Anda di halaman 1dari 11

KONSEP STRESS

DISUSUN OLEH :

1. AZFAHRA OTEMA ( 19112218 )


2. CHICY ELFANI ( 19112220 )
3. IKHSAN JUMARIS ( 19112236 )
4. IZANI TRI CESA FARAHNA ( 19112237 )
5. NURANITA ( 19112249 )
6. RENA JULIANTI ( 19112256 )
7. SHARIMA TAHIRA ( 19112260 )
8. VANESA TRYANA PUTRI ( 19112262 )
9. WILLIAN AZHAR ( 19112263 )

DOSEN PEMBIMBING :
Ns.GUSLINDA,M.Kep,Sp.kep,J

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG TP 2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik dan
hidayat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul“KONSEP
STRESS”.Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
kami yaitu Psikologi.

Penyusunan makalah ini tentu saja tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung.Dengan segala kerendahan hati kami menyadari
bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kekurangan.Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami
harapkan.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada kami penyusun dan
pembaca sekalian.Semoga dapat berkah dan ridho-Nya aamiin.

Padang, 11 Oktober 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Stres
1.Pengertian Stres
2. Gejala Stres
3.Jenis Stres
4.Dampak Stres
5.Sumber Stres
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Stress dipandang sebagai gangguan system saraf yang menyebabkan tubuh
berkeringat,tangan menggenggam,jantung berdetak kencang,wajah memerah,dan
lainnya.Paham realistic memandang stres sebagai suatu fenomena jiwa yang terpisah dengan
jasmani atau tubuh manusia atau fenomena tubuh belaka tanpa ada hubungan dengan
kejiwaan. Sedangkan paham idealis menganggap stress adalah murni fenomena jiwa. Hal ini
membuat kita sulit untuk menjelaskan kenapa jika fenomena stress hanyalah fenomena jiwa,
namun memberikan dampak pada fisik seseorang seperti dada yang berdebar debar, keringat
dan sebagainya.

Berbagai tanggapan tentang stress ada yang mengaitkannya dan menganggap


manusia secara materialis, idealis dan realis, namun ini lebih mengarah ke filosofis. Dalam
bagian ini dibahas pula tentang kecemasan yang dapat menimbulkan stress pada individu.
Dikenal adanya 2 kecemasan, yaitu kecemasan rasional dan kecemasan irasional. Kecemasan
rasional yaitu kecemasan yang timbul akibat adanya objek yang mengancam. Sedangkan
kecemasan irasional yakni mereka mengalami emosi dibawah keadaan keadaan spesifik yang
biasanya dipandang sebagai keadaan yang tidak mengancam. Misalnya, jika seseorang
melihat kupu kupu didalam kamrnya dan kemudian keesokkan harinya terjadi kebakaran
dirumahnya, maka dia akan merasa takut jika melihat kupu kupu didalam kamarnya karena
berpendapat akan terjadi kebakaran dirumahnya lagi. Selain itu masih ada kecemasan yang
ketiga, namun ini lebih mengarah kearah filosofis yaitu kecemasan yang fundamental. Hal ini
menyangkut tentang pertanyaan mengenai siapa dirinya, untuk apa ia hidup, dan akan
kemana ia hidup, pertanyaan pertanyaan ini akan menentukan manusia itulah yang nantinya
dapat menentukan apakah manusia itu dapat dikatakan sebagai manusia.

Setiap manusia memiliki daya tahan yang berbeda beda dalam menghadapi stressor.
Rangsangan rangsangan dari luar maupun dari dalam diri yang dapat menimbulkan stress,
akan menggerakkan reaksi reaksi pertahanan diri. Bila dalam kadar yang ringan sampai
sedang dan hanya berlangsung dalam jangka waktu relative singkat serta dapat terselesaikan
atau teratasi, maka stress tersebut berfungsi sebagai alat dalam meningkatkan dan
mengembangkan kepribadian. Hal itu disebabkan karena akan menjadi pengalaman dan
meningkatnya kercayaan diri dalam mengatasi stress.

B. RUMUSAN MASALAH.

1. Apa Saja Gejala Stres?


2. Bagaimana Dampak Stres?
3. Apa Saja Jenis-jenis Stres ?
BAB II

PEMBAHASAN

1.PENGERTIAN STRES
Tak seorang pun dapat menghindari stress karena untuk menghilangkannya berarti
akan menghancurkan hidupnya sendiri.(selye,1978).stres merupakan interaksi antara individu
dengan lingkungan.interaksi antara individu dengan lingkungannya yang saling memengaruhi
itu dinamkan dengan interaksi transaksional yang didalam nya terdapat proses penyesuaian.
Stress bukan hanya stimulus atau respon,tetapi juga agen aktif yang dapat
memengaruhi stressor me yang lalui strategi perilaku ,kognitif,dan emosional.individu akan
memberikan reaksi yang berbeda terhadap stressor yang sama.pendekatan
medikospikologis,stress adalah paragdikma dasar dari psikoneuroimunologi,jenis stressor ini
menyebabkan gangguan non spesifik dalam system biologis(sebagai contoh system imun
dalam psikoneuroimunologis).defenisi tentang stress bukanlah suatu hal yang sederhana.salah
satu defenisi stress adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan
dan tuntutan kehidupan (Vincent cornelli,dalam Mustamir pedak,2007).
resor dalam mengejar keinginannya serta kebutuhannya dengan mengandalkan segala
kemampuan dan potensinya.grant brecht memandang stress dapat timbul oleh banyak
hal,misalnya berbagai persoalan hidup oleh individu dalam kehidupan pribadinya.konsep
modern stress menganggap manusia yang hidup di dunia ini, memiliki banyak masalah atau
ancaman dan tantangan.kebutuhan hidup selalu berubah-ubah,memerlukan penyesuaian
psikologis,prilaku dan fisiologis dan konstan.oleh karena itu,stress juga didefenisikan sebagai
proses,ketika stressor mengancam keselamatan dan kesejahteraan individu atau organisme
(laura cousin klein dan Elizabeth J. Corwin ,dalam Laura Cousino klein dan Elizabeth
J.Crowin,2009).
Putra dalam nursalam dan ninuk dian kurniawati mengemukakan stress merupakan
respond terhadap stressor dan istilah ini berkembang sejalan dengan perkembangan
psikologi(Putra,Dalam Nursalam & Ninuk Dian Kurniawati,2007).Eric Linderman dan Geral
caplan dalam weiten (2004) memberikan batasan stress adalah keadaan psikologis yang
melibatkan kongnisi dan emosi pada perkembangan selanjutnya muncul konsep stress dari
Dhabhar-Mc Ewen (2001) bahwa stressor akan direspon oleh otak berupa persepsi
stress(stress persepsion),kemudian direspon oleh system lain termasuk system imun,sehingga
timbul respon stress(stes response) berupa modulasi imunitas.Menurut Carles
D.Spielberger,menyebutkan stress adalah tuntutan tuntutan eksternal yang mengenai
seseorang,misalnya objek dalam lingkungan atau sesuatu stimulus yang secara objektif
adalah berbahaya.Stres juga bisa diartikan sebagai tekanan,ketegangan,gangguan yang tidak
menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang.
stres adalalah reaksi non-spesifik manisia terhadap rangsangan atau tekanan (stimulus
stressor). Stres merupakan suatu reaksi adaptif, bersifat sangat individual, sehingga suatu
stres bagi seseorang bel tentu sama tanggapannya bagi orang lain (anggota IKAPI, 2007).
Stres adalah segala sesuatu di mana tuntutan non-spesifik mengharuskan seseorang
individu untuk merespon atau melakukan tindakan (potter dan perry, 2005). Menurut
Hawari (2008) bahwa Hans Selye menyatakan stres adalah respon tubuh yang sifatnya non-
spesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya.

2. GEJALA STRES.
Berikut gejala stres menurut beberapa tokoh penting.

1. Cary Cooper & Alison Straw

Ada 3 aspek :

a. Fisik, misalnya nafas memburu, mulut dan tenggorokan kering, tangan lembab, panas,
otot tegang, pencernaan terganggu, sembelit, lebih tak beralasan, gelisah.

b. Prilaku, misalnya bingung, cemas, sedih, jengkel, salah paham, gagal, tidak menarik, tidak
bersemangat, susah konsentrasi.

c. Watak dan kepribadian, misalnya berlebihan berhati-hati, panik, pemarah, kurang PD.

2. Bram

Ada 4 aspek :

a.Fisik, misalnya insomnia, sakit kepala, sulit BAB, gangguan pencernaan, radang usus, gatal-
gatal.

b. Emosional, misalnya pemarah,mudah tersinggung, gelisah, pencemas, sedih, cengeng dan


mood berubah-ubah.

c. Intelektual, misalnya pelupa, kacau pikirannya, daya ingat menurun, melamun.

d. Interpersonal, misalnya acuh tak acuh, kurang percaya pada orang lain, mengingkari janji,
suka mencari orang lain, introvert, mudah menyalahkan orang lain.
3. JENIS STRES.
Ada 2 tipe stres yaitu :

a. Stres Akut.

Stres ini di kenal.juga dengan fight or flight response. Stres akut adalah respons tubuh
Anda terhadap ancaman tertentu, tantangan atau ketakutan. respon stres akut akan segera
dan intensif di beberapa keadaan, dapat menimbulkan gemetaran.

b. Stres kronis

stres akut kecil dapat memberikan keuntungan, di mana dapat membantu anda untuk
melakukan sesuatu, memotivasi dan memberi semangat. namun masalah terjadi ketika stres
akut menimbun, hal ini akan mendorong terjadinya masalah kesehatan seperti sakit kepala
dan insomnia. stres kronis lebih sulit dipisahkan atau diatasi daripada stress akut, tapi
efeknya lebih panjang dan lebih problematik.

4. Fungsi stres

stres sendiri memiliki fungsi bagi individu yaitu bagi spiritualitas, jiwa dan tubuh.

a. Fungsi stres bagi spiritualitas

dikemukakan oleh seorang ahli yang bernama Annie Besant mengatakan, " kesukaran
ada, supaya dalam mengatasinya kita menjadi gagah, hanya dengan menderita saja manusia
dapat menyelamatkan diri dan orang lain" (Annie Besant, dalam Mustamir Pedak, 2007).

b. Fungsi stres bagi jiwa

stres merupakan alat utama untuk memperkuat jiwa kita, tanpa stres, kita tidak akan
dapat mematangkan jiwa kita. hanya dengan stres lah manusia dipaksa untuk memperkuat
jiwanya, melembutkan emosinya dan mempertajam pikirannya.

c. Fungstres bagi tubuh

secara garis besar adalah untuk meningkatkan kewaspadaan dan melindungi tubuh dari
bahaya yang mengancam. stres adalah semacam alarm pengingat tentang ancaman yang
mengancam fungsi-fungsi tubuh kita. Ketika manisia mengalami stres, tubuh melakukan
sejumlah reaksi yang dalam batas tertentu dapat berakibat baik, tetapi jika berlebihan akan
menimbulkan dampak yang buruk.
5. DAMPAK STRES.
Adapun dampak lain yang dipengaruhi oleh stres adalah sebagai berikut :

a. dampak bagi spiritualis

Adalah dampak yang menghilangkan keyakinan dan keimanan yang terdapat di dalam
diri kita. stres yang tidak terkontrol akan mengganggu spiritualitas berupa kemarahan
kepada Tuhan yang berujung pada sifat-sifat negatif yang muncul pada individu. dalam hal
ini sangat berbahaya karena dapat menurunkan derajat keimanan manusia, sehingga akan
menurunkan derajat manusia itu sendiri dengan makhluk yang lainnya.

b. dampak bagi tubuh

Orang-orang yang mudah terserang stres sangat mudah terserang berbagai macam
penyakit fisik. stres yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak seperti
terganggunya sistem hormonal, kerusakan vitamin dan mineral serta melemahnya sistem
kekebalan tubuh. keadaan stres akan merangsang pengeluaran hormon adrenalin serta
berlebihan, sehingga jantung akan berdebar lebih cepat dan keras.

c. efek bagi imunitas

Stressor dapat menjadi stimulus yang menyebabkan aktivasi, resisten dan ekshausi.
sinyal stres dirambatkan mulai dari sel di otak ( hipotalamus dan pituitari), sel di adrenal
(korteks dan medula) yang akhirnya disampaikan ke sel imun, akan menentukan kualitas
modulasi imunitas, baik alami maupun adaptif. efek stressor pada tingkat ekshausi dapat
menurunkan imunitas, baik alami maupun adaptif. efek stresor ini sangat ditentukan oleh
proses pembelajaran individu terhadap stresor yang diterima dan menghasilkan persepsi
stres. kualitas persepsi Stres ini akan diketahui pada respon stres (Dhabhar dan Mc Ewen,
2001).

Adapun dampak stres yang berkepanjangan ialah, dapat menimbulkan gangguan pada
tubuh manusia seperti:

a.Penyakit jantung/penyakit arteri koroner : frekuensi jantung tidak teratur dan palpitasi,
angina pektoris, infrakmiokardium, peningkatan blood maker penyakit arteri koroner.

b. Gangguan Vaskular atau sentral : hipertensi, strok.

c. Gangguan pernapasa : asma, hiperperventilasi.

d. Gangguam gastrointestinal : anoreksia atau obesitas, konstipasi atau diare, tukak


lambung, penyakit inflamasi usu.

e. Gangguan muskuloskeletal : sakit kepala, nyeri punggung, penurunan pertumbuhan/gagal


tumbuh.
f. Gangguan kulit : psoriasis, jerawat.

g. Gangguan sistem imun : infeksi yang sering, disfungsi tiroid, eksaserbasi penyakit
otoimun, kanker.

h. Gangguan reproduksi : amenore, impotensi, sterilitas, keguguran.

i. Gangguan perilaku : makan tidak teratur, gangguan obat, angresi, tidak dapat tidur.

j. Gangguan psikologis : keletihan ,ansietas, depresi, kesulitan berkonsentrasi/masalah


memori.

6. SUMBER STRES.
Sumber stres terdiri dari 3 aspek yaitu :

a. Diri sendiri

sumber stres dalam diri sendiri, pada umumnya dikarenakan konflik yang terjadi antara
keinginan dan kenyataan berbeda. Mengingat bahwa manusia adalah makhluk rohani, dan
makhluk jasmani, maka stresor dapat dibagi menjadi tiga yaitu Stresor Rohani (Spiritual),
Stresor Mental (Psikologi), dan Stresor Jasmani (Fisikal).

b. Keluarga

sementara itu stres yang bersumber dari masalah keluarga, dapat terjadi karena adanya
perselisihan masalah keluarga, masalah keuangan, Serta adanya tujuan yang berbeda di
antara anggota keluarga.

c. Masyarakat dan lingkungan

pada sisi lain, masyarakat dan lingkungan juga menjadi salah satu sumber stres.
kurangnya hubungan interpersonal, serta kurang adanya pengakuan di masyarakat,
merupakan penyebab stres dari lingkungan dan masyarakat (Hidayat, 2008).
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Stres merupakan interaksi antara individu dengan lingkungan.interaksi
antara individu dengan lingkungannya yang saling memengaruhi itu
dinamkan dengan interaksi transaksional yang didalam nya terdapat
proses penyesuaian.Stres bukan hanya stimulus atau respon,tetapi juga
agen aktif yang dapat memengaruhi stressor yang melalui strategi
perilaku ,kognitif,dan emosional.individu akan memberikan reaksi yang
berbeda terhadap stressor yang sama.

B. SARAN
Sebaiknya kita menghindari stres dan hal-hal yang berhubungan
dengan stres. Karena stres bisa mengakibatkan dampak negative atau
buruk bagi seseorang. Dampak buruknya seperti gila, bunuh diri, sakit
kepala dan gangguan jiwa dan lainya. Jadi hindarilah stres atau yang
berhubungan dengan stress tersebut, agar kita terhindar dari hal
negative yang dampak buruk bagi tubuh kita atau pikiran kita.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Abu. 1998.Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

------------. 1999. Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Alex. 2009.
Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai