Dosen pengampu :
Disusun Oleh:
DWI APRI
HAJIZAH
DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2020-2021
KASUS FIKTIF
Seorang perempuan bernama Ny.A usia 35 tahun datang ke UGD dengan keluhan
merasa tidak nyaman dengan kulit memerah pada daerah pipi dan leher,awalnya
kecil namun setelah satu minggu ukuran tersebut bertambah lebar,nyeri,dan terasa
kaku seluruh persendian terutama pagi hari,dan kurang nafsu makan.Pada
pemeriksaan fisik diperoleh ruam pada pipi dengan batas tegas,peradangan pada
siku,lesi pada leher.Pasien ketika bertemu dengan orang selalu menunduk dan
menutupi wajahnya dengan masker.Tekanan darah 110/80 mmHg,RR
20x/menit,nadi 90x/menit,Suhu 37◦C
1. PENGKAJIAN
a. Biodata
Nama : Ny,A
Umur : 35th
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Mariental : menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku Bangsa : sunda
Alamat : Pandeglang,banten
No. Medrec : 24.08.01
No. Rawat : 01.08.24
Dx. Medis : SLE (Systemic lupus erythematosus)
Tgl. Masuk : 17 Maret 2021
Tgl. Pengkajian : 18 Maret 2021
Penanggung Jawab
Nama : Tn B
Umur : 38th
Pekerjaan : Pedagang di pasar
Hubungan dengan Pt : Suami
Keluhan Utama : merasa tidak nyaman dengan kulit memerah pada daerah pipi
dan leher
a) Riwayat Kesehatan Sekarang : dengan keluhan merasa tidak nyaman
dengan kulit memerah pada daerah pipi dan leher,awalnya kecil namun
setelah satu minggu ukuran tersebut bertambah lebar,nyeri,dan terasa kaku
seluruh persendian terutama pagi hari
- Kepala : Bentuk kepala oval, rambut ada kerontokan dan kulit kepala
tampak bersih, berwarna hitam.
- Mata : Konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, sklera tidak ikterik.
- Hidung Bentuk simetris, bersih, gerakan cuping hidung tidak ada
- Mulut : Mukosa bibir terlihat kering, tidak ada lesi, lidah terasa pahit.
- Telinga : Telinga simetris, fungsi pendengaran baik, tidak ada lesi, tidak
ada serumen, tidak memakai alat bantu.
- Leher : Bentuk leher lurus sejajar, tidak ada benjolan, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid.
- Dada : bentuk simetris, tidak ada edema dan tidak ada lesi
- Jantung
Inspeksi: Ictus kordis tidak Nampak
Palpasi: Ictus kordis teraba di intercostal VI linea
aksilaris, akral hangat
Perkusi: Suara redup di daerah jantung
Auskultasi : BJ I dan BJ II normal, mur-mur (-), gallop (-)
- Paru – paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris,
Palpasi : Focal fremitus kanan dan kiri sama, RR 20
x/menit
Perkusi : Resonan diseluruh lapang paru
Auskultasi : Suara paru – paru veskuler,
- Abdomen
Inspeksi : Tidak tampak gambaran vena pada abdomen,
asites (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar tidak teraba
Perkusi : Timpani
Auskutasi : Peristaltik usus 8 x/menit
- Genitalia : Bersih
- Kulit : Warna kulit pucat, konjungtiva tidak anemis, CRT kembali dalam
2 detik, telapak tangan dan kaki hangat, kulit teraba hangat
- Ekstremitas : Akral hangat, pulsasi arteri lemah
1. Pola kebiasaan sehari-hari :
No Pola Sebelum sakit Sesudah sakit
1 Pola nutrisi
makan 3x/hari
- makan dengan jenis bubur
Makan 2-3x/hari
halus.
frekuensi dengan jenis minum air putih 3-4
jenis karbohidrat, protein gelas/hari.
serat dengan jumlah
yang sedang. minum
- jumlah
air putih sebanyak 6-
8 gelas/hari.
jenis minuman
2 Pola istirahat & Klien mengatakan Klien megatakan
tidur tidur siang 2-3 tidur siang 1 jam/
jam/hari, dan pada hari, dan pada
malam hari 6-8 malam hari klien
jam/hari. hanya bias tidur
nyenyak 2 jam
selebihnya tidak
nyenyak.
