mengalami 55 55
Anemia Jumlah
Hubungan antara Keaktifan Mengikuti Klas Peka Anemia dengan
Perubahan Kadar Hb Pada Ibu Hamil Yang Mengalami Anemia


 Uji Spearman Rank, nilai p =
0,000
 Menunjukkan ada Hubungan
antara Keaktifan Mengikuti
Klas Peka Anemia dengan
Perubahan Kadar Hb Pada Ibu
Hamil Yang Mengalami Anemia
 Nilai r atau kekuatan korelasi =
0,589 yang artinya hubungan
antara keaktifan mengikuti klas
peka anemia dengan perubahan
kadar Hb pada ibu hamil yang
mengalami anemia adalah kuat.
 Tanda negatif pada nilai r menunjukkan
adanya korelasi negatif yang artinya
semakin tinggi keaktifan mengikuti klas
peka anemia maka semakin tinggi
perubahan kadar Hb pada ibu hamil yang
mengalami anemia,
PEMBAHASAN ANALISIS BIVARIAT


 Pemberian edukasi pada klas peka anemia mampu
meningkatkan Hb secara bermakna.
 Pada kelompok klas peka anemia rata-rata perubahan kadar Hb
sebesar 0,85 gr/dl. Jumlah ibu hamil anemia yang mengikuti klas
peka anemia sebanyak 55 orang dengan Hb dibawah 11 gr/dl.
Setelah mengikuti klas peka anemia diketahui 38 menjadi normal
atau Hb diatas 11 gr/dl, sedangkan 17 responden masih kategori
anemia atau Hb dibawah 11 gr/dl.
 Kelas peka anemia tidak hanya pemberian edukasi mengenai
penyakit anemia, namun juga di akhir kegiatan setiap ibu hamil
anemia diberi suplemen tablet besi / zink yaitu tablet tambah
darah sehari yang mengandung 60 mg besi dan 0,25 mg asam
folat yang merupakan program pemerintah dan dikonsumsi
pada malam hari.
 Melalui klas peka anemia, ibu hamil anemia diberi edukasi
mengenai anemia sehingga diharapkan tingkat pengetahuan dan
pendidikan ibu hamil anemia bisa meningkat.
PEMBAHASAN ANALISIS BIVARIAT


O Pada kelas peka anemia, ibu hamil diberikan edukasi dan
diajak berdiskusi mengenai budaya dan tradisi yang
bertentangan dengan kesehatan serta kebutuhan gizi ibu
hamil
O Hal ini juga sesuai dengan teori Istiarti, 2010 menyebutkan
bahwa faktor sosial budaya setempat juga berpengaruh pada
terjadinya anemia. Pendistribusian makanan dalam keluarga
yang tidak berdasarkan kebutuhan untuk pertumbuhan dan
perkembangan anggota keluarga, serta pantangan-
pantangan yang harus diikuti oleh kelompok khusus
misalnya ibu hamil, bayi, ibu nifas merupakan kebiasaan-
kebiasaan adat-istiadat dan perilaku masyarakat yang
menghambat terciptanya pola hidup sehat dimasyarakat.
KETERBATASAN PENELITIAN

1. Masih ada faktor-faktor lain yang



mempengaruhi hubungan keaktifan mengikuti
klas peka anemia dengan perubahan kadar Hb
diantaranya peran tenaga kesehatan,
karakteritik responden sehingga dimungkinkan
hasil penelitian ini dipengaruhi oleh faktor-faktor
tersebut
2. Peneliti tidak dapat mengendalikan faktor
lain yang mempengaruhi mekanisme koping
secara keseluruhan, sehingga secara tidak
langsung mempengaruhi hasil penelitian yang
dilakukan
KESIMPULAN
O 1. Keaktifan mengikuti kelas peka anemia pada ibu
hamil yang mengalami anemia di wilayah
Puskesmas Pakis Aji sebagian besar adalah aktif
mengikuti kelas peka anemia sebanyak 41 ibu hamil
(74,5%), dan jumlah ibu hamil tidak aktif mengikuti
kelas peka anemia sebanyak 14 ibu hamil (25,5%).
O 2. Perubahan kadar Hb pada ibu hamil yang
mengalami anemia di wilayah Puskesmas Pakis Aji
terendah adalah -0,40 gr/dl sebanyak 1 responden
(1,8%) dan perubahan kadar Hb tertinggi adalah
2,20 gr/dl sebanyak 1 responden (1,8%) sedangkan
jumlah perubahan kadar Hb terbanyak adalah 0,0
gr/dl berjumlah 6 responden (10,9 %)
O 3. Terdapat hubungan yang bermakna antara
keaktifan mengikuti klas peka anemia dengan
perubahan kadar Hb pada ibu hamil yang
mengalami anemia berdasarkan hasil uji pearson
yaitu p= 0,000 (p < 0,05).
SARAN

Bagi STIKES Muhammadiyah Kudus
O Sebagai bahan referensi tambahan dan kajian untuk penelitian
lebih lanjut yang berkaitan dengan anemia pada ibu hamil.

Bagi Peneliti
O Untuk menerapkan teori yang didapatkan selama pendidikan
dalam aplikasi penelitian dan hasilnya diharapkan dapat
menambah wawasan dan pengetahuan tentang anemia pada ibu
hamil.
SARAN

Bagi Puskesmas Pakis Aji Kabupaten Jepara
O Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan informasi bagi
Puskesmas Pakis Aji Kabupaten Jepara tentang program kelas
peka anemia pada ibu hamil.

Bagi Penelitian Selanjutnya


O Penelitian ini diharapkan akan memberikan bahan dan referensi
untuk melakukan penelitian selanjutnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai