0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan9 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Status gizi ibu sebelum dan selama hamil berpengaruh terhadap pertumbuhan janin; (2) Gizi yang baik penting untuk melahirkan bayi yang sehat; (3) Kurang gizi ibu dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin seperti komplikasi kehamilan dan kelahiran.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Pentingnya Gizi yang Tepat untuk Ibu Hamil, Aziz Hidayat
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Status gizi ibu sebelum dan selama hamil berpengaruh terhadap pertumbuhan janin; (2) Gizi yang baik penting untuk melahirkan bayi yang sehat; (3) Kurang gizi ibu dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin seperti komplikasi kehamilan dan kelahiran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Status gizi ibu sebelum dan selama hamil berpengaruh terhadap pertumbuhan janin; (2) Gizi yang baik penting untuk melahirkan bayi yang sehat; (3) Kurang gizi ibu dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin seperti komplikasi kehamilan dan kelahiran.
Mohammad Aziz Hidayat C2114201033 Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat. Kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil kebutuhan gizi pada ibu hamil WHO menganjurkan jumlah tambahan sebesar:
150 Kkal sehari pada 350 Kkal sehari pada
Trimester I trimester II dan III
Sementara di Indonesia berdasarkan Widya Karya Nasional
Pangan dan Gizi ditentukan angka 285 Kkal perhari selama kehamilan. Angka ini tentunya tidak termasuk penambahan akibat perubahan temperatur ruangan, kegiatan fisik, dan pertumbuhan. Patokan ini berlaku bagi mereka yang tidak merubah kegiatan fisik selama hamil Pertambahan Berat badan pada ibu hamil
Menurut National Academy of Science, variasi
kenaikan berat badan ibu hamil tergantung pada berat badan ibu sebelum hamil. Untuk bisa menyukupi dan menyeimbangkan gizi pada saat hamil dan menyusui, komposisi zat gizi harus diperhatikan. Kalori dicukupi namun jangan terlalu banyak, hanya 17%, protein 25%, dan vitamin dan mineral 20%-100% Penilaian Status Gizi Ibu Hamil Secara Klinis, Penilaian status ini sangat penting sebagai langkah pertama dalam mengetahui keadaan gizi penduduk. Secara Biokimia, Salah satu ukuran yang sangat sederhana dan sering digunakan adalah pemeriksaan haemoglobin sebagai indeks dari anemia gizi.
Secara Biofisik, Pemeriksaan fisik dilakukan untuk melihat tanda
dan gejala kurang gizi. Secara Antropometri, Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa ukuran fisik seseorang sangat erat berhubungan dengan status gizi. Atas dasar-dasar ini ukuran-ukuran antropometri diakui sebagai indeks yang baik dan dapat diandalkan bagi penentuan status gizi untuk negara-negara berkembang Dampak Kurang Gizi Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat
menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: Anemia, pendarahan, berat pada ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi. Kekurangan gizi pada trimester I: Bayi prematur, kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi. Kekurangan gizi pada trimester II dan III: Menghambat pertumbuhan janin Dampak kurang Gizi Pada Janin
Kekurangan Gizi pada ibu hamil
memengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum(mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah(BBLR) Dampak Kurang Gizi terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap
proses persalinan dapat mengakibatkan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya(premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat Terimakasih!