3 Personal Higiene Klien mandi Klien mandi 2x/hari
2-3x/hari, keramas 2 dengan di lap
harisekali, memotong menggunakan air
kuku saat sudah hangat
terlihat panjang
4 Eliminasi
BAB
Klien BAB 1x/hari Klien BAB 1x/hari
dengan konsistensi dengan konsistensi
- frekuensi lunak, berwarna lunak berwarna
konsistensi kuning kecoklatan, kuning kecoklatan
dan berbau khas. dan berbau khas.
warna Klien
BAK
- frekuensi
Klien BAK 5-7x/hari BAK 5-6x/hari,
warna
warna kuning jernih
dengan bau khas
urine.
5 Pola aktivitas Aktivitas sebagai Aktiivitas
Ibu rumah tangga terganggu akibat
yang mengurus keluhan yang
rumah,suami dank e dialami
3 anaknya
6 Kebiasaan lain Pasien tidak Pasien mengurangi
memiliki kebiasaan kebiasaan yang
lain seperti tidak bermanfaat
merokok ataupun
meminul alcohol
1. Data Psikologis
1. Status Emosi
Pasien dapat mengkontrol emosinya ,pasien cepat tersinggung, saat marah
pasien akan diam dan tidak berbicara.
2. Kecemasan Klien
Tingkat kecemasan klien sedang
3. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Pasien menyukai segala bentuk tubuh dari dirinya
b. Identitas diri
status pasien sudah menikah pasien bekerja sebagai Ibu rumah tangga
c. Peran
Ibu dari 3 orang anak ,warga masyarakat
d. Ideal diri
Klien berharap untuk segera sembuh.
e. Harga diri
Klien merasa tenang karena ada keluarga yang selalu menemaninya
3. Data Spiritual
1. Motivasi religi klien
pasien selalu ingat kepada Allah SWT.
2. Persepsi klien terhadap penyakitnya
Klien mengatakan penyakitnya merupakan cobaan dari Allah SWT.
3. Pelaksanaan ibadah sebelum / selama dirawat
Sebelum sakit pasien beribadah dengan lancar dan tidak ada
gangguan
D. Data penunjang
1. Data pemeriksaan lab
Jenis test Kegunaan
Test Flurensi Untuk menentukan antinuclear antibody
(ANA),positif dengan titer tinggi pada
98% penderita SLE
Pemeriksaan Untuk menentukan SLE
DMA
Test Sifilis Untuk menentukan positif atau tidaknya
SLE
a) Program terapi
Terapi farmakologi
Terapi nonfarmakologi
ANALISA DATA
No Tanggal Data Etiologi Masalah
keperawatan
1 DS : - Penyakit SLE Intoleransi
aktivitas
Mencetus
penyakit
DO : inflamasi pada
organ
Pasien
tampak
Sendi
lemas
Psien berbaring di Antiris
tempat tidur
Intoleransi
aktivitas
Adanya
kemerahan Kulit
pada kulit.
Integritas kulit
8. Implementasi keperawatan
2 Mengidentifikasi penyebab
gangguan integritas kulit
(mis:perubahan
sirkulasi,perubahan status
nutrisi,penurunan
kelembaban,suhu lingkungan
ekstrem,penurunan mobilitas)
Menganjurkan untuk
menggunakan produk
berbahan ringan/alami dan
hipoalergik pada kulit sensitif
Menganjurkan untuk
menggunakan produk
berbahan patrolium atau
minyak pada kulit kering
Menganjurkan minum air
yang cukup
Mengannjurkan
meningkatkan makan buah
dan sayur
Menganjurkan menghindari
terpapar suhu ekstrem
Menganjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
A:
Intoleransi aktivitas belum
teratasi
P:
Intervensi di lanjutkan
dengan berkolaborasi
dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupan
makanan
2 Catatan perkembangan
dilakukannya dengan tindakan
keperawatan:
S:
Kemerahan pada kulit
pasien belum membaik
O:
A:
Kerusakan integritas kulit
belum teratasi
P:
Intervensi di lanjutkan
DAFTAR PUSTAKA
PPNI (2016). Standar Diagnosis Kkeperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI.
PPNI (2018).Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan , Edisi 1.Jakarta :DPP PPNI.
PPNI ((2018). Standar Keperawatan Indonesia: Definisi dan kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1.Jakarta : DPP PPNI