Anda di halaman 1dari 16

75

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan kasus yang diamati serta

membandingkan dengan teori yang didapat untuk mengetahui sejauh mana faktor

pendukung, penghambat dan solusinya dalam memberikan asuhan keperawatan

pada Ny. E dengan Hiperemesis Gravidarum di Ruangan Kebidanan RSUD Kota

Padang Panjang. Dalam pembahasan ini mencakup semua tahap proses

keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,

tindakan keperawatan dan evaluasi.

1. Pengkajian

Menurut Budiono (2016), pengkajian merupakan tahap awal proses

keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan

data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status

kesehatan pasien.

Menurut Amru (2012), keluhan pasien dengan Hiperemesis

Gravidarum biasanya pasien pada tingkatan I (ringan) mengeluh mual muntah

terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa

lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun, merasa nyeri pada

epigastrium, nadi meningkat sekitar 100 per menit, tekanan darah menurun,

turgor kulit berkurang, lidah mengering, pada tingkat II (sedang) biasanya

pasien tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit mulai jelek, lidah mengering

dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu badan naik, mata mulai ikterik,

berat badan tuun dan mata cekung, tesi turun, pada tingkatan III (berat)

75
76

biasanya pasien lebih parah keadaan menurun dari samnolen sampai koma,

dehidrasi berat, nadi kecil, cepat dan halus, suhu badan meningkat dan tensi

turun.

Teori di atas didukung oleh penelitian Anisa (2019) di RSUD Dr.

Achmad Mochtar Bukittinggi, pasien mengeluh nyeri ulu hati, mual dan

muntah sejak 5 hari yang lalu, jarang minum dalam sehari 3-4 gelas/hari,

pasien mengatakan khawatir dengan keadaanya dan kehamilannya karena takut

terjadi apa-apa pada janinya, pasien mengatakan ini kehamilan yang ke dua

G2P1A0H1, pasien juga mengatakan kurang memahami tentang penyakitnya,

pasien mengatakan kurang menjaga pola makannya, pasien mengatakan alasan

pasien dibawa ke RS karena mual muntah yang berlebihan disebabkan pasien

akhir-akhir ini seing kelelahan karena mengerjakan pekerjaan rumah tangganya

dan harus mengurusi anak dan suaminya. Saat dilakukan observasi didapatkan

pasien tampak menahan kesakitan, pasien tampak ADLnya dibantu oleh

keluarganya TTV pasien saat dikaji : TD 100/60 mmhg, N 87 kali/menit, R 20

kali/menit, dan S 36,6ºC.

Sedangkan pengkajian yang didapatkan penulis pada kasus

Hiperemesis Gravidarum pasien mengeluh mual dan muntah sejak 3 hari yang

lalu, pasien mengatakan frekuensi muntah 10 kali dalam sehari, pasien juga

mengatakan nafsu makan menurun, pasien mengatakan makanan yang dimakan

sering dimuntahkan, pasien mengatakan merasa ingin muntah, pasien

mengatakan kram pada abdomen, pasien mengatakan merasa asam dimulut,

pasien mengatakan badannya terasa lemah, pasien mangatakan minum 3-4

gelas sehari, pasien mengatakan setiap apa yang dimakan selalu dikeluarkan
77

lagi, pasien mengatakan merasa tidak bersemangat, pasien mengatakan sering

pusing, pasien mengatakan khawatir dengan keadaannya dan kehamilannya,

pasien mengatakan cemas karena suaminya tidak menginginkan kehamilannya,

pasien mengatakan berencana punya anak hanya 4, pasien mengatakan ini

kehamilan anak ke 5, pasien mengatakan selama di RS pasien selalu

memikirkan keadaan anaknya dirumah dan pasien juga mengatakan pada

kehamilan sebelumnya tidak pernah mengalami mual dan muntah, pasien

mengatakan selalu memikirkan warung yang baru ia kontrak dan harus

ditinggalkan karena pasien dirawat di RS. Pada saat dilakukan observasi

didapatkan pasien tampak mual dan muntah, pasien tampak lemah, pasien

tampak pucat, pasien tampak tidak berminat untuk makan, pasien hanya

menghabiskan 3 sendok makanan, kulit pasien tampak kering, pasien tampak

sulit untuk berkonsentrasi, pasien tampak bingung, pasien tampak suka

bermenung, pasien tampak tidak berdaya, suami pasien tampak jarang

membezuk pasien, pasien tampak cemas dan gelisah, bibir pasien tampak

pecah-pecah, kulit pasien tampak kering, frekuensi muntah 10 kali dalam

sehari, urin pasien lebih kurang 100 cc, selama hami BB psien turun 8 kg, TTV

pasien saat dikaji : TD = 120/80 mmhg, N = 91 kali/menit. P = 20 kali/menit,

S = 37,2º C.

Dari teori, penelitian orang lain dan hasil studi kasus penulis

menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang ditemukan oleh penulis dari

teori, penelitian orang lain dan studi kasus penulis. Secara umum yang

ditemukan pada pasien dengan Hiperemesis Gravidarum yaitu pasien

mengeluh mual muntah secara terus menerus, nafsu makan pasien berkurang,
78

pasien jarang minum, pasien tampak lemah serta pasien khawatir dengan

keadaan dan kehamilannya karena takut terjadi apa-apa terhadap janinnya.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan merupakan penilaian klinis tentang individu,

keluarga, dan komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan

aktual ataupun potensial sebagai dasar pemilihan intervensi keperawatan

(Budiono, 2016).

Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016), diagnosa keperawatan

yang dirumuskan pada pasien Hiperemesis Gravidarum Nausea berhubungan

dengan kehamilan dan faktor psikologis, Hipovolemia berhubungan dengan

kehilangan cairan aktif, Nyeri berhubungan dengan Agen pencedera fisiologis,

Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis (stres, keengganan untuk

makan), Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi

kehamilan, Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan , Keletihan

berhubungan dengan kehamilan, Ansietas berhubungan dengan krisis situasional

Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status nutrisi.

rumusan tim pokja SDKI tersebut sejalan dengan penelitian Anisa

(2019) di RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi, merumuskan masalah

keperawatan yang muncul pada pasien Hiperemesis Gravidarum adalah nyeri

berhubungan dengan muntah yang berlebihan, peningkatan asam lambung,

Defisit nutrisi berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan,

Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan dan

Ansietas behubungan dengan perubahan psikologi kehamilan.


79

Sedangkan hasil diagnosa keperawatan yang didapat oleh penulis pada

Ny. E adalah :

a. Nausea berhubungan dengan Kehamilan dan faktor psikologis

Alasan penulis mengangkat diagnosa tersebut karena saat pengkajian

didapatkan data subjektif Pasien mengatakan sering mual, Pasien

mengatakan nafsu makan menurun, pasien mengatakan merasa ingin

muntah, pasien mengatakan merasa asam dimulut, Pasien mengatakan

sering pusing, Pasien mengatakan pada kehamilan sebelumnya tidak

pernah mengalami mual dan muntah. Dari data obyektif didapatkan

data, Pasien tampak mual, Pasien tampak lemah, Pasien diberi

obat :Injeksi Ranitidine 1 amp/mg 2x kali, Injeksi Onda Setron 1

amp/mg 2 kali

b. Hipovolemia berhubungan dengan Kehilangan cairan aktif

Alasan penulis mengangkat diagnosa tersebut karena saat pengkajian

didapatkan data subjektif Pasien mengatakan sering muntah, Pasien

mengatakan setiap apa yang dimakan selalu dikeluarkan lagi, Pasien

mengatakan Frekuensi muntah 10 kali sehari, Pasien mengatakan

minum hanya 3-4 gelas/hari, Pasien mengatakan badannya lemah,

Pasien mengatakan sering pusing. Dari data obyektif didapatkan data,

Frekuensi muntah 10 kali sehari , Mata pasien tampak cekung, Urine

pasien kurang lebih 100 cc, Kulit tampak kering, Selama hamil BB

pasien turun 8 kg, Bibir pasien tampak pecah-pecah, Pasien tampak

pucat, Pasien tampak lemah, Pasien terpasang infus sebelah kanan :

