Anda di halaman 1dari 9

Pentingnya Gizi yang

Tepat untuk Ibu Hamil


Mohammad Aziz Hidayat
C2114201033
Status gizi ibu sebelum dan
selama hamil dapat
mempengaruhi pertumbuhan
janin yang sedang dikandung.
Bila status gizi ibu normal pada
masa sebelum dan selama
hamil kemungkinan besar akan
melahirkan bayi yang sehat.
Kualitas bayi yang dilahirkan
sangat tergantung pada
keadaan gizi ibu sebelum dan
selama hamil
kebutuhan gizi pada ibu hamil
WHO menganjurkan jumlah tambahan
sebesar:

150 Kkal sehari pada 350 Kkal sehari pada


Trimester I trimester II dan III

Sementara di Indonesia berdasarkan Widya Karya Nasional


Pangan dan Gizi ditentukan angka 285 Kkal perhari selama
kehamilan. Angka ini tentunya tidak termasuk penambahan
akibat perubahan temperatur ruangan, kegiatan fisik, dan
pertumbuhan. Patokan ini berlaku bagi mereka yang tidak
merubah kegiatan fisik selama hamil
Pertambahan Berat badan pada
ibu hamil

Menurut National Academy of Science, variasi


kenaikan berat badan ibu hamil tergantung
pada berat badan ibu sebelum hamil. Untuk
bisa menyukupi dan menyeimbangkan gizi
pada saat hamil dan menyusui, komposisi zat
gizi harus diperhatikan. Kalori dicukupi namun
jangan terlalu banyak, hanya 17%, protein
25%, dan vitamin dan mineral 20%-100%
Penilaian Status Gizi Ibu Hamil
Secara Klinis, Penilaian status ini sangat penting
sebagai langkah pertama dalam mengetahui keadaan
gizi penduduk.
Secara Biokimia, Salah satu ukuran yang sangat
sederhana dan sering digunakan adalah pemeriksaan
haemoglobin sebagai indeks dari anemia gizi.

Secara Biofisik, Pemeriksaan fisik dilakukan untuk melihat tanda


dan gejala kurang gizi.
Secara Antropometri, Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa
ukuran fisik seseorang sangat erat berhubungan dengan status
gizi. Atas dasar-dasar ini ukuran-ukuran antropometri diakui
sebagai indeks yang baik dan dapat diandalkan bagi penentuan
status gizi untuk negara-negara berkembang
Dampak Kurang Gizi Terhadap
Ibu

Gizi kurang pada ibu hamil dapat


menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu
antara lain: Anemia, pendarahan, berat pada
ibu tidak bertambah secara normal, dan
terkena penyakit infeksi.
Kekurangan gizi pada trimester I: Bayi
prematur, kematian janin, dan kelainan pada
sistem saraf pusat bayi.
Kekurangan gizi pada trimester II dan III:
Menghambat pertumbuhan janin
Dampak kurang Gizi Pada Janin

Kekurangan Gizi pada ibu hamil


memengaruhi proses pertumbuhan
janin dan dapat menimbulkan
keguguran, abortus, bayi lahir mati,
kematian neonatal, cacat bawaan,
anemia pada bayi, asfiksia intra
partum(mati dalam kandungan),
lahir dengan berat badan lahir
rendah(BBLR)
Dampak Kurang Gizi terhadap
Persalinan

Pengaruh gizi kurang terhadap


proses persalinan dapat
mengakibatkan sulit dan lama,
persalinan sebelum
waktunya(premature), pendarahan
setelah persalinan, serta persalinan
dengan operasi cenderung meningkat
Terimakasih!

Anda mungkin juga menyukai