Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN DIARE

KELOMPOK 2

1. AMANDA VISKA DINI MARCEL


2. IDA PUJIYATI
3. KHODIJAH SAFNA ILA NAJA
4. MIFTAKHUL KHASANAH
5. SEPTIA GINA SALSABILA
6. UMI HAMIDAH

LP2K SATRIA HUSADA PEMALANG

2023
ASUHAN KEPERAWATAN PADA By. D

DENGAN GASTROENTERITIS DEHIDRASI SEDANG (GEDS)

DI RUANG NAKULA 4 RSUD KRMT WONGSONEGORO

A. IDENTITAS

Nama : By. D

Tempat/Tgl Lahir : Semarang 20 oktober 2018 (8 Bulan)

Jenis Kelamin : laki-laki

Nama orang tua/Wali : Siska Angrain

Alamat : Jln. Fatmawati No.33, Kel. Pedurungan Kidul, Kec. Gemah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Tanggal pengkajian : Selasa, 11 Juni 2019

Tanggal masuk RS : Selasa, 11 Juni 2019

Hubungan dengan anak : Ibu kandung

Genogram :
Keterangan :

: laki-laki : perempuan

- - - - : tinggal serumah : pasien

B. KELUHAN UTAMA

Ibu klien mengatakan klien BAB dengan konsistensi cair >8 x/hari.

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Ibu klien mengatakan klien mengalami panas tinggi tiba-tiba dan muntah 5
kali,kemudian klien dibawah ke bidan tanggal 9 juni 2019 dan diberi obat
Paracetamol. Setelah itu keluarga klien mengatakan klien dibawah pulang ke
rumah namun sampai pada hari selasa belum ada perbaikan dan pasien BAB >8
x/hari kemudian oleh keluarga dibawa ke Poli lalu dokter menyarankan agar
langsung dibawa ke IGD karena pasien sudah dehidrasi, pada tanggal 11 juni
2019 jam 10:10 WIB. Setelah penanganan di IGD klien dipindahkan ke Ruang
Nakula 4.

D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

1. Penyakit yang pernah diderita

Ibu klien mengatakan klien pernah didiagnosis hiperbilirubin saat lahir

2. Pengalaman dirawat dirumah sakit

Ibu klien mengatakan By. D pernah sekali dirawat di rumah sakit saat baru
pertamalahir

3. Riwayat operasi/pembedahan

Ibu klien mengatakan By. D tidak ada riwayat operasi atau pembedahan

4 .Riwayat kehamilan/persalinan ibu yang berhubungan dengan kondisi saat ini

Ibu klien mengatakan, dari kedua anaknya semua lahir dengan normal

5. Riwayat alergi

Ibu pasien mengatakan By. D tidak memiliki alergi makanan ataupun obat.
E.RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Ibu pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang memiliki


riwayathiperbilirubin ataupun penyakit kronis lainnya.

F.PENGUKURAN ANTROPOMETRI

1.Berat badan : 8 kg

2. Tinggi/Panjang Badan : 66,7 cm

3.Lingkar Kepala : 45,2 cm

4.Lingkar Dada : -

5.Lingkar Lengan Atas : -

G.VITAL SIGN

Diukur pada tanggal 11 juni 2019

1.Suhu :37,90c

2.Frekuensi Jantung : 110 x/menit

3.Frekuensi Pernafasan : 29 x/menit

H.RIWAYAT PERKEMBANGAN

Ibu klien mengatakan, klien tidak memiliki gangguan dalam pertumbuhan dan
perkembangannya.

