Anda di halaman 1dari 34

Dyah Umiyarni P, SKM, MSi

Kehamilan akan berjalan dengan baik bila


kesehatan fisik dan emosional ibu selalu
terjaga dengan baik. Kriteria kehamilan yang
berjalan baik pada bayi yang dilahirkan :
1. Masa hamil >37 minggu
2. Berat badan bayi lahir >2.5 kg
Kesehatan ibu sebelum konsepsi
mempengaruhi kemampuannya untuk
melakukan pembuahan, memelihara
kesehatan janin dan memelihara kesehatan
diri sendiri.

Gizi kurang dan gizi lebih sebelum kehamilan


berpengaruh tidak baik pada kehamilan.
 Pada gizi kurang: simpanan zat-zat gizi ibu
tidak cukup untuk menunjang pertumbuhan
dan perkembangan janin serta kesehatan ibu.
Dalam keadaan seperti ini plasenta tidak
berkembang dengan baik sehingga tidak
mampu menyuplai zat-zat gizi yang cukup
bagi kebutuhan janin.

 Akibatnya :pertumbuhan janin terhambat,bayi


cacat, lahir mati, prematur, bayi lahir dengan
berat badan rendah
 Pada gizi lebih : berisiko tinggi terhadap
penyakit tekanan darah tinggi, diabetes
melitus, penyakit jantung dan infeksi sesudah
persalinan.

Akibat pada bayi: kemunginan lahir lewat


waktu dengan BB > 4 kg
Penambahan BB total
-Untuk ibu hamil dengan BB kurang: 12,5-18
kg
Trimester I :2,3 kg dan Trimester II&III: 0,49
kg/mg
- Untuk ibu hamil BB normal : 11,5-16 kg
0,44 kg/minggu
- Untuk ibu hamil BB lebih : 7-11,5 kg
0,9-0,3 kg/minggu
1. Mengidam
Ibu hamil sering menginginkan atau menolak
makanan tertentu , yang disebut dengan
mengidam. Mengidam kemungkinan ada
kaitannya dengan perubahan hormonal yang
menimbulkan kepekaan ibu hamil terhadap
bau dan rasa makanan.
2. Rasa Mual dan Muntah
Pada awal kehamilan ibu sering merasa mual dan muntah.
Rasa ini disebabkan oleh meningkatnya fungsi indra
penciuman yang dirangsang oleh hormon-hormon yang
berkaitan dengan kehamilan yang terdapat di dalam darah.

Cara mengatasi : Konsumsi makanan tinggi KH yang


mudah cerna seperti biskuit, kraker dengan porsi kecil tapi
sering, hindari makanan berbumbu dan tinggi lemak.

Rasa mual muntah ini biasanya berhenti setelah Trimester


pertama kehamilan, bila pada Trimester II dan III masih
berlanjut, itu berarti adanya gangguan pada kehamilan.
3. Nyeri Ulu Hati
Hormon-hormon seperti progesteron yang
diproduksi oleh plasenta mengendurkan
otot-otot rahim dan saluran cerna. Asam
lambung mengalir balik ke Oesophagus
sehingga menyebabkan rasa nyeri pada ulu
hati (heartburn).

Cara atasi : jangan berbaring sesudah makan,


kurangi makanan berlemak sehingga
makanan cepat berpindah dari lambung ke
usus halus, serta hindari makanan yang
terlalu berbumbu.
4. Konstipasi
Pengenduran saluran cerna dapat
menyebabkan konstipasi. Hal ini
kemungkinan terjadi di bagian akhir
kehamilan karena tekanan janin yang
semakin besar pada bagian bawah saluran
cerna.
Cara atasi : lakukan aktifitas fisik secara
teratur, banyak minum, dan konsumsi
makanan berserat.
5. Oedema
Hormon-hormon plasenta menyebabkan
jaringan tubuh menahan cairan selama
kehamilan, disamping itu volume dasar
bertambah. Cairan yang tertahan dalam
jaringan tubuh ini menyebabkan
pembengkakan yang disebut dengan
Oedema.

Cara atasi: tinggikan kaki apabila ibu hamil


duduk atau tidur

Oedema yang disertai tekanan darah tinggi


perlu pembatasan garam.
6. Hipertensi karena Kehamilan
Hipertensi yang timbul waktu hamil merupakan
risiko tinggi bagi ibu hamil. Tanda-tanda
awal: kenaikan tekanan darah, proteinuri,
oedema, kelainaan dalam penggumpalan
darah dan kelainan sistem syaraf.

Tanda-tanda berat pada Trimester II dan III


berupa kejang-kejang. Bila tidak ditangani
dengan baik dapat merusak hati, ginjal dan
berisiko kematian pada ibu dan janin.
7. Anemia
Untuk memenuhi kebutuhan janin , volume
darah meningkat hingga kurang lebih 150 %
dari normal, namun sel darah merah hanya
meningkat sebesar 20-30 %.
Akibatnya rasio sel darah merah terhadap
volume darah menurun. Pengenceran darah
selama kehamilan ini dikenal dengan istilah
anemia.
Cara atasi: Minum suplemen dan makanan
tinggi zat besi
8. Diabetes Kehamilan
Hormon-hormon yang disintesis oleh
plasenta, terutama laktogen, menghalangi
fungsi insulin. Hal ini menimbulkan Diabetes
pada kehamilan, dimulai pada minggu ke 20-
28 kehamilan. Penyakit ini sering muncul
pada ibu hamil yang kegemukan dan punya
riwayat keturunan.
Cara atasi : Perlu pengaturan diet dan latihan
fisik.
KEHAMILAN DENGAN
HIPEREMESIS GRADIVARUM
Hiperemesis adalah keadaan pada awal
kehamilan yang ditandai dengan mual dan
muntah dalam waktu yang relatif lama,
sehingga mengganggu kesehatan dan
aktifitas sehari-hari
 ETIOLOGI
1. Faktor Predisposi: primigravida, kehamilan
ganda
2. Perubahan metabolik akibat kehamilan
3. Alergi
4. Faktor psikologi: Rumah tangga retak,
kehilangan pekerjaan, tidak siap hamil
 PATOFISIOLOGI
-Hiperemesis dapat menyebabkan cadangan
karbohidrat dan lemak habis terpakai.
- Oksidasi lemak tidak sempurna
menyebabkan terjadinya ketosis dengan
tertimbunnya asam aseton dalam darah
- Kekurangan cairan dapat menyebabkan
dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan
plasma berkurang
Tujuan Diet
1. Mengganti persediaan glikogen tubuh dan
mengontrol asidosis
2. Secara berangsur memberikan makanan
berenergi dan zat gizi yang cukup
Syarat Diet
1. Karbohidrat tinggi
2. Lemak rendah ≤ 10 % dari kebutuhan energi
total
3. Protein sedang
4. Makanan mudah cerna, tidak merangsang,
diberikan sering dalam porsi kecil
5. Pemberian cairan disesuaikan dengan
kebutuhan pasien
6. Makanan secara berangsur ditingkatkan
dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan gizi pasien
Makanan yang tidak boleh
-Makanan yang merangsang saluran cerna,
berbumbu tajam , bahan makanan yang
mengandung alkohol, kopi dan yang
mengandung zat tambahan
(pengawet,pewarna, penyedap)
KEHAMILAN DENGAN
HIPERTENSI (PREEKLAMSIA)
Eklampsia berasal dari Bahasa Yunani yang
berarti “ Halilintar” karena penyakit tersebut
seolah-olah timbul tiba-tiba tanpa didahului
gejala yang lain.
 Tekanan darah >140/90 mmhg yang timbul
setelah umur kehamilan 20 mgg pada wanita
yang sebelumnya mempunyai tekanan darah
yang normal, disertai dengan proteinuria
 Tidak harus disertai udema
 Proteinuria : ≥300mg/24jam

28
 PE disertai kejang dan atau koma
 Kejang terjadi sebelum, selama dan
postpartum
 Kejang bisa juga terjadi 48 jam/10 hr post
partum Setiap kejang pada wanita hamil
 Kejang dapat timbul berulang-ulang

29
 Paritas : nullipara
 Genetik
 Umur < 20 th, >35 th
 Riwayat/hipertensi khronis
 Riwayat penyakit ginjal
 Gemelli
 Penyakit kollagen
 Obesitas

30
 Ginjal: proteinuria, hiperurecimia,
hipokalsiuria, ureum dan kreatinin
 Hepar: SGOT, SGPT, nyeri epigastrium
 Susunan syaraf pusat: pusing, perdarahan
 Jantung: gagal ventrikel kiri
 Paru: edema paru
 Janin & plasenta: hipoksia, solusio plasenta

31
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi
optimal
2. Mencapai dan mempertahankan tekanan darah
normal
3. Mencegah atau mengurangi retensi garam atau
air
4. Mencapai keseimbangan nitrogen
5. Menjaga agar penambahan berat badan tidak
melebihi normal
6. Mencegah atau mengurangi timbulnya faktor
risiko lain atau penyulit baru pada saat
kehamilan atau setelah melahirkan
 1. Energi cukup
Dalam keadaan berat diberikan secara berangsur sesuai
kemampuan pasien. Penambahan energi tidak lebih dari
300 kkal. Penambahan berat badan diusahakan di bawah 1
kg/minggu untuk pasien yang gemuk
2. Protein tinggi
3. Lemak sedang
4. Vitamin cukup, Vitamin C dan B6 diberikan lebih tinggi
5. Mineral cukup terutama kalsium dan kalium
6. Garam diberikan rendah, sesuai dengan berat-ringannya
retensi garam atau air
7. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan
pasien

Anda mungkin juga menyukai