Anda di halaman 1dari 11

STIKES HAFSHAWATY ZAINUL HASAN NAMA MAHASISWA :

GENGGONG PROBOLINGGO 1. FRAN ASISKA D.M


2. BUNGA DESTIANA

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN


PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA Dengan Diagnosa Keperawatan
STROKE HEMORAGIK

Nama : Ny.A No. Register :


Usia : 62 Tahun Suku Bangsa : INDONESIA
Jenis Kelamin : Perempuan Tgl. MRS :
Agama : ISLAM Dx. Medis : STROKE HEMORAGIK
Pekerjaan :- Tgl. Pengkajian : 13 juni 2022
Alamat : BONDOWOSO

A. ANAMNESE

Sumber Informasi : □ Klien


1.Keluhan Utama (Fokus pada Keluhan yang dirasakan saat pengkajian atau
mengancam jiwa klien) :
Pasien mangatakan lemas dan pusing. Pasien mengatakan tidak bisa
menggerakkan ekstremitas bagian bawah sebelah kiri.

2.Riwayat Penyakit Sekarang (PQRST) :


Pasien mengatakan mengalami stroke selama 5 tahun, pasien juga mengatakan
mengalami hipertensi selama 3 tahun yang lalu dan tidak pernah melakukan check
up rutin. Klien mengatakan merasa lemas dan merasa pusing, pasien sulit tidur
pada malam hari karena selalu merasa khawatir dengan penyakitnya yang
membebani keluarga dan cucunya. Pasien mengatakan tidak bisa
menggerakkan ekstermitas bagian bawah sebelah kiri dan tidak bisa berjalan
terlalu jauh,pasien mengatakan jika berjalan terlalu jauh kakinya terasa sakit.
pasien mengatakan kegiatannya selalu dibantu oleh keluarga, pasien merasa
depresi, malu dan cemas karena tidak bisa beraktivitas sepenuhnya seperti
sebelumnya, aktivitas seperti BAK dan BAB harus dibantu oleh keluargannya.
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh supaya tidak merepotkan
keluarganya.

3.Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang menderita stroke akan tetapi pasien
mengatakan ada keluarga yang menderita hipertensi yaitu ayah pasien

B. PEMERIKSAAN FISIK :
1. Keadaan Umum :
Format KDM Stikes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong 1
Suhu : 36,5 °C Berat Badan : 60 kg
Nadi : 90 x/mnt
Tensi : 160/100 mmHg
RR : 24 x/mnt
Tinggi Badan : 160 cm

2. Kesadaran

Composmentis (sadar penuh) GCS E4V5M6 =15

Pasien tampak lemas, pasien cukup kooperatif saat di tanya meskipun (afasia)

3. Kepala
Kepala klien nampak simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan pada kepala
dan pasien merasakan pusing.
4. Mata
Konjungtiva tidak anemis, sklera putih dan tidak ikterik, pasien tidak
menggunkan kacamata, penglihatan tidak kabur, reflek pupil normal, otot mata
normal, tidak ada nyeri tekan pada bola mata.
5. Wajah
Klien tidak nampak sianosis, wajah terlihat simetris tidak ada nyeri tekan pada
wajah
6. Telinga
Pasien tidak mengalami gangguang pendengaran tidak ada nyeri pada telinga,
telinga nampak simetris sedikit ada secret pada kedua telinga pasien, tidak ada
peradangan pada telinga.
7. Hidung
Tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada peradangan, tidak ada secret,
tidak ada nyeri tekan.
8. Mulut
Mukosa bibir tidak nampak kering, muulut tidak nampak sianosis, gusi tidak
berdarah dan klien mengatakan tidak nyeri pada bagian mulut dan gigi, mulut
nampak meringis.
9. Tenggorokan
Tonsil tidak ada tanda peradangan, tidak ada nyeri tekan, posisi ovula normal,
tidak ada pembesaran atau pembengkakan pada tiroid
10. Thorax
Gerak nafas normal, retraksi dada tidak nampak, tidak ada pernafasan
intercostae
A.Payudara
Inspeksi : bentuk payudara simetris antara kanan dan kiri, payudara tidak ada
peradangan, putting susu menonjol, payudara sedikit kotor
Palpasi : tidak peradangan, tidak nyeri tekan pada payudara kanan dan kiri
B.Paru – Paru
Inspeksi : dada nampak simetris, tidak ada lesi, Gerakan nafas normal, tidak
terdapat retraksi otot dada, dan tidak ada pernafasan intercostae
Palpasi : tidak dapat nyeri tekan pada thorax anterior dan posterior. Terdapat
Gerakan focal fremitus dikedua tangan dan teraba sama.
Perkusi : terdengar suara sonor pada lapang paru kanan dan kiri
Auskultasi : tidak terdengar suara ronchi dan wheezing pada paru kanan dan
kiri, tidak ada suara tambahan.
C.Jantung
Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak nampak
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : bunyi jantung normal yaitu redup

Format KDM Stikes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong 2


Auskultasi : terdengar bunyi janting S1 dan S2 tidak terdapat bunyi tambahan
pada jantung
11.Abdomen
Inspeksi : tidak ada oadem, perut terlihat bersih
Palpasi : perut tidak teraba kembung
Auskultasi : peristaltic usus terdengar 8 x/menit

12.Genetalia
Tidak terdapat adanya nyeri tekan, benjolan, bentuk dan tidak adanya radang.

13.Anus
pasien tidak mengatakan adanya nyeri, tidak ada peradangan, tidak memiliki
wasir atau hemoroid dan tidak ada masalah pada anus

14.Ekstremitas
Adanya paralisis pada ekstremitas superior dan inferior sinistra, adanya
gangguan gerak pada ekstremitas superior dan inferior sinistra, tidak adanya
oedema tidak ada varises

15.Neurologi
Pasien mengatakan pusing, pasien merasa kaku kuduk pada area leher dan
punggungnya

C.DATA PSIKOLOGIS
1. Pola sensori
Daya pendengaran dan penglihatan masih kuat, ingatan masih kuat
2.Pola persepsi dan persepsi diri
Pasien mengatakn hanya bisa tidur dan duduk saja tidak bisa melakukan aktivitas
seperti sebelumnya dan hanya bisa melihat menantunya melakukan aktivitas rumah
tangga sendiri tanpa ada bantuan siapapun
3.Pola penanggulangan stress
Pasien mengatakan stress akibat penyakit yang dideritanya yang membebankan
keluarganya

D. DATA PSIKOSOSIAL
1. Pola komunikasi
Pasien mengatakan berkomunikasi baik dengan keluarganya dan tetangganya
akan tetapi pasien merasa malu dikarenakan penyakitnya yang tidak kunjung
sembuh
2. Hobi dan penggunaan waktu senggang
Pasien menggunakan waktu senggang hanya bisa berjalan dihalaman dibantu
oleh anak laki lakinya
3. Hubungan dengan orang lain
Pasien berhubungan dengan baik dengan tetangga,keluarga dan kerabatnya

E. DATA SPIRITUAL
1. Ketaatan beribadah
Pasien masih bisa sholat meskipun duduk dan disanggah oleh bantal dan masih
sering berdzikir menggunakan tasbih digital yang diberikan oleh cucunya
2. Keyakinan terhadap sehat sakit
Walaupun pasien sakit tidak meninggalkan kewajibannya dan ia yakin bahwa
sakitnya akan sembuh dan akan mengurangi dosa dosanya
3. Keyakinan terhadap kesembuhan
Pasien mengatakan tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya meskipun pasien
jarang checkup akan tetapi pasien selalu percaya dengan obat obatan
tradisional.
Format KDM Stikes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong 3
F.POLA – POLA FUNGSI KESEHATAN

N Aktivitas Sebelum sakit Saat sakit


o
Porsi 2 centong 3x 3-6 sendok makan
sehari
Jenis Nasi, sayur, lauk bubur
1 Pola nutrisi Frekuensi
3x sehari (pagi, 2x sehari
siang, malam )
Cara Pemberian Mandiri dibantu
Porsi 8 gelas/hari 2 gelas ketika haus
Air putih Air putih
Pola Jenis
2 Bangun tidur, Ketika haus
Minum Frekuensi
setelah makan
Cara Pemberian Mandiri dibantu
BAB 2 hari 1x setiap -
pagi
Warna Kecoklatan -
Frekuensi
2 hari 1 x setiap -
pagi
Pola BAK sendiri dibantu
3 Kuning muda kuning
Eliminasi Warna
Jumlah 1400c 500cc
5-7x sehari
Frekuensi
- -
Kesulitan BAB atau
BAK - -

Lama tidur ..4-5. Jam / hr .2-3Jam / hr


Pola
4 Istirahat - Merasa cemas
Masalah tidur karena penyakitnya
tidur
yang membebani
Mandi 2x sehari dibantu
keluarga dengan di
Pola 3x sehari seka
5 Personal Gosok gigi
3 X/hr pada saat
Higyene
mandi -
Berpakaian
2x sehari 1x sehari
6 Pola Bekerja Mengurus -
kebiasaan keluarga
Olah raga - -
Tidak Tidak
Rekreasi Tidak Tidak
Tidak Tidak
Merokok - -

