Anda di halaman 1dari 15

Askep Transkultural Nursing

Kelompok 1
Pasien Ny. S usia 23 tahun, agama Islam, pendidikan Diploma 3
Keperawatan, Pekerjaan sebagai Perawat di salah satu Rumah
Sakit Negeri di Surabaya. Menikah dengan Tn. W 31 tahun,
agama Islam, pendidikan Sarjana Olahraga, pekerjaan staff
desain grafis di Kominfo. Sukunya adalah Jawa dan tinggal
dengan keluarga inti saja. Kehamilan ini adalah anak pertama,
usia kehamilan 25 minggu. Selama masa kehamilan pasien sering
mengulik informasi kesehatan dari dokter maupun dari gawai
dengan mencari informasi mengenai proses persalinan dan untuk
keperluan bayi baru lahir. Saat dilakukan wawancara didapati
keluhan nyeri pada perut bagian bawah selama 2 hari. Dan
terdapat keputihan dari awal masuk trimester ke-dua dengan
warna seperti telur rebus, dengan konsistensi kental seperti susu
kental manis, tapi tidak berbau. Hasil dari observasi vital sign
didapati TD; 107/78, Hr: 98x/menit, Rr: 20x/menit, S: 36,5 ⁰C.
Dari pengkajian yang dilakukan pasien sebelum hamil jarang mengaji, tapi saat
hamil pasien jadi rutin mengaji al-qur’an. Pada saat hamil pasien sudah
memeriksakan kehamilannya ke dokter kandungan sebanyak 8x, diantara
informasi yang diperoleh adalah pantangan makanan yang dihindari yaitu
seafood: seperti kerang, kupang dan makanan yang dibakar. Pola makan pasien
dalam sehari sebanyak 6x yang jenisnya adalah nasi, makanan cepat saji,
makanan kemasan, jumlahnya adalah 1 porsi yang berisi sayur serta lauk
pendamping yang dihabiskan, dan waktunya adalah pagi, menjelang siang,
siang, menjelang sore, sore, dan malam, yang diselingi cemilan saat menjelang
siang dan menjelang sore, serta BAB 1x sehari biasanya saat pagi hari. Pola
minum pasien 2-2,5 liter perhari dengan frekuensi berkemih sebanyak 8-10x.
Bentuk minumannya adalah air putih, minuman syrup, kemasan, sejenisnya.
Askep Transkultural Nursing  
1. Factor teknologi
Klien memeriksakan kehamilannya ke dokter dan mendapatkan obat biocal 95, osvit platinum dan
susu prenagen.. Selain dengan dokter pasien juga sering mencari informasi tentang persalinan dan
kesehatan bayi baru lahir melalui gawai. Saat wawancara dilakukan pasien mengeluh nyeri perut
bagian bawah selama 2 hari dan terdapat keputihan dari awal masuk kehamilan trimester 2
2. Factor Agama dan Filsafat Hidup
a. Agama yang dianut pasien adalah islam
b. Kebiasaan agama yang berdampak posotif terhadap kesehatan adalah pasien jadi rutin mengaji al-
qur’an dibanding saat sebelum hamil. Menurut pasien dengan cara demikian pasien menjadi
tenang dan lebih mendekatkan diri kepada Allah agar senantiasa dilancarkan rezekinya,
dilancarkan urusannya termasuk dalam persalinan nanti
c. Menurut pasien tidak boleh sering minum es karena dipercaya dapat melahirkan bayi yang
kepalanya besar (hidrosefalus), dan tidak boleh duduk di depan pintu karena dipercaya dapat
menyulitkan jalan lahir. Serta pasien percaya kemana-mana harus membawa cemiti dengan alasan
agar diberi rasa aman.
3. Factor social dan ketertarikan keluarga
Nama Lengkap : Ny. S
Nama Panggilan : Ny. S
Umur : 23 tahun
T. tanggal lahir : Surabaya, 23 Oktober 1999
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Tipe keluarga : Inti (Tinggal sekeluarga saja)
Pengambilan keputusan : Pihak laki-laki (suami)
Hubungan dengan kepala keluarga : Sangat harmonis
4. Factor nilai-nilai budaya dan gaya hidup
a. Bahasa yang digunakansehari-hari adalah Bahasa Indonesia. Ny. S makan dengan porsi
dihabiskan 6x sehari, tidak ada pantangan kecuali kerang, kupang dan sejenisnya. Menghindari
makanan yang dibakar yang juga merupakan anjuran dari dokter. Saat masa kehamilan suami Ny.
S tidak boleh membunuh binatang yang dipercaya dapat mengakibatkan anaknya cacat saat lahir
b. Persepsi sehat sakit berhubungan dengan aktivitas sehari-hari
1. Pasien telah memeriksakan kandungannya ke dokter sebanyak 8x dan berencana melahirkan di RS Unair
Surabaya. Pasien jarang berolahraga namun pasien minum suplemen tambahan yaitu biocal 95, osvit
platinum, dan susu prenagen.
2. Selama masa kehamilan Ny.S melakukan perawatan areola rutin ketika mandi, dan dilakukan secara
mandiri. Serta perawatan untuk mengurangi stretch mark
3. Menurut pasien yang tidak boleh dilakukan saat masa kehamilan adalah sering berhubungan intim pada
trimester 1, karena kandungannya masih belum kuat sempurna. Tidak boleh minum es agar anak tidak
hidrosefalus, Pasien memiliki kebiasaan mengaitkan cemiti di baju atau kerudung, dengan alasan agar
diberi rasa aman
4. Persepsi tentang sehat menurut pasien adalah kondisi yang bebas dari penyakit, memiliki banyak waktu
untuk istirahat dan tidak diganggu. Sedangkan persepsi sakit menurut pasien adalah saat dirinya merasa
malas untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
5. Menurut ibu, cara untuk meningkatkan kesehatan adalah dengan berfikir positif, makan makanan yang
memenuhi gizi seimbang, dan tidak boleh baby blues atau stress saat masa kehamilan. Serta tidak boleh
sering begadang.
6. Pertolongan pertama saat ibu sakit adalah meminta banguan terutama kepada suami, dan oarng-orang
terdekat. Meminum obat yang tersedia di rumah sesuai dosis dan keluhan. Jika sakit tidak mereda bahkan
semakin parah akan langsung dibawa ke Fasilitas Kesehatan terdekat.
 
