Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

H DENGAN ASMA BRONKIAL

DIRUANGAN ELIZABET RUMAH SAKIT IMMANUEL

Oleh :
Nama Mahasiswa : Kevin Rendyka Saputra

NIM : 1490122101

PROGRAM PROFESI NERS


INSTITUT KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG
TAHUN 2022
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. Hotmarina Marulitua G
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Medan, 23 Desember 1952
Pendidikan : SMP
Agama : Kristen Protestan
Suku : Batak
Status Perkawinan Pekerjaan : Menikah dan sudah tidak
bekerja TB/BB : 155/76
Golongan Darah :-
Diagnosa Medis : Asma Bronkial
Gangguan KDM : Gangguan aktifitas dan latihan, pola tidur, dan
nutrisi
Alamat : Babakan Ciparay RT 1/5, Margahayu Utara
2. Identitas penanggung jawab
Nama : T.Gurning
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 60 tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Kristen Protestan
Suku : Batak
Hubungan Dengan Pasien : Adik
Pekerjaan : Pensiun PNS
Alamat : Jln. Bojong Kunci no.10, Kopo Katapang

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
- Sesak nafas
2. Riwayat Kesehatan saat ini
- Pasien mengatakan merasa sesak, sesak dirasakan sejak 3 hari yang lalu, sesak
dirasakan secara bertahap, sesak dirasakan bertambah saat pasien batuk dan
beraktivitas kemudian keluarga membawa pasien ke RS
3. Faktor pencetus
 .
 Timbul keluhan: Bertahap (√), Mendadak ()
 Faktor yang memperberat : Aktifitas berlebihan
 Upaya untuk mengatasi masalah dan keberhasilannya:
1) Latihan aktifitas kecil di rumah seperti jalan kaki dari tempat tidur ke toilet
2) Berjemur dibawah sinar matahari pukul 8.00-9.00 pagi
3) Pola makan bergizi seperti buah dan sayur hijau
4) Pemberian obat melalui nebulizer
5) Hindari pemicu terjadinya asma kambuh seperti alergi cuaca, bulu hewan dan
aktifitas berat.
4. Riwayat Kesehatan masa lalu
 Penyakit yang sering dialami: Asma
 Kecelakaan: pasien tidak pernah mengalami kecelakaan
 Perna di rawat ( )Ya (√) Tidak
 Alergi: Pasien tidak memiliki alergi
 Faktor-faktor resiko penyebab masalah Kesehatan saat ini
Aktifitas berlebihan
 Kebiasaan hidup tidak sehat (×) Merokok (×) Alcohol (×) Kopi (×)
5. Riwayat Kesehatan keluarga
 Kebiasaan hidup tidak sehat: anggota akelurga yang tinggal serumah perokok aktif
 Penyakit menular: tidak ada penyakit menular
 Penyakit menurun: tidak ada penyakit menurun
 Genogram 3 generasi

Keterangan:
: Perempuan : Pasien : Garis Perkawinan

: Laki-laki : Meninggal
C. Pengkajian Pola Fungsional
No Jenis aktifitas Sebelum sakit Setelah sakit
1. Pola nafas Tidak sesak Sesak,menggunakan
nasal kanul dengan 3
lpm
RR : 28x/menit,
SPO2 : 90%

2. Kebutuhan cairan & elektrolit


Jumlah 7-8 gelas 3-4 gelas/hari
Jenis Minuman Teh,Air putih,Susu Air putih
keluhan Tidak ada Tidak ada
RL 1000 CC/24 jam
3. Pola nutrisi metabolic
Frekuensi 3x sehari 3x sehari
Jenis Makanan Nasi,lauk Nasi,lauk
pauk,sayur,buah pauk,sayur,buah
Porsi Makanan 1 porsi ½ porsi
Alergi Tidak ada Tidak ada
keluhan Tidak ada Tidak ada
4. Pola aktifitas/Latihan fisik Dapat melakukan Tidak dapat
aktifitas secara melakukan aktifitas
mandiri secara mandiri
5. Pola istrahat & tidur
Waktu tidur Malam Malam
Lama tidur 7-8 jam 3-4 jam
6. Pola seksual & reproduksi monopause monopause
7. Kebutuhan rasa aman dan nyaman Pasien selalu merasa Pasien kurang
aman dan nyaman merasa nyaman
karena menggalami
sesak dan batuk
disertai dahak
8. Kebutuhan personal hygine
Mandi 2x sehari 1x sehari
Gosok gigi 3x sehari 1x sehari
Keramas 1x sehari -
Gunting kuku 1 minggu sekali -
9. Pola eliminasi
BAB
Frekuensi 2x sehari Pasien BAB selama
Warna Kecokelatan di RS
Bau Pekak
Konsistensi Lunak
Keluhan Tidak ada
BAK 2-3 kali sehari
Frekuensi 6-7 kali sehari
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Bau Khas Khas
Konsistensi Cair Cair
Keluhan Tidak ada Tidak ada

D. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Pasien merasa sesak nafas disertai batuk berdahak, pasien juga merasa lemah ,kesadaran
compos metis GCS: E:4 M:6 V:5
2. Tanda-tanda vital
- TD : 140/90 mmHg
- Nadi : 108x/menit
- RR : 24x/menit
- Suhu : 360C
3. Kulit dan Kuku
Tidak ada lesi, kulit kering, turgor kulit baik, kuku dan kulit tampak bersih, tidak adanya
sinosis, CRT <2 detik
4. Kepala dan rambut
Kepala tidak ada benjolan, rambut tampak bersih, kulit kepala bersih
5. Mata
Pupil isokor, konjungtiva tidak anemis
6. Telingan
Telingan simetris, pendengaran kurang baik, adanya serumen
7. Hidung
Hidung simetris, fungsi penciuman baik, pernafasan cuping hidung, terpasangan alat
oksigen nasa kanu 3LPM, adanya secret
8. Mulut
Mukosa bibir kering, tidak ada lesi, adanya karies gigi
9. Dada
- Paru-paru
I: pergerakan dada simetris, dispnea ( Kesulitan bernafas) dan nafas pendek
P: taktil permitus simetris
P: hipersonor
A: bunyi nafas wheezing
- Jantung
I: Ictus cordis tidak taampak
P: Ictus cordis teraba intercostala ke 3-4 dari midklafikula sinistra
P: pekak, tidak ada pelebaran
A: terdengan bunyi jantung S1-S2, tidak ad amur-mur, Gallops (-)
- Abdomen
I: simetris
P: tidak terdapat nyeri tekan
P: Timpani
A: bising usus 8x/menit
10. Genetalia
Tidak dikaji
11. Ekstermitas atas dan bawah

44
44

E. Data Penunjang
1. Pemeriksaan Labolarotarium
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Satuan Nilai Normal
Laboratorium
Asam urat 7,7 mg/dl 2,6-6,0

Hb 12,9 g/dl 11,7-15,5

Hematokrit 40 % 35-47

Leukosit 6,75 103/mm3 4.00-10.00

Trombosit 170 103/mm3 150-450

Eritrosit 4,6 Juta/mm3 3,8-5,2


Eosinofil 0,6 % 2,0-4,0

Netrofil staf 0,0 % 3,0-5,0

Netrofil segmen 71,7 % 50,0-70,0

Limfosit 19,3 % 25,0 - 40,0

Kreatinin 1,26 mg/dl 0,45 – 0,75

Ureum 49,0 mg/dl 15 - 43

2. Pemeriksaan Radiologi
Jenis pemeriksaan Hasil
Rontgen Dada Adanya pembesaran jantung dengan awal
bendungan paru, tak tampak TB paru
aktif/BP, bronchitis ec asma
F. Terapi
Nama Obat Dosis Rute Pemberian Fungsi Obat
Combivent 1 UDV, 3–4 kali Nebulizer obat yang
sehari digunakan untuk
mengatasi penyakit
saluranpernapasan,
seperti PPOK atau
asma.
Pulmicart 200-1200 mg/hari Pulmicort adalah obat
Nebulizer
dalam dosis yang aerosol yang digunakan
terbagi 2-4 dosis untuk mengontrol dan
Pemeliharaan: 2 kali mencegah gejala asma.
sehari, 200-400
mg/hari

Methyclothiazide 3x1/2 vial oral Anti hipertensi

Pantoprazae 40 1x1 vial IV dan oral untuk meredakan


mg gejala meningkatnya
asam lambung seperti
sakit maag dan gejala
refluks asam lambung.
Amlodipine 10 Dewasa: 5-10 mg per oral obat
mg tablet hari. Anak-anak 6-17 untuk menurunkan
tahun: 2.5-5 mg per tekanan darah tinggi
hari. Untuk mengatasi angina
pektoris.
Dewasa: 5-10 mg per hari.

Azithromycin Oral / IV untuk mengobati


Dewasa
500 mg tablet infeksi bakteri pada
 Kaplet, kapsul, atau
berbagai bagian
suspensi lepas cepat
tubuh, seperti saluran
500 mg, 1 kali sehari,
pernapasan, paru-
pada hari pertama.
paru, mata, kulit,
Dilanjutkan dengan 250
telinga, tenggorokan,
mg, 1 kali sehari, pada
amandel, dan alat
hari kedua sampai
kelamin
kelima.
 Suspensi lepas lambat
2.000 mg sebagai dosis
tunggal.
 Infus
500 mg sebagai dosis
tunggal selama 2 hari.
Dosis diberikan melalui
infus selama 1–3 jam,
dilanjutkan dengan
pemberian azithromycin
minum sebanyak 500 mg
per hari selama 7–10
hari.

Lactulosa 2sdm 2x2 sdm makan rektal Mengatasi


sebelum tidur konstipasi/BAB

Cetirizine 1x1 tab oral Meredakan beberapa


gejala alegri dari
tingkat bawah sampai
menengah
OBH racika 3x10 cc oral meredakan batuk
yang disertai gejala flu
seperti demam,
pusing, hidung
tersumbat serta
bersin-bersin.
G. Analisa Data

No Hari dan tanggal Data Kemungkinan penyebab Masalah keperawatan

1 Senin, 21 DS : Klien mengeluh sesak nafas, batuk dan nyeri Alergen, iritan, infeksi, Bersihan jalan nafas tidak
November 2022 perubahan cuaca, kegiatan efektif
DO : Klien tampak lemah, klien terlihat sesak dan
jasmani yang berlebihan
batuk

Wheezing + sputum +
Penyempitan pada bronkus
Hasil TTV : Bronkuspasme dan

- Tekanan darah : 140/90


- Nadi : 108 penumpukan mucus
- RR : 24X/menit
- Suhu : 36C
Suara klien parau Kontraksi otot polos

Menggunakan otot bantu pernafasan

Sesak nafas
2 Senin,21 November Ds: Pajanan alergen (debu, kabut Pola nafas Tidak efektif b.d
asap, cuaca dingin dll)
2022 -Klien mengatakan merasa sesak hambatan upaya nafas
-Klien mengatakan sputum berwarna putih
DO:
Respon imun : makrofag, IL-4,
-Klien tampak sesak Limfosit T dan B
-Tanda-tanda vital
TD :140/90 mmHg
N : 108x/menit Antibodi IgE abnormal
SPO2: 86%
RR : 26x/menit
-Terpasang O2 IgE melekat pada sel mast
-Pernafasan cuping hidung (interstitial paru)
-Menggunakan otot bantu nafas

Pencetus alergi bereaksi dengan


IgE

Sel mast mengeluarkan


berbagai macam zat (histamin,
bradikinin dan anafilatoksin

Sekresi mucus meningkat


Edema mucus

Penurunan ekspansi paru

Obstruksi jalan napas

Peningkatan kerja napas

Bunyi wheezing

Pola nafas tidak efektif


3 Selasa, 22 DS : - Pasien mengeluh badan terasa lemas Intoleransi aktifitas
November 2022 -Pasien mengatakan sesak bertambah bila
Gangguan ventilasi
melakukan aktifitas
( hipoventilasi )

DO : Aktifitas dibantu keluarga

Jalan nafas tidak efektif


Kelemahan umum

4 Rabu, 23 DS : Klien mengatakan sering terbangun pada Gangguan ventilasi Kebutuhan istirahat dan tidur
November 2022 malam hari karena sesak dan batuk (Hipoventilasi) tidak terpenuhi

DO : Klien tampak lemah, mata klien sayu

Jalan nafas tidak efektif

Sesak nafas dan batuk

REM terganggu
5 Selasa,22 DS: Ansietas b.d penyakit asma
November 2022 Pasien mengatakan cemas saat mengalami bronkial
sesak DO:
-Klien tampak cemas,gelisah dan tidak tenang
-Tanda-Tanda vital
TD :140/90 mmHg
N : 108x/menit
SPO2: 86%
RR : 26x/menit

6 Selasa,22 DS: Defisit Pengetahuan b.d


November 2022 Klien mengatakan kurang memahami dengan kurang terpapar informasi
penyakit yang dialami
DO:
-Klien tampak kebingungan saat ditanya dan
hanya dijawab seadanya saja
-Klien tampak tidak memahami dengan penyakit
yang dialami
H. Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi mucus
dan bronkospasme
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum
4. Kebutuhan istirahat dan tidur tidak terpenuhi berhubungan dengan nafas dan batuk
5. Ansietas berhubungan dengan penyakit asma bronkial
6. Deficit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
I. Intervensi Keperawatan

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana tindakan Rasional

1 Bersihan Jalan nafas tidak Setelah dilakukan perawatan 1. Kaji TTV 1. Dapat mengetahui
efektif selama 1x24 jam, bersihan 2. Auskultasi bunyi nafas keadaan umum klien,
jalan nafas efektif dengan 3. Kaji frekuensi untuk menentukan
kriteria : pernafasan intervensi selanjutnya
- Sesak nafas berkurang/hilang 4. Atur posisi klien 2. Beberapa derajat spasme
- Batuk berkurang dengan posisi semi bronkus terjadi dengan
- Tidak terdapat bunyi fowler obstruksi jalan nafas dan
wheezing 5. Pertahankan asupan dapat dimanifestasikan
- RR normal ( 16-20X/menit) O2 sesuai kebutuhan adanya bunyi nafas
Tidak menggunakan otot bantu 6. Berikan penkes wheezing
pernafasan tentang Teknik batuk 3. Takipnea biasanya ada
efektif beberapa derajat dan
Pemberian terapi nebulizer dapat ditemukan pada
penerimaan selama
adanya proses infeksi
akut.
4. Dengan posisi semi
fowler maka diafragma
dapat menurunkan
5. Untuk memulihkan
kebutuhan O2
6. Memberikan pasien
beberapa cara untuk
mengontrol dan
mengatasi pengeluaran
secret.
Merilekskan otot halus dan
menurunkan kongesti
spasme jalan nafas, mengi
dan produksi mukus.
2. Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan nafas
keperawatan selama 3 x 24 jam (I.01011) 1. Untuk mengetahui
diharapkan pola nafas 1. Monitor pola nafas pola pernafasan pada
membaik,dengan Kriteria Hasil: (frekuensi,kedalaman, pasien
1. Dyspnea menurun usaha nafas) 2. Untuk mengetahui
2. Frekuensi nafas membaik 2. Monitor bunyi nafas adanya gangguan atau
3. Kedalaman nafas tambahan hambatan pada saluran
membaik pernafasan
Penggunaan otot bantu nafas 3. Untuk mengurangi
3. Posisikan semi sesak
menurun
fowler/fowler 4. Untuk mengurangi
4. Berikan minum produksi sputum
hangat 5. Untuk meningkatkan
saturasi oksigen pada
5. Berikan oksigen jika pasien
perlu Unatuk mengeluarkan sputum
pada pasien melalui batuk
Ajarkan Teknik batuk efektif
3 Intoleransi Aktivitas Setelah dilakukan perawatan 1. Bantu klien dalam 1. Dengan membantu
selama 2x 24 jam, tidak terjadi melaksanakan aktifitas klien maka kebutuhan
kelemahan umum dengan sehari-hari klien untuk melakukan
kriteria : 2. Observasi kemampuan aktifitas hidup sehari-
Dapat melakukan aktifitas dan kondisi klien hari akan terpenuhi
dengan mandiri seperti untuk beraktifitas 2. Dengan mengobservasi
sebelum sakit hidup sehari-hari kemampuan klien untuk
secara mandiri. beraktifitas hidup
3. Jelaskan pentingnya sehari-hari secara
pembatasan energi mandiri maka dapat
Libatkan keluarga dalam terlihat sejauh mana
pemenuhan aktifitas klien bantuan perawat yang
dibutuhkan klien sesuai
dengan kondisinya.
3. Energi penting untuk
membantu proses
metanolisme tubuh
Klien mendapat dukungan
psikolopgi dari keluarga
2 Kebutuhan Istrahat dan Setelah dilakukan perawatan 1. Jelaskan pada klien 1. Untuk merangsang klien
tidur selama 1x24 jam, kebutuhan tentang pentingnya supaya terinspirasi untuk
istirahat tidur bagi tidur karena mengetahui
istirahat tidur klien terpenuhi klien pentingnya istirahat
dengan kriteria: 2. Ciptakan lingkungan terutama pada saat
- Klien tidak tampak sayu yang tenang, aman dan sedang sakit.
- Klien dapat tidur nyaman untuk klien 2. Lingkungan yang aman
dengan nyenyak tidur. dan nyaman
- Klien tidak sering terbangun 3. Atur posisi klien memudahkan untuk
dari tempat tidurnya senyaman mungkin memenuhi kebutuhan
- Jumlah jam tidur klien cukup Pertahankan asupan 02 istirahat klien
7-8 jam/hari 3. Dengan mengatur posisi
Lingkungan sekitar klien klien senyaman mungkin
tenang, aman dan nyaman diharapkan klien nyaman
untuk klien tidur dan bisa istirahat
Mengurangi sesak
5. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan Edukasi kesehatan (I.12383)
keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Identifikasi kesiapan 1. Untuk mempersiapkan
diharapkan tingkat pengetahuan dan kemampuan pasien sebelum diberi
meningkat, dengan Kriteria Hasil menerima informasi edukasi
: 2. Identifikasi faktor – 2. Untuk mengetahui
1. Perilaku sesuai anjuran faktor yang dapat faktor – faktor yang
meningkat meningkatkan dan bisa memotivasi
2. Verbalisasi minat dalam menurunkan motivasi pasien
belajar meningkat perilaku hidup bersih
3. Kemampuan menjelaskan dan sehat
pengetahuan tentang 3. Jadwalkan 3. Untuk memberikan
suatu topik meningkat pendidikan kesehatan edukasi sesuai dengan
4. Persepsi yang keliru sesuai kesepakatan kebutuhan pasien
terhadap masalah 4. Berikan kesempatan 4. Untuk mengetahui
menurun untuk bertanya tingkat pemahaman
5. Perilaku membaik pasien setelah
Menjalani pemeriksaan yang diberikan edukasi
tidak tepat menurun 5. Jelaskan faktor resiko
yang dapat 5. Agar pasien dapat
mempengaruhi mennghindari faktor –
kesehatan faktor resiko yang
memperburuk
kesehatannya

6. Ajarkan perilaku 6. Untuk meningkatkan


hidup bersih dan perilaku hidup bersih
sehat dan sehat pada pasien
6. Ansietas Setelah dilakukan tindakan Reduksi ansietas (I.09314)
keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Monitor tanda – tanda 1. Untuk menilai tingkat
diharapkan ansietas berkurang ansietas (verbal dan kecemasan pada
membaik,dengan Kriteria Hasil non verbal) pasien
1. Verbalisasi 2. Ciptakan suasana 2. Untuk menciptakan
kebingungan terapeutik untuk perasaan aman dan
menurun menunjukkan nyaman pada pasien
2. Verbalisasi khawatir kepercayaan 3. Untuk meiciptakan
akibat kondisi yang 3. Temani pasien untuk perasaan tenang pada
dihadapi menurun mengurangi pasien
3. Perilaku gelisah kecemasan, jika 4. Untuk mengetahui
menurun memungkinkan penyebab kecemasan
4. Perilaku tegang 4. Pahami situasi yang pada pasien
menurun membuat ansietas 5. Untuk membangun
5. Keluhan pusing hubungan dengan
menurun 5. Dengarkan dengan pasien
6. Anoreksia menurun penuh perhatian 6. Untuk mencegah
7. Tremor menurun bertambahnya
gnosaPucat menurun 6. Gunakan pendekatan kecemasan pada
yang tenang dan pasien
meyakinkan Untuk mengurangi kecemasan
Melatih Teknik relaksasi
J. Catatan Keperawatan

No. Hari/tanggal/jam Tindakan Respon & hasil Tanda tangan


DP.
1 Senin, 21 November 1. Mengkaji TTV 1. TD :145/91
Nadi : 93
2022 pukul 14.30 2. Melakukan auskultasi bunyi nafas
RR : 22
3. Mengkaji frekuensi pernafasan T : 36,4
2. Terdapat bunyi nafas tambahan
4. Mengatur posisi klien dengan posisi
1. RR 24X/menit
semi fowler
2. Klien terlihat nyaman
5. Mempertahankan asupan O2 sesuai
3. Terapi O2 masuk
kebutuhan 3lpm
4. Klien dan keluarga kooperatif,
6. Memberikan penkes tentang batuk
mendengarkan dan memahami
efektif
yang telah disampaikan
7. Melakukan kolaborasi dengan tim medis
5. Terapi nebulizer dengan obat
dalam pemberian terapi nebulizer
combivent masuk
8. Menganjurkan tirah baring
9. Menjelaskan pentingnya tidur selama
sakit
10. Memonitor tanda-tanda ansietas
11. Menjelaskan faktor resiko yang
dapat mempengaruhi kesehatan
2 Selasa, 22 1. Mengkaji TTV 1. Klien dan keluarga mengerti tentang
Nov/ember 2022 2. Melakukan auskultasi bunyi nafas pentingnya istirahat bagi klien
pukul 14.00 3. Mengkaji frekuensi pernafasan 2. Klien dan keluarga mau berusaha
4. Mengatur posisi klien dengan posisi menciptakan lingkungan agar tenang
semi fowler pada malam hari.
5. Mempertahankan asupan O2 sesuai 3. Klien nyaman dnegan posisi semi
kebutuhan 3lpm fowler
6. Memberikan penkes tentang batuk 4. Terapi O2 masuk
efektif
7. Melakukan kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian terapi nebulizer
8. Menganjurkan tirah baring
9. Menjelaskan pentingnya tidur selama
sakit
10. Memonitor tanda-tanda ansietas
11. Menjelaskan faktor resiko yang
dapat mempengaruhi kesehatan
3 Rabu, 23 November 1. Mengkaji TTV 1. Personal hygiene dibantu
2022 pukul 10.00 2. Melakukan auskultasi bunyi 3nafas perawat dan keluarga, klien mau
3. Mengkaji frekuensi pernafasan dibantu.
4. Mengatur posisi klien dengan posisi 2. Klien masih lemah
semi fowler 3. Klien memahami apa yang
5. Mempertahankan asupan O2 sesuai dijelaskan
kebutuhan 3lpm 4. Keluarga membantu dalam
6. Memberikan penkes tentang batuk pemenuhan aktifitas klien seperti
efektif mengambilkan minum dimeja
7. Melakukan kolaborasi dengan tim medis dan meminum obat
dalam pemberian terapi nebulizer
8. Menganjurkan tirah baring
9. Menjelaskan pentingnya tidur selama
sakit
10. Memonitor tanda-tanda ansietas
11. Menjelaskan faktor resiko yang
dapat mempengaruhi kesehatan

K. Catatan Perkembangan

No. Hari/tanggal/jam Perkembangan pasien Tanda


DP. tangan
1. Senin, 21 November 2022 S: Sesak dan batuk masih dirasakan
pukul 14.30 O: Ku sedang, Kes CM, akral hangat, Infus RL 1000 cc/24 jam, sesak +, RR
22x/mnt, Spo2 95%, lemas + dan adl dibantu sebagian
A: - Pola nafas tidak efektif belum teratasi
- Bersihan jalan nafas tidak efektif belum teratasi
- Intoleransi aktifitas belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi keperawatan
2. Selasa, 22 November 2022 S: sesak masih ada
pukul 22.00 O: Ku sedang, Kes CM, akral hangat, wheezing +, infus RL 1000cc/24 jam,
02 3lpm nasal, lemas berkurang, adl dibantu sebagian
A: - Pola nafas tidak efektif belum teratasi
- Bersihan jalan nafas tidak efektif belum teratasi
- Intoleransi aktifitas belum teratasi
P: Intervensi keperawatan dilanjutkan

3. Rabu, 23 November 2022 S: Pasien diagnosa asma, hari rawat ke 5


pukul 20.00 O: Ku sedang, Kes CM, akral hangat, wheezing +, Infus RL 1000c9///c/24
jam, O2 3 lpm nasal, lemas berkurang dan adl dibantu Sebagian.
A: - Pola nafas tidak efektif belum teratasi
- Bersihan jalan nafas tidak efektif belum teratasi
- Intoleransi aktifitas belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi keperawatan
- Coba Aff O2 ( target >90% )
- Terapi Seretide diskus 2x1 dosis pagi malam
- Terapi sesuai MTR

4. Kamis, 24 November 2022 S: sesak dan batuk berkurang


pukul 21.30 O: Ku sedang. Kes CM, akral hangat, wheezing +, Infus RL 1000cc/24 jam,
sesak berkurang, 02 PRN, lemas berkurang, adl dibantu Sebagian
A: - Pola nafas tidak efektif belum teratasi
- Bersihan jalan nafas tidak efektif belum teratasi
- Intoleransi aktifitas belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi yang belum dilakukan
5. Jumat, 25 November 2022 S: Pasien dengan diagnosa asma, hari rawat ke-7
pukul 06.00 O: Ku sedang, Kes CM, akral hangat, wheezing -, sesak dan batuk hilang, 02
nasal PRN. Lemas berkurang, adl dibantu Sebagian
A: - Pola nafas tidak efektif teratasi sepenuhnya
- Bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi sepenuhnya
- Intoleransi aktifitas teratasi sebagian
P: Intervensi dihentikan
Pasien pulang, surat control +, obat pulang + dan terapi diteruskan

Anda mungkin juga menyukai