Anda di halaman 1dari 54

Presentasi Kasus

“Diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang”

Nur Indah Febriana


1710221055
Kepaniteraan Klinik Departemen Anak
RSUP Persahabatan
Status Pasien
• IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. F
• No. RM : 2334556
• Tanggal Lahir (Umur) : 26 April 2017 (8 bulan)
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Jatinegara
• Tanggal Masuk : 27 November 2017
Anamnesis
Dilakukan alloanamnesis dengan ibu pasien pada
tanggal 27 November 2017. 03.00 WIB :
Keluhan utama :
BAB cair 10 kali 1 hari
sebelum masuk rumah
sakit

Keluhan tambahan :
Demam dan muntah 1 kali
Riwayat Penyakit Sekarang

• BAB cair :
• BAB cair dengan ampas sedikit, frekuensi 6 x Feses berwarna hijau
kekuningan
• Feses tidak berlendir
• Tidak berdarah dan tidak berbau
• Volume feses ± ½ aqua gelas (120 ml)
• Saat diare pasien dalam keadaan demam
1 hari SMRS • Demam  saat diukur suhu mencapai 38,2ºC. Lalu ibu segera
mengkompres dengan air biasa dan memberikan obat paracetamol
syrup Kemudian panasnya menurun.
Riwayat Penyakit sekarang

• BAB semakin cair hingga frekuensi BAB


meningkat mencapai 10 kali
• Pasien muntah 1 kali setelah makan
• Muntah berisi makanan dengan
volume ± ¼ aqua gelas (60 ml)
• Pasien tampak lemas, menangis dan
rewel.
5 jam SMRS • Pasien tidak sedang batuk, pilek , BAK
lancar, warna kuning jernih dan pasien
27-11-2017 sering menetek.
RPD RPK
Pasien tidak pernah mengalami
Keluhan serupa tidak ada
keluhan serupa

pasien tidak pernah di rawat di rumah tidak ada yang sedang sakit
sebelumnya. demam, batuk-pilek
1 minggu yang lalu ibu pasien pernah
mencoba memberikan anaknya susu Riwayat alergi, asma, penyakit gula,
formula SGM selama 3 hari, tetapi penyakit paru dan jantung disangkal.
anak tidak menyukainya karena selalu
minum sedikit dan tidak ingin
meminumnya
RPO R.SosLing
Konsumsi obat-obatan rumah beralaskan ubin, berdinding tembok dan
tertentu secara rutin ventilasi di rumah cukup sehingga cahaya matahari
disangkal masuk ke rumah pasien.
Di rumah pasien memiliki 1 wc, selain itu rumah pasien
tidak dekat dengan kali dan jauh dari tempat
Ketika demam di rumah hanya pembuangan sampah.
diberikan obat penurun panas
oleh orang tua pasien. Di rumah pasien penyediaan airnya bersih dan
memadai.
Sehari hari di keluarga selalu meminum air yang di
masak matang
selalu mencuci sayuran/daging/beras sebelum
dimasak dengan menggunakan air yang mengalir
dan memasaknya hingga matang.
Ibu pasien juga selalu mencuci tangan ketika
ingin memberikan makan dan asi kepada
anaknya.
Pasien juga tidak pernah jajan sembarangan.
Riwayat Imunisasi
Vaksin Jadwal

Pasien melakukan imunisasi dasar BCG √ (usia 1 bulan)


sesuai dengan jadwal pemberiannya
secara tepat waktu di puskesmas
terkecuali campak . DPT √ (usia 2, 3, 4 bulan)

Hepatitis B √ (usia 0, 2, 3, 4
bulan)

Polio √ (usia 1,2,3,4 bulan)

Campak belum
Riwayat kehamilan dan persalinan
Kehamilan Status kehamilan G1 P1 A0 H aterm
Morbiditas kehamilan Tidak ada
Perawatan antenatal Periksa rutin ke puskesmas
Ibu pasien kontrol kehamilan setiap bulan
Pola nutrisi saat hamil Teratur, makan 3 kali sehari , mengkonsumsi sayur,
lauk pauk, buah buahan dan minum susu prenagen 1x
sehari.
Persalinan Penolong persalinan RSCM
Cara persalinan Spontan
Masa gestasi 38 minggu
Keadaan bayi BBL: 2600 gram
PBL: 46 cm
Langsung menangis spontan.. berat badan lahir
tergolong bayi berat lahir normal, sesuai masa
kehamilan dan bayi cukup bulan.Warna kulit merah
dan tidak ada kelainan saat lahir.Kulit kebiruan, pucat,
Kesimpulan: Riwayat kehamilan kuning disangkal.
dan persalinan baik
Riwayat perkembangan
Perkembangan Usia
Motorik  Tengkurap 4 bulan
Kasar  Merangkak 6 bulan
 Duduk 7 bulan
 Berdiri dengan pegangan 8 bulan
 Berjalan belum bisa Kesimpulan :
Motorik  Menggenggam 3 bulan Riwayat perkembangan
sesuai dengan anak
Halus  Memindahkan benda 6 bulan
seusianya.
Bahasa  Bersuara 2 bulan
 Tertawa/ berteriak 3 bulan
 Menoleh ke arah suara 5 bulan
 Papa mama 7 bulan
Sosial  Mengenal orang 3 bulan
 berusaha mencapai mainan 6 bulan
 dah dah 7 bulan
Riwayat makan
Umur ASI / PASI Buah/Biskuit Bubur Nasi tim
0–6 √ ASI saja, di
bulan berikan sesuai
keinginan anak, 9
- . -
kali sehari
,pagi,siang,
Kesan :
maupun malam.
Kuantitas cukup
6-8 bulan √ ASI + ibunya √Biskuit, buah dan kualitas
pernah mencoba pisang √ bubur susu cukup
memberikan dilumatkan, √bubur tim
Susu Formula papaya lumat
SGM pasien dilumatkan Di berikan ½ -
hanya minum 1 mangkuk
sedikit dan pasien bayi, 2-3 kali
tidak mau minum
Pemeriksaan Fisik
Hari perawatan ke 1

KU/Kesadaran
• Tampak Sakit Sedang, tampak lemas, tampak haus dan sering menetek, rewel dan
menangis
• Compos Mentis
Tanda Vital
• Suhu :36,8 ºC HR :115 x/mnt
RR :28 x/mnt, reguler dan kuat angkat Sat.02 : 98% (tanpaoksigen)

Data Antropometri
• BB : 6,8 kg
• TB : 65 cm
• LK : 44 cm
STATUS GIZI
Data Antropometri :
• Berat badan : 6,8 kg
• Tinggi badan : 65 cm
• Lingkar kepala: 44 cm

Berdasarkan kurva Z-score WHO

BB/TB :
Nilai : -1 SD <Z Score < 0 SD
(Gizi Normal)

Kesan : gizi baik

Kesimpulan:
Status gizi menurut WHO = gizi baik
Berdasarkan kurva Z-score
WHO

BB/U :
Nilai : -2 SD < Z Score
< 0 SD
Kesan :
menandakan bahwa status
gizi pasien termasuk
normal
Berdasarkan kurva Z-score WHO

TB/U
Nilai :
-2 SD < Z Score < 0 SD

Kesan :
menandakan bahwa status gizi
pasien baik dengan perawakan
normal
LK/U = -2 SD < LK < 2 SD  Kesan : Normocephal
Status Generalis
Kepala Normocephal, rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut, UUB tidak
cekung.
Mata Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), palpebra superior tidak cekung sedangkan palpebra
inferior sedikit cekung -/-, air mata +/+.

Telinga simetris kanan dan kiri, Sekret -/-, nyeri tekan (-/-)

Hidung Nafas cuping hidung -/-, sekret -/-

Mulut bibir berwarna merah muda dan lembab, sianosis (-), sariawan (-)
Leher KGB tidak membesar
Faring Faring tidak hiperemis (-)

Thorax Inspeksi: Normochest, pergerakan dada simetris


Palpasi: Vocal fremitus normal
Perkusi: Sonor di seluruh lapangan paru
Auskulasi: Bunyi nafas vesikular, rhonki (-/-), wheezing (-/-), BJ I dan II normal reguler, murmur
(-), gallop (-)
Abdomen Inspeksi: datar
Auskulasi: bising usus (+) normal
Palpasi: supel, nyeri tekan (-)
Perkusi: timpani, turgor baik
Ekstremitas Akral hangat, sianosis (-), edema (-), CRT < 2 detik
Pemeriksaan penunjang
Tanggal 27 November 2017