5. Factor kebijakan dan peraturan yang berlaku
Pasien tidak berencana untuk melakukan KB karena pasien memiliki riwayat penysakit PCOS. Yang mana
penyakit PCOS sangat berpengaruh dengan hormon. Ketika melakukan KB dikhawatirkan akan mengganggu
homeostasis hormone yang ada dalam tubuh sehingga akan sulit hamil
6. Factor Ekonomi
a. Pekerjaan
Klien adalah seorang perawat di Rumah Sakit, sedangkan suami adalah seorang staff desain grafis di Kominfo
b. Penghasilan keluarga
Total dari penghasilan pasien dan suami selama 1 bulan kurang lebih adalah 12 juta.
c. Sumber biaya pengobatan
Pasien dan suami memiliki BPJS Ketenagakerjaan dari tempat kerja masing-masing, yang dapat digunakan
sewaktu-waktu saat diperlukan
7. Faktor Pendidikan
b. Pendidikan NY. S adalah Diploma 3. Dan suaminya adalah Sarjana Olahraga
c. Secara mental dan fisik pasien sudah siap untuk memiliki anak. Pasien juga dapat mengontrol rasa
nyerinya sendiri. Dan pasien sudah faham mengenai tanda-tanda melahirkan
Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi kehamilan ditandai dengan mengeluh
nyeri dan tidak nyaman (D.0074)
2. Risiko berat badan lebih berhubungan dengan kelebihan konsumsi gula (D.0031)
Analisa Data
Tanggal 10/11/22
Data Subjektif:
 Pasien mengeluh nyeri perut bagian bawah sejak 2 hari
Data Objektif
 Pasien terlihat menyeringai
 TD: 107/78mmHg, S: 36,5⁰C RR: 20x/menit, Hr: 98x/menit
Kemungkinan penyebab : Gangguan adaptasi kehamilan
Masalah : Gangguan rasa nyaman
Tanggal 10/11/22
Data Subjektif
 Pasien mengatakan tidak ada makanan khusus di batasi kecuali yang dianjurkan dokter (kerang, makanan
yang dibakar)
 Pasien mengatakan berat badan naik 8kg ketika hamil
 Pasien mengatakan masih minum-minuman kemasan, syrup, dan minuman lainnya yang manis
Data Objektif
 Pasien terlihat acuh terkait pemilihan makanan
Kemungkinan penyebab : kelebihan konsumsi gula
Masalah : Resiko berat badan lebih
Intervensi keperawatan
Gangguan rasa nyaman
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x6 jam diharapkan tingkat nyeri menurun dengan
kriteria hasil:
 Keluhan nyeri menurun skala 4
 Kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat
 Perineum terasa tertekan menurun
 Fokus membaik
Intervensi Terapi relaksasi (I.09326)
1. Identifikasi kemampuan teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
2. Identifikasi kesediaan, kemauan, dan penggunaan teknik sebelumnya
3. Monitor respons terhadap terapi relaksasi
4. Ciptakan lingkungan yang tenang, tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang yang nyaman
5. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
6. Anjurkan sering mengulang dan melatih teknik yang dipilih
Rasional
1. Mengetahui kemampuan pasien sebelum melakukan Teknik relaksasi
2. Untuk mengetahui teknik relaksasi yang akan digunakan
3. Untuk mengevaluasi ada tidaknya penurunan tingkat nyeri yang dialami
4. Untuk memberikan rasa nyaman kepada pasien selama melakukan wawancara dan relaksasi
5. Agar pasien merasa rileks ketika teknik relaksasi dilakukan
6. Agar pasien dapat melakukan teknik relaksasi secara mandiri
Resiko Berat Bada Lebih
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x6 jam diharapkan status nutrisi membaik dengan
kriteria hasil
 Pengetahuan tentang pilihan makanan yang sehat meningkat
 Pengetahuan tentang pilihan minuman yang sehat meningkat
 Sikap terhadap makanan/minuman sesuai dengan tujuan kesehatan meningkat
Intervensi
Edukasi diet (I.12369)
1. Identifikasi persepsi pasien dan keluarga tentang diet yang diprogramkan
2. Anjurkan melakukan olahraga sesuai toleransi
3. Anjurkan mempertahankan posisi semi fowler 30-40 ⁰. 20-30 menit setelah makan
4. Rekomendasi resep makanan yang sesuai dengan diet
Rasional
5. Untuk mengetahui pemikiran pasien maupun keluarga tentang pentingnya kepatuhan diet
6. Untuk meningkatkan metabolisme tubuh dan menstabilkan berat badan
7. Untuk mengurangi refluks asam lambung
8. Agar pasien lebih mudah menjalankan program diet
Implementasi

a). Gangguan Rasa Nyaman


1. Melakukan Identifikasi kemampuan teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
2. Melakukan Identifikasi kesediaan, kemauan, dan penggunaan teknik sebelumnya
3. Melakukan Monitor respons terhadap terapi relaksasi
4. Menciptakan lingkungan yang tenang, tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang yang nyaman
5. Menganjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
6. Menganjurkan sering mengulang dan melatih teknik yang dipilih
b). Risiko Berat Badan Lebih
1. Mengidentifikasi persepsi pasien dan keluarga tentang diet yang diprogramkan
2. Menganjurkan melakukan olahraga sesuai toleransi
3. Menganjurkan mempertahankan posisi semi fowler 30-40 ⁰. 20-30 menit setelah makan
4. Merekomendaskan resep makanan yang sesuai dengan diet
Evaluasi

a). Gangguan Rasa Nyaman


S: Sudah enakan
O: Klien terlihat lebih nyaman
P: Pasien mengatakan sudah tidak nyeri
Q: Nyeri yang dulu dirasa sudah tidak nyeri
R: Perut bagian bawah
S: 0
T: Tidak nyeri
A: Masalah sudah teratasi
P: Intervensi dihentikan
Sekian presentasi dari
kelompok 1

Anda mungkin juga menyukai