RL 8 jam/kolf
80

c. Defisit nutrisi berhubungan dengan Faktor Psikologis (keengganan

untuk makan, stres)

Alasan penulis mengangkat diagnosa tersebut karena saat pengkajian

didapatkan data subjektif Pasien mengatakan nafsu makan menurun,

Pasien mengatakan makanan yang dimakan sering dimuntahkan lagi,

pasien mengatakan kram pada abdomen, Pasien mengatakan khawatir

dengan keadaannya dan kehamilannya. Dari data obyektif didapatkan

data, Pasien hanya menghabiskan 3 sendok makanan, Pasien tampak

tidak berminat untuk makan, Selama hamil BB pasien turun 8 kg,

Pasien tampak pucat, Pasien tampak lemah, Pasien tampak tidak

stabil, terkadang pasien menangis karena ingin cepat pulang.

d. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional

Alasan penulis mengangkat diagnosa tersebut karena saat pengkajian

didapatkan data subjektif Pasien mengatakan khawatir dengan

keadaannya dan kehamilannya, Pasien mengatakan cemas karena

suaminya tidak menginginkan kehamilannya, Pasien mengatakan

berencana punya anak hanya 4, Pasien mengatakan selama di RS

pasien selalu memikirkan keadaan anaknya dirumah, Pasien

mengatakan selalu memikirkan warung yang baru ia kontrak dan

harus ditinggalkan karena pasien dirawat di RS karena kondisinya.

Dari data obyektif didapatkan data, Pasien tampak cemas dan gelisah,

Pasien tampak suka bermenung, Pasien tampak tidak berdaya, Suami

pasien tampak jarang membezuk pasien, Pasien tampak bingung,

Pasien tampak sulit untuk berkonsentrasi.


81

Dari teori, hasil penelitian Anisa (2019) di RSUD Dr. Achmad

Mochtar Bukittinggi dan hasil studi kasus penulis, penulis berasumsi bahwa

ada beberapa diagnosa keperawatan yang di teori tidak ditemukan penulis

pada Ny. E yaitu : Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan

adaptasi kehamilan, intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan,

keletihan berhubungan dengan kehamilan dan Resiko gangguan integritas

kulit karena tidak ada data yang ditemukan sesuai dengan diagnosa tersebut.

3. Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan merupakan pengembangan strategis desain

untuk mencegah, mengurangi dan mengatasi masalah-masalah yang telah di

identifikasi dalam diagnosa keperawatan (Budiono, 2016).

Menurut Tim Pokja SLKI DPP PPNI (2019), dan Tim Pokja SIKI DPP

PPNI (2018), intervensi keperawatan pada pasien Hiperemesis Gravidarum

adalah :

1. Nausea berhubungan dengan kehamilan dan faktor psikologis

Intervensi Utama : Manajemen Mual dengan berbagai tindakan seperti

observasi, terapeutik, edukasi dan kolaborasi.

2. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif

Intervensi Utama : Manajemen Hipovolemia dengan berbagai tindakan

seperti observasi, terapeutik, edukasi dan kolaborasi.

3. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis

Intervensi Utama : Manajemen Nyeri dengan berbagai tindakan seperti

observasi, terapeutik, edukasi dan kolaborasi.


82

Menurut studi kasus yang dilakukan Edriyani Sochra (2017) di Rumah

Sakit Bhayangkara Makassar, intervensi keperawatan yang dirumuskan pada

pasien Hiperemesis Gravidarum adalah sebagai berikut :

1. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan.

Intervensi keperawatan manajemen hipovolemia dengan berbagai

aktifitas.

2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan untuk memasukkan

atau mencerna nutrisi oleh karena faktor mual dan muntah. Intervensi

keperawatan manajemen nutrisi dengan berbagai aktifitas.

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan Intervensi

Keperawatan manajemen aktivitas dengan berbagai aktifitas.

Sedangkan intervensi keperawatan yang dirumuskan oleh penulis pada

pasien Hiperemesis Gravidarum adalah sebagai berikut :

1. Nausea berhubungan dengan Kehamilan dan faktor psikologis

Manajemen mual dengan tindakan : identifikasi pengalaman mual,

monitor mual (mis.frekuensi, durasi dan tingkat keparahan), kurangi atau

hilangkan keadaan penyebab mual (kecemasan), berikan makanan dalam

jumlah sedikit dan menarik, anjurkan istirahat dan tidur yang cukup,

anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali jika merangsang mual,

anjurkan penggunaan teknik nonfarmakologi untuk mengatasi mual

(relaksasi, terapi musik), kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu

2. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif

Manajemen hipovolemia dengan tindakan : periksa tanda dan

gejala hipovolemia ( frekuensi nadi, turgor kulit, membran mukosa, haus,


83

lemah), monitor intake an output cairan, berikan posisi moifie

trenelenbung, berikan cairan oral, anjurkan memperbanyak asupan cairan

oral, anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak, kolaborasi

pemberian cairan IV

3. Defisit nutrisi berhubungan dengan Faktor Psikologis (keengganan untuk

makan, stres)

Manajemen nutrisi dengan tindakan : identifikasi alergi dan

intolerasi makanan, identifikasi makanan yang disukai, monitor asupan

makanan, sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai, berikan

suplemen makanan, anjurkan posisi duduk, jika mampu, kolaborasi

dengan ahli gizi untuk menetukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang

dibutuhkan, jika perlu

4. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional

Terapi relaksasi dengan tindakan : identifikasi penurunan tingkat

energi, ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala lain yang

mengganggu kemampuan kognitif, identifikasi teknik relaksasi yang

pernah efektif digunakan, ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan

dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman, gunakan nada suara lembut

dengan irama lambat dan berirama, anjurkan mengambil posisi nyaman,

anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi

Dari teori, studi kasus orang lain dan studi kasus penulis dapat

disimpulkan bahwa tidak ditemukan perbedaan dalam perencanaan pemberian

asuhan keperawatan.
84

4. Implementasi

Menurut Budiono (2016), Implementasi adalah realisasi rencana

tindakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan dengan tujuan

untuk memenuhi kebutuhan pasien secara optimal.Implementasi juga meliputi

pencatatan perawatan pasien dalam dokumen yang telah disepakati.Dokumen

ini dapat digunakan sebagai alat bukti apabila ternyata timbul masalah hukum

terkait dengan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh rumah sakit.

Menurut Tim Pokja SLKI DPP PPNI (2019), dan Tim Pokja SIKI DPP

PPNI (2018), Implementasi keperawatan pada pasien Hiperemesis Gravidarum

adalah :

1. Nausea berhubungan dengan kehamilan dan faktor psikologis

a. Mengidentifikasi pengalaman mual

b. Memonitor mual (mis.frekuensi, durasi dan tingkat keparahan)

c. Mengurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual (kecemasan)

d. Memberikan makanan dalam jumlah sedikit dan menarik

e. Menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup

f. Menganjurkan sering membersihkan mulut, kecuali jika merangsang

mual

g. Menganjurkan penggunaan teknik nonfarmakologi untuk mengatasi

mual (relaksasi, terapi musik)

h. Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu

2. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif


85

a. Memeriksa tanda dan gejala hipovolemia ( frekuensi nadi, turgor kulit,

membran mukosa, haus, lemah)

b. Memonitor intake an output cairan

c. Memberikan posisi moifie Trenelenbung

d. Memberikan cairan oral

e. Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral

f. Menganjurkan menghindari perubahan posisi mendadak

g. Kolaborasi pemberian cairan IV

3. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis

a. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,

intensitas nyeri

b. Mengidentifikasi respon pasien terhadap nyeri (wajah meringis atau

tidak)

c. Memberikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri

( mis. Hipnosis, akupresur, terapi musik, kompres hangat/dingin)

d. Mengontrol lingkungan yang memperberat nyeri (mis. Suhu ruangan,

pencahayaan, kebisingan)

e. Fasilitasi istirahat dan tidur

f. Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu

g. Menjelaskan strategi meredakan nyeri

h. Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri

i. Menganjurkan menggunakan analgetik secara tepat

j. Menganjurkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri

k. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik, jika perlu


86

Menurut studi kasus yang dilakukan Edriyani Sochra (2017) di Rumah

Sakit Bhayangkara Makassar, Implementasi keperawatan yang dirumuskan

pada pasien Hiperemesis Gravidarum adalah :

1. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan

a. Memonitor masukan makanan/cairan harian

b. Memonitor status hidrasi (kelemahan membran mukosa, nadi adekuat,

tekanan darah ortostatik), bila diperlukan

c. Memberikan cairan oral

2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan untuk memasukkan

atau mencerna nutrisi oleh karena faktor mual dan muntah

a. Mengkaji adanya alergi makanan

b. Memonitor mual dan muntah

c. Melibatkan keluarga pasien pada perencanaan makanan sesuai

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

a. Menjaga kebersihan kulit agar tetapa bersih dan kering

b. Memobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali

c. Memonitor kulit akan adanya kemerahan

Sedangkan implementasi keperawatan yang lakukan oleh penulis pada

pasien Hiperemesis Gravidarum sesuai dengan diagnosa keperawatan yang

dirumuskan adalah :

1. Untuk mengatasi masalah nausea ini penulis telah melakukan tindakan :

a. Identifikasi pengalaman mual

b. Monitor mual (mis.frekuensi, durasi dan tingkat keparahan)


87

c. Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual (kecemasan)

d. Berikan makanan dalam jumlah sedikit dan menarik

e. Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup

f. Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali jika merangsang mual

g. Anjurkan penggunaan teknik nonfarmakologi untuk mengatasi mual

(relaksasi, terapi musik)

h. Kolaborasi pemberian Ondan Setron 1 amp/mg 2 kali

2. Untuk mengatasi masalah hipovolemia penulis telah melakukan tindakan :

a. Periksa tanda dan gejala hipovolemia ( frekuensi nadi, turgor kulit,

membran mukosa, haus, lemah)

b. Monitor intake an output cairan

c. Berikan posisi moifie Trendelenbung

d. Berikan cairan oral

e. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral

f. Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak

g. Kolaborasi pemberian RL 8 jam/kolf

3. Untuk mengatasi masalah defisit nutrisi penulis telah melakukan tindakan:

a. Identifikasi alergi dan intolerasi makanan

b. Identifikasi makanan yang disukai

c. Monitor asupan makanan

d. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai

e. Berikan suplemen makanan

f. Anjurkan posisi duduk, jika mampu


88

g. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis

nutrien yang dibutuhkan, jika perlu

4. Untuk mengatasi masalah ansietas penulis telah melakukan tindakan :

a. Identifikasi penurunan tingkart energi, ketidakmampuan

berkonsentrasi, atau gejala lain yang mengganggu kemampuan

kognitif

b. Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan

c. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan

dan suhu ruang nyaman

d. Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama

e. Anjurkan mengambil posisi nyaman

f. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi

Dari teori dan hasil studi kasus penulis menyimpulkan bahwa ada

persamaan antara teori dengan hasil yang didapatkan penulis dari pasien, yaitu

dalam pelaksanaan asuhan keperawatan diagnosa nausea dengan fokus

intervensi utama pada manajemen mual, manajemen hipovolemia dan

manajemen nutrisi kepada pasien dan implementasi yang dilakukan oleh

penulis telah sesuai dengan intervensi pada masing-masing diagnosa, tidak

terdapat hambatan dalam melakukan pelaksanaan tindakan keperawatan.

5. Evaluasi

Evaluasi merupakan proses terakhir keperawatan yang menemukan

tingkat keberhasilan keperawatan tercapai sejauh mana tujuan dari rencana

keperawatan tercapai atau tidak (Budiono, 2016).


89

Evaluasi dilaksanakan untuk melihat keberhasilan suatu tindakan dari

proses keperawatan yang bertujuan untuk menilai kemajuan dan keberhasilan

dari asuhan keperawatan yang merupakan acuan untuk perencanaan

selanjutnya (Budiono, 2016).

Menurut Edriyani Sochra (2017) di Rumah Sakit Bhayangkara

Makassar, evaluasi keperawatan yang dirumuskan pada pasien Hiperemesis

Gravidarum adalah sebagai berikut : nafsu makan pasien membaik, asupan

makanan pasien adekuat dibuktikan dengan pasien mulai mau makan walaupu

dengan porsi kecil tapi sering, asupan cairan pasien terpenuhi, rasio berat/tinggi

badan pasien dalam rentan normal, dan hidrasi pasien terpenuh dilakukan

selama 3 hari.

Sedangkan hasil evaluasi yang didapatkan oleh penulis pada Ny. E

dengan Hiperemesis Gravidarum adalah sebagai berikut :

1. Untuk masalah nausea pada hari ketiga sudah teratasi sebagian karena

berdasarkan hasil pemeriksaan Pasien mengatakan mual sudah mulai

berkurang, Pasien mengatakan nafsu makan sudah mulai meningkat, Mual

tampak berkurang, Pasien tampak lemah tetapi tidak separah sebelumnya.

Hal tersebut menandakan masalah baru teratasi sebagian, sehingga

tindakan perlu dilanjutkan lagi di ruangan oleh petugas kesehatan.

2. Untuk masalah hipovolemia pada hari ketiga sudah teratasi sebagian

karena berdasarkan hasil pemeriksaan Pasien mengatakan muntah sudah

berkurang, Pasien mengatakan setiap apa yang dimakan terkadang

dikeluarkan lagi, Pasien mengatakan badannya masih terasa lemah tetapi

tidak selemah sebelumnya. Kulit pasien masih tampak kering, Bibir pasien
90

masih tampak sedikit pecah-pecah, Pasien tampak sedikit pucat, Pasien

masih tampak sedikit lemah, Pasien mengatakan sudah mulai bersemangat.

Hal tersebut menandakan masalah baru teratasi sebagian, sehingga

tindakan perlu dilanjutkan lagi di ruangan oleh petugas kesehatan.

3. Untuk masalah defisit nutrisi pada hari ketiga sudah teratasi sebagian

karena berdasarkan hasil pemeriksaan Pasien mengatakan nafsu makan

sudah mulai meningkat, Pasien tampak sudah berangsur–angsur

menghabiskan 1/2 porsi makan, Minat pasien untuk makan sudah mulai

meningkat, Pasien masih tampak lemah. Hal tersebut menandakan masalah

baru teratasi sebagian, sehingga tindakan perlu dilanjutkan lagi di ruangan

oleh petugas kesehatan.

4. Untuk masalah ansietas sampai hari ketiga belum teratasi karena

berdasarkan hasil pemeriksaan pasien masih sedikit cemas dengan

kehamilannya, Pasien mengatakan masih selalu memikirkan keadaan

anaknya dirumah, Pasien mengatakan masih sering memikirkan warung

yang baru ia kontrak dan harus ditinggalkan karena pasien dirawat di RS

karena kondisinya. Pasien masih tampak sering bermenung, Suami pasien

sudah tampak membezuk pasien, Pasien masih tampak bingung, Pasien

masih tampak sulit untuk berkonsentrasi. Hal tersebut menandakan

masalah belum teratasi, sehingga tindakan perlu dilanjutkan lagi di

ruangan oleh petugas kesehatan dan petugas kesehatan perlu

meningkatkan lagi advice dan motivasi pasien sehingga kecemasan bisa

berkurang.

Anda mungkin juga menyukai