Darah Perifer Lengkap Nilai Satuan Nilai Normal

Hemoglobin 12.2 g/dL 10.5-14.0

Hematokrit 37.2 % 32.0-42.0

Eritrosit 3.75 106/uL 3.70-5.30

MCV 72.5 fL 72.0-88.0

MCH 25.5 pg 24.0-30.0

MCHC 32.8 g/dL 32.0-36.0

Trombosit 374 103/uL 150-400

Leukosit 8.32 103/uL 6.00-14.00

Hitung Jenis

Basofil 0.1 % 0-1

Eosinofil 1.0 % 1-3

Neutrofil L 20.4 % 52.0-76.0


Elektrolit Nilai Satuan Nilai Normal
Limfosit H 67.3 % 20-40
Natrium (Na) L 133 mEq/L 135-145
Monosit H 11.3 % 2-8 Kalium (K) 4.50 mEq/L 3.50-5.00
RDW-CV 13.6 <16.5 Klorida (Cl) 106.0 mEq/L 98.0-107.0
Diagnosis Kerja

• Diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang


Penatalaksanaan
Medikamentosa : Non medikamentosa
• Medikamentosa : • Observasi keadaan umum, TTV dan tanda-tanda
▫ Rehidrasi parenteral dehidrasi
 Infus KAEN 3B • Edukasi cara pencegahan diare
Bb3-10 kg 200ml/kgBB/hari= • Edukasi orangtua
(200x6,8=1,360 total kebutuhan  Beri cairan lebih banyak teruskan asi lebih
sering
cairan, 19 tpm)
 Beri oralit sampe diare berhenti. Bila muntah
▫ Zinc sulfate syrup 20 mg 1x1 cth (P.O) tunggu 10 mnt dan teruskan sedikit demi
▫ Paracetamol syrup 90 mg 3/4 cth (P.O) sedikit. < 1thn  50-100 ml setiap kali berak
 beri obat zinc kash 10 hari berturut turut
• Terapi rehidrasi: walupun diare sudah berhenti. Umur >6bln
20mg (1 tab/hari)
▫ Cairah rehidrasi oral hipoosmolar
 beri anak makan cegah kurang gizi
sebanyak 75 ml/kgBBdalam 3 jam
 beri penjelasan untuk bawa anaknya kembali
pertama = 75x 6.8 =510 ml untuk k rs bila :
mengganti cairan yang hilang dan bab cair lebih sering, muntah berulang,
diberi sebanyak 5-10 mL/kgBB setiap sangat haus, makan dan minum sangat
diare cair (34-50 ml50ml. sedikit, demam, bab berdarah, dan tidak
membaik dalam 3 hari
• Edukasi cara pencegahan diare
Prognosis
• Ad Vitam : Ad bonam
• Ad Functionam : Ad bonam
• Ad Sanationam : Dubia ad bonam
Follow Up
Hari /
S O A P
Tanggal
selasa  BAB cair 5x  KU: Sakit sedang, rewel. • DADRS • Infus KAEN 3B
28/11/2017 ampas  Kes: CM 19 tpm
sedikit,  Suhu : 37,1 ºC • Zinc syrup 20
Hari lendir (-), mg 1x 1 cth P.O
perawatan  Nadi : 93 x/menit, reguler,
darah (-), • Lacto B 3x1
kuat angkat
ke 2 tidak sachet P.O
berbau,  Pernapasan : 28 x/menit • Cek Urin
warna  Saturasi O2 : 98% tanpa O2 Lengkap
kuning Pemeriksaan fisik : • Cek analisa
 Demam (-)  Kepala : Normocephal tinja
 Muntah (-)  Mata : Konjungtiva pucat -/-,
palpebral bawah sedikit
cekung
 Hidung : Nafas cuping hidung
-/-, sekret -/-
 Mulut : Bibir kering (-)
 Thoraks : Retraksi (-)
 Cor : S1S2 reguler, murmur (-),
gallop (-)
 Paru : SDV +/+, Rh -/-, Wh -/-
 Abdom : BU (+) normal, turgor
baik
 Ekstre : Akral hangat, CRT <2
dtk,
Laboratorium : Tanggal 29 November 2017

Urinalisa Hasil Unit Nilai Rujukan


Urin Lengkap
Warna Kuning muda Kuning
Kejernihan Jernih Jernih
Sedimen
Leukosit 0-3 /LPB 0-5
Eritrosit 0-1 /LPB 0-2
Silinder negatif
Kristal negatif
bakteria Negatif Negatif
Berat jenis 1.010 1.005-1,030
PH 5.0 4.5-8.0
Albumin Negatif Negatif
glukosa Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Darah/Hb Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Urobilinogen 3.4 µmol/L 3.4-17.0
ANALISA TINJA

Makroskopik

warna Kuning Kuning

Konsistensi Lembek Lembek

Lendir Negatif Negatif

Darah Negatif Negatif

Pus Negatif Negatif

Mikroskopik

Eritrosit 0-1 /LPB

Leukosit 0 /LPB

Telur cacing Negatif Negatif

amoeba Negatif Negatif

Pencernaan

Lemak Negatif Negatif

Serat tumbuhan Negatif Negatif

Serat otot Negatif Negatif

Darah samar tinja Negatif Negatif


Tanggal S O A P

rabu  BAB 4x  KU: Baik, tidak rewel • DADRS • Infus KAEN 3B


29/11/2017 seperti  Kes: CM 19 tpm
bubur, • Zinc syrup 20
Hari  Suhu : 38,2ºC
warna mg 1x 1 cth P.O
perawatan kuning,  Nadi : 120 x/menit, reguler, kuat • Lacto B 3x1
tidak ada angkat. sachet P.O
ke 3
lendir, tidak  Pernapasan : 32 x/menit • Paracetamol
berbau.  Saturasi O2 : 98 % tanpa O2 drop 0,6 ml
 Demam (-) Pemeriksaan fisik • Cefotaxime
 3x250 iv
 Muntah (-) Kepala : Normocephal
Malam harinya  Mata : Konjungtiva pucat -/-,
sedikit cekung
pasien demam
 Hidung : Nafas cuping hidung -/-,
dengan suhu sekret -/-
mencapai 38,2  Mulut : Bibir kering (-),
ºC  Thoraks : Retraksi (-)
 Cor : S1S2 reguler, murmur (-),
gallop (-)
 Paru : SDV +/+, Rh -/-, Wh -/-
 Abdom : BU (+) normal, turgor
baik
 Ekstre : Akral hangat, CRT <2
dtk,
 Di bokong masih tampak ruam
kemerahan
Tanggal s o a p
kamis  BAB 3x sudah  KU: Baik, tidak rewel • DADRS • Infus KAEN 3B 19
ada ampas dan  Kes: CM + Febris tpm
30/11/2017
serat sedikit, • Zinc syrup 20 mg 1x 1
Hari perawatan  Suhu : 38,4ºC
tidak ada lendir, cth P.O
ke 3 darah (-) dan  Nadi : 130 x/menit, reguler, kuat angkat. • Lacto B 3x1 sachet
tidak berbau  Pernapasan : 36 x/menit P.O
 Batuk pilek (-)  Saturasi O2 : 99 % tanpa O2 • Paracetamol drop 0,6
ml
 Muntah (-) Pemeriksaan fisik
• Cefotaxime 3X250 iv
 BAK lancar  Kepala : Normocephal
kuning jernih  Mata : Konjungtiva pucat -/-, cekung (-/-)
 Hidung : Nafas cuping hidung -/-, sekret -/-
 Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-),
 Thoraks : Retraksi (-)
 Cor : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
 Paru : SDV +/+, Rh -/-, Wh -/-
 Abdom : BU (+) normal, turgor baik
 Ekstre : Akral hangat, CRT <2 dtk,
 Bokong ruam sudah berkurang
jumat  BAB 2x sudah  KU: Baik • DADRS • Kaen 3B 19 tpm
ada ampas dan  Kes: CM • Zinc syrup 20 mg 1x1
1/11/2017
serat lembek, cth P.0
Hari perawatan  Suhu : 37.0ºC
tidak ada lendir, • Lacto B 3x1 sachet
ke 4 darah (-) dan  Nadi : 90 x/menit, reguler, kuat angkat. P.O
tidak berbau  Pernapasan : 30 x/menit • Paracetamol drop 0,6
 Muntah (-)  Saturasi O2 : 98 % tanpa O2 ml (jika demam)
• Cefotaxime 3X250 iv
 BAK lancar Pemeriksaan fisik
kuning jerning  Kepala : Normocephal
 Mata : Konjungtiva pucat -/-, cekung (-/-)
 Hidung : Nafas cuping hidung -/-, sekret -/-
 Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-),
 Thoraks : Retraksi (-)
 Cor : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
 Paru : SDV +/+, Rh -/-, Wh -/-
 Abdom : BU (+) normal, turgor baik
 Ekstre : Akral hangat, CRT <2 dtk,
 Ruam kemerahan disekitar bokong sudah
menghilang
Tanggal S O A P

sabtu  BAB 1x  KU: Baik • DADRS • Kaen 3B 19 tpm


padat sudah  Kes: CM Perbaikan • Zinc syrup 20
2/12/2017
ada isi, tidak mg 1x1 cth P.0
Hari  Suhu : 36,7ºC
ada lendir, • Lacto B 3x1
perawatan ke darah (-)  Nadi : 64 x/menit, reguler, kuat sachet P.O
dan tidak angkat. • Paracetamol
5
berbau  Pernapasan : 24 x/menit drop 0,6 ml (jika
 Muntah (-)  Saturasi O2 : 98 % tanpa O2 demam)
Pemeriksaan fisik • Cefotaxime
 BAK lancar
 Kepala : Normocephal 3X250 iv
kuning
jerning  Mata : Konjungtiva pucat -/-,
cekung (-/-)
 Hidung : Nafas cuping hidung -/-,
sekret -/-
 Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-
),
 Thoraks : Retraksi (-)
 Cor : S1S2 reguler, murmur (-),
gallop (-)
 Paru : SDV +/+, Rh -/-, Wh -/-
 Abdom : BU (+) normal, turgor
baik
 Ekstre : Akral hangat, CRT <2 dtk,
Tinjauan Pustaka
Definisi
• Diare akut adalah buang air besar lembek atau
cair bahkan dapat berupa air saja, dengan
frekuensi lebih dari tiga kali atau lebih sering
dari biasanya dalam 24 jam dan berlangsung
kurang dari 14 hari
Epidemiologi
• Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di
negara berkembang, termasuk di Indonesia dan
merupakan salah satu penyebab kematian dan kesakitan
tertinggi pada anak, terutama usia di bawah 5 tahun. Di
dunia, sebanyak 6 juta anak meninggal tiap tahunnya
karena diare dan sebagian besar kejadian tersebut
terjadi di negara berkembang.
Cara Penularan Diare
4 F

Fluid Flies

Field
Finger
Faktor Resiko
• Tidak memberikan ASI secara penuh untuk 4- 6 bulan pertama
kehidupan bayi
• Tidak memadainya penyediaan air bersih
• Pencemaran air oleh tinja
• Kurangnya sarana kebersihan (MCK)
• Kebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk
• Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak higienis
• Gizi buruk
• Imunodefisiensi
• Berkurangnya asam lambung
• Menurunnya motilitas usus
Manifestasi Klinis
Gejala klinis :
• Cengeng, gelisah, rewel, lemah, pucat, suhu tubuh meningkat,
• Nafsu makan menurun
• Tinja cair mungkin disertai lendir dan atau darah
• Feces encer dan terjadi perubahan warna dalam beberapa hari
• Anus dan daerah sekitarnya lecet ( sering defekasi)
• Mual, Muntah

Pemeriksan fisik :
Kehilangan cairan/dehidrasi :
▫ Ubun-ubun besar cekung
• Palpebra cekung
• Selaput lendir bibir dan mulut nampak kering
• Berat badan menurun
• Turgor kulit kembali lambat
• Jumlah dan frekuensi urin menurun
Gejala khas diare akut oleh berbagai penyebab.

Gejala klinik Rotavirus Shigella Salmonella ETEC(E. coli EIEC(E. coli Kolera
enterotoksigenik enteroinvasif)
)

Masa tunas 17-72 jam 24-48 jam 6-72 jam 6-72 jam 6-72 jam 47-72 jam
Panas + ++ ++ - ++ -
Mual muntah Sering Jarang Sering + - sering
Nyeri perut Tenesmus Tenesmus Tenesmus - Tenesmus Sering kram
kramp kolik kram
Nyeri kepala - + + - - -
Lamanya sakit 5-7 hari > 7 hari 3-7 hari 2-3 hari variasi 3 hari

Sifat tinja
Volume Sedang Sedikit Sedikit Banyak Sedikit Banyak
Frekuensi 5-10 /harI > 10x/hari Sering sering Sering Terus menerus
Konsistensi Cair Lembek Lembek Cair Lembek Cair
Darah - + Kadang - + -
Bau langu + busuk + Tidak Amis
Warna Kuning-hijau Merah-hijau kehijauan Tak berwarna Merah-hijau Cucian air beras
Leukosit - + + - - -
Kriteria Diagnosis
Skor Mourice King
Bagian Tubuh NILAI
Yang Diperiksa 0 1 2
Keadaan Umum Sehat Gelisah cengeng, Mengigau,
apatis, ngantuk koma/syok
Turgor Normal Sedikit, kurang Sangat kurang
Mata Nomral Sedikit cekung Sangat cekung
UUB Normal Sedikit cekung Sangat cekung
Mulut Normal Kering Kering, sianosis
Denyut Nadi Kuat < 120 Sedang (120-140) Lemah > 140

Score : 0-2 dehidrasi ringan/ 3-6 dehidrasi sedang/ 7-12 Dehidrasi berat
B.Penentuan derajat dehidrasi menurut WHO
Penilaian A B C

1.Lihat :
keadaan umum Baik, sadar Gelisah, rewel * Lesu, lunglai atau
tidak sadar *
mata Normal Cekung Sangat cekung
air mata Ada Tidak ada kering
mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering
rasa haus Minum biasa tidak Haus, ingin minum Malas minum
haus banyak* atau tidak bisa
minum*
2. Periksa : turgor Kembali cepat * Kembali lambat * Kembali sangat
kulit lambat
3. Hasil Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan / Dehidrasi berat
pemeriksaan : sedang
Bila ada 1 tanda * Bila ada 1 tanda *
ditambah 1 atau lebih ditambah 1 atau
tanda lain lebih tanda lain
4. Terapi : Rencana Terapi A Rencana Terapi B Rencana Terapi C
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah

• Pemeriksaan darah perifer lengkap


• Pemeriksaan elektrolit
• Analisis gas darah  pada keadaan klinis yang diduga adanya asidosis
metabolik
• Ureum dan kreatinin  jika diduga adanya gangguan fungsi ginjal
karena gangguan perfusi akibat syok

Pemeriksaan Tinja

• Pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik


• Malabsorpsi laktosapemeriksaan clinitest dikombinasi dengan pemeriksaan pH
tinja
• Malabsorpsi lemak, dilakukan pemeriksaan mikroskopis dicari butiran lemak
• Infeksi bakteri pemeriksaan leukosit dalam tinja dengan mikroskop cahaya
• Infeksi parasit dengan sediaan tinja segar, digunakan mikroskop untuk mencari
parasit ( telur / kista cacing )

Pemeriksaan Urin

• pemeriksaan berat jenis urin dapat membantu menilai adanya


dehidrasi pada penderita diare
Tatalaksana diare
Lima Lintas Tatalaksana Diare :
1. Rehidrasi
2. Dukungan nutrisi
3. Suplemetasi Zinc
4. Antibiotik seletif
5. Edukasi pada orangtua
1. Rehidrasi
Terapi A :Tanpa dehidrasi
• Berikan cairan lebih >>
• Makanan tetap diberikan untuk mencegah kurang gizi
• Preparat Zinc : < 6 bulan  10 mg
> 6 bulan  20 mg selama 10 – 14 hari
• Antibiotik hanya diberikan sesuai indikasi. Misalnya disentri,
kolera, dll
• Nasihati ibu untuk membawa anak kembali ke RS bila:
▫ BAB cair lebih sering
▫ Muntah terus menerus atau berulang
▫ Rasa haus yg nyata
▫ Makan dan minum sangat sedikit
▫ Demam
▫ Tinja berdarah
▫ Tidak membaik dalam 3 hari
1. Rehidrasi
Terapi B :Dehidrasi ringan-sedang
Setelah 3-4 jam

Nilai kembali anak menggunakan bagan penilaian, kemudian


pilih rencana terapi a, b atau c utk melanjutkan terapi

 Bila tdk ada dehidrasi  ganti ke Rencana Terapi A


 Bila dehidrasi telah hilang, anak biasanya kencing & lelah
kemudian mengantuk & tidur
 Bila tanda menunjukkan dehidrasi ringan/sedang  ulangi
Rencana Terapi B
 Bila tanda menunjukkan dehidrasi berat  ganti dengan
Rencana Terapi C
- Mulai beri cairan IV segera. Bila penderita bisa
Apakah saudara dapat

1. Rehidrasi
minum, berikan oralit, sewaktu cairan IV dimulai.
menggunakan Ya Berikan 100 mL/kgBB cairan RL (atau NS, atau
cairan IV segera? Ringer Asetat) sebagai berikut :
Usia Pemberian 1 Kemudian

