Anda di halaman 1dari 22

PASIEN PRIBADI

DADRS dan TONSILITIS AKUT

Disusun Oleh :
Antania Isyatira Kartika
1710221005

Diajukan Kepada :
dr. Fauzi Mahfuzh, Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ‘VETERAN’ JAKARTA

PERIODE 20 NOVEMBER 2017 – 27 JANUARI 2018

iii
LEMBAR PENGESAHAN

PASIEN PRIBADI
DADRS dan TONSILITIS AKUT

Diajukan untuk memenuhi syarat mengikuti Ujian

Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Kesehatan Anak

RSUP PERSAHABATAN

Disusun oleh :

ANTANIA ISYATIRA KARTIKA

1710221005

Pembimbing

dr. Fauzi Mahfuzh, Sp.A

i
iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Pasien
Pribadi “DADRS dan TONSILITIS AKUT” dengan baik. Kasus ini merupakan
salah satu syarat dalam mengikuti ujian kepaniteraan klinik Pendidikan Profesi
Dokter di SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUP Persahabatan.

Dalam menyelesaikan tugas ini penulis mengucapkan rasa terima kasih


kepada dr. Fauzi Mahfuzh, Sp.A selaku pembimbing.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan kasus ini banyak terdapat


kekurangan dan juga masih jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis mengharap
kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga kasus ini dapat
bermanfaat bagi teman-teman dan semua pihak yang berkepentingan bagi
pengembangan ilmu kedokteran. Aamiin.

Jakarta, Januari 2018

Penulis

ii

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………….......i

KATA PENGANTAR ………………………………………………………......ii

DAFTAR ISI ………………………………….....................................iii

BAB I ILUSTRASI KASUS …………………………………………………...........1

BAB II FOLLOW UP ..............………………………………………......…......11

BAB III ANALISA KASUS ……………………………………………………....16

iii
BAB I
ILUSTRASI KASUS

I.1 IDENTITAS
No. RM : 1413821
Nama pasien : An. A
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Alamat : Cempaka Putih, Jakarta Pusat
Tanggal lahir/umur : 24 Mei 2012 / 5 tahun 4 bulan
Masuk RSUP Persahabatan : 28 Desember 2017

I.2 ANAMNESIS
Dilakukan secara alloanamnesis dengan ibu pasien pada tanggal 28
Desember 2017 di bangsal bougenvile bawah RSUP Persahabatan.

Keluhan Utama:
BAB cair lebih dari 10 kali sejak 2 hari SMRS

Keluhan Tambahan:
Demam, muntah, nafsu makan berkurang, sakit tenggorokan, perut
kembung .

Riwayat Penyakit Sekarang:


2 hari SMRS, pasien bab lebih dari 10 kali. BAB berwarna kuning dengan
konsistensi selalu cair disertai lendir tanpa ada darah dan bau seperti anyir.
Volume BAB 1 gelas aqua setiap kali bab. Selama mencret mengalami demam
dan ketika diukur mencapai 37.5 derajat celcius. Demam disertai sakit pada
tenggorokan dan nafsu makan yang berkurang. Setelah selesai bab pasien lebih
banyak untuk minum.

1
1 hari SMRS, pasien masih mengalami mencet lebih dari 10 kali, berlendir
dan tidak berdarah. Banyaknya mencret sekitar ½ gelas aqua. Perut bawah terasa
sakit dan kembung. Nafsu makan masih berkurang dan mengalami nyeri pada
saat menelan. Pasien suka mengorok ketika tidur. Pasien mengalami muntah 1
kali yang isinya berupa reak. Ibu pasien mengaku anaknya juga jarang untuk
buang air kecil.

Riwayat Penyakit Dahulu


 Pasien pernah mengalami sakit seperti ini pada umur 9 bulan
 Pasien memiliki riwayat ISPA pada umur 1 tahun 8 bulan
 Pasien tidak ada riwayat radang paru
 Riwayat trauma disangkal
 Riwayat operasi disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


 Sepupu pasien mengalami diare pada saat yang bersamaan

Riwayat Sosial Ekonomi


 Pasien jajan sembarangan dan banyak minum soda 2 hari SMRS
 Sepupu pasien juga jajan sembarangan dan banyak minum soda di hari
yang sama
 Pasien selalu cuci tangan sebelum makan
 Ibu pasien selalu mencuci peralatan makan dengan bersih
 Pasien menggunakan air untuk minum dari air galon

Riwayat Pengobatan
 Pasien mengkonsumsi obat batuk, obat demam dan antibiotic

2
Riwayat Kehamilan dan Persalinan :
Kehamilan Status kehamilan P1 A0 H 35 minggu
Morbiditas kehamilan Tidak ada
Perawatan antenatal Periksa rutin ke puskesmas
Ibu pasien kontrol kehamilan
setiap bulan, tidak
mengkonsumi obat-obatan
selama kehamilan, tidak
merokok
Persalinan Tempat kelahiran Puskesmas
Penolong persalinan Bidan
Cara persalinan Spontan
Masa gestasi 35 minggu
Keadaan bayi BBL: 2600 gram
PBL: 46 cm
Langsung menangis spontan,
warna kulit merah dan tidak
ada kelainan saat lahir
Kulit kebiruan, pucat, kuning
disangkal.
Kesimpulan : riwayat kehamilan dan persalinan baik
Riwayat Imunisasi :
Vaksin Jadwal
BCG √ (usia 1 bulan)
DPT √ (usia 2, 3, 4 bulan)
Hepatitis B √ (usia 0, 2, 3, 4 bulan)
Polio √ (usia 1,2,3,4 bulan)
Campak √ (usia 9 bulan)
Kesan : Imunisas dasar lengkap

3
Riwayat Makan :
Umur ASI / PASI Buah/Biskuit Bubur susu Nasi tim
0 – 2 bulan √ ASI saja,
diberikan
kapan saja - - -
saat anak
lapar
2 – 4 bulan √ ASI + Susu √Buah pisang
Formula 1-2 yang digerus
- -
botol susu
ukuran kecil
√ (ASI) + √Buah pisang √½-1
Susu atau papaya mangkuk
4 – 6 bulan Formula 2-3 yang digerus bayi, 1-2 kali -
botol susu
ukuran kecil
6 – 8 bulan √ ASI + Susu √Biskuit, √ 1 mangkuk
Formula 2-3 buah pisang, bayi.
botol susu melon dan -
ukuran kecil papaya yang
digerus
8 bulan – √ ASI + Susu √Biskuit, √Nasi lembek
saat ini Formula 3-4 buah pisang, dengan lauk
botol susu melon, - menu
ukuran pepaya, jeruk, keluarga
sedang semangka
Kesan : Kuantitas cukup dan kualitas cukup

Riwayat Perkembangan :

4
Perkembangan Usia
Motorik Kasar  Tengkurap 4 bulan
 Merangkak 6 bulan
 Duduk 8 bulan
 Berdiri 10 bulan
 Berjalan 10 bulan
Motorik Halus  Menggenggam 2-3 bulan
 Memindahkan benda 5 bulan
Bahasa  Bersuara 2 bulan
 Tertawa/ berteriak 3 bulan
 Berbicara tanpa arti (babbling) 4-5 bulan
 Papa mama 6 bulan
Sosial  Mengenal orang 2 bulan
 Tepuk tangan 9 bulan

Kesan : pasien berkembang sesuai usianya

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 28 Desember 2018 pukul 20.00 WIB di
bangsal Bougenvile bawah RSUP Persahabatan.
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis

Tanda vital saat di IGD (12/07/2017)


O
Suhu : 37 C
HR : 142x/menit
RR : 32 x/menit

SpO2 : 99% tanpa O2

5
Data Antropometri

Berat badan : 22.9 kg


Tinggi badan : 111 cm
2
IMT : 20 : (1.32) = 11.4

BB/U = 22.9/19 x 100% = 120 % ( Berat badan baik


TB/U = 111/109 x 100% = 101 % ( Mild Stunting)
BB/TB = 22.9/19 x 100% = 120 % ( Overweight)
Badan Ideal menurut umur = 19 kg

Status gizi
Waterlow (CDC) = BB actual / BB Ideal x 100%
= 22.9 / 19 x 100%
= 120 %

Kesan Status Gizi = Overweigth

6
STATUS GENERALIS

Kepala : Normocephal, rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah


dicabut
Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), palpebra cekung
(-/-), pupil bulat isokor Ø 3 mm, refleks cahaya langsung (+/+),
refleks cahaya tidak langsung (+/+), air mata (+/+)
Telinga : Bentuk normal, simetris, Sekret (-/-)
Hidung : Nafas cuping hidung (-/-), sekret (-/-), deviasi septum
(-/-)
Mulut : Mukosa bibir kering, sianosis (-), sariawan (-),
lidah kotor (-)
Tenggorokan : Faring hiperemis (-), tonsil hiperemis (+) T3/T3, tonsil
hipertrofi (-/-), deviasi tonsil (-), detritus pada tonsil (-),
pseudomembran (-)
Leher : Perbesaran KGB (-) multiple 1 cm, pembesaran tiroid (-),
retraksi
suprasternal (-)
Thoraks :
 Inspeksi : Normochest, simetris saat statis dan dinamis, retraksi
iga
(+), iktus kordis tidak tampak
 Palpasi : Vocal fremitus kanan dan kiri normal
 Perkusi : ada bagian redup di antara sonor pada lapang paru.
 Auskultasi : Suara nafas vesicular(+/+) turun pada paru kiri ,Rhonki
(-/-), Wheezing (-/-), BJ I-II regular, murmur (-), gallop
(-)

7
Abdomen :
 Inspeksi : Datar, jejas (-), spider naevi (-), rose spot (-), Jaundice
(-),
retraksi epigastrium (-)
 Auskultasi : Bising usus meningkat
 Perkusi : Timpani di semua kuadran abdomen
 Palpasi : Supel, tidak ada pembesaran hepar dan lien, turgor
baik, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Akral hangat, simetris, CRT <2 detik, edema (-), sianosis (-),
Refleks patologis (-)

I.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG


Laboratorium : Darah Perifer Lengkap
Tanggal periksa : 28 Desember 2017

Darah Perifer Lengkap Nilai Satuan Nilai Normal


Hemoglobin 12.7 (L) g/dL 11.5-14.5
Hematokrit 36.5 (L) % 33.0-43.0
6
Eritrosit 4.94 10 /uL 3.90-5.30
MCV 70.0 (L) fL 78.0-80.0
MCH 25.7 (L) pg 25.0-31.0
MCHC 34.8 g/dL 32.0-36.0
3
Trombosit 302 10 /uL 150-400
3
Leukosit 12.02 10 /uL 4.00-12.00
-Basofil 0.4 % 0-1
-Eosinofil 0.1 (L) % 1-3
-Neutrofil 69.6 (H) % 52.0-76.0
-Limfosit 17.1 (L) % 20-40
-Monosit 12.8 (H) % 2-8
RDW-CV 13.0 <15.00

8
Tanggal periksa : 29 Desember 2017
Laboratrium : Feses Lengkap

Analisis Tinja Nilai Satuan Nilai Normal


Konsistensi Kental Kuning
Lendir positif Lembek

Darah Negative Negative


Pus (-) Negative
Leukosit 1-2 /LPB 25.0-31.0
Eritrosit 0 /LPB 32.0-36.0

Telur cacing Negative Negative


Amoeba Positif Negative
* E.coli 0.4 0-1
Lemak Negative Negative
Serat tumbuhan Negative Negative
Serat otot Negative Negative
Darah samar tinja Negative Negative

Tanggal Periksa : 31 Desember 2017


Feses Lengkap

Analisis Tinja Nilai Satuan Nilai Normal


Warna Coklat Kuning
Konsistensi Kental Lembek
Lendir Positif Negative

Darah Negative Negative


Pus (-) Negative
Leukosit 3-4 /LPB

9
Eritrosit 0-2 /LPB

Telur cacing Negative Negative


Amoeba Positif Negative
Lain-lain (-)
Lemak Negative Negative
Serat tumbuhan Negative Negative
Serat otot Negative Negative
Darah samar tinja Negative Negative

I.5 DIAGNOSIS KERJA


 DADRS 

 Tonsilitis Akut

 Gizi Lebih

I.6 PENATALAKSANAAN
Non-medikamentosa :
 Edukasi  mengenai penyakit, penatalaksanaan, prognosis, pencegahan,
keteraturan minum obat dan pengawas minum obat.

 Intervensi Gizi

Medikamentosa :
 KAEN 1B 10 tpm
 Cefixime syrup 2 x 5 ml
 Paracetamol syrup 4 x 1 cth
 Orezink syrup 1 x 1 cth

10
I.7 PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad malam
Ad functionam : dubia ad malam

11
BAB II
FOLLOW UP

Tanggal 28 Desember 2017, pukul 18.00 WIB

S BAB cair 15 x, lendir (+), ampas (+), darah (-) muntah 1 x, makan sedikit, minum
lebih banyak, batuk (+), demam (-), nyeri perut sedikit, nyeri saat menelan

O Keadaan umum : tampak sakit sedang


Kesadaran : compos mentis

Tanda-tanda Vital

HR : 119 x/menit RR : 24 x/menit O Spo2 : 99 tanpa O2


Suhu : 36.4 C
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva pucat -/-, mata cekung –‘-, pupil isokor
Hidung : Nafas cuping hidung -/-, sekret -/-
Mulut : Bibir kering (-), sianonis (-), faring hiperemis (-/-), tonsil hiperemis
T3/T3, mukosa bibir lembab
Thoraks : normochest, retraksi suprasternal (-), retraksi substernal (-)
Cor : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru : Rh -/-, Wh -/-
Abdomen : BU (+) normal, nyeri tekan suprapubik (-)
Ektre : Akral hangat, CRT < 2 dtk, turgor kulit elastis, IVFD terpasang, tetesan
lancar.

Hasil DPL : 28 Desember 2017


- Hb : 12.7 g/dL
- Leukosit : 12.020 / πL
- Trombosit : 302.000 /πL

A  DADRS
 Observasi Febris H2
 Tonsilitis Akut
P 1. KAEN 3 B 20 tpm
2. Paracetamol syrup 4 x 5 ml
3. Orezinc syrup 1 x 5 ml

12
Tanggal 29 Desember 2017, pukul 18.00 WIB

S BAB cair 14x, lendir (+), ampas (+), darah (-) muntah (-), makan sedikit, minum
lebih banyak, batuk (-), demam (-), nyeri perut(-), nyeri saat menelan

O Keadaan umum : tampak sakit sedang


Kesadaran : compos mentis

Tanda-tanda Vital

HR : 123 x/menit RR : 20 x/menit O Spo2 : 99 tanpa O2


Suhu : 37.4 C
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva pucat -/-, mata cekung –/-, pupil isokor
Hidung : Nafas cuping hidung -/-, sekret -/-
Mulut : Bibir kering (-), sianonis (-), faring hiperemis (-/-), tonsil hiperemis
T3/T3, mukosa bibir lembab
Thoraks : normochest, retraksi suprasternal (-), retraksi substernal (-)
Cor : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru : Rh -/-, Wh -/-
Abdomen : BU (+) normal, nyeri tekan suprapubik (-)
Ektre : Akral hangat, CRT < 2 dtk, turgor kulit elastis, IVFD terpasang, tetesan
lancar.

Hasil Lab 29 Desember 2017


- Ditemukan amoeba (+)

A  DADRS ec Amebiasis
 Tonsilitis Akut
P 1. KAEN 3 B 20 tpm
2. Paracetamol syrup 4 x 5 ml
3. Orezinc syrup 1 x 5 ml
4. Cefixime syrup 2 x 5 ml
5. Metronidazole 3 x 300 mg

13
Tanggal 30 Desember 2017, pukul 08.00 WIB

S BAB cair 8x, lendir (+), ampas (+), darah 1x, muntah (-), makan sedikit, minum
lebih banyak, batuk (-), demam (-), nyeri perut (+), nyeri saat menelan (-)

O Keadaan umum : tampak sakit sedang


Kesadaran : compos mentis

Tanda-tanda Vital

HR : 113 x/menit RR : 28 x/menit O Spo2 : 99 tanpa O2


Suhu : 38 C
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva pucat -/-, mata cekung –‘-, pupil isokor
Hidung : Nafas cuping hidung -/-, sekret -/-
Mulut : Bibir kering (-), sianonis (-), faring hiperemis (-/-), tonsil hiperemis
T3/T3, mukosa bibir lembab
Thoraks : normochest, retraksi suprasternal (-), retraksi substernal (-)
Cor : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru : Rh -/-, Wh -/-
Abdomen : BU (+) normal, nyeri tekan suprapubik (-)
Ektre : Akral hangat, CRT < 2 dtk, turgor kulit elastis, IVFD terpasang, tetesan
lancar.

Hasil Lab : 29 Desember 2017


- Ditemukan amoeba (+)
A  DADRS ec Amebiasis
 Observasi Febris
 Tonsilitis Akut
P 1. KAEN 3 B 20 tpm
2. Paracetamol syrup 4 x 5 ml
3. Orezinc syrup 1 x 5 ml
4. Cefixime syrup 2 x 5 ml
5. Ranitidin 2 x 20 mg
6. Metronidazole 3 x 300 mg

14
Tanggal 31 Desember 2017, pukul 10.00 WIB

S BAB cair 1x, lendir (+), ampas (+), darah (-), muntah (-), makan sudah banyak,
minum lebih banyak, batuk (-), demam (-), nyeri perut (-), nyeri saat menelan (-)

O Keadaan umum : tampak sakit ringan


Kesadaran : compos mentis

Tanda-tanda Vital

HR : 113 x/menit RR : 28 x/menit O Spo2 : 99 tanpa O2


Suhu : 38 C
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva pucat -/-, mata cekung –‘-, pupil isokor
Hidung : Nafas cuping hidung -/-, sekret -/-
Mulut : Bibir kering (-), sianonis (-), faring hiperemis (-/-), tonsil hiperemis
T3/T3, mukosa bibir lembab
Thoraks : normochest, retraksi suprasternal (-), retraksi substernal (-)
Cor : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru : Rh -/-, Wh -/-
Abdomen : BU (+) normal, nyeri tekan suprapubik (-)
Ektre : Akral hangat, CRT < 2 dtk, turgor kulit elastis, IVFD terpasang, tetesan
lancar.

Hasil Lab : 31 Desember 2017


- Ditemukan kista entamoeba coli
A  DADRS ec Amebiasis
 Observasi Febris
 Tonsilitis Akut
P 1. KAEN 3 B 20 tpm
2. Paracetamol syrup 4 x 5 ml
3. Orezinc syrup 1 x 5 ml
4. Cefotaxime 3 x 500 mg
5. Ranitidin 2 x 20 mg
6. Metronidazole 3 x 300 mg

15
Tanggal 1 Januari 2018, pukul 08.00 WIB

S BAB cair 1x, lendir (+), ampas (+), darah (-), muntah (-), makan sudah banyak,
minum lebih banyak, batuk (-), demam (-), nyeri perut (-), nyeri saat menelan (-)

O Keadaan umum : tampak sakit ringan


Kesadaran : compos mentis

Tanda-tanda Vital

HR : 88 x/menit RR : 20 x/menit O Spo2 : 99 tanpa O2


Suhu : 36.7 C
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva pucat -/-, mata cekung –‘-, pupil isokor
Hidung : Nafas cuping hidung -/-, sekret -/-
Mulut : Bibir kering (-), sianonis (-), faring hiperemis (-/-), tonsil hiperemis
T3/T3, mukosa bibir lembab
Thoraks : normochest, retraksi suprasternal (-), retraksi substernal (-)
Cor : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru : Rh -/-, Wh -/-
Abdomen : BU (+) normal, nyeri tekan suprapubik (-)
Ektre : Akral hangat, CRT < 2 dtk, turgor kulit elastis, IVFD terpasang, tetesan
lancar.

Hasil Lab : 31 Desember 2017


- Ditemukan kista entamoeba coli
A  DADRS ec Amebiasis
 Tonsilitis Akut
P 1. KAEN 3 B 20 tpm
2. Paracetamol syrup 4 x 5 ml
3. Orezinc syrup 1 x 5 ml
4. Cefotaxime 3 x 500 mg
5. Ranitidin 2 x 20 mg
6. Metronidazole 3 x 300 mg

16
BAB III
ANALISA KASUS

An A umur 5 tahun berat badan 22,9 kg datang ke IGD dengan keluhan


bab cair lebih dari 10 kali sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. BAB cair
frekuensi encer dengan volume 1 gelas aqua. BAB cair disertai demam, nafsu
makan berkurang, sakit tenggorokan, dan perut kembung. BAB cair disertai lendir
tanpa ada darah. Warna BAB kuning dan berbau seperti anyir. Setelah BAB
pasien lebih banyak minum.
BAB cair yang dikeluhkan merupakan gejala dari gangguan pencernaan
yaitu diare. Diare didefinisikan sebagai bab cair lebih dari 3 x sehari. BAB cair
bisa disebabkan oleh infeksi berupa virus, bakteri parasit, alergi susu sapi,
intoleransi laktosa. Demam yang terjadi pada pasien merupakan manifestasi dari
adanya infeksi yang terjadi pada pasien. Nafsu makan berkurang pada pasien bisa
diakibatkan karena adanya rekasi inflamasi yang terjadi pada tenggorokan pasien.
Pada tenggorokan pasien ditemukan tonsil hiperemis dengan besar T3/T3.
Pasien memiliki riwayat minum banyak soda dan jajan sembarangan. Hal
ini merupakan salah faktor resiko yang menyebabkan pasien memiliki gejala
diare. Sepupu pasien yang terlalu banyak minum soda dan jajan sembarangan juga
memiliki gejala yang sama dengan pasien.
Lalu pasien dibawa ke IGD RS Persahabatan untuk menjalani
pemeriksaan. Pada saat sebelum masuk ke IGD pasien sudah bab dengan
konsistensi cair leih dari 10 kali, volume ½ gelas aqua, berlendir, tidak ada darah,
dan berbau anyir. Perut dan tenggorokan pasien terasa sakit.diberikan obat KAEN
1B 10 tpm, paracetamol syrup 4 x 5 ml dan orezinc syrup 1 x 5 ml. Lalu
dilakukan pemeriksaan DPL pada pasien apakah terdapat infeksi yang
menyebabkan diare.
Hari ke satu perawatan bab cair 14 kali konsistensi cair, berlendir, dengan
ampas dan berbau anyir. Pasien masih mengeluh sakit dan nyeri saat menelan.
Hasil darah perifer lengkap menunjukkan adanya peningkatan leukosit. Karena
adanya peningkatan leukosit makan diberikan obat antibiotik yaitu cefixime syrup
2 x 5 ml. Hari ke 3 perawatan pasien masih mengalami bab cair 10 x terdapat

16
lendir dan ampas. Pasien masih mengeluh batuk. Dilakukan pemeriksaan feses
lengkap. Hasil dari feses lengkap ditemukan adanya parasit kista amoeba positif.
Lalu pasien diberikan obat metronidazole 3 x 300 mg diberikan selama 3 sampai 5
hari. Hari ke 5 bab cair 1 x, konsistensi cair, berlendir, terdapat ampas. Perut
sudah tidak sakit dan nafsu makan sudah membaik. Karena kondisi yang sudah
stabil pasien diperbolehkan pulang.

17

Anda mungkin juga menyukai