Format KDM Stikes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong 4


Minuman keras

Dll

Ttd perawat

-----------------

Format KDM Stikes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong 5


ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah

Ds: Klien mengatakan Menyatakan frustasi Ketidakberdayaan


13/6/202 merasa lemas, tidak atau tidak mampu
2 melaksanakan aktivitas
bisa menggerakkan
15.12 sebelumnya
ekstermitas bagian
bawah sebelah kiri dan
tidak bisa berjalan
lingkungan tidak
terlalu jauh,jika mendukung
berjalan terlalu jauh perawatan/ pengobatan
kakinya terasa sakit.
pasien mengatakan
kegiatannya selalu
dibantu oleh keluarga ketidakberdayaan
pasien merasa
depresi.
DO:
-Pasien melakukan Bak/
Bab dibantu oleh
keluarganya

1
DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakberdayaan b.d lingkungan tidak mendukung perawatan/ pengobatan d.d
menyatakan frustasi atau tidak mampu melaksanakan aktivitas sebelumnya,
menyatakan rasa malu, merasa tertekan (depresi)

2.

3.
2
INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN NAMA
NOC DAN INDIKATOR
N TANGGA DITEGAKKAN / URAIAN AKTIVITAS RENCANA DAN TTD
SERTA SKOR AWAL DAN SKOR
O L KODE TINDAKAN (NIC) PERAWA
TARGET
DIAGNOSA T
KEPERAWATAN
1. 13/6/2022 Setelah dilakukan tindakan keperawatan A. Promosi harapan
Ketidakberdayaan selama 3 jam maka di harapkan membaik - observasi
dengan kreteria hasil Identifikasi harapan pasien dan keluarga
b.d lingkungan
dalam pencapaian hidup
tidak mendukung
a. promosi harapan - terapeutik
perawatan/
No Indikator Skor Skor Sadarkan bahwa kondisi yang dialami
pengobatan d.d
Awal Target memiliki nilai penting
menyatakan
1 Pernyataan 1 5 Pandu mengingat kembali kenangan yang
frustasi atau tidak mampu menyenangkan
mampu melaksanakan Libatkan pasien secara aktif dalam perawatan
melaksanakan aktivitas Kembangkan rencana perawatan yang
aktivitas 2 Pernyataan frustasi 1 5 melibatkan tingkat pencapaian tujuan
sebelumnya,meras 3 Ketergantungan 1 5 sederhana sampai dengan kompleks
a diasingkan, pada orang lain Berikan kesempatan kepada pasien dan
menyatakan keluarga terlibat dengan dukungan kelompok
kurang control, *Ket:
Skor Awal : dinilai oleh perawat setelah Ciptakan dukungan yang memudahkan
menyatakan rasa
pengkajian mempraktikkan kebutuhan spiritual
malu, merasa Skor Target : skor yang dikehendaki oleh - edukasi
tertekan (depresi) perawat berdasarkan analisis kondisi pasien Anjurkan mengungkapkan perasaan terhadap
kondisi dengan realistis
Anjurkan mempertahankan hubungan (mis.
Menyebutkan nama orang yang dicintai )
Anjurkan hubungan terapeutik dengan orang
lain
Latih menyusun tujuan yang sesuai dengan
harapan
Latih cara mengembangkan spiritual diri
Latih cara mengenang dan menikmati
masalalu (mis. Prestasi,pengalaman

IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN

NAMA
DIAGNOSA DAN TTD
NO KEPERAWATAN JAM IMPLEMENTASI PERAWAT

1 Ketidakberdayaan 16.00 - mengIdentifikasi harapan pasien dan keluarga dalam pencapaian hidup
- Menyadarkan bahwa kondisi yang dialami memiliki nilai penting
- memandu mengingat kembali kenangan yang menyenangkan
- meLibatkan pasien secara aktif dalam perawatan
- mengembangkan rencana perawatan yang melibatkan tingkat
pencapaian tujuan sederhana sampai dengan kompleks
- memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga terlibat dengan
dukungan kelompok
- menCiptakan dukungan yang memudahkan mempraktikkan kebutuhan
spiritual
- mengAnjurkan mengungkapkan perasaan terhadap kondisi dengan
realistis
- mengAnjurkan mempertahankan hubungan (mis. Menyebutkan nama
orang yang dicintai )
- mengAnjurkan hubungan terapeutik dengan orang lain
- meLatih menyusun tujuan yang sesuai dengan harapan
- meLatih cara mengembangkan spiritual diri
- meLatih cara mengenang dan menikmati masalalu (mis.
Prestasi,pengalaman)

Anda mungkin juga menyukai