Terapi C
30 mL/kgBB 70 mL/kgBB
By < 1 thn : 1 jam 5 jam
Anak 1-5 thn : 30 menit 2 ½ jam
- Ulangi bila denyut nadi lemah atau tidak teraba.
Catatan : - Nilai kembali penderita tiap 1-2 jam. Bila rehidrasi
belum tercapai, percepat tetesan IV.
Tidak - Juga berikan oralit (5 mg/kgBB/jam) bila penderita
•Bila mungkin, amati masih bisa minum, biasanya setelah 3-4 jam (bayi)
atau 1-2 jam (anak).
penderita sedikitnya 6 - Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak), nilai ulang
jam setelah rehidrasi penderita menggunakan tabel penilaian. Lalu
pilihlah rencana terapi yang sesuai (A, B, atau C)
untuk memastikan bahwa untuk melanjutkan terapi.

ibu dapat mengembalikan


cairan yang hilang dengan Apakah ada terapi IV - Kirim penderita untuk terapi intravena.
terdekat Ya - Bila penderita bisa minum, sediakan oralit dan
memberi oralit. (dalam 30 menit) ? tunjukkan cara memberikannya selama perjalanan.

•Bila usia > 2 thn, Tidak


- Mulai rehidrasi mulut dengan oralit melalui pipa
pikirkan kemungkinan nasogastrik atas mulut. Berikan 20 mL/kgBB/jam
Apakah saudara dapat selama 6 jam (total 120 mL/kgBB).
kolera dan berikan menggunakan pipa - Nilailah penderita tiap 1-2 jam :
Ya  Bila muntah / perut kembung, berikan cairan
antibiotik yang tepat nasogastrik untuk
perlahan.
rehidrasi ?
secara oral setelah anak  Bila rehidrasi tidak tercapai selama 3 jam, rujuk
penderita untuk terapi IV.
sadar. Tidak
- Setelah 6 jam, nilai kembali penderita dan pilih
rencana terapi yang sesuai.
Segera rujuk anak
untuk rehidrasi
melalui NGT atau IV
2. Dukungan Nutrisi
• Makanan tetap diteruskan sesuai usia anak
dengan menu yang sama pada waktu anak sehat
sebagai pengganti nutrisi yang hilang, serta
mencegah tidak terjadi gizi buruk.
• ASI tetap diberikan pada diare cair akut
(maupun pada diare akut berdarah) dan
diberikan dengan frekuensi lebih sering dari
biasanya.
3. Suplemen Zinc

• Zinc mengurangi lama dan beratnya diare. Zinc juga dapat mengembalikan nafsu
makan anak.
• Zinc berperan dalam penguatan sistem imun.
• Pemberian zinc dapat menurunkan frekuensi dan volume buang air besar sehingga
dapat menurunkan risiko terjadinya dehidrasi pada anak.
• Dosisi zinc untuk anak-anak:
▫ Anak dibawah umur 6 bulan : 10 mg(1/2 tablet) perhari
▫ Anak di atas umur 6 bulan : 20 mg(1tablet) per hari.
• Zinc diberikan selama 10-14 hari berturut-turut meskipun anak telah sembuh dari
diare. Untuk bayi, tablet zinc dapat dikunyah atau dilarutkan dalam air matang atau
oralit.
• Zinc berperan dalam penguatan sistem imun.
4. Antibiotik Selektif
• Antibiotik tidak diberikan pada kasus diare cair
akut kecuali dengan indikasi yaitu pada diare
berdarah dan kolera. Pemberian antibiotic yang
tidak rasional, akan memperpanjang lamanya
diare karena akan mengganggu keseimbangan
flora usus
4. Antibiotik Selektif
Penyebab Antibiotik pilihan Alternatif
Kolera Tetracyclin Erythromycin
12,5 mg/kgBB 12,5 mg/kgBB
4x sehari selama 3 hari 4x sehari selama 3 hari
Shigella dysentery Ciprofloxacin Ceftriaxone
15 mg/kgBB 50-100 mg/kgBB
2x sehari selama 3 hari 4x sehari selama 5 hari
Amoebiasis Metronidazole
10 mg/kgBB
3x sehari selama 5 hari
(10 hari pada kasus berat)
Giardiasis Metronidazole
5 mg/kgBB
3x sehari selama 5 hari
5. Nasihat Kepada Orang Tua
• Nasehat kepada orang tua untuk segera
membawa anak kembali ke petugas kesehatan
jika ada demam, tinja berdarah, muntah
berulang, makan atau minum sedikit, sangat
haus, diare makin sering atau belum membaik
dalam 3 hari.
• Indikasi rawat inap pada diare akut berdarah
adalah malnutrisi, usia < 1 tahun, menderita
campak pada 6 bulan terakhir, adanya dehidrasi,
dan disentri yang disertai dengan komplikasi.
Kasus

An. F ( 8 bulan ) - Sudah bisa dikatakan diare. Karena diare merupakan BAB
BAB cair 10 kali sejak 1 hari SMRS dan disertai dengan konsistensi lembek atau cair bahkan dapat berupa
demam. air saja dan frekuensi lbh sering / ≥ 3 kali dalam sehari.
Feses feses cair dengan ampas sedikit, Warna - Dan diare masih bersifat akut karena ≤14 hari
hijau kekuningan ,Volume ±120 ml, lendir (-), - Demam  adanya suatu infeksi (virus, bakteri, parasit )
darah (-), berbau (-) - Muntah 1x  merupakan gejala non spesifik mungkin bisa
Muntah 1 kali setelah makan saja disebabkan oleh karena organisme yang menginfeksi
saluran cerna bagian atas seperti virus, bakteri ataupun
parasit
- Diare lebih mengarah disebabkan karena virus, di tandai
dari feses nya cair dengan ampas sedikit, lendir (-) dan
darah (-)

Pada pemeriksaan fisik : - Ini merupakan tanda dehidrasi ringan sedang karena
- Keadaan umum : pasien rewel, menangis , lemas. Selain juga pasien tampak
Tampak Sakit Sedang, tampak lemas, tampak haus dan sering menetek hal ini mungkin akibat dari
haus dan sering menetek, rewel dan menangis dehidrasi yang mengakibatkan volume plasma dan
elektrolit diplasma menurun, sehingga kebutuhan cairan
dan elektrolit ditubuh juga akan berkurang.

- Ini juga merupakan tanda dehidrasi ringan sedang


- Hal ini mungkin terjadi karena seringnya defekasi dan
- Pada pemeriksaan mata tampak sedikit cekung menyebabkan kemerahan diakibatkan oleh feses yang
bersifat asam yang kemudian dapat mengiritasi kulit..
- Bokong tampak lecet kemerahan
Pada pemeriksaan lab :
Leukosit normal - Kemungkinan bukan karena ifeksi bakteri

Pemeriksaan elektrolit :
Natrium menurun (hiponatremia ) - hal ini menunjukkan bahwa adanya gangguan
absorpsi akibat diare, sehingga ion natrium yang
seharusnya di absorbsi sehingga di buang bersama
feses.

Pemeriksaan feses :
Lendir (-), Mukus (-), Darah (-) - Menandakan bahwa diare pada pasien ini di
akibatkan karena infeksi virus biasanya tinja tidak
disertai darah dan mukus sedangkan pada infeksi
karena bakteri dan parasit tinja mengandung darah
dan disertai mukus

Leukosit (-) - Menandakan bukan karena infeksi bakteri


Eritrosit (-) - Pathogen penyebabnya bukan invasive
Telur cacing (-)dan amoeba (-) - Tidak ada infeksi oleh parasit
Darah samar tinja (-) - Untuk menilai apakah di fses ada darah atau tidak
karena negatif berarti menyatakan bahwa
pathogen penyebab tidak invasive
Lemak (-) - Tidak terjadi malabsobsi lemak
Referensi
• Bambang, Nurtjahtjo BS. Buku Ajar Gastroenterologi hepatologi. UKK
GastroHepatologi IDAI.2009.
• Juffire M, Mulyani NS. Modul Pelatihan Diare. UKK GastroHepatologi
IDAI.2009.
• Subagyo B, Santoso NB, 2012, Diare Akut, dalam Buku Ajar
Gastroenterologi-Hepatologi, ed 1. Jilid 1,Badan Penerbit IDAI, Jakarta,
hal 87-119.
• Suraatmaja S. 2007, Diare Akut, dalam Kapita Selekta Gastroenterologi
Anak, ed 2, Sagung Seto, Jakarta, hal1-24.
• Pudjiadi A.H dkk, 2009, Diare Akut, dalam Pedoman Pelayanan Medis
Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jilid 1. Badan Penerbit IDAI, Jakarta, hal
58-62.
• Antonius HP, Badriul H. Pedoman Pelayanan Medis. UKK- IDAI. 2009
• Dwipoerwantoro PG.Pengembangan rehidrasi perenteral pada tatalaksana
diare akut dalam kumpulan makalah Kongres Nasional II BKGAI Juli 2003

Anda mungkin juga menyukai