I.IDENTITAS KEBUTUHAN DASAR DAN PEMERIKSAAN FISIK

1.Kepala : Normosefali, rambut hitam, terdistribusi merata, tidak mudah


dicabut, UUBcekung (-)

2.Mata : Pupil bulat, isokor (+/+), reflex sensorik kornea (+/+),reflex cahaya
langsung(+/+), reflex cahaya tidak langsung (+/+), konjungtiva anemis (-/-), sclera
ikterik (-/-)

3. Kebutuhan oksigenasi

Hidung : Bentuk normotia, sekret (+/+), nafas cuping hidung (-/-)

Dada: simetris, tidak ada retraksi dinding dada, pengembangan dada normal
Paru-paru:

 Inspeksi : Hemithorax dextra sinistra simetris saat statis maupun


dinamis,retraksi supraseternal, intercostal dan epigastrial (-)
 Palpasi : tidak dilakukan.
 Perkusi : tidak dilakukan
 Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Jantung :

 inspeksi : tidak terlihat pulsasi iktus kordis


 palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V, 1-2 cm medial linea mid clavicularis
sinistra
 perkusi : tidak dilakukan
 auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)

4.Kebutuhan nutrisi dan cairan

Mulut: membrane mukosa kering, gusi pink, tidak ada masalah dalam
prosesmengunyah atau menelan.

Abdomen:

 Inspeksi : dinding abdomen datar


 Auskultasi : bising usus (+) ± 37 x/m
 Perkusi : timpani (+), seluruh lapang abdomen.
 Palpasi : supel, nyeri tekan (+), Hepar dan Lien tidak teraba, turgor
kulitkembali agak lambar.

Pola Nutrisi dan Cairan Sehat Sakit


Jam Makan Pagi 07.00 WIB 07.00 WIB
Siang 12.00 WIB 13.00 WIB
Malam 18.30 WIB 17.00 WIB
Porsi Makan 3 kali sehari 2-3 kali sehari dalam
terkadang lebih porsi yang sedikit dan
makanan tidak
dihabiskan
Jenis makanan pokok Susu Susu
Jenis Makanan Selingan Susu Susu dan bubur tim
Makanan kesukaan - -
Makanan yang tidak disukai Tidak ada Tidak ada
Istilah yang digunakan untuk - -
makan dan minum

5. Kebutuhan Eliminasi

Pola buang air besar(BAB) Sehat Sakit


Frekuensi 1x sehari >5x/hari
Konsistensi Lunak Cair disertai ampas
Warna Kekuningan Kuning pucat
Keluhan saat BAB Tidak ada Lemas
Istilah yang digunakan anak - -
untuk BAB

Pola Buang Air Kecil (BAK) Sehat Sakit


Frekuensi 3-4x sehari 1-2x sehari
Warna Jernih Kuning jernih
Volume 288 ml 144 ml
Keluhan saat BAK Tidak ada Tidak ada
Istilah yang digunakan anak - -
untuk BAK

6.Kebutuhan aktivitas dan istirahat

Pola aktivitas Sehat Sakit


Bermain Aktif bermain dengan Tidak aktif bermain, hanya
keluarga menangis
Tempramen Anak Tidak ada Wajah lemas

Pola aktivitas Sehat Sakit


Jam Tidur - bangun Malam 11 jam 8 jam
Siang 3 jam 3 jam
Ritual sebelu tidur Pemberian ASI Pemberian ASI
Enuresis Ada Ada
Gangguan tidur Tidak ada Sering terbangun
karena kaget dengan
lingkungan sekitar
7.Kebutuhan Interaksi Sosial

Komunikasi

1)Anak-Orang tua : belum dapat berkomunikasi

2)Anak-Teman : belum dapat berkomunikasi

3)Anak-Keluarga : belum dapat berkomunikasi

4)Anak-Orang lain : belum dapat berkomunikasi

8.Kebutuhan Personal Higiene

Saat sehat klien dimandikan oleh ibunya 3 kali dalam sehari (Pagi, siang ,dan sore) dikamar
mandi, saat sakit klien hanya dilap di tempat tidur oleh ibunya, berpakaian dibantu ibunya,
Kondisi kuku: pendek bersih

9.Organ sesnsoris

Mata

1)Penempatan dan kesejajaran : simetris

2)Warna sklera : normal berwarna putih

3)Warna iris : hitam

4)Konjungtiva : anemis

5)Ukuran pupil : simetris

6)Refleks pupil : rangsang terhadap cahaya baik

7)Refleks berkedip : berkedip saat ada sentuhan tangan dan cahaya (dalam batasnormal)

8)Gerakan kelopak mata : baik dalam batas normal

Telinga

1)Penempatan dan kesejajaran : sejajar

2)Higene telinga : kanan dan kiri bersih


Kulit

1)Warna kulit : putih bersih

2)Tekstur : halus

3)Kelembaban : lembab

4)Turgor : kering

5)Integritas kulit : utuh

6)Edema : tidak ada

7)Capillary refill : kurang dari 3 detik

Pengkajian Resiko Mal nutrisi nutrition Risk Scor(NRS)

N VARIABEL SKOR PENGERTIAN


o
1 Nafsu Makan 0 Nafsu makan baik
0 Itake berkurang,sisa makanan lebih
dari ½ porsi
0 Tidak ada napsu makan lebih dari 24
jam
2 Kemampuan untuk makan 0 Tidak ada kesulitan makan,tidak diare
atau muntah
1 Ada masalah makan,sering
muntah,diare ringan
1 Butuh bantuan untuk makan,muntah
sedang dan atu diare 1-2kali sehari
1 Tidak dapat makan secara
oral,disvagia,muntah berat atau diare
> 2kali sehari
3 Faktor setres 0 Tidak ada
0 Pembedahan ringan atau infeksi
0 Penyakit kronik,bedah
mayor,inflammatory bowel
disease/pemyakit gastrointestinal
4 Persentil berat badan 0 BB/TB sesuai standar
90-99% BB/TB
80-89% BB/TB
<79% BB/TB
TOTAL SKOR 3
Kategori resiko malnutrisi berdasarkan skor: nilai 3 (tidak ada resiko tinggi malnutrisi)

a)0-3: tidak ada resiko malnutrisi

b)4-5: beresiko sedang

c)>7: resiko tinggi malnutrisi

Lembar Observasi Status Nausea

Keller Index Of Nausea (KIN)

Perubahan sikap dan perilaku Distress Perubahan fisiologis


(Tekanan )
Perubahan aktivitas ya Gelisah ya Peningkatan frekuensi ya
pernafasan
Meletakkan ya Menangis ya Hilang nafsu atau -
tangan selera makan
di mulut
Meletakkan tangan - Ekpresi - Muntah -
di atas perut wajah mual
Posisi mual - Sensitif - Muntah berat(Reatching) -
Menolak cairan - - Keringat dingin -
lewat mulut
Kulit terasa dingin -
ketika di sentuh
Perubahan warna -
kulit atau kemerahan
Air liur meningkat -
Sering menelan -
Ada gerakan lidah -
atau menekan atau
membasahi bibir
Total Skor Skor (6)

Keterangan :

Jika indicator di temukan pada anak, maka di berikan skor 1. Jika indikator tidak di temukan
saat pengamatan, maka di brikan skor 0. Skor terendah adalah 0. Sedangkan skor tertinggi
adalah 19. Total skor yang tertinggi kemungkinan terbesar mengalami mual yang aktual.
(Menurut keller & keck, 2006)

J. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Laboratorium klinik :

Tgl : 11 juni 2019

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL


HEMATOLOGI
Haemoglobin 6.3 Gr/dL 11-15
Hematocrit 21.60 35-47
Leukosit 5.4 /uL 3.6-11.0
H
Trombosit 640 /uL 150-400
KIMIA KLINIK
Gula darah sewaktu 99 Mg/dL 70-110
Natrium 136.0 Mmol/l 135.0-147.0
Kalium 3.80 Mmol/l 3.50-5.0
Calcium H1.26 Mmol/l 1.00-1.15

K. TERAPI

-RL IV 3 cc/jam

-Injeksi ondansentron 3 X 1 mg

-Injeksi raniditine 2 X ¼ amp

-Injeksi metronidazole 3X 80 mg

-Zink 1 X10 mg

-Paracetamol sirup 3X ¾ cth

L. ANALISA DATA

NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


1 DS : Ibu klien mengatakan pasien BAB Peningkatan otot Defisit volume cairan
>8X /hari dengan konsisitensi feses cair devektasi (BAB 8X dan elekrolit kurang
di sertai ampas brampas /hari) dari kebutuhan tubuh
DO : Suhu:37,90c, Nadi: 110X / menit,
RR: 29X / menit keadaan umum terlihat
lemas, pasien tampak pucat. Warna
feses kuning pucat.
Haemoglobin: 6,3gr/dL
Hematocrit: 21/60
Trombosit: h640/uL
Kalsium : h1,36mmoL/L

2 Ibu klien mengatakan pasien BAB Intake yang tidak ade Resiko deficit nutrisi <
>8/hari dengan konsistensi feses cair kuat, dan keengganan dari kebutuhan tubuh
berampas untuk makan
DO: Suhu: 37,90c, Nadi:110X/menit, RR:
29X/menit
Haemoglpbin:6,3gr/dl
Hematocrit: 21,60
Trombosit:h640/uL
Kalsium: h1,26mmol/l
Keadaan umum terlihat lemas pasien
tampak pucat. Warna feses kuning
pucat.

M.DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh

b/d peningkatan

Output defekasi (BAB 8x/hari)

2. Resiko ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang tidak
adekuat, dan keengganan untuk makan.

N.INTERVENSI KEPERAWAAN

1.Defisit volume cairan dan elektrolit b/d peningkatan output defekasi

Tujuan & Kriteria Hasil{ NOC } Intervensi{ NIC } Rasional

 Bowel Elimination Diarhea Management  Agar pasien


 Fluid Balance  Ajarkan pasien mengetahui cara
 Hydration untuk menggunakan obat
 Electrolyte and Acid base menggunakan antidiare
Balance obat anti diare  Agar perawat bisa
Kriteria Hasil :  Instruksikan mengatasi masalah
 Feses berbentuk, BAB sehari pasien/keluarga yang muncul pada
sekali tiga hari untuk mencatat konsistensi feses
 Menjaga daerah sekitar rectal warna, jumlah,  Untuk mengetahui
dari iritasi frekuensi dan frekuensi makanan
 Tidak mengalami diare konsistensi dari pasien
 Menjelaskan penyebab diare feses
dan rasional tindakan  Observasi intake
 Mempertahankan turgor kulit makanan yang
masuk

2.Resiko defisit nutrisi b/d intake yang tidak ade kuat dalam hubungannya dengan kebutuhan
tubuh

Tujuan & Kriteria Hasil { NOC } Intervensi{ NIC } Rasional


Setelah dilakukan tindakan ❖Kaji status nutrisi pasien, ❖Membantu memantau
keperawatan selama 3 x 24 tanda-tanda vital, sensori dan perkembangan pasien
jam, pasien akan : bising usus ❖Meningkatkan selera
 Dapat mengontrol ❖Sajikan makanan yang makan dan intake makanan
defekasi mudah dicerna dalam ❖Membantu pasien makan
 BAB klien teratur keadaan hangat dan tertutup, ❖Diet sesuai dengan
dan berikan sedikit-sedikit kebutuhan pasien
tapi sering.
❖Bantu pasien makan jika
tidak mampumakan
❖Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan diet yang
tepat bagi pasien

O.IMPLEMENTASI

Hari/Tgl Jam No. Implementasi Respon TTD


Dx
Rabu, 11Juni 1  Mengajarkan keluarga Ds : keluarga mampu dan Isma
2019 08.30 untuk membantu memahami
pasien menggunakan Do : -
obat antidiare Ds : keluarga klien mampu
 Menginstruksikan memahami dan bersedia
keluarga untuk bekerja sama untuk
mencatat warna, memonitor feses klien
jumlah, frekuensi dan Do : tampak keluarga
konsistensi dari feses mengatakan feses klien
 Mengobservasi intake warna kuning muda dan
makanan yang masuk kadang juga berair
Ds : keluarga mengatakan
klien makan sedikit tapi
sering dengan jumlah 3x
sehari
Do : -

Rabu, 11 Juni 2  Mengkaji status Ds : Pengkajian nutrisi Isma


2019 08.30 nutrisi pasien,tanda- dapat mendukung
tanda vital,sensori pemberian asupan nutrisi
dan bising usus Do : -
 Mensajikan makanan Ds : keluarga mengatakan
yang mudah dicerna klien makan tidak ada
dalam keadaan keluhan muntah.
hangat dan Do : Memberikan
tertutup,dan berikan makanan yang mudah
sedikit-sedikit tapi dicerna dapat mencegah
sering. terjadinya mual muntah.
 Membantu pasien Ds : -
makan jika tidak Do : memudahkan
mampu makan pemberian asupan nutrisi.
 Mengkolaborasi Ds : -
dengan ahli gizi untuk Do : diet yang tepat dapat
menentukan diet memberikan nutrisi yang
yang tepat bagi baik pada klien
pasien

P.PERKEMBANGAN EVALUASI

HARI / TGL / JAM NO. EVALUASI TTD


DX
Rabu, 11 Juni 2019 1 S : keluarga mengatakan klien masih Isma
10.00 mengalami diare, frequensi diare sudah
seikit menurun
O : klien masih tampak terbaring lemas
A : masalah defisit volume cairan dan
elektrolit b/d peningkatan output defekasi
belum teratasi
P : pertahankan intervensi
 mengajarkan keluarga untuk
membantu pasien menggunakan
obat antidiare
 menginstruksikan keluarga untuk
mencatat warna, jumlah, frekuensi
dan konsistensi dari feses
 mengobservasi intake makanan
yang masuk

Rabu, 11 Juni 2019 2 S : keluarga mengatakan klien sudah Isma


13.00 mampu makan walau sedikit tapi sering
O : klien tampak mengalami kemajuan,
dari makan terasa mual dan muntah
menjadi tidak lagi
A : masalah resiko ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
intake yang tidak adekuat belum teratasi
P : pertahankan intervensi
 mengkaji status nutrisi pasien,
tanda-tanda vital, sensori dan
bising usus
 mensajikan makanan yang mudah
dicerna dalam keadaan hangat dan
tertutup, dan berikan sedikit-
sedikit tapi sering.
 membantu pasien makan jika tidak
mampumakan
 mengkolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan diet yang tepat
bagi pasien

kamis, 12 Juni 2019 1 S : keluarga mengatakan diare klien sudah Isma


10.00 sedikit lembek dan sudah tidak cair lagi
O : klien masih tampak terbaring lemas
A : masalah defisit volume cairan dan
elektrolit b/d peningkatan output defekasi
belum teratasi
P : pertahankan intervensi
 mengajarkan keluarga untuk
membantu pasien menggunakan
obat antidiare
 menginstruksikan keluarga untuk
mencatat warna, jumlah, frekuensi
dan konsistensidari feses
 mengobservasi intake makanan
yang masuk

kamis, 12 Juni 2019 2 S : keluarga mengatakan klien sudah Isma


13.00 mampu makan walau sedikit tapi sering
O : klien tampak mengalami kemajuan,
dari makan terasa mual dan muntah
menjadi tidak lagi
A : masalah resiko ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
intake yang tidak adekuat belum teratasi
P : pertahankan intervensi
 mengkaji status nutrisi pasien,
tanda-tanda vital, sensori dan
bising usus
 mensajikan makanan yang mudah
dicerna dalam keadaan hangat dan
tertutup, dan berikan sedikit-
sedikit tapi sering.
 membantu pasien makan jika tidak
mampu makan
 mengkolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan diet yang tepat
bagi pasien

Anda mungkin juga menyukai