Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH STATUS GIZI IBU HAMIL YANG KURANG TERHADAP

PERTUMBUHAN JANIN DAN PRINSIP DIET PADA HIPEREMIS

Jayanti Petronela Janggu, SKM., M.Kes


PENGERTIAN PENGARUH STATUS GIZI IBU HAMIL
YANG KURANG TERHADAP PERTUMBUHAN JANIN

Status gizi ibu berperan penting terhadap pertumbuhan dan


perkembangan janin. Gizi salah selama kehamilan akan memberikan
pengaruh negatif bahkan konsekuensi jangka panjang terhadap bayi
yang dilahirkan. Berat badan ibu yang merupakan komponen status
gizi ibu hamil (berkorelasi linier dengan IMT) memberikan pengaruh
terhadap pertumbuhan janin. Adanya hubungan kenaikan berat badan
selama kehamilan dengan BBLR, bahwa kenaikan berat badan ibu
selama kehamilan harus selaras dengan tumbuh kembangnya janin di
dalam rahim ibu karena kenaikan berat badan ibu selama kehamilan
sangat berpengaruh dengan pertumbuhan janin, artinya ibu yang
mengalami kenaikan berat badan kurang akan berisiko melahirkan
BBLR.
 Kebutuhan gizi ibu selama hamil meningkat karena
selain diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu
juga diperlukan untuk janin yang dikandungnya.
Pemenuhan gizi selama hamil juga diperlukan untuk
persiapan ASI serta tumbuh kembang bayi. Peningkatan
kebutuhan nutrisi selama kehamilan dapat
membahayakan pertumbuhan remaja dengan potensial
yang sama terhadap fetus karena kondisi ibu masih
dalam pertumbuhan sehingga asupan makanan lebih
banyak dibutuhkan oleh tubuhnya sendiri, padahal janin
yang dikandungnya juga memerlukan masukan gizi
yang tinggi
APABILA IBU MENGALAMI KEKURANGAN GIZI SELAMA HAMIL
AKAN MENIMBULKAN MASALAH, BAIK PADA IBU MAUPUN
JANIN, SEPERTI DIURAIKAN BERIKUT INI.

1. Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu
antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal,
dan terkena penyakit infeksi.
2. Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan
sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah
persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin
dan dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal,
cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan),
lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
PENGERTIAN PRINSIP DIET PADA HIPEREMIS

hiperemis adalah salah satu tanda kehamilan yang


tidak pasti. Dalam kamus kita sering disebut
dengan gejala mual-muntah. Biasanya terjadi
pada awal bulan kehamilan, yaitu pada trimester I
(0-12 minggu), tapi hal ini juga tidak bisa
dijadikan dasar untuk setiap wanita hamil.
Karena kondisi setiap wanita hamil sangatlah
berbeda- beda.
 Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum)
adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan
pada ibu hamil Trimester I. Mual biasanya terjadi
pada pagi hari (morning sickness) tetapi dapat
pula timbul pada malam hari. Gejala ini kurang
lebih terjadi 6 minggu setelah HPHT dan
berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primi
gravida dan 40-60 % pada multigravida.
FAKTOR PENYEBAB HIPEREMIS

 Hormon Progesteron
 HCG
 Makanan
 Peningkatan sensitivitas bau dan rasa
MEKANISME TERJADINYA HIPEREMIS

 meningkatnya hormon beta-HCG (Human Chorionic


Gonadotropin).
 hormone HCG, hormon estrogen dan progresteron
meningkat.
 peregangan otot uterus mengakibatkan fluktasi
tekanan darah terutama pada saat tekanan darah
menurun.
 peningkatan asam lambung yang disebabkan
lambung kosong atau makan makanan yang salah.
TIPS MENGATASI HIPEREMIS PADA IBU HAMIL

 Makan yang rutin


 Makan makanan yang bergizi
 Jangan terburu bangun dari tempat tidur
 Hindari makanan berbumbu dan berminyak
 Perbanyak minum air putih dan jus
 Konsultasi ke dokter
 Konsumsi vitamin B6 secara teratur
 Konsumsi obat tradisional
 Istirahat yang cukup
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai