ASUHAN KEPERAWATAN
TN. P DENGAN GANGGUAN AKTIVITAS
PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIC (SNH)
DI RUANG KENANGA RSUD CILACAP
3. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan anggota gerak sebelah kiri terasa lemas dan kepala masih
terasa pusing nggliyeng jika alih posisi.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Keluarga dan pasien mengatakan bahwa kurang lebih 1 hari sebelum masuk
rumah sakit mengeluh anggota gerak sebelah kiri tiba-tiba terasa lemas dan
pusing nggliyeng. Kemudian pada tanggal 30 pukul 14.00 pasien dibawa ke
IGD RSUD Cilacap. Di IGD dilakukan pemasangan infuse RL 20 tpm, dan
pengambilan darah untuk sampel laboratorium. Dan pasien dipindahkan ke
ruang Kenanga pada hari itu juga pada pukul 15.00 WIB.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien menderita hipertensi sejak 3 tahun yang
lalu. Akan tetapi tidak tahu obat apa yang selalu diminum
d. Riwayat penyakit keluarga/ keturunan
Keluarga pasien mengatakan ada anggota keluarga yang mengalami penyakit
seperti pasien yaitu anaknya. Bahkan sudah meninggal beberapa tahun yang
lalu dengan tekanan darah yang tinggi
GENOGRAM
KET :
= laki - laki
= perempuan
= garis perkawinan
= garis keturunan
= tinggal dalam satu rumah
= pasien
6. DATA PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Darah rutin
Tanggal 30 April 2017
Hemoglobin : 14,2
Lekosit : 9200
Hematocrit : 42.500
SGOT/SGPT : 59/27
GDS : 154
PT INR
PT : 14,9
INR : 1,10
APTT : 34,5
b. Pemeriksaan CT SCAN Kepala tanpa kontras
Kesannya tampak ada perdarahan dan infark
7. PROGRAM TERAPI
Infus RL 20 tpm
Injeksi piracetam 1gr/8 jam
Injeksi citicolin 500mg/12 jam
Injeksi ranitidine 50mg/12 jam
CPG 1x 75 mg ( malam )
Aspilet 1x80 mg ( pagi )
Valsartan 1x80 mg ( pagi )
Simvastatin 1x 10 mg ( malam )
Amlodipine 1x 10 mg ( malam )
B. ANALISA DATA
Tanggal Problem
No Data fokus Etiologi
Jam
1 4 Mei 2017 DS :
Jam 15.00 pasien mengatakan kaki Hambatan Gangguan
dan tangan kiri masih mobilitas fisik neuromuskuler
merasa lemas
pasien menyatakan bisa
berjalan tapi cepat capai
DO :
pasien mengalami
kelemahan anggota
gerak ekstremitas kiri,
TD: 160/90 mmHg,
N : 88 x/mnt, RR
22x/mnt
GCS: 15
Kekuatan otot
2 4 April 2017 ekstermitas kiri 4 Gangguan Kurangnya
Jam 15.00 perfusi jaringan suplai oksigen
cerebral ke jaringan otak
DS:
pasien mengatakan
kepalanya masih pusing
nggliyeng
pasien mengatakan
mual jika pusingnya
muncul
DO:
skala nyeri 3
porsi makan tidak
pernah habis
tampak tidak
bersemangat
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH
1. Gangguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan kurangnya suplai oksigen
ke jaringan di otak.
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskuler.
D. INTERVENSI
No
No Tujuan Intervensi
Dx
Setelah dilakukan tindakan Circulation care (4060)
keperawatan selama 3x24 jam 1. Kaji warna kulit dan temperature
diharapkan gangguan perfusi jaringan kulit,
cerebral dapat teratasi, dengan KH : 2. Jaga selalu kehangatan pasien.
1. Tidak ada parastesia, 3. Kaji nadi perifer di dorsalis
2. Warna kulit tidak pucat lagi, pedis.
3. TD normal (120/80), 4. Monitor status cairan
4. Nadi normal (80-100), Neurologic monitoring (2620)
1. Kaji penyebab gangguan perfusi
1 01
jaringan perifer.
2. Kaji tingkat GCS setiap hari.
2. Kaji KU pasien
3. Kaji tingkat kesadaran pasien
setiap hari.
4. Kaji capirali refill time (VRT).
5. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian cairan infuse dan obat
– obatan neurotonik.
Setelah dilakukan tindakan Exercise therapy : ambulation
keperawatan selama 3x24 jam (0221)
diharapkan hambatan mobilitas fisik 1. Kaji kemampuan pasien dalam
pada pasien dapat berkurang dengan bergerak.
KH: 2. Bantu pasien dalam bergerak atau
1. Kelemahan anggota gerak beraktifitas ringan.
2 02 berkurang. 3. Lakukan mobilisasi: ROM
2. Pasien dapat menggerak – gerakan 4. Motivasi pasien dan keluarga
ekstremitasnya. untuk latihan gerak sedikit demi
3. Kekuatan otot meningkat sedikit secara bertahap.
5 5 5. Kolaborasi dengan ahli
5 5 fisioterapis: untuk meningkatkan
mobilitasnya.
E. IMPLEMENTASI
No IMPLEMENTASI RESPON
1 4 Mei 2017, pukul 16.00 Menjawab salam
Memberi salam dan memperkenalkan diri TD 140/90, SB 36,8
Mengkaji keluhan pasien Nadi 88x/mnt
Mengukur tanda-tanda vital Mengeluh masih lemas
Memberi terapi pemasangan oksigen tangan dan kaki kiri
Memberi terapi injeksi piracetam 1gr, injeksi meski bisa berjalan
citicolin 500mg,injeksi ranitidine 50mg Mengeluh masih pusing
Melatih cara ambulasi dari tidur ke duduk dan ngliyeng jika alih posisi
sebaliknya agar tidak muncul pusing nggliyeng Okisgen terpasang 3
Memberi salam dan lakukan kontrak waktu besok liter/jam
Terapi injeksi sesuai
program masuk semua
Tampak pasien masih
belum paham dengan
2. teknik ambulasi
F. EVALUASI
No EVALUASI TTD
1. Subjektif:
Pasien merasa nyaman senang dengan perasat yang telah
diajarkan
Pasien menyatakan akan melaksanakan teknik ROM dan
sebam vertigo sendiri di rumah
Pasien menyatakan merasa sudah enakan dan pusing tinggal
sedikit dengan teknik ROM dan senam vertigo
Objektif :
TD 130/80, SB 37, Nadi 88x/mnt, RR 20X/mnt
Ekspresi tampak lebih rileks dan cerah
Pasien kooperatif dengan perasat yang diajarkan
Terapi injeksi masuk semua
Kekuatan otot
5 4
5 4
Assessment
Masalah teratasi sebagian
Planning
Lanjutkan intervensi teknik ROM dan senam vertigo
DAFTAR PUSTAKA
Brunner, Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol.2. EGC.
Jakarta
Doenges Moorhouse Geissle, 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Ed. 3 EGC, Jakarta.
Ignativicius, D.D., Bayne, M.V., 1991, Medical Surgical Nursing, A Nursing Process
Approach 2, W.B. Saunders Company: Philadelphia.
Iowa Outcome Project, 1996, Nursing Outcomes Classification (NOC), Second Edition,
Mosby, St Louis New York.
Long B.C., 1996, Perawatan Medikal Bedah, Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan
Keperawatan: Bandung.
Mansjoer, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 2. Media Aesculapius.
Jakarta
Nealon, T.F., Nealon, W.H., 1996, Ketrampilan Pokok Ilmu Bedah, Alih Bahasa Irene
Winata, Brahm, U, EGC: Jakarta.
Sheila Sparks Ralph, kk, NANDA 2002, Nursing Diagnosis Definition Classification,
Philadelphia : USA.
Susan Martin Tucker, 1998. Standar Perawatan Pasien, Edisi V Vol 2. EGC, Jakarta.
Syamsuhidajat, R. dan Wim De Jong. 2005. Usus Halus, Apenndiks, Kolon, Dan
Anorektum. Dalam : Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC