Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NURANITA

NIM : 19112229

PRODI :D III KEPERAWATAN

Email : nuranita1410@gmail.com

KEBUTUHAN NUTRISI IBU PADA GANGGUAN KEHAMILAN

 Anemia
Kehamilan adalah suatu kondisi dimana wanita sedang mengandung janin di dalam rahimnya yang
merupakan hasil dari sel sperma dengan sel ovum yang akan tumbuh dan berkembang menjadi bayi
dan akan dilahirkan setelah usia kehamilan 40 minggu atau sekitar 9-10 bulan lamanya. Pengetahuan
ibu hamil tentang gizi mempunyai peranan yang penting dalam pemenuhan gizi ibu.
Pengetahuan ibu hamil tentang gizi di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pengalaman, pendidikan
dan umur. Kurangnya pengetahuan ibu hamil terhadap manfaat gizi dapat menyebabkan terjadinya
anemia. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah anemia pada ibu hamil dengan cara penyuluhan
tentang gizi seimbang bagi ibu hamil dan pemberian tablet Fe.
Di Puskesmas Sumberwringin tahun 2015 dari 361 ibu hamil 108 (30 %) diantaranya mengalami
anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang gizi
dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi
dengan pendekatan CrossSectional. Populasinya adalah 57 ibu hamil yang tercatat di register KIA
Puskesmas Sumberwringin pada bulan Oktober sampai dengan Nopember 2016 dengan subjek
sebanyak 32 ibu hamil dengan cara Random Sampling dengan menggunakan uji statistik Somers
dengan tingkat signifikasi α ≤ 0,05. Hasil penelitian didapatkan pengetahuan ibu hamil tentang gizi
yang berpengetahuan baik 8 (25%), 1 ibu hamil dengan anemia dan 7 ibu hamil tidak anemia, cukup
13 (40%), 3 ibu hamil anemia dan 10 ibu hamil tidak anemia, kurang 11 (34%), 8 ibu hamil anemia
dan 3 ibu hamil tidak anemia. Kemudian dilakukan uji Somers diperoleh hasil p = 0,011 lebih kecil
dari α ≤ 0,05.
Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan
kejadian anemia selama kehamilan. Rekomendasi penelitian ini adalah pentingnya penyuluhan kepada
ibu hamil tentang pemenuhan gizi selama masa kehamilan bagi ibu hamil dalam upaya mencegah
terjadinya anemia pada masa kehamilan. Kata Kunci: Pengetahuan, Ibu hamil, Gizi dan Anemia

Link: https://youtu.be/1tpGu2n17Lc

 PRE EKLAMSIA

Preeklamsia adalah kondisi peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein dalam urine.
Kondisi ini terjadi setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu.

Preeklamsia harus diberikan penanganan untuk mencegah komplikasi dan mencegahnya berkembang
menjadi eklamsia yang dapat mengancam nyawa ibu hamil dan janin. Salah satu faktor yang dapat
meningkatkan risiko terjadinya preeklampsia adalah ibu hamil berusia lebih dari 40 tahun.
Gejala Preeklamsia

Preeklamsia umumnya berkembang secara bertahap. Tanda dan gejala yang akan muncul seiring
dengan perkembangan preeklamsia adalah:

 Tekanan darah tinggi (hipertensi)


 Proteinuria (ditemukannya protein di dalam urin)
 Sakit kepala berat atau terus-menerus
 Gangguan penglihatan, seperti pandangan kabur atau sensitif terhadap cahaya
 Nyeri di perut kanan atas
 Sesak napas
 Frekuensi buang air kecil dan volume urine menurun
 Mual dan muntah
 Bengkak pada tungkai, tangan, wajah, dan beberapa bagian tubuh lain
 Berat badan naik secara tiba-tiba

Link:https://youtu.be/UxsyhXmPA7I

 HIPEREMISIS GRAVIDARUM

Hiperemesisgravidarum adalah mual dan muntah di masa kehamilan dengan frekuensi serta gejala


yang jauh lebih parah dibandingkan morningsickness. Gejalanya pun bisa muncul sepanjang hari,
bukan di pagi hari saja. Tercatat ada beberapa penderita hiperemesisgravidarum yang mengalami
mual hingga 50 kali dalam sehari.

Hiperemesisgravidarum tidak boleh diabaikan dan harus ditangani secara medis. Selain dapat
mengganggu aktivitas sehari-hari, kondisi ini juga dapat berpengaruh buruk pada kesehatan fisik
dan psikologis ibu hamil, serta pertumbuhan bayi di dalam kandungan karena tidak mendapatkan
nutrisi yang cukup.

 Penuhi kebutuhan vitamin B6

Hiperemesisgravidarum, menurut American Family Physician, terjadi pada 200 kehamilan. Hal
pertama yang harus Anda lakukan ketika Anda mengalami hiperemesisgravidarium adalah
mengendalikan rasa mual dan muntah Anda agar tidak semakin parah dan membuat Anda dehidrasi
atau kekurangan nutrisi.

Mengatasi hal ini sebenarnya cukup mudah, menurut Australian Family Physician, Anda hanya perlu
memenuhi kebutuhan vitamin B6. Asupan harian yang dibutuhkan oleh ibu hamil yang mengalami
kondisi ini adalah 25 miligram vitamin B6 yang harus Anda dapatkan tiga  kali sehari.

Vitamin B6 memiliki peran penting dalam tubuh, vitamin ini membantu tubuh menggunakan
makanan untuk dijadikan energi, membawa oksigen ke seluruh tubuh, dan membentuk hemoglobin.
 Konsumsi makanan yang tinggi karbohidrat

Menurut JournalObstetric&Gynecology, ibu hamil yang mengalami hiperemesisgravidarium harus


mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat dan kaya protein dibandingkan mengonsumsi lemak
atau asam lemak.

Makanan tinggi karbohidrat ini bisa Anda temui pada makanan seperti pasta, roti, beras, biskuit dan
sereal. Makanlah sedikit demi sedikit atau buat dalam porsi yang kecil tapi sering seperti satu atau dua
jam sekali. Jangan banyak minum supaya cairan tubuh tetap seimbang.

 Pilih makanan tinggi energi

Hiperemesisgravidarium mungkin membuat Anda jadi sulit makan. Namun di satu sisi, Anda harus
tetap memenuhi kebutuhan nutrisi harian Anda. Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah tetap
konsumsi makanan yang paling mudah Anda makan yang tidak menimbulkan rasa mual.

Pilihlah makanan yang tinggi energi dan protein, produk susu sangat disarankan untuk Anda yang
mengalami kondisi ini.

Anda bisa memilih yogurt yang dicampurkan ke buah, melelehkan mentega di atas sayuran, mengoles
mentega dan selai untuk roti bakar Anda, atau minum susu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Anda
di saat Anda mengonsumsi sedikit makanan.

Link: https://youtu.be/3IVWJC73tUQ

Anda mungkin juga menyukai